Anda di halaman 1dari 32

Petrologi Batuan Beku

GENERASI MAGMA

HPU, 20017
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN STTNAS
Magma

Magma adalah batuan pijar yang terdiri dari tiga atau


lebih komponen lelehan cair silikat, kristal padat dan
gelembung gas. Magma yang membeku di dalam bumi
akan menghasilkan batuan intrusi atau batuan plutonik,
sedangkan magma yang membeku di permukaan bumi
disebut lava (Grove, 200)
Proses Pembekuan magma
Skinner et al. (2004)

Penampang interior bumi


Teori Tektonik Lempeng
• Teori ini dikembangkan oleh para ahli kebumian pada
sekitar tahun 1960 an.
• Teori ini menyebutkan bahwa bagian paling luar dari bumi
tersusun oleh lithosfer, secara relatif bersifat kaku yang
kemudian pecah menjadi lempeng-lempeng besar dan kecil
yang disebut dengan lempeng (plate) dengan ketebalan
sekitar 100 km.
• Lempeng tektonik ini terdiri dari lempeng samudera dan
lempeng benua.
• Lempeng-lempeng tersebut terus bergerak yang disebabkan
oleh arus konveksi dalam astenosfer

AWANG H. SATYANA - BPMIGAS


Pergerakan arus konveksi

(sumber : glencoe earth science, 2008) (sumber : Thomson, 2007)


Sistem arus konveksi Pergerakan lempeng tektonik

Arus konveksi

(sumber : Glencoe earth science, 2008)


Sistem pergerakan lempeng tektonik
Relative velocities (in cm/year) and directions of plate separation and
convergence
Press and Siever (1998)
Aktivitas tektonik terpusat pada tiga jenis
pergerakan lempeng:

• convergence (two plates come together), dimana


lempeng-lempeng saling mendekat
• divergence (two plates move apart), dimana
lempeng-lempeng saling menjauh
• transform (two plates slide past one another),
dimana lempeng-lempeng saling berpapasan.
Searle (2000)
Batas-batas Lempeng:
There are three types of plate margins :
– destructive (plates collision, plate subduction,
destroying, convergent movement),
– constructive (new ocean floor is accumulated/adding
at MOR – mid oceanic ridge – where two plates
move away, divergent movement),
– conservative (no adding or destroying of crust,
transform fault).
CONVERGENT (COLLISION)

CONVERGENT (SUBDUCTION)

TRANSFORM FAULT
DIVERGENT

Plates of the lithosphere and their kinds of margins


Skinner et al. (2004)
TRANSFORM FAULT

CONVERGENT (SUBDUCTION)

DIVERGENT

Plates of the lithosphere and their kinds of margins


Skinner et al. (2004)
Divergent Boundary : (a) sea-floor spreading, (b) continental rifting
Press and Siever (1998)
Convergent Boundaries : (a) oceanic vs continent, (b)
oceanic vs oceanic, (c) continent vs continent
Press and Siever (1998)
Convergent Boundary
: continent to
continent collision

Press and Siever (1998)


Press and Siever (1998)

Transform Boundary : where plates slide past each other


Petro-Tectonic Assemblages
• Petro-tectonic assemblages are rock associations
that signal particular plate tectonic regimes.
• Reconstruction of plate tectonic evolution is based
on petro-tectonic assemblages.
• Petro-tectonic assemblages include ophiolite
sequence, mélange, metamorphic, magmatic rocks,
and sedimentary rocks.
Press and Siever (1998)

Rock assemblages associated with ocean-continent plate subduction


Press and Siever (1998)

Rock assemblages associated with ocean-ocean plate subduction


Distribusi sabuk magmatik pada zaman Kapur Akhir sampai Pliosen di Indonesia
Asal mula magma
• Kebanyakan kemunculan magma dihasilkan di batas
lempeng, kecuali pada sesar transform yang bilamana ada
dihasilkan dalam jumlah kecil (Condie, 1982).
• Lingkungan tataan tektonik pembentukan magma meliputi
tepi lempeng konstruktif, tepi lempeng destruktif, bagian
tengah lempeng samudera dan bagian tengah lempeng
benua (Wilson, 1989).
• Perkiraan angka kecepatan pembentukan magma pada
batuan plutonik jauh lebih cepat (29,5 km³/tahun)
dibandingkan pada batuan gunungapi (4,1 km³/tahun)
untuk masing-masing tataan tektoniknya.
Penampang yang memperlihatkan hubungan pembentukan magma
dengan tektonik lempeng (Ringwood, 1969)
Komposisi Magma
Komposisi kimia magma hasil analisis kimia menunjukkan
kisaran 45% - 75% berat SiO2 (Flint, 1977).

Berdasarkan kandungan SiO2 terdapat tiga jenis magma:


• Magma dengan kandungan SiO2 ± 50% membentuk batuan
beku basal, diabas dan gabro.
• Magma mengandung SiO2 ± 60% membentuk batuan beku
andesit dan diorit.
• Magma mengandung SiO2 ± 70% membentuk batuan beku
riolit dan granit.
Pelepasan gas
Kimia Proses Alterasi hidrotermal
Air laut
Air tanah
Akhir-Padat Pelapukan
Pemalihan

Fraksinasi kristal
Proses Percampuran magma
Dapur Magma Proses dapur magma
Cairan tak larut

Komposisi Tataan tektonik


Percampuran
Sumber/ Asal

Proses-proses penting yang mengendalikan komposisi batuan beku


(Rollinson, 1993)
Komposisi batuan beku dibedakan menjadi tiga
kelompok utama.
Tiga kelompok utama jenis magma berdasarkan kisaran
komposisi batuan beku.
Jenis dan komposisi magma berdasarkan kandungan SiO2
(Peccerillo dan Taylor, 1976)
Mineral Pembentuk Batuan
Seri reaksi Bowen
References

• Ehlers, E.G., Blatt, H.,1982, Petrology Igneous, Sedimentary and


Metamorphic. W.H. Freeman and Company.
• Hartono, H.G., Petrologi Batuan Beku Dan Gunung Api. UNPAD Press.
• Thorpe, R and Brown, G., 1994, The Field Description Of Igneous Rocks.
John Wiley & Sons.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai