Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KONDISI EKONOMI
“Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bisnis dan Manajemen ”
Dosen pengampu: Ahmad Dzul Ilmi Syarifuddin, M.M

Disusun oleh :
Kelompok I ( Kelas C )
Anugrah : 2220203862202057
Tita Rizky Aulia : 2220203862202055

AKUNTANSI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PAREPARE
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. yang telah menurunkan al-Qur’an sebagai
pedoman hidup manusia untuk meraih kebahagian di dunia dan akhirat. Al-Qur’an
diturunkan dengan berbahasa Arab, bahasa pilihan Allah SWT. supaya mudah
dipahami oleh umat manusia, sebagaimana ditegaskan dalam firman-Nya:

ࣖ ‫س ْرنَا ْالقُ ْر ٰانَ ِل ِلذ ْك ِر فَ َه ْل ِم ْن ُّمدَّ ِك ٍر‬


َّ َ‫َولقَ ْد ي‬
“Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur'an untuk peringatan, maka adakah
orang yang mau mengambil pelajaran?”
Dan berkat rahmat dan karunia-Nya yang melimpah, berupa kesehatan dan
kesempatan, serta pengetahuan sehingga kita bisa menyelesaikan penyusunan
makalah “Kondisi Ekonomi” ini. Salawat serta salam selalu tersampaikan kepada
Nabi Muhammad SAW. yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat kelak.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Ahmad Dzul Ilmi
Syarifuddin, M.M selaku dosen yang secara rinci telah menjelaskan materi terkait
mata kuliah Bisnis dan Manajemen ini, serta terimakasih pada teman-teman yang
telah bersedia berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini .
Tentu saja makalah kami ini sangat jauh dari kata bagus, maka dari itu kritik
serta saran dari bapak dosen serta teman-teman pembaca sangat dibutuhkan, untuk
penyusunan makalah kami selanjutnya.

Parepare, 25 Maret 2023

Kelompok III

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 2
1. Pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap bisnis ................................... 2
 Teori pertumbuhan ekonomi .......................................................... 2
 Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi .......... 3
2. Pengaruh Inflasi ...................................................................................... 3
 Teori-Teori Inflasi .......................................................................... 4
 Penyebab terjadinya inflasi ............................................................ 4
 Dampak Inflasi .............................................................................. 5
 Jenis Inflasi ..................................................................................... 5
 Contoh Inflasi ................................................................................ 6
3. Pengaruh tingkat suku bunga .................................................................. 6
4. Pembentukan harga pasar ........................................................................ 8
 Faktor Penetapan Harga Pasar ........................................................... 9
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga pasar ...................................... 9
6. Peran pemerintah ..................................................................................... 10
BAB III PENUTUP...................................................................................... 11
A. Kesimpulan ........................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kemunduran ekonomi negara Indonesia sangat mempengaruhi
perekonomian Indonesia. Pemerintah harus mengambil langkah untuk
mendapatkan pertumbuhan ekonomi dapat berusaha mendapatkan pembiayaan
untuk pembangunan negara yang baik.
Keadaan pertumbuhan ekonomi pada suatu negara dilihat dari
meningkatnya penawaran barang, peningkatan ketersediaan jasa melalui
perkembangan teknologi sebagai penentu pertumbuhan ekonomi sehingga
dapat menentukan seberapa besar pertumbuhan dan kemampuan untuk tumbuh
dan berkembang. Bahkan mengurangi pasokan berbagai barang kepada
masyarakat. Informasi banyak digunakan dan kalangan muda membutuhkan
kecocokan di berbagai bidang agar informasi yang diperoleh dan teknologi
dapat dimanfaatkan dengan baik.
Pertumbuhan ekonomi juga sangat penting dan diperlukan agar seluruh
warga negara khususnya Indonesia dapat mempersiapkan perekonomian dan
melalui tahap-tahap pembangunan negara selanjutnya. Perekonomian dapat
dianggap pertumbuhan ekonomi jika ada peningkatan kapasitas untuk
memproduksi barang dan jasa.
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak kesulitan yang sering muncul ketika
mencerminkan unit produksi barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara
tertentu selama periode waktu tertentu. Kesulitan ini bukan karena unit yang
diproduksi berbeda, tetapi karena unit pengukuran untuk setiap produk dan jasa
berbeda. Misalnya, produksi serpihan kayu diukur dalam kilogram atau ton,
sedangkan produksi air minum diukur dalam satuan volumetrik, belum lagi
produk lain yang tidak dapat diukur secara fisik, seperti jassa pemeliharaan dan
jasa konsultasi.

