Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“ STRUKTUR PASAR ”

Mata Kuliah : Pengantar Eonomi Mikro


Dosen Pengampu : Armin Rahmansyah Nasutin,SE.M.Si

Disusun Oleh :
Kelompok 8

1. Cristin Melani Br Ambarita 7213210034


2. Yesayas Roganda Rumapea 7213210044

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
NOVEMBER 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Struktur Pasar”. Adapun tujuan makalah ini kami susun untukmemenuhi tugas pada
mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro. Makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Armin Rahmansyah


Nasution,SE.M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro
yang telah memberikan tugas ini kepada kami sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan tentang topik dalam mata kuliah ini.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terutamaanggota


kelompok yang telah turun tangan dan membagi sebagian pengetahuan dan
waktunya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Kami menyadari makalah ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Demikian makalah yang telah kami buat ini, semoga dapat bermanfaat bagi kita
semua.

Medan, 03 November 2021

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………………………………..ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………………………..iii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………………………..1

A. Latar Belakang ……………………………………………………………………………………..1


B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………………………….1
C. Tujuan ………………………………………………………………………………………………….2

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………………………………….3

A. Pengertian Pasar dan Struktur Pasar ……………………………………………………4


B. Pasar Persaingan Sempurna …………………………………………………………………5
C. Pemaksimuman Keuntungan Jangka Pendek pada PPs ………………………..5
D. Pasar Monopoli ……………………………………………………………………………………7
E. Keseimbangan Pasar Monopoli ……………………………………………………………8

BAB IIIPENUTUP …………………………………………………………………………….…………….11

A. Kesimpulan ………………………………………………………………………………………..11

PENUTUP …………………………………………………………………………………………………….12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan perekonomian tidak terlepas dari interaksi perilaku antar individu-


individu, antar individu-kelompok dan antar kelompok-kelompok. Interaksi tersebut
juga mendudukkan individu dan kelompok tersebut menjadi produsen dan
konsumen yang terbentuk dikarenakan kepentingan mereka masing-masing.
Kepentingan produsen dan konsumen selalu tidak sejalan. Ketika produsen
ingin menambah keuntungan dengan meningkatkan harga jual disisi lain justru
konsumen ingin memperoleh barang sebanyak-banyaknya dengan mendapatkan
harga barang yang semurah- murahnya.
Ketika produsen dan konsumen berinteraksi satu sama lain, maka mereka
sudah masuk dalam suatu lingkungan yang kita kenal dengan istilah pasar.
Beragamnya kepentingan produsen dan konsumen, mengakibatkan interaksi antara
keduanya ketika sudah memasuki sebuah pasar akan membentuk struktur pasar
yang berbeda pula. Diferensiasi antara barang dan jasa yang dibutuhkan konsumen
dengan apa yang telah dan akan di produksi oleh konsumen juga mengakibatkan
perbedaan pada struktur pasar mereka.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan beberapa rumusan


masalah, yaitu sebagai berikut :
a) Pengertian Pasar dan Struktur Pasar
b) Pasar Persaingan Sempurna (PPs)
c) Pemaksimuman Keuntungan Jangka Pendek pada PPS
d) Pasar Monopoli
e) Keseimbangan pada Pasar Monopoli

1
C. Tujuan

Berdasarkan Berbagai rumusan diatas, maka tujuan pembuatan makalah ini


adalah :
a) Mengetahui pengertian pasar dan struktur pasar
b) Mengetahui pasar persaingan sempurna
c) Mengetahui pemaksimuman keuntungan jangka pendek pada pasar
persaingan sempurna
d) Mengetahui pasar monopoli
e) Mengetahui keseimbangan pasar monopoli

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pasar dan Struktur Pasar

1. Pengertian Pasar
Pasar adalah suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan (pembeli)
dan penawaran (penjual) dari suatu barang/jasa tertentu, sehingga akhirnya dapat
menetapkan harga keseimbangan (harga pasar) dan jumlah yang diperdagangkan.
Jadi, setiap proses yang mempertemukan antara pembeli dan penjual, maka akan
membentuk harga yang disepakati antara pembeli dan penjual. Dalam kehidupan
sehari-hari kita dapat melihat pasar dalam bentuk fisik seperti pasar barang (barang
konsumsi).Aktivitas usaha yang dilakukan di pasar pada dasarnya akan melibatkan
dua subyek pokok, yaitu produsen dan konsumen. Kedua subyek tersebut masing-
masing mempunyai peranan yang sangat besar terhadap pembentukan harga barang
di pasar.

