Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BAGAIMANA CARA MENGHADAPI HAMBATAN KOMUNIKASI


LINTAS BUDAYA DIBAWAH AIR DIATAS AIR

NAMA : ALWIN STEVEN GEA


NIM : 220313004
JURUSAN : ILMU KOMUNIKASI
DOSEN : SETIA MENDA GINTING

ILMU KOMUNIKASI
FUKULTAS EKONOMI DAN SOSIAL
UNIVERSITAS SARI MUTIARA
MEDAN 2022

i
Kata pengantar

Puji syukur penulis panjatkan terhadap kehadiran Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas
limpahan Rahmat dan kasih karunianya penulis dapat merampungkan Makalah ini.
Pertama-tama penulis sampaikan terimakasih kepada teman-teman, Dosen, dan terutama Untuk
orangtua yang selalu mendukung penulis hingga dapat menyelesaikan makalah ini, dengan
terselesaikanya makalah ini penulis harap dapat membantu teman-teman kususnya dalam bidang
wawasan seputar “Komunikasi Lintas Budaya”. Sehingga penulisan makalah ini mempunyai
manfaat.
penulis menyadari bahwa masih banyak tulisan dan isi dari makalah ini masih banyak
kekuranganya, sehingga dari itu semua penulis ingin meminta maaf atas kekurangan tulisan dan
isi makalah ini, penulis harapkan apabila terdapat kealahan dan kekurangan dalam makalah ini
rekan-rekan sekalian dapat mengoreksi dan memberikan masukan guna penyusunan tulisn yang
lebih baik lagi.
Akhir kata saya sampaikan Terimakasih

Medan, 28 Oktober 2022

Alwin Steven Gea

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar......................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ii
BAB I ...................................................................................................................................... 0
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 0
A. Latar belakang................................................................................................................. 0
B.Rumusan Masalah............................................................................................................. 0
C.Tujuan ............................................................................................................................. 1
BAB II..................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN....................................................................................................................... 3
A Definisi Komunikasi Lintas Budaya .................................................................................. 3
B.Fungsi Komunikasi Lintas Budaya ..................................................................................... 4
C Pentingnya Komunikasi Lintas Budaya ............................................................................. 5
D.Hambatan Komunikasi Lintas Budaya ............................................................................... 6
E. Cara Menghadapi Hambatan dalam KLB .......................................................................... 6
BAB III ..................................................................................................................................10
PENUTUP ..............................................................................................................................10
A Kesimpulan....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Komunikasi merupakan sebuah proses dimana sebuah interaksi antara komunikan dan
komunikator yang melakukan pertukaran pesan didalamnya yang terjadi secara langsung maupun
tidak langsung, komunikasi sendiri bisa dikatakan merupakan hal yang paling krusial dalam
kehidupan ini. Sebuah interaksi sosial bisa tidak berarti apa-apa jika komunikasi didalamnya tidak
berjalan pada semestinya, begitu juga dalam dunia professional atau dunia kerja, komunikasi
merupakan hal yang penting dalam memberikan instruksi dari pemimpin kebawahan atau
sebaliknya.
Budaya yang bahasa Inggris culture atau dari bahasa Latin colere yang berarti merawat,
memelihara dan menjaga. Pada abad pertengahan kata budaya belum digunakan, baru pada abad
ke 17 kata latin cultura dipergunakan dalam hubungan dengan alam dan pengembangan
kemampuan spiritual. Budaya merujuk pada segala yang diciptakan oleh manusia, maksud dan
tujuan budaya adalah untuk kesempurnaa manusia.
Secara umum komunikasi antarbudaya adalah “Proses saling berbagai informasi, pengetahuan,
perasaan dan pengalaman yang dilakukan oleh manusia dari berbagai budaya. Setiap budaya
memiliki nilai-nilai dan sikap-sikap yang dikomunikasikan, sepertinya cara orang Jepang yang
yang membungkukan badan satu sama lain, berbeda dengan gaya penyambutan oleh bangsa
lainnya didunia. Sehingga setiap orang harus dapat memahami secara lengkap semua tatanan
struktur dan proses komunikasi, misalnya dalam komunikasi Etnik dari beberapa kelompok
budaya yang berbeda sehingga dapat disampaikan dan diterima pesan komunikasi secara benar.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1. Apakah pengertian dari Komunikasi Lintas Budaya?
2. Apa saja Faktor-faktor penghambat Komunikasi Lintas Budaya?
3. Bagaimana cara mengatasi hambatan dalam komunikasi lintas budaya?
4. Apakah pengaruh komunikasi lintas budaya pada masyarakat luas?

