Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KOMUNIKASI BISNIS LINTAS BUDAYA

“Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur Mata Kuliah Komunikasi Bisnis
Islam”

Disusun Oleh Kelompok 3:


Hilda Dwi Hartanti (3322104)
Gina Hanifa Khairunnisa (3322112)
Ilham Dahri Lubis (3322090)

Dosen Pengampu:
Febriyan Pratama Defaz, S. E., M. M

PRODI S1 PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SJECH M. DJAMIL DJAMBEK
BUKITTINGGI
T. A 2024/2025
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada
Nabi Muhammad saw beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Atas berkat karunia-Nya, kami telah selesai menyusun makalah yang berjudul “Komunikasi
Bisnis Lintas Budaya”. Makalah ini kami susun guna menyelesaikan tugas kelompok dari mata
kuliah Komunikasi Bisnis Islam dengan dosen pengampu bapak Febriyan Pratama Defaz, S. E.,
M. M.
Dalam penyusunannya, kami mengambil sumber dari beberapa literatur, terutama buku
buku pegangan yang biasa dipakai di Kampus UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi.
Pembaca mungkin akan menemukan beberapa kekurangan dan kesalahan penulisan dalam
makalah ini, oleh karena itu kami senantiasa mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca
untuk penyempurnaan makalah makalah selanjutnya.
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih pada seluruh pihak yang ikut membantu dalam
penyelesaian makalah ini sehingga dapat terselesaikan tepat waktu. Akhir kata, semoga
makalah ini menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi syiar Islam.

Bukittinggi, 13 Maret 2024

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i


DAFTAR ISI............................................................................................................ ii
BAB I ....................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 1
1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................. 1
BAB II ...................................................................................................................... 2
LANDASAN TEORI ............................................................................................... 2
2.1 Konsep Dasar Komunikasi Bisnis Lintas Budaya ............................................. 2
2.2 Peran dan Fungsi Komunikasi Lintas Budaya ................................................... 4
2.3 Hubungan Komunikasi dan Perbedaan Budaya ................................................ 5
2.4 Komunikasi Efektif dengan Orang Berbudaya Asing ....................................... 7
BAB III .................................................................................................................. 10
STUDI KASUS ...................................................................................................... 10
3.1 Studi Kasus .................................................................................................... 10
3.2 Analisis Kasus ............................................................................................... 12
3.3 Solusi Kasus .................................................................................................. 12
BAB IV................................................................................................................... 14
PENUTUP.............................................................................................................. 14
4.1 Kesimpulan .................................................................................................... 14
4.2 Saran.............................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunikasi dan budaya mempunyai hubungan timbal balik dimana budaya menjadi
bagian dari perilaku komunikasi dan pada gilirannya komunikasi pun turut menentukan,
memelihara, mengembangkan dan mewariskan budaya. Pada satu sisi, komunikasi
merupakan suatu mekanisme untuk mensosialisasikan norma-norma budaya masyarakat baik
secara horizontal dari satu masyarakat ke masyarakat lainnya, ataupun secara vertikal datu
satu generasi ke generasi lainnya.
Komunikasi bisnis lintas budaya adalah proses komunikasi antara individu atau
kelompok dari latar belakang budaya yang berbeda dalam konteks bisnis. Komunikasi yang
efektif dalam lintas budaya memerlukan pemahaman yang mendalam tentang perbedaan
budaya, norma, nilai, dan praktik bisnis yang berbeda.
Komunikasi bisnis lintas budaya ini bisa terjadi antar perorangan, antar kelompok, antar
perusahaan, antar daerah, antar wilayah maupun antar negara. Adanya bentuk komunikasi ini
memudahkan individu atau kelompok saling berinteraksi dan berkomunikasi, walaupun
berasal dari dua budaya yang berbeda.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep Dasar Komunikasi Lintas Budaya
2. Apa Peran dan Fungsi Komunikasi Lintas Budaya
3. Bagaimana Hubungan Komunikasi dan Perbedaan Budaya
4. Bagaimana Komunikasi Efektif dengan Orang Berbudaya Asing
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bagaimana konsep dasar komunikasi lintas budaya
2. Untuk mengetahui apa peran dan fungsi komunikasi lintas budaya
3. Untuk mengetahui bagaimana hubungan komunikasi dan perbedaan budaya
4. Untuk mengetahui bagaimana komunikasi efektif dengan orang berbudaya asing

1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Komunikasi Bisnis Lintas Budaya


