DISUSUN OLEH:
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Karena anugerah dan
rahmat – Nya makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis makalah mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Suara Hati”, khususnya pada Suster
selaku dosen yang telah memberikan tugas tersebut, sehingga kami dapat mengembangkan
wawasan dalam menyelesaikan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya memohon maaf
yang sebesar – besarnya. Dalam penyusunan makalah ini saya berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi penyusun maupun kepada pembaca.
Medan,17Februari 2021
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian suara
hati ..................................................................................................................
B. Lembaga-lembaga Normatif
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap manusia dalam hatinya memiliki suatu kesadaran tentang apa yang
menjadi tanggung jawab dan kewajibannya. Tetapi kesadaran itu tidak selalu kitap
perhatikan . Namun dalam situasi yang konkret suara hati akan selalu menyatakan
diri sebagai kesadaran tentang apa yang menjadi kewajibannya berhadapan
dengan masalah konkret yang dihadapinya.
Suara hati adalah kemampuan orang untuk membedakan mana yang baik dan
benar atau sebaliknya,serta diarahkan untuk selalu mengambil keputusan yang
paling baik dan benar.
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan
PEMBAHASAN
Suara hati adalah suara halus dan murni datang langsung dari kesadaran sang
Hidup yang ada di dalam diri kita paling dalam yang bersih dan jujur,tanpa
pertimbangan dalam memberikan jawaban.
B.Lembaga-lembaga normative
Ada tiga pihak yang dapat kita juga sebut lembaga, yang mengajukan norma-
norma mereka kepada kita.
Masyarakat
yang dimaksud masyarakat adalah semua orang dan lembaga yang berpengaruh
dalam hidup kita. yang pertama dan terpenting adalah keluarga kita, terutama
orang tua. Dari mereka kita untuk pertama kalinya belajar apa yang boleh dan tidak
boleh dilakukan, apa yang dianggap baik dan tidak baik, bagaimana bergaul
dengan orang lain.
Superego
superego adalah pesan moral spontan. Superego menyatakan diri dalam perasaan
malu dan bersalah yang muncul secara otomatis dalam diri kita apabila kita
melanggar norma-norma yang telah kita batinkan.
Ideologi
Dengan ideologi di sini dimaksud segala macam aaran tentang makna kehidupan,
tentang nila-nilai dasar dan bagaimana manusia harus hidup dan bertindak.
Kekuatan ideologi terletak dalam pengangannya terhadap hati dan akal kita.
Selama kita tidak mengalami masalah moral yang ruwet, kita dengan sendirinya
akan bertindak sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma moral yang berlaku
dalam masyarakat dan dibimbing oleh superego sendiri.
Suara hati adalah kesadaran moral kita dalam situasi kongkret. Dalam pusat
kepribadian kita yang disebut hati, kita sadar apa yang sebenarnya dituntut dari
kita. Meskipun banyak pihak yang mengatakan kepada kita apa yang wajib kita
lakukan, tetapi dalam hati kita hanya kita yang sadar dan hanya kitalah yang
mengetahuinya.
E.Kemutlakan suara hati
Kemutlakan tuntutan suara hati tidak berarti bahwa suara hati pasti betul. Suara
hatipun hanya berdasarkan penilaian-penilaian kita dan pada hakikatnya pengertian
manusia terbatas dan sering kurang lengkap atau salah. Yang mutlak dalam suara
hati adalah tuntutan untuk tidak pernah menyeleweng dari apa yang kita sadari
sebagai kewajiban kita.
Moralitas adalah sebuah tata aturan yang digunakan untuk mengatur perbuatan
kemanusiaan yang baik ataupun buruk.
Legalitas adalah kesesuaian sikap dan tindakan dengan hokum atau norma lahiriah
belaka.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
Oleh karena itu suara hati perlu dibina agar tidak menjadi tumpul. Caranya antara
lain dengan:
Mematuhi suara hati. Semakin dipatuhi maka suara hati akan semakin peka.
Berusaha mencari pengetahuan tentang yang baik dan yang buruk melalui
kegiatan rohani, buku, ilmu pengetahuan, atau orang-orang yang dianggap
lebih bijaksana dari diri kita.
Menghindarkan pengaruh pergaulan yang buruk.
DAFTAR PUSTAKA
https://dokumen.tips/documents/suara-hati-55938a6b6f909.html
https://www.google.com/search?q=lembaga-
lembaga+normatif&oq=lembaga&aqs=chrome.0.69i59j69i57j0l2j0i433j0l2j69i60.
2911j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
https://ssemuaadadisini.blogspot.com/2018/04/pengertian-moralitas-dan-
legalitas.html
http://untar-dkv-ep-elaine-625120079.blogspot.com/#:~:text=Tiga%20lembaga
%20normatif&text=yang%20pertama%20dan%20terpenting%20adalah,agama
%2C%20tempat%20kerja%2C%20negara