Anda di halaman 1dari 9

APA ITU PERUSAHAAN DAN SISTEM PERUSAHAAN?

Dibawah ini merupakan sedikit penjelasan mengenai Pengertian perusahaan beserta sistemnya.
Perusahaan merupakan suatu lembahga yang diorganisasi dan dijalankan untuk menyediakan
barang-barang dan jasa-jasa untuk masyarakat dengan motif (incentive) keuntungan. Sebagai
suatu lembaga, perusahaan merupakan suatu wadah yang terorganisasi, yang betul-betul
didirikan dan diterima dalam tata kehidupan masyarakat.
Karena itu perusahaan merupakan lembaga sosial, yang tak ubahnya dengan lembaga-
lembaga sosial yang lain seperti pemerintahan, pertanian, kehidupan keluarga dan kegiatan-
kegiatan perseorangan, golongan untuk mencapai tujuan yang sama.

Perbedaan Perusahaan dengan Lembaga-lembaga Sosial Lainnya.


Perusahaan adalah lembaga sosial, tetapi berbeda dengan lembaga-lembaga sosial yang lain.
Perbedaan itu terletak pada organisasinya dan pada sistem penggunaan sumber-sumber
ekonominya yang semuanya itu diarahkan (pada usaha) untuk memperoleh keuntungan atau laba.
Di samping itu juga ada tujuan-tujuan lain yang ingin dikejarnya seperti perkembangan, prestise,
servis dan diterimanya lembaga dalam kehidupan masyarakat.
Apabila tujuan untuk mencapai keuntungan tidak dapat direalisasi dalam jangka waktu
tertentu, maka kapital yang telah ditanam oleh para pemilikperusahaan itu akan ditarik/diminta
kembali dan perusahaan tersebut akan mengalami kesukaran. Karena itu keuntungan merupakan
dasar untuk hidupnya suatu perusahaan. Dalam praktek tidak ada jaminan bahwa perusahaan
akan selalu memperoleh laba kecuali dengan manajemen yang baik. Dengan kata lain,
perusahaan dapat memperoleh keuntungan atau dapat juga menderita kerugian. Hal ini tidak
berlaku dalam lembaga-lembaga pemerintahan atau lembaga-lembaga lainnya yang operasinya
ditujukan untuk kepentingan umum bukan untuk memperoleh laba.

Penggunaan Sumber-sumber Ekonomi


Perusahaan, menggunakan sumber-sumber ekonomi untuk mencapai tujuan-tujuannya.
Pencapaian tujuan dapat dilaksanakan apabila sumber-sumber ekonomi yang dibutuhkan sudah
tersedia dan siap untuk dipergunakan pada saat program itu dikerjakan. Misalnya di bidang
militer, dalam menyiapkan dan memelihara senjata-senjata untuk pertahanan memerlukan uang,
material dan orang sebagai sumber-sumber ekonomi dalam usaha mewujudkan pertahanan
nasional sebagai tujuannya.
Penggunan sumber-sumber ekonomi untuk mewujudkan tujuan dalam arti yang lebih
abstrak berupa :
a) Hubungan antara sarana dan tujuan, di mana sarana ini digunakan untuk mencapai tujuan
yang diharapkan.
b) Dalam arti praktis, pencapaian tujuan dipengaruhi oleh kemampuan dan keterampilan
dalam menggunakan sumber-sumber ekonomi tersebut.
Dari uraian tersebut dapat diketahui adanya unsur-unsur pokok perusahaan.
Unsur-unsur pokok tersebut ialah :
1. Sumber-sumber ekonomi
2. Penggunaan sumber-sumber ekonomi
3. Kelembagaan dan
4. Tujuan
Ketiga unsur yang pertama adalah sarana untuk mewujudkan unsur yang keempat. Hubungan
dan arti dari masing-masing unsur tersebut di atas akan lebih jelas dalam penerapannya di dalam
perusahaan.

Penerapan Unsur-unsur Pokok penggunaan Sumber-sumber Ekonomi pada Perusahaan.


