Anda di halaman 1dari 21

KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA

Diajukan guna melengkapi tugas mata kuliah komunikasi bisnis


Dosen pengampu : bapak Asmaul Husna., SE., M.Ak.

Disusun oleh :
M. DICKY PRATAMA ( 2205160193 )
HABIBI MAHARANI ( 2205160195 )
AISYAH NADHIRA ( 2205160199 )

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2022 / 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT Yang Maha Kuasa karena

telah memberikan kesempatan pada kami untuk menyelesaikan proposal ini. Atas Rahmat,

Karunia serta Ridho dan Hidayah – Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

“Komunikasi Lintas Budaya” dengan tepat waktu. Komunikasi Lintas Budaya disusun guna

memenuhi tugas Bapak Asmaul Husna., SE., M.Ak. pada mata kuliah Komunikasi Bisnis di

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah

ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang komukasi bisnis.

Kami mengucapkan terimakasih sebesar – besarnya kepada Bapak Asmaul Husna.,

SE., M.Ak. selaku dosen mata kuliah Komunikasi Bisnis, tugas yang telah diberikan ini dapat

menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang kami tekuni. Penulis juga

mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan

makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik

dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini. Sekiranya

tugas makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi Penulis dan Pembaca. Sebelumnya

kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata – kata yang kurang berkenan.

Medan, 2 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................2
1.3 Tujuan Masalah.....................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................................................4
2.1 Pengertian Komunikasi Lintas Budaya........................................................................................4
2.1.1 Pengertian Komunikasi.........................................................................................................4
2.1.2 Pengertian Budaya................................................................................................................5
2.1.3 Pengertian Komunikasi Lintas Budaya.................................................................................6
2.2 Ruang Lingkup Komunikasi Lintas Budaya................................................................................7
2.3 Pentingnya Komunikasi Bisnis Lintas Budaya............................................................................8
2.4 Karakteristik Komunikasi Bisnis Lintas Budaya.......................................................................10
2.5 Memahami Budaya Dan Perbedaannya.....................................................................................11
2.6 Mengembangkan keterampilan komunikasi...............................................................................13
2.7 Komunikasi Dengan Orang Berbudaya Asing...........................................................................14
BAB III...............................................................................................................................................16
PENUTUP..........................................................................................................................................16
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................16
3.2 Saran..........................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunikasi antar budaya atau disebut lintas budaya terjadi ketika orang – orang

dengan latar belakang budaya yang berbeda – beda bertemu dan saling berinteraksi.

Aspek komunikasi penting untuk dipahami agar pertemuan – pertemuan antar budaya itu

bisa mengurangi ketidak pastian atau kesalahpahaman, menghasilkan kerja sama,

kerukunan, dan bahkan bisa menciptakan sinergi lintas budaya yang produktif dan

bermanfaat.

Komunikasi bukan sekedar percakapan lisan. Komunikasi juga bukan sekedar sebuah

penulisan, komunikasi juga bukan sekedar kemampuan oprang memanfaatkan teknologi

media. Komunikasi manusia melebihi semua yang “ sekedar “ itu. Artinya, komunikasi

mempunyai prinsip – prinsip. Prinsip adalah ide atau aturan dasar yang menjelaskan atau

mengontrol bagaimana sesuatu yang disebut komunikasi itu terjadi atau bekerja. Jadi,

prinsip komunikasi itu mengandung norma, aturan, atau nilai – nilai dasar yang mewakili

apa yang diinginkan oleh seseorang, kelompok, organisasi, atau komunitas, yang

membantu mereka untuk menentukan kebenaran atau kesalahan dari tindakannya. Prinsip

komunikasi lintas budaya sebagai ide atau aturan dasar yang menjelaskan atau yang

mengontrol bagaimana komunikasi itu terjadi atau bagaimana komunikasi itu beroperasi.

Prinsip mengatur ke-duanya, yaitu kebijakan komunikasi dan tujuan komunikasi lintas

budaya.

Komunikasi dalam semua konteks merupakanpersamaan dalam hal unsur-unsur dasar

dan proses-proses komunikasi manusia (transmitting,receiving, processing), tetapi adanya

pengaruh kebudayaan yang tercakup dalam latar belakangpengalaman individu

1
membentuk pola-pola persepsi, pemikiran, penggunaan pesan-pesan verbal/nonverbal

serta hubungan-hubungan dasarnya. Maka variasi kontekstual, merupakan

dimensitambahan yang mempengaruhi proses komunikasi lintas budaya.

