Oleh:
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................................................................i
BAB I.....................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah..........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................9
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................10
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................11
BAB II..................................................................................................................12
KAJIAN TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS...............12
2.1 Kajian Teori...........................................................................................12
2.1.1 Konsep dan Definisi Migrasi.........................................................12
2.1.2 Teori-Teori Migrasi.......................................................................16
2.1.3 Pertumbuhan Ekonomi...................................................................22
2.1.4 Tingkat Upah.................................................................................26
2.1.5 Tingkat Pendidikan........................................................................29
2.1.6 Fasilitas Kesehatan.........................................................................31
2.2 Pengembangan Hipotesis......................................................................34
2.2.1 Pengaruh Pertumbuhan Ekononi Terhadap Migrasi Seumur Hidup...34
2.2.2 Pengaruh Tingkat UpahTerhadap Migrasi Seumur Hidup..................35
2.2.3 Pengaruh Tingkat PendidikanTerhadap Migrasi Seumur Hidup.........36
2.2.4 Pengaruh Fasilitas Umum Terhadap Migrasi Seumur Hidup..............37
2.3 Kerangka Konseptual............................................................................38
2.4 Hipotesis................................................................................................39
BAB III................................................................................................................41
METODE PENELITIAN.....................................................................................41
3.1 Jenis Penelitian......................................................................................41
3.2 Objek Penelitian....................................................................................41
3.3 Jenis Data dan Sumber Data..................................................................41
3.4 Teknik Pengumpulan Data....................................................................42
i
3.5 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel...................................42
3.5 Teknik Analisis Data.............................................................................44
3.5.1 Regresi Data Panel.........................................................................44
3.5.2 Pemilihan Model Estimasi Data Panel...........................................45
3.5.3 Pengujian Asumsi Klasik...............................................................48
3.5.4 Uji Kesesuaian Model....................................................................49
3.5.5 Pengujian Hipotesis.......................................................................51
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................53
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Peningkatan populasi penduduk menjadi masalah umum yang hampir
Indonesia bertambah hingga 30%, dan saat ini jumlah penduduk Indonesia
serta meningkatnya tindakan migrasi baik yang bersifat seumur hidup atau
kewilayah lain (Todaro, 2013). Jika perpindahan yang terjadi masih dalam
batas satu negara menunjukan migrasi yang terjadi bersifat seumur hidup.
hidup, akan tetapi penambahan jumlah penduduk disuatu daerah tentu akan
seumur hidup pada sepuluh provinsi di Sumatera Barat terlihat pada Tabel 1
di bawah ini:
Tabel 1
Perkembangan Migrasi Masuk Seumur hidup Provinsi di Pulau Sumatera
Tahun 2015 – 2019
Mingrasi Seumur hidup (Jiwa)
No Nama Provinsi
2015 2016 2017 2018 2019
1 Aceh 158.921 179.349 206.693 212.693 435
2 Sumatera Utara 473.251 455.251 523.423 594.955 404
3 Sumatera Barat 313.767 335.251 405.862 401.614 745
4 2.041.78
Riau 1.768.780 1.818.620 2.025.571 1 2.883
5 Jambi 668.625 661.193 706.016 697.839 1.906
6 1.015.66
Sumatera Selatan 927.953 873.760 920.163 2 1.153
7 Bengkulu 300.679 327.589 347.659 360.889 1.878
8 1.422.72
Lampung 1.339.295 1.354.941 1.327.339 4 1.663
9 Kepulauan Bangka Belitung 172.484 190.750 228.717 214.265 1.476
10 Kepulauan Riau 805.458 834.207 913.077 922.154 4.642
Sumber: Badan Pusat Statistik Nasional (2021)
Pada Tabel 1 terlihat bahwa dari tahun 2015 sampai dengan 2019
yang lalu terjadi peningkatan jumlah migrasi seumur hidup pada sepuluh
adalah Provinsi Riau dimana pada tahun 2018 jumlah migrasi masuk seumur
hidup menuju Provinsi Riau berjumlah 2.041.781 jiwa, akan tetapi ditahun
jumlah migrasi seumur hidup pada setiap provinsi di Pulau Sumatera akan
meningkatkan berbagai masalah sosial, oleh sebab itu penting bagi peneliti
2
jumlah migrasi seumur hidup khususnya pada seluruh provinsi di Pulau
Sumatera.
