Anda di halaman 1dari 11

MENGANALISIS DATA KEPENDUDUKAN KOTA

YOGYAKARTA
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kependudukan

Novida Waskitaningsih, S. T, M. T

Disusun oleh:

KELOMPOK 4
Malela Sedayu Riarta (052121004)

Muhammad Rizki Romadan (052121008)

Fary Rosana Dewi (052121012)

Cahyo Dwi Febriansyah (052121023)

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

Fakultas Teknik

Universitas Pakuan

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT karena atas limpahan rahmat,
ridha, dan karunia-Nya laporan ini dapat diselesaikan tepat waktu. Shalawat serta salam tak lupa
kami tuturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang selalu teladan bagi umatnya. Laporan ini dibuat
untuk memenuhi tugas besar mata kuliah kependudukan mengenai data kependudukan di Kota
Yogyakarta. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Novida
Waskitaningsih, S. T, M. T, selaku dosen mata kuliah kependudukan dan kepada segenap pihak
yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
Kami kelompok 4 bisa menyelesaikan laporan ini dengan sebaik-baiknya. Laporan ini
masih jauh dari kata sempurna, tetapi penulis sudah berusaha sebaik mungkin untuk menyusun
laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Data kependudukan merupakan data dasar untuk membuat perencanaan di berbagai bidang.
Data kependudukan memuat seluruh data dan informasi bagi setiap penduduk, mulai dari biodata
penduduk, pencatatan kelahiran, kematian, sampai kepindahan. Misalnya, biodata penduduk
akan menjadi data awal gambaran penduduk dengan berbagai karakteristiknya, seperti nama,
NIK, alamat, umur, jenis kelamin, pekerjaan, dan sebagainya.
Tujuan analisis kependudukan dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah
sebenarnya sangat luas. Dalam buku perencanaan pembangunan menyebutkan, bahwa secara
umum beberapa tujuan analisis kependudukan adalah untuk mengetahui kuantitas dan komposisi
penduduk baik berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin, bahkan sampai kondisi sosio-
ekonomi, mengetahui pengetahuan masa lampau, masa sekarang, serta penurunannya dan
penyebarannya dalam suatu wilayah pembangunan, mengembangkan hubungan sebab-akibat
antara perkembangan penduduk dengan bermacam-macam aspek pembangunan, mencoba
memproyeksikan pertumbuhan penduduk dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya serta
pengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan, dan sebagai bahan pemantauan untuk melakukan
pengendalian penduduk agar tidak terjadi ledakan jumlah penduduk yang dapat mempengaruhi
kondisi masyarakat secara keseluruhan.
Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota dari lima kabupaten/kota yang ada di Daerah
Istimewa Yogyakarta. Kota ini terletak di bagian tengah wilayah DIY sekaligus menjadi Ibukota
dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kota Yogyakarta juga menyandang predikat sebagai
Kota Budaya, Kota Pendidikan, dan Kota Tujuan Wisata. Kota Yogyakarta juga pernah menjadi
Ibukota Republik Indonesia pada tahun 1946.
Sebagai Ibukota Daerah Istimewa Yogyakarta, aktivitas Kota Yogyakarta sangat padat baik
sebagai pusat pemerintahan, kegiatan bisnis maupun sosial kemasyarakatan. Selain itu, para
pelancong atau warga dari luar Kota Yogyakarta yang melakukan aktivitas di Kota Yogyakarta
baik sekolah/kuliah, berniaga, bekerja di instansi pemerintah/swasta, maupun berbagai aktivitas
lain, menjadikan kepadatan di kota ini menjadi lebih terasa. Dinamika masyarakat Kota
Yogyakarta sangat berpengaruh terhadap administrasi kependudukan.

