Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“Peran Produksi, Distribusi, Dan Konsumsi Bagi Perekonomian Indonesia ’’

Mata Kuliah : Produksi, Konsumsi dan Distribusi


Dosen pengampu : Dr. Ismi Rajiani, MM/
Mahmudah Hasanah, M.Pd.

Nama kelompok:

Alpisah 2110128120001
Inayatul khadijah 2110128220016
Jainap 2110128220012

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2022
KATA PENGANTAR

Bissmilahirrahmanirrahim, Assalamualaikum. Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Peran Produksi, Distribusi
dan Konsumsi bagi Perekonomian Indonesia” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari
penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Produksi,
Distribusi, dan Konsumsi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang peran Produksi, Distribusi, Konsumsi bagi perekonomian indonesia agar para pembaca
dan juga bagi penulis dapat mengetahui serta memahaminya .

Kami mengucapkan terima kasih kepada Dr. Ismi Rajiani, MM/ Mahmudah Hasanah,

M.Pd. selaku dosen mata kuliah Produksi, Distribusi, Konsumsi yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. kami menyadari, makalah
yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

wassalamualaikum wr.wb.

Banjarmasin, 24 Agustus 2022

Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG ....................................................................................1
B. TUJUAN ....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................3
BAB III PENUTUP ........................................................................................................6
KESIMPULAN ..............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perekonomian Indonesia mencakup seluruh kegiatan dan kondisi perekonomian di Indonesia.
Sistem ekonomi yang diperkenalkan oleh negara Indonesia adalah sistem ekonomi Pancasila,
sistem ekonomi yang dijiwai oleh ideologi Pancasila, usaha bersama berdasarkan kekerabatan
dan gotong royong antar bangsa. Sistem ekonomi ini disebut juga dengan demokrasi ekonomi.
Landasan filosofis sistem ekonomi Indonesia adalah Pancasila, yang konstitusinya adalah Pasal
23, 27, 33 dan 34 UUD 1945 (Rintuh, 1995).

Saat ini, struktur ekonomi Indonesia disebut ekonomi ganda karena mempraktikkan
ekonomi tradisional dan ekonomi Islam secara bersamaan. Di antara mazhab ekonomi yang
memiliki dampak terbesar pada ekonomi konvensional adalah mazhab neoklasik, yang
dikembangkan oleh Adam Smith pada abad ke-18. Gagasan utama Adam Smith adalah
materialisme, individualisme, positivisme, dan liberalisme. Oleh karena itu, ajaran Adam Smith
hanya bersifat sekuler atau ideologis, tanpa unsur spiritual atau ilahi.

2.1 Konsumsi oleh ekonomi konvensional Tujuan konsumsi dalam teori ekonomi
konvensional adalah mengejar kepuasan tertinggi (utilitas). Keputusan tentang barang dan jasa
mana yang akan dikonsumsi didasarkan pada kriteria kepuasan. Tingkat konsumsi konsumen
ditentukan semata-mata oleh kemungkinan anggaran. Selama ia memiliki anggaran untuk
membeli barang atau jasa tersebut, ia akan mengkonsumsi barang atau jasa yang bersangkutan.
Semakin tinggi pendapatan konsumen, semakin banyak barang yang semula dianggap mewah
berubah menjadi barang biasa atau inferior. Oleh karena itu, konsumen tidak pernah berhenti
mengkonsumsi.

B. Tujuan penulisan

Untuk mengetahui apa saja Peran Produksi, Distribusi dan Konsumsi bagi Perekonomian
Indonesia

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Peran Produksi Bagi Perekonomian Indonesia