oleh sejumlah faktor yaitu pendapatan sebuah daerah, tingkat upah, tingkat
pendapatan, tingkat upah, tingkat pendidikan dan fasilitas publik pada suatu
Indonesia.
jumlah nilai tambah bruto yang timbul dari seluruh sektor perekonomian
3
daerah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Nasional diperoleh
bawah ini
Tabel 2
Laju Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Harga konstan 2010 Berlaku
Provinsi di Pulau Sumatera Tahun 2015 – 2019 Dalam Satuan Persentase
No Nama Provinsi
2015 2016 2017 2018 2019
1 Aceh -2.61 1.38 3.79 3.93 3.45
2 Sumatera Utara 3.81 3.94 3.95 4.06 3.61
3 Sumatera Barat 4.23 4 4.07 3.95 3.14
4 Riau -2.24 -0.28 0.24 -0.01 2.51
5 Jambi 2.44 2.65 2.93 3.07 4.49
6 Sumatera Selatan 2.98 3.65 4.16 4.70 4.11
7 Bengkulu 3.44 3.63 3.38 3.42 4.49
8 Lampung 3.95 4.01 4.09 4.21 4.18
9 Kepulauan Bangka Belitung 1.89 1.95 2.35 2.37 3.95
10 Kepulauan Riau 3.03 2.12 -0.69 1.83 -0.08
Sumber: Badan Pusat Statistik Nasional (2021)
Sumatera memiliki nilai product domestic regional bruto yang relatif berbeda
beda antara satu dengan yang lain. Dari data terlihat Provinsi dengan nilai
PDRB tertinggi dimiliki oleh Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2018
mencapai 2.61%. Laju pertumbuhan diyakini menjadi salah satu faktor yang
4
Beberapa penelitian yang meneliti pengaruh pendapatan daerah
terhadap migrasi seumur hidup telah dilakukan oleh sejumlah peneliti dimasa
seumur hidup, temuan yang konsisten diperoleh oleh Husnah, (2019) yang
hidup di Indonesia.
minimum provinsi yang dimiliki sebuah daerah semakin tinggi maka daya
Ketika upah minimum yang dimiliki daerah semakin tinggi, maka akan
dari Badan Pusat Statistik Nasional terlihat masing masing provinsi di Pulau
5
Tabel 3
Data UMP (Upah Minimum Provinsi) Provinsi di Sumatera Tahun 2015 – 2019
Upah Minimum Provinsi (Rp)
No Nama Provinsi
2015 2016 2017 2018 2019
1 Aceh 1.900.000 2.118.500 2.225.000 2.425.000 2.550.000
2 Sumatera Utara 1.625.000 1.811.875 1.750.000 1.950.000 2.125.000
3 Sumatera Barat 1.615.000 1.800.725 1.925.000 2.125.000 2.250.000
4 Riau 1.878.000 2.095.000 2.250.000 2.450.000 2.650.000
5 Jambi 1.710.000 1.906.650 2.125.000 2.350.000 2.750.000
6 Sumatera Selatan 1.974.346 2.206.000 2.450.000 2.650.000 2.825.000
7 Bengkulu 1.500.000 1.605.000 1.750.000 1.850.000 1.950.000
8 Lampung 1.581.000 1.763.000 1.900.000 2.125.000 2.250.000
9 Kepulauan Bangka Belitung 2.100.000 2.341.500 2.250.000 2.450.000 2.850.000
10 Kepulauan Riau 1.954.000 2.178.710 2.225.000 2.450.000 2.650.000
