Anda di halaman 1dari 28

BAB II

GAMBARAN UMUM

II.1. Lokasi Praktek Kerja Profesi


Lokasi PKP terletak di Provinsi Jawa Timur, tepatnya berada di Kabupaten
Probolinggo, berikut ini adalah peta wilayah Kabupaten Probolinggo:

Gambar II.1. Peta Wilayah Kabupaten Probolinggo


II.1.1. Aspek Geografi
Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu kabupaten yang termasuk
dalam wilayah Provinsi Jawa Timur, dengan Ibu Kota Kabupaten Kraksaan.
Berdasarkan Buku Kabupaten Probolinggo dalam angka tahun 2014,
Kabupaten Probolinggo berada pada posisi 7°40’ s/d 8°10’ Lintang Selatan
dan 111°50’ s/d 113°30’ Bujur Timur, dengan luas wilayah 1.696,17 km²,
termasuk didalamnya kawasan Pulau Giliketapang dengan batas-batas sebagai
berikut :
a. Utara : Selat Madura
b. Timur : Kabupaten Situbondo

BUKU KINERJA KESELAMATAN KABUPATEN PROBOLINGGO BAB II - 1


c. Barat : Kabupaten Pasuruan
d. Selatan : Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Jember
Dilihat dari topografinya Kabupaten Probolinggo terletak di lereng gunung-
gunung membujur dari Barat ke Timur, yakni Gunung Semeru, Gunung
Argopuro, Gunung Tengger dan Gunung Lamongan. Kabupaten Probolinggo
terletak pada ketinggian 0-2500 m di atas permukaan laut. Hal ini
menyebabkan tanahnya berupa tanah vulkanis yang banyak mengandung
mineral yang berasal dari ledakan gunung berapi.
Sifat tanah semacam ini mempunyai tingkat kesuburan tinggi dan sangat
cocok untuk jenis tanaman sayur-sayuran seperti di sekitar pegunungan
Tengger yang mempunyai ketinggian antara 750- 2500 m di atas permukaan
laut. Tanah yang membujur dari Barat ke Timur di bagian Selatan yang berada
di kaki pegunungan Argopuro dan berketinggian antara 150-750 m di atas
permukaan laut sangat cocok untuk tanaman kopi, buah-buahan seperti
durian, alpukat dan buah-buahan lainnya. Wilayah kecamatan yang sangat
tepat untuk tanaman buah-buahan ini adalah Kecamatan Krucil dan Tiris.
Kabupaten Probolinggo termasuk daerah beriklim tropis, seperti juga daerah
tropis lainnya, iklim yang ada berupa iklim tropis dengan 2 musim, yaitu
musim penghujan dan musim kemarau.
Curah hujan yang cukup tinggi terjadi pada bulan Desember sampai dengan
Maret, dengan jumlah curah hujan rata-rata dalam setahun berdasarkan Badan
Pusat Statistik (BPS) tahun 2014 di Kabupaten Probolinggo sebesar 1.713
mm/tahun dengan hari hujan rata-rata 75,41 hari. Sedangkan suhu udara
beragam rata-rata antara 27C hingga 32C pada bagian Utara, untuk di
wilayah pegunungan Argopuro dan Tengger, yaitu di Kecamatan Tiris, Krucil,
Sumber dan Sukapura suhu udaranya berkisar antara 5C hingga 15C.
Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Probolinggo tahun 2014, pengairan
Kabupaten Probolinggo, terdapat 25 sungai yang mengalir. Sungai terpanjang
adalah Rondoningo dengan panjang 95,2 kilometer. Sedangkan sungai
terpendek adalah Ranu Bujel dengan panjang hanya 2 kilometer saja.

BUKU KINERJA KESELAMATAN KABUPATEN PROBOLINGGO BAB II - 2


II.1.2. Aspek Wilayah Administratif

Sumber : Hasil Olah Tim PKP Kabupaten Probolinggo

Gambar II.2. Peta Wilayah Administratif Kabupaten Probolinggo

BUKU KINERJA KESELAMATAN KABUPATEN PROBOLINGGO BAB II - 3


Kabupaten Probolinggo yang memiliki luas 1.696,17 km2, terbagi atas 24
Kecamatan, 330 desa/kelurahan, 1.527 dusun, 1.631 RW dan 6.091 RT.
Dilihat dari komposisi jumlah desa, Kecamatan Paiton memiliki jumlah Desa
terbanyak yaitu 20 Desa sedangkan kecamatan yang memiliki jumlah Desa
paling sedikit adalah Kecamatan Kuripan yaitu 7 Desa sebagaimana tertera
pada tabel dibawah ini:

Tabel II.1 : Data Wilayah Administratif Kabupaten Probolinggo 2013


No Kecamatan Luas Desa Kelurahan Dusun RW RT
(km2)
1 Sukapura 102.085 12 - 40 37 133
2 Sumber 141.881 9 - 53 58 187
3 Kuripan 66.748 7 - 38 38 179
4 Bantaran 42.128 10 - 52 53 181
5 Leces 36.810 10 - 55 77 380
6 Tegalsiwalan 41.736 12 - 48 51 224
7 Banyuanyar 45.696 14 - 71 60 248
8 Tiris 165.667 16 - 92 78 275
9 Krucil 202.527 14 - 73 25 200
10 Gading 146.846 19 - 108 76 246
11 Pakuniran 113.850 17 - 89 64 232
12 Kotaanyar 42.580 13 - 45 87 271
13 Paiton 53.279 20 - 77 118 391
14 Besuk 35.036 17 - 73 73 289
15 Kraksaan 37.798 13 5 52 88 298
16 Krejengan 34.428 17 - 86 71 244
17 Pajarakan 21.344 12 - 54 73 292
18 Maron 51.393 18 - 75 77 298
19 Gending 36.615 13 - 56 71 216
20 Dringu 31.135 14 - 53 84 291
21 Wonomerto 45.668 11 - 51 51 215
22 Lumbang 92.710 10 - 41 53 174
23 Tongas 77.952 14 - 82 96 324
24 Sumberasih 30.254 13 - 63 72 303
JUMLAH 1,696.167 325 5 1.527 1.631 6.091
Sumber : BPS Kabupaten Probolinggo 2014

BUKU KINERJA KESELAMATAN KABUPATEN PROBOLINGGO BAB II - 4


II.1.3. Aspek Demografi
Berdasarkan angka proyeksi penduduk tahun 2013, jumlah penduduk
Kabupaten Probolinggo terhitung sebanyak 1.127.950 jiwa, dengan rincian
jumlah laki-laki 550.473 jiwa, sedangkan perempuan 577.477 jiwa. Jumlah
penduduk yang paling banyak terdapat di Kecamatan Paiton yaitu 71.327
sedangkan yang paling sedikit yaitu terdapat di Kecamatan Sukapura dengan
jumlah 19.903.

Tabel II.2 : Data Kependudukan Kabupaten Probolinggo 2013

No Kecamatan Luas Penduduk Kepadatan


(km2) Penduduk per
Km2
1 Sukapura 102.085 19.903 195
2 Sumber 141.881 26.800 189
3 Kuripan 66.748 29.862 447
4 Bantaran 42.128 41.586 987
5 Leces 36.810 56.491 1.535
6 Tegalsiwalan 41.736 37.298 894
7 Banyuanyar 45.696 53.550 1.172
8 Tiris 165.667 65.104 393
9 Krucil 202.527 54.147 267
10 Gading 146.846 49.456 337
11 Pakuniran 113.850 43.195 379
12 Kotaanyar 42.580 35.956 844
13 Paiton 53.279 71.327 1.339
14 Besuk 35.036 46.859 1.337
15 Kraksaan 37.798 68.096 1.802
16 Krejengan 34.428 39.123 1.136
17 Pajarakan 21.344 34.714 1.626
18 Maron 51.393 63.493 1.235
19 Gending 36.615 40.215 1.098
20 Dringu 31.135 52.286 1.679
21 Wonomerto 45.668 39.687 869
22 Lumbang 92.710 31.837 343
23 Tongas 77.952 65.503 840
24 Sumberasih 30.254 61.462 2.032
JUMLAH 1.696.167 1.127.950 665
Sumber : BPS Kabupaten Probolinggo 2014

BUKU KINERJA KESELAMATAN KABUPATEN PROBOLINGGO BAB II - 5


Tabel II.3 : Jumlah Penduduk, Menurut Jenis Kelamin Tahun 2013
No Kecamatan Penduduk Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 Sukapura 9.816 10.087 19.903
2 Sumber 13.136 13.664 26.800
3 Kuripan 14.419 15.443 29.862
4 Bantaran 19.836 21.750 41.586
5 Leces 27.515 28.976 56.491
6 Tegalsiwalan 17.852 19.446 37.298
7 Banyuanyar 25.782 27.768 53.550
8 Tiris 32.009 33.095 65.104
9 Krucil 27.061 27.086 54.147
10 Gading 23.842 25.614 49.456
11 Pakuniran 21.142 22.053 43.195
12 Kotaanyar 17.513 18.443 35.956
13 Paiton 35.357 35.970 71.327
14 Besuk 22.578 24.281 46.859
15 Kraksaan 33.443 34.653 68.096
16 Krejengan 18.959 20.164 39.123
17 Pajarakan 16.765 17.949 34.714
18 Maron 30.774 32.719 63.493
19 Gending 19.690 20.525 40.215
20 Dringu 26.029 26.257 52.286
21 Wonomerto 19.320 20.367 39.687
22 Lumbang 15.505 16.332 31.837
23 Tongas 31.887 33.616 65.503
24 Sumberasih 30.243 31.219 61.462
JUMLAH 550.473 577.477 1.127.950
Sumber : BPS Kabupaten Probolinggo 2014