Komunikasi lintas budaya terjadi bila pemberi pesan adalah anggota suatu budaya dan

penerima pesannya adalah anggotasuatu budaya lainnya. Dengan demikian,

penyampaian pesan dari sumber komunikasi harus diberi sandi sehingga penerima

pesan sebagai anggota budaya yang berbeda tersebut dapatmenyandi ulang

informasi/pesan yang diterimanya. Dalam perspektif komunikasi yang integratif, untuk

mengikat berbagai kelompok masyarakat, maka sudah selayaknya jika pemahaman

terhadap komunikasi dan interaksi antar budaya diunggulkan dalam dinamika

demokratisasi Kebhinekaan menjadi sebuah kekuatan karena sejak dulu telah ada tradisi

yang tidak lain adalah semangat gotong – royong, yang tumbuh diantara rakyat yang

berjiwa ramah di alam yang kayaraya. Oleh sebab itu, seharusnya bangsa Indonesia terus

menjaga citra keanekaragaman yang sudah dikenal oleh masyarakat di manca negara

tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

o Apa Itu Komunikasi Lintas Budaya?

o Apa Saja Yang Termasuk Ruang Lingkup Komunikasi Lintas Budaya?

o Apakah Yang Membuat Komunikasi Lintas Budaya Itu Penting?

o Bagaimana Karakteristik Komunikasi Lintas Budaya?

o Bagaimana Cara Memahami Budaya Dan Perbedaan Budaya?

o Bagaimana Cara Mengembangkan Keterampilan Komunikasi Lintas Budaya?

o Bagaimana Cara Komunikasi Dengan Orang Berbudaya Asing

2
1.3 Tujuan Masalah

o Untuk mengetahui pengertian komunikasi lintas budaya

o Untuk mengetahui ruang lingkup komunikasi lintas budaya

o Untuk mengetahui pentingnya komunikasi lintas budaya

o Untuk mengetahui karakteristik komunikasi lintas budaya

o Untuk mengetahui memahami budaya dan perbedaan budaya

o Untuk mengetahui pengembangan keterampilan komunikasi lintas budaya

o Untuk mengetahui komunikasi dengan orang berbudaya asing

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi Lintas Budaya

2.1.1 Pengertian Komunikasi

Komunikasi sendiri merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan manusia.

Tanpa adanya komunikasi, interaksi antar manusia, baik secara perorangan, kelompok,

maupun organisasi tidak mungkin terjadi. Selain itu juga akan membuat kehidupan ini terasa

hampa. Istilah komunikasi berasal dari kata latin communication, dan perkataan ini

bersumber pada kata communis. Communis atau dalam bahasa Inggrisnya commun yang

artinya sama, dalam arti kata sama makna, yaitu sama makna mengenai dalam satu hal.

Apabila kita berkomunikasi, ini berarti bahwa keadaan berusaha untuk menimbulkan

kesamaan.

Komunikasi merupakan pusat dari seluruh sikap, perilaku, dan tindakan yang trampil

dari manusia, termasuk untuk melakukan interaksi sosial juga dibutuhkan komunikasi.

Manusia tidak bisa dikatakan berinteraksi sosial kalau dia tidak berkomunikasi dengan cara

atau melalui pertukaran informasi, ide-ide, gagasan, maksud serta emosi yang dinyatakan

dalam simbol-simbol dengan orang lain.

Dikutip dari berbagai sumber, komunikasi memiliki beberapa definisi yaitu :

o Komunikasi antarmanusia sering diartikan dengan pernyataan diri yang paling efektif.

o Komunikasi merupakan pertukaran pesan-pesan secara tertulis dan lisan melalui

percakapan, atau bahkan melalui penggambaran yang imajiner.

o Komunikasi merupakan pembagian informasi atau pemberian hiburan melalui kata-

kata secara lisan atau tertulis dengan metode lainnya.

4
o Komunikasi merupakan pengalihan informasi dari seorang kepada orang lain.

o Komunikasi adalah setiap proses pembagian informasi, gagasan atau perasaan yang

tidak saja dilaakukan secara lisan dan tertulis melainkan melalui bahasa tubuh, atau

gaya, atau tampilan pribadi, atau hal lain di sekelilingnya yang memperjelas makna.