0
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian komunikasi lintas budaya
2. untuk mengetahui hambatan komunikasi lintas budaya diatas air ( ABAVO
WATERLINE) Dan dibawah air ( BELOW WATERLINE)
3. Mengetahui solusi dari hambatan komunikasi lintas budaya diatas air ( ABAVO
WATERLINE) Dan dibawah air ( BELOW WATERLINE)

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Komunikasi Lintas Budaya


Komunikasi lintas budaya adalah proses interaksi antarpribadi yang dilakukan oleh
beberapa orang yang memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda. Apapun definisi yang ada
mengenai komunikasi antar budaya (intercultural communication) menyatakan bahwa komunikasi
antar budaya terjadi apabila terdapat dua budaya yang berbeda dan kedua budaya tersebut sedang
melaksanakan proses komunikasi.
Menurut Liliweri bahwa proses komunikasi antar budaya merupakan interaksi antarpribadi
dan komunikasi antarpribadi yang dilakukan oleh beberapa orang yang memiliki latar belakang
kebudayaan yang berbeda. Apapun definisi yang ada mengenai komunikasi antar budaya
(intercultural communication) menyatakan bahwa komunikasi antar budaya terjadi apabila
terdapat 2 (dua) budaya yang berbeda dan kedua budaya tersebut sedang melaksanakan proses
komunikasi.
Secara umum komunikasi antarbudaya adalah “Proses saling berbagai informasi,
pengetahuan, perasaan dan pengalaman yang dilakukan oleh manusia dari berbagai budaya. Setiap
budaya memiliki nilai-nilai dan sikap-sikap yang dikomunikasikan, seperti cara orang Jepang yang
yang membungkukan badan satu sama lain untuk saling sapa dan menghormati, berbeda dengan
gaya penyambutan oleh bangsa lainnya didunia. Sehingga setiap orang harus dapat memahami
secara lengkap semua tatanan struktur dan proses komunikasi, misalnya dalam komunikasi Etnik
dari beberapa kelompok budaya yang berbeda sehingga dapat disampaikan dan diterima pesan
komunikasi secara benar.
Dalam proses komunikasi tersebut sering terjadi ketidak pahaman atau sering isebut mis
communication, hal ini terjadi karena kebudayaan orang atau individu yang berkomunikasi
berbeda contohnya adalah kasus anggukkan kepala, dimana di Amerika Serikat anggukkan kepala
mempunyai arti bahwa orang tersebut mengerti sedangkan di Jepang anggukkan kepala tidak
berarti seseorang setuju melainkan hanya berarti bahwa orang tersebut mendengarkan. Dengan
memahami mengenai komunikasi antar budaya maka hambatan komunikasi semacam ini dapat
kita lalui.
Charley H. Dood mengatakan bahwa komunikasi antarbudaya meliputi komunikasi yang
melibatkan peserta komunikasi yang mewakili pribadi, antarpibadi, dan kelompok, dengan
tekanan pada perbedaan latar belakang kebudayaan (dalam Liliweri, 2003).

Kecenderungan ditemukannya hambatan komunikasi dalam interaksi komunikasi antara


lawan komunikasi dari budaya yang berbeda tentu tidak dapat dipungkiri Komunikasi dan budaya
mempunyai hubungan timbal balik, seperti dua sisi mata uang. Budaya menjadi bagian dari

3
perilaku komunikasi, dan pada gilirannya komunikasi pun turut menentukan, memelihara,
mengembangkan atau mewariskan budaya.

B. Fungsi Komunikasi Lintas Budaya


Fungsi komunikasi antar budaya menurut Liliweri (2003: 11-12,36-42) terdiri dari fungsi
pribadi dan fungsi social. Fungsi pribadi diantaranya untuk menyatakan identitas sosial,
menyatakan integrasi sosial, menambah pengetahuan. Sedangkan fungsi sosial diantaranya fungsi
pengawasan, fungsi menjembatani, fungsi sosialisasi nilai, dan fungsi menghibur .
Dalam Liliweri (2011:43) terdapat tujuh unsur dalam proses komunikasi antarbudaya, yaitu
sebagai berikut:

