Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN HASIL REFLEKSI KEGIATAN PEMBELAJARAN

MKWK PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN)

“IMPLEMENTASI TOLERANSI DALAM MENJAGA


KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA”

Dosen Pengampu :

Drs. SYAFRIL BARUS, M. A.

Disusun Oleh :
NAMA : AUDIVA NURHASANAH BATU BARA

NIM : 210406071

NAMA KELAS : PKN KELAS 09

MATA KULIAH : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


SEMESTER GENAP 2022

1
DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………………………………….

1.1. Latar Belakang……………………………………………………….


1.2. Tujuan…………………………………………………………………………..

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………………….

2.1. Toleransi Kehidupan Beragama……………………………………………….

2.2.Pendidikan Toleransi Kehidupan Beragama…………………………………...

2.3. Manfaat Toleransi Kehidupan Beragama……………………………………...

BAB III HASIL REFLEKSI…………………………………………………………..

3.1. Pengetahuan……………………………………………………………...

3.2. Cara Pandang………………………………………………………….

3.3. Perubahan Perilaku………………………………………………………

3.4.Keterampilan Komunikasi dan Substansi………………………………...

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kerukunan umat beragama di Indonesia merupakan salah satu persoalan yang
akhir-akhir ini mencuat. Indonesia dikenal sebagai masyarakat plural. Hal ini dapat
dilihat dalam realitas ocial yang ada. Masyarakat Indonesia yang plural,
berdasarkan berbagai perbedaan, baik horizontal meliputi unit ocial, berdasarkan
etnis, agama, suku, adat dan bahasa. Sementara perbedaan ociall berhubungan
dengan perbedaan pada lapisan atas dan bawah yang melibatkan ocial politik,
ocial, dan ekonomi. Hidup dengan orang orang madani dapat dianggap sebagai
gaya hidup ideal karena membentuk orang orang beragama berdasarkan keyakinan
individu, masyarakat nya yang saling mencintai dan mengutamakan nilai nilai
kemanusiaan. Realisasi menjadi masyarakat madani tidak semudah membalikkan
telapak tangan. Namun, itu membutuhkan proses dan waktu yang lama serta
membutuhkan komitmen tiap individu untuk senantiasa tercemin kedalam
beberapa upaya guna menciptakan pemahaman yang lengkap tentang masyarakat
plural.

1.2. Tujuan
Agar mengetahui fungsi mata kuliah wajib kurikul (MKWK) bagi mahasiswa
Universitas Sumatera Utara dan sebagai pengembang kompetensi mahasiswa
dalam penguasaan keahliaan bidang studi atau bidang ilmu yang terkait dengan
yang diajarkan.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Toleransi Kehidupan Beragama

Toleransi berasal dari kata “ Tolerare ” yang berasal dari bahasa latin
yang berarti dengan sabar membiarkan sesuatu. Jadi pengertian toleransi secara
luas adalah suatu sikap atau perilakumanusia yang tidak menyimpang dari
aturan, dimana seseorang menghargai atau menghormati setiap tindakan yang
orang lain lakukan. Toleransi juga dapat dikatakan istilah dalam konteks sosial
budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya
deskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak dapat
diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. Contohnya adalah toleransi
beragama dimana penganut mayoritas dalam suatu masyarakat mengizinkan
keberadaan agama-agama lainnya. Istilah toleransi juga digunakan dengan
menggunakan definisi “kelompok” yang lebih luas , misalnya partai politik,
orientasi seksual, dan lain-lain. Hingga saat ini masih banyak kontroversi dan
kritik mengenai prinsip-prinsip toleransi baik dari kaum liberal maupun
konservatif. Jadi toleransi antar umat beragama berarti suatu sikap manusia
sebagai umat yang beragama dan mempunyai keyakinan, untuk menghormati
dan menghargai manusia yang beragama lain. Dalam masyarakat berdasarkan
pancasila terutama sila pertama, bertaqwa kepada tuhan menurut agama dan
kepercayaan masing-masing adalah mutlak. Semua agama menghargai manusia
maka dari itu semua umat beragama juga wajib saling menghargai. Dengan
demikian antar umat beragama yang berlainan akan terbina kerukunan hidup.

2.2. Pendidikan Toleransi Kehidupan Beragama

Pendidikan multikultural merupakan implementasi pendidikan toleransi


kehidupan beragama. Pendidikan multikultural (multicultural education)
merupakan respon terhadap perkembangan keragaman populasi Universitas,

4
sebagaimana tuntutan persamaan hak bagi setiap kelompok. Secara luas
pendidikan multikultural itu mencakup seluruh siswa tanpa membedakan
kelompok-kelompoknya seperti gender, etnik, ras, budaya, strata sosial, dan
agama (Muliadi, 2012 58).