Pada dasarnya, komunikasi merupakan proses pernyataan, pertukaran, pengalihan dan

pembagian informasi antar individu dimana ide, perasaan, gagasan, dan lain hal yang

mengandung makna disampaikan melalui bahasa verbal maupun nonverbal.

Komunikasi berfungsi menghubungkan antar berbagai komponen masyarakat,

komunikasi juga dapat membuka peradaban manusia, komunikasi merupakan manifestasi

kontrol sosial dalam masyarakat, tanpa bisa dipungkiri lagi komunikasi berpean penting

dalam sosialisasi nilai ke masyarakat, kemudian dengan adanya komunikasi seorang individu

bisa menunjukkan jati diri kemanusiaannya.

2.1.2 Pengertian Budaya

Budaya dan komunikasi merupakan dua hal yang saling berkaitan, budaya yang

tercipta dari komunikasi akan mempengaruhi cara berkomunikasi anggota budaya tersebut.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia budaya diartikan sebagai sesuatu yang sudah

menjadi kebiasaan yang sudah sukar diubah. Sedangkan dalam bahasa Inggris, kebudayaan

adalah culture, berasal dari kata culere (bahasa Yunani) yang berarti mengerjakan tanah.

Dengan mengerjakan tanah, manusia mulai hidup sebagai penghasil makanan (food

producing). Namun dalam wacana zaman kita, pemahaman tentang kebudayaan sudah jauh

melampaui konotasi pengerjaan tanah belaka atau bahkan juga alam, dan semakin mencakup

kesegalaan serta bahkan meraup segala kemungkinan yang berkenaan dengan eksistensi

manusia

5
Budaya dan kebudayaan adalah dua hal yang tidak jauh berbeda. Inti dari budaya

adalah daya dari budi yang berupa cipta karsa dan rasa. Sedangkan kata kebudayaan berasal

dari kata budh dalam bahasa Sansekerta yang berarti akal, kemudian menjadi kata budhi

(tunggal) atau budhaya (majemuk), sehingga diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal

manusia.

Beberapa definisi kebudayaan menurut para tokoh, antara lain :

 kebudayaan menurut Ki Hajar Dewantara berarti buah budi manusia adalah hasil

perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni alam dan zaman (kodrat dan

masyarakat) yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai

rintangan dan kesukaran di dalam hidup dan penghidupannya guna mencapai

keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.

 Koentjaraningrat, ia mengatakan bahwa kebudayaan berarti keseluruhan gagasan dan

karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar serta keseluruhan dari hasil budi

pekertinya

2.1.3 Pengertian Komunikasi Lintas Budaya

Perkembangan dunia saat ini sangatlah pesat dengan mobilitas dan dinamika yang

sangat tinggi membuat kemajuan disegala bidang, sehingga memungkinkan kita untuk dapat

berinteraksi dengan berbagai budaya lain. komunikasi berbeda budaya tidak melulu harus

berbeda Negara, dalam satu Negara pun dapat ditemukan fenomena komunikasi lintas budaya

seperti halnya di Indonesia yang memiliki berbagai suku, yang kemudian melahirkan budaya-

budaya yang berbeda. Komunikasi dan kebudayaan tidak sekedar dua kata tetapi dua konsep

yang tidak dapat dipisahkan. Komunikasi lintas budaya sudah ada sejak pertama kali

orangorang dari budaya yang berbeda saling bertemu.

6
Komunikasi lintas budaya dapat diartikan melalui beberapa pernyataan sebagai

berikut:

o Komunikasi lintas budaya adalah komunikasi yang terjadi antara angggota

dari budaya yang berbeda. Komunikasi terjalin antara orang – orang yang

memiliki system symbol dan persepsi budaya yang cukup berbeda (Samovar,

Portar dan McDaniel 2010).

o Komunikasi lintas budaya adalah pernyataan diri antarpribadi yang paling

efektif antara dua orang yang saling berbeda latar belakang budaya.

o Komunikasi lintas budaya merupakan pertukaran pesan-pesan yang

disampaikan secara lisan, tertulis, bahkan secara imajiner antara dua orang

yang berbeda latar belakang budaya.

o Komunikasi lintas budaya merupakan pembagian pesan yang berbentuk

informasi atau hiburan yang disampaikan secara lisan atau tertulis atau metode

lainnya yang dilakukan oleh dua orang yang berbeda latar belakang

budayanya.

o Komunikasi lintas budaya adalah pengalihan informasi dari seorang yang

berkebudayaan tertentu kepada seorang yang berkebudayaan lain.