2. Pengertian Struktur Pasar


Struktur pasar adalah penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar
berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya
perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan
peranan iklan dalam kegiatan industri.
Struktur pasar penting karena mempengaruhi hasil pasar, terutama dalam hal
keuntungan. Ini mempengaruhi peluang, motivasi, dan keputusan strategis pelaku
ekonomi yang berpartisipasi di pasar. Perusahaan menganalisisnya untuk
menjelaskan dan memprediksi hasil pasar, terutama laba. Bagi pemerintah, ia
memberi tahu mereka cara mengatur pasar, memastikan persaingan yang adil, dan
mengurangi dampak buruk persaingan tidak adil seperti kartel bagi perekonomian.
Pada analisa ekonomi dibedakan menjadi pasar persaingan sempurna dan pasar
persaingan tidak sempurna (monopoli, oligopoli, monopolistik, monopsoni, dan
oligopsoni).

3
B. Pasar Persaingan Sempurna

Pasar Persaingan Sempurna adalah struktur pasar yang dicirikan oleh jumlah
pembeli dan penjual yang sangat banyak. Jumlah dan nilai transaksi dari setiap
individu (pembeli dan penjual) sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlah dan nilai
output industri secara keseluruhan sehingga individu-individu tersebut tidak bisa
mempengaruhi harga produk. Dalam struktur pasar seperti ini, para pembeli dan
penjual secara individual bertindak sebagai penerima harga (price takers). Dalam
jangka panjang tidak ada perusahaan yang menerima laba diatas laba normal pada
struktur pasar persaingan sempurna ini.
Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena
struktur pasar ini akan dapat menjamin berlangsungnya aktivitas produksi dengan
tingkat efisiensi yang tinggi. Oleh karena itu dalam analisis ekonomi sering digunakan
asumsi bahwa perekonomian merupakan pasar persaingan sempurna. Tetapi dalam
praktek tidak mudah untuk menentukan suatu industri dapat digolongkan ke dalam
pasar persaingan sempurna yang sesungguhnya (sesuai teori). Umumnya, yang ada
adalah yang mendekati ciri-ciri struktur pasar tersebut. Namun, sebagai landasan
teori untuk analisis ekonomi, mempelajari ciri-ciri pasar persaingan sempurna adalah
sangat penting.
Model persaingan sempurna didasari oleh asumsi-asumsi sebagai berikut:
1. Terdapat sangat banyak penjual dan pembeli.
Oleh karena terdapat sangat banyak produsen atau perusahaan, maka setiap
produsen atau perusahaan hanya memasok produk sebagian kecil saja dari
total produk yang ditawarkan di pasar. Pembeli juga sangat banyak sehingga
secara individual mereka tidak mempunyai kekuatan monopsoni untuk
mempengaruhi mekanisme di dalam pasar.
2. Produk yang dihasilkan oleh para produsen adalah homogen.
Pasar diartikan sebagai gabungan dari produsen yang memproduksi produk
yang homogen/identik. Ini berarti bahwa antara produk dari produsen yang
satu dengan produk dari produsen yang lain bersifat substitusi sempurna. Oleh
karena itu, para pembeli tidak dapat membedakan produk- produk dari
produsen yang berbeda.
3. Setiap produsen adalah pengambil harga ( price taker).
Implikasi dari kedua asumsi di atas adalah bahwa produsen secara individual
tidak dapat mempengaruhi harga pasar yang berlaku dengan mengubah jumlah
produk yang ditawarkan. Dengan demikian setiap produsen hanya menerima
harga pasar. Produsen dapat menawarkan produk berapapun jumlahnya
dengan harga pasar tersebut.

