Anda di halaman 1dari 16

KARYA ILMIAH

BAHASA INDONESIA DAN PENDIDIKAN


EKONOMI MAKRO

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 :

ADREAN KHARISMA ( 211061201051 )


ANTONI JASIK ( 211061201147 )
SAFIRA ELMA MUSTIKA ( 211061201008 )
MUHAMAD FAHRI ( 211061101174 )
DIKY RAHMAD SEPTIAN ( 211061201130 )
IKE NURJANAH ( 211061201046 )

DOSEN PENGAMPU :

ASRI, SE.MM

MANAJEMEN KHUSUS 1
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya haturkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia yang Ia berikan sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada semua pihak yang berkontribusi dalam
penyusunan makalah ini.
Penulis berharap makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan wawasan
tentang ekonomi makro. Kami sadar bahwa dalam proses penyusunan makalah ini
masih terdapat banyak kekurangan. Karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca sekalian.

Parit Malintang, 27 Mei 2022

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Pengertian Ekonomi Makro..........................................................................3
B. Para Tokoh Pemikir Ekonomi Makro...........................................................3
C. Kajian Ilmu Ekonomi Makro........................................................................5
D. Kebijakan Pemerintah...................................................................................6
BAB III PENUTUP...............................................................................................12
A. Kesimpulan.................................................................................................12
B. Saran............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejak manusia mengenal hidup bergaul tumbuhlah suatu kajian yang harus
diselesaikan bersama-sama, yakni bagaimana setiap manusia memenuhi
kebutuhan hidup mereka masing-masing? Karena kebutuhan seseorang tidak
mungkin dapat dipenuhi oleh dirinya sendiri.
 Makin luas pergaulan mereka maka bertambah kuatlah ketergantungan
satu sama lain untuk memenuhi kebutuhannya.
 Peribahasa pada zaman yunani purbakala mengatakan bahwa manusia
adalah “makhluk yang sukar bergaul” (zoon politikon). Peribahasa ini
mengambarkan bagaimana eratnya pergaulan antara seorang manusia dengan
manusia lainnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Tugas pengendalian makro adalah juga mengusahakan agar perekonomian
bisa bekerja dan tumbuh secara seimbang, terhindar dan keadaan-keadaan yang
bisa mengganggu keseimbangan umum tadi.
 Pengelolaan yang lebih khusus atas masing-masing sektor perekonomian
bukan bagian dan tugas pengendalian makro, meskipun menjaga keseimbangan
antara masing-masing sektor termasuk di dalam tugas tersebut.
Teori ekonomi dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu mikro
ekonomi dan makro ekonomi. Mikroekonomi merupakan teori ekonomi yang
berhubungan dengan bagaimana rumah tangga dan perusahaan membuat
keputusan dan cara mereka berinteraksi dengan pasar meliputi bagian-bagian
kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian, seperti kegiatan seorang
konsumen, suatu perusahaan atau suatu pasar.
 Selain itu, mikro ekonomi menitik beratkan analisisnya untuk
mewujudkan efisiensi dalam penggunaan resource yang ada dan mencapai
kepuasan yang maksimum. Makro ekonomi mempelajari perekonomian

1
sebagai suatu kesatuan seperti tindakan konsumen secara keseluruhan, kegiatan
keseluruhan pengusaha atau perubahan keseluruhan kegiatan ekonomi.
Titik berat analisa makro ekonomi terletak pada bagaimana segi
permintaan dan penawaran menentukan tingkat kegiatan dalam perekonomian,
masalah utama yang selalu dihadapi setiap perekonomian dan peranan
kebijakan dan campur tangan pemerintah untuk mengatasi masalah ekonomi
yang dihadapi.
Dalam buku ini diharapkan mahasiswa dapat tentang  mengetahui tentang
berbagai permasalahan ekonomi makro dimana subyeknya adalah masyarakat
secara umum sebagai salah satu pelaku ekonomi dari segala sudut pandang
serta aspek masalah yang menyertainya. Tentu masih banyak kekurangan pada
edisi pertama ini.
Dimana sudah sekian tahun terpendam dalam tumpukan file yang belum
sempat saya terbitkan, sehingga sebagai sebuah langkah awal terbitnya buku
ini sebagai bahan ajar dikalangan mahasiswa yang saya bina pada mata kuliah
pengantar teori ekonomi makro, bisa digunakan dengan sebaik-baiknya.
Terimakasih.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari ekonomi makro?
2. Siapakah para tokoh pemikir ekonomi makro?
3. Apa itu kajian ilmu ekonomi makro?
4. Bagaimana kebijakan pemerintah terhadap ekonomi makro?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ekonomi Makro


Ilmu ekonomi makro merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang
mengkhususkan mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan.
Tujuan ilmu ekonomi makro adalah untuk memahami peristiwa ekonomi
dan untuk memperbaiki kebijakan ekonomi. Hubungan yang dipelajari pada
ilmu ekonomi makro adalah hubungan variabel keseluruhan.
Variabel-variabel itu diantaranya: tingkat pendapatan nasional, konsumsi
rumah tangga, investasi nasional, tingkat tabungan, belanja pemerintah, tingkat
harga-harga umum, jumlah uang yang beredar, tingkat bunga, kesempatan
bekerja, neraca pembayaran, dan lain- lain.
Kajian utama dalam perekonomian:
1. Pertumbuhan ekonomi.
2. Ketidakstabilan kegiatan ekonomi.
3. Pengangguran.
4. Kenaikan harga (inflasi).
5. Neraca perdagangan dan neraca pembayaran.

B. Para Tokoh Pemikir Ekonomi Makro


1. Ibnu Khaldun (1332-1046 / 732-808 H)
Ibnu Khaldun dalam bukunya Muqaddamah,bagian V, “motif
ekonomi timbul karena hasrat manusia yang tidak terbatas,sedangkan
barang yang memuaskan kebutuhannya itu sangat terbatas.[4] Oleh karena
itu pemecah soal ekonomi haruslah dipandang dari dua sudut yaitu sudut
tenaga dan penggunaannya.
Adapun sudut tenaga dapat dibagi menjadi:
a. Tenaga untuk mengerjakan barang-barang  untuk memenuhi
kebutuhan sendiri.
b. Tenaga untuk mengerjakan barang-barang untuk memenuhi kebutuhan
orang banyak.

3
Adapun dari jurusan kegunaannya dapat dibagi menjadi:
a. Kegunaan barang-barang yang dihasilkan itu hanyalah untuk
kepentingan sendiri.
b. Kegunaannya untuk kepentingan orang banyak, sedangkan
kepentingan orang yang mengerjakan bukanlah menjadi tujuan.
2. Adam Smith (1723-1790 M)
Perkembangan ilmu ekonomi dimulai pada saat Adam Smith (1723-
1790) menerbitkan buku Adam Smith menyatakan bahwa seperti alam
semesta yang berjalan serba teratur, sistem ekonomi pun akan mampu
memulihkan dirinya sendiri, kerena ada kekuatan pengatur yang disebut
sebagai tangan-tangan tak terlihat .
Dalam bahasa sederhana tangan gaib itu adalah mekanisme pasar,
yaitu mekanisme alokasi sumber daya ekonomi berlandaskan interaksi
kekuatan permintaan dan penawaran, ia sangat percaya bahwa mekanisme
pasar akan menjadi alat alokasi sumber daya yang efisien jika pemerintah
tidak ikut campur dalam perekonomian.
Kepercayaan terhadap kemampuan mekanisme pasar semakin
menguat ketika seorang ekonom perancis Jean Baptiste Say (1767-1832)
dalam bukunya: A Treatise on Political Economy (1803). Maksud dari
pernyataan ini adalah bahwa barang dan jasa yang diproduksi pasti
terserap oleh permintaan sampai tercapai keseimbangan pasar.
3. Jonh Maynard Keynes dan Umer chapra (1929-1933).
Sebelum terjadinya kelesuan pereko nomian dunia pada tahun 1929-
1933 yang dikenal sebagai Depresi Besar (Great Depression), ilmu
ekonomi tidak mengenal. Namun Depresi Besar (Great Depression)
membuyarkan keyakinan hipotesis ekonomi klasik, karena Depresi Besar
terjadi dalam waktu yang lama dan menimbulkan masalah-masalah besar.
Jonh Maynard Keynes, melontarkan pendapat untuk memperbaiki
keadaan melalui bukunya The Genera! Theory of Employment, Interest
and Money. Keynes menyampaikan dua hal pokok, yang pertama adalah
kritik ilmiah terhadap kebenaran hipotesis klasik tentang keampuhan
mekanisme pasar yang dipercayai sejak zaman Adam Smith.

