Anda di halaman 1dari 56

0,06 x 10.

000
0,80

• Agen peledakan adalah suatu reagen kimia yang tidak


digolongkan sebagai bahan peledak, ttp akan menjadi bahan
peledak kuat apabila dicampur dua atau lebih dengan
perbandingan tertentu.

• ANFO merupakan salah satu agen peledakan campuran


amonium nitrat (AN) dan solar (FO) dan paling banyak
digunakan pada industri tambang. Perbandingan berat AN
dan solar 94,5% : 5,5% adalah campuran ideal krn akan
menghasilkan keseimbangan oksigen (oxygen balance)
• Contoh: Apabila setiap peledakan diperlukan ANFO
sebanyak 10.000 kg, maka:
-AN = 0,945 x 10.000 = 9450 kg
0,055 x 10.000
-FO (solar) = = 687,50 liter OHT 1
0,80
• Berfungsi sebagai oksidator
– Amonium nitrat : NH4 NO3
– Sodium nitrat : NaNO3 Nitrite acid (sbg oksidator)
– Potasium nitrat : KNO3
– Amonium klorat : NH4ClO3
Chlorite dan Perchlorite (sbg
– Sodium klorat : NaClO3
oksidator dan penurun suhu
– Potasium klorat : KClO3
reaksi peledakan)
– Amonium perklorat : NH4ClO4

• Berfungsi sebagai bahan bakar (fuel)


 Solar
 Serbuk batubara
 Oli bekas
 Bensin
 Minyak tanah OHT 2
AMMONIUM NITRAT (NH4NO3)
• Densitas : - butiran berpori 0,74 – 0,78 gr/cc
(untuk agen peledakan)
- butiran tak berpori 0,93 gr/cc
(untuk pupuk urea)
• Porositas: - mikroporositas 15%
- makro plus mikroporositas 54%
- butiran tak berpori mempunyai
porositas 0 – 2%
• Ukuran partikel : yang baik untuk agen
peledakan antara 1 – 2 mm
• Tingkat kelarutan terhadap air bervariasi
tergantung temperatur, yaitu:
- 5 C tingkat kelarutan 57,5% (berat)
- 10 C tingkat kelarutan 60% (berat)
- 20 C tingkat kelarutan 65,4% (berat)
- 30 C tingkat kelarutan 70% (berat)
- 40 C tingkat kelarutan 74% (berat)
OHT 3
1. Cara manual, yaitu dengan mencampur langsung AN dan
FO sesuai perbandingan beratnya kmd. diaduk sampai rata.
2. Menggunakan alat pengaduk semen (cement mixer) ukuran
standar berkapasitas sekitar 0,5 – 0,8 m3
3. Menggunakan alat khusus Poros tempat engkol bila
alat dioperasikan tangan
pencampur ANFO, misal-
nya Coxan buatan ICI Expl. Corong untuk
butiran AN

yang digerakkan oleh listrik


atau manual (lihat Gambar
samping). Pipa saluran pengeluaran
ANFO (extruder) sistem auger

4. Untuk memastikan bahwa


campuran sdh homogen, Inlet untuk
Fuel Oil
solar diberi zat pewarna,
misalnya oker OHT 4
1. Suatu peledakan memerlukan ANFO sebanyak 78 ton.
Berapa karung AN yang harus Saudara keluarkan dari
gudang dan berapa liter solar dibutuhkan ?
1 karung AN = 40 kg
2. Buatlah tabel kebutuhan AN dan FO untuk membuat
ANFO 10 kg, 75 kg, 150 kg, 500 kg dan 1000 kg
3. Peragakan bagaimana Saudara mencampur 1 kg ANFO
dan benar-benar sudah homogen !
Bahan Peledak Water Strength Loading Density
Ramuan Resist. methods
ANFO X H.E Dicurah 0,85 – 0,90
Emulsi O H.E Dicurah/ 1,10 – 1,40
dikemas
H.ANFO O H.E Dicurah 0,90 – 1,30
Al.ANFO O H.E Dicurah 0,90 – 1,00
Watergel O H.E Dicurah 1,10 – 1,40
Blackpowder X L.E Dicurah --