B. Rumusan masalah
1. Apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi terhadap bisnis?
2. Bagaimana Pengaruh Inflasi
3. Bagaimana Pengaruh Tingkat Suku Bunga
4. Pembentukan harga pasar
5. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi harga pasar ?
6. Apa saja Peran Pemerintah terhadap kondisi ekonomi?

1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap bisnis
Pertumbuhan ekonomi adalah meningkatnya jumlah dan nilai produksi barang
dan jasa yang dihitung oleh suatu negara dalam selang waktu tertentu yang
didasarkan kepada beberapa tanda, seperti naiknya pendapatan nasional,
pendapatan perkapita, berkurangnya tingkat pengangguran, dan tingkat
kemiskinan. 1
Pertumbuhan ekonomi dapat pula didefinisikan sebagai jalan perubahan yang
secara berkepanjangan menuju keadaan ekonomi yang lebih diinginkan dalam suatu
negara. Jika dalam suatu negara kegiatan ekonomi masyarakat-nya mempengaruhi
kenaikan produksi barang dan jasa secara langsung maka dapat dikatakan ekonomi
negara tersebut bertumbuh.
kesejahteraan rakyatnya juga menjadi tolak ukur apakah suatu negara berada
dalam kondisi perekonomian yang baik atau tidak.
 Teori pertumbuhan ekonomi
1. Teori neoklasik
Teori ini awalnya diperkenalkan oleh adam smith dikenal dengan
model pertumbuhan ekonomi solow-swan, kemudian dikemukakan kembali
oleh Robert solow dan T.W. swan. Teori ini menjelaskan terdapat tiga
komponen penting yang menjadi faktor pertumbuhan ekonomi negara dapat
stabil yakni; tenaga kerja, modal dan teknologi.
2. Teori klasik
Teori ini telah berkembang dari abad ke-18, dicetuskan oleh Adam
Smith Teori berpaham bahwa suatu negara akan mengalami penurunan
pertumbuhan ekonomi seiring bertambahnya populasi serta sumber daya
yang semakin terbatas dan mengatakan bahwasanya perekonomian
penduduk dalalm suatu negara akan meraih titik tertingginya saat
menggunakan sistem liberal yang terdiri atass dua unsur utama yakni,
pertumbuhan penduduk dan outputnya..
3. Teori historis
Teori pertumbuhan ekonomi historis fokus memandang proses
perkembangan ekonomi dari tahap prasejarah hingga industri dan
masyarakat dunia dengan tingkat konsumsi yang tinggi.
Frederich List mereka adalah ahli ekonomi, dengan pendapat yang berbeda-
beda.

1
https://klc2.kemenkeu.go.id/kms/knowledge/klc1-seri-ekonomi-makro-teori-pertumbuhan-
ekonomi/detail/