1) Komunikator
Komunikator dalam komunikasi antarbudaya adalah pihak yang memprakarsai
komunikasi, artinya dia mengawali pengiriman pesan tertentu kepada pihak lain yang
disebut komunikan. Karakterisitik komunikator berbeda-beda setiap budaya tergantung
latar belakang etnis, ras, nilai dan norma, penggunaan bahasa, pandangan tentang
pentingnya percakapan dalam konteks budaya, dialek, aksen serta nilai dan sikap yang
menjadi identitas sebuah etnik.
2) Komunikan
Komunikan dalam komunikasi antarbudaya adalah pihak yang menerima pesan tertentu.
Seorang komunikan ketika memahami isi pesan tergantung dari tiga bentuk pemahaman,
yakni: (1) kognitif, komunikan menerima isi pesan sebagai sesuatu yang benar; (2) afektif,
komunikan percaya bahwa pesan itu benar dan baik; dan (3) tindakan nyata, komunikan
percaya atas pesan yang benar dan baik sehingga mendorong tindakan yang tepat.
3) Pesan
Dalam proses komunikasi, pesan berisi pikiran, ide, gagasan, atau perasaan yang dikirim
komunikator kepada komunikan dalam bentuk simbol.
4) Media
Dalam proses komunikasi antarbudaya, media merupakan saluran yang dilalui oleh pesan
atau simbol yang dikirim melalui media tertulis, media massa, media elektronik dan tatap
muka.
5) Efek
Efek/umpan balik merupakan tanggapan balik dari komunikan kepada komunikator atas
pesan-pesan yang telah disampaikan. Tanpa umpan balik atas pesan dalam komunikasi
antarbudaya, maka
komunikator dan komunikan tidak bisa memahami ide, pikiran, dan perasaan yang
terkandung dalam pesan tersebut.
6) Suasana
Salah satu faktor yang penting dalam komunikasi antarbudaya yakni tempat, waktu, serta
suasana (sosial, psikologis) ketika komunikasi antarbudaya berlangsung.

4
7) Gangguan
Gangguan dalam komunikasi antarbudaya adalah segala sesuatu yang menjadi penghambat
laju pesan yang ditukar antara komunikator dengan Komunikan bahkan dapat mengurangi
makna pesan antarbudaya. Gangguan dapat bersumber dari komunikator, komunikan,
pesan, dan media yang mengurangi usaha bersama untuk memberikan makna yang sama
atas pesan.
Gangguan dari komunikator dan komunikan misalnya karena perbedaan budaya, status
sosial, latar belakang pendidikan, pengetahuan, dan kemampuan berkomunikasi.
Gangguan dari pesan dapat berupa perbedaan pemberian makna pesan yang disampaikan
secara verbal dan perbedaan tafsir atas pesan non verbal (dalam Liliweri, 2003: 25-31).
Gangguan-gangguan tersebut dapat menimbulkan kecemasan bagi individuindividu yang
terlibat. Kecemasan tersebut mendorong individu yang terlibat komunikasi antarbudaya
menganggap bahwa budayanya lebih baik dari budaya lain. Hal ini dinamakan
etnosentrisme, dimana seseorang mempunyai kepercayaan bahwa budayanya lebih baik
dari budaya lain.

C. Pentingnya Komunikasi Lintas Budaya


Budaya-budaya yang berbeda memiliki sistem-sistem nilai yang berbeda dan karenanya
ikut menentukan tujuan hidup yang berbeda, juga menentukan cara berkomunikasi kita yang
sangat dipengaruhi oleh bahasa, aturan dan norma yang ada pada masing-masing budaya. Sehingga
sebenarnya dalam setiap kegiatan komunikasi kita dengan orang lain selalu mengandung potensi
Komunikasi Lintas Budaya atau antar budaya, karena kita akan selalu berada pada “budaya” yang
berbeda dengan orang lain, seberapa pun kecilnya perbedaan itu. Perbedaan-perbedaan ekspektasi
budaya dapat menimbulkan resiko yang fatal, setidaknya akan menimbulkan komunikasi yang
tidak lancar, timbul perasaan tidak nyaman atau timbul kesalahpahaman. Akibat dari
kesalahpahaman-kesalahpahaman itu banyak kita temui dalam berbagai kejadian yang
mengandung etnosentrisme dewasa ini dalam wujud konflik-konflik yang berujung pada
kerusuhan atau pertentangan antaretnis.
Sebagai salah satu jalan keluar untuk meminimalisir kesalahpahaman-kesalahpahaman
akibat perbedaan budaya, adalah dengan mengerti atau paling tidak mengetahui bahasa dan
perilaku budaya orang lain. mengetahui prinsip-prinsip Komunikasi Lintas Budaya dan
mempraktikkannya dalam berkomunikasi dengan orang lain juga dapat melatih agar
meminimalisir hal tersebut.
Kebutuhan untuk mempelajari Komunikasi Lintas Budaya ini semakin terasakan juga
dikarenakan semakin terbukanya pergaulan kita dengan orang-orang dari berbagai budaya yang
berbeda, disamping kondisi bangsa Indonesia yang sangat majemuk dengan berbagai ras, suku
bangsa, agama, latar belakang daerah (desa/kota), latar belakang pendidikan, dan sebagainya.
Sehingga penting untuk mempelajari Komunikasi Lintas Budaya agar tidak terjadi kesalah-
pahaman atau bahkan konflik-konflik yang diakibatkan oleh gagalnya individu mengartikan
komunikasi yang di lakukan oleh individu lain yang berbeda budayanya.

