Anda di halaman 1dari 7

Widi Maulana

048631467

MKDU4111

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 621

TUGAS KE : 1

Pendidkan Kewarganegaraan
PENDAHULUAN

Dengan keberagaman budaya, etnis, dan geografisnya, Indonesia merupakan negara yang unik di
antara bangsa-bangsa di dunia. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki
lebih dari 17.000 pulau dengan asal usul sosial, budaya, dan agama yang beragam, serta
dipisahkan oleh perairan yang luas. Untuk lebih memahami Indonesia, penting bagi kita untuk
mempelajari dan menganalisis konsep yang dikenal sebagai "Wawasan Nusantara". Wawasan
Nusantara bukan sekadar konsep geografis yang menggambarkan letak geografis Indonesia yang
strategis diapit oleh jalur-jalur penting perairan samudera. Lebih lanjut, Wawasan Nusantara
merupakan landasan pemikiran yang menjadi dasar persatuan, keberagaman, dan jati diri bangsa
Indonesia. Konsep ini tidak hanya berbicara tentang geografi, tetapi juga tentang budaya, sejarah,
dan visi bersama yang membentuk Indonesia.

Pada artikel kali ini kita akan menganalisis makna dan peran penting Wawasan Nusantara
sebagai sarana memahami Indonesia. Kita akan membahas sejarah dan perkembangan
konsep,serta bagaimana Wawasan Nusantara memainkan peran penting dalam menjaga
keberagaman dan persatuan dalam masyarakat Indonesia yang majemuk. Selain itu, kita juga
akan melihat bagaimana konsep ini dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan seharihari,
termasuk politik, pendidikan, dan diplomasi. Dengan memahami konsep Wawasan
Nusantara, kita dapat memperoleh wawasan lebih dalam tentang Indonesia sebagai bangsa yang
penuh dengan budaya dan sejarah, serta mengapresiasi pentingnya keberagaman sebagai aset
terpenting bangsa ini. Oleh karena itu, artikel ini bertujuan untuk menginspirasi dan memberikan
informasi lebih luas kepada pembaca agar lebih memahami dan menghargai keberagaman dan
persatuan yang menjadi ciri khas Indonesia.

KAJIAN PUSTAKA

Dikutip dari Kitab Pararaton, kata nusantara dalam sejarah pertama kali diucapkan oleh Patih
Gajah Mada dalam Sumpah Palapa. Nusantara dalam Kitab Negarakertagama berartika gugusan
pulau-pulau diluar Jawa dengan Majapahit sebagai ibukotanya. Dalam sudut pandang Hasan
Habib, wawasan nusantara merupakan kebulatan wilayah nasional, termasuk kesatuan sosial
budaya, satu kesatuan ekonomi, dan satu kesatuan hankam. Merujuk Majelis Permusyawaratan
Rakyat Tahun 1998, wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta
kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, (2013), dalam
substansi materi Pendidikan Kewarganegaraan tetap mengadakan materi Wawasan nusantara
sebagai salah satu topik yang diharapkan dapat memperkokoh kesadaran mahasiswa akan
pentingnya persatuan Indonesia dan keutuhan NKRI. Pendidikan Wawasan Nusantara menjadi
bagian penting dalam upaya memperkenalkan konsep tersebut kepada generasi muda Indonesia.
Penelitian Dr. Ruli Manurung dalam “Pendidikan Wawasan Indonesia di Sekolah Dasar” (2015)
menyoroti pentingnya pendidikan ini dalam membekali anak dengan pemahaman awal tentang
budaya, geografi, dan persatuan Indonesia.

Konsep Wawasan Nusantara tidak hanya relevan dalam konteks sejarah, namun juga dalam
politik dan diplomasi Indonesia saat ini. Penelitian Prof.Dr. Rizal Sukma dalam Wawasan dan
Diplomasi Kepulauan Indonesia (2008) menunjukkan bagaimana prinsip Wawasan Nusantara
digunakan dalam diplomasi dan hubungan internasional untuk mengamankan kepentingan
nasional Indonesia dan menjaga perdamaian di kawasan. Dr. Julia Suryakusuma, dalam
“Multikulturalisme dalam Wawasan Nusantara” (2003), membahas bagaimana konsep ini dapat
diintegrasikan ke dalam upaya pengelolaan dan proses memajukan keanekaragaman budaya di
Indonesia.

