Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

STATISTIK ARSITEKTUR

PENGOLAHAN DATA SEKUNDER

KABUPATEN NIAS

DISUSUN OLEH :

AUDIVA NURHASANAH BATU BARA


210406071
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkanrahmat-
Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah Pengolahandan Penyajian
data yang diajukan untuk memenuhi tugas Statistik Arsitektur.Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, kritikdan saran dari semua pihak sangat saya
harapkan demi kesempurnaan darimakalah ini.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yangmembacanya.


Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat bermanfaat bagikita semua.Akhir kata
saya sampaikan terima kasih dosen pembimbing mata kuliah dan kepada semua pihak
yang telah berperan serta dalam pembuatan makalah ini dariawal sampai akhir.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...........................................................................................................................


Daftar Isi ....................................................................................................................................
Bab I Pendahuluan .....................................................................................................................
1.1 Latar belakang ..............................................................................................................
1.2 Rumusan masalah .........................................................................................................
1.3 Tujuan penulisan ...........................................................................................................
Bab II Pembahasan ....................................................................................................................
2.1 Perkembangan Penduduk..............................................................................................
2.2 Perkembangan Ekonomi ...............................................................................................
2.3 Perkembangan Penduduk Miskin .................................................................................
2.4 Perkembangan Kondisi Infrastruktur ............................................................................
Bab III Penutup ..........................................................................................................................
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................
Daftar Pustaka ............................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Data adalah bahan keterangan berupa himpunan fakta, angka, huruf , grafik, tabel,
lambing, objek, kondisi, situasi. Data merupakan bahan utama yang digunakan sebagai
informasi. Untuk mencapai tujuan penelitian, penelitian memerlukan data yang benar
yang dapat diperoleh di lapangan sesuai dengan topic dalam penelitian.

Data juga dapat diperoleh dari situs resmi, misalnya BPS. BPS (Badan Pusat
Statistik) adalah Lembaga Pemerintah Nonkomentarian yang bertanggungjawab langsung
kepada presiden. Pengumpulan dapat dilakukan dengan mudah dengan mengunjungi situs
BPS apabila mencari sebuah informasi tentang sensus penduduk, ekonomi, infrastruktur,
penduduk miskin dan lain sebagainya.

Jumlah penduduk, ekonomi, infrastruktur dan penduduk miskin akan berubah


setiap tahunnya, semuanya telah di data oleh setiap daerah kemudian di input ke BPS.
Dan akan mudah jika mendapatkan informasi dari setiap daerah apabila akan dijadikan
suatu penelitian untuk mendapatkan data.

1.2. Tujuan

Adapun tujuan dari pengumpulan data,yaitu :

- Untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai


tujuan penelitian.
- Membantu untuk melihat kemajuan dari tahun sebelumnya sampai
sekarang
- Untuk membantuk dalam pengerjaan suatu penelitian
1.3. Lokasi
Lokasi yang diteliti sebagai tugas Statisik Arsitektur ialah Kabupaten Nias
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Perkembangan Penduduk

Penduduk adalah sekelompok orang yang tinggal atau menempati suatu wilayah
tertentu. Pengertian lain, penduduk adalah sejumlah orang yang mendiami suatu daerah
tertentu. Apabila di daerah didiami oleh banyak orang dan menetap di sana, maka itu bisa
diartikan sebagai penduduk terlepas warga negara atau pun bukan.

tabel 2.1. Jumlah penduduk Kabupaten Nias dari tahun 2010-2020

Kecamatan pddk 2010 pddk 2011 pddk 2012 pddk 2014 pddk 2015 pddk 2016 pddk 2017 pddk 2018 pddk 2019 pddk 2020
Ulugawo 10815 9604 9604 9740 10032 10091 10149 10254 10254 10288
Somolo-molo 5663 5663 6219 6347 6347 6420 6420 6501 6541 6566
Sogaedu 0 0 0 11170 11170 11065 11096 11096 11124 11169
Ma U 9952 9424 9514 9707 9700 9683 9724 9760 9798 9822
Idano Gawo 23423 25675 25675 26077 26077 26826 27089 27324 27954 27954
Hiliduho 9562 9126 9212 9400 9400 9421 9468 9509 9550 9577
Hili Serangkai 7205 8921 7654 12354 12354 12514 12597 12679 12759 12820
Gido 30671 31660 31956 21440 21440 21235 21295 21347 21347 21434
Botomuzoi 7542 9042 9042 9313 9313 9313 9456 9507 9560 9594
Bawalato 22879 22965 23179 24022 24022 23960 24066 24158 24256 24321