OHT 5
KLASIFIKASI AGEN PELEDAKAN
AMMONIUM NITRAT (NH4NO3)

BAHAN BAKAR KARBON


AIR, NITRAT INORGANIK, ZAT PEREKAT, ZAT PENGENDAP
(biasanya solar atau Fuel
Oil/FO)

CAMPURAN LAIN UNTUK ASAM PENGOKSIDA PARAFIN, ZAT GULA, ALUMINIUM


ALUMINIUM MENINGKATKAN (oxidizing acid) KARBON, DLL
DENSITAS (sensitizer bukan bahan
peledak)

AGEN PELEDAKAN KERING AGEN PELEDAKAN KERING


BERALUMINIUM DENSITAS TINGGI AGEN PELEDAKAN AGEN PELEDAKAN LUMPUR
(aluminized dry blasting agent) (densifieddry blasting agent) AGEN PELEDAKAN
LUMPUR MENGANDUNG LUMPUR MENGANDUNG ALUMINIUM
ASAM (slurry blasting agent) (aluminized slurry blasting
AGEN PELEDAKAN KERING (acid slurry blasting agent) agent)
ATAU ANFO
(dry blasting agent - ANFO)
"AGEN PELEDAKAN LUMPUR"
(slurry blasting agent)
"AGEN PELEDAKAN KERING"
(dry blasting agent)
TNT, TEPUNG NITROSTARCH
TAK BERASAP
(sensitizer bahan peledak)

ALUMINIUM

BAHAN PELEDAKAN BAHAN PELEDAK


LUMPUR LUMPUR BERALUMINIUM
(slurry explosive) (aluminized slurry explosive)

"BAHAN PELEDAK LUMPUR"


(slurry explosives)
OHT 6
BULK ANFO (1)
 Campuran AN (ammonium nitrat) dan
FO (solar) sebesar 94,3% AN dan
5,7% FO akan menghasilkan zero
oxygen balanced dengan energi
Oxygen Balance
3800 joules of heat / gr expl.
panas sekitar 3800 joules/gr handak
100  Campuran yang tidak sempurna akan
90
menghasilkan energi ledak rendah
dan gas beracun (noxious gasses)
80  Overfueled dengan 92% AN dan 8%
ENERGI PER KG (RWS), %

70 FO akan menurunkan energi 6% dan


menghasilkan gas CO yang
60 berbahaya
50  Under fueled dengan 96% AN dan 4%
FO menurunkan energi 18% dan
40 deficient FO -
excess Oxygen
menghasilkan gas NO2
30  Ukuran partikel AN antara 1 – 2 mm
excess FO -
20
deficient Oxygen
10

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Non-absorbent dense prill Absorbent porous prill
FUEL OIL, % (berat)
Distribusi FO tdk merata, shg FO diserap merata dengan
oxygen balance buruk perbandingan yang proporsional

OHT 7
KEBUTUHAN FO UNTUK
MEMBUAT ANFO
BAHAN BAKAR (FO)
ANFO,kg AN,kg
kg liter
10 0,57 0,71 9,43
50 2,85 3,56 47,15
80 4,56 5,70 75,44
100 5,70 7,13 94,30
500 28,50 35,63 471,50
1000 57,00 71,25 943,00
OHT 8
SIFAT-SIFAT ANFO (2)
(Data diperoleh dari Dyno Nobel untuk Prilled ANFO)
 Densitas:
 Poured (gr/cc) 0,80 – 0,85
 Blow Loaded (gr/cc) 0,85 – 0,95
 Energi (MJ/kg): 3,7
 RWS (%): 100  (373 kj/gr)
 RBS:
 Poured (%) 100  (317 kj/cc)
 Blow Loaded (%) 116
 Diameter lubang ledak min.:
 Poured (mm) 75
 Blow Loaded (mm) 25
 Ketahanan thd. air: buruk
 Shelf Life:
 Maks. 6 bulan tergantung temperatur dan
kelembaban gudang
 Gudang yang bersuhu dan kelembaban tinggi akan
membuat ANFO rusak, ditandai dgn pengerasan atau
caking yg akan mengurangi kinerja peledakan
 Waktu Tidur (Sleep Time) :
 Dalam kondisi normal kering dengan lubang tertutup
stemming yang baik, ANFO dapat ditidurkan sampai
6 bulan
 Kehadiran air dalam lubang akan menurunkan secara
dramatis waktu tidur

