Oleh:
KELOMPOK 3
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang
karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis bisa menyusun dan menyelesaikan
Makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Ibu
Dra. Jetje Fonny Sumampou M.Si. selaku dosen pada mata kuliah Komunikasi
bisnis. Selain itu ditujuankan untuk menambah pengetahuan bagi penulis pada
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Jetje Fonny
Sumampou M.Si. yang telah memberikan tugas ini serta membimbing dalam
penulisan makalah ini sehingga penulis memperoleh banyak ilmu, informasi dan
banyak sekali kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengarapkan kritik dan saran
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dengan pihak lain yang menuju kearah global, sehingga tidak memiliki lagi batas-
batas, sebagai akibat dari perkembangan teknologi. Oleh karena itu, masyarakat
atau lainnya. Antara komunikasi dan interaksi harus berjalan antara satu dengan
yang lainnya.
norma-norma masyarakat dan lain sebagainya. Pada hal syarat untuk terjalinya
hubungan itu tentu saja harus ada saling pengertian dan pertukaran informasi atau
bagian dari prilaku komunikasi dan pada gilirannya komunikasi pun turut
berikutnya.
4
B. Rumusan Masalah
dan negara?
C. Tujuan
negara
5
BAB II
PEMBAHASAN
b. Menurut Samovar dan Poter (1972) komunikasi antar budaya terjadi manakalah
berbeda kebudayaan.
dan kebiasaan
f. Menurut Young Yun Kim (1984) komunikasi antar budaya adalah suatu
peristiwa yang merujuk dimana orang – orang yang terlibat di dalamnya baik
6
secara langsung maupun tak tidak langsung memiliki latar belakang budaya
yang berbeda.
titik perhatian utamanya tetap terhadap proses komunikasi individu individu atau
interaksi.
komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis baik komunikasi verbal maupun
atau negara. Pengertian lintas budaya dalam hal ini bukanlah semata-mata budaya
asing (internasional), tetapi juga budaya yang tumbuh dan berkembang diberbagai
ada dalam konsumen dapat menentukan kesuksesan pemasar. Apabila para pelaku
bisnis akan melakukan ekspansi bisnisnya ke daerah lain atau ke negara lain,
pemahaman budaya di suatu daerah atau negara tersebut menjadi sangat penting
7
Hal ini dimaksudkan agar jangan sampai terjadi kesalahan fatal yang dapat
Komunikasi lintas budaya menjadi salah satu hal penting dalam sebuah
seseorang perlu memahami budaya dari lawan bicaranya. Budaya dan komunikasi
pula, oleh sebab itu memahami cara berkomunikasi yang baik sangat penting,
tentunya tidak terlepas dari bahasa, aturan dan norma masing-masing budaya.
lawan bicara, kita dapat memahami bahwa lawan bicara memiliki budaya tertentu
yang tentunya akan ada sedikit banyak perbedaan dengan budaya kita, sehingga kita
dalam berkomunikasi.
Bagi para pelaku bisnis, pemahaman yang baik terhadap budaya di suatu
daerah, wilayah, atau negara menjadi sangat penting artinya bagi pencapaiantujuan
8
1. Setiap individu memiliki nilai-nilai budaya yang mendasari persepsi, sikap, dan
Cina bahwa bagi mereka etnik Cina itu ulet, mau bekerja keras, tetapi pelit;
stereotip antaretnik, seperti, orang Batak dalam melakukan transaksi bisnis yang
dianggap agak kasar atau kurang sopan, berbeda dengan orang Jawa yang
dalam bisnis.
1. Pola-pola komunikasi yang khas dapat berkembang atau berubah dalam suatu
2. Kesamaan tingkah laku antara satu generasi dengan generasi berikutnya hanya
9
komunikasi, sedangkan komunikasi memerlukan kode-kode dan lambang-
menentukan.
individu anggotanya.
(kebudayaan) yang mengikat dan harus dipatuhi oleh individu agar dapat
yang sangat erat. Disatu pihak, jika bukan karena kemampuan manusia untuk
simbol-simbol, nilai-nilai, aturan-aturan dan tata, yang memberi batasan dan bentuk
unsur-unsur kebudayaan dari satu generasi kegenerasi berikutnya, serta dari satu
komunikasi.
individu sebahagian terbesar merupakan hasil penyesuaina diri dengan cara- cara
10
khusus yang diatur dan dituntut oleh sistem sosial dimana mereka berada.
Kebudayaan tidak saja menentukan siapa dapat berbicara dengan siapa, mengenai
cara mengkode atau menyandi pesan atau makna yang dilekatkan pada pesan dan
kesenjangan antara budaya saat ini dan budaya yang diperlukan organisasi.
yaitu Motivation, Knowledge Functions and Skill. Ketiga hal tersebut saling
yang dapat kita lakukan. Berikut langkah – langkah dalam melakukan manajemen
1. Planning
11
Tahap yang paling pertama yang harus perusahan lakukan yaitu
merencanakan suatu program yang ingin dan akan di capai oleh suatu
atau sebuah misi yang diinginkan. Membuat sebuah rencana atau planning
2. Organizing
tahap ini seseorang dalam manajer yang bertanggung jawab yaitu manajer
perusahaan akan lebih memiliki peran yang sangat penting karena dalam
tahap ini akan membutuhkan seorang manajer yang dapat menjadi seorang
suatu keberhasilan dalam hal ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
12
3. Menghormati hak anggota budaya lain untuk bertindak berbeda dari cara
mereka bertindak
berbeda budaya;
yang berbeda budaya; (d) Harapan adanya rasio antara biaya yang
berbeda budaya;
13
d. Pengetahuan tentang perbedaan watak dan perilaku komunikasi bisnis
e. Pengetahuan tentang relasi yang akrab dengan mitra bisnis dari budaya
yang berbeda.
