Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PLURALITAS MASYARAKAT
INDONESIA

DISUSUN OLEH

Kelompok
Ketua : ILMA KHUMAIRAH
Anggota : DEVITA ANGELIA
DINDA MELLA NUR
FEBRIYANTI
SRI FITRIA NINGSIH
WIDURI WIDIA SARI

SMP NEGERI 2 KIKIM TIMUR


TAHUN 2022 

KATA PENGANTAR

Sembah sujud penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena anugerah dan rahmat-Nya
jualah sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis
telah berusaha semaksimal mungkin, yang mana telah memakan waktu dan pengorbanan
yang tak ternilai dari semua pihak yang memberikan bantuannya, yang secara langsung
merupakan suatu dorongan yang positif bagi penulis ketika menghadapi hambatan-hambatan
dalam menghimpun bahan materi untuk menyusun makalah ini.
Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, baik
dari segi penyajian materinya maupun dari segi bahasanya. Karena itu saran dan kritik yang
bersifat konstruktif senantiasa penulis harapkan demi untuk melengkapi dan
menyempurnakan makalah ini.
PLURALITAS MASYARAKAT INDONESIA

1. PENGERTIAN PLURALISME

A. Pengertian Pluralisme
Sebelumnya pluralisme sudah dijelaskan secara singkat. Namun pada poin ini akan dijelaskan
lebih dalam lagi terkait dengan apa itu pluralisme. Dikutip dari Wikipedia, pluralisme berasal
dari dua kata plural yang memiliki arti beragam dan isme yang memiliki arti paham.
Dari dua kata tersebut menjadikan istilah pluralisme memiliki arti paham atas keberagaman.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia atau KBBI, pluralisme memiliki arti sebagai keadaan
masyarakat yang majemuk (bersangkutan dengan sistem sosial dan politiknya). Selain itu
pluralisme juga berasal dari kata dasar plural yang berarti jamak atau lebih dari satu.
Sedangkan menurut Webster’s Revised Unabridged Dictionary, pluralisme meliputi dua
bentuk yaitu hasil atau keadaan menjadi plural dan keadaan seorang pluralis, yang memiliki
lebih dari satu keyakinan.
Secara umum pluralisme adalah sebuah pemahaman untuk menghargai adanya perbedaan di
tengah kehidupan masyarakat sekaligus mengizinkan suatu kelompok berbeda untuk menjaga
budaya sebagai bentuk ciri khas mereka.
Pluralisme juga bisa diartikan sebagai kesediaan menerima keberagaman untuk hidup toleran
pada tatanan masyarakat yang memiliki banyak perbedaan. Mulai dari suku, golongan,
agama, adat hingga pandangan hidup.
Adanya pluralisme membantu proses pengaplikasian tindakan yang fokus pada pengakuan
terkait dengan kebebasan beragama, berfikir ataupun mencari informasi. Maka dari itu untuk
bisa mencapai pluralisme suatu individu atau suatu kelompok membutuhkan kematangan
kepribadian.