Hakikat Wawasan Nusantara adalah mengedepankan persatuan dan kesatuan sebagai landasan
utama dalam menghadapi berbagai perbedaan di seluruh Indonesia. Pemahaman tersebut
menumbuhkan rasa cinta tanah air dan rasa bangga terhadap jati diri bangsa, sehingga seluruh
warga negara mempunyai semangat untuk bekerjasama membangun dan menjaga keutuhan
negara. Wawasan nusantara sendiri berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, ini
tercantum didalam Rancangan Undang-Undang DPR tanggal 21 November 2016.

PEMBAHASAN

Pada masa sekarang dengan telah dipengaruhi oleh globalisasi dan berbagai perubahan yang
sangat dinamis di berbagai bidang kehidupan, bangsa Indonesia dihadapkan pada berbagai
persoalan dan tantangan baik yang berasal dari internal maupun eksternal. Permasalahan yang
ada di internal antara lain adalah semakin terkikisnya landasan kehidupan berbangsa dan
bernegara, melemahnya komitmen terhadap nilai-nilai dasar kehidupan dan norma-norma yang
telah lama menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Rendahnya komitmen
tersebut antara lain tercermin pada melemahnya wibawa hukum akibat rendahnya semangat
penegakan hukum, meningkatnya angka kemiskinan, meningkatnya kriminalitas, dan
meningkatnya ancaman disintegrasi bangsa akibat menguatnya ikatan antar suku, dan orisinalitas
agama. Hal ini berujung pada kemerosotan moral dan karakter anak bangsa (Abdulgani, 1995).
Tantangan dan ancaman yang ditimbulkan oleh negara-negara asing tidak kalah dengan
tantangan dan ancaman yang ditimbulkan oleh negara kita sendiri, apalagi mengingat tantangan
globalisasi yang mungkin disebabkan oleh meluasnya sistem demokrasi liberal yang ada di
berbagai aspek kehidupan baik di bidang ekonomi, politik, sosial budaya, serta bidang
keamanan dan pertahanan.

Berdasarkan peristiwa di atas, hal inilah yang menjadi alasan utama para ahli
pendidikan mengajak revitalisasi pembangunan karakter bangsa melalui wadah pendidikan
sebagai bagian dari upaya pemajuan dan pengembangan nilai-nilai kebangsaan dan karakter
bangsa (Puskur, 2010) (Suyatno, 2009). Di bidang pendidikan tinggi berlaku Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi yang secara langsung menyatakan bahwa
pendidikan kewarganegaraan saat ini sangat penting mengingat kondisi kehidupan masyarakat
Indonesia, tanpa mengabaikan urgensi mata kuliah wajib lainnya. Untuk itu diperlukan
pengembangan lebih lanjut terkait dengan hal tersebut guna mencapai tujuan, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (2013) dalam muatan materi
pendidikan kewarganegaraan tetap memberikan materi Wawasan Nusantara sebagai salah satu
topik yang diharapkan dapat meningkatkan kesadaran mahasiswa terhadap pendidikan
kewarganegaraan, pentingnya persatuan Indonesia dan keutuhan NKRI.

Wawasan Nusantara adalah cara pandang suatu bangsa terhadap diri sendiri dan lingkungannya,
yang dijelaskan dari falsafah dan sejarah dasar bangsa tersebut sesuai dengan kondisi keberadaan
negara dan kondisi geografis untuk mencapai tujuan atau cita-cita nasional. Wawasan Nusantara
sebagai catatan geopolitik negara kesatuan Republik Indonesia pada hakikatnya dibatasi oleh
nilai-nilai universal yang terfokus pada nilai-nilai ketuhanan sebagai landasan hubungan sosial
dan kewilayahan. Dapat dipahami lebih lanjut bahwa Pancasila dan kesatuan geografis yang
dihadirkan dalam semangat Deklarasi Djuanda Tahun 1957 merupakan satu kesatuan utuh yang
tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Nilai universalitas ini merangkai keragaman budaya
menjadi sebuah identitas yang unik, oleh karena itu masuk akal untuk menyebut Indonesia
sebagai negara-bangsa. Kesatuan budaya hendaknya tidak dipahami sebagai keseragaman
keberagamannya, melainkan sebagai perwujudan peran terhadap nilai-nilai luhur universal yang
ada pada masing-masing kebudayaan tersebut, yang kemudian dikaitkan dengan jati diri
bangsa. Dalam pandangan Kjellen , bahwa hanya melalui kebudayaan yang kuat suatu bangsa
dapat menciptakan suatu ruang di mana dapat mengembangkan dan mewujudkan identitas
nasionalnya.

Wawasan Nusantara memiliki dua konsep besar mengenai doktrin persatuan bangsa Indonesia,
yaitu “Bhinneka Tunggal Ika” dan “Tan Hana Dharma Mangrwa”. Konsep pertama, “Bhinneka
Tunggal Ika”, merujukan pada kesatuan jati diri bangsa, yang tersusun dari keragaman adat,
budaya, dan kepercayaan yang membentuk aspek ideologi, serta gugusan pulau dari Sabang
sampai Merauke. Hal ini terbentuk sejak zaman dahulu sehingga membentuk pemahaman
regional. Konsep yang kedua yaitu “Tan Hana Dharma Mangrwa” merupakan suatu kesatuan
konsepsi tentang kebenaran bahwa jati diri yang dimaksud adalah negara-bangsa yang disebut
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dewasa ini, konsep Wawasan Nusantara mengalami
perkembangan bukan hanya mengenai wilayah geografis saja, melainkan mencakup hal-hal yang
lebih luas seperti kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan, termasuk
persatuan sebagai satu bangsa.

Pemahaman Wawasan Nusantara merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
mengembangkan rasa dan sikap nasionalisme di kalangan masyarakat Indonesia. Hal ini
ditunjukkan dengan tujuan pendidikan yang juga harus berlandaskan Pancasila dan UUD
1945. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Bab 1 Ketentuan Umum Pasal 1 Ayat 2 yang menyatakan: “Pendidikan nasional
adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang terkandung dalam “mengakar” dalam nilai-nilai agama, budaya
nasional Indonesia dan budaya lainnya”. Melalui pendidikan kita berupaya mencapai dan
melaksanakan pemahaman tentang kepulauan Indonesia dan sikap nasionalis.

Selain di dunia pendidikan, penerapan Wawasan Nusantara juga dilakukan pada sistem politik
Indonesia. Penerapan Wawasan Nusantara dalam kesatuan politik di Indonesia sangat berkaitan
dengan kepentingan nasional, yaitu mempertahankan wilayah secara utuh dan bangsa yang
bersatu tetap mengalami perkembangan, dan terus dilestarikan hingga seterusnya. Konsep
semangat kesatuan kebangsaan dalam kesatuan politik ini secara tersirat dan tersurat ditegaskan
dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dan diwujudkan dalam Proklamasi Kemerdekaan pada
17 Agustus 1945.

Wawasan Nusantara ini terlampir dalam Deklarasi Djuandan 1957 dan kemudian dijadikan
konsep politik Indonesia. Rumusan Wawasan Nusantara tersebut ada dalam Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat sejak tahun 1973 hingga 1998, serta dimasukkan kedalam naskah Garis
– Garis Besar Haluan Negara (GBNH). Lalu pada tahun 2002, konsep Wawasan Nusantara
dimasukkan kedalam rumusan Pasal 25A Undang – Undang Negara Republik Indonesia 1945
Hasil Perubahan Keempat Tahun 2002.

Makna Wawasan Nusantara dalam kesatuan politik dijelaskan sebagai berikut:

1) Kebulatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya merupakan satu kesatuan
wilayah, wadah, ruang hidup, dan kesatuan dimensi bangsa serta menjadi modal dan
milik bersama bangsa.
2) Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa, berbagai keyakinan
serta agama, dan ras merupakan satu kesatuan dalam keragaman (Bhinneka Tunggal Ika).
3) Bangsa Indonesia memiliki kesadaran persatuan, senasib sepenanggungan, sebangsa, dan
setanah air, serta mempunyai tekad dalam mencapai cita-cita bangsa.
4) Pancasila menjadi falsafah serta ideologi bangsa dan negara yang melandasi, menuntun,
dan mengarahkan bangsa Indonesia dalam mencapai tujuannya.
5) Kehidupan politik di seluruh wilayah Nusantara merupakan satu kesatuan politik yang
diselenggarakan berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945.
6) Seluruh Kepulauan Nusantara merupakan satu kesatuan sistem hukum dalam arti bahwa
hanya ada satu hukum nasional yang mengabdi kepada kepentingan nasional.
7) Bangsa Indonesia hidup berdampingan dengan bangsa lain dan berperan menciptakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial
melalui politik luar negeri bebas aktif serta diabdikan pada kepentingan nasional.

Dapat disimpulkan bahwa Wawasan Nusantara dalam kesatuan politik negara ditujukan agar
dalam menjalankan politik dan pemerintahan tetaplah mempertahankan kesatuan Indonesia
yang beragam dan mempertahan ideologi serta identitas bangsa.

Wawasan Nusantara pula diterapkan dalam menjalankan perekonomian bangsa. Hal ini
diharapkan membantu menciptakan tatanan ekonomi yang menjamin peningkatan
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Wawasan Nusantara dalam aspek ekonomi
menunjukkan tanggung jawab pengelolaan sumber daya alam yang memperhatikan
kebutuhan seluruh masyarakat Nusantara secara timbal balik, dan kelestarian sumber daya
alam maupun sumber daya manusia yang ada di wilayah tersebut.

Dalam kesatuan sosial budaya, Wawasan Nusantara menyatukan corak keragaman budaya
dan menanamkan rasa persatuan dalam perbedaan ke setiap individu masyarakat. Dengan
tidak adanya penolakan atas budaya dan keberagaman, kekayaan budaya bangsa akan
menjadi modal dan landasan mengembangkan budaya bangsa, sehingga identitas bangsa
tetap terjaga.

Selain itu, penerapan Wawasan Nusantara turut mewujudkan kesatuan dalam pertahanan dan
keamanan negara. Perwujudan Wawasan Nusantara dalam pertahanan dan keamanan akan
menumbuhakan kesadaran cinta tanah air, serta membentuk sikap bela negara. Sikap
kesadaran cinta tanah air dan bela negara akan menjadi modal utama dalam menggerakkan
partisipasi masyarakat Indonesia dalam menghadapi setiap bentuk ancaman.

PENUTUP

KESIMPULAN

Wawasan Nusantara merupakan bagian penting dalam membentuk identitas dan rasa
persatuan bangsa Indonesia. Dengan penerapan Wawasan Nusantara dalam berbagai aspek
kehidupan bangsa dan bernegara, akan melahirkan generasi-generasi bangsa yang
membangun dan memajukan negara nya dengan rasa penuh cinta tanah air. Wawasan
Nusantara juga ikut serta dalam pengembangan negara menjadi negara yang memiliki
identitas bangsa yang kuat, lebih baik, dan tidak mudah terpengaruh oleh budaya asing yang
dapat merusak moral bangsa.
SUMBER

 Lasiyo, Reno Wikandaru, dan Hastangka. 2023. MKDU4111 PENDIDIKAN


KEWARGANEGARAAN. Universitas Terbuka.

 Lilis Dewi Ratih, dan Fatma Ulfatun Najicha. 2021. JURNAL GLOBAL CITIZEN :
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI UPAYA MEMBANGUN RASA DAN
NASIONALISME WARGA NEGARA : SEBUAH TINJAUAN LITERATUR. Universitas
Slamet Riyadi.

 Arief Adi Purwoko. 2020. THE MATERIAL OF WAWASAN NUSANTARA AS


INDONESIAN GEOPOLITIC NOTE AND THE IMPLEMENTATION IN ISLAMIC
STATE UNIVERSITY. Islamic State Institute of Pontianak.

 Fahum.umsu.ac.id. Annisa Medina Sari. Wawasan Nusantara : Pengertian, Tujuan, Landasan


dan Implementasinya.
https://fahum.umsu.ac.id/wawasan-nusantara/

 Rancangan Undang – Undang Republik Indonesia Wawasan Nusantara


https://www.dpr.go.id/dokakd/dokumen/RJ2-20161121-120005-3928.pdf

Anda mungkin juga menyukai