Disusun oleh :
Kasrianto (53020190119 )
B. Pembahasan
1. Pengertian Multikulturalisme
1
Roswati Nurdin, MULTIKULTURALISME DALAM TINJAUAN AL-QUR’AN, Jurnal al-Asas, Vol.
III, No. 2, Otober 20019, hal. 3
2
Pasurdi Suparlan, MULTIKULTURALISME, Jurnal Ketahanan Nasional, VI (1) April 2002, hal. 10
3
Roswati Nurdin, MULTIKULTURALISME DALAM TINJAUAN AL-QUR’AN, Jurnal al-Asas, Vol.
III, No. 2, Otober 20019, hal. 3
maka dapat dikatakan bahwa inti dari multikulturalisme adalah tentang penerimaan
dan penghargaan terhadap suatu kebudayaan.
4
Ngainun Naim & Achmad Sauqi, Pendidikan Multikultural Konsep & Aplikasi, (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media, 2008), hlm. 126
melakukan hal tersebut maka mereka akan di asingkan dari masyarakat luas, bahkan
bisa juga dimusnahkan.5
5
Ibid, hal. 11
ruang privat, yang didalamnya mereka mengekspresikan budaya etnisitasnya secara
leluasa.
6
Muhandis Azzuhri, KONSEP MULTIKULTURALISME DAN PLURALISME DALAM
PENDIDIKAN AGAMA ( jurnal Upaya Mengunivesalkan Pendidikan Agama dalam Ranah
Keindonesiaan), FORUM TARBIYAH Vol. 10, No. 1, Juni 2021, hal. 16
tidak dapat dipertanggung jawabkan secara etis dalam mengelola keanekaragaman
kultural yang dialami dan dirasakan masyarakat modern khususnya barat.
Dalam menafsirkan Al Qur’an tentang multikulturalisme, ada dua hal yang harus
diperhatikan. pertama Al Qr’an tidak hanya berbicara kepada umat islam, akan tetapi
juga berbicara kepada banyak umat lain. baik umat nasrani, yahudi dan yang lainnya.
dalam Al Qur’an terdapat ungkapan ungkapan seperti hai orng orang beriman (ya
ayyuha alladzina amanu), hai manusia (ya ayyuha al nas) hai orang orang kafir ( ya
ayyuha al kafirun). dan lain sebagainya. 8 Ungkapan ungkapan tersebut lah yang
membuktikan bahwasannya al quran memang tidak hanya berbicara pada salah satu
pihak saja, melainkan juga berbicara kepada umat yang lainnya.
7
Pamerdi Giri Wiloso, MULTIKULTURALISME DALAM PERSPEKTIF ANTROPOLOGI. Hlm 3-6
8
Nurdin, Roswati. MULTIKULTURALISME DALAM TINJAUAN AL QR’AN. jurnal al asas vol,iii,
No.2 ,2019. hlm 10
Kedua Alquran berbicara pada hal-hal yang bersifat multikulturalistik. Banyak
suara yang direfleksikan oleh Alquran, berbicara kepada banyak representasi, ada
suara untuk Muhammad, ada suara yang disampaikan Allah sendiri, dan juga ada
suara yang disampaikan kepada umat manusia yang lain. Intinya, Alquran telah
mengenal gagasan multikulturalisme dalam arti keragaman budaya berbasis agama,
etnisitas, dan lainlain. Bahkan secara normatif, Alquran mengakui bahwa manusia
dijadikan berbangsa-bangsa (syu’ūban) dan bersukusuku (qabāil) agar mereka saling
mengenal dan menghargai satu sama lain.
Selain itu ayat lain yang menggambarkan tentang kesamaan asal muasal manusia
adalah Q.S Al Najm 45-46. “ Dan bahwasannya Dialah yang menciptakan
berpasang pasangan pria dan wanita dari seperma, apabila dipancarkan.”
9
ibid.hlm.10
Di dalam Al Qur’an, Allah mengatakan bahwa manusia diciptakan dengan
beragam (heterogenitas) mulai dari bangsa dan suku. Penciptaan Allah dengan
beragam tersebut hanya dengan satu tujuan yakni untuk saling mengenal (QS Al
Hujurat 13). pengenalan manusia tersebuut tidak memandang golongan, kelompok,
maupun agama. hal itu karena Allah menyurh kepada umat manusia, baik muslim
atau tidak untuk berlomba lomba dalam berbuat kebajikan (QS Al Maidah 48). 10
Macam-macam multikulturalsime
- Multikulturalisme Isolasionis
Merupakan hal yang mengacu pada masyarakat, dimana berbagai
kemlompok kultural menjalankan hidup secara otonom dan terlibat dalam
interaksi yang hanya minimal satu sama lain
- Multikulturalisme Akomodatif
Adalah masyarakat plural yang memiliki kultur dominan, kemudian
membuat penyesuaian dan akomodasi-akomodasi bagi kebutuhan kultural kaum
minoritas
- Multikulturalisme Otomatis
Yakni kelompok-kelompok pada masarakat plural yang berusaha untuk
mewujudkan kesetaraan dengan budaya yang dominan dan mengangkan
kehidupan yang otonom dalam rangka politik yang kolektif dapat diterima.
Mereka berusaha untuk tetap bertahan dari kelompok yang dominan dengan cara
hidup seperti mereka. Tetapi mereka menentang kelompok dominan tersebut dan
berusaha menciptkan suatu masyarakat yang sejajar.