Komunikasi antar budaya adalah proses komunikasi yang terjadi ketika individu atau
kelompok dengan latar belakang budaya yang berbeda berinteraksi, bertukar informasi, dan
berkomunikasi satu sama lain. Ini mencakup segala aspek komunikasi termasuk bahasa verbal
dan non verbal, norma-norma social, nilai-nilai, keyakinan, dan praktik-praktik yang dipahami
dan digunakan oleh kelompok budaya yang berbeda. Penting untuk di ingat bahwa budaya
mencakup berbagai elemen seperti agama, bahasa, tradisi, norma perilaku, system nilai dan
sejarah yang membedakan antara satu kelompok dengan yang lain. Ketika individu atau
kelompok berasal dari budaya yang berbeda komunikasi, perbedaan ini dapat memengaruhi cara
pesan yang disampaikan, diterima dan di interprestasi.
Komunikasi bisnis lintas budaya merupakan komunikasi yang digunakan dalam dunia
bisnis baik itu komunikasi verbal dan non verbal dengan memperhatikan faktor-faktor budaya di
daerah, wilayah atau negara tertentu. Pengertian lintas budaya tidak memisahkan antara budaya
organisasi dengan budaya yang dibawa oleh pelaku bisnis itu sendiri. Akan tetapi budaya
organisasi melekat dalam diri anggota organisasi atau pelaku bisnis saat mereka melakukan
kegiatan bisnis.
Menurut Spitzberg dan Cupach ada tiga komponen dalam kompetensi komunikasi antar
budaya yaitu sebagai berikut :
1. Motivasi komunikasi bisnis antar budaya :yaitu keinginan untuk membuat kesan yang bagus
dalam berkomunikasi bisnis dengan orang yang berbeda budaya agar komunikasi berjalan
secara efektif.
2. Pengetahuan komunikasi bisnis antar budaya :yaitu pengetahuan seorang pebisnis tentang
cara berkomunikasi bisnis yang baik dan efektif dengan pebisnis lainnya yang berbeda
budaya.
3. Keahlian komunikasi bisnis antar budaya : yaitu kemampuan untuk mengetahui informasi
tentang budaya mitra bisnisnya, dapat menganalisis dan memproses informasi tersebut
menjadi perilaku komunikasi bisnis antar budaya yang layak atau tepat. Dengan kata lain
mitra bisnis dapat mengetahui apa yang ingin dikatakan dan dapat mengatakannya secara
2
benar kepada mitra bisnis lainnya yang memiliki budaya yang berbeda. 1
Setiap pribadi punya gaya khas dalam berbicara, bukan hanya caranya tetapi juga topik
pembicarannya. Kekhasan ini umumnya diwarisi seseorang dari budayanya. Edward T.Hall
membedakan budaya konteks tinggi dan budaya konteks rendah yang memiliki perbedaan
penting dalam cara penyampaian pesan. Budaya konteks rendah ditandai dengan pesan verbal
dan ekspilit, gaya bicara langsung, lugas dan terus terang. Para penganut budaya konteks rendah
ini mengatakan sesuatu yang mereka maksudkan dan memaksudkan sesuatu yang dikatakan.
Sedangkan budaya konteks tinggi ditandai dengan komunikasi tinggi, kebanyakan pesan bersifat
implisit, tidak langsung, dan tidak terus terang. Pesan yang sebenarnya mungkin tersembunyi
dalam perilaku non verbal pembicara seperti intonasi suara, gerakan tangan, postur badann,
ekspresi wajah, tatapan mata dan penampilan fisik. 2
Pada hakikatnya komunikasi antarbudaya sama dengan komunikasi lainnya, yakni suatu
proses yang interaktif, transaksional, dan dinamis.
a. Komunikasi antarbudaya interaktif : komunikasi yang dilakukan oleh komunikator
dengan komunikan secara dua arah atau timbal balik namun masih dalam tahapan saling
mengerti, memahami perasaan, dan tindakan bersama.
b. Komunikasi transaksional meliputi tiga unsur penting yaitu :
1. Keterlibatan emosional yang tinggi yang berlangsung terus menerus dan
berkesinambungan atas penukaran pesan.
2. Peristiwa komunikasi meliputi seri waktu, artinya berkaitan dengan masa lalu,
sekarang dan yang akan datang.
3. Partisipan dalam komunikasi antar budaya menjalankan peran tertentu.
c. Komunikasi bersifat dinamis: karena proses tersebut berlangsung dalam konteks social
yang hidup, berkembang dan bahkan berubah-ubah berdasarkan waktu, situasi dan
kondisi tertentu.

