ILMU KOMUNIKASI
FUKULTAS EKONOMI DAN SOSIAL
UNIVERSITAS SARI MUTIARA
MEDAN 2022
i
Kata pengantar
Puji syukur penulis panjatkan terhadap kehadiran Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas
limpahan Rahmat dan kasih karunianya penulis dapat merampungkan Makalah ini.
Pertama-tama penulis sampaikan terimakasih kepada teman-teman, Dosen, dan terutama Untuk
orangtua yang selalu mendukung penulis hingga dapat menyelesaikan makalah ini, dengan
terselesaikanya makalah ini penulis harap dapat membantu teman-teman kususnya dalam bidang
wawasan seputar “Komunikasi Lintas Budaya”. Sehingga penulisan makalah ini mempunyai
manfaat.
penulis menyadari bahwa masih banyak tulisan dan isi dari makalah ini masih banyak
kekuranganya, sehingga dari itu semua penulis ingin meminta maaf atas kekurangan tulisan dan
isi makalah ini, penulis harapkan apabila terdapat kealahan dan kekurangan dalam makalah ini
rekan-rekan sekalian dapat mengoreksi dan memberikan masukan guna penyusunan tulisn yang
lebih baik lagi.
Akhir kata saya sampaikan Terimakasih
i
DAFTAR ISI
Kata pengantar......................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ii
BAB I ...................................................................................................................................... 0
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 0
A. Latar belakang................................................................................................................. 0
B.Rumusan Masalah............................................................................................................. 0
C.Tujuan ............................................................................................................................. 1
BAB II..................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN....................................................................................................................... 3
A Definisi Komunikasi Lintas Budaya .................................................................................. 3
B.Fungsi Komunikasi Lintas Budaya ..................................................................................... 4
C Pentingnya Komunikasi Lintas Budaya ............................................................................. 5
D.Hambatan Komunikasi Lintas Budaya ............................................................................... 6
E. Cara Menghadapi Hambatan dalam KLB .......................................................................... 6
BAB III ..................................................................................................................................10
PENUTUP ..............................................................................................................................10
A Kesimpulan....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Komunikasi merupakan sebuah proses dimana sebuah interaksi antara komunikan dan
komunikator yang melakukan pertukaran pesan didalamnya yang terjadi secara langsung maupun
tidak langsung, komunikasi sendiri bisa dikatakan merupakan hal yang paling krusial dalam
kehidupan ini. Sebuah interaksi sosial bisa tidak berarti apa-apa jika komunikasi didalamnya tidak
berjalan pada semestinya, begitu juga dalam dunia professional atau dunia kerja, komunikasi
merupakan hal yang penting dalam memberikan instruksi dari pemimpin kebawahan atau
sebaliknya.
Budaya yang bahasa Inggris culture atau dari bahasa Latin colere yang berarti merawat,
memelihara dan menjaga. Pada abad pertengahan kata budaya belum digunakan, baru pada abad
ke 17 kata latin cultura dipergunakan dalam hubungan dengan alam dan pengembangan
kemampuan spiritual. Budaya merujuk pada segala yang diciptakan oleh manusia, maksud dan
tujuan budaya adalah untuk kesempurnaa manusia.
Secara umum komunikasi antarbudaya adalah “Proses saling berbagai informasi, pengetahuan,
perasaan dan pengalaman yang dilakukan oleh manusia dari berbagai budaya. Setiap budaya
memiliki nilai-nilai dan sikap-sikap yang dikomunikasikan, sepertinya cara orang Jepang yang
yang membungkukan badan satu sama lain, berbeda dengan gaya penyambutan oleh bangsa
lainnya didunia. Sehingga setiap orang harus dapat memahami secara lengkap semua tatanan
struktur dan proses komunikasi, misalnya dalam komunikasi Etnik dari beberapa kelompok
budaya yang berbeda sehingga dapat disampaikan dan diterima pesan komunikasi secara benar.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1. Apakah pengertian dari Komunikasi Lintas Budaya?