II.1.4. Fasilitas Pelayanan Umum dan Sosial


Untuk menunjang kegiatan yang ada di Kabupaten Probolinggo, Pemerintah
Kabupaten Probolinggo meyediakan sarana fasilitas umum, seperti: fasilitas
pendidikan dan kesehatan.
1. Fasilitas Pendidikan
Berdasarkan BPS Kabupaten Probolinggo pada tahun 2013 untuk fasilitas
pendidikan tercatat jumlah TK di Kabupaten Probolinggo sebanyak 419

BUKU KINERJA KESELAMATAN KABUPATEN PROBOLINGGO BAB II - 6


unit, SLTP sebanyak 186 unit, dan SLTA/SMK sebanyak 98 unit, dan 1
unit Perguruan Tinggi Negeri yaitu Universitas Panca Marga.
2. Fasilitas Kesehatan
Sedangkan untuk fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Probolinggo,
dapat dilihat pada tabel II.4.

Tabel II.4 : Jumlah Fasilitas Kesehatan Kabupaten Probolinggo 2013

Balai
Rumah Pengobatan
No Kecamatan Puskesmas Pustu Polindes Ponkesdes
Sakit & Rumah
Bersalin
1 Sukapura - - 1 2 3 6
2 Sumber - - 1 4 - 4
3 Kuripan - - 1 3 - 3
4 Bantaran - - 1 3 2 4
5 Leces - 1 2 2 3 3
6 Tegalsiwalan - - 1 5 1 5
7 Banyuanyar - - 2 4 1 7
8 Tiris - - 2 4 - 10
9 Krucil - - 1 4 - 9
10 Gading - - 2 4 5 8
11 Pakuniran - - 2 3 2 10
12 Kotaanyar - - 1 3 3 6
13 Paiton 1 6 2 4 10 4
14 Besuk - - 2 4 7 4
15 Kraksaan 2 3 1 4 12 1
16 Krejengan - - 1 4 6 6
17 Pajarakan - 1 1 3 6 2
18 Maron - - 2 4 5 7
19 Gending - 2 1 4 6 2
20 Dringu 1 1 1 5 6 2
21 Wonomerto - - 1 3 3 4
22 Lumbang - - 1 2 - 7
23 Tongas 1 - 2 5 2 5
24 Sumberasih - - 1 4 2 6
JUMLAH 5 14 33 87 85 125
Sumber : BPS Kabupaten Probolinggo 2014

BUKU KINERJA KESELAMATAN KABUPATEN PROBOLINGGO BAB II - 7


Tabel II.5 : Data Dokter Spesialis Dan Dokter Umum di Sarana Pelayanan
Kesehatan Kabupaten Probolinggo 2013

Dokter Dokter
No Unit Kerja
Spesialis Umum
1 Puskesmas - 39
2 Rumah Sakit 16 23
3 Intitusi Diknakes/Diklat - -
4 Sarana Kesehatan lainnya - 2
5 Dinkes Kabupaten - 3
JUMLAH/TOTAL 16 67
Sumber : BPS Kabupaten Probolinggo 2014

BUKU KINERJA KESELAMATAN KABUPATEN PROBOLINGGO BAB II - 8


Sumber : Hasil Olah Tim PKP Kabupaten Probolinggo

Gambar II.3. Peta Rumah Sakit dan Puskesmas Kabupaten Probolinggo

BUKU KINERJA KESELAMATAN KABUPATEN PROBOLINGGO BAB II - 9


II.1.5. Aspek Sarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Kabupaten Probolinggo memiliki lokasi yang strategis, karena berada di jalur


pantura yang menghubungkan baik angkutan barang atau angkutan orang dari
arah Surabaya menuju Banyuwangi maupun sebaliknya. Kabupaten
Probolinggo merupakan wilayah daratan sehingga infrastruktur perhubungan
darat memiliki peranan cukup besar dan sangat dibutuhkan dalam melayani
kebutuhan masyarakat. Kabupaten Probolinggo termasuk cukup padat
penduduknya yakni 1.127.950 jiwa, dan merupakan daerah wisata sehingga
banyak masyarakat luar daerah Kabupaten Probolinggo berdatangan termasuk
warga negara asing yang berkunjung. Hal ini seharusnya menjadi perhatian
khusus bagi pemerintah Kabupaten Probolinggo dalam menyediakan sarana
untuk memberikan aksesibilitas kekawasan wisata yang ada di Kabupaten
Probolinggo.

Sementara aksesibilitas yang dilayani di Kabupaten Probolinggo menurut data


Wahana Tata Nugraha Kabupaten Probolinggo untuk jalan nasional sepanjang
80 km pada wilayah Kabupaten dan 5 km pada wilayah Ibukota Kabupaten.
Sedangkan jalan Provinsi sepanjang 13 km untuk wilayah Kabupaten dan 0
km untuk Ibukota Kabupaten/Kota. Pada jalan kabupaten panjang jalan yang
dilayani trayek sepanjang 317 km wilayah kabupaten dan untuk wilayah
Ibukota Kabupaten 0 km. Trayek tersebut dilayani oleh jenis kendaraan bus
kecil sebanyak 327 unit yang tersebar diseluruh Kabupaten Probolinggo.