1.2 Tujuan
Tujuan dibuatnya analisis ini adalah:
1. Untuk mengetahui angka mortalitas, fertilitas, dan migrasi di Kota Yogyakarta
2. Untuk mengetahui susunan komposisi, struktur, dan piramida penduduk di Kota
Yogyakarta
3. Untuk mengetahui distribusi dan kepadatan penduduk di Kota Yogyakarta
4. Untuk mengetahui proyeksi penduduk (agregat/kohor-komponen) di Kota Yogyakarta
1.3 Lingkup Pembahasan

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Posisi Geografis
Kota Yogyakarta memiliki wilayah yang relatif sempit jika dibandingkan dengan 4
kabupaten lain di Daerah Istimewa Yogyakarta. Luas wilayahnya hanya 32 k m2, yang secara
administratif terbagi menjadi 14 kecamatan, 45 kelurahan, 614 rukun warga (RW), dan 2.524
rukun tetangga (RT). Kota Yogyakarta yang terletak di daerah dataran lereng aliran Gunung
Merapi memiliki kemiringan lahan yang relatif datar (antara 0-2%) dan berada pada ketinggian
rata-rata 114 meter di atas permukaan air laut (dpa). Wilayah Kota Yogyakarta dilintasi oleh 3
sungai, yaitu sungai Gajah Wong di bagian timur, sungai Code yang mengalir di bagian tengah
kota, dan sungai Winongo yang mengalir di bagian barat kota. Secara geografis letak Kota
Yogyakarta berbatasan dengan kabupaten lain, yaitu:

- Utara : Kabupaten Sleman


- Selatan : Kabupaten Bantul
- Timur : Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul
- Barat : Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul

Tabel 1. Luas Wilayah dan Persentase Luas Wilayah per Kecamatan

No Kecamatan Luas wilayah ( Persentase


2
. km )
1. Tegalrejo 2,91 8,93
2. Jetis 1,70 5,23
3. Gondokusuman 3,99 12,28
4. Danurejan 1,10 3,38
5. Gedongtengen 0,96 2,95
6. Ngampilan 0,82 2,52
7. Wirobrajan 1,76 5,42
8. Mantrijeron 2,61 8,03
9. Keraton 1,40 4,31
10. Gondomanan 1,12 3,45
11. Pakualaman 0,63 1,94
12. Mergangsan 2,31 7,11
13. Umbulharjo 8,12 24,98
14. Kotagede 3,07 9,45
Jumlah 32,5 100

2.2 Demografi
Pada tahun 2020 jumlah penduduk di Kota Yogyakarta mencapai 414.055 jiwa dengan
kepadatan penduduk sebesar 13.413 jiwa/k m 2. Data selengkapnya mengenai jumlah penduduk
menurut umur dan jenis kelamin di Kota Yogyakarta pada tahun 2020 adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Dan
Jenis Kelamin Di Kota Yogyakarta Tahun 2020

Jumlah
Kelompok umur Total
Laki - Laki Perempuan

0-4 13.050 12.225 25.275

5-9 15.145 14.646 29.791

10-14 16.128 15.415 31.543

15-19 16.929 16.250 33.179

20-24 15.453 15.246 30.699

25-29 14.777 15.325 30.102

30-34 14.096 14.973 29.069

35-39 16.339 16.713 33.052

40-44 15.183 16.207 31.390

45-49 14.531 15.578 30.109

50-54 13.726 15.557 29.283

55-59 11.965 13.579 25.544

60-64 9.894 11.347 21.241

65-69 6.734 7.702 14.436

70-74 3.380 4.517 7.897

75+ 4.208 7.237 11.445

Total 201.538 212.517 414.055

2.2.1 Distribusi dan Kepadatan Penduduk

Table Distribusi dan Kepadatan Penduduk di Kota Yogyakarta Tahun 2020


Luas Jumlah Kepadatan Persebaran
Kecamatan Wilayah Penduduk Penduduk Penduduk (%)
Tegalrejo 2,91 37.164 12771 8,98
Jetis 1,7 27.132 15960 6,55
Gondokusuma 3,99 42.818 10731 10,34
n
Danurejan 1,1 21.335 19395 5,15
Gedongtengen 0,96 19.891 20720 4,80
Ngampilan 0,82 18.550 22622 4,48
Wirobrajan 1,76 27.868 15834 6,73
Mantrirejon 2,61 35.433 13576 8,56
Kraton 1,4 21.831 15594 5,27
Gondomanan 1,12 14.982 13377 3,62
Pakualaman 0,63 10.810 17159 2,61
Mergangsan 2,31 32.043 13871 7,74
Umbulharjo 8,12 69.887 8607 16,9
Kotagede 3,07 34.311 11176 8,29
Total 32,5 414.055 12740 100

2.2.2 Perhitungan

a.) Mortalitas

- Angka Kematian Kasar/Crude Death Rate (CDR)


