Selain itu, multikulturalisme dalam era globalisasi juga terlihat dalam bentuk pengakuan
hak minoritas budaya dan etnis untuk mempertahankan dan mempraktikkan budaya
mereka. Hal ini dapat terlihat dalam undang-undang atau kebijakan yang diambil oleh
pemerintah, seperti pengakuan bahasa minoritas atau pendidikan multibudaya.
Contoh stereotip
Dilansir dari buku Etika dan Filsafat Komunikasi (2009) karya Muhamad Mufid, berikut
beberapa contoh stereotip:
Jawab : Bikhu Parekh adalah seorang filsuf politik yang telah menulis banyak buku
tentang masalah multikulturalisme dan pluralisme. Menurut Parekh, kesetaraan adalah
prinsip moral yang mengakui bahwa semua individu memiliki martabat yang sama dan
harus diperlakukan secara adil dan setara, tanpa diskriminasi berdasarkan ras, agama,
gender, atau orientasi seksual. Parekh menekankan bahwa kesetaraan bukanlah hanya
tentang memberikan hak yang sama kepada semua orang, tetapi juga tentang mengakui
perbedaan yang ada dan memperlakukan individu sesuai dengan kebutuhan dan
kapasitasnya.
Sumber / Referensi :
https://amp.kompas.com/skola/read/2022/04/21/083000069/stereotip--makna-dan-
contohnya
https://www.dikasihinfo.com/pendidikan/9808738379/terjawab-jelaskan-arti-kesetaraan-
menurut-bikhu-parekh-berikan-contohnya?page=2
https://www.dikasihinfo.com/pendidikan/amp/9808738315/terjawab-jelaskan-apa-yang-
dimaksud-dengan-multikulturalisme-dalam-era-globalisasi-berikan-contoh-konkret
Kymlicka, W. (2012). Multiculturalism: Success, failure, and the future. Washington, DC:
Migration Policy Institute.