1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan multikulturalisme dalam era Globalisasi! Berikan
contoh konkret!
Multikulturalisme berasal dari dua kata yaitu, multi (banyak/beragam) dan kultural
(budaya atau kebudayaan). Secara etimologi, multikulturalisme berarti keberagaman
budaya yang mana hal tersebut merupakan cara pandang seseorang mengenai ragam
kehidupan yang ada di dunia, ataupun kebijakan kebudayaan yang menekankan
tentang penerimaan terhadap realitas keragaman yang ada dalam kehidupan
masyarakat dengan tujuan untuk kerjasama, kesederajatan dan mengapresiasi dalam
dunia yang kian kompleks dan tidak monokultur lagi.
Multikulturalisme adalah suatu ideologi atau paham yang mengakui adanya perbedaan
dalam kesederajatan individu maupun kelompok dalam suatu kebudayaan. Dalam
paham ini meskipun berbeda kebudayaan tetap dianggap memiliki derajat yang sama.
Karena multikulturalisme menjunjung tinggi sikap toleransi, kerukunan dan
perdamaian antara unsur masyarakat.
Multikulturalisme dalam era Globalisasi adalah banyaknya budaya, disuatu masyarakat
yang diakibatkan salah satunya oleh globalisasi, karena globalisasi atau mendunia,
menyebabkan masuknya budaya asing atau luar negeri masuk kesuatu daerah atau
negara tertentu.
Multikulturalisme modern didalam era globalisasi bersifat terbuka dan melihat keluar.
Multikulturalisme tidak hanya berarti beragamnya kelompok etnis dalam sebuah
negara, tetapi juga seluruh kelompok etnis yang beragam di luar batas-batas negara,
termasuk didalamnya perkembangan agama, isu gender, dan kesadaran kaum majrinal.
Bagaimana seseorang dapat memiliki kesadaran multikultura dalah hasil dari
perkembangan pribadi seseorang yang bangga terhadap budayanya, namun dapat
menghargai budaya lain dalam ikatan komunitas yang lebih luas.
Contohnya adalah : Di Indonesia, setiap hari besar agama dijadikan sebagai hari libur
nasional, untuk menghormati pemeluk agama yang bersangkutan.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan stereotipe, berikan contohnya!
Stereotipe adalah penilaian terhadap seseorang hanya berdasarkan persepsi terhadap
kelompok di mana orang tersebut dapat dikategorikan.[1] Stereotipe merupakan jalan
pintas pemikiran yang dilakukan secara intuitif oleh manusia untuk menyederhanakan
hal-hal yang kompleks dan membantu dalam pengambilan keputusan secara cepat. [1]
Namun, stereotipe dapat berupa prasangka positif dan juga negatif, dan kadang-kadang
dijadikan alasan untuk melakukan tindakan diskriminatif. Sebagian beranganggapan
bahwa segala bentuk stereotipe adalah negatif. Stereotipe jarang sekali akurat,
biasanya hanya memiliki sedikit dasar yang benar, atau bahkan sepenuhnya dikarang-
karang. Para humanis berorientasi psikoanalisis, semisal Sander Gilman menekankan
bahwa stereotipe secara definisi tidak pernah akurat, tetapi merupakan penonjolan
ketakutan seseorang kepada orang lainnya, tanpa mempedulikan kenyataan yang
sebenarnya.
Stereotipe adalah sebuah keyakinan positif atau pun negatif yang dipegang terhadap
suatu kelompok sosial tertentu. Setelah munculnya stereotipe maka akan munculah
prejudice/prasangka yang merupakan sikap negatif yang tidak dapat dibenarkan
terhada panggota kelompok tersebut.
Prasangka dapat berupa perasaan tidak suka, marah, jijik, tidak nyaman dan bahkan
kebencian. Setelah munculnya stereotipe dan prasangka akhirnya dapat muncul
diskriminasi yang merupakan perilaku negatif yang tidak dibenarkan pula untuk
anggota kelompok tersebut.
Contoh Stereotip itu ada yang positif dan ada yang negatifnya, misalnya etnis
minang/padang : stereotip positifnya adalah pekerja keras dan pedagang namun
setereotip negatifnya adalah keras kepala da negois. Oleh karena adanya stereotip
tersebut akhirnya ketika kita bertemu dengan orang padang munculah prasangka-
prasangka sehingga perilaku kita pun menyesuaikan dengan stereotip tersebut
padahal belum tentu orang minang/padang yang kita temui adalah orang yang keras
kepala, egois, pekerja keras dll. Inilah bahayanya jika kita berperilaku sesuai dengan
stereotip yang berlaku.
Referensi: https://id.wikipedia.org/wiki/Multikulturalisme
Referensi: https://www.kompasiana.com
http://pustaka-makalah.blogspot.com/2011/03/multikulturalisme-dan-problem.html
MKDU4109/Modul 5 hal.5.25
Referensi:https://heart.lezzat.id/jelaskan-arti-kesetaraan-menurut-bikhu-parekh