BAB II
PROFIL KABUPATEN SOPPENG
Gambar 2.2
Peta Administratif Kabupaten Soppeng
Tabel 2.1
Total Jumlah Penduduk dari 2004 s/d 2012
Tahun
KECAMATAN
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Marioriwawo 43880 44703 44959 45138 45402 45646 44310 44756 44780
Lalabata 41316 41989 42229 42398 42636 42865 44269 44714 44740
Liliriaja 34367 35584 35787 26773 26931 27074 26964 27236 27250
Ganra 11337 11538 11604 11650 11721 11800 11301 11415 11421
Citta 0 0 0 9157 9211 9259 7999 8079 8084
Lilirilau 39540 39911 40138 40298 40531 40748 38202 38587 38607
Donri-donri 24520 24303 24441 24540 24682 24813 22920 23151 23163
Marioriawa 27838 27956 28115 28227 28388 28539 27861 28141 28157
Total 222798 225984 227273 228181 229502 230744 223826 226079 226202
Dilihat dari perkembangan jumlah penduduk dalam kurun waktu 9 (Sembilan ) tahun terakhir yaitu
periode 2004-2012 terdapat kenaikan jumlah penduduksebesar 0,17 %.Pada tahun 2004 berdasarkan
data dari Biro Pusat Statistik melalui sensus penduduk, Kabupaten Soppeng jumlah penduduk yang
tercatat sebanyak 222.798 jiwa Penduduk Kabupaten . Pada tahun 2010 terjadi penurunan yang sangat
signifikan yaitu sebesar 3,00%. Penurunan tersebut disebabkan disamping berhasilnya program
pemerintah dalam menekan angka kelahiran juga disebabkan oleh semakin meningkatnya kualitas
pendidikan di Kabupaten Soppeng yangmengakibatkan terjadinya perpindahan penduduk dalam
pencarian kapangan pekerjaan di daerah lain.
2,00%
1,50%
1,00%
0,50%
0,00%
-0,50% 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
-1,00%
-1,50%
-2,00%
-2,50%
-3,00%
-3,50%
Gambar 2.3
Grafik Laju Pertumbuhan Jumlah Penduduk
Adalah jumlah penduduk Kabupaten Soppeng berdasarkan atas jenis kelaminnya, dapat digambarkan
melalui tabel 2.2 , sebagai berikut :
Tabel 2.2
Tabel Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 2.3
Tabel Persebaran Penduduk Per Kecematan Tahun 2008 s/d 2012
Berdasarkan data di atas menunjukkan Kecamatan Liliriaja merupakan kecamatan dengan kepadatan
penduduk paling tinggi yaitu 284 Jiwa/ Km2 dan Kecamatan Marioriawa merupakan kecamatan
dengan kepadatan penduduk terendah yaitu 88 Jiwa/ Km2. Namun data tersebut belum dapat
menggambar penyebaran penduduk perdesa/kelurahan.
Gambar 2.4
Peta Kelerengan Kabupaten Soppeng
Tabel 2.5
Tabel Daerah Aliran Sungai Kabupaten Soppeng
DEBIT (m3/det)
No. NAMA DAS LUAS (Ha)
Maksimum Minimum
1 Walanae 25.568,67 110 80.5
2 Batu-batu 13.018,42 30 22
3 Pising 6,68 1,3 0,9
4 Kiru-kiru 855,63 2,5 0,5
5 Padangang 18.654,92 43 35
6 Lawo 14.188,03 56 40
7 Mario-Walanae 12.206,59 51 32
8 Malanroe 18.236,49 1,5 0,5
9 Langkemme 8.071,69 50 30
Sumber: Dokumen RTRW Kabupaten Soppeng dan Data Dinas PSDA Kab. Soppeng
Gambar 2.5
Peta Daerah Aliran Sungai (DAS) Kabupaten Soppeng
10 | R P I J M K a b u p a t e n S o p p e n g
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR
JANGKA MENENGAH KABUPATEN SOPPENG 2016-2020
4.4 Klimatologi
Sesuai dengan data dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Soppeng diketahui
bahwa temperatur udara di Kabupaten Soppeng berada pada sekitar 24o C sampai dengan 30o C.
Keadaan angin berada pada kecepatan lemah sampai sedang sedangkan curah hujan ( rainfall ) rata-
rata 180 mm dan hari hujan (daily rainfall ) 15 Hari.