4
Menurutnya kelemahan teori klasik adalah lemahnya asumsi tentang
pasar yang dianggap terlalu idealis dan terlalu ditekankannya masalah
ekonomi pada sisi penawaran. Pokok pikirannya yang kedua berupa usulan
pemulihan dengan memasukan  peranan pemerintah dalam perekonomian
dalam rangka menstimulir sisi permintaan.

C. Kajian Ilmu Ekonomi Makro


1. Inflasi
Inflasi adalah kenaikan harga yang bersifat umum dan terus-menerus.
Kenaikan harga baru dikatakan inflasi jika terjadi secara umum dan
bersifat terus-menerus. Inflasi menjadi fokus utama analisis ekonomi
makro karena gajala inflasi menunjukan inefisiensi perekonomian secara
keseluruhan.
2. Pertumbuhan Ekonomi
Ekonomi yang bertumbuh adalah ekonomi yang titik keseimbangan
antara permintaan agregat (jumlah permintaan total terhadap barang dan
jasa dalam suatu perekonomian selama periode tertentu) dan penawaran
agregatnya (jumlah produksi total barang dan jasa dalam suatu
perekonomian selama periode tertentu) makin baik dibanding peroide
sebelumnya.
3. Pengangguran
Yang dimaksud dengan pengangguran adalah angkatan kerja (orang
yang mencari kerja) tetapi tidak mendapat pekerjaan (seperti yang
diinginkan).
4. Interaksi Dengan Perekonomian Dunia
Kerja sama dalam ekonomi internasional, terutama perdagangan
antar anegara dilakukan karena satu negara tidak dapat berdiri sendiri
dalam upaya mensejahterakan rakyatnya.
Secara ekonomis, keuntungan atau kerugian sebagai dampak kerja
internasional terdeteksi melalui analisis neraca pembayaran dan atau nilai
tukar mata uang.oleh karena itu ilmu ekonomi internasional berkembang
pesat.

5
5. Siklus Ekonomi
Siklus ekonomi mendapatkan perhatian yang penting dalam teori
ekonomi makro, karena dampak-dampak yang ditimbulkannya. Misalnya
resesi ekonomi yang berkepanjangan akan menjerumus perekonomian ke
keadaan depresi.
Sebaliknya akspansi yang berkepanjangan juga akan menyulut inflasi,
kemandekan ekonomi dan akhirnya juga resesi. Upaya-upaya pemerintah
dalam mengatasi siklus ekonomi disebut kebijakan antisiklus.

D. Kebijakan Pemerintah
Peran atau kebijakan pemerintah dalam ekonomi makro dapat berupa
kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. Kebijakan moneter ialah kebijakan
yang mengarahkan ekonomi makro kekondisi yang lebih baik dengan cara
mengubah-ubah jumlah peredaran uang di masyarakat. Sedangkan kebijakan
fiskal ialah kebijakan yang mengarahkan ekonomi makro kekondisi yang lebih
baik dengan cara mengubah penerimaan dan pengeluaran.
Prinsip Islam tentang kebijakan fiskal dan anggaran belanja bertujuan
untuk mengembangkan suatu masyarakat yang didasarkan atas distribusi
kekayaan berimbang dengan menempatkan nilai-nilai material dan spiritual
pada tingkat yang sama.
Tujuan pokok agama Islam adalah untuk mencapai kesejahteraan umat
manusia. Kesejahteraan umat manusia ini dapat dicapai bila seluruh sistem
hukum dan ekonomi tidak membicarakan kebijakan fiskal saja, dan hal ini
sesuai dengan Sifat-Sifat Ilahi: Maha Pemberi Rezeki, Maha Pemurah, dan
Maha Pengasih. Sehingga, kegiatan-kegiatan yang menambah pengeluaran dan
menarik penghasilan negara harus digunakan untuk mencapai tujuan ekonomi
dan sosial tertentu dalam kerangka umum hukum Islam seperti yang telah
ditetapkan dalam Al-Qur’an dan Sunnah.
Pendapatan utama bagi negara di masa Rasulullah SAW adalah zakat dan
ushr. Keduanya berbeda dengan pajak dan tidak diperlakukan seperti pajak.
Seperti tercantum dalam Al-Qur’an Surat At-Taubah ayat 60.