1
Puji Lestari, dkk. Kompetensi Komunikasi Bisnis Lintas Budaya. Jurnal Ilmu Komunikasi. Volume 9, No 3.
September-Desember 2011. Hlm 255
2
Deddy Mulyana. Komunikasi Suatu Pengantar. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007) hlm 327-328
3
2.2 Peran dan Fungsi Komunikasi Lintas Budaya
Fungsi komunikasi atar budaya terbagi menjadi dua yakni fungsi pribadi dan fungsi
social. Fungsi pribadi adalah fungsi-fungsi komunikasi yang ditunjukan memlaui perilaku
komunikasi yang bersumber dari seorang individu. Fungsi pribadi secara terperinci terbagi empat
fungsi antara lain :
1. Menyatakan Identitas Sosial
Dalam proses komunikasi antar budaya terdapat beberapa perilaku komunikasi
individu yang digunakan unutk menyatakan identitas diri maupun identitas sosial.
Perilaku itu dinyatakan melalui tindakan berbicara baik itu secara verbal dan non verbal.
Dari perilaku bahasa itulah dapat diketahui identitas diri maupun sosial, misalnya dapat
diketahui asal usul suku bangsa, agama, maupun tingkat pendidikan seseorang.
2. Menyatakan Integrasi Sosial
Inti konsep integrasi sosial adalah menerima kesatuan dan persatuan antar pribadi,
antar kelompok namun tetap mengakui perbedaan-perbedaan yang dimiliki oleh setiap
unsur. Dalam kasus komunikasi antar budaya yang melibatkan perbedaan budaya antar
komunikator dan komunikan maka integrasi sosial merupakan tujuan utama komunikasi.
3. Menambah Pengetahuan
Seringkali komunikasi antar pribadi maupun antar budaya menambah pengetahuan
bersama, saling mempelajari kebudayaan.
Selanjutnya ada fungsi yang kedua yakni fungsi sosial. Fungsi sosial dibagi atas :
1) Pengawasan
Praktek komunikasi antar budaya diantara komunikator dan komunikan yang berbeda
kebudayaan berfungsi untuk saling mengawasi. Fungsi ini lebih banyak dilakukan oleh
media massa yang menyebarluaskan secara rutin perkembangan peristiwa yang terjadi
disekitar kita meskipun peristiwa itu terjadi dalam sebuah konteks kebudayaan yang
berbeda. Akibatnya adalah kita turut mengawasi perkembangan sebuah peristiwa dan
berusaha mawas diri seandainya peristiwa itu terjadi dalam lingkungan kita.
2) Menjembatani
Yaitu menjembatani hubungan dua buah atau lebih kebudayaan yang berbeda dengan
kata lain mengatasi perbedaan, menciptakan harmonisasi dan menjauhkan konflik.

4
3) Menghibur
Fungsi menghibur juga sering tampil dalam proses komunikasi antar budaya.
Contohnya ketika kita menonton tarian hula-hula dari hawai, hiburan tersebutlah yang
dimaksudkan dalam kategori hiburan antarbudaya. 3
Fungsi utama komunikasi lintas budaya adalah untuk mengurangi ketidakpastian dan
mengurangi kecemasan. Dengan kata lain konflik menjadi salah satu hal yang dihindari dalam
komunikasi lintas budaya. Oleh karena itu pemahaman terhadap konflik social dalam ilmu
sosiologi maupun konflik pribadi dalam ilmu psikologi, konflik bahasa dalam ilmu linguistic
yang lebih sering kesemuanya itu terbingkai berdasarkan kebudayaan dalam ilmu antropologi
budaya sedapat mungkin harus benar-benar dimengerti dalam komunikasi lintas budaya.
Komunikasi lintas budaya dapat terjadi dalam konteks komunikasi manapun, mulai dari
dalam peran komunikasi dua orang yang intim hingga ke peran komunikasi organisasi atau
massa, budaya yang membaur dan berbeda-beda berkesinambungan dan hadir dimana-mana,
budaya juga berkenaan dengan bentuk fisik serta lingkungan social yang mempengaruhi. Artinya
budaya dan peran komunikasi itu sendiri tidak dapat dipisahkan. Budaya tidak hanya
menentukan siapa bicara siapa, tentang apa, dan bagaimana komunikasi berlangsung. Tetapi
budaya juga turut menentukan orang menyampaikan pesan, makna yang ia miliki untuk pesan,
dan kondisi-kondisi untuk mengirim, memperhatikan dan menafsirkan pesan itu sendiri.
Dalam dunia bisnis komunikasi antarbudaya memiliki peranan penting yaitu untuk
menyatukan perbedaan disetiap perusahaan. Apabila perusahaan atau karyawan tidak memiliki
kompetensi lintas budaya yang baik, maka dapat terjadi intoleransi antar karyawan maupun rasa
kurang menghargai atas karyawan ataupun perusahaan lain yang berbeda budaya. Kurangnya
kompetensi lintas budaya dan kemampuan komunikasi lintas budaya juga dapat menghambat
proses bisnis. Budaya antar satu perusahaan dengan perusahaan asing tidaklah sama. Hal yang
dianggap wajar disatu perusahaan, bisa jadi dianggap tidak wajar atau memberikan kesan buruk
oleh perusahaan lain.
2.3 Hubungan Komunikasi dan Perbedaan Budaya
Budaya sebagai suatu sistem akan memberikan pengaruh terhadap komunikasi karena
dasar dari komunikasi itu sendiri adalah budaya yang terdapat dalam masyarakat. Budaya dan
komunikasi tidak bisa dipisahkan karena budaya akan mempengaruhi bagaimana orang