Disisi lain aspek sarana yang perlu diperhatikan adalah pertumbuhan sepeda
motor yang berkembang pesat, dari data Dinas Perhubungan Kabupaten
Probolinggo tahun 2013 sampai 2014 tercatat jumlah sepeda motor
mengalami peningkatan lebih dari 34.000 unit, menjadikan sarana angkutan
umum kurang diminati masyarakat, dimana transportasi umum dipakai
masyarakat sebagai sarana penghubung antar kota ataupun antar provinsi.
Adapun sarana angkutan lain yang digunakan di Kabupaten Probolinggo
adalah mobil pribadi, sepeda motor, angkutan kota, sarana lainnya seperti

BUKU KINERJA KESELAMATAN KABUPATEN PROBOLINGGO BAB II - 10


becak, taksi, dan ojek. Untuk jumlah kendaraan bermotor dan tidak bermotor
yang ada di Kabupaten Probolinggo dapat dilihat pada tabel II.6.

Tabel II.6 : Data Jumlah Kendaraan Bermotor Kabupaten Probolinggo 2012-2014


Tahun
No Jenis Kendaraan
2012 2013 2014
1 Sepeda Motor 103.649 153.987 187.554
2 Mobil Penumpang 152 152 152
3 Mobil Barang 4.801 5.543 5.793
4 Bus Besar 51 32 32
5 Bus Sedang 22 144 144
6 Bus Kecil 294 274 263
7 Kendaraan Roda 3 0 0 0
JUMLAH 114.289 166.277 200.322
Sumber : Dinas Perhubungan Kabupaten Probolinggo

Tabel II.7 : Data Jumlah Kendaraan Tidak Bermotor Kabupaten Probolinggo


2012-2014

Jenis Tahun
No 2012 2013 2014
Kendaraan
1 Becak 537 480 400
2 Andong/dokar 50 40 35
3 Lain-lain 1.000 900 850
JUMLAH 1.587 1.420 1.285
Sumber: Dinas Perhubungan Kabupaten Probolinggo

BUKU KINERJA KESELAMATAN KABUPATEN PROBOLINGGO BAB II - 11


Tabel II.8 : Data Jumlah Kendaraan Bermotor Wajib Uji dan Realisasi Kabupaten
Probolinggo Tahun 2012-2014

Tahun 2012 (Unit) Tahun 2013 (Unit) Tahun 2013 (Unit)


No Jenis Kendaraan Wajib Wajib Wajib
Realisasi Realisasi Realisasi
Uji Uji Uji
1. Bus Umum 294 288 300 532 272 544
2. Bus Bukan Umum 73 73 150 226 167 139
Mobil Penumpang
3. 152 149 90 128 90 101
Umum
4. Taksi 0 0 0 0 0 0
5. Kendaraan Roda 3 0 0 0 0 0 0
6. Pick Up 2.986 2.986 3.147 5.738 3.484 5.482
7. Truck Sedang 1.701 1.701 2.064 3.130 2.092 4.017
8. Truck Berat 84 82 322 372 217 384
9. Kereta Gandeng 28 28 29 8 17 35
10. Kereta Tempelan 2 2 3 6 2 3
Penarik (Tractor
11. 0 0 2 2 5 10
Head)
JUMLAH 5.687 5.667 6.557 8.900 6.784 11.398
Sumber: Dinas Perhubungan Kabupaten Probolinggo

BUKU KINERJA KESELAMATAN KABUPATEN PROBOLINGGO BAB II - 12


Tabel II.9 : Data Jumlah Kendaraan Bermotor Yang Tidak Lulus Uji Kabupaten
Probolinggo Tahun 2012-2014

No Jenis Kendaraan Tahun 2012 (Unit) Tahun 2013 (Unit) Tahun 2014 (Unit)

1. Bus Umum 6 2 2
2. Bus Bukan Umum 3 1 2
Mobil Penumpang
3. 3 0 0
Umum
4. Taksi 0 0 0
5. Kendaraan Roda 3 0 0 0
6. Pick Up 0 5 17
7. Truck Sedang 0 2 4
8. Truck Berat 2 3 9
9. Kereta Gandeng 0 0 1
10. Kereta Tempelan 0 0 0
Penarik (Tractor
11. 0 0 0
Head)
Jumlah 14 13 35
Sumber: Dinas Perhubungan Kabupaten Probolinggo

II.1.5. Aspek Prasarana


a. Jalan
Prasarana lalu lintas salah satunya adalah jaringan jalan, dimana jaringan jalan
merupakan komponen pokok transportasi. Jaringan jalan ini terdiri dari
jaringan jalan transportasi darat dan rel Kereta Api, melihat dari pola jaringan
jalan dapat disimpulkan bahwa pola jaringan jalan di Kabupaten Probolinggo
termasuk pola grid. Dapat dilihat pada peta jaringan jalan Kabupaten
Probolinggo dibawah ini:

BUKU KINERJA KESELAMATAN KABUPATEN PROBOLINGGO BAB II - 13


Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Probolinggo

Gambar II.4. Peta Jaringan Jalan Kabupaten Probolinggo

BUKU KINERJA KESELAMATAN KABUPATEN PROBOLINGGO BAB II - 14


Tabel II.10 : Daftar Nomor dan Nama Jalan Di Kabupaten Probolinggo Tahun 2014
No No No
Nama Ruas Nama Ruas Nama Ruas
Ruas Ruas Ruas
01 Tongas 43 Klenang Kidul 85 Kotaanyar
02 Lambang Kuning 44 Pekalen 86 Sukorejo
03 Lumbang 45 Klenang Kidul 87 Ambulu
04 Sumber Agung 46 Pesawahan 88 Branggah
05 Sukapura 47 Pajarakan 89 Sapih
06 Ngadisari 48 Condong 90 Brani Wetan
07 Sukapura 49 Condong 91 Pohsangit Tengah
08 Kuripan 50 Manggisan 92 Pekalen
09 Wonoasih 51 Tiris 93 Dungun
10 Sepuh Gembol 52 Manggisan 94 Tongas Kulon
11 Bantaran 53 Krucil 95 Jorongan
12 Patokan 54 Kertosuko 96 Wringinanom
13 Kuripan 55 Condong 97 Tongas Wetan
14 Jangur 56 Sukomulyo 98 Muneng
15 Sumber 57 Semampir 99 Sepuh Gembol
16 Sukapura 58 Karangren 100 Kropak
17 Karanganyar 59 Sidomukti 101 Oleran
18 Jatisari 60 Sukapura 102 Lambang Kuning
19 Leces 61 Jabung Wetan 103 Karanganyar
20 Jetak 62 Karanggeger 104 Paiton
21 Sebaung 63 Sentong 105 Lumbang
22 Menyono 64 Klaseman 106 Pesawahan
23 Tambak Rejo 65 Wangkal 107 Pesisir
24 Kedung Rejo 66 Krobongan 108 Jabung Sisir
25 Ngadisari 67 Krucil 109 Sumberanyar
26 Sebaung 68 Wangkal 111 Ranuagung
27 Taman Sari 69 Prasi 112 Pohsangit Leres
28 Jorongan 70 Krobongan 113 Leprak Kidul
29 Banjar Sari 71 Kandangjati 114 Kerpangan
30 Lemah Kembar 72 Jabung 115 Clarak
31 Lumbang 73 Besuk 116 Andongsari
32 Gending 74 Besuk 117 Tlogoargo
33 Sebaung 75 Prasi 118 Tempuran
34 Klenang Lor 76 Besuk 119 Sumur Mati
35 Klaseman 77 Paiton 401 Jl. Pelita
36 Maron 78 Glagah 402 Jl. Kyai Sari
37 Klenang Lor 79 Pakuniran 403 Jl. Sbr. Kedawung
38 Paras 80 Glagah 404 Jl. Sbr. Kedawung
39 Pajurangan 81 Paiton Timur 405 Jl. Imam Bonjol

BUKU KINERJA KESELAMATAN KABUPATEN PROBOLINGGO BAB II - 15


40 Ngepoh 82 Triwungan 406 Jl. Pahlawan
41 Sumber Bulu 83 Gondosuli 407 Jl. Pasar
42 Malasan Wetan 84 Sumberrejo 408 Jl. Pati Unus
409 Jl. Diponegoro 451 Jl. Kedung Dalem 465 Jl. Ngadas
410 Jl. Dr. Wahidin 452 Jl. Randu Putih 466 Jl. Ngadisari
411 Jl. Leces 453 Jl. Pegadaian 467 Jl. Wonotoro
412 Jl. Perumahan 454 Jl. Kalisalam 468 Jl. Cecep
413 Jl. Tigasan Wetan 455 Jl. R. Suroyo 469 Jl. Wonokerto
414 Jl. Patimura 456 Jl. Kalirejo
443 Jl. Argopuro 457 Jl. Tegalrejo
444 Jl. Rangkang 458 Jl. Kedung Dalem
445 Jl. Lingkar Utara 459 Jl. Kedung Bajul
446 Jl. Yos Sudarso 460 Jl. Gentengan
447 Jl. Wonosari 461 Jl. Tegalrejo
448 Jl. Pramuka I 462 Jl. Pasar
449 Jl. Pramuka II 463 Jl. Keliling Sukapura
450 Jl. Mawar Melati 464 Jl. Pasar Sukapura
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Probolinggo 2014

Kelebihan dari pola grid ini adalah penyebaran lalu lintas yang hampir
merata, kemudahan pengaturan lalu lintas baik dengan pengaturan sistem satu
arah maupun sistem dua arah. Akan tetapi, pola grid yang ada akan
memberikan dampak negatif yaitu menjadikan jarak tempuh perjalanan akan
lebih panjang bila dibandingkan dengan jarak tempuh lalu lintas pada pola
radial.