Tabel 2.6
Tabel Curah Hujan Perbulan
Januari 107 14
Februari 101 8
Maret 62 10
April 114 9
Mei 217 14
Juni 269 22
Juli 373 25
Agustus 213 22
September 420 24
Oktober 251 16
November 18 16
Desember 19 5
RATA-RATA 180 15
Sumber : Soppeng dalam Angka 2012, BPS
2.4 Sosial dan Ekonomi
2.2.1 Gambaran Sosial
Prosentase jumlah penduduk Soppeng yang menamatkan pendidikannya di Kabupaten Soppeng
Tabel 2.7
Tabel Jumlah Penduduk Miskin Kab. Soppeng Tahun 2008 s/d 2012
11 | R P I J M K a b u p a t e n S o p p e n g
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR
JANGKA MENENGAH KABUPATEN SOPPENG 2016-2020
Dari data tersebut diatas diketahui bahwa masih sangat banyak penduduk Soppeng yang menamatkan
pendidikannya setingkat SD/MI (35,15%). Penduduk Kabupaten Soppeng yang menyelesaikan wajib
belajar minimal 9 tahun hingga SLTP/MTs/Sederajat hanya berkisar 23,16%.
Sedangkan tingkat kesejahteraan keluarga di Kabupaten Soppeng dapat digambarkan sebagai berikut.
Tabel 2.8
Tabel Jumlah Penduduk Miskin Kab. Soppeng Tahun 2008 s/d 2012
Gambar 2.7
Grafik Laju Perkembangan Penduduk Miskin di Kabupaten Soppeng
30,0%
20,0% 22,7%
19,9%
15,0% 18,3%
10,0%
5,0%
0,0%
2008 2009 2010 2011 2012
12 | R P I J M K a b u p a t e n S o p p e n g
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR
JANGKA MENENGAH KABUPATEN SOPPENG 2016-2020
Gambar 2.8
PDRB Kabupaten Soppeng Tahun 2008 - 2012
3.690.683,83
2012
1.401.588,87
3.209.370,09
2011
1.304.050,63
2.728.359,73
2010
1.207.984,42
2.316.808,50
2009
1.156.498,05
1.947.832,76
2008
1.082.806,02
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku PDRB Atas Dasar Harga Konstan
PDRB Kabupaten Soppeng atas dasar harga konstan juga mengalami peningkatan setiap
tahunnya. Kenaikan PDRB atas dasar harga konstan tersebut menggambarkan kinerja
perekeonomian Kabupaten Soppeng tumbuh positif di tahun 2012, meskipun sedikit melambat
dibanding periode tahun 2011 yang mencapai 7,95%.
Tabel 2.9
Tabel PDRB atas dasar harga berlaku Kab. Soppeng 2008 - 2012
PDRB atas dasar Harga Berlaku (Milyar Rupiah) Persentase
Tahun Sulawesi Perkembangan Perkembangan Soppeng terhadap
Soppeng Provinsi
Selatan (%) (%)
2008 85,143.19 22.91 1,947.83 22.38 2.29
2009 99,954.59 17.34 2,316.92 18.95 2.32
2010 117,862.21 17.91 2,728.36 17.76 2.31
2011 137,389.81 16.57 3,209.37 17.63 2.33
13 | R P I J M K a b u p a t e n S o p p e n g
DOKUMEN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR
JANGKA MENENGAH KABUPATEN SOPPENG 2016-2020
PDRB atas dasar harga berlaku Provinsi Sulawesi Selatan dan Kabupaten Soppeng selama
kurun waktu 5 (lima) tahun mengalami perkembangan positif dengan besaran yang cukup
fluktuatif. Secara rata-rata perkembangan PDRB Kabupaten Soppeng telah mengalami
perkembangan sekitar 18,34%. Angka ini relative lebih tinggi disbanding rata-rata perkembangan
PDRB Provinsi Sulawesi Selatan sekitar 18,15%.
Gambar 2.9
Grafik Laju Inflasi Daerah Kabupaten Soppeng 2008-2012
25
20 22,38
18,95
15 17,76 17,63
15
10
0
2008 2009 2010 2011 2012
Laju inflasi Kota Watansoppeng selama tahun 2012 (Januari s/d Desember 2012) sebesar
3,35%, atau terjadi perubahan indeks harga konsumen (IHK) dari 114,91 pada bulan Desember
2011 menjadi 118,76 pada bulan Desember 2012. Perkembangan (kenaikan) harga barng/jasa
di Kota Watansoppeng tahun 2012 lebih rendah dibandingkan dengan perkembangan harga
tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 6,43%. Gambaran tersebut secara umum menunjukkan
bahwa tingkat stabilitas harga terutama harga eceran barang/jasa kebutuhan konsumsi
masyarakat di Kota Watansoppeng selama tahun 2012 lebih terkendali dari tahun 2011.
14 | R P I J M K a b u p a t e n S o p p e n g