3
Alo Liliweri. Dasar-Dasar Komunikasi Antarbudaya. (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2013) hlm 36-41
5
memaknai satu pesan yang disampaikan dalam proses komunikasi. Singkatnya, perilaku
komunikasi manusia akan ditentukan oleh budaya yang melatarbelakanginnya sehingga budaya
merupakan dasar dari komunikasi. Oleh karena itu bila budaya dalam satu masyarakat beragam
atau multikultural, maka komunikasi yang harus digunakan juga harus bersifat multikultural. 4
Dalam masyarakat multikultural budaya yang ditampilkan bersifat plural sehingga
diperlukan bentuk komunikasi yang bisa mengakomodir kepentingan-kepentingan masyarakat
multikultural yang menginginkan adanya pengakuan terhadap perbedaan. Bentuk komunikasi
yang tepat digunakan dalam masyarakat multikultural adalah komunikasi antar budaya karena
komunikasi ini menghargai dan mengakui perbedaan budaya yang terdapat dalam masyarakat.
Indonesia sendiri merupakan negara yang multikultural, sehingga adanya interaksi
dengan orang-orang yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda tidak dapat dihindarkan.
Adanya era globalisasi yang terjadi saat ini juga semakin memaksa seseorang untuk dapat
melakukan komunikasi lintas budaya. Pentingnya komunikasi lintas budaya diantaranya karena :
1. Mampu menyatukan komunikasi lintas budaya mutlak di perlukan oleh pelaku bisnis. Karena
dalam suatu perusahaan atau organisasi, didalamnya terdapat individu-individu yang
beragam dan memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda. Pemahaman dan
pencerminan yang baik akan menjadikan komunikasi yang terjadi lebih lancar dan pada
akhirnya masing-masing individu dalam organisasi memiliki tujuan yang sama.
2. Mempermudah proses negosiasi, tujuan pelaku bisnis diantaranya dalah dapat melakukan
ekspansi ke berbagai wilayah maupun sampai ke mancanegara. Oleh sebab itu komunikasi
lintas budaya sangat diperlukan dengan tujuan untuk mempermudah proses negosiasi.
3. Membuka peluang kerjasama yang besar. Dengan adanya era globalisasi dan kemudahan
dalam dunia bisnis, baik secara digital maupun non digital, hal ini tentu akan membuka
peluang kerjasama yang besar termasuk kerjasama internasional. Oleh karena itu untuk dapat
melakukan hal tersebut diperlukan adanya pemahaman dan pelaksanaan komunikasi lintas
budaya yang baik.
Menurut Ahmad Sihabuddin budaya merupakan landasan komunikasi. Bila budaya
beraneka ragam, maka beragam pula praktik-praktik komunikasi. Seseorang perlu menaruh
perhatian khusus untuk menjaga jangan sampai perbedaan budaya menghambat interaksi yang

4
Junaidi. Komunikasi dan Budaya: Menuju Masyarakat Multikultural. Jurnal Ilmu Budaya. Vol 3, No.1, Tahun
2006, hlm 29
6
bermakna, melainkan justru menjadi sumber untuk memperkaya pengalaman komunikasi. Jika
ingin berkomunikasi secara efektif maka perlu memahami dan menghargai perbedaan ini. Kita
juga perlu memahami pengehambat-penghambat yang lazim serta prinsip-prinsip efektifitas
untuk berkomunikasi diantara kultur yang berbeda. 5
Budaya dan komunikasi memiliki hubungan atau ikatan yang tidak terpisahkan. Budaya
sebagai cara hidup secara menyeluruh dari sebuah masyarakat akan tersampaikan secara terus
menerus dari generasi ke generasi berikutnya melalui komunikasi. Sementara itu, proses
komunikasi yang dilakukan oleh siapa pun tidak terlepas dari budaya yang merupakan kerangka
rujukannya. Setiap seseorang berkomunikasi maka ia akan dipengaruhi oleh nilai, kepercayaan,
organisasi social yang dimasukinnya, pandangannya terhadap dunia, dan persepsinya terhadap
diri dan orang lain yang merupakan bagian dari budayanya.
Hubungan komunikasi dan budaya mempunyai lingkungan fisik ataupun psikis yang akan
membantu manusia dalam menyesuaikan diri, sekaligus membuatnya berbeda antar satu dengan
lainnya. Hal ini dapat berimplikasi dalam sistem komunikasi yang hidup dalam masyarakat
tersebut. Setiap mayarakat akan mempunyai sistem komunikasi sendiri-sendiri, maka dengan
sendirinya demi keberlangsungan hidupnya, setiap masarakat dapat membentuk kebudayaannya.
Bahasa menjadi inti dari komunikasi sekaligus sebagai pembuka realitas bagi manusia.
Kemudian dengan komunikasi manusia membentuk masyarakat dan kebudayaannya. 6