Kebudayaan sendiri sangat mempengaruhi seseorang dalam berkomunikasi. Semua

orang pasti memiliki latar belakang budayanya masing-masing, mereka lahir dan dibesarkan

di tempat yang mana memiliki kebudayaan yang kemudian mempengaruhi cara berperilaku,

dan juga cara berkomunikasi mereka. Sebelum kita berkomunikasi dengan orang dari budaya

yang berbeda dengan kita, lebih baiknya agar kita tahu bagaimana kebudayaannya sehingga

kita dapat bersikap dengan baik ketika berkomunikasi dengannya.

2.2 Ruang Lingkup Komunikasi Lintas Budaya

7
Pada dasarnya, ruang lingkup komunikasi lintas budaya tidak jauh berbeda dengan

komunikasi secara umum. Namun yang menjadi penekanannya yaitu pada perbedaan budaya

diantara para peserta komunikasinya. Ruang lingkup komunikasi lintas budaya diantaranya,

yaitu :

o Mempelajari proses komunikasi antarpribadi dan komunikasi antar manusia yang

berbeda budaya

o Mempelajari perbandingan pola – pola budaya dan komunikasi antarpribadi lintas

budaya

o Mempelajari bagaimana budaya mempengaruhi proses komunikasi

o Mempelajari hambatan – hambatan apa saja dalam komunikasi lintas budaya

o Mempelajari apa itu gegar budaya

o Mempelajari bagaimana meningkatkan keterampilan dalam komunikasi lintas budaya

o Mempelajari perbandingan komunikasi massa, misalnya membandingkan sistem

media massa antarbudaya, perbandingan komunikasi massa, dampak media massa,

tatanan informasi dunia baru, yang belakangan lebih dikenal dengan istilah dunia

maya/virtual.

o Lewat sejarah yang mereka ketahui, anggota masyarakat saling bertukar pesan dalam

komunikasi lintas budaya.

o Setiap budaya mempunyai caranya sendiri dalam mendiskusikan otoritas status.

Bersamaan dengan otoritas status ada permainan peran yang ditentukan secara

normatif.

2.3 Pentingnya Komunikasi Bisnis Lintas Budaya

Dalam menyikapi era perdagangan bebas dan globalisasi, perusahaan – perusahaan

besar mencoba melakukan bisnis secara global. Pada umumnya, perusahaan – perusahaan

8
besar yang beroperasi di tanah air baik dibidang manufaktur, eksplorasi, maupun jasa,

menggunakan beberapa konsultan asing untuk mengembangkan perusahaan. Begitu pula

sebaliknya, perusahaan – perusahaan besar di tanah air juga ada yang mengembangkan

bisnisnya ke berbagai negara.

Sudah saatnya para pengambil keputusan, khususnya manajemen puncak,

mengantisipasi era perdagangan bebas dan globalisasi sejak dini. Era yang ditandai dengan

semakin luasnya berbagai produk dan jasa termasuk teknologi komunikasi ini, menyebabkan

pertukaran informasi dari suatu negara ke negara lain semakin leluasa, sehingga seolah dunia

ini tidak lagi terikat dengan sekat – sekat yang membatasi suatu wilayah.

Dengan melihat perkembangan, komunikasi bisnis lintas budaya menjadi sangat

penting artinya bagi terjalinnya harmonisasi bisnis diantara mereka. Bagaimanpun diperlukan

pemahaman bersama antara dua orang atau lebih dalam melakukan komunikasi bisnis lintas

budaya, baik melalui lisan maupun tulisan.

