Gambaran Umum
Pernyataan bahwa tidak ada Teknik Pertambangan dan hanya ada jurusan Teknik
Geologi terus menjadi pertanyaan di benak mahasiswa Teknik Pertambangan. Ketika
POZMA telah selesai dilaksanakan, setiap jurusan kemudian menarik mahasiswa baru
untuk kembali ke setiap jurusannya termasuk jurusan Geologi pada saat itu.
Pengumpulan demi pengumpulan telah dilalui oleh mahasiswa baru jurusan Geologi.
Seiring dengan berjalannya pengumpulan solidaritas mahasiswa Geologi angkatan 2004
semakin terbentuk. Hal ini tidak lepas dari doktrin yang telah ditanamkan sejak awal
bahwa tidak ada tambang, tidak ada Geologi, yang ada Cuma Geologi.
Pada saat kepengurusan angkatan 2002 dibawah kepepimpinan jenderal geologi pada
saat itu, Kakanda Jasman, beliau mengnisiasi untuk mengembangkan pendidikan
bidang keilmuan untuk Teknik Pertambangan. Beliau memanggil mahasiwa Teknik
Pertambangan angkatan 2004 untuk menyampaikan hal ini untuk membentuk
kelompok studi.
Tahun 2005 satu tahun roda kepengurusan KSMT telah berjalan dan mahasiswa
angkatan 2005 telah melalui proses kaderisasi, KSMT kemudian dipimpin oleh
nahkoda baru yaitu kakanda Fahrullah angkatan 2005. Pada saat kepengurusan
ini mulai ada perbincangan dengan senior geologi mengenai pembentukan
himpunan tambang. Salah satu senior geologi yang mendukung terbentuknya
himpunan tambang yaitu kanda anas. Pembicaraan ini tidak berlangsung secara
masif. Senior lain yang juga mendukung yaitu arif idang (2003). Mereka sadar
keilmuan tambang pada hakekatnya berbeda dengan geologi.
Pada saat kepengurusan HMG angkatan 2003 pergerak KSMT vakum. Pemilihan
ketua bahkan tidak dilakukan pada saat itu. Berdasarkan pendapat kanda Arif
(angkatan 2006) hal ini dikarenakan pada saat proses kaderisasi telah
ditanamkan sejak awal bahwa mereka semua satu yaitu Geologi. Hal inilah yang
menjadi faktor utama terhambatnya pergerakan KSMT pada saat itu.
Awal nama yang diangkat dari keputusan siding nama yang disepakati adalah
HMT. Tetapi nama HMT memunculkan kontroversi beberapa pihak yang
menganggap HMT nama HMT terlalu frontal. Sehingga untuk menghindari
konflik yang berkepanjangan nama himpunan diubah menjadi PERMATA UH
(Persatuan Mahasiswa Tambang Universitas Hasanuddin).
Ketika 2007 Mahasiswa baru mereka berfikir kenapa kita harus HMG padahal
kami lulus di teknik pertambangan. Saat setelah melalui proses kaderisasi di
zkala dan pengaderan tingkat jurusan (penyambutan prajurit baru) sehingga
doktrin geologi telah masuk. Pada masa itu ketika ada masalah yang kebetulan
kanda ipul menjabat sebagai jagal (ketua angkatan sementara mahasiswa baru
jurusan geologi), angkatan 2007 bersenggolan dengan angkatan 2007 jurusan
lain yang telah melalui proses bina akrab dan ingin untuk menyelesaikan
masalah di tempat yang telah disepakati, tetapi angkatan 2007 dari jurusan lain
tidak datang sampai malam tanpa alasan yang jelas. Angkatan 2007 tidak sadar
bahwa setiap pergerakan yang mereka lakukan diawasi oleh salah satu divisi di
dalam HMG karena mereka dalam proses kaderisasi. Dari masalah ini mereka
diajarkan bahwa jika kalian mendapatkan masalah, selesaikan masalah itu
langsung di tempat, itu merupakan salah satu doktrin yang didapatkan.