2.4 Komunikasi Efektif dengan Orang Berbudaya Asing


Pertukaran budaya adalah hal yang sangat mungkin terjadi, karena siapapun yang datang
dari suatu negara atau daeraah sudah pasti tidak akan terlepas dari budaya dimana ia lahir dan
dibesarkan. Dengan budaya yang mengakar didalam dirinya, ia harus berbagi ruang dengan
orang lain dari budaya lain. Pertukaran budaya ini, mungkin bisa saja menimbulkan konflik.
Tetapi konflik bisa diredam dengan lahirnya sebuah kesadaran bahwa setiap orang harus bisa
memahami budaya orang lain yang berbeda budaya dengan dirinya. Dalam proses komunikasi
antar orang-orang yang berbeda budaya dibutuhkan pengertian atau pemahaman yang lebih
komprehensif. Mempelajari budaya orang lain merupakan salah sat cara untuk mewujudkan
pemahaman tersebut. Dengan adanya pemahaman antara orang-orang yang berbeda budaya

5
Ahmad Sahibuddin, Komunikasi Antar Budaya. (Jakarta: Budi Aksara,2011) hlm 52
6
Putri Ayuni, dkk. Komunikasi Antar Budaya Dalam Perspektif Antropologi. Jurnal Of Communication and Islamic
Broadcasting. Vol 1,No.1 Tahun 2021. Hlm 10
7
maka komunikasi akan lebih efektif dan tujuan sebuah proses komunikasi bisa tercapai.
Dalam era global dan era informasi saat ini,komunikasi menjadi hal yang sangat
dibutuhkan. Agar mencapai komunikasi yang efektif, seseorang memerlukan strategi-strategi
dalam berkomunikasi, tidak terkecuali kepada para masyarakat asing. Para masyarakat asing
dapat menggunakan strategi komunikasi antarbudaya agar dapat menyesuaikan perbedaan
budaya, bahasa, nilai, perilaku, yang berbeda dari yang mereka yakini sebelumnya. Proses
penyesuaian tersebut disebut adaptasi.
Adaptasi merupakan proses kemampuan atau kecenderungan makhluk hidup dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungan baru untuk dapat tetap hidup dengan baik, adaptasi juga
dapat diartikan sebagai cara-cara yang dipakai oleh perantau untuk mengatasi rintangan-
rintangan yang mereka hadapi dan untuk memperoleh keseimbangan-keseimbangan positif
dengan kondisi latar belakang perantau. Budaya sanagt erat dengan cara hidup, cara berpikir,
penggunaan bahsa, kepercayaan, dan lainnya. Maka dari itu perbendaan budaya dapat
menyebabkan beberapa kendala seperti kendala bahasa, perbedaan nilai, dan perbedaan pola
perilaku budaya. Kendala-kendala tersebut juga dapat mengakibatkan culture shock yang artinya
adalah reaksi keterkejutan akibat adanya perbedaan dalam lingkungan yang berbeda.
Proses komunikasi yang berlangsung antara orang-orang berbeda budaya tersebut
biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti yang dikemukakan oleh Willian G. Scoot
yang mengutip pendapat Babcot bahwa ada 5 faktor yang mempengaruhi proses komunikasi:
1. The Act (Perbuatan), Perbuatan komunikasi menginginkan pemakaian lambang-lambang
yang dapat dimengerti secara baik dan hubungan-hubungan yang dilakukan oleh manusia.
Pada umumnya lambang-lambang tersebut dinyatakan dengan bahasa atau dalam keadaan
tertentu tanda-tanda lain dapat pula dipergunakan.
2. The Scene (Adegan), Adegan sebagai salah satu faktor dalam komunikasi ini yang
menekankan hubungannya dengan lingkungan komunikasi. Adegan ini menjelaskan apa yang
dilakukan, simbol apa yang digunakan, dan arti dari apa yang dikatakan. Dengan pengertian
adegan ini merupakan apa yang dimaksudkan yakni sesuatu yang akan dikomunikasikan
dengan melalui simbol apa, sesuatu itu dapat dikomunikasikan.
3. The Agent (Pelaku), Individu-individu yang mengambil bagian dalam hubungan komunikasi
dinamakan pelaku-pelaku komunikasi. Pengirim dan penerima yang terlibat dalam hubungan
komunikasi ini adalah contoh dari pelaku-pelaku komunikasi tersebut.