Kegiatan masyarakat/lembaga dalam mencapai tujuan memerlukan dan menggunakan sumber-
sumber ekonomi. Dalam perusahaan sumber-sumber ekonomi ini disediakan dan digunakan
perusahaan untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan menusia, dengan harapan memperoleh laba.
Manajemen penggunaan sumber ekonomi perusahaan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor
lingkungan, seperti kebijaksanaa Pemerintah (politik yang sedang berlaku), teknologi yang ada
dan sebagainya. Jadi jelaslah di sini bahwa peranan perusahaan dalam melayani masyarakat
dilakukan dengan cara mengolah sumber-sumber ekonomi yang ada menjadi barang-barang yang
akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan permintaan konsumen. Guna
mencapai tujuan tersebut, perusahaan selalu akan menggunakan sumber-sumber ekonomi secara
intensif. Dengan demikian ongkos-ongkos dapat diminimumkan, sehingga tujuan menghasilkan
barang-barang dan jasa-jasa, untuk memenuhi kebutuhan konsumen dapat dimaksimumkan.
1. Sumber-sumber ekonomi yang diperlukan oleh Perusahaan :
a. Alam
b. Manusia
c. Kapital
d. Ilmu Pengetahuan
e. Sosial dan Budaya

2. Penggunaan sumber-sumber ekonomi oleh Perusahaan :


1. Pembuatan barang-barang dan jasa-jasa
2. Distribusi dan penjualan barang-barang dan jasa-jasa
3. Pengerjaan manusia
4. Pembiayaan Perusahaan
5. Mengorganisasi Perusahaan
6. Akuntansi untuk menganalisis hasil kegiatan Perusahaan
7. Memimpin Perusahaan :
Menetapkan tujuan dan kebijaksanaan (policy)
Perencanaan dan pengawasan
Organisasi dan pengarahan
3. Kerangka Kelembagaan yang Mempengaruhi Bekerjanya Perusahaan :
a. Lembaga-lembaga Ekonomi
b. Lembaga-lembaga Politik dan Hukum
c. Lembaga-lembaga Kebudayaan
d. Lembaga-lembaga Agama dan Standar Etika
e. Lembaga-lembaga Teknologi
f. Hubungan-hubungan Internasional
g. Lain-lain kekuatan di sekitarnya.

4. Tujuan yang diinginkan oleh Perusahaan :


a. Hasil yang berupa barang-barang dan jasa-jasa
b. Penghasilan termasuk keuntungan (return on invested capital)
c. Kemajuan pabrik dan alat-alatnya
d. Kenaikan penghasilan riil per kapita
e. Memperkuat pertahanan Negara
f. Penghargaan dan bantuan masyarakat
g. Penghargaan/Prestise Internasional
h. Lain-lain

Sistem Perusahaan
Sistem perusahaan adalah kombinasi dari semua sumber ekonomi yang langsung atau
tidak langsung mempengaruhi produksi dan distribusi barang-barang dan jasa-jasa untuk
pemenuhan kebutuhan manusia.
Jadi sistem perusahaan menunjukkan dua hal, yaitu :
a) Yang langsung berhubungan dengan struktur bekerjanya perusahaan, dan
b) Yang tidak langsung berhubungan dengan bekerjanya perusahaan, yaitu yang
menyangkut faktor-faktor lingkungan.
Menyangkut faktor-faktor lingkungan.
Kedua hal tersebut di atas saling tergantung, sehingga untuk memahaminya perlu
dihubungkan satu sama lain di dalam membicarakannya.

a) Bagian-bagian yang langsung dari suatu sistem perusahaan


Bagian-bagian yang langsung dari sistem perusahaan ini meliputi berbagai aktivitas dan sumber,
seperti : staff dan karyawan-karyawan dalam usaha menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa
untuk dijual, para penjual, bahan-bahan mentah yang dipakai, kapital yang tertanam dalam
perusahaan dan semua sumber ekonomi yang dipakai dalam perusahaan.