Produksi merupakan kegiatan manusia untuk menghasilkan barang dan jasa yang kemudian
dimanfaatkan oleh konsumen. Secara teknis produksi juga dapat diartikan sebagai proses
mentransformasi input menjadi output. Pendefinisian produksi mencakup tujuan kegiatan
menghasilkan output serta karakter-karakter yang melekat padanya. Beberapa ahli
ekonomi Islam memberikan definisi yang berbeda mengenai pengertian produksi,
meskipun substansinya sama.
Berikut pengertian produksi menurut para ekonomi muslim kontemporer: Kahf
mendefinisikan kegiatan produksi dalam perspektif Islam adalah usaha manusia untuk
memperbaiki tidak hanya kondisi fisik materialnya, tetapi juga moralitas, sebagai
sarana untuk mencapai tujuan hidup sebagaimana digariskan dalam agama Islam,
yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat. Siddiqi mendefinisikan kegiatan produksi sebagai
penyediaan barang dan jasa dengan memperhatikan nilai keadilan dan kebajikan /
kemanfaatan bagi masyarakat.
Selain itu, produksi juga dapat diartikan sebagai proses mencari, mengalokasikan dan
mengolah sumber daya menjadi output dalam rangka meningkatkan mashlahah bagi manusia.
Produksi juga mencakup aspek tujuan kegiatan menghasilkan output serta karakter-karakter
yang melekat pada proses dan hasilnya.
Faktor Produksi, Produksi tidak akan dapat dilakukan kalau tidak ada bahan-bahan yang
memungkinkan dilakukannya proses produksi itu sendiri. Untuk bisa melakukan produksi, orang
memerlukan tenaga manusia, sumber-sumber alam, modal dalam segala bentuknya, serta
kecakapan. Jadi, semua unsur yang menopang usaha penciptaan nilai atau usaha memperbesar
2
nilai barang disebut sebagai faktor-faktor produksi. Seorang produsen dalam
menghasilkan suatu produk harus mengetahui jenis atau macam-macam dari faktor produksi.
Macam faktor produksi secara teori terbagi menjadi empat, yaitu sebagai berikut:

1. Sumber Daya Alam


2. Tenaga kerja yaitu menentukan kualitas dan kuantitas suatu produksi.
3. Modal adalah segala kekayaan baik yang berwujud uang maupun bukan uang (gedung,
mesin, perabotan dan kekayaan fisik lainnya) yang dapat digunakan untuk
menghasilkan output.

Organisasi (manajemen)
Dalam sebuah produksi hendaknya terdapat sebuah organisasi untuk mengatur kegiatan dalam
perusahaan. Dan dengan adanya organisasi tersebut kegiatan produksi memiliki penanggung
jawab untuk mencapai suatu tujuan perusahaan.

B. Peran Distribusi Bagi Perekonomian Indonesia


Distribusi merupakan kegiatan ekonomi yang tujuannya menyalurkan barang hasil produksi
dari produsen ke konsumen. Menurut Mubyarto (1989) mengartikan istilah sistem distribusi
sama dengan tataniaga yaitu suatu kegiatan ekonomi yang berfungsi membawa atau
menyampaikan barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Kegiatan distribusi dapat
dilakukan oleh perorangan ataupun lembaga distribusi (perantara). Lembaga atau perorangan
yang melakukan distribusi disebut dengan distributor.

Kegiatan distribusi tersebut meliputi perdagangan, pengangkutan, penyimpanan dan


seterusnya hingga barang atau jasa tersebut sampai pada konsumen. Dengan kata lain,
distribusi merupakan kegiatan ekonomi. Oleh karena itu dapat diartikan yaitu untuk
memudahkan seseorang mendapatkan benda/barang dari tempat lain.

3
Dengan kemudahannya tersebut distribusi berperan sebagai Sebuah saluran
pemasaran, dalam hal ini perekonomian Indonesia memiliki pola atau rancangan untuk
distribusi itu sendiri dapat melakukan tugas memindahkan barang atau jasa dari produsen ke
memperbaiki keuangan negara serta dapat memajukan kesejahteraan bangsanya. yang dimana
konsumen. la mengatasi sepanjang waktu, tempat dan kepemilikan yang memisahkan barang
dan jasa dari calon pemakainya. Anggota saluran pemasaran melaksanakan sejumlah fungsi
utama sebagai berikut:

a) Informasi; Pengurnpulan dan penyebaran informasi riset pemasaran mengenai


pelanggan, pesaing dan pelaku lain,serta kekuatan dalam lingkungan pemasaran yang
potensial pada saat ini.
b) Promosi; Pengembangan dan penyebaran komunikasi persuasif mengenai penawaran
yang dirancang untuk menarik pelanggan.
c) Negosiasi; usaha untuk meneapai persetujuan akhir mengenai harga, dan syarat lain
sehingga transfer kepemilikan dapat dilakukan.
d) Pemesanan; Komunikasi terbaik dari anggota saluran pemasaran dengan produsen
mengenai minat untuk membeli.
e) Pembiayaan; perolehan dan alokasi dana yang dibutuhkan untuk membiayai
persediaan pada tingkat saluran pemasaran yang berbeda.
f) Pengambilan resiko; asumsi resiko yang berhubungan dengan pelaksanaan fungsi
saluran pemasaran tersebut.
g) Pemilikan fisik; kesinambungan penyimpanan dan pergerakan produk fisik dari bahan
mentah sampai ke pelanggan akhir.
h) Pembayaran; pembeli membayar tagihannya kepada penjual lewat bank dan institusi
keuangan lainnya.
i) Hak milik; transfer kepemilikan sebenarnya dari satu organisasi atau orang ke
organisasi atau orang yang lain.

4
Adapun tujuan dari kegiatan distribusi antara lain sebagai berikut, yaitu : a). menyalurkan
barang dari produsen ke konsumen b). hasil produksi supaya lebih berguna bagi masyarakat c).
kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa terpenuhi d). kontinuitas produksi lebih terjamin.
Selain mempunyai tujuan tersebut distributor juga mempunyai tugas yang meliputi pembelian
barang , penyimpanan, standarisasi, pengepakan, promosi, dan penjualan. Distribusi
merupakan kegiatan ekonomi yang menjembatani antara kegiatan produksi dan kegiatan
konsumsi. Dengan adanya kegiatan distribusi, barang dan jasa dapat sampai ke tangan
konsumen. Sehingga kegunaan dari barang dan jasa akan lebih meningkat setelah dapat
dikonsumsi.

C. Peran Konsumsi Terhadap Perekonomian Indonesia

Konsumsi memegang peranan yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia. Tingkat
konsumsi erat kaitannya dengan kemiskinan dan pengangguran. Mayoritas pendapatan
Indonesia dihabiskan untuk konsumsi, terutama makanan, dan sebagian kecil dihabiskan untuk
non-makanan. Fakta bahwa sebagian besar pendapatan ini untuk makanan menunjukkan
bahwa orang Indonesia jauh dari kaya. Akibatnya, mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan
hidup mereka secara memadai.

Asupan protein bersifat kuantitatif tetapi tidak kualitatif, tetapi asupan kalori saja tidak
cukup. Sumber kalori dari karbohidrat dari biji-bijian, lemak dan makanan olahan masih terlalu
tinggi. Hal ini menciptakan generasi yang lemah dan tidak sehat (Muslim, A. (2011). Masyarakat
akan dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, meningkatkan daya beli, meningkatkan konsumsi
rumah tangga, dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.

1. Belanja konsumen pemerintah akan berdampak signifikan terhadap pertumbuhan


ekonomi Indonesia tahun 2016. Pertumbuhan ekonomi meningkat ketika belanja
konsumen pemerintah meningkat.

5
2. Pengeluaran konsumsi rumah tangga individu berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi Indonesia. Jika rumah tangga membelanjakan lebih banyak untuk
konsumsi, pertumbuhan ekonomi akan meningkat.

3. Pengeluaran konsumsi pemerintah dan rumah tangga berpengaruh signifikan terhadap


pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Misalnya Konsumsi Cabe di Indonesia, Situasi konsumsi cabai cukup stabil. Dari tahun 2007
hingga 2009, konsumsi cabai merah berkisar antara 0,28 hingga 0,30 ons per kapita per minggu,
dan konsumsi cabai rawit berkisar antara 0,25 hingga 0,29 ons per kapita per minggu (BPS).
Jadi, jika produk cabai yang dikonsumsi di Indonesia adalah cabai besar, cabai keriting dan cabai
rawit. Produk yang dipasarkan bisa berupa cabai merah dan cabai hijau. Pada umumnya
konsumsi langsung masyarakat terhadap cabai segar tidak dapat digantikan oleh produk olahan,
bahkan di beberapa daerah mereka sangat menyukai jenis cabai tertentu. Seperti Sumatera
Barat untuk cabai keriting lokal dan Sulawesi Utara untuk cabai merah lokal.

Menurut Hadiana (2011), 70% pasokan cabai dikonsumsi untuk kebutuhan rumah tangga
dan sisanya digunakan untuk kebutuhan industri. Sedangkan untuk cabai merah, sebagian besar
dikonsumsi oleh rumah tangga, dengan porsi 61ri dari total konsumsi domestik. Sisa cabai
merah digunakan sebagai bahan baku industri untuk industri makanan dan non-pangan dan
juga untuk tujuan ekspor, baik dalam bentuk cabai segar maupun olahan seperti paprika dan
cabai kering.

6
BAB III
PENUTUPAN
SIMPULAN
Produksi tidak akan dapat dilakukan kalau tidak ada bahan-bahan yang memungkinkan
dilakukannya proses produksi itu sendiri. Untuk bisa melakukan produksi, orang memerlukan
tenaga manusia, sumber-sumber alam, modal dalam segala bentuknya, serta kecakapan. Jadi,
semua unsur yang menopang usaha penciptaan nilai atau usaha memperbesar nilai barang
disebut sebagai faktor-faktor produksi. Seorang produsen dalam menghasilkan suatu produk
harus mengetahui jenis atau macam-macam dari faktor produksi.
Adapun tujuan dari kegiatan distribusi antara lain sebagai berikut, yaitu : a). menyalurkan
barang dari produsen ke konsumen b). hasil produksi supaya lebih berguna bagi masyarakat c).
kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa terpenuhi d). kontinuitas produksi lebih terjamin.
Selain mempunyai tujuan tersebut distributor juga mempunyai tugas yang meliputi pembelian
barang , penyimpanan, standarisasi, pengepakan, promosi, dan penjualan. Distribusi
merupakan kegiatan ekonomi yang menjembatani antara kegiatan produksi dan kegiatan
konsumsi. Dengan adanya kegiatan distribusi, barang dan jasa dapat sampai ke tangan
konsumen. Sehingga kegunaan dari barang dan jasa akan lebih meningkat setelah dapat
dikonsumsi.
Konsumsi memegang peranan yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia. Tingkat
konsumsi erat kaitannya dengan kemiskinan dan pengangguran. Mayoritas pendapatan
Indonesia dihabiskan untuk konsumsi, terutama makanan, dan sebagian kecil dihabiskan untuk
non-makanan. Fakta bahwa sebagian besar pendapatan ini untuk makanan menunjukkan
bahwa orang Indonesia jauh dari kaya. Akibatnya, mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan
hidup mereka secara memadai.

7
DAFTAR PUSTAKA

Lubis, A. N. (2004). Peranan saluran distribusi dalam pemasaran produk dan jasa. FE Jurusan
Manajemen Universitas Sumatera Utara, e-USU Repository Universitas Sumatera Utara.

Sari, W. (2014). Produksi, Distribusi, Dan Konsumsi Dalam Islam. ISLAMICONOMIC: Jurnal


Ekonomi Islam, 5(2).

Muslim, A. (2011). Peranan Konsumsi dalam Perekonomian Indonesia dan Kaitannya dengan
Ekonomi Islam. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Pranata Sosial, 1(2), 70-82.

Afiftah, A. T., Juliprijanto, W., & Destiningsih, R. (2019). Analisis pengaruh pengeluaran
konsumsi pemerintah dan pengeluaran konsumsi rumah tangga terhadap pertumbuhan
ekonomi di Indonesia tahun 1988-2017. DINAMIC: Directory Journal of Economic, 1(1),
11-22.

Ayu, S., & Lahmi, A. (2020). Peran e-commerce terhadap perekonomian Indonesia selama
pandemi Covid-19. Jurnal Kajian Manajemen Bisnis, 9(2), 114-123.

Farid, M., & Subekti, N. A. (2012). Tinjauan terhadap produksi, konsumsi, distribusi dan
dinamika harga cabe di Indonesia. Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, 6(2), 211-234.

Anda mungkin juga menyukai