2
 Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
 Faktor ekonomi

1. Sumber daya alam,


dalam sumber daya alam atau tanah melingkupi seluruh negara,
lokasi dan komposisinya, sumber daya alam. termasuk juga sumber
mineral, iklim, air atau laut.
2. Sumber daya manusia
Sumber daya manusia adalah unsur penting dalam peningkatan
ekonomi. Namun pertumbuhan ekonomi bukan hanya bergantung pada
jumlah sumber daya manusia, tetapi juga mengutamakan efisiensinya.
SDM didorong untuk bekerja denfan efisien dan optimal.
3. Akumulasi modal
Modal mengacu pada pasokan unsur produksi yang dapat
dikembangkan secara fisik. Apabila stok modal meningkat selama
periode tertentu, disebut sebagai pembentukan modal atau akumulasi
modal.
 Faktor noneconomik
1. Faktor politik dan administrasi publik
Kerangka politik dan administrasi yang lemah adalah masalah utama
yang menghambat pertumbuhan ekonomi pada negara-negara
berkembang. Politik yang tidak stabil dan ditambah dengan pemerintahan
yang korupsi secara signifikan menadi penghalang berkembangnya
ekonomi pada suatu negara.
2. Aspek sosial budaya
Kehidupan masyarakat mencakup pandangan masyarakat, sikap,
perilaku, dorongan untuk bekerja atau organisasi masyarakat. Pendidikan
dan budaya Barat menimbulkan perdebatan dan pertanyaan, menciptakan
semangat baru, dan menghasilkan kelas pengusaha baru.
3. Susunan dan tertib
Organisasi dan prosedur hukum yang tidak tepat, serta pelaksanaan
hukum dan peraturan, kerapkali menghambat pembangunan ekonomi Dan
tidak mendukung realisasi perkembangan ekonomi. Dalam hal ini,
pelaksanaam hukum harus terkendali.

2. Pengaruh Inflasi
Inflasi didefinisikan sebagai kenaikan harga secara universal dan
berkepanjangan. Belum dapat dikatakan inflasi apabila Peningkatan harga itu
hanya mempengaruhi satu atau dua produk, kecuali jika peningkatan itu menyebar
(atau menyebabkan peningkatan harga) ke produk lain.

3
Inflasi telah banyak diilustrasikan sebagai kondisi ekonomi dimana jumlah uang
beredar tumbuh "lebih cepat" dibandingkan produksi barang dan jasa dalam
perekonomian yang sama. Inflasi diukur sebagai persentase perubahan tingkat
harga (tingkat harga konsumen, grosir, produsen, dll.). menyatakan bahwa tingkat
Harga Konsumen menghitung harga sekumpulan barang atau jasa yang sering
dibeli oleh pengguna (konsumen) rata-rata dan diukur dari survei harga standar
konsumen. Ukuran inflasi yang biasa diukur adalah Indeks Harga Konsumen.
 Teori-Teori Inflasi
1. Teori kuantitas
Seperti telah dikemukakan sebelumnya, kaum klasik berpaham bahwa
tingkatan harga dilihat dari jumlah uang yang menyebar. Harga meningkat
ketikater dapat lebih banyak uang yang beredar. Dan apabila barang yang
ditawarkan jumlahnya tetap dan jumlah uang berlipat ganda, cepat atau lambat
harga akan berlipat ganda.
2. Teori Keynesian Keynes
Untuk melihat bahwa inflasi disebabkan oleh keinginan yang berlebihan
dari sekelompok orang untuk lebih memanfaatkan barang atau jasa yang ada.
Karena keinginan yang berlebihan untuk memenuhi kebutuhan, permintaan
meningkat namun penawaran tetap datar, terjadilah harga naik, pemerintah
dapat membeli barang atau jasa dengan mencetak uang, misalnya karena
keberhasilan pengusaha dapat memicu terjadinya inflasi.
3. Teori struktural
Teori ini menekankan pemicu inflasi berupa struktur ekonomi yang kaku.
Produsen tidak dapat memprediksi peningkatan permintaan, karena
pertumbuhan populasi. Seiring bertambahnya jumlah penduduk, sulit untuk
memenuhi permintaan.
 Penyebab terjadinya inflasi
1. Peningkatan biaya produksi
Secara umum pemicu inflasi akibat peningkatan biaya produksi ialah karena
adanya tuntutan dari naiknya biaya produksi, hal ini dapat terjadi kepada negara
yang perekonomian sedang dalam perkembangan.
2. Meningkatnya Permintaan
Ketika permintaan akan suatu barang atau jasa meningkat, ini menyebabkan
penurunan unsur produksi dan penawaran barang. Sementara itu, barang dan jasa
tersebut memiliki substitusi yang terbatas atau bahkan tidak ada. Situasi yang tidak
stabil ini yang membuat harga barang atau jasa naik dan terjadilah inflasi.
3. Kekacauan Ekonomi dan Politik
Ketika suatu negara berada dalam situasi yang tidak pasti, harga barang di
negara tersebut cenderung tinggi. Pernah juga terjadi di Indonesia tepatnya pada

4
1998. Saat itu, inflasi Indonesia mencapai 70 persen. Padahal inflasi biasanya
normal, tiga sampai 4 persen.
4. Utang Nasional
Kenaikan pajak perusahaan. Jika pemerintah memilih opsi lain, maka akan
mempengaruhi peredaran uang di masyarakat. Hal ini menyebabkan tingginya
harga dan devaluasi mata uang.
 Dampak Inflasi
Efek inflasi umumnya dirasakan oleh masyarakat dengan tingkat pendapatan
menengah ke bawah. Ketika harga barang tinggi, daya beli mereka turun. Menurut
Bank Indonesia, penurunan daya beli ini berdampak secara berkepanjangan,
menurunkan pendapatan dan taraf hidup. Itu membuat orang miskin semakin
miskin dalam jangka panjang. Inflasi berdampak terhadap ketidakseimbangan
pendapatan. Jadi dalam hal ini ada pihak yang dirugikan oleh inflasi, tetapi ada juga
pihak yang diuntungkan oleh inflasi.
 Jenis Inflasi
 Berdasarkan tingkatannya:
a. Inflasi ringan dibawah 10 % per tahun.
b. Inflasi sedang 10-30 % per tahun.
c. Inflasi berat 30-100% per tahun.
d. Hiperinflasi, inflasi tidak terkendali, yaitu di atas 100% per tahun.
 Berdasarkan sebabnya:

a. Demand Pull Inflation terjadi ketika permintaan masyarakat akan


barang atau jasa meningkat. Menurut hukum permintaan, ketika
permintaan tinggi dan penawaran konstan, harga akan naik.
Peningkatan permintaan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor,
antara lain peningkatan belanja publik yang dibiayai dengan mencetak
uang, peningkatan permintaan ekspor, dan peningkatan investasi
swasta dalam bentuk kredit murah
b. Bottleneck Inflation Inflasi disebabkan oleh faktor penawaran atau
permintaan. Jika hal ini terjadi karena faktor penawaran, meskipun
kapasitas sudah terpakai tetapi permintaan masih tinggi, maka dapat
menyebabkan inflasi. Jika karena faktor permintaan, maka
peningkatan likuiditas baik di sisi keuangan atau ekspektasi yang
tinggi akan pesanan baru.
c. Cosh Push Inflation ini terjadi apabila kenaikan biaya produksi akibat
tingginya biaya input atau biaya unsur.
 Berdasarkan sifatnya:

5
a. creeping inflation, indikator inflasi ini adalah inflasi rendah, dimana
harga perlahan-lahan meningkat dengan persentase yang relatif kecil
dalam jangka waktu yang lama.
b. Inflasi sedang (inflasi puncak), menunjukkan bahwa kenaikan harga
cukup besar dan bahkan meningkat pesat dalam waktu singkat. Dengan
kata lain, harga naik dalam sebulan atau bahkan seminggu.
c. Inflasi tinggi (hiperinflasi),Inflasi jenis ini merupakan inflasi yang
parah, sehingga masyarakat tidak dapat lagi menyimpan uangnya.
Perburuan uang yang terjadi begitu cepat, dan akhirnya harga naik
semakin cepat. Biasanya keadaan ini karena pemerintah menjalankan
defisit anggaran yang dibelanjakan atau ditutupi dengan mencetak
uang.
 Berdasarkan tempat asalnya:
a. Inflasi impor,inflasi ini merupakan inflasi eksternal yang
menyebabkan kenaikan harga barang-barang impor. Inflasi ini hanya
terjadi di negara-negara yang mengikuti sistem ekonomi terbuka.
Inflasi ini dapat dilanggengkan oleh harga barang impor dan ekspor.
b. Inflasi internal, inflasi ini berasal dari dalam. Inflasi ini merupakan
akibat dari buruknya pengelolaan keuangan oleh pelaku ekonomi atau
masyarakat, baik di sektor riil maupun keuangan dalam negeri.
 Contoh Inflasi
Contoh inflasi seperti kenaikan harga minyak goreng, seperti kenaikan harga
minyak goreng, dapat menyebabkan inflasi naik karena efeknya meluas dan diikuti
dengan kenaikan harga-harga barang lain atau jasa.
3. Pengaruh tingkat suku bunga
Suku bunga merupakan jasa atau nilai yang diberikan oleh pihak debitur
kepada yang meminjamkan dana atau uang (kerditur). lazimya, suku bunga
dinyatakan dalam satuan persen.
Tingkat suku bunga merupakan salah satu tolak ukur yang memicu
pertumbuhan perekonomian suatu negara. bank sentral (Bank Indonesia) membuat
kebijakan yang dapat mempengaruhi berbagai sektor kegiatan ekonomi. Kegiatan
ekonomi ini diantaranya, perputaran arus keuangan/perbankan : tabungan,
investasi, inflasi. pergerakan nilai tukar rupiah berpengaruh besar terhadap tiga hal
ini.
Negara yang memiliki jumlah transaksi besar (nilai tukar yang kuat)
berpengaruh besar pada dasar perekonomian dunia sehingga kebijakan bank sentral
dari negara maju terhadap suku bunga ini, rata-rata akan mendapat respon yang baik
dari para pelaku pasar dan para investor yang memanfaatkan momen ini untuk
meraih keuntungan yang maksimal.

6
Kenaikan suku bunga secara alami mengarah pada pergeseran minat secara
umum dari pengguna ke penabung, suku bunga yang meninggi akan mendorong
masyarakat untuk menyimpan lebih banyak uang di bank, suku bunga saat ini
berdampak pada pengurangan uang tunai yang beredar di pasar.
Suku bunga berkaitan erat dengan kreditur (bank) dan debitur (peminjam
atau nasabah). Pada dasarnya tingkat bunga ialah waktu yang dialokasikan untuk
menggunakan uang atau sewa untuk menggunakan uang, dinyatakan sebagai
"persentase"
Kebijakan suku bunga ini memiliki pengaruh sebagai berikut seperti:
a. Pengaruh Suku Bunga terhadap Kapasitas Produksi dan Portofolio Kredit
Dari sisi industri dalam negeri, kenaikan suku bunga bank sentral dari waktu ke
waktu akan mempengaruhi produksi. Sisi positifnya adalah peningkatan angkatan
kerja, peningkatan produksi, sehingga meningkatkan kapasitas ekspor. sehingga
jumlah pengangguran juga berkurang karena tingginya konsumsi tenaga kerja.
Efek jangka panjangnya adalah semakin banyak mata uang yang masuk ke
negara tersebut, sehingga memperkuat nilai tukar domestik.
b. Pengaruh Suku Bunga terhadap Perekonomian secara Global
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam hal kebijakan kenaikan
pajak dan pemotongansuku bunga. Itu adalah hal yang baik, yaitu dalam kaitannya
dengan kesejahteraan rakyat di negara tersebut. Oleh karena itu, setiap perubahan
suku bunga harus dianggap sebagai dampak ekonomi yang terkait.
c. Pengaruh Suku Bunga Terhadap GDP (Gross Domestik Product)
PDB (Produk Domestik Bruto) adalah ukuran pertumbuhan ekonomi suatu
negara yang stabil. PDB juga merupakan salah satu indeks utama System of
National Accounts (SNA) yang digunakan untuk mengukur biaya barang dan jasa.
PDB menunjukkan keadaan ekonomi.
Produk Domestik Bruto atau Produk Domestik Bruto (PDB) adalah indikator
ekonomi yang mengukur nilai total output yang dihasilkan oleh semua orang dan
dunia usaha (baik domestik maupun asing).
d. Pengaruh Suku Bunga Terhadap Kredit Perumahan Rakyat
Mengamankan perumahan adalah bagian terpenting dalam memperkaya
kehidupan masyarakat. Naiknya suku bunga menurunkan daya beli masyarakat
terhadap produk perumahan. Penurunan daya beli untuk rumah baru dapat
memperlambat ekonomi dan menyebabkan resesi. Sebaliknya, peningkatan jumlah
rumah baru mengindikasikan pertumbuhan ekonomi.

