Anda di halaman 1dari 13

Narasumber Kak Wahyu, Kak Fahrullah, Kak Arif

Gambaran Umum

Bagian Pertama: Lahirnya Angkatan Pertama (Sang Perintis)

Tahun 2004 merupakan awal terbentuknya program studi Teknik Pertambangan


Universitas Hasanuddin yang berada di bawah naungan Jurusan Geologi. Sekitar 22
orang diterima sebagai mahasiswa teknik pertambangan angkatan 2004. Seiring
dengan berjalannya waktu, POZMA (Pekan Orientasi Studi Mahasiswa) akan diadakan.
Pertanyaan muncul ketika pembentukan kepanitiaan yang kebetulan salah satu
mahasiswa Teknik Pertambangan ditunjuk sebagai panitia untuk divisi Acara.
Pertanyaan mengenai asal jurusan ditanyakan pada saat itu yang kemudian dijawab
bahwa dia berasal dari Teknik Pertambangan. Pernyataan ini tentunya tidak diterima
oleh senior karena TEKNIK pada saat itu menganut enam jurusan yaitu SIPIL, MESIN,
PERKAPALAN, ARSITEKTUR, dan GEOLOGI.

Pernyataan bahwa tidak ada Teknik Pertambangan dan hanya ada jurusan Teknik
Geologi terus menjadi pertanyaan di benak mahasiswa Teknik Pertambangan. Ketika
POZMA telah selesai dilaksanakan, setiap jurusan kemudian menarik mahasiswa baru
untuk kembali ke setiap jurusannya termasuk jurusan Geologi pada saat itu.
Pengumpulan demi pengumpulan telah dilalui oleh mahasiswa baru jurusan Geologi.
Seiring dengan berjalannya pengumpulan solidaritas mahasiswa Geologi angkatan 2004
semakin terbentuk. Hal ini tidak lepas dari doktrin yang telah ditanamkan sejak awal
bahwa tidak ada tambang, tidak ada Geologi, yang ada Cuma Geologi.

Rapat angkatan sesama mahasiswa Teknik Pertambangan senantiasa dilakukan dengan


membahas berbagai permasalahan. Permasalahan yang dibahas mulai dari persoalan
akademik sampai persoalan mengenai eksistensi dari mahasiswa Teknik Pertambangan.
Rapat angkatan ini diadakan di Perpustakaan Umum UNHAS. Pemikiran untuk
membentuk himpunan sendiri sempat diangkat dirapat angkatan tersebut, akan tetapi
pemikiran tersebut hanya sebatas pemikiran dan belum berani disampaikan oleh pihak
lain diluar mahasiswa Teknik Pertambangan. Keinginan untuk membentuk Himpunan
dendiri selain terhalang oleh kerasnya doktrin yang telah ditanamkan keinginan untuk
membentuk himpunan sendiri juga terhalang dari kuantitas mahasiswa Teknik
Pertambangan pada saat itu yang jumlahnya hanya 22 orang.

Kakanda Wahyu (angkatan 2004) berpendapat bahwa sebenarnya dukungan untuk


membentuk himpunan sendiri muncul dari berbagai pihak termasuk dosen. Salah satu
dosen yang mendukung untuk membentuk Himpunan Tambang adalah pak Adi
Tonggiro. Beliau pada saat mahasiswa merupakan pendiri Korpala. Semangat untuk
membentuk Himpunan sendiri seakan-akan terbakar pada saat bertemu pak Adi
Tonggiro. Meskipun ketika bertemu dengan teman geologi mereka tetap mengaku
sebagai anak geologi.

Bagian Kedua: Terbentuknya KSMT (Kelompok Studi Mahasiswa Tambang)

Pada saat kepengurusan angkatan 2002 dibawah kepepimpinan jenderal geologi pada
saat itu, Kakanda Jasman, beliau mengnisiasi untuk mengembangkan pendidikan
bidang keilmuan untuk Teknik Pertambangan. Beliau memanggil mahasiwa Teknik
Pertambangan angkatan 2004 untuk menyampaikan hal ini untuk membentuk
kelompok studi.

