Dosen Pengampu :
Andi Naharuddin, S.IP, M.Si
Dian Ekawaty, S.Sos., MA
DISUSUN OLEH :
Kelompok IV
Aaron Audes Vunnan Deovelente Lano (D071191013)
Dimas Apriadi Sander (D071191025)
Jeremy Harry Tana (D071191031)
Nurul Azizah Rusdin ( D071191039 )
Andi Muh. Imam Arief Riandika (D071191071)
Apfia Simma' Paremme' (D071191089)
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
yaitu Undang-undang Dasar 1945. Sebagai demokrasi pancasila terikat dengan
UUD 1945 dan pelaksanaannya harus sesuai dengan UUD 1945.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
Hal ini tidak menjadi kebiasaan bangsa Indonesia, bagi kita apabila
pengambilan keputusan secara bulat itu tidak bisa tercapai dengan mudah, baru
diadakan pemungutan suara. Kebijaksanaan ini merupakan suatu prinsip bahwa
yang diputuskan itu memang bermanfaat bagi kepentingan rakyat banyak. Jika
demokrasi diartikan sebagai kekuatan, maka dari pengamatan sejarah bahwa
kekuatan itu memang di Indonesia berada pada tangan rakyat atau masyarakat.
Pada zaman pemerintahan Hindia Belanda saja, di desa-desa kekuasaan
ditentukan oleh kebulatan kepentingan rakyat, misalnya pemilihan kepala desa.
Musyawarah yang ada di desa-desa merupakan satu lembaga untuk menjalankan
kehendak bersama. Bentuk musyawarah itu bermacam-macam, misalnya pepatah
Minangkabau yang mengatakan : “Bulat air karena pembunuh, bulat kata karena
mufakat”. Secara sederhana, pembahasan sila ke 4 adalah demokrasi. Demokrasi
yang mana dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan. Pemimpin yang hikmat adalah
pemimpin yang berakal sehat, rasional, cerdas, terampil, dan seterusnya pada hal-
hal yang bersifat fisis/jasmaniah; sementara kebijaksanaan adalah pemimpin yang
berhatinurani, arif, bijaksana, jujur, adil, dan seterusnya pada hal-hal yang bersifat
psikis/rohaniah. Jadi, pemimpin yang hikmat-kebijaksanaan itu lebih mengarah
pada pemimpin yang profesional (hikmat) dan juga dewasa (bijaksana). Itu semua
negara demokratis yang dipimpin oleh orang yang dewasaprofesional dilakukan
melalui tatanan dan tuntunan permusyawaratan/perwakilan. Tegasnya, sila
keempat menunjuk pada NKRI sebagai Negara demokrasi-perwakilan yang
dipimpin oleh orang profesional-dewasa melalui sistem musyawarah.
6
h) Mengakui atas perbedaan individu, kelompok, ras, suku, agama, karena
perbedaan adalah merupakan suatu bawaan kodrat manusia.
i) Mengakui adanya persamaan hak yang melekat pada setiap individu,
kelompok, ras, suku maupun agama.
j) Mengarahkan perbedaan dalam suatu kerja sama kemanusiaan yang
beradab.
k) Menjunjung tinggi asas musyawarah sebagai moral kemanusiaan yang adil
dan beradab.
l) Mewujudkan dan mendasarkan suatu keadilan dalam kehidupan social
agar tercapainya tujuan bersama.
8
2.4 Pengertian Demokrasi
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang semua warga negaranya
memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup
mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi baik secara langsung
atau melalui perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan
hukum. Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang
memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara.
Kata ini berasal dari bahasa Yunani (dēmokratía) "kekuasaan rakyat",
yang terbentuk dari (dêmos) "rakyat" dan (kratos) "kekuatan" atau "kekuasaan".
Pada abad ke-5 SM untuk menyebut sistem politik negara-kota Yunani, salah
satunya Athena; kata ini merupakan antonim dari (aristocratie) "kekuasaan elit".
Secara teoretis, kedua definisi tersebut saling bertentangan, namun kenyataannya
sudah tidak jelas lagi. Sistem politik Athena Klasik, misalnya, memberikan
kewarganegaraan demokratis kepada pria elit yang bebas dan tidak menyertakan
budak dan wanita dalam partisipasi politik. Di semua pemerintahan demokrasi
sepanjang sejarah kuno dan modern, kewarganegaraan demokratis tetap ditempati
kaum elit sampai semua penduduk dewasa di sebagian besar negara demokrasi
modern benar-benar bebas setelah perjuangan gerakan hak suara pada abad ke-19
dan 20. Kata demokrasi (democracy) sendiri sudah ada sejak abad ke-16 dan
berasal dari bahasa Perancis Pertengahan dan Latin Pertengahan lama.
Suatu pemerintahan demokratis berbeda dengan bentuk pemerintahan yang
kekuasaannya dipegang satu orang, seperti monarki, atau sekelompok kecil,
seperti oligarki. Apapun itu, perbedaan-perbedaan yang berasal dari filosofi
Yunani ini sekarang tampak ambigu karena beberapa pemerintahan kontemporer
mencampur aduk elemen-elemen demokrasi, oligarki, dan monarki. Karl Popper
mendefinisikan demokrasi sebagai sesuatu yang berbeda dengan kediktatoran atau
tirani, sehingga berfokus pada kesempatan bagi rakyat untuk mengendalikan para
pemimpinnya dan menggulingkan mereka tanpa perlu melakukan revolusi.
Ada beberapa jenis demokrasi, tetapi hanya ada dua bentuk dasar.
Keduanya menjelaskan cara seluruh rakyat menjalankan keinginannya. Bentuk
demokrasi yang pertama adalah demokrasi langsung, yaitu semua warga negara
berpartisipasi langsung dan aktif dalam pengambilan keputusan pemerintahan. Di
9
kebanyakan negara demokrasi modern, seluruh rakyat masih merupakan satu
kekuasaan berdaulat namun kekuasaan politiknya dijalankan secara tidak
langsung melalui perwakilan; ini disebut demokrasi perwakilan. Konsep
demokrasi perwakilan muncul dari ide-ide dan institusi yang berkembang pada
Abad Pertengahan Eropa, Era Pencerahan, dan Revolusi Amerika Serikat dan
Perancis.
11
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia
Paham demokrasi yang sejak awal kemerdekaan diterapkan di Indonesia,
sesungguhnya sidah mengacu kepada nilai-nilai pancasila. Asas musyawarah
mufakat dan kekeluargaan/gotong royong, merupakan prinsip nilai-nilai luhur
Bangsa Indonesia yang telah lama berkembang secara baik ditataran masyarakat
pedesaan. Dengan demikian, hakikat demokrasi Pancasila yang kemudian
dikembangkan dalam bidang politik, ekonomi dan sosial budaya menjadi falsafah
ideologi negara sangat mungkin dapat berkembang sesuai dengan ciri khas
masyarakat Indonesia yang pluralistik.
Untuk dapat melihat pelaksanaan demokrasi di Indonesia, sebelumnya
perlu dilihat sejarah pertumbuhan demokrasi pancasila berdasarkan aspek maretial
dan formal sebagai berikut.
1) Aspek Material
Prinsip dasar demokrasi pancasila adalah hasil berpikir dan ciptaan manusia
Indonesia sebagai bagian integral dari sosial budaya bangsa Indonesia. Pikiran
dasar yang berkembang merupakan upaya bersama manusia Indonesia dalam
rangka memecahkan berbagai masalah kehidupan yang dihadapinya. Untuk itu,
unsur kebersamaan yang dijiwai oleh prinsip kekeluargaan menjadi faktor utama,
dengan demikian, hasil pemecahan masalahnya tetap berada dalam konteks
kegotongroyongan dan kebahagiaan hidup bersama pula.
2) Aspek Formal
Peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945 selain mendatangkan kemerdekaan
bagi bangsa Indonesia, juga menghasilkan kehidupa berkonstitusi tertulis/formal.