7
e. Pengaruh Suku Bunga Terhadap Tingkat Pengangguran (Unemployment
Rate)
Efek limpahan suku bunga yang lebih tinggi yang perlu diperhatikan adalah
perlambatan ekonomi, yang tercermin dari berkurangnya kesempatan kerja.
Penurunan produksi juga berdampak pada jumlah karyawan. Penyebab
pengangguran adalah ketidakseimbangan antara pekerjaan dan pencari kerja,
dengan sedikit kesempatan untuk bekerja.
Kebijakan suku bunga ini seringkali ditujukan untuk memberikan insentif pada
pihak bank agar masyarakat mau menginvestasikan uangnya di dalamnya. Untuk
merangsang suku bunga, suku bunga deposito dinaikkan, membuat orang lebih rela
menaruh uang di bank dengan harapan mendapat untung. Demikian pula
sebaliknya, semakin rendah tingkat bunga deposito, maka semakin rendah pula
minat masyarakat (atau investor) untuk menabung karena masyarakat
memperkirakan pendapatan bunga di masa mendatang akan sangat rendah.
Dengan mengatur naik turunnya tingkat suku bunga, bank sentral sebagai pihak
yang diberdayakan harus secara hati-hati memonitor reaksi yang muncul dari
kebijakan-kebijakan tersebut
4. Pembentukan harga pasar
Harga adalah jumlah uang yang dikenakan untuk produk atau dibayarkan jika
seseorang ingin mendapatkan keuntungan dari produk tersebut. Harga ini
digunakan sebagai nilai referensi saat menghitung harga jual produk atau jasa.
Ketika harga pasar berkembang, jual beli menjadi lebih mudah.2 Harga
dimaksudkan untuk menguntungkan produsen. Di sisi lain, pembeli juga senang
membayar produk yang ditawarkan karena daya belinya masih terjangkau.
Dalam pembentukan harga pasar, produsen barang/jasa bertindak sebagai
pemasok barang. Sedangkan konsumen atau pembeli produk dianggap sebagai
pihak yang meminta barang tersebut. Harga pasar tercipta ketika kedua belah pihak
menyepakati nilai tertentu.
Keseimbangan harga pasar juga dikenal sebagai ekuilibrium. Di bawah ini
adalah langkah-langkah proses penetapan harga pasar umum. Konsumen (pembeli)
bertanya tentang kebutuhan produk/produk di pasar; Pabrikan (penjual)
menawarkan produknya; Negosiasi dilakukan untuk menemukan harga yang tepat
sesuai dengan penawaran dan permintaan; Titik penawaran dan permintaan
mencapai titik komersial; Harga pasar terbentuk.