Hal ini tentunya dimanfaatkan oleh mahasiswa teknik pertambangan dan


menjadikan HIMAFI sebagai patron yang didalamnya terdapat kelompok studi
geofisika. Mahasiswa Teknik Pertambangan membentuk KSMT yang disetujui
oleh jenderal geologi. Salah satu orang yang menginisiasi yang menjalankan
KSMT adalah ferianto idrus. Pembentukan KSMT yang disetujui oleh HMG pada
saat itu kemudian menjalankan roda kepengurusannya. Ketua KSMT yang
pertama adalah Rachmat Hamid Musa.

Tahun 2005 satu tahun roda kepengurusan KSMT telah berjalan dan mahasiswa
angkatan 2005 telah melalui proses kaderisasi, KSMT kemudian dipimpin oleh
nahkoda baru yaitu kakanda Fahrullah angkatan 2005. Pada saat kepengurusan
ini mulai ada perbincangan dengan senior geologi mengenai pembentukan
himpunan tambang. Salah satu senior geologi yang mendukung terbentuknya
himpunan tambang yaitu kanda anas. Pembicaraan ini tidak berlangsung secara
masif. Senior lain yang juga mendukung yaitu arif idang (2003). Mereka sadar
keilmuan tambang pada hakekatnya berbeda dengan geologi.

Bagian Ketiga: Vakumnya KSMT

Pada saat kepengurusan HMG angkatan 2003 pergerak KSMT vakum. Pemilihan
ketua bahkan tidak dilakukan pada saat itu. Berdasarkan pendapat kanda Arif
(angkatan 2006) hal ini dikarenakan pada saat proses kaderisasi telah
ditanamkan sejak awal bahwa mereka semua satu yaitu Geologi. Hal inilah yang
menjadi faktor utama terhambatnya pergerakan KSMT pada saat itu.

Pada saat angkatan 2006 menjadi mahasiswa baru, pernyataan bahwa


mahasiswa pertambangan dan geologi itu satu yaitu geologi semakin
digaungkan. Bahkan mahasiswa teknik pertambangan tidak diperbolehkan untuk
mengakui dirinya sebagai anak tambang melainkan sebagai anak geologi.
Pergererakan pergerakan masif yang telah dibangun sejak awal berhasil
diredam pada saat itu. Hanya segelintir mahasiswa Teknik Pertambangan
angkatan 2006 yang mendukung pergerekan ini, sebagian besar memilih untuk
tetap berada dalam koridor pergerakan yang tidak melanggar kultur Geologi.
Pembahasan untuk membentuk KSMT sebagai Badan Otonom sempat dibahas
tetapi akhirnya tidak dapat terealisasi. Selain diajukan sebagai Badan Otonom
KSMT juga sempat diajukan untuk berada dibawah Biro Pendidikan tetapi juga
tidak terealisasi.

Narasumber Kak Ipul dan Kak Deril

Bagian Keempat: Sang Pendobrak Memilih Jalan Sendiri

Awal nama yang diangkat dari keputusan siding nama yang disepakati adalah
HMT. Tetapi nama HMT memunculkan kontroversi beberapa pihak yang
menganggap HMT nama HMT terlalu frontal. Sehingga untuk menghindari
konflik yang berkepanjangan nama himpunan diubah menjadi PERMATA UH
(Persatuan Mahasiswa Tambang Universitas Hasanuddin).

Ketika 2007 Mahasiswa baru mereka berfikir kenapa kita harus HMG padahal
kami lulus di teknik pertambangan. Saat setelah melalui proses kaderisasi di
zkala dan pengaderan tingkat jurusan (penyambutan prajurit baru) sehingga
doktrin geologi telah masuk. Pada masa itu ketika ada masalah yang kebetulan
kanda ipul menjabat sebagai jagal (ketua angkatan sementara mahasiswa baru
jurusan geologi), angkatan 2007 bersenggolan dengan angkatan 2007 jurusan
lain yang telah melalui proses bina akrab dan ingin untuk menyelesaikan
masalah di tempat yang telah disepakati, tetapi angkatan 2007 dari jurusan lain
tidak datang sampai malam tanpa alasan yang jelas. Angkatan 2007 tidak sadar
bahwa setiap pergerakan yang mereka lakukan diawasi oleh salah satu divisi di
dalam HMG karena mereka dalam proses kaderisasi. Dari masalah ini mereka
diajarkan bahwa jika kalian mendapatkan masalah, selesaikan masalah itu
langsung di tempat, itu merupakan salah satu doktrin yang didapatkan.
Angakatan 2007 kemudian mendapatkan masalah lainnya dengan angkatan
2006 jurusan lain. Karena tidak ingin mengulang kesalahan yang sama mereka
menyelesaikan masalah itu di tempat, tetapi masalah ini kemudian
mengakibatkan mereka harus menerima konsekuensi dari senior-senior teknik di
POMD. Ketika penyelesaian masalah tersebut angkatan 2007 mendapatkan
konsekuensi dari senior teknik, mereka mengingat salah satu doktrin yang
mereka dapatkan bahwa, seharusnya mereka tidak akan mendapatkan sentuhan
dari senior teknik lainnya selain dari senior mereka sendiri di teknik Geologi.
Akhirnya angkatan 2007 mulai merasa ada yang salah dengan apa yang telah
mereka dapatkan.

