Anda di halaman 1dari 46

Pengertian Pluralisme:

Macam, Dampak Dan Contoh


Pengertian Pluralisme – Indonesia terdiri
dari banyak suku, ras, budaya, agama
dan sebagainya. Banyaknya perbedaan
dan keberagaman atau pluralitas di
Indonesia, maka ada semboyan Bhineka
Tunggal Ika.
Semboyan ini menggambarkan adanya
keberagaman dan perbedaan di
Indonesia, tetapi masyarakatnya tetap
menjadi satu..
Pengertian Pluralisme
Pengertian Pluralisme Menurut Para Ahli
1. Geralrd O’Collins & Edward G. Farru
gia
2. Anton M. Moeliono
3. Syamsul Maa’arif
4. Santrock
5. Webster
Macam-macam Pluralisme
1. Pluralisme Budaya
2. Pluralisme Agama
3. Pluralisme Sosial
4. Pluralisme Ilmu Pengetahuan
Dampak Pluralisme
1. Dampak positif pluralisme
2. Dampak negatif pluralitas
Perilaku pluralisme
1. Afektif
2. Kognitif
3. Psikomotorik
Manfaat Pluralisme
1. Kemandirian
2. Kebebasan
3. Menumbuhkan sifat saling menghargai
4. Toleransi
Contoh Pluralisme Masyarakat di Indonesia
Pengertian Pluralisme
Apa itu pluralisme? 
Menurut wikipedia, Istilah ini juga
bisa dikenal sebagai pluralisme, yang
terdiri dari dua kata yakni plural
(beragam) dan isme (paham) sehingga
memiliki arti paham atas
keberagaman.
Secara umum, pluralisme
merupakan sebuah paham
yang menghargai adanya
perbedaan di tengah
kehidupan masyarakat dan
mengizinkan kelompok
berbeda itu tetap menjaga
budayanya sebagai ciri khas.
Pengertian pluralisme juga bisa diartikan
sebagai kesediaan menerima
keberagaman untuk hidup toleran pada
tatanan masyarakat yang berbeda suku,
golongan, agama, adat dan pandangan
hidup.
Pluralisme mengimplikasikan tindakan
yang fokus pada pengakuan kebebasan
beragama, kebebasan berpikir atau
mencari informasi, sehingga seseorang
atau suatu kelompok butuh kematangan
kepribadian mereka untuk mencapai
pluralisme.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa
Indonesia, pluralisme adalah keadaan
masyarakat yang majemuk (bersangkutan
dalam sistem sosial dan politiknya),
berbagai kebudayaan yang berbeda-beda
dalam suatu masyarakat.
Sedangkan, menurut Webster’s Revised
Unabridge Dictionary,  pluralisme meliputi:
1. Hasil atau keadaan menjadi plural.
2. Keadaan seorang pluralis, yang memiliki
lebih dari satu keyakinan.
Pengertian Pluralisme Menurut Para Ahli
Adapun pengertian pluralisme menurut para
ahli yang memiliki pandangan berbeda-beda.

1. Geralrd O’Collins & Edward G. Farrugia


Pengertian pluralisme menurut Geralrd
O’Collins & Edward G. Farrugia, yakni cara
pandang fisiologis yang tidak
menggambarkan semua pada prinsip atau
keyakinan pribadi. Tapi, ketersediaan untuk
menerima berbagai macam keragaman yang
ada. Ruang lingkup pluralisme di antaranya
politik, budaya dan agama.
2. Anton M. Moeliono
Anton M. Moeliono berpendapat
pengertian pluralisme adalah
sesuatu yang memberi makna
jamak atau ganda dari segi
kebudayaan yang berbeda dalam
masyarakat. Rasa hormat terhadap
nilai kebudayaan lain dan sikap
saling menghargai  adalah dasar
terciptanya pluralisme.
3. Syamsul Maa’arif
Menurut Syamsul Maa’arif, pengertian
pluralisme adalah suatu sikap saling
memahami dan menghormati adanya
perbedaan demi tercapainya kerukunan
antar umat beragama.