BUKU KINERJA KESELAMATAN KABUPATEN PROBOLINGGO BAB II - 16


Tabel II.11 : Daftar Panjang Jalan Menurut Keadaan Dan Status Jalan Di
Kabupaten Probolinggo Tahun 2012-2013

Jalan Nasional Jalan Provinsi Jalan Kabupaten


Uraian
2012 2013 2012 2013 2012 2013
1. Jenis Permukaan
a. Hotmix 68,054 37,610 438,883 444,120
b. Lapen - - 329,153 319,835
c. Beton - - - 4,214
d. Kerikil - - 7,379 7,379
e. Tanah - - 10,404 10,271
Jumlah 68,054 - 37,610 - 785,819 785,819
2. Kondisi Jalan
a. Baik 20,370 5,435 574,439 605,623
b. Sedang 36,484 27,675 130,900 121,14
c. Rusak Ringan 11,200 4,500 51,747 31,286
d. Rusak Berat 0,000 - 28,733 27,77
Jumlah 68,054 - 37,610 785,819 785,819
3. Kelas Jalan
a. Kelas I 54,004
b. Kelas II 54,004 14,050
c. Kelas III 14,050
d. Kelas III A 20,210
e. Kelas III B 37,610
f. Kelas III C 785,819 785,819
Jumlah 68,054 68,054 37,610 20,210 785,819 785,819
Sumber : BPS Kabupaten Probolinggo 2014

Sedangkan untuk jaringan trayek yang ada pada Kabupaten Probolinggo dapat
dilihat pada peta jaringan trayek dibawah ini:

BUKU KINERJA KESELAMATAN KABUPATEN PROBOLINGGO BAB II - 17


Sumber : Hasil Olah Tim PKP Kabupaten Probolinggo

Gambar II.5. Peta jaringan trayek Kabupaten Probolinggo

BUKU KINERJA KESELAMATAN KABUPATEN PROBOLINGGO BAB II - 18


b. Terminal
Di Kabupaten Probolinggo terdapat 3 sub terminal antara lain terminal
Jorongan, terminal Sukapura, dan terminal Kraksaan dengan tipe terminal C,
dikelola oleh Dinas Perhubungan.
1. Terminal Jorongan
Terminal Jorongan sebagai terminal transistor atau tempat pemberhentian
sementara mempunyai personil sebanyak 6 orang, sub terminal tersebut
hanya digunakan sebagai transit angkutan desa. Adapun fasilitas utama
pada terminal Jorongan dengan kondisi fasilitas masih baik dan sesuai
dengan fungsinya antara lain :
a. Jalur kedatangan kendaraan umum untuk kendaraan AKDP dan
Angkot/Angdes.
b. Tempat parkir kendaraan umum, termasuk didalamnya tempat
tunggu dan tempat istirahat kendaraan umum.
c. Bangunan kantor terminal
d. Tempat tunggu penumpang dan/ pengantar
e. Loket penjualan karcis
f. Rambu-rambu dan papan informasi, minimal memuat petunjuk
jurusan, tarif dan jadwal perjalanan
g. Peralatan parkir kendaraan pengantar dan / taksi

BUKU KINERJA KESELAMATAN KABUPATEN PROBOLINGGO BAB II - 19


Gambar II.6. Terminal Jorongan di Kabupaten Probolinggo
Dan untuk fasilitas tambahan, antara lain :

a. Toilet
b. Mushola
c. Kios / kantin
d. Ruang pengobatan / klinik
2. Terminal Sukapura
Terminal ini termasuk sub terminal, terminal Sukapura terletak dekat
dengan tempat wisata Gunung Bromo sehingga terminal tersebut pada
akhir pekan atau liburan saja dipenuhi bus-bus AKDP atau bus pariwisata
serta angdes yang melintas di daerah tersebut. Namun pada hari-hari biasa,
hanya terdapat beberapa bus saja serta angdes.Adapun beberapa fasilitas
utama pada Terminal Sukapura yang masih berfungsi dengan baik antara
lain :
a. Jalur kedatangan kendaraan umum untuk kendaraan AKDP dan
Angkot/Angdes.
b. Bangunan POS pengawasan terminal
c. Peralatan parkir kendaraan pengantar dan / taksi

BUKU KINERJA KESELAMATAN KABUPATEN PROBOLINGGO BAB II - 20


Gambar II.7. Terminal Sukapura di Kabupaten Probolinggo
Dan untuk fasilitas tambahan, antara lain :

a. Toilet
b. Mushola
c. Kios / kantin
3. Terminal Kraksaan
Terminal ini merupakan sub terminal, yang sekarang tidak berfungsi sama
sekali namun kondisi bangunan yang ada masih cukup bagus. Adapun
fasilitas utama pada terminal Kraksaan yang masih berfungsi antara lain:
a. Jalur kedatangan kendaraan umum.
b. Tempat parkir kendaraan umum dengan Bangunan kantor terminal