5
D. Hambatan Komunikasi Lintas Budaya
Seperti yang dijelaskan diatas bahwasanya komunikasi Lintas Budaya juga memiliki
hambatan. Hambatan komunikasi dalam komunikasi antar budaya mempunyai bentuk seperti
sebuah gunung es yang terbenam di dalam air. Dimana hambatan komunikasi yang ada terbagi dua
menjadi yang diatas air (above waterline) dan dibawah air (below waterline). Faktor-faktor
hambatan komunikasi antar budaya yang berada dibawah air (below waterline) adalah faktor-
faktor yang membentuk perilaku atau sikap seseorang, Hambatan semacam ini cukup sulit untuk
dilihat atau diperhatikan. Sedangkan hambatan komunikasi antar budaya yang berada diatas air
(above waterline) mudah untuk dilihat karena hambatan-hambatan ini banyak yang berbentuk
fisik.
Jenis-jenis Hambatan-hambatan Komunikasi Lintas Budaya (Below Waterline)
a) persepsi (perceptions)
b) norma (norms)
c) stereotip (stereotypes)
d) aturan (rules)
e) nilai (values)
f) grup cabang (subcultures group)
g) jaringan (networks)

Jenis-jenis Hambatan-hambatan Komunikasi Lintas Budaya (Above Waterline)


a) fisik (physical)
b) budaya (cultural)
c) persepsi (perceptual)
d) motivasi (motivational)
e) pengalaman (experiantial)
f) emosi (emotional)
g) bahasa (linguistic)
h) bahasa tubuh (nonverbal)
i) kompetisi (competition)

E. Cara Menghadapi Hambatan dalam KLB


Seseorang dapat dikatakan berhasil dalam Berkomunikasi Lintas Budaya apabila ia
mempunyai kemampuan untuk merefleksikan seberapa besar kesungguhannya dalam aspek
dibawah ini :

6
1. Social Competence : Kemampuan untuk membuat jaringan sosial, pandai bergaul dan
banyak temannya
2. Openness to other ways of thinking : keterbukaan untuk menerima pikiran yang berbeda
dari dirinya
3. Cultural Adaptation : Kemampuan seseorang menerima budaya baru
4. Professional Excellence : Mempunyai kemampuan yang handal dalam bidang tertentu
5. Language Skill : Kemampuan mempelajari bahasa asing dengan tepat
6. Flexibility : Kemampuan dalam penyesuaian diri sesuai dengan tuntutan keadaan
7. Ability to work in team : Kemampuan dalam mengelola dan bekerjasama dalam satu tim
8. Self Reliance or independence : Percaya diri dan mandiri
9. Mobility : Lincah dan wawasannya luas
10. Ability to deal with stress : Mempunyai kemampuan untuk mengatasi stress
11. Adaptability of the family : Keluarganya pandai menyesuaikan diri dengan lingkungan
baru
12. Patience : Ulet dan sabar
13. Sesivity : Peka terhadap sesuatu yang baru

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Komunikasi lintas budaya adalah proses interaksi antarpribadi yang dilakukan oleh
beberapa orang yang memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda.
Hambatan komunikasi yang ada terbagi dua menjadi yang diatas air (above waterline) dan
dibawah air (below waterline).
Faktor-faktor hambatan komunikasi antar budaya yang berada dibawah air (below
waterline) adalah faktor-faktor yang membentuk perilaku atau sikap seseorang, Hambatan
semacam ini cukup sulit untuk dilihat atau diperhatikan.
Hambatan komunikasi antar budaya yang berada diatas air (above waterline) mudah untuk
dilihat karena hambatan-hambatan ini banyak yang berbentuk fisik.
Sebagai salah satu jalan keluar untuk meminimalisir kesalahpahaman-kesalahpahaman
akibat perbedaan budaya, adalah dengan mengerti atau paling tidak mengetahui bahasa dan
perilaku budaya orang lain.
Mengetahui prinsip-prinsip Komunikasi Lintas Budaya dan mempraktikkannya dalam
berkomunikasi dengan orang lain juga dapat melatih agar meminimalisir hal tersebut.

10
DAFTAR PUSTAKA

Alo Liliweri, 2007. Makna Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya, Yogyakarta : LKIS
Alex H Rumondor, 2005. Komunikasi Antar Budaya, Universitas Trisakti.
Joseph A. DeVito, 1997. Komunikasi Antarmanusia, Jakarta : Professional Books.

11

Anda mungkin juga menyukai