DISUSUN OLEH :
SAHABAT SYAHRUL MUNAWAR
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah ASWAJA
B. Nilai-nilai ASWAJA
C. ASWAJA dalam Pembangunan Daerah
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena dengan rahmat, hidayah, dan karunia-
Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini yang membahas tentang ASWAJA sebagai
manifestasi ilmu pengetahuan dan pembangunan daerah.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas akademik kami. Kami berharap bahwa
makalah ini dapat memberikan pemahaman yang baik tentang pentingnya ASWAJA dalam
pembangunan daerah di Indonesia.
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi
dan bantuannya dalam penyelesaian makalah ini. Kami juga ingin menyampaikan apresiasi dan
penghargaan kami kepada dosen dan pengajar yang telah memberikan ilmu dan bimbingan
kepada kami.
Kami menyadari bahwa artikel ini masih memiliki keterbatasan, baik dalam ruang lingkup
maupun dalam kedalaman pembahasan. Oleh karena itu, kami berharap bahwa makalah ini dapat
menjadi awal diskusi dan penelitian lebih lanjut tentang ASWAJA sebagai manifestasi ilmu
pengetahuan dan pembangunan daerah.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat memberikan tambahan
wawasan serta pemahaman yang baik tentang peran ASWAJA dalam pembangunan daerah di
Indonesia.
Hormat kami,
[Syahrul Munawar]
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aliran Ahlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA) memiliki pengaruh yang signifikan dalam
masyarakat Indonesia. ASWAJA terbentuk sebagai hasil adaptasi agama Islam dengan keunikan
budaya lokal, sehingga menjadi aliran mayoritas di Indonesia. ASWAJA, selain merupakan
paham keagamaan, juga memiliki peran penting dalam pembangunan daerah. Sehubungan
dengan hal ini, penting untuk memahami ASWAJA sebagai manifestasi ilmu pengetahuan dan
faktor pembangunan daerah.
Aliran Ahlussunnah Wal Jama'ah (ASWAJA) adalah sebuah paham keagamaan dalam Islam yang
memiliki pengaruh yang luas di Indonesia. ASWAJA, sebagai manifestasi ilmu pengetahuan dan
pembangunan daerah, memiliki peran penting dalam pembangunan sosial, ekonomi, dan budaya
daerah. Makalah ini akan membahas pentingnya ASWAJA sebagai sumber ilmu pengetahuan dan
faktor pembangunan daerah di Indonesia. Kami akan menjelaskan sejarah ASWAJA, nilai-nilai
yang dianutnya, serta implikasi positifnya dalam upaya pembangunan daerah.
B. Tujuan
C. Rumusan Masalah
ASWAJA telah hadir sejak berabad-abad yang lalu dan menjadi aliran mayoritas dalam agama
Islam di Indonesia. Aliran ini mengandung makna keberagaman dan toleransi dengan
menekankan pemahaman yang inklusif tentang Islam. ASWAJA juga mencerminkan warisan
budaya lokal yang terintegrasi dengan ajaran Islam.
ASWAJA muncul sebagai respons atas masuknya agama Islam ke Indonesia, yang kemudian
mengalami pengaruh pluralisme budaya dan sosial. Aliran ini dibangun atas dasar penafsiran
yang rujukan utamanya adalah Al-Qur'an dan Hadis Rasulullah SAW, dengan pengaruh ilmu
kalam dan tasawuf. Pada saat ini, ASWAJA telah menjadi landasan pemahaman agama dan
menjadi cermin nilai-nilai sosial masyarakat di Indonesia.
B. Nilai-Nilai ASWAJA
ASWAJA memiliki nilai-nilai yang melekat dalam pemahaman agamanya. Beberapa nilai yang
dijunjung tinggi dalam ASWAJA antara lain:
2. Moderasi: ASWAJA menganut prinsip moderasi dalam menafsirkan ajaran agama. Hal ini
menekankan pentingnya menjaga keseimbangan dan menghindari ekstremisme dalam beragama
serta dalam kehidupan sosial.
3. Toleransi: ASWAJA menganut prinsip toleransi antara sesama muslim dan antara umat
beragama lainnya. Ini berarti menerima perbedaan agama dan keyakinan dengan sikap saling
menghormati dan hidup berdampingan.