B. Pengertian Pluralisme Menurut Para Ahli


Setelah mengetahui arti pluralisme secara umum. Berikutnya adalah mengetahui arti
pluralisme menurut pada ahli. Ada beberapa ahli yang menjelaskan tentang apa itu
pluralisme.mungkin Anda belum begitu tahu siapa saja para ahli yang menjelaskan tentang
pluralisme tersebut.
Tak perlu bingung akan hal tersebut. Sebab beberapa poin di bawah ini akan menjelaskan
beberapa ahli yang menjelaskan tentang pengertian pluralisme.
1. Geralrd O’Collins & Edward G. Farrugia
Geralrd O’Collins & Edward G. Farrugia menjelaskan pluralisme merupakan cara pandang
fisiologis yang tidak menggambarkan semua prinsip maupun keyakinan pribadi.
Namun ketersediaan untuk bisa menerima berbagai macam perbedaan atau keberagaman
yang ada. Ruang lingkup dari pluralisme menurut Geralrd O’Collins & Edward G. Farrugia
adalah politik, budaya dan agama.
2. Anton M. Moeliono
Anton M. Moeliono menjelaskan pluralisme merupakan sesuatu yang bisa memberikan
makna jamak atau ganda dari segi kebudayaan yang berbeda di dalam masyarakat. Dasar bisa
terciptanya pluralisme adalah rasa hormat terhadap nilai kebudayaan lain dan sikap untuk
saling menghargai.
3. Syamsul Maa’arif
Syamsul Maa’arif menjelaskan pluralisme merupakan suatu sikap untuk saling memahami
dan menghormati dari adanya perbedaan untuk bisa mencapai kerukunan antar umat
beragama.
4. Santrock
Santrock menjelaskan pluralisme merupakan suatu tindakan penerimaan setiap individu yang
berpendapat bahwa perbedaan budaya harus tetap dipertahankan dan dihargai keberadaanya.
5. Webster
Webster menjelaskan pluralisme merupakan suatu keadaan sosial yang hadir di dalam
keberagaman agama, ras dan juga etnis yang mempertahankan tradisi berpartisipasi dalam
kehidupan masyarakat.
Kondisi ini dinilai mampu menciptakan suatu pola masyarakat yang hidup saling
berdampingan dalam keberagaman yang ada.
Itulah beberapa pengertian pluralisme menurut para ahli.

C. Bentuk-Bentuk Pluralisme
Pluralisme tak hanya dalam satu bentuk saja. Namun pluralisme terdiri dari beberapa macam
bentuk di dalamnya. Menariknya pada poin ini akan dijelaskan beberapa bentuk dari
pluralisme agar Anda juga semakin mudah memahaminya.
1. Pluralisme Budaya
Pluralisme budaya adalah sebuah kondisi budaya yang majemuk. Di mana istilah tersebut
dapat digunakan untuk menggambarkan kondisi penerimaan budaya alternatif.
Artinya orang-orang akan mampu hidup secara bersama dengan menerapkan sikap saling
toleransi terhadap perbedaan budaya orang lain agar bisa tercapai pluratis.
Jika tidak menerapkan sikap toleransi atas perbedaan yang ada maka akan bisa