4
4. Perusahaan-perusahaan bebas masuk dan keluar pasar ( free entry and exit of
firms).
Tidak ada hambatan bagi setiap perusahaan untuk masuk ke pasar atau
keluar dari pasar.
5. Maksimisasi profit/keuntungan.
Tujuan dari semua perusahaan adalah memaksimumkan keuntungan. Tidak
ada tujuan lain.
6. Tidak ada regulasi dari pemerintah.
Tidak ada intervensi pemerintah di dalam pasar ( seperti tarif, subsidi,
pembatasan produksi, dan sebagainya). Struktur pasar di mana telah dipenuhi
asumsi-asumsi di atas disebut pasar persaingan murni (pure competition).
Untuk pasar persaingan sempurna (perfect competition) memerlukan asumsi-
asumsi tambahan sebagai berikut.
7. Mobilitas faktor-faktor produksi sempurna.
Faktor-faktor produksi bebas berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan
lain melalui mekanisme ekonomi. Dengan kata lain, terjadi persaingan
sempurna di dalam pasar input.

C. Pemaksimuman Keuntungan Jangka Pendek pada PPs

Analisis jangka pendek (shrot run), adalah dianggap setiap produsen tidak bisa
menambah kapasitas pabriknya dan tidak mungkin bagi produsen-produsen baru
masuk ke dalam pasar.
Didalam jangka pendek, pemaksimuman keuntungan pada PPs dapat
diterangkangkan dengan dua cara, yaitu :
1. Membandigkan hasil penjualan total dengan biaya total
Dengan cara ini keuntungan maksimal dapat tercapai apabila perbedaan nilai
antara penjualan total dengan biaya total yang paling maksimum. Artinya
pencapaian keuntungan maksimum adalah sama dengan:

2. Menunjukan keadaan dimana hasil penjualan marjinal sama dengan biaya


marjinal.
Maksimalisasi laba dengan cara ini dilihat dari kondisi dimana biaya marjinal
(MC) sama dengan keuntungan majinal (MR) atau MR = MC. Jika perusahaan
dari data yang dipunyainya berada dalam kondisi MR > MC, maka yang

5
dilakukan adalah menambah produksi untuk meningkatkan keuntungan,
sebaliknya jika MC > MR maka tambahan produksi malah mengurangi
keuntungan sehingga perusahaan cenderung mengurangi produksi. Artinya
kondisi yang paling menguntungkan adalah MR= MC. Untuk kondisi ini
keuntungan. Dirumuskan dengan:

Perhatikan Tabel berikut :

Jumlah Harga Hasil Total Laba Pendapatan Biaya


Produksi (P) Penjualan Biaya (TR-TC) Marjinal Marjinal
(Q) (TR=PxQ) (TC) ( ) ( )
0 600 0 300 (300) - -
2 600 1200 800 400 600 300
4 600 2400 1700 700 600 500
5 600 3000 2300 700 600 600
6 600 3600 3000 600 600 700
8 600 4800 4700 100 600 900

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa dengan cara yang pertama


keuntungan maksimum perusahaan adalah pada saat produk sebanyak 4 dan 5
dimana TR-TC sama dengan 700. Sedangkan dengan cara kedua, keuntungan
maksimum adalah saat perusahaan memproduksi sebanyak 5 dimana MC = MR = 600.
Penentuan keuntungan maksimum juga dapat digambar dengan grafik berikut :

Dalam jangka pendek terdapat empat kemungkinan dalam corak keuntungan


atau kerugian perusahaan (atau keadaan keseimbangan perusahaan), yaitu:

6
a) Mendapat untung luar biasa (untung melebihi normal)
b) Mendapat untung normal
Perusahaan akan mendapat untung luar biasa apabila harga lebih tinggi dari
biaya rata-rata yang paling minimum. Keuntungan seperti ini hanya akan
berlaku dalam jangka pendek. Dalam jangka panjang adanya keuntungan
tersebut akan menarik kemasukan perusahaan-perusahaan baru. Maka
penawaran barang akan bertambah dan ini mengakibatkan penurunan harga
sehingga akhirnya keuntungan luar biasa tersebut tidak wujud lagi.
c) Mengalami kerugian tetapi masih dapat membayar biaya berubah
Perusahaan mengalami kerugian tetapi masih dapat beroperasi, yaitu harga
adalah lebih rendah dari biaya total rata-rata, tetapi lebih tinggi dari biaya
berubah rata-rata. Dalam keadaan seperti ini perusahaan akan meneruskan
usahanya, karena kalau tidak akan mengalami kerugian yang lebih besar lagi,
yaitu sebanyak biaya tetap yang dikeluarkannya.
d) Dalam keadaan menutup atau membubarkan perusahaan
Perusahaan akan menutup usahanya berlaku apabila hasil penjualan
hanyalah sebesar atau kurang dari biaya berubah. Sekiranya perusahaan
menghadapi keadaan seperti ini, tidak ada gunanya bagi perusahaan untuk
meneruskan kegiatan memproduksi. Walaupun perusahaan menghasilkan
barang, ia sama sekali tidak dapat memperoleh pendapatan untuk menutupi
biaya tetap yang telah dikeluarkannya.

D. Pasar Monopoli

Monopoli adalah struktur pasar di mana hanya terdapat satu penjual, tidak ada
substitusi produk yang mirip (close substitute), dan terdapat hambatan masuk
( barriers to entry) ke pasar.
Ciri-ciri pasar monopoli dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Hanya ada satu penjual. Karena hanya ada satu penjual maka pembeli tidak
mempunyai pilihan lain. Dalam hal ini pembeli hanya menerima syarat-syarat
jual-beli yang ditentukan penjual.
2. Tidak ada substitusi produk yang mirip. Misalnya, aliran listrik. Aliran listrik tidak
mempunyai pengganti dari barang lain. Ada barang pengganti tetapi sifatnya
berbeda, misalnya, lampu minyak. Lampu minyak tidak dapat menggantikan
fungsi aliran listrik untuk menyalakan TV, seterika, dan sebagainya.

7
3. Terdapat hambatan masuk ke pasar. Hambatan ini bisa berbentuk undang-
undang, memerlukan teknologi yang canggih, dan memerlukan modal yang
sangat besar.
4. Sebagai penentu harga ( price setter). Dengan mengendalikan tingkat produksi
dan volume produk yang ditawarkan perusahaan monopoli dapat menentukan
harga yang dikehendaki.

E. Keseimbangan Pasar Monopoli

1. Keseimbangan Dan Memaksimumkan Keuntungan Jangka Pendek Pasar


Monopoli
Dalam menggambarkan prinsip penentuan pemaksimuman keuntungan dalam
monopoli dua cara akan digunakan, yaitu dengan menggunakan angka-angka dan
secara grafik. Untuk masing-masing cara ini akan ditunjukkan prinsip penentuan
pemaksimuman keuntungan berdasarkan pendekatan (i) biaya total dan hasil
penjualan total dan (ii) biaya marginal dan hasil penjualan marginal. Sebelum
melaksanakan hal-hal tersebut terlebih dahulu akan dilihat hubungan di antara harga
dan jumlah barang yang ditawarkan/diproduksikan, dan implikasi dari sifat hubungan
tersebut kepada hasil penjualan total.
a) Pendekatan TR-TC (Biaya Total dan Hasil Penjualan)
Dalam jangka pendek, perusahaan monopoli akan mencapai keuntungan
maksimum jika ia memproduksi pada tingkat output dimana perbedaan
positif antara TR dan TC adalah paling besar. Atau ia meminimumkan
kerugian jika perbedaan negatif antara TR dan TC paling kecil. Berikut
gambar yang menunjukkan keuntungan maksimum perusahaan monopoli.

b) Pendekatan MR-MC (Biaya Marjinal dan Hasil Penjualan Marjinal)

8
Perusahaan monopoli juga harus menyamakan MR dan MC agar mencapai
laba maksimum. Pada gambar di bawah ini laba maksimum tercapai pada
output dimana MR =MC. Perhatikan gambar berikut.

Dari gambar di atas terlihat bahwa keseimbangan jangka pendek terjadi


pada titik pertemuan garis MR dengan MC. Sehingga keuntungan monopoli
jangka pendek terlihat pada daerah segiempat yang bertanda laba.

2. Keseimbangan dan Memaksimumkan Keuntungan Jangka Panjang Pasar


Monopoli
Perusahaan monopoli tidak mempunyai masalah besar dengan keseimbangan
jangka panjang, selama dalam jangka pendek memperoleh laba maksimum. Dalam
pasar persaingan sempurna, laba supernormal akan menarik perusahaan lain untuk
masuk ke dalam industri sehingga dalam jangka panjang perusahaan hanya
menikmati laba normal saja. Hal tersebut tidak berlaku dalam pasar monopoli.
Hambatan untuk masuk menyebabkan perusahaan monopoli mampu menikmati laba
supernormal baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Perusahaan monopoli akan kehilangan laba supernormal jangka panjang bila
tidak mampu memperthankan daya monopolinya. Hal tersebut terjadi jika
perusahaan lalai melakukan riset dan pengembangan untuk memperoleh teknologi
yang meningkatkan efisiensi produksi. Sehingga perusahaan tergantikan oleh
perusahaan lain yang mampu menghasilkan atau memanfaatkan teknologi produksi
yang lebih efisien. Keseimbangan jangka panjang akan menjadi masalah bila dalam
jangka pendek perusahaan mengalami kerugian.

9
Pada gambar a menunjukkan bahwa perusahaan monopoli mengalami kerugian
dalam jangka pendek, namun karena biaya rata-rata variabel lebih besar daripada
harga (AVC>P) maka perusahaan sementara masih dapat beroperasi.

Bila ingin mempertahankan eksistensinya dalam jangka panjang maka


perusahaan harus berusaha untuk mencapai laba dengan cara mengefisiensikan
biaya produksi. Gambar b menunjukkan adanya penurunan kurva AC (AC1 ke AC2).
Oleh kaena biaya rata-rata lebih kecil daripada harga (AC<P), maka perusahaan
sudah dapat menikmati laba. Cara lain yang dapat dilakukan adalah meningkatkan
atau memperbesar permintaan. Misalnya dengan meningkatkan promosi dan
memasang iklan. Adanya peningkatan permintaan D1 ke D2 menyebabkan P>AC,
yang artinya perusahaan memperoleh laba (gambar c).

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam arti yang sederhana, pasar
adalah bertemunya penjual dan pembeli secara langsung untuk melakukan transaksi
jual-beli. Sedangkan dalam arti luas, pasar adalah keseluruhan permintaan dan
penawaran terhadap barang atau jasa. Jadi pasar secara umum adalah dimana
produsen menjual barang atau jasa, dan konsumen membeli barang atau jasa yang di
sediakan oleh produsen.
Pasar persaingan sempurna adalah pasar yang terdiri atas banyak penjual dan
pembeli yang mana penjual menerima harga pasar karena out put yang dihasilkan
relatif kecil. Ciri-ciri untuk pasar persaingan sempurna adalah: 1) Produk harus
bersifat homogen. 2) Antar pelaku transaksi (pembeli dan penjual) tidak ada
asymetric information. 3) Pengeluaran suatu perusahaan relatif kecil dari pada
pengeluaran pasar, 4) Perusahaan berlaku sebagai price taker, dan 5) orang-orang
bebas keluar masuk pasar.
Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu
perusahaan saja. Dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai
barang pengganti yang sangat dekat.
Ciri-ciri antara lain pasar monopoli adalah industri satu perusahaan, tidak
mempunyai barang pengganti yang mirip, tidak terdapat kemungkinan untuk masuk
ke dalam industri, dapat mempengaruhi penentuan harga, promosi iklan kurang
diperlukan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Iskandar Putong. 2013. Economics Pengantar Mikro dan Makro. Jakarta : Mitra
Wacana Media.

Sri Rahayu, Dinarossi Utami. 2015. Buku Ajar Teori Ekonomi Mikro. Palembang :
Universitas Muhammadiyah Palembang.

12

Anda mungkin juga menyukai