Sumber: Badan Pusat Statistik Nasional (2021)
Upah Minimum Provinsi (UMP) yang berbeda, sepanjang tahun 2015 sampai
dengan 2019, upah minimum provinsi tertinggi dimiliki oleh salah satu
6
(2019) yang menemukan upah minimum provinsi tidak berpengaruh
lebih rendah. Pendidikan yang tinggi membuat seseorang lebih leluasa dalam
satu faktor yang juga mempengaruhi terjadinya migrasi seumur hidup antar
7
hingga fasilitas kesehatan. Diantara sekian banyak fasilitas tersebut fasilitas
Tabel 4
Jumlah Fasilitas Kesehatan Menurut Provinsi di Pulau Sumatera
Tahun 2015 Sampai Dengan 2019
Jumlah Rumah Saki Umum (Unit)
No Nama Provinsi
2015 2016 2017 2018 2019
1 Aceh 46 51 51 55 56
2 Sumatera Utara 158 141 144 146 151
3 Sumatera Barat 38 39 44 47 51
4 Riau 43 44 44 44 44
5 Jambi 24 26 26 26 26
6 Sumatera Selatan 34 40 40 44 47
7 Bengkulu 17 18 18 21 22
8 Lampung 37 39 39 39 39
9 Kepulauan Bangka Belitung 12 13 17 17 19
10 Kepulauan Riau 22 22 27 27 27
Sumber: Badan Pusat Statistik Nasional (2021)
pada sejumlah provinsi di Pulau Sumatera, jika diamati dari data terlihat Provinsi
sakit paling sedikit adalah Kepulauan Bangka Belitung yang hingga tahun 2019
hanya memiliki 19 rumah sakit. Dari data tersebut terlihat bahwa perbedaan
fasilias kesehatan diduga akan mempengaruhi jumlah migrasi seumur hidup pada
provinsi di Sumatera.
8
Sejumlah hasil penelitian yang membahas pengaruh fasilitas publik
terhadap migrasi seumur hidup telah dilakukan oleh Andias, (2014) yang
seumur hidup. Hasil penelitian yang konsisten diperoleh oleh Husnah (2019)
Temuan yang berbeda diperoleh oleh Sari et al., (2020) yang menemukan bahwa
Pulau Jawa.
lebih update, serta metode analisis yang berbeda. Secara umum penelitian ini
9
1) Apakah pertumbuhan ekonomi berpengaruh terhadap migrasi seumur
di Pulau Sumatera ?
10
1.4 Manfaat Penelitian
1) Bagi penulis, tulisan ini sebagai salah satu syarat untuk memenuhi
Sumatera.
pihak.
11
BAB II
tempat lainnya untuk menetap yang melewati batas suatu negara maupun
migrasi yang ada yakni sebagai berikut 1). Migrasi Masuk (In
Migrastion), 2). Migrasi Keluar (Out Migration), 3). Migrasi Netto (net
1) Migrasi Masuk
inMig
Mi= x 1000.........................................................................
p
(1)
Keterangan:
12
1000 = Konstanta
2) Migrasi Keluar
OutMig
Mi= x 1000.......................................................................
p
(2)
Keterangan :
1000 = Konstanta
3) Migrasi Netto
inMig−OutMig
Mi= x 1000 ............................................................
