Dosen Pengampu:
H. HERFANDI, SE, M.Si
Disusun oleh:
PS-4C 2022
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia
dan Rahmat yang dilimpahkan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan
pembuatan makalah yang berjudul Munculnya Teori Ekonomi Makro dengan
baik. Shalawat serta salam tidak lupa kita kirimkan kepada nabi Muhammad Saw
yang telah membawa kita dari alam jahiliyah kealam yang berilmu pengetahuan
seperti yang kita rasakan saat ini.
Terima kasih penulis ucapkan kepada dosen pengampu bapak H.
HERFANDI, SE, M.Si yang membimbing mata kuliahEkonomi Makro, tak lupa
kami mengucapkan terima kasih pada seluruh pihak yang ikut membantu dalam
penyelesaian makalah ini sehingga dapat terselesaikan tepat waktu. Dengan
ditulisnya makalah ini diharapkan para pembaca mengetahui tentang “munculnya
teori ekonomi makro” dan bisa bermanfaat serta dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masi hada
kekurangan baik dari sagi susunan kalimat maupun tata bahasa, kami meminta
maaf. Oleh karena itu kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca.
Penulis berharap semoga makalah ini menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Akhir kata, semoga makalah ini menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Penulis
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekonomi makro atau makro-ekonomi adalah studi tentang ekonomi secara
keseluruhan. Makro-ekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang
mempengaruhi banyak masyarakat, perusahaan,dan pasar. Ekonomi makro dapat
digunakan untuk menganalisis secara terbaik untuk mempengaruhi target-target
kebijakan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan
pencapaian keseimbangan neraca yang berkeseimbangan.
Meskipun ekonomi makro merupakan bidang pembelajaran yang luas, ada dua
área penelitian yang menjadi ciri khas disiplin ini: kegiatan untuk mempelajari
sebab dan akibat dari fluktuasi penerimaan neraca jangka pendek (siklus bisnis),
dan kegiatan untuk mempelajari faktor penentu dari pertumbuhan ekonomi jangka
panjang (peningkatan pendapatan nacional). Model makro-ekonomi yang ada dan
prediksi-prediksi yang ada jamak digunakan oleh pemerintah dan korporasi besar
untuk membantu perkembangan dan evaluasi lebijakan ekonomi dan trategi
bisnis.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana teori ekonomi makro pada Mazhab Klasik.
2. Teori ekonomi makro pada tahun 1930.
3. Bagaimana teori ekonomi makro pada Mazhab Modern.
C. Tujuan Penulisan
1. Dapat memahami teori ekonomi makro pada Mazhab Klasik.
2. Memahami Teori ekonomi makro pada tahun 1930.
3. Dapat memahami teori ekonomi makro pada Mazhab Modern.
3
BAB II
Pembahasan
1
Mohammad Khusaini, Ekonomi Makro, (Malang: Universitas Briwijaya Press, 2013), hal.
1
4
modal dan tanah, inflasi mata uang, pertumbuhan ekonomi, dan kebijakan publik
yang berdampak pada masing-masing elemen.2
Ekonomi Makro merupakan ilmu yang mempelajari perilaku
perekonomian secara keseluruhan atau secara agregat. Ruang lingkup ekonomi
Makro meliputi kemakmuran dan resesi, output barang dan jasa perekonomian,
dan laju pertumbuhan output, laju inflasi, dan pengangguran, neraca pembayaran
dan nilai kurs. Dalam menelaah dan mengkaji ekonomi secara menyeluruh, maka
ekonomi Makro memberi penekanan pada perilaku dan kebijakan ekonomi yang
dapat memengaruhi kondisi-kondisi prilaku konsumsi dan investasi, faktor
penentu perubahan, upah dan harga, kebijakan fisikal dan moneter, stok uang
beredar, anggaran belanja pemerintah, suku bunga dan uang pemerintah. Dengan
demikian, fokus bahasa ekonomi Makro menyangkut berbagai persoalan inti
perekonomian secara aktual.
Ekonomi Makro jelas sekali merupakan subjek yang sangat penting karena
menyentuh semua aspek kehidupan dan kepentingan masyarakat di mana pun,
baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Oleh karena itu, tidak
mengherankan bila porsi liputan di media masa terhadap persoalan-oersoalan
ekonomi Makro cukup dominan sepanjang waktu. Meskipun antara ekonomi
mikro dan ekonomi makro memiliki perbedan, namun sesunggunya kedua teori
tersebut tidak ditemukan pertentangan yang bersifat sangat mendasar. Dapat kita
pahami, bahwa perekonomian secara agreget tidak lain merupakan penjumlahan
dari pasar yang tercakup didalamnya. Jadi, perbedaan antara ekonomi mikro dan
ekonomi makro terutama terletak padda penekanan dan penyajiannya.