Gambar II.8.Terminal Kraksaan di Kabupaten Probolinggo

BUKU KINERJA KESELAMATAN KABUPATEN PROBOLINGGO BAB II - 21


c. Halte
Halte di Kabupaten Probolinggo khususnya yang berada di Kecamatan
Kraksaan berjumlah 8 sebagian besar dalam kondisi baik namun ada juga
beberapa yang rusak. Halte di Kabupaten Probolinggo dalam pengelolaanya
sebagian besar diatur oleh pemerintah, namun ada beberapa halte yang
pengelolaannya diatur oleh pihak swasta. Lokasi halte di Kabupaten
Probolinggo sebagian besar diletakkan di sekolah-sekolah yang letaknya
berada di jalan-jalan yang ramai sehingga bisa memberikan keamanan dan
kenyamanan bagi anak sekolah untuk menunggu angkutan umum. Hampir
seluruh halte yang terdapat di Kabupaten Probolinggo berfungsi dengan baik,
dan antusias masyarakat cukup tinggiuntuk menggunakan halte. Pengguna
halte tersebut sebagian besar adalah anak-anak sekolah serta buruh pabrik
yang menggunakannya sesuai dengan peruntukan halte tersebut.

Gambar II.9. Halte di Kabupaten Probolinggo

II.2. Metode Pelaksanaan


Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu mendiskripsikan
variabel-variabel secara luas disertai dengan data-data pendukung yang berupa
data kuantitatif yang didapat dari instansi-instansi terkait penelitian yang
dilakukan.

BUKU KINERJA KESELAMATAN KABUPATEN PROBOLINGGO BAB II - 22


II.2.1. Bagan Alir Pelaksanaan
BAGAN ALIR
PEMBUATAN LAPORAN PKP

KONDISI EKSISTING

LITERATUR
IDENTIFIKASI MASALAH

PERMASALAHAN

PENGUMPULAN DATA

DATA PRIMER DATA SEKUNDER

DATA SURVAI :
DATA DARI INSTANSI
1. BIDANG MANAJEMEN KES. LLAJ
2. BIDANG JALAN YANG BERKESELAMATAN PEMERINTAH DAN
3. BIDANG KENDARAAN YANG BERKESELAMATAN SWASTA
4. BIDANG PENGGUNA JALAN BERKESELAMATAN
5. BIDANG POST CRASH

ANALISIS

BIDANG BIDANG JALAN BIDANG BIDANG PENGGUNA BIDANG POST


MANAJEMEN YANG KENDARAAN YANG JALAN CRASH
KES. LLAJ BERKESELAMATAN BERKESELAMATAN BERKESELAMATAN

KONDISI EXISTING

KESIMPULAN DAN SARAN

Gambar II.10. Bagan Alir Pembuatan Laporan PKP

BUKU KINERJA KESELAMATAN KABUPATEN PROBOLINGGO BAB II - 23


II.3. Pengumpulan Data dan Analisis
Dalam hal penyusunan laporan PKP ini metode pengumpulan data yang
digunakan dibedakan menjadi 2 yaitu:

II.3.1. Pengumpulan Data Sekunder


Data sekunder merupakan data yang didapat dari instansi terkait dan buku-
buku tentang transportasi yaitu:

A. Metode Instansional
Metode ini dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan data sekunder yang
berkaitan dengan masalah lalu lintas dari beberapa instasi yang terkait.
Instansi tersebut diantaranya:

1. Dinas Perhubungan Kabupaten Probolinggo


a. Data pada Unit Pelaksana Teknis PKB
1) Data SOP Pengujian KendaraanBermotor
2) Data Alat Uji Kendaran Bermotor
3) Data Alat Pengujian Kendaraan Bermotor
4) Data Sumber Daya Manusia di UPT PKB
5) Kendaraan Bermotor Wajib Uji
b. Data di Bidang Lalu Lintas
1) LHRT dan Kapasitas ruas jalan meliputi jalan (Nasional, Provinsi dan
Kabupaten)
2) Karakteristik Lalu Lintas Kabupaten Probolinggo (akses masuk dan keluar
Kab. Probolinggo)
3) Dana Keselamatan Jalan di Bidang Lalu Lintas
c. Data di Bidang Sarana dan Prasarana
1) Dana Keselamatan Jalan di Bidang Sarana dan Prasarana
2) Data Perlengkapan Jalan
d. Data di Bidang Angkutan
1) Program Meningkatkan Keselamatan Lalu Lintas Angkutan Jalan

BUKU KINERJA KESELAMATAN KABUPATEN PROBOLINGGO BAB II - 24


2) Dana Keselamatan Jalan di Bidang Angkutan

2. BAPPEDA
a. Profil Daerah Kabupaten Probolinggo
b. Data Spasial Sistem Informasi Geografis
c. Rencana Aksi Daerah Kabupaten Probolinggo berkaitan dengan Rencana
Umum Nasional Keselamatan (RUNK)

3. Kepolisian
a. Data kecelakaan selama 5 tahun terakhir (2010-2014) yang terjadi di
Kabupaten Probolinggo
b. Data Kepemilikan SIM
c. Data Pelanggaran