b) Bagian-bagian yang tidak langsung dalam sistem Perusahaan


Faktor-faktor yang tidak langsung ini sukar diidentifikasikan. Faktor-faktor meliputi semua
unsur dari kehidupan bangsa yang memberi fasilitas, mengatur dan mempengaruhi perusahaan,
seperti uang, kredit, serikat sekerja, tenaga kerja, pemerintah, dan juga hubungan luar negeri,
agama/kepercayaan, sifat konsumen dan publik; pengaruh yang banyak merupakan faktor-faktor
lingkungan mempengaruhi kebijaksanaan dan tindakan perusahaan.
Secara skematis hubungan faktor-faktor tersebut di atas seperti pada gambar ini
Sistem Perusahaan memiliki bermacam-macam sifat. Sifat-sifat tersebut ialah :
a) Kompleks
b) Merupakan suatu unit/kesatuan
c) Berjenis-jenis
d) Saling bergantung
e) Dinamis

Sifat Kompleks
Pada gambar tadi, dapat dilihat sistem perusahaan serta bagian-bagian dari sistem tersebut.
Sistem perusahaan tersebut meskipun nampaknya jelas tetapi sangat kompleks sifatnya, sehingga
sukar melihat semua komponen beserta fungsinya. Hal ini karena batas-batas yang jelas dari
masing-masing bagian sukar untuk diidentifikasi. Masing-masing komponen mempunyai bagian-
bagian yang lebih kecil lagi yang merupakan subsistem, misalnya perusahaan-perusahaan kecil
yang terutama menjalankan perdagangan dan jasa-jasa lain. Perusahaan-perusahaan besar
mempengaruhi subsistem yang terdiri dari perusahaan-perusahaan.
Dalam keseluruhan sistem masing-masing subsistem ini bersaing dalam bidang sumber-sumber
ekonomi dan bidang pengusahaan, tetapi saling melengkapi dalam penyediaan jasa-jasa dalam
sistem perusahaan.

Sistem Perusahaan Merupakan Suatu Unit/Kesatuan


Sistem perusahaan di samping sifatnya yang kompleks juga bersifat sebagai suatu unit, jadi
merupakan suatu kesatuan. Hal ini tercermin pada kenyataan bahwa di dalam perusahaan ada
banyak aktivitas seperti aktivitas produksi, pemasaran, pembelanjaan dan sebagainya, tetapi
aktivitas ini tidak berjalan sendiri-sendiri melainkan satu dengan yang lain saling berhubungan
dan saling isi mengisi sehingga dari luar berbagai aktivitas itu nampak sebagai satu kesatuan.

Sifat berjenis-jenis
Perusahaan berbeda dalam besarnya atau ukurannya akibat pemilihan bermacam-macam bentuk
perusahaan seperti Perseroan Terbatas, Firma, Kongsi, Perseorangan, Koperasi dan lain-lain.
Perbedaan pemilihan jenis usaha menimbulkan adanya berjenis-jenis industri. Volume
perusahaan dan struktur keuangan, kebijaksanaan serta metode manajemennya pun berbeda-beda
dari satu perusahaan ke perusahaan yang lain. Pada umumnya perbedaan ini nampak jelas dalam
laba/rugi yang terdapat pada akhir periode. Sifat berjenis-jenis ini terdapat pula pada masing-
masing perusahaan pada tipe barang atau jasa yang dihasilkan atau yang diolah. Ada juga
perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa dalam satu “product line”, tetapi ada pula yang
menghasilkan barang atau jasa yang berbeda sama sekali.

