TUJUAN PEMBUATAN
1. Untuk Mengetahui Kerjasama Antara Umat Beragama
2. Untuk Mengetahui Kerjasama Antar Muslim
3. Untuk Mengetahui Kerjasama Umat Islam Dengan Penganut
Agama Lain
Disusun oleh :
Asifa Nur Afrida (11012000259)
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS BINA BANGSA
2021
Daftar isi
Daftar isi ............................................................................................................. I
Kata pengantar................................................................................................... II
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan masalah....................................................................................1
C. Tujuan penulisan.....................................................................................1
BAB II
Pembahasan
1. Pengertian Kerjasama Antara Uamat Beragama.....................................2
2. Kerjasama Sesama Muslim.....................................................................2
3. Kerjasama Umat islam dengan penganut agama lain..............................5
BAB III
Penutup
Kesimpulan..........................................................................................................9
Saran....................................................................................................................9
Daftar Pustaka...................................................................................................10
I
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat, Hidayah dan Karunia-nya sehingga saya dapat
menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah
ini, saya akan membahas mengenai “Kerjasama Umat Beragama”
Demikian makalah ini saya buat, semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum Wr. Wb
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kerjasama antar umat beragama sangat diperlukan. Karena kita diperintahkan
untuk senantiasa hidup berdampingan dengan umat agama lain. Dan hal ini
sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW. Dimana kita harus hidup saling
membantu dan bekerja sama sekalipun dia umat non-muslim. Kerjasama umat
beragama yaitu hubungan esame umat beragama yang dilandasi dengan
toleransi, saling pengertian, saling menghormati, saling menghargai dalam
kesetaraan pengamalan ajaran agamanya dan kerja sama dalam kehidupan
masyarakat dan bernegara.
Kerukunan umat beragama dalam islam yakni Ukhuwah Islamiah. Ukhuah
islamiah berasal dari kata dasar “Akhu” yang berarti saudara, teman, sahabat,
Kata “Ukhuwah” sebagai kata jadian dan mempunyai pengertian atau menjadi
kata benda abstrak persaudaraan, persahabatan, dan dapat pula berarti
pergaulan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Kerjasama Antara Umat Beragama ?
2. Bagaimana Kerjasama Sesama Muslim ?
3. Bagaimana Kerjasama Umat islam Dengan Penganut Agama Lain ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk Mengetahui Kerjasama Antara Umat Beragama ?
2. Untuk Mengetahui Kerjasama Sesama Muslim ?
3. Untuk Mengetahui Kerjasama Umat islam Dengan Penganut Agama
Lain ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Tuhan Yang Maha Esa. Ketiga, yang lebih khusus, Ukhuwah Islamiah: berarti
ikatan persaudaraan sesama umat Islam.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, kerja sama adalah kegiatan atau usaha
yang dilakukan oleh beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama. Kerja
sama merupakan suatu bentuk proses sosial yang didalamnya terdapat
persekutuan antara orang per orang atau kelompok manusia untuk mencapai
tujuan bersama. Kerja sama dapat juga terjadi karena orientasi individu
terhadap kelompoknya sendiri atau kelompok lain. Kerja sama akan timbul
apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan yang sama
dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan
pengendalian diri sendiri untuk memenuhi kepentingan itu.
Kerja sama akan menimbulkan asimilasi yaitu suatu proses yang
ditandai dengan adanya usaha mengurangi perbedaan yang terdapat pada
perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga berusaha untuk
mempertinggi kesatuan tindakan, sikap dan proses mental dengan
memperhatikan kepentingan-kepentingan dan tujuan bersama.
Kerja sama sehari-hari terjadi dalam bentuk interaksi yang sederhana
dan rutin antar anggota kedua kelompok. Kerja sama ini terjadi dalam bentuk
kunjungan antar tetangga, makan bersama, pesta bersama, mengizinkan anak-
anak untuk bermain, saling membantu antar tetangga dan lain-lain. Sementara
kerja sama asosiasional terjadi dalam kelompok-kelompok yang lebih
terorganisir seperti asosiasi bisnis, organisasi profesional, perkumpulan olah
raga, atau perkumpulan antar anggota partai politik tertentu .