4. Dinas Kesehatan di Kabupaten Probolinggo


a. Data Jumlah Rumah Sakit di Kabupaten Probolinggo
b. Data Jumlah Tenaga Medis (Dokter, Perawat dan Bidan) dan Fasilitas
Kesehatan (Ambulance)

5. Dinas Pekerjaan Umum


a. Peta jaringan jalan meliputi jalan (Nasional, Provinsi dan Kabupaten)
b. Pendanan keselamatan jalan (Laik Fungsi Jalan)
c. Peta Tata Guna Lahan Kabupaten Probolinggo
d. Kondisi jalan di Kabupaten Probolinggo
e. Kegiatan jalan, meliputi Inspeksi Keselamatan Jalan (IKJ), Audit
Keselamatan Jalan (AKJ) dan Uji Laik Fungsi Jalan (ULFJ)
f. Data jumlah jembatan berdasarkan jalan di Kabupaten Probolinggo

6. Jasa Raharja
a. Klaim asuransi yang dibayarkan untuk korban kecelakaan selama 5 tahun
terakhir (2010 – 2014)
b. Proses pengajuan asuransi kecelakaan lalu lintas
c. Bagan alir pengajuan klaim asuransi

BUKU KINERJA KESELAMATAN KABUPATEN PROBOLINGGO BAB II - 25


d. Persyaratan pengajuan asuransi untuk korban kecelakaan lalu lintas
e. Kegiatan yang berkaitan dengan keselamatan
f. Program sosialisasi terhadap masyarakat mengenai klaim asuransi
kecelakaan

B. Metode Kepustakaan
Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari bahan kuliah serta
buku-buku referensi yang berkaitan dengan hal-hal transportasi ataupun
masalah lalu lintas.

II.3.2. Pengumpulan Data Primer


Data primer merupakan data yang didapat melalui hasil survey langsung
dilapangan. Jenis survai yang dilakukan adalah :

A. Bidang Manajemen Keselamatan Lalu Lintas


Sistem manajemen keselamatan angkutan jalan dilakukan menggunakan
metode observasi dengan berdasarkan pada 10 elemen SMK angkutan jalan.
10 Elemen SMK angkutan jalan tersebut terdiri dari:
1. Komitmen dan Kebijakan
2. Manajemen dan Pengorganisasian
3. Majemen Bahaya dan Risiko
4. Infrastruktur Transportasi
5. Dokumentasi dan Data
6. Pelatihan dan Kompetensi
7. Tanggap Darurat
8. Penyelidikan dan Pelaporan Kecelakaan
9. Pengukuran dan Pemantauan Kinerja
10. Audit dan Evaluasi

BUKU KINERJA KESELAMATAN KABUPATEN PROBOLINGGO BAB II - 26


B. Bidang Jalan yang berkeselamatan
1. Survei Laik Fungsi Jalan

Tujuan survei ini adalah untuk menentukan kategori kelaikan fungsi ruas
jalan ditinjau secara teknis dengan metode kuantitatif. Analisis uji laik
fungsi teknis jalan dilakukan dengan mengukur penyimpangan kondisi di
lapangan terhadap standar teknis (deviasi), meliputi:
a. teknis geometrik jalan
b. teknis struktur perkerasan jalan;
c. teknis struktur bangunan pelengkap jalan;
d. teknis pemanfaatan ruang bagian-bagian jalan;
e. teknis manajemen dan rekayasa lalu lintas;
f. teknis perlengkapan yang terkait langsung dengan pengguna jalan;
g. teknis perlengkapan yang tidak terkait langsung dengan pengguna
jalan.

2. Identifikasi Simpang dan Prioritas


a. Survai Volume Lalu Lintas Terklasifikasi (Traffic Counting)
Tujuannya adalah untuk mengetahui volume dan variasi pergerakan lalu
lintas pada ruas jalan dalam satu satuan waktu tertentu pada daerah studi.

b. Survai Inventarisasi Jalan (Road Side Inventory)


Tujuannya adalah untuk mengetahui kondisi jalan yang ada di daerah
studi beserta fasilitas perlengkapannya.

3. Perlintasan Sebidang Kereta Api

C. Bidang Kendaraan yang Berkeselamatan

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Angkutan Jalan menggunakan metode


observasi. Pengumpulan data dengan observasi langsung terhadap sistem
manajemen keselamatan angkutan jalan berdasarkan 5 SPM angkutan jalan. 5
SPM angkutan jalan terdiri dari:

BUKU KINERJA KESELAMATAN KABUPATEN PROBOLINGGO BAB II - 27


1. SPM Keamanan
2. SPM Keselamatan
3. SPM Kenyamanan
4. SPM Keterjangkauan
5. SPM Kesetaraan

D. Bidang pengguna jalan yang berkeselamatan

E. Bidang post crash

II.4. JADWAL KEGIATAN


Terlampir

BUKU KINERJA KESELAMATAN KABUPATEN PROBOLINGGO BAB II - 28

Anda mungkin juga menyukai