4. Keilmuan: Peran ilmu pengetahuan sangat penting dalam ASWAJA. Keilmuan digunakan
untuk memahami dan menafsirkan ajaran agama serta membawa kebaikan dan kemajuan bagi
masyarakat.
C. ASWAJA dan Pembangunan Daerah
ASWAJA memiliki implikasi yang positif dalam pembangunan daerah di Indonesia. Beberapa
implikasi tersebut meliputi:
2. Toleransi dan kerukunan: Nilai-nilai toleransi dan kerukunan dalam ASWAJA menjadi
landasan penting dalam membangun hubungan yang harmonis antar etnis, agama, dan budaya di
daerah. Ini memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan perdamaian dan stabilitas sosial.
4. Konservasi budaya dan lingkungan: ASWAJA mewariskan nilai-nilai budaya lokal yang perlu
dilestarikan. Pemahaman ini mendorong upaya konservasi budaya, pelestarian lingkungan, dan
pembangunan berkelanjutan di daerah.
Dalam konteks pembangunan daerah, ASWAJA tidak memiliki dalil yang secara khusus
membahas tentang pembangunan daerah. Namun, terdapat beberapa dalil dalam ASWAJA yang
dapat dihubungkan dengan pembangunan daerah, di antaranya:
- Firman Allah dalam Surah Ali Imran (3:103): “Dan berpeganglah kamu semua kepada tali
(agama) Allah dan janganlah kamu berpecah belah.”
- Hadis Nabi Muhammad SAW: “Umat ini tidak akan bersatu di atas kesesatan, jadi jika kamu
melihat perpecahan, maka berpeganglah pada jamaah (kebersamaan) yang paling banyak.”
Prinsip kebersamaan dan kerja sama dalam ASWAJA dapat menjadi landasan untuk
membangun kerja sama yang kuat dalam pembangunan daerah, sehingga memperkuat sinergi
dan daya dukung dari seluruh lapisan masyarakat.
2. Dalil Keilmuan:
- Firman Allah dalam Surah Al-Zumar (39:9): “Apakah sama orang-orang yang mengetahui
dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya hanya orang-orang yang berakal
yang dapat menerima pelajaran.”
- Hadis Nabi Muhammad SAW: “Mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim.”
Pengertian akan pentingnya ilmu pengetahuan dalam ASWAJA dapat memotivasi masyarakat
dalam memperoleh pendidikan yang berkualitas, sehingga dapat berkontribusi secara aktif dalam
pembangunan daerah.
- Firman Allah dalam Surah Al-Hujurat (49:13): “Hai manusia, sesungguhnya Kami
menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan Kami menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang
yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
- Hadis Nabi Muhammad SAW: “Perumpamaan kaum mukminin dalam persaudaraan, saling
mencintai, dan belas kasihan bagaikan sebuah tubuh. Apabila satu anggota sakit, maka seluruh
tubuh merasakan sakitnya.”
Prinsip toleransi dan kerukunan dalam ASWAJA dapat menjadi landasan dalam membangun
masyarakat yang harmonis, saling menghormati perbedaan, dan menjaga kehidupan sosial yang
damai di daerah.
Meskipun ASWAJA tidak memiliki dalil yang langsung menyinggung tentang pembangunan
daerah, prinsip-prinsip yang terkandung dalam ASWAJA dapat diterapkan untuk menginspirasi
dan membimbing upaya pembangunan daerah yang berkelanjutan, inklusif, dan harmonis.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
ASWAJA merupakan manifestasi ilmu pengetahuan dan faktor penting dalam pembangunan
daerah di Indonesia. Sebagai paham keagamaan yang menghargai keberagaman dan menganut
nilai-nilai toleransi, moderasi, dan keilmuan, ASWAJA memberikan kontribusi positif dalam
upaya membangun masyarakat yang harmonis, kesejahteraan sosial, serta pelestarian budaya dan
lingkungan. Dalam konteks pembangunan daerah, ASWAJA menjadi landasan yang kuat untuk
mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan dan berdampingan secara harmonis dengan
agama dan budaya lainnya dalam masyarakat Indonesia.
Daftar Pustaka
1. Abdullah, Taufik. (1998). "Ahlussunnah wal Jamaah: Definisi, Sejarah, Peranan dan
Problematisasinya". Republika.
4. Munasik, Munasik. (2009). "Metafora Toleransi: ASWAJA Sebagai Model Islam Toleran