Sesuai dengan tingkatannya Forum Kerukunan Umat Beragama
dibentuk di Provinsi dan Kabupaten. Dengan hubungan yang bersifat
konsultatif dengan tugas melakukan dialog dengan pemuka agama dan tokoh-
tokoh masyarakat, menampung aspirasi Ormas keagamaan dan aspirasi
masyarakat, menyalurkan aspirasi dalam bentuk rekomendasi sebagai bahan
3
kebijakan. Kerukunan antar umat beragama dapat diwujdkan dengan;
1. Saling tenggang rasa, saling menghargai, toleransi antar umat beragama
2. Tidak memaksakan seseorang untuk memeluk agama tertentu
3. Melaksanakan ibadah sesuai agamanya, dan
4. Mematuhi peraturan keagamaan baik dalam Agamanya maupun peraturan
Negara atau Pemerintah.
Dengan demikian akan dapat tercipta keamanan dan ketertiban antar
umat beragama, ketentraman dan kenyamanan di lingkungan masyarakat
berbangsa dan bernegara.
4
2 Status Sosial Ekonomi.
Status sosial ekonomi seseorang diperkirakan berpengaruh terhadap kerja sama
antarumat beragama. Seseorang yang mempunyai status sosial ekonomi yang
memadai, dalammenjalankan roda perekonomiannya, cendrung untuk
berhubungan dengan orang lain yang berbeda baik suku maupun agama.
3 Sikapa Keberagaman.
Sikap keberagamaan diasumsikan mempunyai pengaruh terhadap kerja sama
antarumat beragama. Seseorang untuk dapat bekerja sama dengan orang lain,
didorong oleh sikapnya terhadap orang atau kelompok tersebut. Kalau
sikapnya tidak menghargai orang atau kelompok lain, maka sudah barang tentu
akan sulit untuk menciptakan kerja sama diantara mereka. Sebaliknya bila
seseorang mempunyai sikap terbuka, tolerans dan menghargai orang atau
kelompok lain, maka sangat terbuka untuk membangun kerja sama diantara
mereka yang berbeda agama
4 Tingkat kepercayaan(trust)
Kerja sama antarumat beragama dapat tercipta bila diantara mereka terdapat
rasa saling percaya. Bila rasa saling percaya itu belum tumbuh pada masing-
masing kelompok agama, sangat sukar untuk menciptakan kerja sama antar
umat beragama. Untuk menumbuhkan rasa saling percaya tersebut, perlu
dilakukan semacam dialog, seminar, temu karya, untuk membicarakan hal-hal
yang kemungkinan dapat dikerja samakan. Dalam kerja sama rasa saling
percaya itu sangat diperlukan. Oleh sebab itu diasumsikan bahwa trust
mempunyai pengaruh terhadap kerja sama antarumat beragama.
3. Kerjasama Umat islam dengan penganut agama lain .
Ruang lingkup kerja sama dalam masyarakat yang biasa disebut tasamuh.
Tasamuh, yaitu kerjasama antara masyarakat muslim dan masyarakat non
muslim yang bertujuan memelihara kerukunan hidup dan kerja sama yang baik
dalam masyarakat. Tasamuh berfungsi sebagai penertib, pengaman, pendamai,
dan pemersatu dalam komunikasi dan interaksi sehingga terpelihara kelestarian
5
lingkungan hidup dan terwujudnya hubungan baik antara sesama anggota
masyarakatnya. Namun, tasamuf diantara sesama muslim didasari oleh rasa
kasih sayang, sesuai kedudukan seorang mukmin dengan mukmin lainnya,
yaitu bersaudara sehingga berfungsi untuk saling meneguhkan atau
menguatkan sebagai suatu bangunan yang kokoh dan kuat.
Islam membolehkan umatnya untuk bekerja sama dengan penganut agama lain
diluar kegiatan Spiritual, misalnya menjalin hubungan ekonomi dan
perdagangan, politik, sosial, dan budaya sepanjang dapat menjalin kemurnian
akidahnya. Sedangkan kerja sama dalam urusan ritual atau ibadah tidak
diperkenankan sama sekali. Tetapi umat Islam tetap wajib menghormati dan
memberikan kebebasan kepada mereka untuk menjalan agamanya.
6
menjadi aman, tenteram, tertib, dan damai. Bentuk kerjasama antar umat
beragama di antaranya sebagai berikut:
a. Adanya dialog antar pemimpin agama
b. Adanya kesepakatan di antara pemimpin agama untuk membina
agamanya masing-masing.
c. Saling memberikan bantuan bila terkena musibah bencana alam.
7
akan tetapi hal itu bukanlah sebuah alasan untuk kita menghindari orang yang
berbeda keyakinan dengan kita dan tidak mau bekerjasama dengan mereka.
Karena kita tahu bahwa negara kita yaitu negara Indonesia memiliki beragam
suku, ras dan agama, untuk itu kita harus bisa saling menghargai, menghormati
dan saling tengang rasa terhadap agama yang di anut oleh rekan kita yang
berbeda kepercayaan.