2. Apa saja Faktor-faktor penghambat Komunikasi Lintas Budaya?
3. Bagaimana cara mengatasi hambatan dalam komunikasi lintas budaya?
4. Apakah pengaruh komunikasi lintas budaya pada masyarakat luas?
0
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian komunikasi lintas budaya
2. untuk mengetahui hambatan komunikasi lintas budaya diatas air ( ABAVO
WATERLINE) Dan dibawah air ( BELOW WATERLINE)
3. Mengetahui solusi dari hambatan komunikasi lintas budaya diatas air ( ABAVO
WATERLINE) Dan dibawah air ( BELOW WATERLINE)
1
BAB II
PEMBAHASAN
3
perilaku komunikasi, dan pada gilirannya komunikasi pun turut menentukan, memelihara,
mengembangkan atau mewariskan budaya.
1) Komunikator
Komunikator dalam komunikasi antarbudaya adalah pihak yang memprakarsai
komunikasi, artinya dia mengawali pengiriman pesan tertentu kepada pihak lain yang
disebut komunikan. Karakterisitik komunikator berbeda-beda setiap budaya tergantung
latar belakang etnis, ras, nilai dan norma, penggunaan bahasa, pandangan tentang
pentingnya percakapan dalam konteks budaya, dialek, aksen serta nilai dan sikap yang
menjadi identitas sebuah etnik.
2) Komunikan
Komunikan dalam komunikasi antarbudaya adalah pihak yang menerima pesan tertentu.
Seorang komunikan ketika memahami isi pesan tergantung dari tiga bentuk pemahaman,
yakni: (1) kognitif, komunikan menerima isi pesan sebagai sesuatu yang benar; (2) afektif,
komunikan percaya bahwa pesan itu benar dan baik; dan (3) tindakan nyata, komunikan
percaya atas pesan yang benar dan baik sehingga mendorong tindakan yang tepat.
3) Pesan
Dalam proses komunikasi, pesan berisi pikiran, ide, gagasan, atau perasaan yang dikirim
komunikator kepada komunikan dalam bentuk simbol.
4) Media
Dalam proses komunikasi antarbudaya, media merupakan saluran yang dilalui oleh pesan
atau simbol yang dikirim melalui media tertulis, media massa, media elektronik dan tatap
muka.
5) Efek
Efek/umpan balik merupakan tanggapan balik dari komunikan kepada komunikator atas
pesan-pesan yang telah disampaikan. Tanpa umpan balik atas pesan dalam komunikasi
antarbudaya, maka
komunikator dan komunikan tidak bisa memahami ide, pikiran, dan perasaan yang
terkandung dalam pesan tersebut.
6) Suasana
Salah satu faktor yang penting dalam komunikasi antarbudaya yakni tempat, waktu, serta
suasana (sosial, psikologis) ketika komunikasi antarbudaya berlangsung.
4
7) Gangguan
Gangguan dalam komunikasi antarbudaya adalah segala sesuatu yang menjadi penghambat
laju pesan yang ditukar antara komunikator dengan Komunikan bahkan dapat mengurangi
makna pesan antarbudaya. Gangguan dapat bersumber dari komunikator, komunikan,
pesan, dan media yang mengurangi usaha bersama untuk memberikan makna yang sama
atas pesan.
Gangguan dari komunikator dan komunikan misalnya karena perbedaan budaya, status
sosial, latar belakang pendidikan, pengetahuan, dan kemampuan berkomunikasi.
Gangguan dari pesan dapat berupa perbedaan pemberian makna pesan yang disampaikan
secara verbal dan perbedaan tafsir atas pesan non verbal (dalam Liliweri, 2003: 25-31).
Gangguan-gangguan tersebut dapat menimbulkan kecemasan bagi individuindividu yang
terlibat. Kecemasan tersebut mendorong individu yang terlibat komunikasi antarbudaya
menganggap bahwa budayanya lebih baik dari budaya lain. Hal ini dinamakan
etnosentrisme, dimana seseorang mempunyai kepercayaan bahwa budayanya lebih baik
dari budaya lain.