Masalah-masalah yang dihadapi oleh mahasiswa tambang angkatan 2007


memotivasi mereka menciptakan himpunan sendiri sebagai upaya untuk
mendapatkan back up dalam penyelesaian masalah nantinya. Pada awalnya
angkatan 2007 untuk membentuk Himpunan mahasiswa tambang mereka
anggap hanya didukung oleh mahasiswa tambang angkatan 2007 saja. Tetapi
pada saat praktikum geomorfologi yang kebetulan salah satu asistennya
merupakan mahasiswa tambang angkatan 2004. Pada momen inilah angkatan
2007 tahu bahwa ada senior lain yang mendukung mereka untuk membentuk
himpunan sendiri.

Pada saat mendekati anniversary prodi teknik pertambangan rapat kecil-kecilan


mulai intens dilakukan di jl.Bung. Pada saat anniversary teknik pertambangan
yang diadakan di Tanjung Bayang, beberapa dosen ikut meramaikan acara
tersebut. Pada saat itu dihadari oleh mahasiswa angkatan 2008 hadir dalam
acara tersebut. Kehadiran angakatan 2008 tambang menimbulkan konflik yang
melibatkan angkatan 2006 sebagai pengurus HMG pada saat itu. Hal ini
disebabkan kultur HMG melarang untuk adanya interaksi antara anggota dan
non anggota. Karena dari konflik tersebut pada malam itu pula disepakati untuk
membentuk KESMATA yang diketuai oleh kanda Appang 2006.

Pada saat kepengurusan angkatan 2007 KESMATA tidak melakukan pergerakan


yang berarti. Hal ini disebabkan angkatan 2007 fokus untuk kegiatan ekskursi
serta persiapan zkala yang pada saat itu angkatan 2007 bertindak sebagai
trainer.

Zkala angkatan 2009 berjalan dengan lancar. Tetapi masalah mulai timbul ketika
memasuki pengaderan tingkat jurusan. Angkatan 2009 tambang seluruhnya
tidak mengikuti penyambutan tingkat jurusan. Keputusan angkatan 2009
sempat meminta saran kepada angkatan 2007, tetapi pengambilan keputusan
dikembalikan ke angkatan 2009 karena sejatinya pengaderan adalah pilihan
bukan pemaksaan. Salah satu pertimbangan angkatan 2009 untuk tidak
mengikuti pengaderan tingkat jurusan adalah arahan dari dosen.
Setelah KESMATA cukup lama terbentuk, lalu mengadakan agenda untuk RAKER
(rapat kerja) yang bertempat di benteng Somba Opu. Ketika RAKER sedang
berlangsung, Wakil Jendral dari HMG datang untuk menentang kegiatan
tersebut, dikarenakan pada kegiatan tersebut dihadiri oleh mahasiswa baru
2009 yang pada saat itu tidak ingin mengikuti pengkaderan tingkat jurusan,
akibat dari itu pihak HMG meminta surat pengunduran diri. Dampaknya
keesokan harinya surat pengunduran tersebut diajukan dan diadakan sidang
dewan. Sidang dewan ini sempat di pending dan akhirnya dibuka kembali pada
kepengurusan selanjutnya. Pada saat dibukanya pending sidang dewan tersebut
maka diputuskan bahwa semua yang mengajukan surat penguduran diri tidak
lagi dianggap sebagai anggota. Berdasarkan hal tersebut ditingkatan OKFT-UH,
BPM mengambil keputusan bahwa semua yang tidak terdaftar lagi sebagai
anggota di HMG akan dihilangkan pula keanggotannya di OKFT-UH. Keputusan
untuk mencoret keanggotaan oleh ketua BPM FT-UH ini menimbulkan
kontroversi sehingga menyebabkan sidang berkepanjangan. Keputusan ini
sempat dibatalkan tetapi tidak keluar Surat Ketetapan dari BPM FT-UH
mengenai pembatalan tersebut.

Pada saat pengkaderan tingkat fakultas angkatan 2010, dosen dari teknik
pertambangan kemudian mengarahkan untuk tidak mengikuti pengkaderan
tingkat fakultas. Puncaknya sehari sebelum skala angkatan 2010 diadakan
pengumpulan di lt 8. Dampaknya hanya segelintir mahasiswa tambang
angkatan 2010 yang mengikuti zkala.

Pada saat pengaderan tingkat jurusan semua angkatan 2010 teknik


pertambangan tidak mengikuti pengaderan tingkat jurusan tersebut. Dengan ini
berarti sudah ada dua angkatan teknik pertambangan yang tidak mengikuti
tingkat jurusan. Angkatan 2007 kemudian mengambil alih untuk mengambil
tindakan atas dua angkatan yang tidak mengikuti pengaderan tingkat jurusan
ini. Berarti dua angkatan tersebut juga tidak masuk ke dalam HMG. Tindakan
angkatan 2007 di dukung penuh oleh pihak dosen. Rapat-rapat untuk
penyambutan angkatan 2010 teknik pertambangan kemudian diadakan yang
turut dihadiri oleh perwakilan dosen. Penyambutan angkatan 2010 dilakukan di
malino.
Narasumber Kak Akbar

Bagian Kelima:

Pada Tahun 2011 PERMATA berada dibawah kepengurusan angkatan


2008, tepatnya dibawah pimpinan Sadli Ekaputra. Setelah kepengurusan
angkatan 2007 oleh kanda ucok selesai, yang menjadi calon ketua himpunan
selanjutntya berasal dari angkatan 2008 dan 2009. Pemilihan umum pada saat
itu dimenangkan oleh angkatan 2009, hal ini terjadi akibat sangat minimnya
angkatan 2008 yang aktif di dalam PERMATA. Setelah pemilihan selesai,
seharusnya angkatan 2009 yang menjadi ketua himpunan sesuai dengan hasil
pemilihan umum, akan tetapi hal tersebut tidak mendapat perizinan dari pihak
dosen. Sebelum pelantikan selesai dilaksanakan, terjadi pergantian ketua
himpunan sesuai dengan keinginan dosen, sehingga terpilihlah kanda Sadli
Ekaputra sebagai ketua himpunan. Akan tetapi legalitas dari ketua himpunan
saat itu masih dipertanyakan, tidak ada konsederan dari MMT yang menyatakan
bahwa ketua himpunan yang terpilih adalah saudara Sadli Ekaputra dan tidak
memiliki SK kepengurusan. Sehingga pada tahun 2011, banyak yang
mempertanyakan kepengurusan dari PERMATA, hal ini juga dirasakan oleh
angkatan 2011 yang saat itu menjadi mahasiswa baru. Pada periode ini, kondisi
PERMATA belum seperti saat ini, di tataran organisasi PERMATA hanya memiliki
ketua tidak memiliki Dewan dan tidak jelas struktur kepengurusannya, dimana
bisa dikatakan pada tahun 2011 PERMATA hanya diurus dan beranggotakan
satu orang saja. Sadli Saputra merupakan sosok yang menjadi cikal bakal
perkembangan PERMATA, beliau menginisiasi ke angkatan 2009 dan angkatan
2010 untuk melakukan penyambutan kepada angkatan 2011.

Kepengurusan angkatan 2008 berjalan dengan singkat, hingga tak lama


kemudian tergantikan oleh kepengurusan angkatan 2009. Pada bulan April 2012
dibukalah Muktamar Mahasiswa Tambang, terdapat keganjalan didalamnya,
karena pada dasarnya MMT yang sebelumnya belum ditutup akan tetapi baru
dilanjutkan. Sehingga bisa dikatakan pada saat periode 2011 dan 2010 hanya
satu kali dilasanakan MMT hal ini dikarenakan rangkaian MMT belum selesai
dimana pelantikan pada saat pemilihan gagal dilakukan. Pada bulan April masih
terhitung MMT-II ketika 2009 diangkat menjadi pengurus. Saat itu, kondisi
PERMATA hanya berlandaskan pada satu hukum saja yakni sistem presidensial,
dimana semua kekuasaan diatur oleh ketua himpunan saja. Pada saat itu, tim
screening berasal dari kalangan dosen, dimana seleksi berkas dan wawancara
calon ketua himpunan dilakukan oleh Dr.phil.nat Sri Widodo, ST., MT. Seleksi ini
dilakukan di Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. Pada saat angkatan 2009
mengurus, ada beberapa program kerja yang berjalan seperti kegiatan
keputrian, anniversary, serta pelatihan-pelatihan hanya saja untuk kegiatan
kaderisasi sangat minim. Hal ini berlanjut hingga kepungurusan angkatan 2010.
Prosesi pengkaderan ditiadakan sebagai akibat dari penolakan yang dilakukan
oleh pihak birokrasi. Pada saat angkatan 2009 mengurus program kerja yang
terlaksana hanya seminar nasional, dan pada saat angkatan 2010 mengurus
program kerja yang terlaksana terdiri dari pelatihan software dan pendakian
bersama. Angkatan 2009 bertanggung jawab terhadap kaderisasi angkatan
2012, meskipun kaderisasi tidak selesai dilaksanakan, namun sudah dilakukan
beberapa kali pengumpulan angkatan 2012. Pada saat angkatan 2010 mengurus
proses perekrutan dalam hal ini kaderisasi untuk angkatan 2012 menjadi
pengurus hanya melalui kegiatan makan bersama setelah pelantikan untuk
angkatan 2010. Oleh karena itu, angkatan 2012 mengalami kaderisasi ulang
oleh angkatan 2011.

Pada saat angkatan 2011 mengurus terjadi pertumpukan pengkaderan,


yakni dilaksanakan pengkaderan untuk angkatan 2012 dan untuk angkatan
2013. Prosesi kaderisasi ini terbagi menjadi penyambutan dan Latihan
Kepemimpinan (LK1). Pada saat itu, PERMATA tidak memiliki pedoman dasar
kaderisasi begitupun dengan pedoman dasar administrasi, sehingga sistem
persuratan tidak jelas. Namun, PERMATA sudah memiliki Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga sejak tahun 2009. Pada saat angkatan 2011
mengurus barulah PERMATA sedikit demi sedikit mengalami peningkatan. Pada
awal kepengurusan angkatan 2011 hal yang menjadi titik fokus utamanya
adalah memperbanyak massa untuk PERMATA. Dengan banyaknya massa
tersebut maka dapat dikonversi kedalam program- program kerja, semakin
banyak massa maka semakin banyak pula energi yang dapat dibentuk untuk
menggerakan kegiatan- kegiatan berskala besar (nasional). Setelah proses
kaderisasi selesai dilakukan, dicetuskanlah untuk pertamakalinya kegiatan
MINESPACE, dan baru dapat dilaksanakan pada saat kepengurusan angkatan
2012. Nama MINESPACE itu sendiri berasal dari usulan kanda Zulhaidir. Cabang
lomba yang ada masih sangat minim, hanya terdiri dari paper, fotografi, dan
seminar.

Kepengurusan angkatan 2011 mengalami deskriminasi dari teknik bahkan


sampai ke organisasi eksternal seperti KM- KM, namun dengan berbagai
intervensi tersebut angkatan 2011 tetap optimis untuk melaksanakan kegiatan.
Oleh karena berbagai deskriminasi yang dirasakan oleh angkatan 2011, maka
angkatan yang bersangkutan bersikukuh untuk tidak gabung dalam teknik
maupun geologi. Bahkan pada saat kepengurusan angkatan 2013 berjalan,
pengurus dari himpunan geologi menawarkan agar PERMATA gabung kedalam
Himpunan Mahasiswa Geologi sebelum akhirnya terpecah menjadi 13
departemen, namun dengan tegas angkatan 2011 tidak mengizinkan hal
tersebut. Akan tetapi, demi perkembangan dan kemajuan PERMATA itu sendiri,
maka pada saat kepengurusan angkatan 2013 PERMATA mulai bergabung
kedalam teknik. Setelah mengalami dinamika organisasi yang cukup panjang,
akhirnya pada MMT ke-5 dibentuklah Dewan Mahasiswa PERMATA tepatnya
pada saat akan memasuki kepengurusan angkatan 2012. Sehingga terpilihlah
ketua Dewan Mahasiswa yang pertama dari angkatan 2012 yaitu Reski Agung
dan sekertarisnya Aidah. Hal yang menjadi pemicu dibentuknya Dewan
Mahasiswa adalah karena tidak adanya pengawasan yang dilakukan pada saat
kepengurusan berlangsung. Pada awal pembentukanya Dewan Mahasiswa
bukanlah perwakilan dari tiap angkatan. Dewan mahasiswa pada saat itu hanya
terdiri dari ketua dan sekertaris yang berasal dari angkatan yang sedang
mengurus dan ditetapkan setelah MMT selesai dilaksanakan. Pembentukan
dewan Mahasiswa ini mendapatkan tantangan dari pihak birokrasi, sebab dewan
dianggap sebagai sebuah indikasi bagi PERMATA untuk kembali ke masa- masa
dahulu. Pihak birokrasi memiliki harapan besar kepada PERMATA untuk fokus
terhadap ranah keilmuan saja tanpa melibatkan hal- hal yang menyangkut
menegerial dan administrasi. Setelah mendapatkan ancaman dari pihak dosen,
maka dewan mahasiswa saat itu tidak dapat menjalankan fungsinya
sebagaimana mestinya termasuk tidak adanya sidang kosep dan lain- lain.
Barulah pada saat kepengurusan angkatan 2013 Dewan Mahasiswa
menjalankan fungsi sesungguhnya, dimana terdapat sistem perwakilan dan
menjalankan sistem pengawasan yang dipimpin oleh Ketua Dewan Mahasiswa
yakni Nuzul Hidayat.

Narasumber Kak Angga


Bagian Keenam:

PERMATA merupakan organisasi kemahasiswaan dilingkup mahasiswa teknik


pertambangan UNHAS yang pada awal terbentuknya bukan bagian dari TEKNIK.
Namun setelah mengalami berbagai dinamika dalam berorganisasi, PERMATA akhirnya
mendapatkan pengakuan secara de facto sebaagai bagian dari TEKNIK pada saat
periode 2016/2017 berjalan. Fungsi legislatif dan yudikatif pada periode ini dijalankan
sebagiaman mestistinya dibawah naungan Dewan Mahasiswa Tambang (DMT) yang
dipimpin oleh Nuzul Wahyu. PERMATA aktif mengikuti kegiatan berskala nasional yakni
kegiatan dari PERMATA Indonesia, dan mendapatkan kesempatan untuk menjadi
presidium II dalam musyawarah besar yang dilaksanakan di Universitas Muslim
Indonesia, dan yang menjadi perwakilannya adalah Maemuna angkatan 2014.
Mengikuti kegiatan berskala nasional dilakukan untuk mempererat tali silaturahmi dan
membuka relasi antar berbagai himpunan teknik pertambangan di seluruh Indonesia
dan juga untuk menjaga eksistensi dari PERMATA itu sendiri. Kepengurusan periode
2016-2017 merupakan kepengurusan yang pertama kalinya menempati sekretariat
PERMATA, sehingga pada kepengurusan ini banyak memberikan inventaris untuk
sekret, seperti meja, kursi, print, dll. Pedoman dasar administrasi dibuat dan ditetapkan
pada periode kepengurusan ini, dan menjadi himpunan pertama dalam ruang lingkup
TEKNIK yang menggunakan sistem tanda terima surat, termasuk pedoman dasar
kaderisasi namun belum selesai dan dilanjutkan pada periode kepengurusan
selanjutnya. Desain pakaian dinas lapangan PERMATA (jaket) dibuat pada saat
kepengurusan periode ini pula. Selain itu, pada periode ini dilakukan inisiasi untuk
segera mebuat Mars PERMATA, dan sosok yang menjadi pencipta aransemen dibaliknya
adalah Dedi Kurniawan angkatan 2014. Sebelum menjadi seperti saat ini, MARS
PERMATA mengalami beberapakali revisi mulai dari lirik hingga aransemen nadanya,
dan dinyanyikan untuk pertama kalinya pada saat anniversary PERMATA tahun 2016.
PERMATA mengalami peningkatan secara signifikan pada saat kepengurusan ini
berlangsung, termasuk semakin beragamnya program kerja yang terlaksana. Kegiatan
MAINESPACE II mengalami peningkatan dalam pelaksanaannya, termasuk
penyebarannya hingga ke media- media massa seperti wawancara melalui radio dan
wawancara melalui TV swasta. Selain kegiatan pengabdian masyarakat juga diinisasi
pada periode ini yaitu program kerja GOLD. Segala program kerja yang dibentuk
difokuskan pada rana keilmuan, hal ini yang menjadi alasan mengapa pendakian
bersama tidak lagi laksanakan. Selain itu, pada kepengurusan ini yang menjadi awal
diinisiasinya logo angkatan dan lagu angkatan. Pada saat kepengurusan angkatan 2013
berjalan, dilaksanakan train of trainer untuk pertama kalinya. Tujuan awal
dilaksanakannya TOT agar dalam prosesi kaderisasi tidak dilaksanakan dengan semena-
mena, akan tetapi lebih terarah, dinamis, dan sistematis, angakatan yang paling
pertama mengalami TOT adalah angkatan 2014.

Narasumber Kak Dedy Kurniawan

Pada masa kepengurusan kanda Angga Al-amin Husain tepatnya periode


2016/2017 menjadi momen penting dimana salah satu atribut PERMATAFT-UH
diadakan sekaligus menjadi komponen penting bagi sebuah organisasi
kemahasiswaan yaitu Lagu/Mars Organisasi. Pembuatan Mars PERMATA FT-UH
telah lama terinisiasi untuk diadakan tetapi tidak sempat terealisasikan karena
beberapa kendala seperti waktu, sumberdaya yang kompeten serta alat-alat
music yang lengkap.
Ada beberapa pihak yang terlibat dalam pembuatan Mars ini mulai dari
angkatan pengurus, senior bahkan junior yang dianggap kompeten. Dedi
Kurniawan PILLAR’ 14 pencipta sekaligus pelaku sejarah merupakan mahasiswa
yang pada saat itu masih berstatus anggota pasif PERMATA FT-UH periode
kepengurusan 2015/2016 sampai dirampungkan pada tahun berikutnya .
Sebagai orang dipercayakan oleh pengurus 2016/2017 kanda Dedi kurniawan
memang memiliki latar belakang pencinta musik dan keahlian khusus dalam
menciptakan lagu. Selain itu kebetulan kanda Dedi juga memiliki peralatan
musik yang lengkap sehingga tidak memiliki kesusahan dalam proses
pembuatannya. Akan tetapi selain faktor eksternal dalam hal ini alat-alat yang
digunakan ada beberapa komponen yang juga menjadi pertimbangan sehingga
dalam pembuatannya membutuhkan beberapa kali revisi terutama dalam hal
lirik dan pemaknaannya yang tepat untuk organisasi baru ditataran OKFT-UH.
Bahkan bukan hanya lirik lagu akan tetapi tandingan aransemen juga menjadi
momen penting tahap pembuatan MARS ini. Pada akhirnya setelah mengalami
beberapa pertimbangan, aransemen kanda Dedi menjadi pilihan terbaik sebagai
lagu PERMATA FT-UH
Lagu PERMATA FT-UH disusun bersama dengan kanda Deril 2007, Kak
Ogi 2010 serta di dampingi pengurus PERMATA FT-UH pada saat itu.
Keterlibatan semua pihak dalam penyusunan lagu ini juga merupakan bentuk
usaha dan kerja keras untuk meningkatkan kapabilitas suatu organisasi. Sebagai
bentuk dalam meningkatkan eksistensi PERMATA FT-UH, mars PERMATA FT-UH
dinyanyikan dalam bentuk paduan suara oleh STABILITY 2015 dalam acara
perayaan hari jadi ke-6 PERMATA FT-UH yang melibatkan semua anggota.
Usaha kanda Dedi tidak hanya sampai pada pembuatan, akan tetapi juga dalam
mempersiapkan rekaman agar dapat tersebar dan diketahui dalam dunia maya.
Rekaman suara tersebut diwakili oleh beberapa perwakilan angkatan mulai dari
PILLAR (2014), STABILITY (2015), ROCKBOLT (2016). Tepat setelah rekaman
itu diselesaikan pada masa kepengurusan 2017/2018 akhirnya saat ini mars
permata dapat dijumpai dalam beberapa platform.

Narasumber Kak Ikhsan

Bagian Ketujuh:

UU No. 12 tahun 2012 tentang pembagian setiap program studi dalam


tataran 13 departemen menyebabkan Organisasi kemahasiswaanpun
menyesuaikan perubahan status tersebut, dimana sebelumnya hanya terdiri dari
6 organisasi berubah menjadi 13 organisasi kemahasiswaan. Persatuan
Mahasiswa Tambang sudah diakui di tingkat birokrasi maupun OKFT-UH.
Peristiwa ini terjadi semenjak kepengurusan 2016/2017 dibawah kepemimpinan
Angga Al-Amin Husain sebagai ketua Badan Eksekutif dan ditingkatkan
eksistensinya pada masa kepengurusan kanda Iksan Nasrullah juga sebagai
Ketua BE PERMATA FT-UH periode 2017/2018.

Masuk dan dikenalnya PERMATA FT-UH itu sendiri pada tataran Birokrasi
fakultas didukung oleh pernyataan Wahyu H. Piarah sebagai Dekan Fakultas
teknik tahun 2017 yang menginginkan setiap program studi menjadi
departemen sehingga hal ini menjadi cikal bakal sekaligus catatan penting
sejarah PERMATA-UH menjadi PERMATA FT-UH. Dalam Internal PERMATA FT-
UH itu sendiri mulai mengalami perubahan status melalui forum pengambilan
keputusan tertinggi yaitu Mukhtamar mahasiswa Tambang yang ke-7 tahun
2017 yang sebelumnya sudah dilakukan pembahasan dalam forum pengambilan
keputusan tertinggi tingkat OKFT-UH yakni KMT ke-24

Bukti-bukti lain yang mengikutsertakan PERMATA FT-UH dalam kegiatan


OKFT-UH, dimulai semenjak kepengurusan Senat Mahasiswa Fakultas Teknik
Universitas hasanuddin Dibawah kepemimpinan kanda Edi Siswanto Syarif.
Rangkaian kegiatan tersebut yaitu pelantikan ketua-ketua lembaga 13
Departemen se-OKFT-UH. Kanda Intan Silambi Mangolo (PILLAR 2014) dan
Sunaryo Sadli (PILLAR 2014) juga menjadi pelaku sejarah yang tetap semangat
mengikuti pengumpulan Se-TEKNIK, walaupun dalam status social dianggap
sebagai anak Jurusan Geologi. Semangat yang tinggi juga ditunjukan pengurus
PERMATA-UH tahun 2015/2016 dan 2016/2017 yang melaksanakan kegiatan
Berskala Nasiona yaitu Mining Engginering Student Parade and Competition I
dan II tanpa dukungan OKFT-UH. Landasan Peraturan Mentri Pendidikan tahun
1996 menjadi pegangan kuat oleh pengurus tanpa adanya garis komando dari
OKFT-UH.

Terdapat sedikit polemik sebelum akhirnya PERMATA FT-UH semakin


eksis di OKFT-UH yaitu saat kepengurusan 2017/2018. Ketua BE PERMATA FT-
UH Angga Al-Amin Husain saat itu memberikan mandataris kepemimpinan ketua
kepada kanda Dedi Kurniawan dan mandataris Sekertaris Umum Kanda Iksan
nasrullah. Tercatat peristiwa tersebut terjadi pada tahun 2017 ditengah-tengah
kepengurusan. Dalam jangka waktu satu bulan terdapat beberapa gebrakan dari
beberapa mandataris pengurus PERMATA-UH saat itu yakni mengirimkan
beberapa delegasi untuk menjadi panitia dalam kegiatan SMFT-UH seperti
dalam kegiatan pengaderan, sekolah advokasi, maupun pengabdian
masyarakat. Masing-masing dari anggota PERMATA ini menjadi kordinator divisi,
sekertaris bahkan ketua panitia.

Menjadi keunikan tersendiri bagi fakultas teknik pada umumnya dan


departemen teknik pertambangan khususnya yang mampu memisahkan diri
secara mandiri, terarah dan sistematis. Dimana pada saat fakultas lain dan
jurusan/departemen lain ditataran Universitas Hasanuddin kesulitan
mengembangkan idealisme organisasi tingkat departemen karena semangat dan
kerja keras seluruh pihak yang terlibat. Oleh karena itu sangat penting untuk
selalu diingat bahkan dijadikan motivasi dalam pengembangan organisasi dalam
hal ini PERMATA FT-UH kedepannya

Anda mungkin juga menyukai