p
.(3)
Keterangan :
1000 = Konstanta
Migrasi dalam negeri dapat terbagi mendjadi dua yaitu Pertama migrasi
13
transmigrasi dan kedua migrasi spontan. Berikut ini penjelasan dari
a) Migrasi internasional
14
b) Migrasi seumur hidup
misalnya dari pulau jawa ke luar pulau jawa merupakan ciri yang
dianggap berat sebelah, ada daerah yang terlalu padat dan ada yang
15
Migrasi spontan atau merupakan transmigrasi yang tidak dibantu
kemauan sendiri dan kondisi yang dihadapi saat ini. Secara umum dapat
didefenisikan empat arah gerak penduduk yaitu dari desa ke kota, dari
tersebut. Pada daerah asal dan daerah tujuan menurut Lee terdapat faktor
ketempat lain
daerah tujuan atau sarana transportasi. Faktor yang tidak kalah penting
16
yang mempengaruhi mobilitas penduduk adalah faktor individu karena
migrasi Everrett S Lee dapat terlihat pada Gambar 2.1 di bawah ini:
Gambar 2.1
Pola Migrasi Everrett S Lee
b) Teori Todaro
para migran tetap saja pergi, meskipun mereka tahu betapa tingginya
diharapkan.
17
di sektor pedesaan dan perkotaan, kemudian memilih salah satu
gambar
18
Keterangan
19
OAWA**, dimana tingakt upah ini lebih kecil dibanding tingkat upah
OMLM.
sebagai berikut:
psikologis).
yaitu selisih upah aktual di desa dan di kota, serta besar atau
diharapkan.
20
3. Kemungkinan mendapatkan pekerjaan di perkotaan berkaitan
perkotaan.
berkembang).
21
Gambar 2.3 Kerangka Skematik Keputusan Migrasi
Todaro.
Sumber : Todaro (2011)
yang tingg tenaga kerja akan mudah bersaing di pasar tenaga kerja
bermigrasi.
22
Pertumbuhan ekonomi menunjukan perkembangan ekonomi
PDRB sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit
usaha dalam suatu wilayah atau jumlah seluruh nilai barang dan jasa
akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu wilayah. Cara
rekening kas umum daerah yang menambah ekuitas dana lancar yang
23
Kenyataan menunjukkan bahwa sebagian dari faktor produksi
daerah lain atau dari luar negeri, demikian juga sebaliknya faktor
produksi yang dimiliki penduduk daerah tersebut dapat ikut serta dalam
proses produksi di daerah lain atau di luar negeri. Hal ini menyebabkan
nilai produk domestik yang timbul di suatu daerah tidak sama dengan
24
kesejahteraan rakyat. Masing-masing pemerintah daerah berlomba-lomba
c. Industri Pengolahan
e. Kontruksi
i. Jasa
25
Sektor pertambangan dan galian terdiri dari minyak dan gas bumi,
dari industri migas, industri bukan migas, Sektor usaha keempat adalah
listrik, gas dan air bersih terdiri dari listrik, gas kota dan air bersih.
Sektor kontruksi hanya satu unit usaha, sedangkan perdagangan hotel dan
restoran terdiri dari perdagangan besar dan eceran, hotel dan restoran.
adalah jasa yang terdiri dari pemerintah umum dan swasta. Secara
antar daerah. Sumber daya alam dalam hal ini adalah sumber daya alam
dalam arti seluas-luasnya. Jika suatu daerah sumber daya alamnya baik,
pertumbuhan ekonomi.
26
Upah didefinisikan sebagai balas jasa yang adil dan layak
dan layak yang menjadi hak seluruh pekerja/buruh yang ditetapkan dan
perjanjian kerja.
minimum.
27
Sedangkan upah minimum kabupaten/kota adalah upah minimum
mengurangi persaingan yang tidak sehat antar buruh dalam pasar kerja
beli buruh yang berpenghasilan rendah karena tingkat inflasi yang tinggi
berkurang.
tentang Tenaga Kerja komponen upah minimum hanya terdiri dari gaji
pokok dan tunjangan tetap. Besarnya gaji pokok adalah 75% dari upah
28
Adalah standar kebutuhan yang harus dipenuhi oleh seorang
pekerja/buruh lajang untuk dapat hidup layak baik secara fisik, non
suatu paket barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga
(tiga) yaitu :
prestasi kerjanya.