Negara
melakukan kontrak, semua itu berkaitan dengan budaya. Jadi, tidak ada etika
Misalnya, umumnya orang Jerman dan Swedia adalah pendengar yang baik.
Namun tidak demikian halnya dengan orang Italia dan orang Spanyol; mereka
malah sering memotong pembicaraan dengan bahasa tubuh dan isyarat tangan yang
hidup dan terkesan berlebihan. Di Jepang dan di Finlandia, diam adalah suatau
bagaian integral dalam percakapan; jeda dianggap sebagai istirahat, ramah, dan
pantas. Kesulitan bisa muncul saat kita pertama kali betemu dengan
14
calon mitra bisnis, bagaimana kita harus menyapa, menggunakan gelarnya, untuk
Sebagaimana juga bahasa verbal, bahasa non verbal seperti sikap tubuh,
gerak-gerak, sentuhan, ekspresi wajah, senyuman, kontak mata, nada suara, diam,
pakaian, penggunaan ruang, konsep waktu, pengendalian emosi, dll yang dianut
suatu kelompok budaya juga sangat rumit dan berbeda dari suatu budaya kebudaya
tersebut merupakan bagian dari etika komunikasi yang harus dipenuhi dalam proses
rumit daripada dalam negosiasi dengan orang-orang yang berbeda budaya sama.
Dalam hal ini, idealnya negosiasi harus memahami bahasa verbal, bahasa nonverbal
dan nilai-nilai lain yang dianut mitra bisnis mereka, sehingga mereka menjadi peka
memengaruhi proses negosiasi yang akan mereka lakukan dari awal hingga akhir
memakan waktu relatif lama). Problemnya adalah bahwa apa yang dianggap
perilaku baik atau buruk, pantas atau tidak pantas, sopan atau tidak sopan dalam
dianggap tidak sopan, seperti juga di Jepang dan di Korea, sementara hal tersebut
15
Tidak berlebihan bila perbedaan-perbedaan dalam orientasi nilai budaya
juga dapat menimbulkan kesalah pahaman dalam berbagai perilaku dan presentasi
bisnis. Banyak kegagalan manajemen dan bisnis yang dialami para manajer atau
non verbal, dan nilai-nilai yang dianut mitra bisnis mereka. Sikap mereka yang
Masalah akan timbul bila etika komunikasi suatu pihak dihadapkan kepada
antara suatu bangsa dengan bangsa lainnya, yang jug dapat berlaku dalam konteks
bisnis.
maka etika komunikasi manusia juga pelik. Kita biasanya menilai etikakomunikasi
kita sendiri berdasarkan niat yang kita miliki. Namun ketika kita menilai etika etika
tindakan-tindakan mereka yang kasat mata. Biasanya niat yang sama mungkin
diwujudkan lewat tindakan yang berbeda, atau tindakan yang sama mungkin
dari budaya yang berbeda, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi
16
1. Mengasumsikan perbedaan sampai terbukti ada kesamaan.
Paling banyak dari kita beranggapan bahwa orang lain lebih mirip
dengan kita daripada kenyataannya mereka. Tetapi orang dari Negara yang
berbeda seringkali sangat berbeda dari kita. Sehingga jauh lebih kecil
3. Berempat
sesungguhnya
dari budaya asing, maka penafsiran tersebut dijadikan hipotesis yang harus diuji
lebih lanjut, perlu melakukan penilaian dengan hati-hati terhadap umpan balik
yang diberikan oleh penerima informasi, guna memastikan bahwa umpan balik
sesuai hipotesis.
17
Kinicki,A & Kreitner,R (2003:137) menjelaskan bahwa ada tiga pilihan
berhasil dari ketiga pilihan tersebut maka pilihan ketiga yaitu mempelajari bahasa
bahasa lokal berarti berpeluang kehilangan pemahaman arti tertentu padahal bisa
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
digunakan dalam dunia bisnis baik komunikasi verbal maupun non verbal dengan
Pengertian lintas budaya dalam hal ini bukanlah semata-mata budaya asing
(internasional), tetapi juga budaya yang tumbuh dan berkembang diberbagai daerah
Dengan melihat perkembangan yang ada saat ini, komunikasi bisnis lintas
budaya sangat penting artinya bagi terjalinnya harmonisasi bisnis di antara mereka.
Setiap budaya yang berbeda memiliki sistem-sistem nilai yang berbeda pula, oleh
sebab itu memahami cara berkomunikasi yang baik sangat penting, tentunya tidak
terlepas dari bahasa, aturan dan norma masing-masing budaya. Oleh karena itu,
komunikasi bisnis lintas budaya ada etika-etika yang harus diperhatikan demi
B. Saran
lintas budaya dan negara serta beberapa hal penting didalamnya. Selain itu,
19
penulis membutuhkan kritik dan saran untuk perbaikan penulisan karya
selanjutnya.
20
DAFTAR PUSTAKA
Khiriyah, K. (2012, Mei 31). Etika Komunikasi Bisnis Lintas Budaya. Retrieved
November 27, 2022, from Kompasiana:
https://www.kompasiana.com/www.quietepuella.com/5510caa0a33311b52
dba9628/etika-komunikasi-bisnis-lintas-budaya
21