Sifat Saling bergantung


Selain sifat versifikasi dalam perusahaan, perusahaan juga mengenal adanya proses spesialisasi
yaitu perusahaan hanya mengambil atau menjalankan kegiatan yang lebih khusus dan sempit.
Dalam proses spesialisasi perusahaan hanya menjalankan satu atau beberapa aktivitas saja. Hal
ini menyebabkan perusahaan yang satu saling tergantung pada perusahaan lain. Di dalam
praktek perusahaan-perusahaan kecil masih menjalankan semua fungsi perusahaan dalam satu
manajemen, tetapi apabila sudah berkembang maka terpaksa dipecah-pecah.
Kebalikan dari spesialisasi ialah integrasi, yaitu apabila beberapa industri digabung dalam satu
manajemen sehingga merupakan suatu integrasi vertikal. Misalnya saja penggabungan dari
perusahaan pertambangan, produksi hasil-hasil dan pemasaran hasil tambang. Biasanya,
perkembangan ke arah spesialisasi di antara industri-industri besar itu tidak seragam. Mereka
juga berhati-hati dalam usaha untuk mengurangi risiko dan ongkos-ongkos sehubungan dengan
spesialisasi dan saling ketergantungan ini.
Spesialisasi mengakibatkan fungsi-fungsi Pemasaran, Pembelanjaan, Produksi, Personalia,
Administrasi dan Akuntansi menjadi bidang khusus yang masing-masing berkembang secara
ilmiah dan memiliki teknik sendiri-sendiri. Di samping itu, manajemen juga harus selalu
waspada terhadap kemungkinan-kemungkinan “bahaya” yang timbul sehubungan dengan
spesialisasi ini.

Sifat Dinamis
Kegiatan perusahaan selalu berubah. Kekuatan-kekuatan dinamis mengubah sistem perusahaan,
struktur dan komponen-komponennya. Kekuatan-kekuatan ini berasar dari luar, seperti
peraturan-peraturan Pemerintah, perang, perubahan pendapatan konsumen, teknologi, seni, ilmu
pengetahuan dan sebagainya.
Kekuatan-kekuatan yang berasal dari dalam perusahaan seperti adanya produk baru, metode-
metode baru, penerapan penemuan-penemuan baru dalam berbagai bidang akan membawa akibat
berfluktuasinya penjualan dan ongkos-ongkos sehingga mempengaruhi kehidupan perusahaan :
ada yang berdiri, ada perusahaan yang berkembang, tetapi juga ada yang mati.

Jenis-jenis Perusahaan menurut Teknis Ekonomis


Perusahaan dapat digolongkan menurut jenisnya. Kriterium untuk memasukkan ke
dalam sesuatu golongan itu tidak sama, ada yang menggolong-golongkan menurut proses
produksinya, ada yang menggolongkan menurut utility yang diciptakannya, ada yang
menggolongkan menurut tujuan dan sebagainya. Penggolongan sperti itu adalah penggolongan
menurut teknis-ekonomis. Cara penggolongan lainnya ialah penggolongan menurut yuridis-
ekonomis yaitu melihat bentuk perusahaan dari sudut hukum.
Penggolongan menurut teknis-ekonomis, berdasar atas kriterium utility yang diciptakannya,
dapat dikelompokkan ke dalam :

Menciptakan ‘elementary utility’, yaitu :


a. Perusahaan extraktif (termasuk perusahaan yang mengumpulkan barang-barang alam yang
semula tidak ada utility-nya).
b. Perusahaan agraris (termasuk perusahaan pertanian).

Menciptakan ‘form utility’, yaitu :


Perusahaan kerajianan, perusahaan industri atau manufaktur.
(3) Perusahaan yang menciptakan “place utility”
(4) Perusahaan yang menciptakan “time utility”, yaitu :
Perusahaan pengangkutan
(5) Perusahaan yang menciptakan “posession utility” (manfaat/kegunaan pemilikan), yaitu :
a. Perusahaan dagang
b. Komisioner dan makelar
c. Agen
(6) Perusahaan yang memberikan jasa kepada perusahaan-perusahaan lain, agar perusahaan-
perusahaan lain tersebut dapat menciptakan utility, yaitu :
a. Perusahaan Bank dan Lembaga Keuangan
b. Perusahaan Asuransi
c. Perusahaan Leasing
d. Perusahaan Persewaan
Penggolongan menurut cara atau proses produksinya, perusahaan-perusahaan itu dapat
dibedakan sebagai perusahaan-perusahaan :
(1) Analitical, yaitu perusahaan yang proses produksinya mengurai bahan mentah untuk
dipisahkan unsur-unsurnya menjadi barang jadi
(2) Synthetical, yaitu perusahaan yang proses produksinya mempersenyawakan atau
mempersatukan unsur-unsur atau bahan-bahan yang telah ada menjadi suatu bentuk
bahan/barang baru sebagai barang jadi.
(3) Fabrication, yang proses produksinya menghubungkan dan mempersatukan bagian-bagian
yang banyak jumlahnya menjadi satu bentuk satuan sebagai barang jadi (contoh : pabrik kapal
terbang).
(4) Integrated, yaitu perusahaan yang di dalamnya terdapat proses produksi dengan cara-cara
kombinasi dari yang tersebut di atas.
(5) Construction, yaitu yang membuat bangunan, dam, jembatan, dan sebagainya yang sejenis,
yang pembuatannya tergantung pada tempat.Jadi berpindah-pindah menurut tempat di mana
produknya akan diletakkan.