Nilai multikultural adalah sebuah rekognisi yang mengakui


keberagaman (pluralisme) budaya (Hanum, 2013; Kirkham, 2016), sementara
toleransi beragama merupakan sebuah sikap individu yang mengakui hak setiap
kelompok beragama (Mirchandani & Tastsoglou, 2000). Konsep
multikulturalisme dikemukakan oleh Will Kymlicka (2012) untuk menjelaskan
hubungan antara kelompok ras kulit putih dan hitam. Perkembangan diskursus
mengenai demokrasi liberal menekankan pada hak dan kebebasan individu
sebagai dasar toleransi beragama. Kemudian, konsep kewarganegaraan
berupaya untuk menjelaskan mengenai pentingnya hak kolektif kelompok
dalam konteks masyarakat Barat, khususnya di Amerika (Almagor, 2000).

2.3.Manfaat Toleransi Kehidupan Beragama

Ada beberapa manfaat yang dapat kita ketahuin dari toleransi kehidupan beragama,
yaitu :

 Menerima nilai-nilai orang lain


Manfaat toleransi yang penting dalam kehidupan sehari-hari adalah
menerima nilai-nilai orang lain. Dari toleransi, manusia belajar bahwa
setiap orang memiliki pendapat dan nilai mereka sendiri dan bahwa ini
perlu dihormati dan diterima.
 Membuka pandangan
Toleransi tidak hanya menciptakan kedamaian. Dengan toleransi,
seseorang akan terbuka terhadap cara berpikir lain dapat membantu
perkembangan pribadi. Rasa ingin tahu dan kesiapan untuk mempelajari
dunia baru, ide, dan cara berpikir dapat membantu orang menjadi lebih
toleran.

5
 Menambah pengetahuan
Dengan toleransi, pengetahuan dan ilmu baru akan didapatkan. Dengan
menerima nilai-nilai orang lain yang berbeda, pengetahuan akan
keragaman menjadi meningkat. Biasanya, kurangnya toleransi adalah
akibat dari ketakutan dan ketidaktahuan terhadap hal yang tidak
diketahui. Keingintahuan dan kesiapan untuk belajar tentang dunia baru,
ide dan cara berpikir dapat membantu orang menjadi lebih toleran.
 Menguatkan nasionalisme
Manfaat toleransi bisa menunjukkan seberapa besar rasa nasionalisme
seseorang. Orang yang memiliki toleransi tinggi, biasanya akan
memiliki rasa cinta yang tinggi pula terhadap tanah airnya. Sebab ia
menyadari bahwa Indonesia adalah negara majemuk yang memiliki
banyak perbedaan.
 Menguatkan tali persaudaraan
Melalui sikap toleransi, setiap orang menghargai yang lainnya dan
memberikan rasa kasih sayang yang sama terhadap setiap perbedaan.
Dengan begitu, rasa persaudaraan sebangsa dan setanah air pun akan
semakin terpupuk. Setiap kelompok juga dapat terhindar dari berbagai
jenis perpecahan.
 Menciptakan keharmonisan dan kedamaian
Manfaat toleransi yang paing penting adalah menciptakan keharmonisan
dan kedamaian. Setiap orang yang memiliki rasa toleran dapat menahan
dirinya untuk tidak memaksakan pendapat pribadi kepada orang lain. Ini
membuat keharmonisan akan tetap terjaga, karena tiap orang bisa saling
memahami satu sama lain.
 Menguatkan iman
Dengan bersikap toleran, seseorang sudah menghargai dan menghormati
agama lain yang berbeda keimanannya. Ketika seseorang mampu
memiliki sikap toleransi, ia akan mengenal banyak orang dengan

6
berbagai latar belakang agama. Pada posisi inilah ia bisa menguji
seberapa kuat iman ketika berhubungan dengan orang lain.
 Mendukung pembangunan
Dengan adanya toleransi, maka pembangunan negara akan lebih cepat
berjalan. Sebab setiap orang akan memiliki perspektif yang serupa
mengenai perbedaan. Maka dari itu, kehidupan bernegara pun akan
menjadi lebih mudah untuk dijalani.
 Mendukung pemenuhan hak asasi manusia
Toleransi adalah tanggung jawab yang menjunjung tinggi hak asasi
manusia, pluralisme (termasuk pluralisme budaya), demokrasi dan
supremasi hukum. Melalui toleransi seseorang juga turut
memperjuangkan hak asasi manusia setiap orang yang ia temui. Mampu
menerima perbedaan satu sama lain sama dengan menghargai hak asasi
manusia setiap orang.
 Mendukung kebebasan
Orang yang toleran cenderung akan mendukung kebebasan berpendapat
dan mendukung orang lain bebas memilih pilihannya sendiri. Bersikap
toleran berarti menerima pendapat dan preferensi orang lain, bahkan
ketika mereka hidup dengan cara yang tidak disetujui.