29
b. Upah Sistem Hasil (Output) Dalam sistem hasil, besarnya upah
menyelesaikannya.
secara sadar dan terencana untuk mengubah tingkah laku manusia dan
30
Menurut UU No.20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha dasar dan
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
fungsi :
31
yang diberikan. Untuk mencapai fungsi tersebut, Pendidikan
32
penyakit, atau pengendalian kecacatan agar kualitas penderita
Care)
33
oleh tenaga medis, yakni dokter umum atau tenaga paramedis dengan
Puskesmas Keliling.
Care)
Service)
dan B.
34
2.2 Pengembangan Hipotesis
2.2.1 Pengaruh Pertumbuhan Ekononi Terhadap Migrasi Seumur Hidup
dengan PDRB berpengaruh positif terhadap migrasi seumur hidup. Hasil yang
sebuah daerah maka tingkat migrasi seumur hidup kedaerah tersebut semakin
semakin tinggi peluang bagi daerah tersebut untuk dijadikan rempat tinggal dan
daerah tersebut sebagai tujuan mereka dalam mencari kerja. Oleh sebab itu
semakin tinggi maka akan meningkatkan tingkat migrasi seumur hidup. Dengan
sebab itu daerah dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi selalu
oleh Husnah, (2019) yang menemukan bahwa pendapatan daerah yang diukur
35
dengan PDRB berpengaruh positif terhadap migrasi seumur hidup. Selanjutnya
di Indonesia.
meuunjukan semakin tinggi tingkat upah yang diberikan sebuah daerah akan
tingkat upah meningkat tentu menjadi hal yang sangat di ingikan oleh
masyarakat, karena ketika tingkat upah meningkat maka tingkat kelayakan dan
kualitas hidup masyarakat akan semakin tinggi. Adanya jaminan kehidupan yang
provinsi dalam bentuk upah minimum provinsi semakin tinggi maka akan
dan mengadu nasib di daerah tersebut. Dengan demikian upah yang semakin
tinggi menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk melakukan migrasi seumur
hidup.
provinsi di Indonesia.
anggota masyarakat memiliki tingkat pendidikan yang tinggi maka mereka akan
memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi untuk bisa mengadu nasib di
Hasil penelitian yang sama juga diperoleh oleh Sasmi dan Bachtiar
individu tersebut untuk merantau dan menetap seumur hidup di daerah yang
maju. Selain itu dengan tinggi tingkat pendidikan masyarakat juga memperkuat
37
Selanjutnya hasil penelitian Pangaribuan dan Handayani (2013)
seumur hidup di Kota Semarang. Temuan yang sama juga diungkapkan oleh
seluruh provinsi di Indonesia. Temuan yang berbeda juga diperoleh oleh Andias
migrasi seumur hidu. Ketika sebuah daerah yang menjadi tempat berpindah
masyarakat, selain itu fasilitas umum yang lengkap akan mendorong masyarakat
umum seperti fasilitas kesehatan, pengadaan air minum, listrik dan energi
38
semakin menciptakan kenyamanan bagi masyarakat pendatang untuk tinggal di
daerah tersebut dan bahkan banyak diantara mereka yang memutuskan untuk
bahwa fasilitas publik yang semakin lengkap akan meningkatkan jumlah migrasi
oleh Sari et al., (2020) yang menemukan bahwa fasilitas publik tidak
dapat diajukan sebuah model kerangka konseptual terlihat pada Gambar 2.6 di
bawah ini:
Pertumbuhan Ekonomi
(X1)
Fasilitas Publik
(X4)
39
Gambar 2.6
Kerangka Konseptual
2.4 Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah di atas, dikemukakan hipotesis yang
H0: 𝛽1 = 0
Ha: 𝛽1 ≠ 0
H0: 𝛽2 = 0
Ha : 𝛽2 ≠ 0
H0 : 𝛽3 = 0
Ha : 𝛽3 ≠ 0
H0 : 𝛽4 = 0
Ha : 𝛽4 ≠ 0
40
41
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini digolongkan kepada penelitian deskriptif asosiatif,
upah, tingkat pendidikan dan fasilitas publik) serta variabel terikat yaitu
Riau.
sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, sudah
dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain. Data sekunder pada umumnya
berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam
fasilitas kesehatan yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Pusat. Data
peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berupa tulisan, foto, catatan,
masyarakat dari provinsi lain baik dari pulau Sumatera atau diluar
2020
3) Upah (X2)
44
5) Fasilitas Publik (X4)
Sumatera dari tahun 2010 – 2020 yang diukur dengan satuan unit.
digunakan adalah regresi data panel, yang ditunjang dengan data kuantitatif yang
ada. Data diolah dengan menggunakan eviews 9. Model yang digunakan dalam
merupakan kombinasi antar data time series dan data cross section. Data cross
section adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu terhadap banyak
individu, sedangkan time series data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
terhadap suatu individu. Analisis regresi data panel adalah alat analisis regresi
dimana data dikumpulkan secara individu (cross section) dan diikuti pada waktu
tertentu (time series). Persamaan regresi panel yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu :
45
Yit = Unit cross section migrasi seumur hidup ke i untuk periode
waktu ke t
X1 = Pertumbuhan Ekonomi
X3 = Pendidikan
X4 = Fasilitas Kesehatan
i = Jumlah daerah ke i
t = Waktu ke t
metode common effect, fixed effect dan random effect, sedangkan untuk
menentukan metode mana yang lebih sesuai dengan penelitian ini maka
46
Model Common Effect adalah model yang paling sederhana, karena
Ordinal Least Square (OLS) atau teknik kuadrat terkecil untuk mengestimasi
model data panel. Dalam pendekatan ini tidak memperhatikan dimensi individu
maupun waktu, dan dapat diasumsikan bahwa perilaku data antar perusahaan
sama dalam rentan waktu. Asumsi ini jelas sangat jauh dari realita sebenarnya,
karena karakteristik antar perusahaan baik dari segi kewilayahan jelas sangat
berikut :
Y ¿= 𝛼 + β j X ¿j + ε ¿
Dimana :
X¿
j
: Variabel bebas ke-j individu ke-i pada waktu ke-t
α : Intercept
effect tidak realistis karena akan menghasilkan intercept ataupun slope pada data
panel yang tidak berubah baik antar individu (cross section) maupun antar waktu
(time series). Model ini mengasumsikan bahwa terdapat efek yang berbeda antar
Y ¿=∝i+ β j X ¿j + ∑in=2 α i + ԑ ¿
Dimana :
X¿
j
: Variabel bebas ke-j individu ke-i pada waktu ke-t
α : Intercept
yang mempunyai kontribusi pada pembentukan error yaitu (individu dan waktu),
maka pada metode ini perlu diuraikan menjadi error dari komponen individu,
error untuk komponen waktu dan error gabungan. Persamaan random effect
Y ¿ = 𝛼 + β j X ¿j + ε ¿; ε ¿ = ui + V t + W ¿
48
Dimana :
sebagai berikut:
a) Pengujian Multikolinearitas
penyimpangan asumsi klasik bila memiliki nilai VIF dibawah 10. Setelah
b) Pengujian Autokorelasi
Durbin Watson (DW). Jika hasil pengujian berada diantara dua kuadran yaitu
variance yang mendukung setiap variabel penelitian. Jika pola sebaran variance
variabel ARESID (Residual). Jika nilai proability hasil regresi yang diperoleh
estimasi dengan model data panel, maka digunakan Uji Lagrange Multiplier, Uji
a) Uji Chow
antara common effect atau fixed effect yang paling tepat untuk dijadikan alat
analisis dalam estimasi data panel. Dalam melakukan pengujian Chow, masing-
masing variabel diregresikan terlebih dahulu dengan model common effect atau
pun fixed effect, Hipotesis yang diujikan dalam uji Chow adalah sebagai berikut:
50
Dasar penolakan atau penerimaan hipotesis ditentukan dari pengujian F-
(ESS1−ESS 2)
N−1
CHOW =
( ESS2 )
(NT −N−K )
Keterangan
Nilai statistik Chow mengikuti distribusi F-statistik, dimana jika nilai prob
< 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima atau penggunaan Fixed Effect dalam
analisis data panel lebih tepat dari Common Effect dan sebaliknya.
b) Uji Hausman
menentukan uji mana diantara kedua metode efek acak (random effect) dan
metode (fixed effect) yang sebaiknya dilakukan dalam pemodelan data panel.
51
Didalam pengujian ketika nilai prob > 0.05 maka penggunaan Random
Effect lebih baik dalam menganalisis model regresi panel dan sebaliknya. Ketika
Random Effect terpilih maka pengujian asumsi klasik tidak wajib dilaksanakan
karena didalam model Random Effect mengandung fungsi GLS (General Least
Square).
a) Uji t-statistik
Menurut Winarno (2014) uji t yaitu untuk menguji hubungan regresi secara
parsial, dalam uji t statistik pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh
βi
t=
S βi
Keterangan:
Ho : Berarti tidak ada pengaruh yang berarti dari variabel bebas terhadap
H1 : Berarti ada pengaruh yang berarti dari variabel bebas terhadap variabel
52
Untuk memutuskan hipotesis mana yang diterima dan mana yang ditolak,
tabel jika:
bebas (X1 ,X2, X3) secara parsial berpengaruh positif terhadap variabel
bebas (X1 ,X2 ,X3) secara parsial berpengaruh positif terhadap variabel
b) Uji F-statistik
R2 / K 1
F = 1 R / n K
2
Keteranan
2
R = Koefisien determinan
n = Jumlah sampel
Kriteria Pengujian
53
a) F hitung >t tabel : maka Ho ditolak Ha diterima, yang berarti bahwa variabel
bebas (X1 ,X2, X3) secara bersama sama berpengaruh positif terhadap
b) F hitung <t tabel: maka Ho diterima Ha ditolak, yang berarti bahwa variabel
bebas (X1 ,X2 ,X3) secara bersama sama berpengaruh signifikan terhadap
c) R-Squared (R²)
dari regresi data panel, yaitu merupakan proporsi presentase sumbangan X1,X2
rumus:
2 ESS
R=
TSS
Dimana :
Besarnya nilai R² berada di antara 0 (nol) dan 1 (satu) yaitu 0 < R² < 1.
Jika R² semakin mendekati 1 (satu), maka model tersebut baik dan pengaruh
54
DAFTAR PUSTAKA
55
Analysis Journal Pengaruh Kondisi Individu terhadap Keputusan Migrasi
Sirkuler ke Kota Semarang. Economics Development Analysis Journal,
5(4), 386–394. Retrieved from http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj
Santoso, A. D. (2018). Dampak Kebijakan Upah Minimum Terhadap Migrasi
Internal Di Sulawesi Selatan. Sosiohumaniora, 20(2), 177–187.
https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v20i2.11142
Sasmi, C., & Bachtiar, N. (2014). Analisis Migrasi Internasl di Sumatera Barat:
Suatu Kajian Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Migrasi Masuk ke Kota
Padang, 20.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
Bandung: Alfabeta. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Sukirno, S. (2011). Makroekonomi: Teori dan Ilmu Pengantar. Jakarta: Grafindo
Persada.
Todaro, M. P. (2011). Pembangunan Ekonomi Dunia ke Tiga. Jakarta: Erlangga.
Winarno, W. W. (2014). Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan
Menggunakan Eviews (Cetakan 5). Sleman Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
wulan Puspitasari, A. ( U. D. S. (2010). Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Minat Migrasi Sirkuler Ke Kabupaten Semarang. Analisis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Migrasi Sirkuler Ke Kabupaten
Semarang, 1 of 105.
56