mengakibatkan sebuah konflik. Konflik ini bisa saja disebabkan oleh persaingan, sikap
egosentrisme dan primordialisme yang percaya jika kebudayaan pribadi adalah yang paling
baik dibandingkan dengan kebudayaan orang lain.
2. Pluralisme Agama
Pluralisme agama sebenarnya memiliki konsep yang begitu luas, berkaitan dengan
penerimaan terhadap agama yang berbeda den digunakan dengan cara yang berbeda.
Pluralisme agama juga bisa meningkatkan jika semua keyakinan itu sama. Karena kebenaran
dalam setiap agama adalah relatif.
Karena itu setiap umat beragama tidak boleh mengklaim jika keyakinan yang dianut adalah
yang paling benar dan yang lainnya adalah salah. Tak hanya itu saja, pasalnya keberagaman
agama dalam masyarakat bisa menjadikan hidup menjadi lebih indah dan memiliki warna.
Adanya keberagaman agama juga harus bisa diimbangi dengan sikap toleransi. Sebab jika
dalam sebuah keberagaman agama tidak diimbangi dengan sikap toleransi. Maka bisa
mengakibatkan sebuah konflik hingga perpecahan dalam masyarakat.
Di Indonesia sendiri memiliki 6 agama yang diakui oleh pemerintah seperti Islam, Kriten,
Katolik, Budha dan Konghucu. Lalu setiap warga Negara memiliki hak untuk memeluk salah
satu agama dari keenam agama tersebut.
3. Pluralisme Sosial
Pluralisme sosial merupakan sebuah paham untuk bisa menerima keberagaman berupa sikap
saling menghormati dalam interaksi sosial yang terjadi antar individu maupun kelompok pada
sebuah tatanan sosial.
Dalam kehidupan bersosial, pluralism bisa tercapai ketika masyarakat saling hidup
berdampingan dan menunjukkan sikap menghargai dan juga menghormati dengan orang lain.
4. Pluralisme Ilmu Pengetahuan
Pluralism ilmu pengetahuan merupakan sebuah keanekaragaman ilmu yang bisa menjadi
faktor utama untuk pertumbuhan ilmu pengetahuan. Banyaknya teori yang muncul namun
belum bisa dibuktikan kebenarannya menjadi bentuk kebebasan dalam berpikir ilmiah.
Karena hal tersebut bisa disimpulkan jika ekonomi sosial termasuk bagian dari pluralisme
ilmu pengetahuan. Adanya pluralitas ilmu pengetahuan juga bisa memperlihatkan sebuah hak
individu dalam mengambil keputusan atas suatu kebenaran yang memiliki sifat menyeluruh
bagi setiap individu.
5. Pluralisme Media
Pluralism media merupakan keberagaman teknologi untuk bisa membantu manusia
melakukan komunikasi, baik dalam jarak dekat maupun dalam jarak jauh. Karena hal itulah
media menjadi salah satu sarana penyampaian informasi dan diakui atas keberadaanya. Selain
itu ada banyak media yang bisa digunakan untuk menyampaikan suatu pendapat.

D. Manfaat Pluralisme
Setelah mengetahui macam-macam bentuk dari pluralisme. Maka penjelasan berikutnya
adalah tentang manfaat dari pluralisme itu sendiri. Pasalnya pluralisme mampu memberikan
banyak sekali manfaat dalam kehidupan.
Lantas apa saja manfaat yang bisa didapatkan dari adanya pluralisme dalam kehidupan?
Berikut adalah penjelasan selengkapnya.
1. Kemandirian
Kemandirian merupakan suatu kondisi seseorang untuk bisa berdiri sendiri tanpa bergantung
pada orang lain. Artinya kemandirian adalah sebuah kesiapan dan kemampuan individu untuk
bisa berdiri sendiri dengan ditandai adanya sikap inisiatif.
Dengan adanya pluralisme bisa membuat seseorang meningkatkan kemandirian dalam
dirinya. Setiap orang bisa berdiri sendiri tanpa memiliki perasaan tertekan, terkontrol maupun
diawasi oleh orang dari kelompok lainnya dengan latar belakan dan kultur yang berbeda.
Hal ini juga karena setiap orang memiliki hak untuk hidup dan manju. Bahkan setiap orang
juga memiliki hak mengembalikan tradisi atau kultur yang sudah menjadi panutan dalam
kehidupan bersosial. Karena hal tersebut juga bisa membuat sebuah stimulasi dalam
kemandirian.
2. Kebebasan
Kebebasan merupakan kemampuan bertindak tanpa ada paksaan, ketiadaan kendali dan juga
kekuasaan untuk memilih tindakan seseorang. Kebebasan juga bisa diartikan sebagai kondisi
di mana individu memiliki kemampuan untuk bisa bertindak sesuai dengan apa yang
diinginkan.
Adanya pluralitas mampu memberikan manfaat berupa kebebasan terkait dengan institusi,
pranata sosial dan juga kultural yang bisa berdiri sendiri sebanyak-banyaknya tanpa memiliki
halangan dan rintangan.
3. Menumbuhkan Sifat Saling Menghargai
Sifat untuk saling menghargai bisa diartikan sebagai sikap saling menghormati, menerima
dan juga mengakui seseorang ataupun sesuatu. Lalu kaitannya sifat saling menghargai dengan
pluralisme adalah orang-orang akan saling menghormati dan menghargai adanya
keberagaman dan juga perbedaan.
Pluralisme bisa membantu meningkatkan seseorang untuk memiliki sifat saling menghargai
orang-orang antar ras, etnik ataupun suku yang berbeda. Selain itu pluralisme juga bisa
membuat orang menghargai perbedaan agama, keyakinan maupun kelompok yang berbeda.
Tak hanya itu saja, setiap orang dengan suku, ras dan agama yang berbeda bisa
mengembangkan budaya, nilai ajaran dan juga tradisinya masing-masing tanpa ada yang
menghalangi upaya pengembangan yang dilakukan tersebut.
4. Toleransi
Toleransi merupakan sebuah perilaku maupun sikap manusia yang tidak menyimpang dari
aturan yang ada. Artinya seseorang mampu menghormati dan juga menghargai setiap
tindakan yang dilakukan oleh orang lain.
Toleransi juga bisa diartikan sebagai suatu sikap untuk saling menghormati dan menghargai
antar kelompok maupun individu dalam masyarakat.
Adanya sikap pluralisme dalam kehidupan juga bisa membuat jiwa yang penuh akan toleransi
tanpa adanya diskriminasi terhadap perbedaan yang ada. Sehingga masyarakat bisa
mendapatkan suatu solusi terhadap permasalah yang ada.
Dampak Positif Pluralisme
Pluralisme juga memberikan beberapa dampak positif dalam kehidupan bermasyarakat lho.
Beberapa dampak positif dari adanya pluralisme adalah sebagai berikut ini.
1. Memahami Perbedaan
Perbedaan merupakan suatu keadaan, sifat dan juga karakter yang diciptakan nole Tuhan agar
manusia bisa saling mengenal, saling berinteraksi, saling memahami dan saling memberikan
manfaat antara satu sama lain.
Ketika seseorang mampu memahami adanya keberagaman atau pluralisme, maka sikap
tersebut bisa menciptakan lingkungan yang begitu tenang, damai serta saling tolong-
menolong.
2. Masyarakat Lebih Modern
Modern dapat merujuk pada kondisi sesuatu yang ada saat ini, baru dan semacamnya.
Modern juga bisa merujuk pada zaman maupun gaya yang memiliki sifat paling baru. Jika
setiap orang mampu memahami adanya keberagaman.
Maka sikap ini bisa membantu membentuk masyarakat lebih modern dan berfikir untuk bisa
lebih maju.
3. Meningkatkan Pendapatan Negara
Pendapatan negara merupakan hak pemerintah pusat yang diakui sebagai bentuk penambahan
nilai kekayaan bersih. Pendapatan negara terdiri atas penerimaan suatu perpajakan,
penerimaan Negara bukan pajak dan penerimaan suatu hibah.
Adanya pluralitas dan masyarakat yang saling menghargai serta menghormati bisa membantu
meningkatkan pendapatan Negara. Masyarakat yang berbeda-beda mungkin akan
mendapatkan pluralitas untuk dijadikan sumber pendapatan ataupun semacamnya.
4. Meningkatkan Daya Tarik Bagi Turis
Daya tarik merupakan suatu kualitas yang bisa membuat suatu minat keinginan hingga
ketertarikan pada seseorang atau sesuatu. Selain itu daya tarik juga bisa dihasilkan dari
adanya rangsangan visual.
Pluralitas atau keberagaman budaya, suku dan juga ras yang ada di Indonesia bisa menjadi
suatu daya tarik bagi turis untuk berwisata. Keberagaman ini bisa menjadi ciri khas dari suatu
wilayah yang akan dikenal oleh wisatawan, baik itu wisatawan lokal maupun wisatawan
asing.
Pada akhirnya hal tersebut juga bisa menjadi suatu sumber tambahan pendapatan masyarakat
maupun Negara.