8
4. The Agency (Perantara), Alat-alat yang dibangun dalam komunikasi dapat membangun
terwujudnya perantara itu (the agency). Alat-alat itu selain dapat berwujud komunikasi lisan,
tatap muka, dapat juga alat komunikasi tertulis seperti surat perintah, memo, buletin, nota,
surat tugas dan lainnya yang sejenis.
5. The Purpose (Tujuan), Menurut Grace dalam buku Komunikasi Administrasi dan Beberapa
Faktor Penyebab Kegagalannya karangan Miftah Thoha, ada 4 (empat) macam tujuan
tersebut yaitu:
a. Tujuan Fungsional ialah tujuan yang secara pokok bermanfaat untuk mencapai tujuan-
tujuan organisasi atau lembaga.
b. Tujuan Manipulasi , tujuan ini dimaksudkan untuk menggerakkan orang-orang yang mau
menerima ide-ide yang disampaikan baik sesuai ataupun tidak dengan nilai dan sikapnya
sendiri.
c. Tujuan untuk menciptakan tujuan-tujuan yang bersifat kreatif. Komunikasi ini
dipergunakan untuk memungkinkan seseorang mampu mengungkapkan perasaan tadi
dalam kenyataan.
d. Tujuan Keyakinan, tujuan ini bermaksud untuk meyakinkan atau mengembangkan
keyakinan orang-orang pada lingkungan.
Faktor-faktor tersebut di atas juga menjadi salah satu penentu sebuah proses komunikasi
itu berjalan efektif. Berdasarkan hal itu pula, kita bisa menentukan strategi atau metode
komunikasi yang digunakan dalam sebuah proses komunikasi. Komunikasi yang efektif dapat
terwujud bila strategi dan metode komunikasi yang digunakan tepat. Strategi komunikasi yang
efektfif sangat penting diperhatikan dalam sebuah proses komunikasi. 7

7
Wahidah Suryani. Komunikasi Antar Budaya Yang Efektif. Jurnal Dakwah Tabligh. Vol 14, No 1. Juni 2013. Hlm
93-94

9
BAB III
STUDI KASUS

3.1 Studi Kasus


Studi Kasus Kominfo Tekankan Pentingnya Kesadaran Komunikasi Antarbudaya di
Era Digital

https://www.liputan6.com/news/read/5117465/kominfo-tekankan-pentingnya-kesadaran-
komunikasi-antarbudaya-di-era-digital

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerjasama dengan Gerakan


Nasional Literasi Digital Siberkreasi mengadakan kegiatan Webinar tentang “Kesadaran
Komunikasi Antarbudaya di Era Digital".
Webinar ini dilaksanakan pada Minggu 6 November 2022 dan diikuti oleh kelompok
masyarakat dari berbagai komunitas Digital di DKI Jakarta dan Banten. Tujuan kegiatan ini
Untuk mendukung peningkatan skill masyarakat di media digital, peran masyarakat yang cakap
akan dunia digital sangat penting, sehingga mampu tercapainya target kumulatif sebesar 50 juta
orang terliterasi di tahun 2024.
Berdasarkan Penelitian We Are Social Hootsuite per Februari 2022 di indonesia terdapat
204,7 juta pengguna internet dan pengguna media sosial aktif mencapai 191,4 juta. Indeks
Literasi Digital Indonesia 2021 berada pada level “sedang” dengan skor 3,49. Pengukuran

