PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa Orde Baru hingga saat ini, liberalisasi ekonomi Indonesia masih saja terjadi
hampir tanpa hambatan. Padahal jelas terbukti di negara mana pun di dunia, liberalisasi yang
tidak dikelola dengan baik melalui penyediaan perangkat hukum dan prasyarat memadai lainnya.
Hanya akan menciptakan ketergantungan ekonomi. Sebagian besar industri dalam negeri,
terutama sektor-sektor penting yang menguasai hajat hidup orang banyak, bakal dikuasai oleh
asing, dan utang. Meskipun telah dicicil, akan terus bertambah banyak. Akibatnya, kekayaan
alam yang melimpah tetap tidak mampu memakmurkan rakyat karena sebagian besar justru
dinikmati asing.
Dari sisi kedaulatan, kita hampir sama sekali tak mampu mengambil kebijakan-kebijakan
ekonomi-politik penting tanpa tekanan internasional. Kasus penjualan perusahaan-perusahaan
negara, eksplorasi ladang-ladang minyak, dan kasus-kasus lainnya hampir selalu terjadi karena
tekanan pihak eksternal. Bagi setiap orang yang masih mampu berpikir jernih, keseluruhan cerita
ini tentu mengoyak harga diri kita sebagai bangsa.
Sejak jatuhnya rezim Orde Baru di tahun 1998 telah membawa kepada upaya
demokratisasi kehidupan sosial, ekonomi dan politik di negara. Upaya demokratisasi ini juga
cenderung telah membawa kita kepada praktik-praktik kebijakan liberalisasi dalam berbagai
tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Salah satu di antaranya adalah terjadinya perubahan
yang sangat signifikan dalam kebijakan dan regulasi di bidang perdagangan sebagai akibat dari
liberalisasi ekonomi dan politik yang ditetapkan.
Liberalisasi perdagangan atau ekonomi dan investasi yang menjadi pilar pertama dalam
kerja sama ekonomi Asia Pasifik (APEC) dinilai perlu dicermati. Pasalnya, jika Indonesia tidak
bersiap, Indonesia akan menjadi pasar besar bagi negara-negara APEC alih-alih menjadi basis
produksi. liberalisasi perdagangan harus diikuti oleh capacity building. Jika gagal meningkatkan
hal tersebut, Indonesia akan menghadapi ancaman ke depannya. Dengan adanya liberalisasi
perdagangan, akan terdapat aliran modal, investasi dan barang yang bebas. Tenaga kerja pun
menjadi lebih leluasa bergerak. "Ini akan menentukan Indonesia akan menjadi basis produksi
atau jadi pasar besar.
BAB 2
PEMBAHASAN
Jadi liberalisasi ekonomi merupakan sebuah paham atau sistem ekonomi yang menempatkan
peran swasta sebagai tokoh utama dari pelaku ekonomi. Dalam ekonomi liberal, peran
pemerintah tidak diperkenankan turut campur. Semuanya diatur oleh swasta ataupun individu
pemilik modal. Dengan demikian, dalam sistem ini masyarakat diharapkan mampu berkompetisi
untuk menjadi yang lebih baik.
Kaum ekonomi liberal berpendapat bahwa perekonomian pasar merupakan suatu wilayah
otonom dari masyarakat yang berjalan menurut hukum ekonominya sendiri. Pertukaran ekonomi
bersifat positive sum game, dan pasar cenderung akan memaksimasi keuntungan bagi semua
individu, rumah tangga dan perusahaan yang berpartisipasi dalam pertukaran pasar.
Perekonomian merupakan wilayah kerjasama bagi keuntungan timbal balik antar negara dan juga
antar individu. Dengan demikian, perekonomian internasional seharusnya didasarkan pada
prdagangan bebas.
Dalam ekonomi liberal, peran pemerintah tidak diperkenankan turut campur. Semuanya
diatur oleh swasta ataupun individu pemilik modal. Dengan demikian, dalam sistem ini
masyarakat diharapkan mampu berkompetisi untuk menjadi yang lebih baik. Kaum ekonomi
liberal berpendapat bahwa perekonomian pasar merupakan suatu wilayah otonom dari
masyarakat yang berjalan menurut hukum ekonominya sendiri. Pertukaran ekonomi bersifat
positive sum game, dan pasar cenderung akan memaksimasi keuntungan bagi semua individu,
rumah tangga dan perusahaan yang berpartisipasi dalam pertukaran pasar. Perekonomian
merupakan wilayah kerjasama bagi keuntungan timbal balik antar negara dan juga antar
individu.