E. Dampak Negatif Pluralisme


Meski pluralisme memiliki dampak positif. Namun sebenarnya adanya pluralisme juga
memiliki dampak negatif. Di bawah ini merupakan beberapa dampak negatif dari pluralisme.
1. Menimbulkan Persaingan
Persaingan merupakan suatu proses sosial ketika dua pihak maupun lebih saling berlomba
untuk mencapai tujuan atau kemenangan. Persaingan bisa terjadi apabila ada pihak yang
menginginkan menjadi pusat perhatian umum.
Karena adanya keberagaman suku, ras, agama dan juga budaya di Indonesia. Hal tersebut
bisa menimbulkan suatu persaingan di tengah masyarakat. Mereka memiliki kemungkinan
untuk berlomba-lomba menjadi panutan maupun menjadi pusat perhatian.
Di sisi lain kondisi ini juga bisa menimbulkan suatu perpecahan dan juga pertikaian karena
toleransi orang-orang kurang terhadap adanya perbedaan ras, suku, budaya dan juga agama.
2. Menimbulkan Rasa Egois
Egois merupakan suatu sifat yang selalu memprioritaskan keinginan dan juga kebutuhan
sendiri di atas kebutuhan dan keinginan orang lain. Karena rasa ingin menang atau menjadi
pusat perhatian umum di tengah perbedaan dan juga keberagaman yang ada. Maka hal
tersebut bisa menimbulkan rasa egois untuk mementingkan kepentingan diri sendiri.
3. Mampu Menimbulkan Gesekan Sosial
Gesekan sosial bisa diartikan sebagai tindakan pertikan yang muncul akibat adanya konflik
mengenai pluralitas, baik pluralitas agama, sosial, budaya maupun lainya. Orang dengan
keyakinan maupun kebudayaan yang berbeda dengan lainnya tidak bisa saling menerapkan
sikap toleransi. Hal ini akan membuat perbedaan yang ada terlalu sulit untuk bersatu.
4. Menimbulkan Adanya Sikap Individualisme
Individualisme merupakan suatu filsafat yang di dalamnya memiliki pandangan moral, politik
atau sosial yang menekan kemerdekaan manusia sekaligus kepentingan untuk bertanggung
jawab dan juga kebebasan diri sendiri.
Orang yang individualis akan melanjutkan pencapaian dan juga kehendak pribadi. Lalu orang
individualis juga cenderung menentang adanya intervensi dari masyarakat, negara ataupun
badan, kelompok atas pilihan pribadi.

2. MASYARAKAT MULTIKULTURAL MENURUT AHLI

Masyarakat multikultural tidak akan habis kita bicarakan. Bahkan para ahli pun memiliki
pandangan berbeda-beda tentang masyarakat multikultural. Penasaran seperti apa pendapat
mereka? Bisa kita simak sebagai berikut. 
Azyumardi Azra 
Menurut Azyumardi Azra, masyarakat multikultural merupakan pandangan dunia yang
memberikan kebijakan budaya, agama, multikultural dan pluralitas terhadap masyarakat.  
Tariq Modood 
Masyarakat multikultural merupakan istilah yang tiap negara memaknainya secara berbeda,
tergantung dari latar belakang sosial politik. Di Amerika Serikat misalnya,
multikulturalisme digunakan untuk mengakui hak asasi manusia dan kesetaraan warga
negara. Sementara di Afrika, menunjuk pada kelompok etnis minoritas dan perempuan.  
Parekh 
Pendapat Parekh, masyarakat multikultural yaitu komunitas budaya yang memiliki
perbedaan konsepsi tentang adat, nilai, kebiasaan, bentuk organisasi sosial ataupun masalah
sejarah. 
Furnivall 
Masyarakat multikultural sebagai komunitas dua atau lebih komunitas yang berbeda dan
tinggal secara berdampingan yang tinggal berbeda dan bertolak belakang satu dengan yang
lain. 

Lawrence Blum 
Lawrence blum menekankan bahwa masyarakat multikultural adalah pemahaman terhadap
penilaian kebudayaan seseorang, penilaian atas penghargaan. Masyarakat multikultural
sebagai penghormatan dan rasa ingin tahu masyarakat terhadap etnis atau budaya lain.  
Suparlan P 
Masyarakat multikultural menurut Suparlan P dapat dicapai dengan cara memahami
pentingnya keberagaman. Selain itu multikultural dapat membantu negara mewujudkan
cita-cita dan membantu kesamaan pemahaman tentang makna multikulturalisme dengan
bangunan konsep yang saling mendukung.
Nasikun 
Masyarakat multikultural menurut nasikun adalah tatanan sosial secara kultural,  politik  dan
ekonomi memiliki struktur yang berbeda-beda. Perbedaan struktur inilah yang mendorong
terjadinya keberagaman kultural.

