Anda di halaman 1dari 5

Pluralisme adalah suatu konsep atau pandangan yang mengakui dan menghargai keberagaman

dalam berbagai aspek kehidupan, seperti agama, budaya, suku, dan nilai-nilai sosial. Dalam konteks
sosial dan agama, pluralisme mengacu pada pengakuan terhadap keberagaman keyakinan agama
dan toleransi terhadap perbedaan agama di dalam suatu masyarakat. Ini berarti menghormati hak
individu untuk memiliki keyakinan dan praktik agama yang berbeda-beda. Dengan kata lain,
pluralisme mendorong koeksistensi damai antara berbagai kelompok dan mempromosikan
penghargaan terhadap perbedaan-perbedaan yang ada di masyarakat.

Pluralisme adalah pandangan atau konsep yang mengakui dan menghargai keberagaman dalam
berbagai aspek kehidupan seperti agama, budaya, suku, dan nilai-nilai sosial. Pluralisme berarti
menghormati hak individu untuk memiliki keyakinan dan praktik agama yang berbeda-beda.
Kemudian, mendorong koeksistensi damai antara berbagai kelompok dan mempromosikan
penghargaan terhadap perbedaan-perbedaan yang ada di masyarakat.

Bentuk pluralisme dapat muncul dalam berbagai konteks, termasuk agama, budaya, politik, dan
sosial. Berikut adalah beberapa bentuk dan contoh pluralisme:

1. *Pluralisme Agama:

Contoh: Keberagaman agama di Indonesia, seperti Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Buddha, Kong
Hucu

2. *Pluralisme Budaya:*

Contoh: Keberagaman budaya di Indonesia, seperti berbagai adat istiadat, musik, tarian, dll.

3. *Pluralisme Politik:*

Contoh: Beberapa negara menerapkan sistem politik yang memungkinkan partisipasi berbagai
partai politik dengan ideologi yang berbeda-beda. Sebagai contoh, sistem multipartai di banyak
negara demokratis memungkinkan berbagai pandangan politik untuk diwakili dalam pemerintahan.

4. *Pluralisme Sosial:*

Contoh: Di masyarakat perkotaan yang besar, orang-orang dari latar belakang sosial dan ekonomi
yang berbeda-beda hidup bersama. Mereka memiliki nilai-nilai, kepercayaan, dan cara hidup yang
bervariasi, namun tetap mampu hidup berdampingan dan menghormati perbedaan satu sama lain.
Manfaat Pluralisme

Pluralisme memiliki sejumlah manfaat penting dalam masyarakat yang beragam. Beberapa manfaat
utama pluralisme antara lain:

1. *Penghargaan Terhadap Keberagaman:*


Pluralisme mengajarkan penghargaan terhadap keberagaman budaya, agama, dan
pandangan politik. Ini memperkaya pengalaman hidup dan membuka pikiran masyarakat
terhadap perspektif-perspektif yang berbeda.
2. *Toleransi dan Pengertian:*
Pluralisme memupuk sikap toleransi dan pengertian terhadap perbedaan. Masyarakat yang
mempraktikkan pluralisme cenderung lebih terbuka terhadap pendapat dan keyakinan orang
lain, sehingga menciptakan lingkungan yang damai dan harmonis.
3. *Kemajuan Sosial dan Ekonomi:*
Keberagaman dalam masyarakat dapat menghasilkan ide-ide baru, inovasi, dan kolaborasi
yang mendukung kemajuan sosial dan ekonomi. Melalui pertukaran ide dan pengetahuan
antar kelompok, masyarakat dapat mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang lebih
baik.
4. *Penguatan Identitas Individu dan Kelompok:*
Pluralisme memungkinkan individu dan kelompok untuk mempertahankan identitas mereka
sambil tetap bersatu dalam keragaman. Ini membantu masyarakat merasa dihargai dan
diakui tanpa harus mengorbankan identitas budaya atau agama mereka.
5. *Pembangunan Perdamaian:*
Dalam masyarakat yang menghormati pluralisme, konflik antar kelompok cenderung
berkurang karena adanya pengertian dan saling menghormati. Ini dapat berkontribusi pada
pembangunan perdamaian di tingkat lokal, nasional, maupun global.
6. *Keterbukaan dan Kemajuan Pendidikan:*
Pluralisme mendukung pendekatan pendidikan yang inklusif dan menghargai keberagaman.
Sistem pendidikan yang mempromosikan pluralisme membantu menciptakan generasi yang
toleran, terbuka, dan siap menghadapi kompleksitas dunia global.

