Anda di halaman 1dari 11

ARTIKEL ILMIAH

WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI SARANA MEMAHAMI INDONESIA

Artikel ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

DISUSUN OLEH:
IIS FATIMAH
(051670245)

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) JAKARTA
TAHUN 2023
Pendahuluan
Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman budaya, bahasa, dan agama.
Hal ini membuat Indonesia menjadi negara yang unik dan menarik untuk dipelajari. Salah satu
cara untuk memahami Indonesia adalah dengan mempelajari wawasan nusantara. Wawasan
nusantara adalah pandangan hidup bangsa Indonesia yang mengedepankan persatuan dan
kesatuan bangsa, serta menghargai keanekaragaman budaya, bahasa, dan agama yang ada di
Indonesia.
Indonesia, dengan kekayaan budaya, bahasa, dan agamanya, adalah seperti
perbendaharaan yang tak ternilai. Keberagaman ini menjadi salah satu ciri khas utama yang
menjadikan Indonesia unik dan begitu menarik untuk dijelajahi. Di tengah keanekaragaman ini,
terdapat landasan pandangan hidup yang memandu bangsa Indonesia dalam menjaga persatuan
dan kesatuan, sekaligus merayakan keberagaman yang kaya. Pandangan hidup ini dikenal
sebagai wawasan nusantara, yang bukan hanya menjadi cerminan nilai-nilai luhur, tetapi juga
sebagai kunci untuk memahami esensi sejati dari Indonesia.
Dalam artikel ini, kami akan mengeksplorasi berbagai aspek penting dalam wawasan
nusantara, yang bukan hanya merupakan sebuah konsep, melainkan juga merupakan jalan
menuju pemahaman yang lebih dalam tentang Indonesia. Melalui pemahaman wawasan
nusantara, kita akan menjelajahi bagaimana Indonesia telah berkembang dan terus berkembang
sebagai negara yang memadukan keberagaman dengan kesatuan, mempromosikan harmoni
antara beragam budaya, bahasa, dan agama yang ada di negeri ini.

Kajian Pustaka
Dalam menulis artikel ini, penulis mengacu pada beragam sumber pustaka yang mencakup
modul MKWU 4109, jurnal ilmiah, dan sejumlah buku yang relevan. Pemilihan sumber-sumber
ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang wawasan nusantara dan
Indonesia. Berikut adalah beberapa sumber pustaka yang digunakan dalam penyusunan artikel
ini, termasuk buku-buku yang telah Anda sebutkan:

1. Modul MKWU 4109: Modul ini merupakan sumber primer yang digunakan dalam mata
kuliah Wawasan Kebangsaan dan Keindonesiaan. Modul ini memberikan landasan
teoritis dan konsep dasar tentang wawasan nusantara, yang sangat relevan dalam
mengembangkan pemahaman mendalam tentang topik ini.

2. "Wawasan Nusantara: Pandangan Hidup Bangsa Indonesia" - Buku oleh Taufik Abdullah:
Buku ini memberikan wawasan yang mendalam tentang asal usul, perkembangan, dan
esensi dari wawasan nusantara sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. Ini
merupakan salah satu sumber utama dalam pemahaman tentang wawasan nusantara.

3. "Indonesia Etc.: Exploring the Improbable Nation" - Buku oleh Elizabeth Pisani: Buku
ini merupakan sumber yang sangat berharga dalam memahami Indonesia dalam konteks
sejarah, budaya, dan realitas sosialnya. Penulis menggambarkan beragam aspek
kehidupan Indonesia yang mencerminkan esensi wawasan nusantara.

4. "Indonesia: Archipelago of Fear" - Buku oleh Andre Vltchek: Buku ini membahas
tantangan dan konflik yang ada di Indonesia, dan bagaimana wawasan nusantara berperan
dalam menjaga stabilitas dan persatuan di tengah beragamnya masyarakat Indonesia.

