Anda di halaman 1dari 4

Nama : Wiwit Nakhiyah

Nim : 050190437

Prodi : S1 Ilmu Hukum

Pertanyaan :

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan multikulturalisme dalam era Globalisasi! Berikan
contoh konkret!

Jawaban :

- Menurut pendapat saya secara garis besar Multikulturalisme adalah


pendekatan yang menganjurkan pengakuan dan penghormatan terhadap
keberagaman budaya, agama, etnis, dan nilai-nilai dalam masyarakat. Dalam
era globalisasi, multikulturalisme menjadi semakin penting karena komunikasi
dan mobilitas antarbudaya semakin meningkat. Dalam konteks ini,
multikulturalisme mencoba untuk memahami, merangkul, dan
mempromosikan keberagaman dalam masyarakat yang semakin terhubung
secara global.
- Contoh konkret multikulturalisme dalam era globalisasi adalah Kota
Metropolitan sedangkan Multikultural banyak kota besar di seluruh dunia,
seperti New York, London, atau Toronto, adalah contoh nyata
multikulturalisme dalam era globalisasi. Di kota-kota ini, Anda dapat
menemukan beragam etnis, budaya, agama, dan bahasa yang hidup
berdampingan. Misalnya, di New York, Anda akan menemui warga dari
berbagai latar belakang etnis, agama, dan budaya, serta berbagai restoran,
toko, festival, dan acara budaya yang merayakan keberagaman tersebut.
Globalisasi Media dan Hiburan: Globalisasi media dan hiburan telah
memungkinkan pertukaran budaya yang intensif. Contoh konkretnya adalah
film Hollywood yang menampilkan aktor dan cerita dari berbagai negara dan
budaya. Film-film ini mencerminkan multikulturalisme dengan merangkul
keberagaman budaya dalam produksi hiburan global.
- Organisasi Internasional dan Forum Global:
Organisasi internasional, seperti PBB, mempromosikan multikulturalisme
sebagai bagian dari upaya memperkuat kerjasama antarnegara. Forum global,
seperti Konferensi Perdagangan Dunia (WTO) atau Konferensi Perubahan
Iklim PBB, melibatkan negara-negara dari berbagai budaya dan latar belakang
dalam mencari solusi untuk tantangan global. Pendidikan Multikultural:
Banyak negara telah mengadopsi pendidikan multikultural untuk mengajarkan
nilai-nilai keberagaman kepada generasi muda. Contoh ini mencakup
kurikulum yang merangkul beragam budaya dan sejarah di dalamnya.
- Kerja Sama Bisnis Global
Bisnis global melibatkan kerja sama antara perusahaan dari berbagai negara
dan budaya. Manajemen multikultural menjadi kunci sukses dalam lingkungan
bisnis global ini.
- Dalam era globalisasi, multikulturalisme menjadi semakin penting dalam
menjembatani perbedaan budaya dan menjadikan keberagaman sebagai aset
positif bagi masyarakat dan dunia secara keseluruhan. Ini memungkinkan
masyarakat untuk saling belajar, berkolaborasi, dan mencapai pemahaman
yang lebih baik tentang berbagai aspek budaya dan peradaban yang beragam.

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan stereotipe, berikan contohnya!

Jawaban :

- Stereotipe adalah gambaran, pandangan, atau anggapan umum yang


disederhanakan atau biasanya tidak akurat terhadap kelompok tertentu, baik
berdasarkan karakteristik fisik, budaya, atau sosial. Stereotipe sering kali
muncul ketika orang mencoba memahami atau menggambarkan kelompok
tertentu secara umum, tanpa mempertimbangkan perbedaan individu yang ada
dalam kelompok tersebut. Stereotipe dapat berdampak negatif karena mereka
cenderung merendahkan atau menggeneralisasi orang-orang berdasarkan
atribut tertentu, yang seringkali tidak mencerminkan realitas.
- Contoh Stereotipe:
Stereotipe gender sering muncul dalam bentuk pandangan umum tentang
karakteristik dan peran yang diharapkan dari laki-laki dan perempuan. Contoh
stereotipe gender adalah anggapan bahwa laki-laki lebih kuat fisik dan
cenderung berprofesi sebagai pekerja keras, sementara perempuan dianggap
lebih emosional dan cocok untuk pekerjaan perawatan.
- Stereotipe Etnis:
Stereotipe etnis adalah pandangan umum atau anggapan negatif tentang
kelompok etnis tertentu. Contoh stereotipe etnis adalah anggapan bahwa
semua anggota kelompok tertentu memiliki ciri fisik tertentu, seperti semua
orang Asia adalah pandai dalam matematika, atau semua orang Afrika adalah
berisiko tinggi terkena penyakit.
- Stereotipe Sosial:
Stereotipe sosial adalah pandangan umum tentang kelompok sosial tertentu.
Contoh stereotipe sosial adalah anggapan bahwa orang yang mengenakan
pakaian tertentu, seperti seragam pelaut, pasti memiliki perilaku tertentu atau
memiliki sifat-sifat tertentu. Stereotipe Profesi: Stereotipe juga dapat muncul
terkait dengan pekerjaan atau profesi tertentu. Contohnya, pandangan bahwa
semua artis adalah egois atau bahwa semua pekerja sosial adalah penyayang.
- Stereotipe dapat berdampak negatif karena mereka dapat mengarah pada
diskriminasi, prasangka, dan ketidakadilan terhadap individu atau kelompok
tertentu. Oleh karena itu, penting untuk mendekonstruksi stereotipe dan
melihat individu sebagai entitas yang unik, terlepas dari atribut atau kelompok
tertentu yang mereka miliki. Ini akan membantu mempromosikan pemahaman
yang lebih mendalam dan keterlibatan positif dengan orang-orang yang
berbeda dari kita.

3. Jelaskan arti kesetaraan menurut Bikhu Parekh, berikan contohnya?

Jawaban :

- Sebelum menjawab soal saya jelaskan siapa Bikhu Parekh adalah seorang
filsuf politik yang mengembangkan pandangan tentang multikulturalisme dan
kesetaraan. Bagi Bhikhu Parekh, kesetaraan tidak hanya berarti penghapusan
perbedaan atau perlakuan yang sama terhadap semua individu. Kesetaraan,
menurut pandangannya, lebih dalam dan mencakup pengakuan terhadap
keberagaman dan perbedaan budaya, agama, etnis, dan nilai-nilai dalam
masyarakat.
- Contoh Kesetaraan menurut Bhikhu Parekh: Misalnya, dalam konteks
multikultural, kesetaraan tidak hanya berarti bahwa semua individu memiliki
hak yang sama di mata hukum. Kesetaraan juga mencakup pengakuan dan
penghargaan terhadap berbagai kelompok budaya dan agama dalam
masyarakat. Ini berarti memberikan ruang bagi kelompok-kelompok ini untuk
menjalankan praktik dan tradisi budaya mereka, serta menjunjung tinggi hak-
hak mereka tanpa diskriminasi.
- Sebagai contoh, kesetaraan dalam konteks ini dapat mencakup pengakuan
terhadap hak kelompok etnis minoritas untuk menjalankan upacara keagamaan
mereka, bahasa, atau tradisi budaya dalam masyarakat mayoritas. Ini juga bisa
mencakup dukungan pemerintah atau lembaga untuk menjaga warisan budaya
kelompok-kelompok ini, seperti museum atau festival budaya. Kesetaraan
dalam pandangan Bhikhu Parekh adalah tentang menciptakan masyarakat
yang menghargai keberagaman dan memastikan bahwa hak-hak individu dan
kelompok dipertimbangkan dengan adil, terlepas dari latar belakang budaya
atau agama mereka. Kesetaraan seperti ini mengakui bahwa setiap kelompok
dalam masyarakat memiliki peran yang sama dalam menciptakan kehidupan
sosial yang harmonis dan adil.

Sumber Referensi :

- Modul MKDWU4109
- https://www.studocu.com/id/document/universitas-terbuka/ilmu-sosial-dan-budaya-
dasar/tugas-isbd/56292317
- https://www.dikasihinfo.com/pendidikan/9808741137/terjawab-menurut-bikhu-
parekh-multikultural-adalah-kesepakatan-yang-telah-dibuat-oleh-masyarakat
- https://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/ijsse/article/download/8573/4416
-

Anda mungkin juga menyukai