6
“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-
orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya,
untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah
dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang
diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana”
Kebijakan fiskal pada umumnya memiliki kebijakan yang sama dengan
kebijakan moneter, perbedaannya terletak pada instrumen dari kebijakannya.
Jika pada kebijakan moneter pemerintah mengendalikan jumlah uang yang
beredar, sedangkan pada kebijakan fiskal pemerintah tidak lagi mengendalikan
jumlah uang akan tetapi pemerintah beralih untuk mengendalikan penerimaan
dan pengeluaran.
1. Pengertian Ekonomi Islam
Ilmu ekonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari perilaku manusia
bagaimana mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi
keinginan manusia yang tidak terbatas.[8][1] Namun dalam Ekonomi Islam
tidak sebatas itu saja.
Dalam Islam tentunya pengalokasian sumber daya ini haruslah sesuai
dengan syariat yaitu aturan-aturan yang telah ditetapkan dalam Al-Quran
dan Al-Hadits. Tujuan dari adanya ekonomi islam adalah agar ada suatu
kontrol bagi manusia agar dalam menjalankan praktek ekonomi tidak
sesuai dengan keinginannya saja. Kontrol ini tidak lain bertujuan agar
manusia dapat hidup bahagia dunia dan akhirat.
Adapun definisi dari Ekonomi Makro adalah:
“Teori ekonomi yang membahas masalah kebijakan yang diambil
pemerintah sebagai solusi untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan
oleh praktek dari teori ekonomi mikro”
Menurut ahli Ekonomi Islam sendiri Muhammad Abdul Manan,
Ekonomi Islam adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah
ekonomi masyarakat yang diilhami oleh nilai-nilai.
2. Prinsip-Prinsip Dasar Ekonomi Islam
Islam adalah agama yang sempurna dan diridhoi oleh Allah SWT.
Kesempurnaan Islam tercermin dalam aturan-aturannya yang mencakup

7
seluruh elemen kehidupan. Mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali
telah diatur dalam Islam.Kesempurnaan Islam tercermin pula dari
keseimbangannya dalam mengatur kehidupan dunia dan akhirat yang tidak
ada pemisahan satu sama lain. Begitu Pula dengan Ekonomi, ekonomi
adalah salah satu ilmu dalam kehidupan manusia yang sudah pasti diatur
pula oleh Allah.
Aturan tersebut telah jelas tertulis dalam Al-Quran dan Al-Hadits.
Dalam Ekonomi Islam sendiri terdapat tiga asas yaitu :
a. Semua yang ada di dalam alam semesta ini adalah milik Allah SWT,
manusia hanyalah khalifah yang memegangamanah dari Allah untuk
menggunakan milik-Nya.
b. Untuk dapat melaksanakan tugasnya sebagai khalifah Allah, manusia
wajib tolong-menolong dan saling membantu dalam melaksanakan
kegiatan ekonomi yang bertujuan untuk beribadah kepada Allah.
c. Beriman kepada hari kiamat, yang merupakan asas penting dalam
suatu system ekonomi islam karena dengan keyakinan ini tingkah laku
ekonomi manusia akan dapat terkendali sebab ia sadar bahwa semua
perbuatannya akan dimintai pertanggungjawaban kelak oleh Allah
SWT.
3. Prinsip-Prinsip Ekonomi Konvensional
Dalam ilmu ekonomi terdapat sepuluh prinsip, yaitu:
a. Seseorang  menghadapi Tradeoffs (pertukaran) dalam hidupnya.
Dalam realitas hidup banyak pilihan  dan antara berbagai
alternatif yang bisa dipilih maka individu harus membuat
keputusan. Untuk mendapat sesuatu biasanya harus mengorbankan
sesuatu yang lain. Keputusan dihadapkan pada pertukaran (tradeoff).
b. Biaya dari sesuatu adalah berapa yang anda korbankan untuk
memperolehnya.
Karena semua orang dihadapkan pada tradeoff (pertukaran), maka
untuk mengambil keputusan harus membandingkan biaya dan
manfaat.