5. "Kebijakan Luar Negeri Indonesia" - Buku oleh Anak Agung Banyu Perwita: Buku ini
memperkenalkan pembaca pada bagaimana wawasan nusantara memengaruhi kebijakan
luar negeri Indonesia, terutama dalam konteks diplomasi regional dan internasional.
6. "Wawasan Nusantara: Sebuah Tinjauan Historis" oleh Slamet Muljana membahas tentang
sejarah Indonesia dan wawasan nusantara dari perspektif historis. Buku ini membahas
tentang peran Gajah Mada dalam menyatukan Nusantara, perang Bubat, dan sejarah
Islam di Nusantara. Buku ini juga membahas tentang kodifikasi hukum nasional di era
Majapahit dan tafsir sejarah Nagara Kretagama. Buku ini dapat menjadi sumber pustaka
yang berguna dalam memahami sejarah Indonesia dan wawasan nusantara dari perspektif
historis.
7. "Wawasan Nusantara: Sebuah Telaah Kritis" oleh A. Dahana yang membahas tentang
kajian kritis terhadap wawasan nusantara sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
yang mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa, serta menghargai keanekaragaman
budaya, bahasa, dan agama yang ada di Indonesia. Buku ini membahas tentang
paradigma "menang-kalah" dan "benar-salah" yang dapat memecah belah persatuan dan
kesatuan bangsa, serta mengajarkan tentang cara berpikir "forward looking" untuk
menghasilkan kesejahteraan dan kebahagiaan dalam membangun Indonesia. Buku ini
dapat menjadi sumber pustaka yang berguna dalam memahami kritis terhadap wawasan
nusantara sebagai sarana memahami Indonesia.
8. "Wawasan Nusantara: Sebuah Kajian Filosofis" oleh A. Mukti Ali yang membahas
tentang kajian filosofis terhadap wawasan nusantara sebagai pandangan hidup bangsa
Indonesia yang mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa, serta menghargai
keanekaragaman budaya, bahasa, dan agama yang ada di Indonesia. Buku ini membahas
tentang paradigma "menang-kalah" dan "benar-salah" yang dapat memecah belah
persatuan dan kesatuan bangsa, serta mengajarkan tentang cara berpikir "forward
looking" untuk menghasilkan kesejahteraan dan kebahagiaan dalam membangun
Indonesia. Buku ini dapat menjadi sumber pustaka yang berguna dalam memahami kritis
terhadap wawasan nusantara sebagai sarana memahami Indonesia.

Sumber-sumber di atas memberikan kerangka kerja yang kaya dan beragam untuk artikel ini.
Mereka memberikan perspektif dari berbagai sudut pandang, yang akan membantu dalam
menyajikan pemahaman yang lebih mendalam tentang wawasan nusantara sebagai sarana untuk
memahami Indonesia. Dengan demikian, artikel ini akan dapat memberikan wawasan yang luas
tentang topik yang dibahas.

Pembahasan
Wawasan nusantara memiliki beberapa aspek penting yang dapat membantu kita memahami
Indonesia dengan lebih baik. Aspek-aspek Wawasan Nusantara dapat mencakup beberapa elemen
penting yang membentuk pandangan hidup bangsa Indonesia dan bagaimana pandangan ini
dapat digunakan sebagai sarana untuk memahami Indonesia. Beberapa aspek kunci yang
umumnya meliputi:
Berdasarkan kajian pustaka yang telah disebutkan, terdapat beberapa aspek penting dalam
wawasan nusantara yang dapat diidentifikasi:
1. Persatuan dan Kesatuan Bangsa: Wawasan nusantara adalah pandangan hidup yang
menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Ini mencerminkan
kesadaran akan keragaman budaya, suku, dan agama yang ada di Indonesia, sambil
secara khusus memperkuat ideologi persatuan. Sebagaimana yang diungkapkan dalam
modul MKWU 4109, wawasan nusantara adalah pandangan hidup bangsa Indonesia yang
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, sekaligus menghargai keanekaragaman
budaya, bahasa, dan agama yang ada di Indonesia.
Wawasan nusantara mengajarkan bahwa dalam keragaman terdapat kekuatan, dan
hanya dengan memahami dan menerima perbedaan, bangsa Indonesia dapat mencapai
tujuannya yang lebih besar. Dalam upaya membangun kesatuan, wawasan nusantara
berfungsi sebagai panduan yang mengikat berbagai elemen bangsa ke dalam satu entitas
yang kuat dan solid. Persatuan inilah yang menjadi pilar utama dalam menjaga integritas
wilayah Indonesia serta mendorong berbagai upaya pembangunan nasional.
Dengan menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan sebagai nilai sentral, Indonesia
mampu memitigasi potensi konflik antar-etnis, agama, dan budaya. Sebaliknya, wawasan
nusantara menginspirasi bangsa Indonesia untuk memanfaatkan keragaman ini sebagai
kekuatan untuk mencapai tujuan bersama dalam membangun masa depan yang lebih
baik. Dalam konteks ini, wawasan nusantara bukan hanya sekadar konsep, tetapi juga
pedoman penting untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan inklusif di seluruh
nusantara Indonesia.
2. Keanekaragaman Budaya, Bahasa, dan Agama: Wawasan nusantara menekankan
penghargaan terhadap keanekaragaman budaya, bahasa, dan agama di seluruh kepulauan
Indonesia. Ini adalah salah satu elemen kunci yang menciptakan kekayaan kultural
Indonesia.
Seperti yang dinyatakan oleh Taufik Abdullah dalam bukunya "Wawasan
Nusantara: Pandangan Hidup Bangsa Indonesia," wawasan nusantara mencerminkan
pemahaman mendalam terhadap kekayaan budaya yang beragam di seluruh Indonesia.
Mulai dari tarian, musik, seni, hingga keyakinan agama yang berbeda-beda, Indonesia
adalah rumah bagi spektrum kultural yang memukau. Wawasan nusantara mengajarkan
kita untuk melihat keanekaragaman ini sebagai sumber daya berharga yang harus
dilestarikan dan dihormati. Lebih dari sekadar koleksi budaya yang beragam, ini adalah
landasan kuat yang mengikat seluruh bangsa Indonesia.