Kerja sama akan menimbulkan asimilasi yaitu suatu proses yang
ditandai dengan adanya usaha mengurangi perbedaan yang terdapat pada
perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga berusaha untuk
mempertinggi kesatuan tindakan, sikap dan proses mental dengan
memperhatikan kepentingan-kepentingan dan tujuan bersama. Karena dengan
adanya suatu kerjasama, kita dapat menghindari berbagai konflik yang bisa
saja terjadi di antara kita dan menghindari sikap ketidak adilan terhadap
mereka yang lain agamanya.
Kerja sama antar umat bergama merupakan bagian dari hubungan sosial
anatar manusia yang tidak dilarang dalam ajaran agama. Hubungan dan kerja
sama dalam bidang-bidang ekonomi, politik, maupun budaya tidak dilarang,
bahkan dianjurkan sepanjang berada dalam ruang lingkup kebaikan. Dari sudut
pandang itulah kita sebgai umat manusia yang menganut agama yang berbeda
dapat membentuk suatu kerjasama yang baik dan tanpa harus bekerjasama
dengan orang-orang yang se-iman saja dan mengasingkan orang yang berbeda
keyakinan karena hal itu sebuah kesalahan yang besar juka kita mengucilkan
mereka.
Dari sebuah kerjasama tersebut, kita dapat mengambil banyak manfaat
didalamnya karena kita bisa mengenal kepercayaan kerabat kita tersebut,
menghindari konflik, menghindari sikap saling melecehkan agama orang lain
dan saling menghargai sesuai dengan isi dari sila-sila Pancasila dan UUD 1945
sebagai dasar hukum negara kita.
8
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Kerja sama antar umat beragama dapat tercipta bila diantara mereka
terdapat rasa saling percaya. Bila rasa saling percaya itu belum tumbuh pada
masing-masing kelompok agama, sangat sukar untuk menciptakan kerja sama
antar umat beragama. Untuk menumbuhkan rasa saling percaya tersebut, perlu
dilakukan semacam dialog, seminar, temu karya, untuk membicarakan hal-hal
yang kemungkinan dapat dikerja samakan. Dalam kerja sama rasa saling
percaya itu sangat diperlukan. Oleh sebab itu diasumsikan bahwa trust
mempunyai pengaruh terhadap kerja sama antarumat beragama.
b. Saran
Agar terciptanya kerjasama antar umat beragama berjalan dengan baik, maka
hendaknya saling menghargai satu sama lain, menerapkan sikap toleransi
beragama dan tidak saling membeda-bedakan. Apalagi kita sebagai warga
indonesia yang memiliki banyak anutan agama yang berbeda-beda, harus
saling menghargai dan tidak saling menjelek-jelekan agama orang lain karena
hal itu dapat menimbulkan konflik dan kecemburuan sosial sehingga dapat
menimbulkan hal yang tidak diinginkan untuk terjadi. Untuk itu kita perlu
saling menjaga sikap masing-masing dengan kesadaran diri pribadi, tnpa
mengikuti egoisme. Kerjasama umat beragama bisa dijaling dengan berbagai
cara seperti dialog, diskusi, mengadakan suatu kegiatan, atau pertemuan antar
agama, silaturahmi dan lain sebagainya.
9
DAFTAR PUSTAKA
Abu bakar, Suardi, Kewarganegaraan 1 Menuju Masyarakat Madani, Yudistira,
Jakarta, 2002
Arifin, Asrul, Mahasiswa Universitas Islam As-Syafi’iyah, Jatiwaringin Buku
Paket PKn MI, Pendidikan Kewarganegaraan Menjadi WargaNegara
YangBaik, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008
Daja Burhanudin, dkk, Agama dalam Dinamika Sosial Budaya, insight
Reference, 2009
Sekretariat Jendral MPR, Buku Undang-Undang Dasar Republik Indonesia,
MPR, 2010
Tim Konsorsium 7 PTAI, Junaedi, dkk, Bahan Perkuliahan Pendidikan
Kewarganegaraan, IAIN Sunan Ampel Surabaya Fakultas Tarbiyah, 2008
Yusuf, Ali Anwar , Wawasan Islam, Pustaka Setia, Bandung, 2002
Shaw, E. "Indonesian Religions". "Overview of World Religions". Retrieved
September 8, 2006
http://safrilblog.wordpress.com/2012/03/06/kewajiban-warga-negara-softskill/
http://syadiashare.com/hak-dan-kewajiban-warga-negara.html
10