5
D. Hambatan Komunikasi Lintas Budaya
Seperti yang dijelaskan diatas bahwasanya komunikasi Lintas Budaya juga memiliki
hambatan. Hambatan komunikasi dalam komunikasi antar budaya mempunyai bentuk seperti
sebuah gunung es yang terbenam di dalam air. Dimana hambatan komunikasi yang ada terbagi dua
menjadi yang diatas air (above waterline) dan dibawah air (below waterline). Faktor-faktor
hambatan komunikasi antar budaya yang berada dibawah air (below waterline) adalah faktor-
faktor yang membentuk perilaku atau sikap seseorang, Hambatan semacam ini cukup sulit untuk
dilihat atau diperhatikan. Sedangkan hambatan komunikasi antar budaya yang berada diatas air
(above waterline) mudah untuk dilihat karena hambatan-hambatan ini banyak yang berbentuk
fisik.
Jenis-jenis Hambatan-hambatan Komunikasi Lintas Budaya (Below Waterline)
a) persepsi (perceptions)
b) norma (norms)
c) stereotip (stereotypes)
d) aturan (rules)
e) nilai (values)
f) grup cabang (subcultures group)
g) jaringan (networks)
6
1. Social Competence : Kemampuan untuk membuat jaringan sosial, pandai bergaul dan
banyak temannya
2. Openness to other ways of thinking : keterbukaan untuk menerima pikiran yang berbeda
dari dirinya
3. Cultural Adaptation : Kemampuan seseorang menerima budaya baru
4. Professional Excellence : Mempunyai kemampuan yang handal dalam bidang tertentu
5. Language Skill : Kemampuan mempelajari bahasa asing dengan tepat
6. Flexibility : Kemampuan dalam penyesuaian diri sesuai dengan tuntutan keadaan
7. Ability to work in team : Kemampuan dalam mengelola dan bekerjasama dalam satu tim
8. Self Reliance or independence : Percaya diri dan mandiri
9. Mobility : Lincah dan wawasannya luas
10. Ability to deal with stress : Mempunyai kemampuan untuk mengatasi stress
11. Adaptability of the family : Keluarganya pandai menyesuaikan diri dengan lingkungan
baru
12. Patience : Ulet dan sabar
13. Sesivity : Peka terhadap sesuatu yang baru
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi lintas budaya adalah proses interaksi antarpribadi yang dilakukan oleh
beberapa orang yang memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda.
Hambatan komunikasi yang ada terbagi dua menjadi yang diatas air (above waterline) dan
dibawah air (below waterline).
Faktor-faktor hambatan komunikasi antar budaya yang berada dibawah air (below
waterline) adalah faktor-faktor yang membentuk perilaku atau sikap seseorang, Hambatan
semacam ini cukup sulit untuk dilihat atau diperhatikan.
Hambatan komunikasi antar budaya yang berada diatas air (above waterline) mudah untuk
dilihat karena hambatan-hambatan ini banyak yang berbentuk fisik.
Sebagai salah satu jalan keluar untuk meminimalisir kesalahpahaman-kesalahpahaman
akibat perbedaan budaya, adalah dengan mengerti atau paling tidak mengetahui bahasa dan
perilaku budaya orang lain.
Mengetahui prinsip-prinsip Komunikasi Lintas Budaya dan mempraktikkannya dalam
berkomunikasi dengan orang lain juga dapat melatih agar meminimalisir hal tersebut.
10
DAFTAR PUSTAKA
Alo Liliweri, 2007. Makna Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya, Yogyakarta : LKIS
Alex H Rumondor, 2005. Komunikasi Antar Budaya, Universitas Trisakti.
Joseph A. DeVito, 1997. Komunikasi Antarmanusia, Jakarta : Professional Books.
11