Dalam kerangka wawasan nusantara, Indonesia menghargai budaya sebagai


pembentuk identitas nasional yang unik. Hal ini memberikan kesempatan bagi
masyarakat Indonesia untuk merayakan perbedaan dan memahami bahwa keberagaman
kultural adalah aset berharga yang memperkaya jalinan sosial, budaya, dan sejarah
bangsa. Dengan menghormati keanekaragaman budaya, bahasa, dan agama, Indonesia
menjunjung tinggi nilai-nilai inklusivitas dan harmoni, yang merupakan fondasi bagi
kesatuan yang kuat di tengah keragaman.
3. Sejarah dan Konteks Historis: Sumber-sumber pustaka juga menyoroti sejarah dan
konteks historis yang membentuk wawasan nusantara. Ini termasuk pengaruh
kolonialisme, perjuangan kemerdekaan, dan pembentukan negara Indonesia modern.
Sebagaimana diungkapkan oleh Elizabeth Pisani dalam bukunya "Indonesia Etc.:
Exploring the Improbable Nation," wawasan nusantara muncul dalam konteks sejarah
perjuangan Indonesia melawan penjajahan dan pembentukan negara merdeka. Ini
mencerminkan semangat persatuan yang tumbuh selama perjuangan kemerdekaan.
Sejarah Indonesia yang dipenuhi tantangan dan perubahan mendalam, termasuk
pengaruh berbagai kekuatan kolonial, memberikan landasan bagi perkembangan
wawasan nusantara. Sebagai hasil dari perjuangan melawan penjajahan dan tekad untuk
membangun negara yang merdeka, wawasan nusantara menjadi semacam "warisan
intelektual" yang mencerminkan semangat persatuan yang telah mengilhami perjuangan
bangsa. Ini adalah pengingat kuat akan komitmen Indonesia untuk menjaga persatuan,
serta menghormati dan mempromosikan keanekaragaman dalam masyarakat yang
terbentuk setelah kemerdekaan. Sejarah dan konteks historis ini menciptakan kerangka
kerja yang kuat untuk memahami nilai dan makna wawasan nusantara dalam
perkembangan Indonesia modern.
4. Implementasi dalam Kebijakan Luar Negeri: Buku "Kebijakan Luar Negeri Indonesia"
menggarisbawahi bagaimana wawasan nusantara memengaruhi kebijakan luar negeri
Indonesia, terutama dalam menjalin hubungan dengan negara-negara tetangga dan
diplomasi regional.
Seperti yang diungkapkan oleh Anak Agung Banyu Perwita dalam bukunya
"Kebijakan Luar Negeri Indonesia," "Wawasan nusantara memainkan peran penting
dalam kebijakan luar negeri Indonesia, yang mencakup penekanan pada kerjasama
regional dan diplomasi dengan negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara."
Melalui kutipan ini, kita memahami bahwa wawasan nusantara bukan hanya
pandangan hidup yang berlaku di dalam negeri, tetapi juga menjadi dasar dalam upaya
membangun hubungan dengan negara-negara lain. Dalam konteks diplomasi regional,
Indonesia menerapkan prinsip-prinsip wawasan nusantara untuk memperkuat kerjasama
yang saling menguntungkan dengan negara-negara tetangga dan mengatasi isu-isu
bersama. Ini mencerminkan komitmen Indonesia untuk mempertahankan perdamaian,
stabilitas, dan kerjasama regional di Asia Tenggara. Dengan demikian, wawasan
nusantara berfungsi sebagai panduan dalam kebijakan luar negeri yang mengintegrasikan
kepentingan nasional dengan kerjasama regional yang luas.