OHT 9
ANFO DARI TIGA PRODUSEN
PROPERTIES NITRO NOBEL PT DAHANA ICI EXP (ORICA)
Density, gr/cc :
- Poured 0,80 – 0,85
- Blow loaded 0,85 – 0,95
- Bulk 0,80 – 0,84 0,80 – 1,10
Energy, MJ/kg 3,70
RWS, % 100 100 100 – 113
RBS, % : 100 – 156
- Poured 100
- Blow loaded 116
VoD, m/s 3000 – 3300 4100
Min. hole diameter, mm : 38,10 25
- Poured 75
- Blow loaded 25
Water resistance nil Poor Poor
Storage life, month 6 6 6
Trade mark ANFO prill DANFO Nitropril
OHT 10
BAHAN PELEDAK SLURRY ATAU
WATERGEL

Istilah slurries dan watergel adalah sama artinya, yaitu


campuran oksidator, bahan bakar, dan pemeka (sensitizer) di
dalam media air yang dikentalkan memakai gums, semacam
perekat, sehingga campuran tersebut berbentuk jeli atau
slurries yang mempunyai ketahanan terhadap air sempurna.
Sebagai oksidator bisa dipakai sodium nitrat atau ammonium
nitrat, bahan bakarnya adalah solar atau minyak diesel, dan
pemekanya bisa berupa bahan peledak atau bukan bahan
peledak yang diaduk dalam 15% media air.

OHT 11
DU PONT WATERGELS
Jenis produk Diameter, Densitas, VoD, Peka Ketahan. thd.
mm gr/cc m/s detonator Air
TOVEX 90 25 - 38 0,90 4300 YA Baik
TOVEX 100 25 - 45 1,10 4500 YA Sangat baik
TOVEX 300 25 - 38 1,02 3400 YA Baik
TOVEX 500 45 - 100 1,23 4300 TIDAK Sangat baik
TOVEX 650 45 - 100 1,35 4500 TIDAK Sangat baik
TOVEX 700 45 - 100 1,20 4800 YA Sangat baik
TOVEX P 25 - 100 1,10 4800 YA Sangat baik
TOVEX S 57 - 64 1,38 4800 YA Sangat baik
POURVEX EXTRA 89 dicurah 1,33 4900 TIDAK Sangat baik
DRIVEX 38 dipompa 1,25 5300 TIDAK Sangat baik
ICI EXPLOSIVES (ORICA)
POWERGEL 1531 90 1,20 4500 YA Sangat baik
AQUAPOUR 1083 90 1,26 4500 YA Sangat baik
MOLANITE 95 BP 90 1,17 3600 YA Sangat baik
OHT 12
EMULSIONS (1)
 Adalah matriks yang terbentuk dari fase
larutan oksidator di dalam fase fuel yang AN (AMMONIUM NITRAT)

dipertahankan sifat-sifatnya (continuous


94%
fuel phase) ditambah emulsifier (biasanya
cuka) agar campuran tetap bersatu.
ANFO +6%
Komposisi ini disebut tipe water in oil.
(94% AN + 6% FO) FO
 Ukuran partikel menjadi kecil berbentuk
droplets emulsi handak 81%

 Konsentrasi matriks emulsi tidak larut air +18%


 Dapat dibuat di pabrik atau pada truck AIR
EMULSI
MMU
(76% AN + 5% FO + 18%
 Densitas antara 1,1 – 1,35 gr/cc AIR + 1% EMULSIFIER) +1%
EMULSI
 VOD antara 4500 – 5800 m/s dan RWS < FIER
ANFO tapi RBS > ANFO