Análisis-analisis dalam teori ekonomi mikro secara umum mencakup
bagian-bagian kecil dari kegiatan perekonomian secara keseluruhan, kegiatan
seorang konsumen, suatu perusahaan, atau suatu pasar merupakan bagian-bagian
yang dianalisis dalam teori ekonomi mikro, sedangkan dalam teori ekonomi
makro tindakan konsumen lebih global atau kegiatan keseluruhan pengusaha dan
perubahan-perubahan keseluruhan kegiatan ekonomi. Selain itu, ekonomi mikro
2
Asnah, Dyanasari, Pengantar Ilmu Ekonomi Makro, (Yogyakarta: Grup Penerbitan CV
Budi Utama), hal. 10
5
menekenkan pada analisis membuat pilihan untuk mewujudkan efisiensi dalam
penggunaan sumber daya dan mencapai kepuasan yang maksimum. Analisis
ekonomi makro menjekaskan tentang sisi-sisi permintaan dan penawaran yang
menentukan tingkat kegiatan perekonomian, masalah-masalah utama yang
dihadapi dalam setiap perekonomian, dan kebijakan serta campur tangan
pemerintah dalam mengatasi ekonomi yang dihadapi.3
B. Mazhab Klasik
Dalam evolusi ilmu ekonomi, akar dari gagasan yang menjadi fondasi
pengembangan ilmu ekonomi berasal dari Adam Smith pada tahun 1770. Ia adalah
tokoh pendiri atau pionir dalam aliran klasik yang memusatkan pendekatannya
pada produsen. Salah satu sumbangsih terkenal Adam Smith adalah bukunya yang
berjudul "An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations". Ia
diakui sebagai bapak ilmu ekonomi dengan fondasi pemikiran bahwa pasar selalu
berada dalam kondisi persaingan yang sempurna. Teori klasik yang dijelaskan
menekankan bahwa negara sebaiknya tidak campur tangan, atau disebut "No
Intervention", karena dianggap akan menghasilkan keseimbangan ekonomi yang
optimal dengan asumsi bahwa yang terbaik akan muncul. Prinsip permintaan dan
penawaran berdasarkan hukum say (Jean Baptise Say) menyatakan bahwa "setiap
barang yang diproduksi selalu ada yang membutuhkannya" (supply creates its
own demand).
Dalam segi produk dan pasokan tenaga kerja, aliran klasik menganggap
bahwa perekonomian selalu mencapai kesetimbangan pada kondisi penuh
pemanfaatan, manfaat penuh, dan tidak ada sisa. Prinsip ekonomi klasik juga
mengusung konsep "invisible hand" atau "tangan tak terlihat" yang secara
otomatis akan menjaga keseimbangan pasar. Dari perspektif kebijakan ekonomi,
hal ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak perlu campur tangan atau intervensi.
Jika terjadi resesi atau depresi (penurunan PDB dan pengangguran), dianggap
cukup untuk membiarkan proses penyesuaian ekonomi berlangsung, dan
keseimbangan pasar akan tercapai dengan sendirinya.
3
Ali Ibrahim Hasyim, Ekonomi Makro, (Jakarta: Kencana), hal. 1-3
6
individu yang tidak memiliki pekerjaan adalah mereka yang enggan menerima
pekerjaan pada tingkat upah yang berlaku.
1. Pertahanan keamanan
2. Law and Justice (keadilan dan hukum)
3. Public goods dan infrastructure
7
Jika tabungan cukup untuk mendukung investasi, maka suku bunga akan
cenderung turun dan menghasilkan peluang investasi yang menguntungkan.