8
c. Orang yang rasional berpikir atas margin dari berbagai alternatif yang
bisa dipilih
Orang rasional berpikir pada batas-batas. Seorang pengambil
keputusan yang rasional hanya akan mengambil tindakan jika dan
hanya jika keuntungan marginalnya melebihi biaya marginalnya.
d. Seseorang respon/ tangap terhadap insentif
Manusia mengambil keputusan dengan cara membandingkan
biaya dan keuntungan. Kebiasaan ini akan berubah jika ada perubahan
pada keuntungan atau biaya (berarti tanggap terhadap
insentif).Perubahan marginal dari biaya dan benefit menyebabkan
perubahan pula pada respon/ tanggapan seseorang untuk berperilaku.
Kebijakan yang dapat mengubah insentif akan berdampak baik secara
langsung maupun tidak langsung.
e. Perdagangan dapat membuat seserang lebih baik (better Off).
Tidak mungkin semua kebutuhan manusia akan bisa disediakan
sendiri. Dengan perdagangan akan menciptakan spesialisasi sehingga
dapat menekan biaya produksi (harga murah). Seseorang akan
diuntungkan dari kemampuannya berdagang  dengan pihak lain.
Kompetisi merupakan implikasi dari adanya keuntungan adalah
perdagangan. memungkinkan orang berspesialisasi pada apa yang
paling baik baginya.
f. Pasar biasanya cara yang paling baik untuk mengorganisasikan
kegiatan ekonomi.
Perekonomian pasar adalah suatu jenis perekonomian yang
mengalokasikan sumber dayanya melalui keputusan terdesentralisasi
dari berbagai perusahaan dan rumah tangga seiring dengan interaksi
mereka di pasar barang dan jasa.
g. Pemerintah adakalanya dapat memperbaiki hasil mekanisme pasar.
Kegagalan Pasar (market failure) adalah situasi di mana suatu
pasar gagal mengalokasikan sumber dayanya secara efisien dengan
kekuatan sendiri. Salah satu penyebab kegagalan pasar
adalah eksternalitas. Eksternalitas adalah dampak dari tindakan

9
seseorang terhadap kesejahteraan orang lain. Penyebab yang lain
adalah Market Power.
h. Standart hidup bergantung pada kemampuan produksi suatu Negara
Hampir semua variasi standart hidup adalah dijelaskan dengan
perbedaan produktifitas suatu Negara. Produktifitas merupakan
sejumlah barang dan jasa yang diproduksi untuk setiap jam waktu
seorang pekerja
i. Harga meningkat jika pemerintah mencetak uang terlalu banyak.
Inflasi adalah kenaikan di dalam keseluruhan tingkat harga dalam
suatu perekonomian. Salah satu yang menyebabkan inflasi adalah
pertambahan jumlah uang. Ketika pemerintah mencetak uang dalam
jumlah yang besar, nilai dari uang akan jatuh.
j. Dalam jangka pendek masyarakat menghadapi tradeoff (pertukaran)
antara inflasi dan pengangguran.
4. Faktor-Faktor Yang Menentukan Tingkat Tabungan Dan Tingkat
Investasi Dalam Perekonomian
Menurut pandangan ahli ekonomi klasik faktor penentu besarnya
tabungan dan investasi adalah tingkat suku bunga. Akan tetapi, menurut
keynes, besarnya tabungan yang dilakukan oleh rumah tangga bukan
tergantung pada tinggi rendahnya tingkat suku bunga, tetapi tergantung 
pada besar kecilnya tingkat pendapatan rumah tangga.
Dalam pandangan keynes terhadap besar investasinya,dia
beranggapan tingkat bunga bukan merupakan satu-satunya komponen
utama dalam menentukan besarnya investasi.
Besarnya investasi juga ditentukan oleh faktor lain seperti keadaan
ekonomi pada masa kini,ramalan perkembangan dimasa depan, dan
tinggkat penggunaan dan perkembangan teknologi. Jadi meskipun tingkat
bunga tinggi, namun apa bila keadaan perekonomian sekarang baik untuk
dilakukan investasi dan prospek kedepanya semangkin baik, maka
kegiatan investasi tetap akan dilakukan.