10
dengan Kerangka Indeks Literasi Digital tahun 2021 ini menggunakan empat pilar, yaitu
Kecakapan Digital, Etika Digital, Keamanan Digital, dan Budaya Digital. Karena masih berada
di level “sedang”, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD melakukan
berbagai kegiatan seperti webinar untuk meningkatkan kecakapan Digital Masyarakat.
Perkembangan dunia digital menciptakan pola komunikasi antar sesama pengguna tanpa
mengenal batasan ruang dan jarak. Semua orang bisa menjalin komunikasi dan berinteraksi
dengan sesama pengguna lintas pulau sekalipun.
Interaksi di ruang digital antar sesama pengguna dari berbagai daerah dan negara
menggunakan berbagai platform media sosial dan media komunikasi menciptakan komunikasi
antar budaya. Komunikasi antar budaya merupakan komunikasi yang terjadi antara orang-orang
yang memiliki kebudayaan berbeda-beda, baik beda ras, etnik dan sosial ekonomi.
Content Creator, Teuku Daffa, mengatakan ada beberapa hal yang harus dipahami dan
dikuasai dalam berkomunikasi di era digital. “Hal pertama yang harus dilakukan adalah
memanfaatkan teknologi komunikasi saat ini sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan,
selanjutnya gunakan struktur dan tata bahasa yang baik dalam menulis. Hal ketiga adalah kuasai
kemampuan menggunakan etika tidak tertulis dan simbol dan terakhir sampaikan pesan dengan
baik, efektif dan efisien," katanya.
Selain itu ada beberapa hal juga yang harus diperhatikan agar komunikasi digital kita
berjalan dengan efektif. “Saat akan mengirim pesan atau tulisan di ruang digital kita harus
memperhatikan dengan baik isi pesan yang disampaikan. Selanjutnya tetap mengedepankan
kesantunan dan hargai privasi yang dimiliki oleh pengguna digital yang lain yang kita ajak
berkomunikasi," jelasnya.
Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur, Rocky Prasetyo Jati, mengatakan
komunikasi era digital harus lebih memperhatikan komunikasi lintas budaya. “Masyarakat
multikultural adalah masyarakat yang terdiri dari berbagai komunitas budaya beserta
kelebihannya, dan adanya sedikit perbedaan dalam konsepsi tentang dunia, adat, kebiasaan, nilai,
bentuk organisasi sosial, dan sejarah. Oleh karena itu kita harus mengedepankan etika agar tidak
terjadi salah persepsi antar pengguna media digital," ungkapnya.
Lebih lanjut Rocky mengajak pengguna ruang digital untuk meningkatkan kecakapan digital
dalam komunikasi antarbudaya. "Kita harus menciptakan ruang digital menjadi ruang interaksi
yang majemuk, multikulturalisme dan demokratis. Oleh karena itu kita harus tetap menerapkan

11
budaya Pancasila dan Bhineka tunggal Ika dalam berkomunikasi di ruang digital," jelasnya.
Dalam studi kasus ini pemakalah dapat menyimpulkan bahwa dalam meningkatkan
komunikasi antar budaya di era digital membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang
bagaimana teknologi digital dapat memengaruhi interaksi lintas budaya dengan memanfaatkan
teknologi digital dengan bijak, meningkatkan pemahaman tentang etika komunikasi yang baik,
dan menciptakan lingkungan komunikasi yang lebih harmonis.
3.2 Analisis Kasus
Dalam kasus tersebut ada beberapa hal yang harus dipahami dan dikuasai dalam
berkomunikasi di era digital. Tetapi menurut pemakalah ada hambatan-hambatan yang
menghalangi komunikasi antarbudaya dalam era digital seperti :
1. Perbedaan bahasa : meskipun teknologi memungkinkan komunikasi lintas budaya,
terkadang perbedaan bahasa masih menjadi hambatan utama dalam memahami pesan
yang disampaikan.
2. Teknologi yang tidak merata : meskipun era digital telah memudahkan komunikasi lintas
budaya, namun masih ada kesenjangan akses teknologi antara negara maju dan negara
berkembang, sehingga hal ini dapat menjadi hambatan komunikasi antarbudaya.
3. Konteks budaya yang berbeda : setiap budaya memiliki konteks social dan budaya yang
unik, sehingga pemahaman terhadap konteks budaya dapat menjadi hambatan dalam
komunikasi antarbudaya di era digital.
3.3 Solusi Kasus
Dalam kasus yang telah di analisis oleh pemakalah maka kami dapat memberikan solusi
atas permasalahan yang terjadi atau hambatan-hambatan yang terjadi dalam komunikasi antar
budaya di era digital. Solusinya adalah sebagai berikut :
1. Solusi untuk mengatasi masalah perbedaan bahasa dalam komunikasi antar budaya di era
digital salah satunya dengan menggunakan teknologi terjemahan seperti menggunakan
teknologii terjemahan yaitu google translate atau aplikasi penerjemah lainnya untuk
membantu memahami pesan yang disampaikan yang bahasanya sulit dimengerti atau
dalam bahasa asing. Dan apabila jika ada ketidakjelasan dalam pesan yang disampaikan
jangan ragu untuk meminta klarifikasi atau penjelasan lebih lanjut. Hal ini dapat
membantu menghindari kesalahpahaman dalam komunikasi antar budaya.

12
2. Dalam mengatasi masalah ketidakmeratannya teknologi maka hal yang harus dilakukan
adalah meningkatkan kemudahan teknologi dengan cara menyediakan insfrastruktur
yang memadai termasuk akses internet yang terjangkau dan perangkat yang terjangkau
bagi semua lapisan masyarakat.
3. Hambatan ini dapat diatasi dengan cara memberikan pelatihan kepada individu atau
kelompok tentang kesadaran budaya terhadap perbedaan budaya dalam komuniksi digital.
Ini termasuk pemahaman tentang norma-norma social, nilai-nilai, dan praktik komunikasi
yang berbeda antar budaya. Dan mendorong kolaborasi pertukaran antarbudaya dalam
proses komunikasi digital, seperti melibatkan perwakilan dari berbagai budaya dalam
diskusi online.

13
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Komunikasi bisnis lintas budaya adalah proses komunikasi antara individu atau kelompok
dari budaya yang berbeda dalam konteks bisnis. Hal ini melibatkan pemahaman dan
penghormatan terhadap perbedaan budaya, norma, nilai, dan kepercayaan yang mungkin
mempengaruhu cara orang berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Dalam
berkomunikasi antara orang-orang yang berbeda budaya dibutuhkan pengertian atau pemahaman
yang lebih komprehensif. Mempelajari budaya orang lain merupakan salah satu cara untuk
mewujudkan pemahaman tersebut. Dengan adanya pemahaman antara orang-orang yang berbeda
budaya maka komunikasi akan lebih efektif dan tujuan sebuah proses komunikasi bisa tercapai.
Dengan komunikasi antarbudaya kita dapat menghubungkan budaya sau dengan budaya
lainnya. Perbedaan latar belakang budaya seseorang bukanlah menjadi suatu halangan untuk kita
menjalin dan mempererat hubungan persaudaraan, justru sebaliknya kita semua akan
mendapatkan keuntungan dengan banyaknya jaringan dengan seseorang yang budayanya
berbeda hal itu kan menambah pengetahuan yang baru bagi kita.
Melalui komunikasi lintas budaya maka kita dapat dengan mudah mengaplikasikan budaya
lain terhadap diri kita karena ketika kita paham akan ilmu dari komunikasi antarbudaya maka
kita dapat mengerti hal-hal yang sebaiknya kita hindari agar tidak menimbulkan konflik antara
satu dengan lainnya karena perbedaan budaya.
4.2 Saran
Syukur Alhamdulillah pembuatan makalah yang berjudul Komunikasi Bisnis Lintas
Budaya telah terselesaikan, kami mengucapkan terimakasih atas antusias dari pembaca yang
berkenan menelaah isi dari makalah ini, disini kami menyadari masih banyak kekurangan dan
kelemahan yang terdapat dalam makalah ini.
Kami terkendala dalam mencari referensi dalam pembuatan makalah karena terbatasnya
sumber dari buku yang berada diperpustakaan kampus, sehingga kami mengambil refensi selain
dari buku kampus, kami juga mengambil dari Google Scholer dan buku-buku online.
Selain itu kami juga sedikit terkendala soal jaringan dalam mengakses Google Scholer dan
buku-buku online. Dimana disini kami mengharapkan semoga kelompok selanjutnya bisa
14
mencari referensi yang lebih banyak dan tentunya menghasilkan makalah yang lebih baik lagi.
Dan diharapkan kelompok selanjutnya dalam pengerjaannya dilakukan jauh-jauh hari, agar
tercipta makalah yang sempurna.
Demikianlah pemaparan dari kami, jika terdapat kesalahan pada saat penulisan mohon
pembaca untuk mengingatkannnya, dimana kami disini juga membutuhkan kritik dan saran dari
pembaca yang membangun untuk terciptanya makalah yang lebih baik kedepannya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Ayuni Putri, dkk. 2021. Komunikasi Antar Budaya Dalam Perspektif Antropologi. Jurnal Of
Communication and Islamic Broadcasting. 1 (1). 10
Junaidi. 2006. Komunikasi dan Budaya: Menuju Masyarakat Multikultural. Jurnal Ilmu Budaya.
3 (1). 29
Lestari, Puji, dkk. 2011. Kompetensi Komunikasi Bisnis Lintas Budaya. Jurnal Ilmu
Komunikasi. 9 (3). 255
Liliweri, Alo. 2013. Dasar-Dasar Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Mulyana, Deddy. 2007. Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sahibuddin, Ahmad. 2011. Komunikasi Antar Budaya. Jakarta: Budi Aksara
Suryani, Wahidah. 2013. Komunikasi Antar Budaya Yang Efektif. Jurnal Dakwah Tabligh. 14
(1). 93-93

16

Anda mungkin juga menyukai