2
Kotler dan Amstrong, dalam “Prinsip-prinsip Pemasaran”, Jilid 2 (2001)

8
 Faktor Penetapan Harga Pasar
Dalam penjelasan di atas, hukum permintaan dan penawaran sebenarnya sangat
penting dalam ilmu ekonomi dan dikatakan mampu membentuk harga pasar.
Namun, ada faktor lain yang menyebabkan terbentuknya harga-harga tersebut.
Tujuan perjanjian ini adalah agar penjual dapat mencapai tujuannya. Untuk
mendapatkan keuntungan, mereka mengembangkan produk mereka dan
memperluas target pasar mereka. Agar tidak mengalami kerugian, terkadang harga
naik atau turunkarena beberapa faktor yaitu, biaya Pengiriman, biaya
penyimpanan,biaya risiko, biaya paket, Biaya bahan baku,Biaya tenaga kerja,Biaya
produksi. 3
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga pasar
Dalam teori ekonomi dikatakan bahwa harga pasar adalah kesepakatan
antara kekuatan penawaran dan permintaan. Naik turunnya harga komoditas
disebabkan oleh dinamika antara penawaran dan permintaan. Kemudian, ini
mengarah pada harga keseimbangan, yang secara ekonomi dikenal sebagai harga
pasar
Definisi permintaan
Harga pasar diciptakan oleh kebenaran penawaran dan permintaan. Permintaan
merupakan salah satu faktor utama dalam keseimbangan harga . Jadi apa maksud
permintaan itu? Permintaan meningkatkan keinginan seseorang guna membeli
barang dan jasa dan, pada saat yang sama, kemampuan untuk membayarnya.
Sederhananya, permintaan adalah keinginan yang terkait dengan kemampuan untuk
membeli barang dan jasa pada harga dengan tingkatan dan pada waktu tertentu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan, yaitu:
 Harga Komplementer dan Substitusi Jika harga mangga naik, konsumen
mungkin membeli lebih sedikit dari biasanya atau bahkan tidak membeli
buah tersebut dan beralih ke manggis, meskipun harga manggis tidak
berubah tetapi permintaan manggis meningkat tajam. Karena kenaikan
harga satu barang meningkatkan permintaan barang lain sebagai pengganti.
 Total pendapatan
Apabila pendapatan meningkat, konsumen menjurus meningkatkan
konsumsi barang atau jasa. Namun, terdapat barang atau jasa yang
permintaannya benar-benar turun saat pendapatan naik dan naik saat
pendapatan turun. Misalnya, keluarga A mungkin mengonsumsi lebih
sedikit tempe dan membeli lebih banyak daging saat pendapatan meningkat.

Mahfoedz (2005) dalam tulisan M. Bayu Adrio bertajuk “Harga, Pembentukan Harga Dan
3

Keseimbangan Pasar”

9
6. Peran pemerintah
Perkembangan zaman dan perkembangan teknologi di dunia modern
mengakibatkan pemerintah lebih berperan dalam mengatur jalannya perekonomian.
Peran pemerintah adalah untuk mengatur, meningkatkan dan mengarahkan kegiatan
sektor swasta.
 Tugas negara dalam perekonomian adalah:
Peran berbagi merupakan peran pemerintah dalam menyediakan barang dan
jasa yang dikonsumsi atau akan dikonsumsi oleh masyarakat. Dalam hal ini, peran
alokasi dapat dikatakan sama dengan peran produsen. dapat dikatakan tugas alokasi
pemerintah dalam perekonomian ialah mengupayakan agar penyediaan sumber
daya keuangan dapat terlaksana secara efektif. Contoh nyata penerapan peran
alokatif atau produktif seperti dalam penyediaan penerangan, infrastruktur jalan,
jembatan, dll.
Peran distribusi merupakan tugas negara untuk menjamin pemerataan
pendapatan rakyat secara adil. Pemerataan diterapkan sedemikian rupa sehingga
tidak ada perbedaan di bagian-bagian tertentu dari negara karena ketidakmerataan
distribusi pendapatan di antara orang-orang.
Pemerintah dapat langsung mengubah distribusi pendapatan dengan pajak
progresif. Pajak progresif adalah beban pajak yang relatif lebih tinggi bagi orang
kaya dan beban pajak yang relatif lebih rendah bagi orang miskin, dengan subsidi
bagi orang miskin. Negara juga dapat mempengaruhi distribusi pendapatan secara
tidak langsung melalui kebijakan pengeluaran negara, misal, perumahan murah
bagi kelompok pendapatan tertentu, pupuk bagi petani dan lain-lain.
Perekonomian Peran Stabilisasi Peran stabilisasi merupakan tugas
pemerintah untuk menciptakan stabilitas di bidang ekonomi. Peran stabilisasi juga
dikenal sebagai peran pengatur. Sebagai pelaku ekonomi anggaran pemerintah,
pemerintah negara APBN dan APBD memainkan peran penting dalam
mengendalikan kegiatan ekonomi, yang mengacu pada pembentukan kebijakan
ekonomi di negara ini.
Contoh peran menstabilkan adalah:
 Menyusun kebijakan perpajakan yang berkaitan dengan pengeluaran
pemerintah, yang meliputi penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
 Menetapkan kebijakan moneter yaitu mengatur jumlah uang yang beredar
untuk mengendalikan inflasi. Terciptanya kebijakan ekonomi internasional
yang berkaitan dengan perdagangan dan kerjasama ekonomi antar negara