*Dampak Positif Pluralisme:*

1. *Peningkatan Pemahaman Lintas Budaya:*

Pluralisme memungkinkan orang untuk memahami dan menghargai keberagaman budaya, tradisi,
dan nilai-nilai lainnya.

2. *Toleransi Antar Kelompok:*

Dengan memahami perbedaan-perbedaan, masyarakat dapat membangun toleransi yang lebih baik
terhadap kelompok-kelompok dengan keyakinan dan budaya yang berbeda.

3. *Inovasi dan Kreativitas:*

Keberagaman pendapat dan ide dapat merangsang inovasi dan kreativitas dalam masyarakat, karena
membawa bersama-sama pemikiran-pemikiran baru dari berbagai latar belakang.

4. *Pembangunan Dialog Antaragama:*


Pluralisme mendukung dialog antaragama yang mempromosikan pemahaman saling, mengurangi
ketidakpercayaan, dan memperkuat hubungan antar umat beragama.

*Dampak Negatif Pluralisme:*

1. *Konflik Antar Kelompok:*

Jika tidak dikelola dengan baik, pluralisme dapat menyebabkan konflik antar kelompok dengan nilai
dan keyakinan yang berbeda, mengakibatkan ketegangan sosial dan mungkin kekerasan.

2. *Segregasi Sosial:*

Dalam beberapa kasus, pluralisme dapat menyebabkan terbentuknya kelompok-kelompok yang


terisolasi, memperkuat segregasi sosial dan kurangnya integrasi antar kelompok.

3. *Ketidakstabilan Sosial:*

Jika ketidaksetaraan dan ketidakadilan tidak ditangani dengan baik dalam masyarakat yang pluralistik,
hal ini dapat menyebabkan ketidakstabilan sosial dan ketegangan yang berkelanjutan.

4. *Penolakan Terhadap Keberagaman:* Beberapa orang atau kelompok mungkin menolak atau tidak
menerima keberagaman, yang dapat mengakibatkan polarisasi dalam masyarakat.

•Definisi Multikulturalisme

Multikulturalisme (multiculturalism) atau budaya plural (cultural pluralism) adalah sebuah


kebijakaan atau realitas yg menekankan pda keunikan karakteristik dari keragaam budaya di dunia,
terutama pada kalangan imigran yg ada di suatu negara. Istilah Multikulturalisme prtama kali
digunakan pada 1957 untuk menggambarkan fenomena keragaman budaya imigran di negara swiss.
Kmudian konsep ini di gunakan di Kanada pada tahun 1960-an sebelum akhirnya menyebar di
negara-negara berbahasa Inggris

•Jenis-jenis Multikulturalisme

-Multikulturalisme Isolasionis

-Multikulturalisme Akomodatif

-Multikulturalisme Otonomis

-Multikulturalisme Kritikal atau Interaktif

-Multikulturalisme Kosmopolitan

•Sejarah singkat multikulturalisme dikemukakan

Multikulturalisme mulai dijadikan kebijakan resmi di negara berbahasa-Inggris (English-speaking


countries), yang dimulai di Afrika pada tahun 1999. Kebijakan ini kemudian diadopsi oleh sebagian
besar anggota Uni Eropa, sebagai kebijakan resmi, dan sebagai konsensus sosial di antara elit.

•Faktor terbentuknya multikulturalisme

-Faktor Kondisi Geografis


-Pengaruh Kebudayaan Asing

-Perbedaan Iklim

PERBEDAAN MULTUKULTURALISME dan PLURALISME

1. Pendapat Para Ahli tentang perbedaan Pluralisme dengan Multikulturalisme :

a. Pertama

Menurut Al Khawarizmi, Kabid Sosial Ekonomi PK IMM UGM Konsep pluralitas mengandaikan adanya
‘hal-hal yag lebih dari satu’ (many), keragaman menunjukkan bahwa keberadaan yang lebih dari satu
itu berbeda-beda, heterogen , dan bahkan tak dapat disamakan. Sedang konsep mutikulturisme
adalah sebuah pandangan dunia – yang pada akhirnya diimplementasikan dalam kebijakan- tentang
kesediaan menerima kelompok lain secara sama sebagai kesatuan, tanpa memperdulikan perbedaan
budaya, etnik, gender, bahasa, ataupun agama.