Latar Belakang Terbentuknya Masyarakat Multikultural


Segala hal yang terbentuk tidak muncul begitu saja. Termasuk juga dengan masyarakat
multikultural, yang mana mereka terbentuk karena ada latar belakang yang mempengaruhi.
Apa saja? langsung saja simak ulasannya sebagai berikut. 
1. Letak Geografis 
Faktor yang melatarbelakangi terbentuknya masyarakat multikultural dipengaruhi oleh letak
geografis. Secara geografis, indonesia diapit oleh dua samudra, yaitu samudra hindia dan
samudra pasifik. Tidak hanya itu saja ternyata, diapit juga oleh benua asia dan benua
australia. 
Konon pasalnya, indonesia termasuk negara yang secara letak geografis strategis. Hal ini
dapat dilihat dulu banyak penjajah yang masuk di indonesia, karena tertarik letak geografis
yang potensial.
Tidak hanya dari belanda yang masuk ke indonesia, termasuk dari persi. Maka tidak heran
terjadi akulturasi dan asimilasi kebudayaan antara warga lokal dengan warga pendatang.
Yang akhirnya terbentuklah indonesia seperti saat ini. 

2. Kondisi iklim dan struktur tanah 


Kondisi iklim dan struktur tanah ternyata mampu mempengaruhi masyarakat multikultural.
Misalnya kondisi iklim masyarakat yang tinggal di pesisir, mereka pun memiliki
keterampilan dan mata pencarian sebagai nelayan. Segala aktivitas masyarakat pun tidak
jauh-jauh tentang dunia perikanan. Sehingga mengembangkan sistem kebudayaan di bidang
perikanan.
Adat dan budaya pun juga tidak jauh-jauh dari itu. Misal, kenduri dengan bahan makanan
tangkapan ikan, budaya labuhan dan masih banyak lagi. Intinya, kondisi iklim dan struktur
tanah mampu mempengaruhi masyarakat multikultural.
3. Kondisi geografis 
Adapun faktor yang ketiga, yaitu dipengaruhi oleh kondisi geografis. Secara kondisi
geografis indonesia sebagai negara kepulauan. Setiap pulau atau daerahnya memiliki
sumber daya alam dan keberagaman budaya, adat, budaya lain.
Oh iya, sebagai negara kepulauan ini pulalah yang konon katanya nenek moyang kita
terpaksa tinggal dan menetap di pulau tertentu. Mengingat dulu akses tidak seperti sekarang
yang serba memadai seperti sekarang. 
Proses isolasi nenek moyang kita pun lambat laut membentuk struktur masyarakat sekaligus
mengolah sumber daya alam yang ada untuk mempertahankan hidup mereka sampai turun
temurun.
Sistem masyarakat yang terbentuk di pulau satu dengan yang lain pun memiliki ciri khas
budaya, adat istiadat, dan kepercayaan masyarakat yang beragam.
Karakteristik dan Ciri Masyarakat Multikultural
Secara spesifik, masyarakat multikultural memiliki karakteristik atau ciri lebih spesifik.
Berikut 5 karakteristik masyarakat multikultural dari beberapa sumber.
1. Keberagaman yang Berbeda
Ciri masyarakat multikultural yang pertama adalah memiliki keberagaman yang berbeda-
beda. Bisa dibilang keberagaman yang dimiliki cukup kompleks. Tidak hanya satu atau dua
keberagaman yang muncul, bahkan lebih banyak lagi. 
Jadi, jika di suatu daerah ditemukan keberagaman secara agama, budaya, ras dan lain
sebagainya. maka daerah tersebut rawan muncul konflik. Sebaliknya, jika masyarakat
mampu melakukan kontrol, justru keberagaman yang ada semakin menguatkan satu sama
lain.
2. Memiliki Norma Yang Telah Disepakati Bersama 
Karakteristik masyarakat multikultural dapat pula ditandai dengan kesepakatan. Jika di
suatu wilayah memiliki keberagaman masyarakat, pasti ada norma-norma masyarakat yang
diberlakukan di sana.
Dimana norma yang muncul lahir atas dasar musyawarah dan kesepakatan bersama.
Dimana kesepakatan bersama ini bentuk dari konsekuensi terhadap norma yang ada.
Barangsiapa yang melanggar, siap dengan segala bentuk sanksinya. 
3. Bersatu Melalui Waktu Yang Lambat
Entah sadar atau tidak, masyarakat multikultural memiliki kelemahan dalam masalah
waktu. Yap, betul sekali dalam kekompakan atau kesadaran kolektif melalui waktu yang
cukup lambat. Contoh, dalam perkumpulan komunitas atau organisasi, untuk membuat
perubahan bersama memakan waktu yang lama. 
Alasan kenapa lama pun sederhana. Karena disebabkan penyesuaian diri dengan satu orang
dengan orang lain. Kita harus bisa menyatukan perbedaan antar kelompok dan saling
toleransi dengan sesama anggota kelompok. Sehingga wajar jika dari masalah waktu pun
tidak bisa dikerjakan serba instan. 
4. Perbedaan Masyarakat Memicu Konflik Sosial 
Karakteristik masyarakat multikultural terletak pada perbedaan masyarakat yang muncul,
memicu terjadinya konflik sosial. Contoh sederhana, perbedaan suku A dengan suku B
memiliki peluang terjadinya bentrok atau perselisihan dibandingkan dengan sesama suku.  
Itu sebabnya pentingnya pengendalian sosial di dalam masyarakat. Tujuannya untuk
menekan dan meminimalisir pertentangan yang terjadi antar kelompok atau semacamnya.
Bahkan perselisihan yang tidak segera dibereskan, dapat membentuk stereotip negatif antar
kelompok. 
5. Terjadinya Dominasi Kelompok
Karakteristik yang terakhir yang umum kita temukan dalam masyarakat multikultural
adalah, terjadinya dominasi kelompok. Umumnya dominasi kelompok ini terjadi bagi
kelompok-kelompok masyarakat yang memiliki power lebih besar. 