Lingkungan Perusahaan
Lingkungan perusahaan adalah keseluruhan hal atau keadaan ekstern Badan Usaha
atau Industri yang mempengaruhi kegiatan-kegiatan organisasi. Ruang lingkup dari faktor
lingkungan ini sangat luas karena meliputi semua aspek kehidupan sosial, keilmuan, ekonomi,
politik, dan kebudayaan, yang kerap kali menjadi halangan bagi kehidupan perusahaan. Berbagai
unsur dan struktur perusahaan, masing-masing, atau secara tersendiri, dipengaruhi oleh
kekuatan-kekuatan ekstern tersebut.
Faktor-faktor Lingkungan
Faktor lingkungan ini dapat dibagi menjadi 3 golongan besar, yaitu :
1. Lingkungan perekonomian yang erat berhubungan dengan pasar di mana diadakan
penjualan dan pembelian barang-barang dan jasa-jasa
2. Lingkungan seperti politik, pemerintah, hukum dan militer yang mengatur kegiatan
perusahaan
3. Keadaan sosial meliputi berbagai-bagai golongan penduduk dengan sikap kepercayaan,
tingkah lakunya yang dicerminkan dalam lembaga-lembaga sosial yang ada.
Dari ketiga golongan di atas masih dapat diperinci lagi menjadi sub-sub faktor, yang dibicarakan
di sini adalah :

1. Tanah dan alam sekitarnya.


Tanah dan sumber alam yang ada di sekitar perusahaan merupakan salah satu faktor penting
untuk kegiatan perusahaan. Dua faktor penting lainnya ialah tenaga kerja dan Kapital.

2. Ilmu pengetahuan dan seni


Tersedianya sumber-sumber alam, tenaga kerja dan kapital sebenarnya tidak menjamin adanya
kegiatan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Ilmu pengetahuan membuka pintu
bagi perkembangan dan penggunaan sumber-sumber ekonomi, sedangkan seni adalah
pengetahuan untuk menerangkan metode-metode ilmu pengetahuan. Kedua hal tersebut harus
digunakan bersama-sama untuk menjadikan sumber-sumber ekonomi itu lebih berguna.

3. Pemerintah dan Hukum


Tanpa hukum, keamanan dan tata pemerintah, perusahaan tidak akan dapat tumbuh. Organisasi-
organisasi perusahaan tidak akan mau menanamkan modalnya tanpa jaminan adanya hak-hak
milik serta perlindungan terhadap kapital yang ditanamnya.

4. Uang, Kredit dan Kapital


Uang dari kredit merupakan darah bagi kehidupan perusahaan. Oleh karena itu apabila uang,
kredit dan kapital ini lambat tersedianya sudah tentu akan menghambat jalannya perusahaan;
sebaliknya apabila jumlahnya terlampau banyak hal ini juga akan mengganggu perusahaan. Uang
diperlukan, untuk menilai adanya laba rugi; berdasar ini pula perusahaan menilai ongkos-ongkos
dan pendapatannya.