OHT 13
EMULSIONS (2)

ANFO 2,00 Semua 3500 -


mm padat 4500

Dynamit 0,20 Semua 4000


mm padat

Slurry 0,20 Padat / 3300


mm liquid

Emulsi 0,001 Liquid 5000 -


mm 6000

Bampfield & Morrey, 1984

OHT 14
POLA URUTAN PRODUKSI EMULSI
FASE LARUTAN FASE
EMULSIFIER
OKSIDA MINYAK

- MICRO BALLONS
- ALUMINIUM

TANGKI TRUCK MMU


PENGADUK

EMULSI
- MICRO BALLONS
PENGISIAN BAHAN PELEDAK
- AGEN GASSING
LANGSUNG KE EMULSI DINGIN SIAP
- ALUMINIUM
LUBANG LEDAK POMPA DIANGKUT
BLENDER TANGKI JARAK JAUH
AGEN
GASSING
EXPLOSIVE
POMPA DANGER

PEMBENTUKAN
CARTRIDGE
AGEN
LUBANG GASSING
LEDAK
PENDINGINAN POMPA

PENGEPAKAN LUBANG
LEDAK
a. EMULSI KEMASAN b. EMULSI CURAH
(CARTRIDGE) (BULK) Prod. by Aws

OHT 15
Sifat-sifat Produsen
Dyno Nobel ICI Explosives
Merk dagang Seri Emulan Seri Titan Seri Energan
Densitas, gr/cc 1,20 – 1,26 0,85 – 1,30 0,80 – 1,35
Kandungan emulsi, % 40 – 80 10 – 40 40
RWS, % 78 – 91 78 – 91 100 – 108
RBS, % 123 – 137 123 – 137 100 – 183
VoD, m/s 4800 – 5800 4800 – 5800 4000 – 5600
Diameter, mm 75 – 125 127 – 152 50 – 180
Kethnan thd air Sangat baik Buruk - Sangat baik
Sangat baik

OHT 16
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0

% ANFO
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

% EMULSI

0,80 1,10 1,24 1,33 1,35 1,28 1,29 1,30

DENSITAS, gr/cc

Tidak Sedang Sangat baik

KETAHANAN THD. AIR


RUANG BUTIRAN
UDARA ANFO 4700 6000

CAMPURAN VoD TEORITIS, m/s


RUANG UDARA EMULSI / ANFO
TERISI OLEH Sulit Dapat dipompa
EMULSI Tidak dapat dipompa dipompa dengan mudah

KEMAMPU-POMPAAN
Tidak dapat diulir
Dapat diulir (auger) dengan mudah ke arah atas

KEMAMPU-ULIRAN

OHT 17
• Instruktur menyiapkan ½ - 1 kg ramuan bahan
peledak, yaitu: ANFO, Emulsi, Watergel,
Blackpowder
• Peserta diminta mengamati atau memeriksa
perbedaan fisik keempat jenis bahan peledak
tersebut dan menjelaskan viskositas (kental atau
cair), bentuk dan besar butir, serta perbedaan
beratnya.
• ANFO:
– Mengkristal
– Menggumpal dan mengeras
– Hancur menjadi tepung

• EMULSI:
– Terdapat lelehan berwarna krem
– Viskositas berkurang
– Ketahanan thd air menurun (dampak negatif)
OHT 18
• ANFO; dituang air agar larut, kemudian
dikubur

• EMULSI; dimasukkan ke dalam lubang


berdiameter secukupnya dan diledakkan
menggunakan primer kuat.