Jumlah penduduk di setiap kecamatan dari Kabupaten Nias mulai dari tahun
2010-2021 mengalami penaikan dan pengurangan jumlah penduduk setiap tahunnya. Bisa
saja disebabkan oleh lajunya pertumbuhan penduduk, mobilitas, dan kasus kematian. Dari
data di atas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk yang paling banyak berada di
kecamatan Idano Gawo dengan rata-rata penduduk 26.407 jiwa dan penduduk yang
paling sedikit berada di kecamatan Somolo-molo dengan rata-rata penduduk 6.268 jiwa.
Di kecamatan Ulugawo penduduk paling banyak berada pada tahun 2020, di kecamatan
Somolo-molo penduduk paling banyak berada pada tahun 2020, di kecamatan Sogaedu
penduduk paling banyak berada pada tahun 2020, di kecamatan Ma U penduduk paling
banyak berada pada tahun 2010, di kecamatan Idano Gawo penduduk paling banyak
berada pada tahun 2020, di kecamatan Hiliduho penduduk paling banyak berada pada
tahun 2020, di kecamatan Hili Serangkai penduduk paling banyak berada pada tahun
2020, di kecamatan Gido penduduk yang paling banyak berada pada tahun 2012, di
kecamatan Botomuzoi penduduk yang paling banyak berada pada tahun 2020, dan di
kecamatan Bawalato penduduk yang paling banyak terdapat pada tahun 2020.

Diagaram jumlah penduduk Kabupaten Nias

Ulugawo
Somolo-molo
Sogaedu
Ma U
Idano Gawo
Hiliduho
Hili Serangkai
Gido
Botomuzoi
Bawalato

2.2. Perkembangan Ekonomi

Perkembangan ekonomi adalah proses pembangunan berupa peningkatan dalam


jangka panjang dari suatu negara (misalnya) atau perusahaan (misalnya) untuk
menyediakan banyak barang yang mendukung pembangunan ekonomi yang disesuaikan
dengan tingkat kebutuhan. Keberadaan pembangunan ekonomi ini tidak jauh dari
pembangunan ekonomi.

Pembangunan ekonomi merupakan peningkatan pendapatan dan pendapatan per


kapita dengan jumlah tambahan yang disertai dengan perubahan mendasar dalam struktur
ekonomi negara dan distribusi pendapatan bagi penduduk di suatu negara.
Tabel 2.2. Peranan PDRB Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha dari Tahun
2010-2020.

Lapangan Usaha 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Pertanian, Kehutanan, dan perikanan 50,97 50,75 50,32 50,35 49,53 47,74 47,8 47,96 47,95 47,25 47,95
Perkembangan dan Pengendalian 8,32 8,37 8,45 8,43 8,48 8,75 9,05 8,99 8,82 8,91 8,94
Industri Pengolahan 0,23 0,33 0,22 0,22 0,22 0,22 0,22 0,22 0,21 0,21 0,21
Pengadaan Listrik dan Gas 0,09 0,09 0,1 0,09 0,08 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09
Pengadaan Air, Pengolahan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,09
Konstruksi 12,03 11,91 12,1 11,96 12,01 12,77 12,5 12,22 11,86 11,87 11,04
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 7,65 7,61 7,81 7,74 7,97 8,21 8,37 8,48 8,59 8,79 9,05
Transportasi dan Pergudangan 1,62 1,56 1,81 1,56 1,65 1,65 1,65 1,64 1,62 1,61 1,63
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1,62 1,66 1,53 1,7 1,76 1,79 1,8 1,8 1,8 1,8 1,85
Informasi dan Komunikasi 0,23 0,21 0,21 0,2 0,2 0,21 0,21 0,22 0,22 0,23 0,24
Jasa Keuangan dan Asuransi 1,09 1,2 1,29 1,36 1,38 1,43 1,43 1,44 1,45 1,46 1,48
Real Estat 2,17 2,19 2,1 2,03 2,03 2,09 2,09 2,12 2,12 2,09 2,1
Jasa Perusahaa 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07 0,08 0,08 0,08 0,08
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 11,7 11,94 11,92 12,02 12,33 12,66 12,41 12,43 12,66 13,28 12,97
Jasa Pendidikan 1,37 1,33 1,32 1,36 1,38 1,4 1,39 1,38 1,38 1,37 1,38
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,62 0,67 0,69 0,71 0,72 0,73 0,73 0,74 0,75 0,76 0,79
Jasa lainnya 0,22 0,21 0,2 0,2 0,2 0,2 0,19 0,2 0,2 0,19 0,19
PRDB/GRDP 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Dari data perekonomian yang ada di kabupaten Nias paling banyak peduduk di
kabupeten tersebut memiliki lapangan usaha yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan
dengan jumlah rata-rata persentase 53,85 dan paling tinggi berada pada tahun 2010.
Selanjutnya, lapangan usaha yang paling sedikit yaitu pengadaan air, pengolahan sampah,
limbah dan daur ulang dengan jumlah rata-rata persentase 0,09 karena dari data yang
didapat hanya ditemukan persenannya pada tahun 2020. Jasa pengusaha juga memiliki
persentase yang cukup rendah hanya 0,07.
Diagram perkembangan ekonomi kabupaten Nias

100
90
80
70
60 2010
50 2011

40 2012

30 2013

20 2014
2015
10
2016
0
2017
2018
2019
2020

2.3. Perkembangan Penduduk Miskin

Persentase Penduduk Miskin (Headcount Index/P0)

Definisi Konsep Persentase penduduk miskin yang berada di bawah garis kemiskinan.
Headcount Index hanya mengukur proporsi yang dikategorikan miskin. Kemiskinan
dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar
makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Penduduk dikategorikan
sebagai penduduk miskin jika memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di
bawah garis kemiskinan.