10
Sa’dan, Masthuriyah. NILAI-NILAI MULTIKULTURALISME DALAM AL-QUR’AN & URGENSI
SIKAP KEBERAGAMAAN MULTIKULTURALIS UNTUK MASYARAKAT INDONESIA. UIN
Sunan Kalijaga
Yakni masyarakat plural yang tiap-tiap kelompoknya tidak terlalu perduli
dengan hal-hal yang berbau otonom, tetapi mereka lebih menuntut penciptaan
secara kolektif yang mencerminkan dan menegaskan prspektif-prespektif
distingtif mereka
- Multikulturalisme Kosmopolitan
Yakni paham yang berusaha untuk menghapus batas-batas kultural untuk
menciptakan sebuah masyarakat yang dimana setiap individu tidak lagi terikat
akan sautu kebudayaan.
5. Multikulturalisme di Indonesia
11
Efit Fitria Agustianty, MULTIKULTURALISME DI INDONESIA. Hal 4
menyebabkan perpecahan. Saat ini, Indonesia sedang diuji dengan adanya ancaman
akan keberadaan multikulturalisme12.
Dalam masyarakat banyak muncul sifat atau sikap egosentrisme, baik atas nama
agama, suku, atau politik. Sifat atau sikap tersebut dapat berubah menjadi
eksklusivisme dan pada akhirnya memicu perpecahan, apalagi jika ditambah dengan
himpitan masalah ekonomi, sosial, serta budaya.
Salah satu tantangan rakyat Indonesia saat ini adalah bagaimana menjadikan
multikulturalisme itu sebagai kekuatan, yang tentunya nanti bisa membawa rakyat
pada persatuan dan kesatuan bangsa. Multikulturalisme masyarakat Indonesia dapat
menimbulkan masalah tentang sulitnya membangun masyarakat Indonesia yang
terintegrasi pada tingkat lokal dan tingkat nasional. Salah satu masalah yang ada
dalam masyarakat terkait multikulturalisme adalah konflik yang dapat memecah
persatuan dan kesatuan dalam masyarakat. Oleh karena itu dibutuhkan strategi
pemerintah untuk menghindari perpecahan akibat dampak negatif multikulturalisme.
Multikultural ini akan tetap bertahan sebagai sebuah negara kesatuan, apabila
elemen-elemen pendukung kebersamaan tetap dipertahankan. Kecenderungan
dominasi mayoritas (suku dan agama) harus ditata kembali agar rasa memiliki bangsa
ini tidak luntur. Gejolak yang terjadi di berbagai daerah seperti Aceh, Sulawesi
Tengah, Kalimantan Tengah, Maluku, dan Papua, membutuhkan penanganan yang
12
Mohammad Mulyadi, …MEMBANGUN NKRI DENGAN
MULTIKULTURALISME, jurnal Kajian Singkat terhadap Isu Aktual dan Strategis Vol.
IX, No. 10, Hal, 11
serius. Kelalaian tidak memperhatikan multikultural bangsa, di masa mendatang
akan menjadi bom waktu yang sangat mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa.
Konflik antar-suku bangsa dewasa ini disebabkan antara lain tidak ada atau
kurangnya pemahaman dan penghargaan atas suku bangsa lain, sehingga salah satu
usaha untuk menanggulangi konflik ini adalah dengan usaha melakukan sosialisasi
atau pembinaan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga keserasian antara
suku bangsa. Karena salah satu keuntungan ini adalah bisa menjadikan identitas suatu
bangsa. Pembinaan kepada masyarakat dapat dilakukan dengan sosialisasi langsung
kepada masyarakat umum maupun melalui pendidikan di sekolah, khususnya kepada
generasi pemimpin bangsa. Melalui pendidikan kita dapat mengubah cara berpikir
kita dengan pandangan yang lebih baik demi terciptanya lingkungan sosial yang
harmoni
Era globalisai yang terjadi saat ini, selain memberikan banyak memberi banyak
kemudahan dalam kehidupan dengan hadir IPTEK namun dibalik itu pertemuan antar
budaya juga
a. Filosofi
kurikulum yang lebih sesuai dengan tujuan, visi dan misi serta fungsi setiap
jenjang pendidikan bukan berdasarkan keseragaman yang diatur dari pusat.
b. Pembelajaran yang berbasis proses bukan berbasis materi.
C. Penutup
1. Kesimpulan
Multikulturalisme adalah saling mengagungkan antara perbedaan. Yang mana
dalam perbedaan tersebut terdapat rasa saling menghormati walaupun berbeda
beda baik itu dari segi budaya, agama, bahasa dan lain sebagainya.
Tujuan dari Multikulturalisme adalah supaya terciptanya hubungan yang baik
antara sesama manusia. Dan juga akan tercipta tatanan kehidupan yang saling
mengedepankan rasa toleransi terutama di Indonesia karena banyak sekali ragam
budaya, agama dan bahasa di Indonesia, maka akan lebih relevan ketika
menggunakan Multikulturalisme.
13
Huhiddinur Kamal, PENDIDIKAN MULTIKULTURAL BAGI MASYARAKAT
INDONESIA YANG MAJEMUK, Jurnal Al-Ta’lim, Jilid 1, Nomor 6 November 2013, hal 458
Daftar Pustaka
Naim, Ainun & Achmad Sauqi, Pendidikan Multikultural Konsep & Aplikasi, (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media, 2008).