PENDAHULUAN
Gambut adalah batuan sedimen organik yang dapat terbakar, berasal dari
tumpukan hancuran atau bagian dari tumbuhan yang terhumifikasi dan
dalam kondisi tertutup udara (di bawah air), tidak padat, kandungan air lebih
dari 75% (berat) dan kandungan mineral lebih kecil dari 50% dalam kondisi
kering.
Untuk menjadi batubara, ada beberapa tahapan yang harus dilewati oleh
bahan dasar pembentuknya. Pada tiap tahapan ada proses yang terjadi
dan proses-proses tersebut unik untuk tiap tahapan. Proses-proses ini
tergantung pada banyak faktor.
Istilah rank / peringkat dipakai untuk menyatakan tahap yang telah dicapai
oleh batubara dalam urutan proses pembatubaraan. Rank bukanlah suatu
besaran yang dapat diukur tetapi ditentukan berdasarkan beberapa faktor.
Ada beberapa parameter yang dipakai untuk menentukan rank batubara
(Tabel 1) dan setiap parameter mempunyai ruang pakai tersendiri dalam
kaitannya dengan rank yang dicapai. Hampir setiap negara penghasil
batubara dengan jumlah yang besar memiliki istilah tersendiri untuk
menyatakan rank-nya. Sebagai contoh diberikan rank batubara untuk ASTM
(Amerika) dan DIN (Jerman). Berdasarkan rank yang dicapai maka batubara
dapat diklasifikasikan. Ada banyak sekali klasifikasi batubara. Beberapa
klasifikasi dibuat hanya untuk keperluan pemanfaatan dan perdagangan
batubara (berkaitan dengan kualitas) dan ini kebanyakan tidak berkaitan
dengan genesanya, atau mencerminkan genesanya.
Kedua adalah dari Kretasius Bawah sampai dengan Tersier. Hampir seluruh
lignit dan brown coal terbentuk pada jaman ini. Kecuali batubara di Moskow
Basin yang berasal dari Jaman Karbon Bawah. Selanjutnya seluruh endapan
gambut diasumsikan terjadi pada Jaman Kuarter. Seluruh endapan batubara
Indonesia terbentuk pada Jaman Tersier. Walaupun demikian masih dapat
dibedakan antara batubara paleogen (endapan batubara yang terbentuk
pada cekungan intramontain; Ombilin, Bayah, Kalimantan Tenggara,
Sulawesi Selatan, dsb) dan neogen (untuk batubara yang terbentuk pada
Tabel 2. Klasifikasi lapisan geologi dan umur batubara (Van Krevelen, 1993)
Dengan adanya era dan distribusi endapan batubara yang tertentu di muka
bumi ini maka beberapa pertanyaan atau teka-teki kemudian timbul bagi
para ahli batubara seperti :
a. Kenapa hanya pada periode tertentu saja batubara terbentuk.
b. Kenapa hanya pada tempat tertentu saja batubara terbentuk.
c. Bagaimana bisa batubara dari tempat yang berjauhan dapat dikorelasikan
sedangkan batubara yang berdekatan sangat sulit dikorelasikan.
Pertanyaan ini bisa dijawab dengan Geologi Modern (continental drift dan
perkembangannya), Paleontologi (paleobotani/evolusi flora) dan Climatologi
(siklus iklim dalam kaitannya dengan perkembangan atau pergeseran benua).
Dulu orang beranggapan bahwa bumi itu diam. Tetapi berikutnya disepakati
bahwa bumi itu bergerak dan dinamis. Dikenal 3 fase dalam perkembangan
konsep teori ini (Van Krevelen, 1993) :
Theories of the continental drift.
Theories of ocean floor spreading (pemekaran lantai samudera).
Theories of the plate tectonics (tektonik lempeng).
LAURENTIA
dan Subkontinen yang lebih kecil
SIBERIA KAZKHSTANIA CHINA
GONDWANA
Beberapa subkontinen
Arabia Antaractica
SOAL-SOAL
DAFTAR PUSTAKA