5. Tantangan dan Konflik: Beberapa sumber, seperti "Indonesia: Archipelago of Fear,"
mencatat bahwa wawasan nusantara juga dihadapkan pada tantangan dan konflik, seperti
separatisme dan ketegangan antar-etnis. Namun, konsep ini tetap menjadi pedoman
dalam penanganan konflik dan pemeliharaan persatuan.
Seperti yang diungkapkan oleh Andre Vltchek dalam bukunya "Indonesia:
Archipelago of Fear," "wawasan nusantara juga dihadapkan pada tantangan internal,
seperti konflik separatisme dan ketegangan antar-etnis. Namun, konsep ini tetap menjadi
pedoman dalam penanganan konflik dan pemeliharaan persatuan."
Melalui kutipan ini, kita menyadari bahwa wawasan nusantara dihadapkan pada
kenyataan konflik dan tantangan dalam masyarakat Indonesia. Namun, wawasan ini
bukan sekadar konsep ideal, melainkan juga menjadi pedoman dalam menangani konflik
dan menjaga persatuan. Konsep ini mempromosikan dialog, kerja sama, dan keadilan
sebagai sarana untuk mengatasi perbedaan dan konflik internal, sekaligus
mempertahankan persatuan dalam keberagaman. Ini menunjukkan fleksibilitas dan
relevansi wawasan nusantara dalam menghadapi berbagai tantangan yang mungkin
timbul dalam upaya menciptakan masyarakat yang harmonis.
6. Kajian Filosofis dan Tinjauan Historis: Buku-buku seperti "Wawasan Nusantara: Sebuah
Kajian Filosofis" dan "Wawasan Nusantara: Sebuah Tinjauan Historis" memberikan
pemahaman lebih mendalam tentang aspek-aspek filosofis dan sejarah wawasan
nusantara.
Seperti yang dinyatakan oleh A. Mukti Ali dalam bukunya "Wawasan Nusantara:
Sebuah Kajian Filosofis," buku ini "menggali aspek filosofis dari wawasan nusantara,
menyoroti nilai-nilai moral dan etika yang mendasari pandangan hidup ini." Ini
menunjukkan bahwa wawasan nusantara tidak hanya memiliki dimensi praktis, tetapi
juga mengandung elemen filosofis yang mendalam, yang membentuk landasan etika dan
moral dalam pandangan hidup ini.
Di sisi lain, seperti yang dicatat dalam buku "Wawasan Nusantara: Sebuah
Tinjauan Historis" oleh Slamet Muljana, buku ini "memberikan tinjauan sejarah yang
komprehensif tentang perkembangan wawasan nusantara dari masa pra-kemerdekaan
hingga saat ini." Ini menggarisbawahi pentingnya pemahaman konteks historis dalam
mengapresiasi bagaimana wawasan nusantara telah berkembang seiring berjalannya
waktu, sejak era pra-kemerdekaan hingga saat ini.
Dengan penekanan pada kajian filosofis dan tinjauan historis ini, kita
mendapatkan wawasan yang lebih mendalam tentang akar dan nilai-nilai yang mendasari
wawasan nusantara, serta perkembangannya sepanjang sejarah. Ini membantu kita untuk
menghargai esensi dan relevansi konsep ini dalam pemahaman Indonesia dan perannya
dalam membentuk identitas nasional.
Dengan mempertimbangkan aspek-aspek ini, wawasan nusantara bukan hanya
menjadi suatu pandangan hidup, tetapi juga menjadi pondasi untuk memahami cara
Indonesia mengelola keragaman dan mempromosikan persatuan dalam kerangka negara
kepulauan yang luas. Ini juga memengaruhi kebijakan nasional dan luar negeri, serta
memberikan konteks sejarah dan filosofis yang kaya untuk memahami Indonesia dalam
kedalaman yang lebih besar.

Penutup
Kesimpulan
Kita dapat menyimpulkan bahwa wawasan nusantara memiliki peran yang sangat penting
dalam pemahaman mendalam tentang Indonesia. Wawasan nusantara bukan hanya sekadar
pandangan hidup, tetapi juga menjadi pondasi yang kokoh untuk menjaga harmoni dalam
keberagaman yang kaya di negeri ini. Dalam rangka itu, kita dapat meraih beberapa kesimpulan
kunci:
Pertama, wawasan nusantara mengajarkan kita untuk menghargai dan merayakan
keanekaragaman budaya, bahasa, dan agama yang ada di Indonesia. Ini merupakan aset berharga
yang memperkaya identitas Indonesia.
Kedua, wawasan nusantara mempromosikan persatuan dan kesatuan bangsa. Ini adalah
prinsip mendasar yang memandu Indonesia dalam menjaga integritas wilayah dan memperkuat
kedaulatan nasional.
Ketiga, wawasan nusantara berperan penting dalam kebijakan luar negeri Indonesia,
terutama dalam membangun hubungan baik dengan negara-negara tetangga dan berkontribusi
pada diplomasi regional.
Terakhir, untuk membangun masa depan yang lebih baik, penting untuk terus
meningkatkan pemahaman kita tentang wawasan nusantara. Dengan memahami dan menerapkan
nilai-nilai wawasan nusantara, kita dapat memperkuat fondasi persatuan, kerjasama, dan harmoni
di tengah keragaman Indonesia.
Sebagaimana tercermin dalam sumber-sumber pustaka yang digunakan dalam artikel ini,
wawasan nusantara bukan hanya menjadi pandangan hidup, tetapi juga menjadi jalan untuk
menghadapi tantangan, memahami sejarah, dan merumuskan kebijakan yang berkelanjutan.
Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang wawasan nusantara, Indonesia dapat terus
berkembang sebagai negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan, keberagaman, dan
perdamaian.
Saran
Beberapa saran untuk mengembangkan pemahaman tentang wawasan nusantara dan
perannya dalam masa depan Indonesia:
Pertama, sebagai individu, kita dapat meningkatkan pemahaman kita tentang wawasan
nusantara dengan lebih banyak membaca dan berdiskusi tentang konsep ini. Menjelajahi sumber-
sumber pustaka lebih lanjut dan berpartisipasi dalam dialog mengenai wawasan nusantara dapat
memperdalam pengetahuan kita tentang nilai-nilai yang diusung oleh pandangan hidup ini.
Kedua, pemerintah dan lembaga pendidikan dapat memperkuat pendidikan tentang
wawasan nusantara di kurikulum sekolah dan perguruan tinggi. Dengan memasukkan pendekatan
wawasan nusantara dalam pembelajaran, kita dapat memastikan bahwa generasi muda memiliki
pemahaman yang kokoh tentang pentingnya persatuan dalam keberagaman.
Ketiga, masyarakat dan pemerintah dapat bekerja sama dalam mempromosikan nilai-nilai
wawasan nusantara dalam kehidupan sehari-hari. Ini bisa melibatkan upaya-upaya untuk
mendukung kerjasama antar-etnis, mendukung kegiatan kebudayaan, dan memperkuat persatuan
dalam segala aspek kehidupan.

Terakhir, penting untuk terus mengkaji peran wawasan nusantara dalam menangani isu-
isu kontemporer, seperti perlindungan lingkungan, perdamaian, dan keadilan sosial. Dengan
menjadikan wawasan nusantara sebagai dasar dalam merumuskan kebijakan dan solusi untuk
tantangan zaman ini, kita dapat memastikan bahwa nilai-nilai yang diusung oleh konsep ini tetap
relevan dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi Indonesia.
Melalui upaya kolaboratif dan pemahaman yang lebih mendalam tentang wawasan
nusantara, Indonesia dapat terus menjadi teladan dalam memadukan keberagaman dengan
persatuan, serta dalam menjalani peran penting dalam diplomasi regional dan internasional.

Daftar Pustaka
Modul MKWU 4109: Pendidikan Kewarganegaraan di Era Digital
Abdullah, T. (2010). Wawasan Nusantara: Pandangan Hidup Bangsa Indonesia. LP3ES.
Basri, M. C. (2013). Wawasan Nusantara: Konsep dan Implementasi. LP3ES.
Dahana, A. (2018). Wawasan Nusantara: Sebuah Telaah Kritis. PT RajaGrafindo Persada.
Muljana, S. (2008). Wawasan Nusantara: Sebuah Tinjauan Historis. Pustaka Jaya.
Perwita, A. A. B. (2007). Kebijakan Luar Negeri Indonesia. Yayasan Obor Indonesia.
Pisani, E. (2014). Indonesia Etc.: Exploring the Improbable Nation. W. W. Norton & Company.
Soedarsono, R. M. (1996). Wawasan Nusantara: Sebuah Pengantar. Kanisius.
Vltchek, A. (2012). Indonesia: Archipelago of Fear. Pluto Press.
Ali, A. M. (2016). Wawasan Nusantara: Sebuah Kajian Filosofis. LP3ES.

Anda mungkin juga menyukai