Itulah beberapa karakteristik masyarakat multikultural yang ada dan mencari ciri khas dari
beberapa negara seperti negara Indonesia yang yang dikenal dengan masyarakat
multikultural.
Contoh Masyarakat Multikultural

Berikut beberapa contoh masyarakat multikultural yang terjadi dalam kehidupan


bermasyarakat. 

1. Tidak saling menyindir dan menyinggung agama yang dianut oleh orang lain.
Karena masalah kepercayaan adalah hak asasi orang lain. 
2. Setiap umat muslim berhak menggunakan hijab, jika memang itu sesuai dengan
kemantapan diri. Sementara sesama umat muslim, tidak boleh memaksa umat
muslim lain yang belum berhijab. Meskipun berhijab sebuah kewajiban, kita tidak
memiliki hak untuk memaksa kehendak orang lain. 
3. Memberikan kebebasan bagi teman yang beragama lain untuk menjalankan ibadah.
4. Tidak menyinggung ciri khas ras atau golongan tertentu. Karena setiap golongan
atau ciri khas memiliki kearifan lokal dan aset budaya yang menjadikan Indonesia
sebagai negara multikultural. 
5. Jika konteksnya adalah sebuah perusahaan, maka perusahaan memberikan
kebebasan beribadah bagi karyawannya, sesuai dengan keyakinan mereka.
Itulah beberapa contoh masyarakat multikultural. Sebenarnya ada banyak sekali contoh
yang dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.

3. PLURALITAS MASYARAKAT INDONESIA


1. Perbedaan agama

Indonesia merupakan negara yang memiliki setidaknya enam agama di dalamnya. Menurut
Pasal 28E ayat (1) UUD 1945, setiap warga negara bebas memeluk agama dan beribadah
sesuai agamanya.

Agama yang secara resmi diakui di Indonesia, yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha,
dan Konghucu. Adanya perbedaan agama ini membuat masyarakat Indonesia bisa saling
menghargai ketika ada ibadah atau upacara keagamaan.

2. Perbedaan budaya

Tidak hanya agama, budaya juga termasuk ke dalam pluralitas masyarakat Indonesia karena
terdiri dari beragam etnis, dan ras.

Dalam buku Ilmu Pengetahuan Sosial karya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
budaya adalah berbagai macam kompleksitas yang berada di suatu komunitas.

Kompleksitas itu meliputi kepercayaan, kesusilaan, seni, adat istiadat, suku, kesanggupan,
serta kebiasaan yang menjadi bagian dari masyarakat itu sendiri.

3. Perbedaan suku bangsa

Agama, budaya, hingga suku bangsa merupakan tiga hal penting bagi bangsa Indonesia untuk
mempertahankan keanekaragaman. Suku bangsa Indonesia juga terdiri lebih dari 300
kelompok.

Anda mungkin juga menyukai