Di dalam konstitusi (UUD 1945), telah disepakati dan ditetapkan berbagai prinsip
hidup bernegara, antara lain tentang hak kedaulatan rakyat, keuasaan presiden,
DPR, Mahkamah Agung, MPR, dan sebagainya. Melalui proklamasi,
falsafah/ideologi dan sistem politik demokrasi pancasila ditetapkan secara formal
di dalam UUD 1945, yang untuk selanjutnya digunakan dalam kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
12
Seperti yang dapat kita lihat kondisi Indonesia saat ini. Indonesia menganut
demokrasi Pancasila sesuai dengan ideologi yang dimiliki. Dimana pemerintahan
itu dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Namun, pernyataan itu tidak sesuai
dengan apa yang telah terjadi di bumi pertiwi. Sebaliknya, kenyataan yang terjadi
berbanding terbalik dengan apa yang dinyatakan bahwa pemerintahan itu dari,
oleh maupun untuk rakyat. Memang kekuasaan berasal dari rakyat dan oleh
rakyat. Namun pengaplikasian kekuasaan tersebut tidak kembali ke rakyat. Tetapi,
jatuh ke tangan para pemerintah yang tidak menjalankan amanah sesuai dengan
apa yang dijanjikannya. Maksudnya, hampir kebanyakan pemerintah menjanjikan
kemakmuran kepada rakyatnya. Tapi, ia tidak betul-betul mewujudkan harapan
maupun keinginan para rakyatnya. Malah ia mengambil banyak keuntungan dari
pengorbanan dan kepercayaan yang diberikan oleh rakyat kepadanya.
Keadaan yang kacau balau seperti itulah menyebabkan bumi pertiwi yang
kita cintai dicap sebagai negara yang berdiamnya para koruptor, negara yang
ketertinggalan dalam hal IPTEK dan juga dalam segala hal. Sampai-sampai, SDA
yng kita agung-agungkan keindahannya sekarang dimanfaatkan sebanyak-
banyaknya oleh negara maju, menjadikan negara Indonesia sebagai negara yang
rakyatnya hanya dapat menggunakan SDA yang dimiliki, namun tak mampu
bereproduksi, menghasilkan inovasi, untuk memajukan negara sendiri.
Maka dari itu, Pancasila harus diterapkan sepenuhnya oleh kita semua. Baik
itu pejabat, rakyat, maupun tokoh-tokoh yang lain. Jika itu benar-benar
dilaksanakan, maka tak menutup kemugkinan negara Indonesia akan bebas yang
namanya dari koruptor, menjadi negara yang berinovasi, dan dapat dijadikan
teladan bagi negara yang lain.
Untuk itu, marilah kita galang kesatuan untuk menerapkan sepenuhnya
demokrasi khas negeri kepulauan yaitu Pancasila milik Indonesia dan demi
kemajuan serta kemakmuran Indonesia.
13
3.2 Implementasi Demokrasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara
Pancasila sebagai dasar negara dan landasan idiil bangsa Indonesia,
dewasa ini dalam zaman reformasi telah menyelamatkan bangsa Indonesia dari
ancaman disintegrasi selama lebih dari 50 tahun. Namun sebaliknya sakralisasi
dan penggunaan berlebihan dari ideologi negara dalam format politik orde baru
banyak menuai kritik dan protes terhadap Pancasila.
Pada zaman reformasi saat ini pengimplementasikan Pancasila sangat
dibutuhkan oleh masyarakat. Karena didalam Pancasila terkandung nilai-nilai
luhur bangsa Indonesia yang sesuai dengan kepribadian bangsa. Selain itu, kini
zaman globalisasi begitu cepat menjangkit negara-negara diseluruh dunia
termasuk Indonesia. Gelombang demokrasi, Hak Asasi Manusia, neo-liberalisme,
serta neo-konservatisme dan globalisme bahkan telah memasuki cara pandang
masyarakat Indonesia.
Hal demikian bisa meminggirkan sistem nilai dan idealisme baru yang
bertentangan dengan kepribadian bangsa. Adapun pengimplementasian tersebut
dirinci dalam berbagai macam bidang, yaitu :
14
kesejahteraan rakyat secara luas (Mubyarto, 1999). Pengembangan ekonomi
bukan hanya mengejar pertumbuhan saja melainkan demi kemanusiaan, demi
kesejahteraan seluruh masyarakat. Maka sistem ekonomi Indonesia mendasar atas
kekeluargaan seluruh bangsa.
3) Implementasi Pancasila dalam bidang Sosial Budaya.
Dalam pembangunan dan pengembangan aspek sosial budaya hendaknya
didasarkan atas sistem nilai yang sesuai dengan nilai-nilai budaya yang dimiliki
oleh masyarakat tersebut. Terutama dalam rangka bangsa Indonesia melakukan
reformasi di segala bidang dewasa ini. Sebagai anti-klimaks proses reformasi
dewasa ini sering kita saksikan adanya stagnasi nilai sosial budaya dalam
masyarakat sehingga tidak mengherankan jika diberbagai wilayah Indonesia saat
ini terjadi berbagai gejolak yang sangat memprihatinkan antara lain amuk massa
yang cenderung anarkis, bentrok antara kelompok masyarakat saty dengan yang
lainnya yang muaranya adalah masalah politik.
Oleh karena itu dalam pengembangan sosial budaya pada masa reformasi
ini kita harus menjunjung nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia sebagai dasar
nilai yaitu nilai Pancasila. Dalam prinsip etika Pancasila pada hakikatnya bersifat
kemanusiaan., artinya nilai-nilai Pancasila mendasar pada nilai yang bersumber
pada harkat dan martabat manusia sebagi makhluk yang berbudaya.
15
akhirnya agar benar-benar negara meletakkan pada fungsi yang sebenarnya
sebagai suatu negara hukum dan bukannya suatu negara yang berdasarkan atas
kekuasaan.
2) Di Lingkungan Masyarakat
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan masyarakat dapat diwujudkan
dalam bentuk sebagai berikut:
a) Bersedia mengakui kesalahan yang telah dibuatnya;
b) Kesediaan hidup bersama dengan warga masyarakat tanpa diskriminasi;
c) Menghormati pendapat orang lain yang berbeda dengannya;
d) Menyelesaikan masalah dengan mengutamakan kompromi;
e) Tidak terasa benar atau menang sendiri dalam berbicara dengan warga
lain.
3) Di Lingkungan Sekolah
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan sekolah dapat diwujudkan
dalam bentuk sebagai berikut:
a) Bersedia bergaul dengan teman sekolah tanpa membeda-bedakan;
b) Menerima teman-teman yang berbeda latar belakang budaya, ras,agama
c) Menghargai pendapat teman meskipun pendapat itu berbeda dengan kita;
d) Mengutamakan musyawarah, dalam menyelesaikan masalah.
16
4) Lingkungan Kehidupan Bernegara
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan kehidupan bernegara dapat
diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:
a) Besedia menerima kesalahan atau kekalahan secara dewasa dan ikhlas;
b) Kesediaan para pemimpin untuk senantiasa mendengar dan menghargai
c) Memiliki kejujuran dan integritas;
d) Memiliki rasa malu dan bertanggung jawab kepada publik;
e) Menghargai hak-hak kaum minoritas;
f) Menghargai perbedaan yang ada pada rakyat;
g) Mengutamakan musyawarah untuk kesepakatan berrsama untuk
menyelesaikan masalah-masalah kenegara
17
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Demokrasi merujuk kepada konsep kehidupan negara atau masyarakat,
dimana warga negara dewasa turut berpartisipasi dalam pemerintahan melalui
wakilnya yang diplih melalui pemilu. Pemerintahan di Negara demokrasi juga
mendorong dan menjamin kemerdekaan berbicara, beragarna, berpendapat,
berserikat setiap warga Negara, menegakan rule of law, adanya pemerintahan
menghormati hak-hak kelompok minoritas; dan masyarakat warga Negara
memberi peluang yang sama untuk mendapatkan kehidupan yang layak.