OHT 19
• Instruktur menyiapkan ½ - 1 kg ramuan bahan peledak
peka primer yang rusak, misalnya:
– ANFO (bisa juga AN) yang mengeras atau bentuk tepung,
– Emulsi atau Watergel yang sudah berubah warna dan
terdapat lelehan warna krem.
• Peserta diminta mengamati atau memeriksa bahan
peledak yang rusak tersebut dan membandingkannya
dengan bahan peledak peka primer yang masih baik.
• Instruktur bertanya kepada peserta apakah bahan
peledak peka primer rusak tersebut bisa meledak atau
tidak.
DEFINISI BAHAN PELEDAK
(industri / komersial)
 Bahan peledak adalah suatu bahan kimia senyawa tunggal atau campuran berbentuk
padat, cair, gas atau campurannya yang apabila dikenai suatu aksi panas, benturan,
gesekan atau ledakan awal akan mengalami suatu reaksi kimia eksotermis sangat
cepat yang hasil reaksinya sebagian atau seluruhnya berbentuk gas dan disertai
panas dan tekanan sangat tinggi yang secara kimia lebih stabil.

 Hasil ledakan: (Langefors, 1978)


– P = 100.000 atm  101.500 kg/cm2  10.000 Mpa
– T =  4000° C
– Daya (energi) =  25.000 MW = 25 x 106 kW = 5.950.000 kcal /s (1 kW = 0,238 kcal /s)

 Bandingkan, Steel barrel:


 Kekuatan sampai dengan 5.000 atm 500 MPa
 Titik leleh = 1.500° C
 Titik didih = 3.000° C

 Energi Gelatin explosive dalam 1 m kolom lub.ledak:


• Power = 1.200 kcal/kg/m ; kecep. detonasi = 4.000 m/s
kcal m
• Didalam lubang ledak = 1200 x 4000  48 x 10 5 kcal/s
m s

OHT 20
PEMBAKARAN (COMBUSTION)

 Reaksi permukaan yang eksotermis dan dijaga keberlangsungannya


oleh panas yang dihasilkan dari reaksi itu sendiri dan produknya
berupa pelepasan gas-gas.

 Contoh: CH3(CH2)10CH3 + 18½ O2  12 CO2 + 13 H2O

diesel oil
 Kriteria:
– Melibatkan reaksi kimia
– Okdigen tersedia berlebih di udara bebas
– Motor bakar (bensin atau solar): tidak perlu tangki oksigen
– Metoda pemadaman kebakaran: isolasi benda terbakar dari oksigen

OHT 21
SEGITIGA PEMBAKARAN

OHT 22
LEDAKAN (EXPLOSION)

Ekspansi seketika yang cepat dari gas menjadi


bervolume lebih besar dari sebelumnya diiringi suara
keras dan efek mekanis yang merusak.
Contoh:
 Tangki bertekanan meledak
 Balon karet meletus
Kriteria:
 Tidak melibatkan reaksi kimia
 Transfer energi ke gerakan massa (efek mekanis)
 Disertai panas dan bunyi
OHT 23
DEFLAGRASI (DEFLAGRATION)

 Adalah proses kimia eksotermis di mana transmisi dari reaksi


dekomposisi didasarkan pada konduktivitas termal (heat/thermal
conductivity)
 Merupakan fenomena reaksi permukaan di mana reaksinya meningkat
menjadi peledakan dengan kecepatan rendah, yaitu antara 300-1000
m/s, atau lebih rendah dari kecep suara (subsonic)
 Deflagrasi terjadi pada reaksi peledakan LOW EXPLOSIVE (black
powder):
- Potassium nitrat + charcoal + sulfur
20NaNO3 + 30C + 10S  6Na2CO3 + Na2SO4+ 3Na2S +14CO2 +10CO + 10N2
- Sodium nitrat + charcoal + sulfur
20KNO3 + 30C + 10S  6K2CO3 + K2SO4+ 3K2S +14CO2 +10CO + 10N2