Angakatan 2007 kemudian mendapatkan masalah lainnya dengan angkatan
2006 jurusan lain. Karena tidak ingin mengulang kesalahan yang sama mereka
menyelesaikan masalah itu di tempat, tetapi masalah ini kemudian
mengakibatkan mereka harus menerima konsekuensi dari senior-senior teknik di
POMD. Ketika penyelesaian masalah tersebut angkatan 2007 mendapatkan
konsekuensi dari senior teknik, mereka mengingat salah satu doktrin yang
mereka dapatkan bahwa, seharusnya mereka tidak akan mendapatkan sentuhan
dari senior teknik lainnya selain dari senior mereka sendiri di teknik Geologi.
Akhirnya angkatan 2007 mulai merasa ada yang salah dengan apa yang telah
mereka dapatkan.
Zkala angkatan 2009 berjalan dengan lancar. Tetapi masalah mulai timbul ketika
memasuki pengaderan tingkat jurusan. Angkatan 2009 tambang seluruhnya
tidak mengikuti penyambutan tingkat jurusan. Keputusan angkatan 2009
sempat meminta saran kepada angkatan 2007, tetapi pengambilan keputusan
dikembalikan ke angkatan 2009 karena sejatinya pengaderan adalah pilihan
bukan pemaksaan. Salah satu pertimbangan angkatan 2009 untuk tidak
mengikuti pengaderan tingkat jurusan adalah arahan dari dosen.
Setelah KESMATA cukup lama terbentuk, lalu mengadakan agenda untuk RAKER
(rapat kerja) yang bertempat di benteng Somba Opu. Ketika RAKER sedang
berlangsung, Wakil Jendral dari HMG datang untuk menentang kegiatan
tersebut, dikarenakan pada kegiatan tersebut dihadiri oleh mahasiswa baru
2009 yang pada saat itu tidak ingin mengikuti pengkaderan tingkat jurusan,
akibat dari itu pihak HMG meminta surat pengunduran diri. Dampaknya
keesokan harinya surat pengunduran tersebut diajukan dan diadakan sidang
dewan. Sidang dewan ini sempat di pending dan akhirnya dibuka kembali pada
kepengurusan selanjutnya. Pada saat dibukanya pending sidang dewan tersebut
maka diputuskan bahwa semua yang mengajukan surat penguduran diri tidak
lagi dianggap sebagai anggota. Berdasarkan hal tersebut ditingkatan OKFT-UH,
BPM mengambil keputusan bahwa semua yang tidak terdaftar lagi sebagai
anggota di HMG akan dihilangkan pula keanggotannya di OKFT-UH. Keputusan
untuk mencoret keanggotaan oleh ketua BPM FT-UH ini menimbulkan
kontroversi sehingga menyebabkan sidang berkepanjangan. Keputusan ini
sempat dibatalkan tetapi tidak keluar Surat Ketetapan dari BPM FT-UH
mengenai pembatalan tersebut.
Pada saat pengkaderan tingkat fakultas angkatan 2010, dosen dari teknik
pertambangan kemudian mengarahkan untuk tidak mengikuti pengkaderan
tingkat fakultas. Puncaknya sehari sebelum skala angkatan 2010 diadakan
pengumpulan di lt 8. Dampaknya hanya segelintir mahasiswa tambang
angkatan 2010 yang mengikuti zkala.
Bagian Kelima:
Bagian Ketujuh:
Masuk dan dikenalnya PERMATA FT-UH itu sendiri pada tataran Birokrasi
fakultas didukung oleh pernyataan Wahyu H. Piarah sebagai Dekan Fakultas
teknik tahun 2017 yang menginginkan setiap program studi menjadi
departemen sehingga hal ini menjadi cikal bakal sekaligus catatan penting
sejarah PERMATA-UH menjadi PERMATA FT-UH. Dalam Internal PERMATA FT-
UH itu sendiri mulai mengalami perubahan status melalui forum pengambilan
keputusan tertinggi yaitu Mukhtamar mahasiswa Tambang yang ke-7 tahun
2017 yang sebelumnya sudah dilakukan pembahasan dalam forum pengambilan
keputusan tertinggi tingkat OKFT-UH yakni KMT ke-24