5. Tenaga kerja dan sumber manusia


Berhasilnya perusahaan tergantung pada tingkat keterampilan, kecakapan dan sikap dari tenaga
kerja. Hal ini sangat tergantung pada sistem pendidikan, standard hidup dan intensif yang ada
dari masyarakat. Tenaga kerja dalam perusahaan pada umumnya bersatu dalam bentuk serikat
kerja. Dengan serikat sekerja ini tenaga kerja berusaha menuntun hak-haknya guna memperoleh
imbalan jasa yang wajar dari perusahaan. Hal ini kerap kali ikut menentukan kebijaksanaan
perusahaan, ongkos-ongkos dan harga.

6. Sikap konsumen dan publik


Usaha perusahaan untuk mengurangi risiko dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dilakukan
dengan memperhatikan sikap konsumen dan publik. Seperti halnya dengan model-model
pakaian, rumah misalnya, tidak dapat diubah secara mendadak kecuali dengan kehendak publik
untuk merubahnya. Hal ini menyebabkan berjuta-juta rupiah telah digunakan untuk menyelidiki
motif-motif penduduk untuk membeli atau tidak membeli. Suatu penelitian/research diperlukan
guna mendapatkan sikap-sikap, opini publik tersebut.

7. Kepercayaan dan Agama


Kepercayaan dan agama mempengaruhi tingkah laku manusia serta etika masyarakat, hal ini
mempengaruhi kebijaksanaan yang diambil oleh manajer-manajer. Standar etika ini harus diikuti
oleh perusahaan-perusahaan bila ia ingin hidup terus. Pengertian keadilan, jujur, persamaan dan
kebenaran menguasai pikiran manusia terhadap harga, kualitas barang-barang, upah, iklan dan
persaingan.

8. Hubungan internasional
Masyarakat suatu negara tidak dapat terpisah dari negara lain. Hubungan ini meliputi penyediaan
sumber ekonomi, bahan-bahan perdagangan dan politik, mungkin tidak terbatas pada bahan-
bahan dasar saja tetapi juga berupa tenaga kerja terdidik yang didatangkan dari luar negeri. Juga
kemungkinan membuka pasar-pasar baru di luar negeri. Yang sifatnya berbeda dengan selera
dari pasar dalam negeri.
Sub-sub faktor tersebut di atas dipilih untuk dibicarakan di sini karena faktor-faktor tersebut
memiliki hubungan yang sangat erat atau berpengaruh terhadap kehidupan perusahaan.
Kedelapan faktor tersebut di atas sangat berpengaruh terhadap :
a) Struktur perusahaan pada umumnya
b) Badan-badan usaha dan manajemennya

Pengaruh faktor lingkungan terhap manajemen Badan Usaha.


Faktor-faktor lingkungan selain berpengaruh terhadap keadaan perusahaan dan
strukturnya, juga berpengaruh terhadap Badan Usaha dan manajemennya.
Badan Usaha merupakan kunci dari sistem perusahaan pada umumnya. Badan usaha
ini akan memberikan reaksi terhadap pengaruh faktor-faktor dari luar, reaksi tersebut akan
tercermin dalam kebijaksanaan dan keputusan-keputusan manajemen. Karena Pimpinan
(manajer) bertanggungjawab untuk menentukan, mengorganisasi, mengarahkan dan mengawasi
perusahaan, maka pengaruh dari alam sekitarnya akan merupakan bahan-bahan bagi
kebijaksanaan dan keputusan-keputusannya. Kemampuan untuk mengartikan, kemampuan untuk
mengira-ngirakan serta menafsirkan kekuatan dan kelemahan perusahaan itu, merupakan faktor
strategis bagi berhasilnya perusahaan.
Bagaimana pengaruh faktor lingkungan terhadap manajer ? Manajer dalam kehidupan
serta pekerjaannya, dipengaruhi oleh alam sekitarnya. Manusia adalah hasil dari masyarakat di
mana ia hidup, di samping itu juga merupakan hasil lingkungan keluarganya serta pendidikan
formal yang diperoleh. Dengan perkataan lain kehidupan sosial sangat mempengaruhi
pimpinan/manajer.

Anda mungkin juga menyukai