4. Santrock
Santrock menyatakan pengertian
pluralisme adalah penerimaan tiap
individu yang berpendapat bahwa
perbedaan budaya harus dipertahankan
dan dihargai keberadaannya.
5. Webster
Pengertian pluralisme menurut
Webster, yakni keadaan sosial yang
hadir dalam beragam etnis, agama, ras
dan etnis yang mempertahankan
tradisi berpartisipasi dalam
masyarakat. Kemudian, kondisi ini
menciptakan sebuah pola masyarakat
yang hidup saling berdampingan dalam
keberagaman yang ada.
Macam-macam Pluralisme Jenis-jenis
pluralisme terbagi menjadi beberapa
macam, antara lain:

Macam-macam Pluralisme
1. Pluralisme Budaya
2. Pluralisme Agama
3. Pluralisme Sosial
4. Pluralisme Ilmu Pengetahuan
5. Pluralisme Media
1. Pluralisme Budaya
Pluralisme budaya adalah kondisi budaya yang
majemuk, yang mana istilah ini digunakan
untuk menggambarkan penerimaan budaya
alternatif. Maksudnya, orang-orang hidup
bersama dengan saling toleransi terhadap
budaya orang lain yang berbeda-beda agar
tercapai pluralitas.

Karena, sering sekali keberagaman budaya ini


menyebabkan konflik. Hal ini disebabkan oleh
munculnya persaingan, sikap egosentrisme
dan primordialisme yang mengklaim bahwa
kebudayaan mereka paling terbaik
dibandingkan budaya lain.
2. Pluralisme Agama
Pluralisme agama adalah sebuah konsep yang
memiliki makna luas, berkaitan dengan
penerimaan terhadap agama yang berbeda
dan digunakan dalam cara yang berbeda-
beda.

Pluralitas agama ini mengingatkan bahwa


semua keyakinan itu sama, karena kebenaran
setiap agama adalah relatif. Karena itu,
setiap umat beragama tak boleh mengklaim
bahwa keyakinan yang dianutnya paling benar
dan lainnya salah.
Selain itu, keberagaman agama dalam
masyarakat ini menjadikan hidup lebih
berwarna. Keberagaman ini juga bisa
diimbangi dengan sikap toleransi. Tanpa
sikap toleransi, keberagaman agama ini bisa
mengakibatkan perpecahan maupun konflik
dalam masyarakat.

Seperti yang kita tahu, di Indonesia ada 6


agama yang diakui oleh pemerintah, yakni
islam, Kristen, katolik, hindu, budha dan
konghucu. Setiap warga negara Indonesia
berhak memeluk salah satu dari keenam
agama tersebut.
3. Pluralisme Sosial
Pluralisme sosial adalah sebuah paham
yang menerima keberagaman berupa sikap
saling menghormati dalam interaksi sosial
yang terjadi antar individu atau kelompok
pada sebuah tatanan sosial.
Dalam kehidupan bersosial, pluralisme akan
tercapai bila masyarakat saling hidup
berdampingan dan menunjukkan sikap
menghargai maupun menghormati dengan
orang lainnya.
4. Pluralisme Ilmu Pengetahuan
Pluralisme ilmu pengetahuan adalah
keanekaragaman ilmu yang menjadi faktor
utama pertumbuhan ilmu pengetahuan.
Banyaknya teori yang bermunculan, tapi belum
bisa dibuktikan kebenarannya ini merupakan
bentuk kebebasan berpikir ilmiah sehingga
bisa disimpulkan bahwa ekonomi sosial
termasuk bagian dari pluralisme ilmu
pengetahuan.

Adanya pluralitas ilmu pengetahuan ini bisa


memperlihatkan hak individu dalam mengambil
keputusan atas suatu kebenaran yang bersifat
menyeluruh atau universal bagi setiap individu.
5. Pluralisme Media
Pluralisme media adalah keberagaman
teknologi untuk membantu orang-orang
komunikasi, baik dalam jarak jauh
maupun jarak dekat. Karena, media salah
satu sarana penyampaian informasi dan
diakui keberadaannya. Ada pula beragam
media yang bisa digunakan untuk
menyampaikan pendapat.
Dampak Pluralisme
1. Dampak positif pluralisme
2. Dampak negatif pluralitas
Dampak Pluralisme
Adanya pluralisme dalam kehidupan
bermasyarakat pastinya bisa
memberikan dampak positif dan
negatif. Berikut ini, dampak positif dan
dampak negatif pluralisme yang harus
dipahami.

1. Dampak positif pluralisme


Pluralisme bisa memberikan dampak
positif untuk kehidupan masyarakat
yang tenang dan damai, antara lain:
a. Memahami perbedaan
Perbedaan adalah keadaan, sifat dan
karakter yang telah diciptakan oleh Tuhan
supaya manusia saling mengenal,
berinteraksi, saling memahami dan memberi
manfaat satu sama lain.

Jika seseorang memahami adanya


keberagaman atau pluralisme, maka sikap
ini akan menciptakan lingkungan yang
tenang, damai dan saling tolong-menolong
karena orang-orang mau memahami
perbedaan yang ada dalam masyarakat.
b. Masyarakat lebih modern
Modern biasanya merujuk pada
sesuatu yang terkini, baru dan
semacamnya. Modern bisa merujuk
pada zaman maupun gaya yang
sifatnya terbaru.
Jika setiap orang memahami adanya
keberagaman atau pluralitas, sikap
ini akan membentuk masyarakat
yang lebih modern maupun berpikir
lebih maju.
c. Meningkatkan pendapatan negara
Pendapatan negara adalah hak pemerintah
pusat yang diakui sebagai penambah nilai
kekayaan bersih. Pendapatan negara terdiri
atas penerimaan perpajakan, penerimaan
negara bukan pajak dan penerimaan hibah.
Adanya pluralitas dan masyarakat yang
saling menghargai serta menghormati, hal
ini akan membantu meningkatkan
pendapatan negara. Masyarakat yang
berbeda-beda itu mungkin akan memanfaat
pluralitas ini sebagai sumber pendapatan
atau semacamnya.
d. Meningkatkan daya tarik turis
Daya tarik adalah kualitas yang
menyebabkan minat, keinginan atau
tarikan pada seseorang atau sesuatu.
Daya tarik bisa dihasilkan dari
rangsangan visual.
Pluralitas atau keberagaman budaya,
suku dan ras yang ada di Indonesia justru
bisa menjadi daya tarik turis untuk
berwisata. Keberagaman ini juga bisa
menjadi ciri khas suatu wilayah yang
akan dikenal oleh wisatawan asing. Pada
akhirnya, hal ini bisa membantu
meningkatkan pendapatan masyarakat
maupun negara.
2. Dampak negatif pluralitas
Pluralitas bisa memberikan dampak
negatif berupa konflik di tengah
kehidupan masyarakat, antara lain:

a. Menimbulkan persaingan
Persaingan adalah suatu proses sosial
ketika ada dua pihak atau lebih saling
berlomba dan berbuat sesuatu untuk
mencapai tujuan atau kemenangan.
Persaingan bisa terjadi bila ada
beberapa pihak yang menginginkan
sesuatu supaya menjadi pusat
perhatian umum.
Karena ada keberagaman suku, ras,
agama dan budaya di Indonesia, hal ini
bisa menimbulkan persaingan di tengah
masyarakat. Mereka mungkin berlomba-
lomba dan mengklaim budaya maupun
keyakinannya paling benar supaya
menjadi panutan maupun pusat
perhatian.
Akibatnya, kondisi ini bisa menimbulkan
perpecahan atau pertikaian karena
toleransi orang-orang yang kurang
terhadap perbedaan ras, suku, budaya
dan agama.
c. Menimbulkan rasa egois
Egois adalah sifat selalu
memprioritaskan keinginan dan
kebutuhan sendiri di atas
kebutuhan dan keinginan orang
lain. Karena rasa ingin menang
atau menjadi pusat perhatian
umum di tengah keberagaman,
hal ini bisa menimbulkan rasa
egois untuk mementingkan diri
sendiri.
d. Menimbulkan gesekan sosial
Gesekan sosial bisa dikatakan
sebagai pertikaian yang muncul
akibat konflik mengenai pluralitas
yang ada, baik pluralitas agama,
budaya, sosial dan lainnya. Orang
dengan keyakinan atau
kebudayaan yang berbeda dengan
lainnya tidak bisa saling toleransi
sehingga sulit untuk bersatu.
e. Menimbulkan sikap individualisme
Individualisme adalah satu filsafat yang
memiliki pandangan moral, politik atau sosial
yang menekankan kemerdekaan manusia serta
kepentingan bertanggung jawab dan
kebebasan sendiri. Orang yang individualis
akan melanjutkan pencapaian dan kehendak
pribadi. Mereka cenderung menentang
intervensi dari masyarakat, negara dan setiap
badan atau kelompok atas pilihan pribadinya.
Karena mereka hanya mementingkan dirinya
sendiri, maka adanya keberagaman atau
pluralitas akan membentuk seseorang yang
individualis dan cenderung tidak menerima
atau mengakui perbedaan tersebut.
Perilaku pluralisme
1. Afektif
2. Kognitif
3. Psikomotorik
Perilaku pluralisme
Secara umum, masyarakat akan
mengalami perubahan perilaku terhadap
pluralisme yang terbagi menjadi 3 bentuk,
antara lain:
1. Afektif
Afektif adalah segala sesuatu yang
berkaitan dengan sikap, watak, perilaku,
minat, emosi dan nilai yang ada pada
setiap individu. Menurut beberapa ahli,
afektif ini erat kaitannya dengan kognitif.
Kaitannya dengan perubahan perilaku
masyarakat terhadap pluralitas, afektif
merupakan perubahan perilaku yang
timbul dari perilaku kehidupan di
lingkungan masyarakat.
2. Kognitif
Kognitif adalah proses otak yang
mendasari banyak aktivitas sehari-hari
dalam kesehatan dan penyakit sepanjang
rentang usia. Kognitif juga memiliki
fungsi penting untuk kehidupan sehari-
hari yang mengatur perilaku dan
tindakan.
Kaitannya dengan perubahan perilaku
masyarakat terhadap pluralitas, kognitif
adalah perubahan perilaku yang
berdasarkan pola pikir. Jadi, sikap yang
ditunjukkan seseorang terhadap
pluralitas ini sesuai dengan pola pikirnya.
3. Psikomotorik
Psikomotorik salah satu ranah
yang menilai keterampilan atau
kemampuan seseorang melakukan
sesuatu setelah setelah menerima
pembelajaran pada bidang
tertentu. 
Kaitannya dengan perubahan
perilaku masyarakat terhadap
pluralitas, perubahan perilaku
seseorang sesuai dengan tindakan
yang dilakukan dalam lingkungan
sosial.
Manfaat Pluralisme
1. Kemandirian
2. Kebebasan
3. Menumbuhkan sifat saling
menghargai
4. Toleransi
Manfaat Pluralisme
Berbagai macam pluralisme yang ada
di Indonesia ini pastinya memberikan
sejumlah manfaat bagi masyarakatnya.
Berikut ini, manfaat adanya pluralisme.
1. Kemandirian
Kemandirian adalah suatu hal atau
kondisi seseorang yang bisa berdiri
sendiri atau tidak bergantung pada
orang lain. Maksudnya, kemandirian
adalah kesiapan dan kemampuan
individu untuk berdiri sendiri dengan
ditandainya sikap inisiatif.
Adanya pluralisme bisa memberikan
manfaat untuk meningkatkan
kemandirian. Setiap orang bisa berdiri
sendiri tanpa ada perasaan tertekan,
terkontrol dan diawasi oleh orang dari
kelompok lainnya dengan latar belakang
kultur yang berbeda.
Karena, setiap orang memiliki hak untuk
hidup dan maju. Bahkan, setiap orang
juga berhak mengembalikan tradisi atau
kultur yang sudah alam menjadi
panutannya dalam kehidupan bersosial,
sehingga kondisi ini menimbulkan
stimulasi dalam kemandirian.
2. Kebebasan
Kebebasan adalah kemampuan bertindak tanpa
paksaan, ketiadaan kendali dan kekuasaan
untuk memilih tindakan seseorang. Kebebasan
juga bisa didefinisikan sebagai kondisi di mana
individu memiliki kemampuan untuk bertindak
sesuai dengan keinginannya. 
Adanya pluralitas bisa memberikan manfaat
berupa kebebasan akan institusi, pranata sosial
dan kultural yang bisa berdiri sebanyak-
banyaknya tanpa ada halangan serta rintangan. 
Kaitannya dengan kultur atau budaya yang
berbeda-beda bisa dibangun optimal dan
sedekat mungkin tanpa ada batas-batas
hierarkikal dan birokrasi hingga batas negara
sekalipun.
3. Menumbuhkan sifat saling menghargai
Sifat saling menghargai bisa diartikan sebagai
sikap menghormati, menerima atau mengakui
seseorang maupun sesuatu. Kaitannya dengan
pluralisme, orang-orang saling menghargai dan
menghormati adanya keberagaman maupun
perbedaan yang ada.
Adanya pluralsme ini bisa membantu
meningkatkan sifat saling menghargai orang-
orang antar ras, etnik atau suku yang berbeda,
orang dengan agama, keyakinan maupun
kelompok yang berbeda.
Selain itu, setiap orang dengan suku, ras dan
agama yang berbeda ini bisa mengembangkan
budaya, nilai-nilai ajaran dan tradisinya tanpa
seorang pun yang menghalangi upaya
pengembangan tersebut.
4. Toleransi
Toleransi adalah suatu perilaku
atau sikap manusia yang tidak
menyimpang dari aturan, di mana
seseorang menghormati atau
menghargai setiap tindakan yang
dilakukan orang lain. Toleransi
juga bisa berarti suatu sikap
saling menghormati dan
menghargai antar kelompok atau
antar individu dalam masyarakat.
Adanya sikap pluralisme dalam kehidupan
masyarakat akan menimbulkan jiwa yang
penuh toleransi tanpa adanya diskriminasi
terhadap perbedaan apapun. Jadi, masyarakat
bisa segera mengatasi atau menemukan solusi
ketika dihadapkan dengan berbagai macam
konflik sosial.
Contoh sikap toleransi adanya pluralisme ini
berupa menghargai dan menghormati orang
dari kelompok agama yang berbeda ketika
melakukan ibadah dan begitu pula sebaliknya.
Contoh toleransi lainnya, orang-orang saling
menghargai dan memberikan kesempatan
pada kelompok lainnya melakukan tradisi
kebudayaan atau cara pandang orang lain
sesuai dengan kulturnya.
Contoh Pluralisme Masyarakat di
Indonesia
Anda mungkin sudah sering melihat sikap
atau perilaku pluralisme dalam kehidupan
sehari-hari. Berikut ini, beberapa contoh
dari sikap pluralisme dalam kehidupan
masyarakat, antara lain:
Orang-orang saling menghargai dan
menghormati perbedaan suku, ras,
tradisi dan agama.
Orang-orang saling menghargai adat
istiadat dalam kehidupan masyarakat.
Orang-orang saling bergotong-royong
dan tolong-menolong ketika ada yang
membutuhkan meskipun berbeda.
 Seseorang tak memaksakan kehendak
pribadinya pada orang lain.
 Orang-orang saling menerima
pendapat dan pandangan orang lain
yang berbeda.
 Orang-orang saling menjaga
keharmonisan dan menghindari konflik
dalam kehidupan bersosial.
 Sebuah perusahaan menerima
karyawan yang memiliki latar
belakang berbeda-beda, baik ras
maupun agama
 Masyarakat Bali yang mayoritas
beragama Hindu tetap bisa hidup
berdampingan dan menerima orang
dari luar Bali yang mungkin tidak
beragama Hindu.
 Dua rumah ibadah, seperti masjid
dan gereja yang berdiri
berdampingan maupun berhadapan
dan saling menghargai ketika waktu
ibadah.
 Membantu dan menolong korban
bencana alam atau semacamnya
meski berbeda suku, ras dan agama.

Anda mungkin juga menyukai