Liberalisai menurut para ahli (Beason 1998; Emmerson 1999; Hidayat 2001) tidak
identik dengan demokratisasi karena lebih menitikberatkan pada prinsip “pasar bebas”. Orientasi
liberalisasi lebih menguntungkan bagi pihak pemegang kekuasaan dominan (ekonomi, politik
dan social), dan dinilai tidak adil bagi mereka yang tidak punya akses terhadap kekuasaan serta
mengharapkan adanya pemerataan peluang.
B. Bentuk-Bentuk Ekonomi Liberal.
Ekonomi liberal pada umumnya dianut oleh negara-negara maju dan modern. Dengan
bentuk ekonomi liberal ini menciftakan pemahaman akan mewujudkan kebebasan ekonomi yang
tidak diatur oleh negara. Yang diharapkan muncul adalah suatu kondisi dimana masyarakat sipil
bebas melakukan kegiatan ekonomi tanpa ada campur tangan politik atau pemerintah. Meskipun
liberalisme memuliakan hak individu terhadap kehidupan, kebebasan dan hak pemilikan, pada
umumnya merupakan hak milik individu yang menjadi fokus utama.
Ekonomi pasar bebas merupakan salah satu bentuk yang paling diimpikan oleh sitem ini.
Dimana pasar bebas adalah arena terbuka tempat para individu bersama-sama menukarkan
barang dan jasa. Dan untuk menuju pasar bebas, globalisasi merupakan satu pintu utama untuk
memasuki area itu. Ssitem global ini menciftakan perluasan hubungan-hubungan sosial dalam
dan melalui dimensi-dimensi kegiatan baru antar lain kegiatan tekhnologi, organisasi,
administrasi dan hukum.
Liberalisasi perekonomian dalam pengertian umum memberikan kesempatan lebih luas pada
mekanisme pasar untuk bekerja, yang merupakan akibat dari dorongan dari dalam negeri yang
menginginkan perekonomian lebih efesien dan dorongan dari luar negeri melalui kesepakatan
regional dan internasional.
Akibat dari liberalisme lainnya adalah berkembangnya kegiatan ekonomi pada praktek-
praktek spekulatif untuk memperoleh keuntungan kapital (capital gain) sebesar mungkin.
Perkembangan bisnis perumahan dan perkantoran mewah dengan lapangan golfnya merupakan
contoh kongkrit. Modal yang mengalir pada kegiatan ini demikian besarnya namun tidak
sepadan dengan sumbangannya pada produk nasional dan kesempatan kerja yang memeratakan
pendapatan. Praktek-praktek spekulatif ini sangat bertumpu pada membumbungnya harga tanah
yang akibatnya adalah pada memburuknya nasib pemilik atau penggarap tanah golongan
masyarakat miskin. Praktek membeli tanah dari pemilik atau penggarap asal dengan harga
serendah mungkin dan menjualnya kembali dengan harga setinggi mungkin merupakan cara
tercepat memperoleh keuntungan yang tinggi.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Liberalisasi ekonomi merupakan sebuah paham atau sistem ekonomi yang menempatkan
peran swasta sebagai tokoh utama dari pelaku ekonomi. Dalam ekonomi liberal, peran
pemerintah tidak diperkenankan turut campur. Semuanya diatur oleh swasta ataupun individu
pemilik modal.
Akibat dari kebijaksanaan liberalisasi adalah semakin dominannya modal kuat domestik
dan asing dalam menguasai pasar dosmetik. Liberalisasi yang dimaksudkan memberikan
kesempatan kepada mekanisme pasar dalam bersaing yang sehat berubah menjadi pasar yang
oligopolistis. Dominasi ini mencakup hampir seluruh sektor perekonomian mulai dari sektor
keuangan, perdagangan sampai produksi di sektor manufaktur.