4. Santrock
Santrock menyatakan pengertian
pluralisme adalah penerimaan tiap
individu yang berpendapat bahwa
perbedaan budaya harus dipertahankan
dan dihargai keberadaannya.
5. Webster
Pengertian pluralisme menurut
Webster, yakni keadaan sosial yang
hadir dalam beragam etnis, agama, ras
dan etnis yang mempertahankan
tradisi berpartisipasi dalam
masyarakat. Kemudian, kondisi ini
menciptakan sebuah pola masyarakat
yang hidup saling berdampingan dalam
keberagaman yang ada.
Macam-macam Pluralisme Jenis-jenis
pluralisme terbagi menjadi beberapa
macam, antara lain:
Macam-macam Pluralisme
1. Pluralisme Budaya
2. Pluralisme Agama
3. Pluralisme Sosial
4. Pluralisme Ilmu Pengetahuan
5. Pluralisme Media
1. Pluralisme Budaya
Pluralisme budaya adalah kondisi budaya yang
majemuk, yang mana istilah ini digunakan
untuk menggambarkan penerimaan budaya
alternatif. Maksudnya, orang-orang hidup
bersama dengan saling toleransi terhadap
budaya orang lain yang berbeda-beda agar
tercapai pluralitas.
a. Menimbulkan persaingan
Persaingan adalah suatu proses sosial
ketika ada dua pihak atau lebih saling
berlomba dan berbuat sesuatu untuk
mencapai tujuan atau kemenangan.
Persaingan bisa terjadi bila ada
beberapa pihak yang menginginkan
sesuatu supaya menjadi pusat
perhatian umum.
Karena ada keberagaman suku, ras,
agama dan budaya di Indonesia, hal ini
bisa menimbulkan persaingan di tengah
masyarakat. Mereka mungkin berlomba-
lomba dan mengklaim budaya maupun
keyakinannya paling benar supaya
menjadi panutan maupun pusat
perhatian.
Akibatnya, kondisi ini bisa menimbulkan
perpecahan atau pertikaian karena
toleransi orang-orang yang kurang
terhadap perbedaan ras, suku, budaya
dan agama.
c. Menimbulkan rasa egois
Egois adalah sifat selalu
memprioritaskan keinginan dan
kebutuhan sendiri di atas
kebutuhan dan keinginan orang
lain. Karena rasa ingin menang
atau menjadi pusat perhatian
umum di tengah keberagaman,
hal ini bisa menimbulkan rasa
egois untuk mementingkan diri
sendiri.
d. Menimbulkan gesekan sosial
Gesekan sosial bisa dikatakan
sebagai pertikaian yang muncul
akibat konflik mengenai pluralitas
yang ada, baik pluralitas agama,
budaya, sosial dan lainnya. Orang
dengan keyakinan atau
kebudayaan yang berbeda dengan
lainnya tidak bisa saling toleransi
sehingga sulit untuk bersatu.
e. Menimbulkan sikap individualisme
Individualisme adalah satu filsafat yang
memiliki pandangan moral, politik atau sosial
yang menekankan kemerdekaan manusia serta
kepentingan bertanggung jawab dan
kebebasan sendiri. Orang yang individualis
akan melanjutkan pencapaian dan kehendak
pribadi. Mereka cenderung menentang
intervensi dari masyarakat, negara dan setiap
badan atau kelompok atas pilihan pribadinya.
Karena mereka hanya mementingkan dirinya
sendiri, maka adanya keberagaman atau
pluralitas akan membentuk seseorang yang
individualis dan cenderung tidak menerima
atau mengakui perbedaan tersebut.
Perilaku pluralisme
1. Afektif
2. Kognitif
3. Psikomotorik
Perilaku pluralisme
Secara umum, masyarakat akan
mengalami perubahan perilaku terhadap
pluralisme yang terbagi menjadi 3 bentuk,
antara lain:
1. Afektif
Afektif adalah segala sesuatu yang
berkaitan dengan sikap, watak, perilaku,
minat, emosi dan nilai yang ada pada
setiap individu. Menurut beberapa ahli,
afektif ini erat kaitannya dengan kognitif.
Kaitannya dengan perubahan perilaku
masyarakat terhadap pluralitas, afektif
merupakan perubahan perilaku yang
timbul dari perilaku kehidupan di
lingkungan masyarakat.
2. Kognitif
Kognitif adalah proses otak yang
mendasari banyak aktivitas sehari-hari
dalam kesehatan dan penyakit sepanjang
rentang usia. Kognitif juga memiliki
fungsi penting untuk kehidupan sehari-
hari yang mengatur perilaku dan
tindakan.
Kaitannya dengan perubahan perilaku
masyarakat terhadap pluralitas, kognitif
adalah perubahan perilaku yang
berdasarkan pola pikir. Jadi, sikap yang
ditunjukkan seseorang terhadap
pluralitas ini sesuai dengan pola pikirnya.
3. Psikomotorik
Psikomotorik salah satu ranah
yang menilai keterampilan atau
kemampuan seseorang melakukan
sesuatu setelah setelah menerima
pembelajaran pada bidang
tertentu.
Kaitannya dengan perubahan
perilaku masyarakat terhadap
pluralitas, perubahan perilaku
seseorang sesuai dengan tindakan
yang dilakukan dalam lingkungan
sosial.
Manfaat Pluralisme
1. Kemandirian
2. Kebebasan
3. Menumbuhkan sifat saling
menghargai
4. Toleransi
Manfaat Pluralisme
Berbagai macam pluralisme yang ada
di Indonesia ini pastinya memberikan
sejumlah manfaat bagi masyarakatnya.
Berikut ini, manfaat adanya pluralisme.
1. Kemandirian
Kemandirian adalah suatu hal atau
kondisi seseorang yang bisa berdiri
sendiri atau tidak bergantung pada
orang lain. Maksudnya, kemandirian
adalah kesiapan dan kemampuan
individu untuk berdiri sendiri dengan
ditandainya sikap inisiatif.
Adanya pluralisme bisa memberikan
manfaat untuk meningkatkan
kemandirian. Setiap orang bisa berdiri
sendiri tanpa ada perasaan tertekan,
terkontrol dan diawasi oleh orang dari
kelompok lainnya dengan latar belakang
kultur yang berbeda.
Karena, setiap orang memiliki hak untuk
hidup dan maju. Bahkan, setiap orang
juga berhak mengembalikan tradisi atau
kultur yang sudah alam menjadi
panutannya dalam kehidupan bersosial,
sehingga kondisi ini menimbulkan
stimulasi dalam kemandirian.
2. Kebebasan
Kebebasan adalah kemampuan bertindak tanpa
paksaan, ketiadaan kendali dan kekuasaan
untuk memilih tindakan seseorang. Kebebasan
juga bisa didefinisikan sebagai kondisi di mana
individu memiliki kemampuan untuk bertindak
sesuai dengan keinginannya.
Adanya pluralitas bisa memberikan manfaat
berupa kebebasan akan institusi, pranata sosial
dan kultural yang bisa berdiri sebanyak-
banyaknya tanpa ada halangan serta rintangan.
Kaitannya dengan kultur atau budaya yang
berbeda-beda bisa dibangun optimal dan
sedekat mungkin tanpa ada batas-batas
hierarkikal dan birokrasi hingga batas negara
sekalipun.
3. Menumbuhkan sifat saling menghargai
Sifat saling menghargai bisa diartikan sebagai
sikap menghormati, menerima atau mengakui
seseorang maupun sesuatu. Kaitannya dengan
pluralisme, orang-orang saling menghargai dan
menghormati adanya keberagaman maupun
perbedaan yang ada.
Adanya pluralsme ini bisa membantu
meningkatkan sifat saling menghargai orang-
orang antar ras, etnik atau suku yang berbeda,
orang dengan agama, keyakinan maupun
kelompok yang berbeda.
Selain itu, setiap orang dengan suku, ras dan
agama yang berbeda ini bisa mengembangkan
budaya, nilai-nilai ajaran dan tradisinya tanpa
seorang pun yang menghalangi upaya
pengembangan tersebut.
4. Toleransi
Toleransi adalah suatu perilaku
atau sikap manusia yang tidak
menyimpang dari aturan, di mana
seseorang menghormati atau
menghargai setiap tindakan yang
dilakukan orang lain. Toleransi
juga bisa berarti suatu sikap
saling menghormati dan
menghargai antar kelompok atau
antar individu dalam masyarakat.
Adanya sikap pluralisme dalam kehidupan
masyarakat akan menimbulkan jiwa yang
penuh toleransi tanpa adanya diskriminasi
terhadap perbedaan apapun. Jadi, masyarakat
bisa segera mengatasi atau menemukan solusi
ketika dihadapkan dengan berbagai macam
konflik sosial.
Contoh sikap toleransi adanya pluralisme ini
berupa menghargai dan menghormati orang
dari kelompok agama yang berbeda ketika
melakukan ibadah dan begitu pula sebaliknya.
Contoh toleransi lainnya, orang-orang saling
menghargai dan memberikan kesempatan
pada kelompok lainnya melakukan tradisi
kebudayaan atau cara pandang orang lain
sesuai dengan kulturnya.
Contoh Pluralisme Masyarakat di
Indonesia
Anda mungkin sudah sering melihat sikap
atau perilaku pluralisme dalam kehidupan
sehari-hari. Berikut ini, beberapa contoh
dari sikap pluralisme dalam kehidupan
masyarakat, antara lain:
Orang-orang saling menghargai dan
menghormati perbedaan suku, ras,
tradisi dan agama.
Orang-orang saling menghargai adat
istiadat dalam kehidupan masyarakat.
Orang-orang saling bergotong-royong
dan tolong-menolong ketika ada yang
membutuhkan meskipun berbeda.
Seseorang tak memaksakan kehendak
pribadinya pada orang lain.
Orang-orang saling menerima
pendapat dan pandangan orang lain
yang berbeda.
Orang-orang saling menjaga
keharmonisan dan menghindari konflik
dalam kehidupan bersosial.
Sebuah perusahaan menerima
karyawan yang memiliki latar
belakang berbeda-beda, baik ras
maupun agama
Masyarakat Bali yang mayoritas
beragama Hindu tetap bisa hidup
berdampingan dan menerima orang
dari luar Bali yang mungkin tidak
beragama Hindu.
Dua rumah ibadah, seperti masjid
dan gereja yang berdiri
berdampingan maupun berhadapan
dan saling menghargai ketika waktu
ibadah.
Membantu dan menolong korban
bencana alam atau semacamnya
meski berbeda suku, ras dan agama.