Namun, jika tabungan tidak mencukupi untuk investasi, suku bunga akan naik dan
mendorong masyarakat untuk menyimpan uangnya. Dalam karyanya, Keynes
mengemukakan pandangannya untuk memperbaiki kondisi ekonomi yang
dihadapi oleh banyak negara di seluruh dunia. Dalam "The General Theory,"
Keynes membahas dua hal pokok, yaitu: 1. Kritik terhadap kelemahan Teori
Klasik yang berkaitan dengan asumsi tentang pasar, serta penekanan yang terlalu
besar pada aspek penawaran dalam masalah ekonomi. 2. Usulan mengenai
pemulihan ekonomi dengan mengintegrasikan peran Pemerintah dalam kegiatan
ekonomi, sebagai upaya untuk merangsang sisi permintaan. Dua pokok pikiran
yang diusulkan oleh Keynes ini membawa perubahan mendasar dalam ilmu
ekonomi. Perubahan tersebut melibatkan:
D. Mazhab Modern
John Maynard Keynes (1883-1946), seorang ekonom Inggris, dikenal
lewat karyanya "The General Theory of Employment, Interest, and Money" yang
diterbitkan pada tahun 1936. Para ahli ekonomi menganggap Keynes sebagai
tokoh ekonomi modern. Ia menyampaikan bahwa mekanisme pasar bebas tidak
secara otomatis mencapai stabilitas dan keseimbangan ekonomi karena terdapat
keterbatasan dalam berbagai sektor ekonomi. Oleh karena itu, untuk mencapai
stabilitas dan keseimbangan ekonomi, diperlukan campur tangan aktif pemerintah
atau intervensi pemerintah yang meliputi kebijakan fiskal (fiscal policy) dan
kebijakan moneter (monetary policy). Dalam kebijakan fiskal, pemerintah dapat
mengubah pendapatan dan pengeluaran negara guna mencapai stabilitas ekonomi,
memperluas lapangan kerja, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Di sisi
lain, dalam kebijakan moneter, pemerintah bisa mengontrol jumlah uang yang
beredar di pasar melalui Bank Sentral untuk mengendalikan perekonomian.
Keynes mendukung penerapan kebijakan fiskal dan moneter untuk mencegah
dampak negatif dari resesi dan depresi ekonomi.
8
Keynes menolak asumsi dari teori klasik yang menyatakan bahwa
ekonomi selalu dalam keadaan keseimbangan pada kondisi penuh
ketenagakerjaan, pemanfaatan penuh, atau segala hal digunakan sepenuhnya tanpa
ada sisa. Ia berpendapat bahwa ekonomi tidak selalu berada dalam kondisi
keselarasan penuh atau pemanfaatan penuh, dan masih ada sisa, seperti barang dan
jasa yang belum terpakai dan tenaga kerja yang menganggur. Oleh karena itu,
dalam pandangan ekonomi Keynesian, campur tangan pemerintah diperlukan
untuk menstabilkan atau mempercepat pencapaian keseimbangan. Di Indonesia
sebagai contoh, pemerintah menerapkan langkah seperti BPJS Ketenagakerjaan
untuk memberikan perlindungan kepada seluruh pekerja, termasuk mereka yang
ekonominya lemah atau yang saat ini menghadapi keterbatasan akibat situasi
tertentu.
Oleh karena itu, tidak berlebihan jika Keynes diakui dan dijuluki sebagai
bapak ilmu ekonomi makro serta pionir ekonomi induktif. Keynes menyatakan
bahwa mekanisme pasar bebas tidak secara otomatis mencapai stabilitas dan
keseimbangan ekonomi, karena adanya keterbatasan dalam berbagai sektor
ekonomi. Oleh karena itu, untuk mencapai stabilitas dan keseimbangan ekonomi,
diperlukan campur tangan aktif pemerintah atau intervensi pemerintah yang
9
meliputi kebijakan fiskal (fiscal policy) dan kebijakan moneter (monetary policy).
Keynes mendukung penerapan kebijakan fiskal dan moneter untuk mencegah
dampak buruk resesi dan depresi ekonomi.
10
Situasi sebaliknya juga mungkin terjadi, yaitu terjadi kelebihan permintaan dan
kekurangan produksi. Sebagai contoh, jika produsen menghitung secara optimis
dan meningkatkan investasi, permintaan agregat akan naik (ingat bahwa investasi
adalah bagian dari Permintaan Agregat). Jika kapasitas pabrik sudah penuh,
peningkatan permintaan ini tidak akan menghasilkan peningkatan produksi. Ini
bisa mengakibatkan kekurangan produksi dan inflasi.4
4
Monika Sutarsa dan Andi Usmar,Evolution Of Ekonomics Macro, vol 1,Jurnal
Ekonomi Bisnis Dan Manajemen,Juni 2023
11
DAFTAR PUSTAKA
12