Garis Kemiskinan (GK) mencerminkan nilai rupiah pengeluaran minimum yang


diperlukan seseorang untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya selama sebulan, baik
kebutuhan makanan maupun non-makanan. GK terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan
(GKM) dan Garis Kemiskinan Non-Makanan (GKNM).

Garis Kemiskinan Makanan (GKM) merupakan nilai pengeluaran minimum untuk


kebutuhan makanan yang disetarakan dengan 2100 kilokalori per kapita per hari. Paket
komoditi kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis komoditi (padi-padian, umbi-
umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, minyak
dan lemak, dll).

tabel 2.3. Perkembangan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Nias Tahun


2011-2020.
Penduduk Miskin 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah 25,39 24,99 23,28 22,21 24,53 24,11 24,88 22,61 22,1 23,12
Data di atas merupakan perkembangan persentase kemiskinan di Kabupaten Nias dari
Tahun 2011-2020. Dari data di atas dapat disumpulkan jumlah persentase penduduk
miskin paling banyak berada pada tahun 2011 dengan persentase 25,39. Kemudian,
jumlah penduduk miskin paling sedikit berada pada tahun 2019 dengan persentase 22,10.

Grafik persentase Kemiskinan di Kabupaten Nias Tahun 2011-2020.

26

2011
25
2012

24 2013
2014

23 2015
2016
22 2017
2018
21 2019
2020
20
Jumlah
2.4. Pekembangan Kondisi Infrastruktur

Pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 4,73 persen per September 2015 masih
jauh dari harapan, terutama karena Indonesia membutuhkan pertumbuhan minimal 7
persen agar dapat menjadi negara maju pada tahun 2025. Dengan menganut semangat
percepatan, pemerintah Indonesia telah melakukan sejumlah upaya dalam rangka
mendorong investasi untuk beragam sektor terkait infrastruktur. Perbaikan dalam
regulasi, fiskal, dan kelembagaan telah dilakukan guna mendorong
pencapaian milestones proyek prioritas.

Penyediaan infrastruktur di Indonesia berjalan lambat karena adanya kendala di


berbagai tahapan proyek, mulai dari penyiapan sampai implementasi. Secara keseluruhan,
lemahnya koordinasi antar pemangku kepentingan seringkali mengakibatkan mundurnya
pengambilan keputusan. Pada tahap penyiapan, terdapat masalah akibat lemahnya
kualitas penyiapan proyek dan keterbatasan alokasi pendanaan. Selanjutnya, proyek
sering terkendala masalah pengadaan lahan yang berakibat pada tertundanya
pencapaian financial close untuk proyek KPBU. Selain itu, dari sisi pendanaan sering
muncul masalah terkait tidak tersedianya dukungan fiskal dari Pemerintah akibat
ketidaksesuaian atau ketidaksepakatan atas pembagian risiko antara Pemerintah dan
Badan Usaha. Selain dukungan fiskal, keterbatasan jaminan Pemerintah yang dapat
diberikan pada proyek infrastruktur juga menurunkan minat investasi di Indonesia.

tabel 2.4 Sarana Kesehatan Kabupaten Nias Tahun 2014-2016

Sarana Kesehatan 2014 2015 2016


Rumah Sakit 1 1 1
Puskesmas 10 10 12
Posyandu 182 184 184
Klinik/Balai Kesehatan 1 1 1
Poskesdes 49 49 49

Dari data di atas keberadaan dan kualitas sarana kesehatan yang ada di kabupaten
Nias menunjukkan sedikit peningkatan. Pada posyandu ada kenaika dari tahun 2014 ke
2015 dan ada juga kenaikan puskesmas dari 2015 ke 2016.
Diagram Sarana Kesehatan Kabupaten Nias Tahun 2014-2016

Rumah Sakit
Puskesmas
Posyandu
Klinik/Balai Kesehatan
Poskesdes
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari data yang di dapat dari Bps bahwa jumlah penduduk di setiap kecamatan dari
Kabupaten Nias mulai dari tahun 2010-2021 mengalami penaikan dan pengurangan
jumlah penduduk setiap tahunnya. Bisa saja disebabkan oleh lajunya pertumbuhan
penduduk, mobilitas, dan kasus kematian. Perkembangan penduduk miskin juga
bertambah dan berkurang setiap tahunnya.
Daftar Pustaka

 https://ekspektasia.com/pengertian-penduduk/
 https://www.bps.go.id/pressrelease/2021/02/15/1851/persentase-penduduk-
miskin-september-2020-naik-menjadi-10-19-persen.html

Anda mungkin juga menyukai