Dari konsep diatas bisa kita tarik kesimpulan bahwa pluralitas adalah bentuk sedangkan
multikultikultur adalah pengakuan dari perbedaan bentuk tersebut. Sehingga hubungan antara
pluralitas dan multikultur tidak bisa dipisahkan begitu saja. Di Indonesia sendiri, makna dari kedua
kata tersebut masih rancu dan terkadang disamakan. Tentu dari pengertian konsep diatas bisa
menekankan pengertian dari pluralitas dan multikultur itu sendiri.

b. Kedua

Pluralisme adalah faham yang memberikan ruang nyaman bagi paradigma perbedaan sebagai salah
satu entitas mendasar kemanusiaan seorang manusia. Sedangkan multikulturalisme adalah sebuah
ideologi yang mengagungkan perbedaaan kultur atau sebuah keyakinan yang mengakui pluralisme
kultur sebagai corak kehidupan masyarakat.(Parsudi Suparlan, 2001)

c. Ketiga

Menurut R. J. Mouw Dan S. Griffon pluralisme berasal dari kata plural (Inggris) yang berarti jamak,
dalam arti ada keanekaragaman dalam masyarakat, ada banyak hal lain di luar kelompok kita yang
harus diakui. Lebih luas lagi, pluralisme adalah sebuah “ism” atau aliran tentang pluralitas (dalam S.
Ma’arif, 2005: 11). Pluralisme dapat dikatakan sebagai paham yang mengakui adanya perbedaan-
perbedaaan antara suku bangsa, agama, budaya, dll. Selain itu pluralisme mengakui adanya
kemajemukan dan dalam masyarakat pluralisme ada perbedaan-perbedaan perlakuan baik antara
anggota masyarakat maupun antara kelompok masyarakat, ada dominasi yang kuat kepada yang
lemah, dominasi mayoritas kepada minoritas sehingga sering terjadi konflik. Multikulturalisme
menuntut masyarakat untuk hidup penuh toleransi, saling pengertian antar budaya dan antar bangsa
dalam membina suatu dunia baru (Syahrial Syarbaini, Rusdiyanta, 2009: 114)

2. Kesimpulan

Jadi Multikulturalisme hanya menerima ada perbedaan budaya dan tidak mempelajari budaya lain
atau mendalami budaya lain, sedangkan Pluralisme menerima adanya perbedaan budaya lain dan
mempelajari budaya lain yg gunanya untuk menghindari timbulnya konflik.
Pluralisme adalah upaya membangun kesadaran masyarakat (manusia)

yang bersifat teologis dan kesadaran sosial. Oleh karena itu, pluralisme pada

nantinya diharapkan dapat memberikan implikasi pada kesadaran bahwa manusia

hidup di tengah masyarakat yang plural dari segi agama, budaya, etnis, dan

berbagai keragaman sosial lainnya. Indonesia yang multikultur secara sukubangsa

atau kebudayaan suku bangsa sebagaimana ciri masyarakat majemuk, belum

sepenuhnya memahami multikulturalisme, karena multikulturalisme menekankan

keanekaragaman kebudayaan tersebut dalam kesedarajatan. Pluralisme

mengisaratkan kesadaran dibangun atas individu dengan cita-cita ideal adanya

personal right yang mengarah pada liberalisme dan masyarakat komunikatif,

adapun multikulturalisme dibangun atas kesadaran kolektif sebuah komunitas

yang mengarah pada pembentukan masyarakat madani yang multi etnik,

keragaman agama dan identitas sosial yang lain demi tegaknya Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

Pentingnya ke anekaragaman suatu bangsa,

Keanekargaman suatu bangsa menjadi satu hal penting dalam demokrasi suatu bangsa. Di Indonesia
keanekaragaman suatu bangsa menjadi sebuah persatuan dan kesatuan yang tertera dalam sebuah
pancasila dan UUD 1945. Hal ini di pertegas dalam isi dari UUD 1945 itu sendiri yaitu “Bhinneka
Tunggal Ika” yang berarti berbeda-beda tapi tetap satu jua. Rasa nasionalisme merupakan bentuk
dari keragaman bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai