Disusun oleh:
KUTACANE
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini
memperdalam mata kuliah Landasan Pendidikan dalam kegiatan belajar. Selain itu,
makalah ini diharapkan agar dapat menjadi referensi para pembaca agar bisa
Oleh karena itu, makalah ini diharapkan agar pembaca menyadari bahwa pendidikan
adalah apa yang kita peroleh melalui belajar, berupa pengetahuan, nilai-nilai,
perbuatan belajar itu sendiri. Seiring dengan berjalannya waktu, dunia pendididkan
mengalami perkembangan yang signifikan. Akhir kata, saya ucapkan terima kasih
kepada para pembaca yang sudah berkenan membaca makalah ini dengan tulus dan
ikhlas. Semoga makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi saya dan pembaca.
Amin.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG...................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................2
C. TUJUAN PENULISAN.................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kerukunan................................................................................4
KESIMPULAN..........................................................................................................14
SARAN......................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
mencapai sebuah kesejahteraan hidup di negeri ini. Seperti yang kita ketahui,
Indonesia memiliki keragaman yang begitu banyak. Tak hanya masalah adat
istiadat atau budaya seni, tapi juga termasuk agama. Masyarakat Indonesia
keanekaragaman suku, budaya, bahasa, ras tapi juga dalam hal agama. Agama
yang diakui oleh pemerintah Indonesia adalah agama Islam, Kristen Protestan,
nilai dasar agama itu sendiri yang mengajarkan kepada kita kedamaian, hidup
1
beragama sebagai golongan terbuka, sehingga memungkinkan dan
umat beragama telah berhubungan baik dengan anggota dari golongan agama-
Dengan gambaran di atas dan berangkat dari suatu hal menarik untuk
B. Rumusan Masalah.
Berangkat dari latar belakang masalah di atas, maka akan kami susun
penelitian dan membuat kajian yang diteliti menjadi lebih fokus. Rumusan
2
1. Defenisi kerukunan?
1. Tujuan.
Banaran.
2. Manfaat
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
Manfaat secara praktis, untuk menambah bahan informasi bagi peneliti yang
untuk dikembangkan dalam spektrum yang lebih luas dan dapat berguna
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kerukunan
kata dasar rukun, berasal dari bahasa Arab ruknun (rukun) jamaknya arkan
berarti asas atau dasar, misalnya: rukun islam, asas Islam atau dasar agama
Islam. Dalam kamus besar bahasa Indonesia arti rukun adalah sebagai berikut:
Rukun (nomina): (1) sesuatu yang harus dipenuhi untuk sahnya pekerjaan,
seperti: tidak sah sembahyang yang tidak cukup syarat dan rukunnya; (2) asas,
dari rukunnya; rukun islam: tiang utama dalam agama islam; rukun iman:
Arab, yakni ruknun yang berarti tiang, dasar, atau sila. Jamak rukun adalah
suatu kesatuan yang terdiri dari berbagai unsur yang berlainan dari setiap
unsur tersebut saling menguatkan. Kesatuan tidak dapat terwujud jika ada
4
agama yang satu dengan yang lainnya dalam satu pergaulan dan kehidupan
sebagai berikut:
5
2. Dewan Ensiklopedi Indonesia
orang untuk mempunyai suatu keyakinan yang berbeda. Selain itu menerima
pernyataan ini karena sebagai pengakuan dan menghormati hak asasi manusia
adalah suatu sikap atau sifat dari seseorang untuk membiarkan kebebasan
berbeda secara suku, ras, budaya, agama, golongan. Kerukunan juga bisa
bermakna suatu proses untuk menjadi rukun karena sebelumnya ada ketidak
rukunan serta kemampuan dan kemauan untuk hidup bersama dengan damai
dan tenteram
semua golongan agama bisa hidup bersama tanpa menguarangi hak dasar
pemeluk agama yang baik haruslah hidup rukun dan damai. Karena itu
kerukunan antar umat beragama tidak mungkin akan lahir dari sikap fanatisme
buta dan sikap tidak peduli atas hak keberagaman dan perasaan orang lain.
6
Tetapi dalam hal ini tidak diartikan bahwa kerukunan hidup antar umat
agama yang berbeda , sebab hal tersebut akan merusak nilai agama itu sendiri.
Kerukunan antar umat beragama itu sendiri juga bisa diartikan dengan
toleransi antar umat beragama. Dalam toleransi itu sendiri pada dasarnya
masyarakat harus bersikap lapang dada dan menerima perbedaan antar umat
beragama. Selain itu masyarakat juga harus saling menghormati satu sama
lainnya misalnya dalam hal beribadah, antar pemeluk agama yang satu dengan
agamanya.
3. Saling tenggang rasa dan toleransi dengan tidak memaksa agama kepada
orang lain.
satu tongkat utama dalam memelihara hubungan suasana yang baik, damai,
7
tidak bertengkar, tidak gerak, bersatu hati dan bersepakat antar umat
Dijelaskan Dalam pasal 1 angaka (1) peraturan bersama Mentri Agama dan
Mentri Dalam No.9 dan 8 Tahun 2006 tentang pedoman pelaksanaan tugas
ward the opinions of others diartikan dalam bahasa Indonesia artinya (lebih
8
Indonesia mengertikan toleransi itu sebagai sikap atau sikap menenggang,
kepercayaan, kelakuan yang lain dari yang dimiliki oleh seseorang atau yang
keyakinan. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa toleransi adalah sikap
lapang dada terhadap prinsip orang lain, tanpa mengorbankan diri sendiri.
masyarakat.
adalah suatu sikap yang memberi kebebasan kepada orang lain tanpa ada
pengakuan hak-hak asasi manusia. Jelas bahwa toleransi terjadi dan berlaku
hanya pada aspek-aspek yang detail dan teknis bukan dalam persoalan yang
prinsipil.
9
D. Manfaat Dari Kerukunan Antar Umat Beragama
beragama yang dilandasi toleransi, saling mengerti, saling menghargai satu sama
hidup beragama dapat berjalan secara harmonis, sehingga bangsa ini dapat
10
ketegangan-ketegangan yang ditimbulkan akibat perbedaan paham
pemeluk agama sudah rukun, maka hal yang demikian akan dapat
11
yang telah dituangkan dalam (garis-garis besar haluan negara)
GBHN.
dikembangkan.
12
BAB II
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
dan tidak saling bermusuhan agar agama bisa menjadi pemersatu bangsa Indonesia
yang secara tidak langsung memberikan stabilitas dan kemajuan Negara. Cara
tentang hubungan antar sesama umat beragama. Selain itu ada beberapa cara
menjaga sekaligus mewujudkan kerukunan hidup antar umat beragama antara lain: 1.
agama lain. B. Saran Saran yang dapat diberikan untuk masyarakat di Indonesia
supaya menanamkan sejak dini pentingnya menjaga kerukunan antar umat beragama
agar terciptanya hidup rukun antar sesama sehingga masyarakat merasa aman,
13
B. Saran
tentang toleransi antar umat beragama agar lebih memahami bagai mana perbuatan-
negara Indonesia adalah negara multikultural, sehingga masyarakat juga harus saling
menghargai perbedaan yang ada, agar tercipta kehidupan yang baik dan rukun.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://insanmultikultural.wordpress.com/hubungan-antaragama-di-indonesia-
tantangan-dan-harapan
Abubakar, Irfan. 2009. Agama dan Hak Asasi Manusia. Jakarta: Center for The Study
Ali, A. Mukti. 1992. Ilmu Perbandingan Agama, Dialog, Dakwah dan Misi. Jakarta :
INIS.
15