7
BAB III

HASIL REFLEKSI

3.1 Pengetahuan

Selama masa perkuliahan saya banyak mendapatkan pengetahuan dari


Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK). Dalam konteks pembelajarannya
dengan menggunakan proyek, setiap mahasiswa disuruh membuat kelompok
lalu membuat proyek dengan tema “Toleransi Antar Umat Beragama”. Dengan
adanya pembelajaran PBL atau Project Based Learning dalam perguruan tinggi
banyak membawa dampak yang besar bagi saya sendiri selaku mahasiswa
terutama dalam bidang pengetahuan. Banyak sekali pembelajaran dan
pengalaman baru yang saya dapatkan. Ditambah lagi dengan suguhan sebuah
tema yang menarik yaitu “Toleransi VS Intoleransi antar Mahasiswa di
Universitas Sumatera Utara”. Dalam mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraaan, kami bukan hanya diajarkan terkait materi kami saja namun
kami juga diberi proyek yang harus dikerjakan oleh kelompok.

3.2 Cara Pandang

Dengan adanya MKWK saya menjadi lebih peka lagi terhadap isu sosial
terutama dalam aspek keagamaan dan kerukunan antar sesama. Saya melihat
bahwa kerukunan dan juga toleransi sangatlah penting bagi setiap manusia
karena manusia adalah makhluk social yang selalu membutuhkan bantuan
orang lain. Toleransi dan kerukanan sangat dibutuhkan antar umat beragama
supaya terjalin hubungan yang harmonis antar sesama. Memang benar
seseorang mempunyai hak preferensi untuk memilih jati dirinya dimana harus
bertoleransi atau tidak tapi satu hal yang pasti toleransi harus menjadi suatu hal
yang utama yang harus dimiliki disetiap kalangan masyarakat.

3.3 Perubahan Perilaku

8
Dengan adanya MKWK berbasis proyek mengajarkan saya pentingnya
kerja antar team dan saling menghargai pendapat satu sama lain, membangun
komunikasi antar sesama dan bertukar sudut pandang dengan teman untuk
menyelesaikan studi proyek. Apalagi dengan adanya suatu wadah yang dibuat
untuk tempat bertukar pendapat akan sangat penting dijaga sikap toleransi agar
bisa mencapai tujuan bersama. Kita juga dapat mengenal teman kita yang dari
berbagai jurusan berbeda, bukan hanya jurusan saja yang berbeda namun
agama, budaya kami pun berbeda dan disitulah toleransi dapat terjalin antar
kami semua. Selain itu, kita juga dapat menyatukan suara kita dengan
mengadakan musyawarah untuk menentukan topik pembahasan yang akan
dibuat untuk pengerjaan studi proyek.

3.4 Keterampilan Komunikasi

Pembelajaran MKWK Berbasis Proyek ini atau Project Based Learning


terutama dalam mata kuliah PKN membuat kemapuan komunikasi saya
menjadi lebih baik lagi. Selain peningkatan dalam bidang soft skill
poembelajaran MKWK berbasis proyek memberikan saya pengalaman dan juga
pengajaran baru. Dalam pembelajaran MKWK ini public speaking kita juga
ikut dilatih dimana ketika kita mengemukakan pendapat harus dapat membuat
orang lain juga mengerti apa yang kita maksud agar pesan dan tujuan yang
disampaikan dapat diterima oleh orang yang melihat dan mendengarkannya.

3.5 Substansi Mata Kuliah

Mata kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) pada mata Pendidikan


Kewarganegaraan merupakan salah satu mata kuliah penting yang harus
dipelajari oleh mahasiswa, karena dapat membentuk mahasiswa menjadi warga
negara yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Kemudian
membawa misi pendidikan moral bangsa, membentuk warga negara yang
cerdas, demokratis, dan berakhlak mulia, yang secara konsisten melestarikan

9
dan mengembangkan cita-cita demokrasi, dan membangun karakter bangsa
yang toleransi. Sehingga dapat membentuk karakter mahasiswa yang baik,
bertanggungjawab, dan saling menghormati antar sesamanya.

10
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil refleksi pada Mata Kuliah Pendidikan Wajib Kurikulum


(MKWK) terutama pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan ini sangat
berperan penting dalam penumbuhan karakter mahasiswa yang saling
menghargai satu sama lain dan mahasiswa juga mendapatkan pengetahuan, cara
berpikir/ sudut pandang yang baik, perubahan perilaku, keteranpilan dalam
berkomunikasi.

Untuk Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) terutama pada mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan diharapkan agar kedepannya bisa
mempetahankan dan bisa meningkatkannya lebih baik supaya mahasiswa bisa
memahami ketentuan yang ada pada mata kuliah.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/
nurilinsyirahhuluips28552/6149a95053f9cd0222306942/implementasi-
kerukunan-dan-toleransi-dalam-masyarakat-madani

https://www.pendaftaranpmb.web.id/2019/02/mengenal-mata-kuliah-wajib-
umum-dan-pilihan.html?m=1

https://www.dosenpendidikan.co.id/toleransi-antar-umat-beragama/

https://lipipress.lipi.go.id/detailpost/pendidikan-toleransi-beragama-sebuah-
kajian-sosiologi-tentang-peran-dan-hambatan-sekolah-dalam-memba

https://id.berita.yahoo.com/10-manfaat-toleransi-dalam-kehidupan-
090000924.html

12

Anda mungkin juga menyukai