Semakin banyaknya pola kerja sama maupun kesepakatan ekonomi di berbagai

kawasan dunia saat ini menjadikan komunikasi lintas budaya semakin penting. Beberapa pola

kerjasama ekonomi di berbagai kawasan dunia yaitu :

 Kawasan ASEAN (AFTA/ASEAN Free Trade Area)

 Kawasan APEC (Asia Pasifik)

 Kawasan Amerika Utara (NAFTA/North American Free Trade Area)

 Kawasan Kanada (CFTA/Canada Free Trade Area)

 Kawasan Eropa Tengah (CEFTA/Central European Free Trade Agreement)

 Kawasan Eropa (EFTA/European Free Trade Area)

 Kawasan Amerika Latin (LAFTA/Latin American Free Trade Association)

9
Semakin terbukanya peluang perusahaan multinasional masuk ke wilayah suatu

negara dan di dorong dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan

informasi, maka pada saat itulah kebutuhan akan komunikasi bisnis lintas budaya menjadi

semakin penting.

2.4 Karakteristik Komunikasi Bisnis Lintas Budaya

Ada beberapa macam karakteristik komunikasi lintas budaya, antara lain :

o Ada dua atau lebih kebudayaan yang terlibat dalam komunikasi

o Ada jalan atau tujuan yang sama menciptakan komunikasi itu

o Komunikasi lintas budaya menghasilkan keuntungan dan kerugian diantara dua

budaya atau yang terlibat

o Komunikasi lintas budaya dijalin baik secara individu anggota masyarakat mampu

dijalin secara berkelompok atau dewasa ini dapat dilakukan melalui media

o Bila dua kebudayaan melebur karena pengarah komunikasi yang dijalin maka akan

menghasilkan kebudayaan baru, yang disebut dengan akulturasi

Faktor Personal Yang Mempengaruhi Komunikasi AntarBudaya


Ada 2 faktor yaitu Faktor Psikologis dan Faktor personal sebagai identitas diri sebagai

berikut:

1. Faktor Psikologis

Konsep Diri Dan Persepsi Diri

Konsep diri adalah Kesimpulan yang anda ambil tentang diri anda sendiri.Konsep diri itu

muncul karena anda bertanya tentang diri kita yang sebenarnya, seperti anda melihat tubuh

anda di cermin dan anda berkata” kenapa tubuh saya kurus? Apa yang saya harus lakukan?”

Disitulah anda menilai diri anda sendiri sebagai orang yang berharga(self esteem) lalu

10
bagaimana anda melihat orang lain dan dunia sekeliling.Bagaimana anda melihat dunia

sekitar? Itu tergantung pada apa yang anda pikirkan tentang diri anda sendiri,sementara apa

yang dipikirkan tentang diri anda itu dapat mempengaruhi bagaimana anda melihat dunia.

Jadi konsep diri itu sebenarnya bagaimana kita mengartikan diri sendiri.

2. Faktor Personal Sebagai Identitas diri

Dalam praktek komunikasi,identitas sering memberikan tidak saja makna tentang

pribadi seorang tetapi juga ciri khas sebuah kebudayaan yang melatarbelakanginya,dari ciri

khas itulah kita dapat mengungkapkan keberadaan orang itu. Identitas pada tataran hubungan

antarmanusia akan mengantar kita untuk memahami sesuatu yang lebih konseptual tentang

bagaimana meletakkan seorang kedalam tempat orang lain(komunikasi yang empati),

membagi pikiran, perasaan, masalah, rasa simpatik ,dll dalam proses komuniksi antarbudaya.

Peran diartikan sebagai satu set harapan budaya terhadap sebuah posisi tertentu, peran itu

lebih mengacu pada harapan(roles refer to expected) dan tidak sekadar pada perilaku actual

dan peran itu lebih bersifat normative daripada sekedar deskriptif. Struktur budaya adalah

pola-pola persepsi,berpikir dan perasaan,sedangkan struktur sosial adalah pola-pola perilaku

sosial. Jika tidak ada struktur budaya dalam faktor personal sebagai identitas diri kita sendiri

maka dalam berkomunikasi kita tidak mengenal pola pola persepsi, dan tidak memiliki

perasaan terhadap orang yang kita temani berkomunikasi.

2.5 Memahami Budaya Dan Perbedaannya

 Definisi Budaya

Budaya dapat didefinisikan bermacam-macam tergantung pada sudut pandang stiap ahli.

Berikut ini adalah beberapa definisi tentang budaya.

a. Menurut Lehman, Himstreet dan Baty. Budaya diartikan sebagai sekumpulan

pengalaman hidup yang ada dalam masyarakat mereka sendiri. Pengalaman hidup

11
masyarakat tentu saja sangatlah banyak dan variatif, termasuk di dalamnya bagaimana

perilaku dan keyakinan atau kepercayaan masyarakat itu sendiri.

b. Menurut Hofstede, budaya diartikan sebagai pemrograman kolektif atas pikiran yang

membedakan anggota-anggota suatu kategori orang dari kategori lainnya. Dalam hal

ini yang menjadi kata kunci budaya adalah pemrograman kolektif yang

menggambarkan suatu proses yang mengikat setiap orang segera setelah kita lahir di

dunia ini. Sebagai contoh, di Jepang karika seorang bayi baru lahir, untuk beberapa

tahun awal si bayi tidur di kamar orang tuanya. Sedangkan di Inggris dan Amerika,

bayi yang baru lahir ditempatkan di kamar yang berbeda beberapa minggu atau bulan

kemudian.

c. Menurut Bovee dan Thill, budaya adalah system sharing atas simbol-simbol,

kepercayaan, sikap, nilai-nilai, harapan, dan norma-norma untuk berperilaku. Dalam

hal ini, semua anggota dalam budaya memiliki asumsi-asumsi tersebut. Beberapa

budaya ada yang dibentuk dari berbagai kelompok yang berbeda-beda dan terpisah,

tetapi ada juga yang memiliki kecenderungan homohgen. Kelompok berbeda (distinct

group) yang ada dalam wilayah budaya mayoritas lebih tepat dikatakan sebagai

subbudaya (subcultures). Indonesia adalah sebuah contoh negara yang memiliki

subbudaya yang sangat beragam baik etnis maupun agama. Hal ini berbeda dengan

Jepang yang hanya memiliki beberapa subbudaya dan cenderung bersifat homogen.

d. Menurut Murphy dan Hildebrandt, budaya diartikan sebagai tipikal karakteristik

perilaku dalam suatu kelompok. Pengertian tersebut juga mengindikasikan bahwa

komunikasi verbal dan nonverbal dalam suatu kelompok juga merupakan tipikal dari

kelompok tersebut dan cenderung unik atau berbeda dengan yang lainnya.

e. Menurut Mitchel, budaya merupakan seperangkat nilai-nilai inti, kepercayaan,

standar, pengetahuan, moral, hukum, dan perilaku yang disampaikan oleh individu-

12
individu dan masyarakat, yang menentukan bagaimana seseorang bertindak,

berperasaan, dan memandang dirinya serta orang lain. Budaya suatu masyarakat

disampaikan dari generasi ke generasi dan aspek-aspek seperti bahasa,

kepercayaan/keyakinan, adat, dan hukum, akan saling berkaitan dan membentuk

pandangan masyarakat akan otoritas, moral, dan etika. Pada akhirnya budaya akan

bermanifestasi ke dalam bagaimana seseorang menjalankan bisnis, menegosiasikan

kontrak atau menangani hubungan bisnis.

2.6 Mengembangkan keterampilan komunikasi

Mengembangkan Keterampilan Komunikasi Lintas Budaya Mempelajari apa yang

dapat dilakukan oleh seseorang tentang budaya tertentu sebenarnya merupakan suatu cara

yang baik untuk menemukan bagaimana mengirim dan menerima pesan-pesan lintas budaya

secara efektif. Namun, perlu diingat dua hal penting, yaitu pertama, jangan terlalu yakin

bahwa seseorang akan dapat memahami budaya orang lain secara utuh atau sempurna.

Kedua, jangan mudah terbawa kepada pola generalisasi terhadap perilaku seseorang dari

budaya yang berbeda. Mempelajari keterampilan komunikasi lintas budaya pada umumnya

akan membantu seseorang beradaptasi dalam setiap budaya, khususnya jika seseorang

berhubungan dengan orang lain yang memiliki budaya berbeda. Berikut ini adalah beberapa

petunjuk atau tips yang diperlukan seseorang ketika berhubungan dengan orang lain yang

memiliki budaya berbeda.

a. Asumsikan berbeda hingga suatu persamaan telah terbukti. Jangan berasumsi bahwa

orang lain memiliki pandangan sama sampai benar-benar menjadi kenyataan.

b. Berani mengambil tanggung jawab saat berkomunikasi. Jangan berasumsi bahwa ini

adalah pekerjaan orang lain untuk berkomunikasi dengan orang lain.

c. Tidak memberi pendapat. Belajar mendengar suatu cerita yang utuh dan terimalah

perbedaan dengan tanpa memberikan pendapat atau penilaian tentang mereka.