10
5. Hubungan Antara Tingkat Upah Dengan Penggunaan Tenaga Kerja
Oleh Usaha
Para ahli ekonomi klasik beranggapan bahwa dengan asumsi ceteris
paribus,penurunan tinggkat upah tidak akan mempengaruhi biaya
produksi  marjinal. (biaya untuk memproduksi tambahan produk baru).
Akan tetapi menurut keynes, penurunan tingkat upah akan
menurunkan daya beli masyarakat. Turunya daya beli masyarakat akan
menurunkan tingkat pengeluaran dan berakibat pada turuya tingkat harga
barang dan jasa. Turunya tingkat permintaan terhadap barang dan jasa
akibat lemahnya daya beli masyarakat akan mengakibatkan pada
penurunan kapasitas produksi yang artinya pengurangan jumlah tenaga
kerja.
Dengan demikian penurunan tingkat upah tidak dapat menciptakan
penungunaan tenaga kerja penuh. Karena perbedaan pendapat antara
keynes dengan para ahli ekonomi suatu negara.Menerut keynes, faktor
penentu kegiatan ekonomi suatu negara adalah permintaan efektif.
Permintaan efektif adalah permintaan yang disertai kemampuan untuk
membayar barang -barang dan jasa-jasa dalam wujud perekonomian.
 Dengan tambah besarnya permintaan efektif dalam perekonomian,
bertambah pula tingkat produksi yang akan dicapai oleh faktor perusahaan.
Kedaan ini dengan sendirinya akan pertambahan dalam tingkat kegiatan
ekonomi, penggunaan tenaga kerja dan faktor-faktor produksi. Keynes
membagi permintaan agregat kepada dua jenis pengeluaran, yaitu
pengeluaran  konsumsi oleh rumah tangga dan penanaman modal oleh
perusahan.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teori ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara
keseluruhan/ agregat, Variabel yang dikaji di dalam ekonomi makro antara lain
pandapatan nasional, kesempatan kerja atau pengangguran, jumlah uang
beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran
internasional.
Teori ekonomi makro sering disebut dengan Employment Theory (teori
kesempatan kerja), atau National Income Analysis (analisis pendapatan
nasional). Sedangkan di dalam ekonomi mikro mempelajari variabel ekonomi
dalam lingkup kecil seperti: perusahaan, rumah tangga. Permasalahan dalam
teori ekonomi makro meliputi Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran,
Interaksi Dengan Perekonomian Dunia dan Siklus Ekonomi.
Adam smith menyatakan ekonomi ibarat alam yang berjalan serba teratur,
dan akan mampu memulihkan dirinya sendiri karena adanya kekuatan pengatur
tangan-tangan yang tidak terlihat yakni mekanisme alokasi sumber daya
berdasarkan kekuatan permintaan dan penawaran.
Menurutnya kelemahan teori klasik adalah lemahnya asumsi tentang pasar
yang dianggap terlalu idealis dan terlalu ditekankannya masalah ekonomi pada
sisi penawaran.

B. Saran
Tentunya penulis menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas masih
banyak terdapat kesalahan serta jauh dari kata sempurna.
Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan
makalah dikemudian hari menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan
kritik yang bisa membangun dari para pembaca.

12
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Jalil M.Ei. Ilmu Ekonomi Islam seri buku Darus, STAIN Kudus, Kudus,
2005.
Heri Soedarsono, Konsep Ekonomi Islam, Ekonisia, Yogyakarta 2002. hal 170.
Mannan, M.A. 1997. Teori dan Praktek Ekonomi Islam. Yogyakarta : Dana
Bhakti Prima Yasa.
Budiono, (1982).ekonomi makro: seri sinopsis pengantar ilmu ekonomi No.
2,edisi keempat, Jogjakarta : BPFEUGM.
Soediyono, R.,(1985). Ekonomi makro: pengantar analisa pendapatan nasional,
edisi keempat, Jogjakarta: penerbit liberty.

Anda mungkin juga menyukai