Sebagai pengukuran yang paling sederhana, CDR
didefinisikan sebagai jumlah kematian pada tahun tertentu
dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun
tersebut.
D
CDR= x k
P
Ket: D = Jumlah kematian pada tahun x
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun x
K = Konstanta (1000)
D
CDR= xk
P
2.895
CDR= x 1000
414.055
CDR=7 jiwa per 1000 penduduk

Berdasarkan perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa


terdapat 7 kematian per 1000 penduduk atau 700 kematian per
100.000 penduduk pada tahun 2020.

b.) Fertilitas
- Tingkat Fertilitas Kasar/Crude Birth Rate (CBR)

CBR didefinisikan sebagai banyaknya kelahiran hidup pada


tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun.
B
CBR= xk
P

Ket: B = Jumlah kelahiran pada tahun x

P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun x

k = Konstanta (1000)
B
CBR= xk
P
3.802
CBR= x 1000
414.055
CBR=9,18 per 1000 penduduk

Berdasarkan perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa dari


setiap 1000 penduduk di Kota Yogyakarta, terdapat 9,18
kelahiran hidup atau 918 kelahiran hidup per 100.000 penduduk
pada tahun 2020.

c.) Migrasi

data migrasi masuk dan keluar Kota Yogyakarta tahun 2020


berturut-turut sebesar 8.834 jiwa dan 8.231 jiwa. Adapun jumlah penduduk
pada tahun 2020, yaitu 414.055 jiwa. Berdasarkan data tersebut, migrasi
masuk, migrasi keluar, migrasi netto, dan migrasi bruto di Kota Yogyakarta
dapat dihitung dengan cara berikut:

- Migrasi Masuk
I
mi= x k
P
8.834
mi= x 1000
414.055
mi=21,34 per 1000 penduduk
- Migrasi Keluar
I
mo= xk
P
8.231
mo= x 1000
414.055
mo=19,88 per 1000 penduduk
- Migrasi Netto
I −O
mn= xk
P
8.834−8.231
mn= x 1000
414.055
mn=1,46 per 1000 penduduk
- Migrasi Bruto
I+O
mg= xk
P
8.834+ 8.231
mg= x 1000
414.055
mg=41,21 per 1000 penduduk

Berdasarkan perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa angka


migrasi netto di Kota Yogyakarta positif, yaitu sebesar 1,46 jiwa
per 1000 penduduk atau 146 jiwa per 100.000 penduduk. Hal ini
menandakan bahwa angka migrasi masuk di Kota Yogyakarta
lebih besar daripada angka migrasi keluar.

2.2.3 Struktur dan Komposisi Penduduk

a.) Sex Ratio

Tabel Rasio Jenis Kelamin Kota Yogyakarta Tahun 2020

Kelompok Jumlah
Total Sex Ratio
umur Laki - Laki Perempuan
0-4 13050 12225 25275 1,07
5-9 15145 14646 29791 1,03
10-14 16128 15415 31543 1,05
15-19 16929 16250 33179 1,04
20-24 15453 15246 30699 1,01
25-29 14777 15325 30102 0,96
30-34 14096 14973 29069 0,94
35-39 16339 16713 33052 0,98
40-44 15183 16207 31390 0,94
45-49 14531 15578 30109 0,93
50-54 13726 15557 29283 0,88
55-59 11965 13579 25544 0,88
60-64 9894 11347 21241 0,87
65-69 6734 7702 14436 0,87
70-74 3380 4517 7897 0,75
75+ 4208 7237 11445 0,58
Total 201538 212517 414055 0,95

b.) Rasio Ketergantungan


No
. Perhitungan Jumlah

86,609
Rasio ketergantungan Kelompok ¿
1. Dmuda 316,001
umur muda
¿ 0,24

11,445
Rasio ketergantungan Kelompok
2.
umur tua Dtua = 361,001
¿ 0,03

86,609+11,445
3. Rasio ketergantungan
D= 361,001
¿ 0,27

c.) Distribusi Kelompok Umur

No. Kelompok Umur Jumlah Presentase


1. 0-14 86609 21
2. 15-74 316001 76
3. 75+ 11445 3
4. JUMLAH 414055 100
d.) Piramida

e.) Median

Anda mungkin juga menyukai