13
d. Tunjukkan suatu penghargaan. Belajar bagaimana suatu penghargaan itu

dikomunikasikan melalui suatu gerak isyarat, kontak mata, dan sejenisnya dalam

berbagai budaya yang berbeda.

e. Empati. Sebelum menyampaikan suatu pesan, cobalah untuk membayangkan perasaan

orang lain bagaimana dan mengapa berkomunikasi.

f. Menahan sikap ambiguitas/mendua. Belajar untuk mengendalikan kekecewaan pada

situasi yang membingungkan.

g. Jangan melihat sesuatu yang superfisial. Jangan diganggu dengan sesuatu seperti

pakaian, penampilan, atau ketidaknyamanan lingkungan.

h. Sabar dan tekun. Ketika seseorang berkomunikasi dengan orang lain yang memiliki

budaya berbeda, jangan mudah menyerah.

i. Mengenal bias budaya Anda sendiri. Belajar untuk mengidentifikasi ketika asumsi

Anda berbeda dengan orang lain.

j. Fleksibel/luwes. Siap mengubah kebiasaan atau sikap Anda ketika berkomunikasi

dengan orang yang memiliki budaya berbeda.

k. Tekankan hal-hal yang biasa. Carilah kesamaan untuk menjalin suatu kerja sama. L.

Mengirim pesan yang jelas. Membuat sinyal verbal dan nonverbal yang jelas dan

konsisten.

l. Tingkatkan kepekaan budaya Anda. Belajar tentang berbagai kebiasaan dan praktik,

sehingga seseorang perlu waspada terhadap potensi munculnya salah komunikasi.

m. Bersifat individual. Berkomunikasi dengan setiap orang sebagai individu bukanlah

mewakili kelompok lain.

n. Belajar secara langsung. Investigasi setiap budaya, sehingga Anda tahu kapan

mengirim suatu pesan dengan cara langsung atau tidak langsung.

14
o. Memperlakukan tafsiran Anda sebagai hipotesis kerja. Saat Anda memahami budaya

asing, berhati-hatilah terhadap umpan balik yang dilakukan si penerima pesan.

2.7 Komunikasi Dengan Orang Berbudaya Asing

Belajar tentang Budaya Ketika merencanakan untuk melakukanbisnis dengan orang

yang memiliki budaya berbeda, seseorang akan dapat berkomunikasi secara efektif bila ia

telah mempelajari budayanya. Lagipula, ketika merencanakan untuk tinggal di negara lain, ia

tentunya juga sudah mempersiapkan bahasa yang harus dikuasainya. Di samping itu, ketika

tinggal di negara lain alangkah baiknya orang tersebut juga sedikit banyak mengenal budaya

maupun adat istiadat yang berlaku di negara tersebut. Bahasa asing tentunya tidak bisa

dipelajari dalam waktu singkat. Namun, memulai mengenal beberapa kata bahasa asing untuk

suatu pergaulan di lingkungan bisnis merupakan langkah baik yang senantiasa perlu

dikembangkan. Selain belajar bahasa, anda juga harus membaca buku dan artikel tentang

budaya asing tersebut, dan selanjutnya menanyakan secara langsung kepada mitra bisnis

Anda. Usahakan agar Anda berkonsentrasi belajar pada masalah-masalah yang berkaitan

dengan sejarah budaya, agama, politik, nilai-nilai, dan adat istiadat.

Berikut ini adalah contoh komunikasilintas budaya ketika melakukan perjalanan ke suatu

negara:

a. Di Spanyol, orang berjabat tangan paling lama antara lima sampai dengan tujuh

ayunan; melepas jabat tangan segera dapat diartikan sebagai suatu bentuk penolakan.

Di Perancis, orang berjabat tangan cukup dengan hanya sekali ayunan atau gerakan.

b. Jangan memberikan hadiah minuman-minuman beralkohol di negara-negara Arab.

c. Di Pakistan atau negara-negara yang berpenduduk mayoritas Muslim, jangan heran

kalau di tengah-tengah suatu pertemuan bisnis mereka minta izin keluar untuk

menunaikan ibadah sholat karena setiap Muslim wajib sholat lima kali sehari. D.