Pengertian demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang berasal dari
rakyat, dilakukan oleh rakyat, dan dipergunakan untuk kepentingan rakyat.
Demokrasi dapat memberi manfaat dalam kehidupan masyarakat yang
demokratis, yaitu Kesetaraan sebagai warga Negara, memenuhi kebutuhan-
kebutuhan umum, pluralisme dan kompromi, menjamin hak-hak dasar, dan
pembaruan kehidupan social.
Untuk menumbuhkan keyakinan akan baiknya system demokrasi, maka
harus ada pola perilaku yang menjadi tuntunan atau norma nilai-nilai demokrasi
yang diyakini masyarakat. Nilai-nilai dan demokrasi membutuhkan hal-hal
diantaranya kesadaran akan puralisme, sikap yang jujur dan pikiran yang sehat.
demokrasi membutuhkan kerjasama antarwarga masyarakat dan sikap serta itikad
baik, demokrasi membutuhkan sikap kedewasaan. demokrasi membutuhkan
pertimbangan moral.
4.2 Saran
Dewasa ini pengamalan Pancasila semakin memudar terlebih lagi di era
globalisasi, sehingga mengancam mental dan kepribadian bangsa Indonesia. Hal
ini harus segera ditangani dengan cara meningkatkan penanaman pengamalan
Pancasila melalui pendidikan yang seutuhnya, jadi tidak sebatas teori tetapi juga
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, perlu adanya kesadaran dari
18
setiap warga negara akan pentingya pengamalan pancasila dan
mempertahankannya. Khusus sila ke-4, Masyarakat sebaiknya perlu menanam diri
dengan nilai-nilai demokrasi, toleransi dan menghargai pendapat orang lain saat
pada musyawarah agar menemukan mufakat dan para pengemukakan pendapat
saling menerima keputusan bersama dari musyawarah tersebut.
19
DAFTAR PUSTAKA
andyseptianw.blogspot.com. “demokrasi-dalam-kehidupan-bermasyarakat “.
https://andyseptianw.blogspot.com/2011/03/demokrasi-dalam-kehidupan-
bermasyarakat.html Diakses pada 02 April 2020.
Bobo.id teman bermain dalam belajar. “Makna Sila Keempat Pancasila dan
Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari”
https://bobo.grid.id/read/081955064/makna-sila-keempat-pancasila-dan-
penerapannya-dalam-kehidupan-sehari-hari?page=all Diakses pada 24 Maret
2020.
Datastudi.files.wordpress.com. “proses-demokrasi-menuju-masyarakan-
madani.pdf “https://datastudi.files.wordpress.com/2011/04/proses-demokrasi-
menuju-masyarakan-madani.pdf Diakses pada 02 April 2020.
Dosenpendidikan.co.id.“demokrasi-pancasila”
https://www.dosenpendidikan.co.id/demokrasi-pancasila/ Diakses pada 02
April 2020.
Jurnalohjurnal.blogspot.com.
“https://jurnalohjurnal.blogspot.com/2011/06/demokrasi-dan-pendidikan-
demokrasi” https://jurnalohjurnal.blogspot.com/2011/06/demokrasi-dan-
pendidikan-demokrasi.html Diakses pada 02 April 2020.
Kompas. "Mengamalkan Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
",https://www.kompasiana.com/simanungkalitrai/5555565f739773172b05017
e/mengamalkan-pancasila-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-bernegara
Diakses pada 24 Maret 2020
Kompas.com ."Sistem Demokrasi di
Indonesia", https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/11/201742369/siste
m-demokrasi-di-indonesia?page=all Diakses pada 24 Maret 2020
Rumus.co.id. “Makna Sila Ke-4” https://thegorbalsla.com/contoh-daftar-
pustaka/ DIakses pada 24 Maret 2020.
Wiwitaniguchi.blogspot.com.
https://wiwitaniguchi.blogspot.com/2011/10/kaedaan-demokrasi-di-indonesia
20
https://wiwitaniguchi.blogspot.com/2011/10/kaedaan-demokrasi-di-
indonesia.html Diakses pada 02 April 2020.
21