10
11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Pertumbuhan ekonomi didefinisikan sebagai jalan perubahan yang secara
berkepanjangan menuju keadaan ekonomi yang lebih diinginkan dalam suatu
negara
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
 Faktor ekonomi; Sumber daya alam, Sumber daya manusia, Akumulasi
modal
 Faktor nonekonomik Faktor politik dan administrasi publik, Aspek sosial
budaya,Susunan dan tertib
Inflasi didefinisikan sebagai kenaikan harga secara universal dan
berkepanjangan. Belum dapat dikatakan inflasi apabila Peningkatan harga itu
hanya mempengaruhi satu atau dua produk, kecuali jika peningkatan itu menyebar
(atau menyebabkan peningkatan harga) ke produk lain.
Harga adalah jumlah uang yang dikenakan untuk produk atau dibayarkan jika
seseorang ingin mendapatkan keuntungan dari produk tersebut. Harga
dimaksudkan untuk menguntungkan produsen, pembeli juga senang membayar
produk yang ditawarkan karena daya belinya masih terjangkau.
Peran pemerintah
 Peran berbagi ialah peran pemerintah dalam menyediakan barang dan jasa
yang dikonsumsi atau yang akan dikomsumsi oleh masyarakat
 Peran rumah tangga produktif dalam perekonomian, penerapan peran
alokatif atau produktif seperti dalam penyediaan penerangan, infrastruktur
jalan, jembatan
 Peran distribusi madalah tugas negara untuk menjamin pemerataan
pendapatan rakyat secara adil.
 Peran stabilisasi merupakan tugas pemerintah untuk menciptakan stabilitas
di bidang ekonomi. APBN dan APBD berpengaruh Terhadap
Perekonomian Peran Stabilisasi.

DAFTAR PUSTAKA
Khusaini, Mohamad. “Ekonomi Publik. Malang”: UB Pres 2019

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6073440/4-teori-pertumbuhan-ekonomi-
menurut-para-ahli

12
https://tirto.id/apa-itu-harga-pasar-dan-faktor-faktor-terbentuknya-harga-pasar-
gzdC
https://katadata.co.id/safrezi/berita/615c07b2969d8/harga-pasar-penyebab-dan-
faktor-yang-memengaruhi
https://klc2.kemenkeu.go.id/kms/knowledge/klc1-seri-ekonomi-makro-teori-
pertumbuhan-ekonomi/detail/

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6355737/penyebab-kekacauan-ekonomi-
pada-awal-kemerdekaan-ri-dan-cara-mengatasinya

https://nasional.kompas.com/read/2022/06/08/03000081/fungsi-pemerintah-
dalam-perekonomian

https://www.gramedia.com/literasi/peran-rumah-tangga-pemerintah-dalam-
kegiatan-ekonomi/amp/

http://perpus.labschool-
unj.sch.id/labsjkt/index.php?p=show_detail&id=6568&keywords=

https://amp.kompas.com/skola/read/2022/06/08/080000269/penyebab-terjadinya-
harga-pasar

13

Anda mungkin juga menyukai