15
Anda dianggap menghina tuan rumah jika Anda menolak tawaran makanan, minuman

atau setiap bentuk kebaikan di negara-negara Arab. Namun, anda juga jangan cepat-

cepat menerima segala bentuk tawaran tersebut. Kalau mau menolak suatu tawaran,

tolaklah dengan cara-cara sopan.

d. Tekankan usia perusahaan Anda ketika berhubungan bisnis dengan pengusaha di

Jerman, Belanda, dan Swiss.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Komunikasi bisnis lintas budaya adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia

bisnis baik komunikasi verbal maupun nonverbal dengan memperhatikan faktor – faktor

budaya di daerah, wilayah, atau negara. lintas budaya adalah budaya yang tumbuh dan

berkembang di berbagai daerah dalam wilayah suatu negara. Indonesia sebagai salah satu

negara yang sangat kaya dan aneka macam budaya merupakan salah satu contoh yang sangat

berharga bagi para pelaku bisnis dalan menerapkan komunikasi bisnis lintas budaya.

Berdasarkan beberapa uraian materi yang telah di uraikan, maka disimpulkan sebagai

berikut : Dunia sedang menyusut dan kapasitas untuk memahami keanekaragaman budaya

sangat diperlukan, Semua budaya berfungsi dan penting bagi pengalaman anggota-anggota

budaya tersebut meskipun nilai-nilainya berbeda. Nilai-nilai setiap masyarakat se”baik” nilai-

nilai masyarakat lainnya. Setiap individu dan/atau budaya berhak menggunakan nilai-nilainya

sendiri. Perbedaan-perbedaan individu itu penting, namun ada asumsi-asumsi dan pola-pola

budaya mendasar yang berlaku. Pemahaman atas nilai-nilai budaya sendiri merupakan

prasyarat untuk mengidentifikasi dan memahami nilai-nilai budaya lain. Dengan mengatasi

hambatan-hambatan budaya untuk berhubungan dengan orang lain kita memperoleh

16
pemahaman dan penghargaan bagi kebutuhan, aspirasi, perasaan dan masalah manusia.

Pemahaman atas orang lain secara lintas budaya dan antar pribadi adalah suatu usaha yang

memerlukan keberanian dan kepekaan. Semakin mengancam pandangan dunia orang itu bagi

pandangan dunia kita, semakin banyak yang harus kita pelajari dari dia, tetapi semakin

berbahaya untuk memahaminya. Keterampilan-keterampilan komunikasi yang diperoleh

memudahkan perpindahan seseorang dari pandangan yang monokultural terhadap

interaksimanusia ke pandangan multikultural. Perbedaan-perbedaan budaya menandakan

kebutuhan akan penerimaan dalam komunikasi, namun perbedaan-perbedaan tersebut secara

arbitrer tidaklah menyusahkan atau memudahkan. Situasi-situasi komunikasi antar budaya

tidaklah statik dan bukan pula stereotip. Karena itu seorang komunikator tidak dapat dilatih

untuk mengatasi situasi. Dalam konteks ini kepekaan, pengetahuan dan keterampilannya bisa

membuatnya siap untuk berperan serta dalam menciptakan lingkungan komunikasi yang

efektif dan saling memuaskan.

3.2 Saran

Kami memiliki beberapa saran dalam pembuatan makalah ini yaitu : kami harap

makalah ini dapat berguna bagi pembaca dan penulis sendiri dalam suatu komunikasi bisnis

lintas budaya. Tim penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih belum

sempurna maka dari itu penyusun menerima kritik dan saran dari para pembaca.

17
DAFTAR PUSTAKA

Liliweri, Alo. 2021. Pelangi Pemikiran Komunikasi Antarbudaya. Jakarta : Kencana

http://digilib.uinkhas.ac.id/14171/1/DIKTAT%20KOMUNIKASI_FARHAN.pdf

https://books.google.co.id/books?

id=4WxKEAAAQBAJ&pg=PA1&hl=id&source=gbs_toc_r&cad=2#v=onepage&q&

f=false

Mujiatun, siti., Rahmayati. 2023. Komunikasi Bisnis. Medan Sunggal : Merdeka Kreasi

Group

18

Anda mungkin juga menyukai