OHT 24
DETONASI (DETONATION)
 Adalah proses kimia-fisika yang mempunyai kecepatan reaksi sangat tinggi, sehingga
menghasilkan gas dan temperature sangat besar yang semuanya membangun ekspansi
gaya yang sangat besar pula. Kecepatan reaksi yang sangat cepat dan diawali dengan
panas tersebut menghasilkan gelombang tekanan kejut (shock compression wave)
dan membebaskan energi dengan mempertahankan shock wave serta berakhir
dengan ekspansi hasil reaksinya.
 Contoh:
TNT meledak : C7H5N3O6  1,75 CO2 + 2,5 H2O + 1,5 N2 + 5,25 C
ANFO meledak : 3 NH4NO3 + CH2  CO2 + 7 H2O + 3 N2
NG meledak : C3H5N3O9  3 CO2 + 2,5 H2O + 1,5 N2 + 0,25 O2
NG + AN meledak : 2 C3H5N3O9 + NH4NO3  6 CO2 + 7 H2O + 4 N4 + O2
 Kriteria:
- Melibatkan reaksi kimia
- Oksigen utk reaksi terdapat dalam bahan itu sendiri (tanpa oksigen dari udara)
- Handak dapat digunakan dalam lubang ledak
- Reaksi ledakan tidak dapat dipadamkan
- Reaksi sangat cepat (> Kecepatan suara  supersonic); contoh VoDANFO = 4500 m/s
- Shock compression: mempunyai daya dorong sangat tinggi, merobek retakan yang sudah
ada sebelumnya
- Shock wave: bahaya symphatetic detonation, menentukan safety distance
- Ada ledakan (gerakan massa, bunyi dan panas) OHT 25
SEGITIGA DETONASI

OHT 26
KARAKTERISTIK BAHAN
PELEDAK

Karakter fisik
Karakter kinerja detonasi

OHT 27
Densitas (density)
Sensitivitas (sensitivity)
Ketahanan Thd. Air (water resistance)
Kestabilan Kimiawi (chemical stability)
Karakteristik Gas (Fumes characteristics)
OHT 28
 Berat bahan peledak per unit volume diekspresikan dalam satuan
gr/cc
 Densitas bhn.peledak yang tinggi akan lebih mudah menghasilkan
dead pressed (detonasi rendah akibat kehilangan sensitivitas karena
terhambatnya tekanan) dibanding densitas yang rendah
 Loading density adalah berat per meter bhn.peledak didalam kolom
lub.tembak (kg/m)
 Batuan masif - pakai densitas bhn. peledak tinggi
 Batuan berstruktur/lunak - pakai densitas bhn.peledak rendah
 Cartridge count atau stick count adalah jumlah cartridge (bahan
peledak berbentuk pasta atau geli yang sudah dikemas) dengan
ukuran 1¼” x 8” di dalam kotak seberat 50 lb atau 140 dibagi berat
jenis bahan peledak.

OHT 29
• Ukuran tingkat kemudahan inisiasi bhn.peledak atau ukuran
minimal booster yang diperlukan
• Bervariasi tergantung pada kompisisi bhn.peledak, diameter,
temperatur dan tekanan ambient
• High explosive (1,1D) - sensitif terhadap detonator No.8 atau
detonating cord 10 gr/m
• Blasting agent (1,5D) - tdk sensitif terhdp. detonator No.8;
memerlukan booster (primer)
• Beberapa blasting agent sensitif terhadap det.cord dan dapat
mencegah sekuen peledakan tunda downhole

OHT 30
HUBUNGAN DENSITAS DAN
SENSITIVITAS HANDAK
 Densitas kritis terbentuk bila partikel2 pembentuk handak
terlalu rapat, shg tidak terdapat voids sebagai ruang bagi
terbentuknya hot spots agar terjadi detonasi
 Densitas handak berhubungan erat dengan sensitivitasnya
 Deadpressing terbentuk bila voids untuk gas rusak,
misalnya karena tekanan, gelombang kejut, shg mengurangi
sensitivitasnya.

OHT 31
 Kemampuan bhn.peledak untuk melawan air disekitarnya
tanpa kehilangan sensitifitas atau efisiensi
 Ketahanan thd air bhn.peledak bervariasi. ANFO tidak
tahan terhadap air (larut); sedangkan emulsi dan
watergels tahan air
 Fume berwarna coklat-orange dari gas NO menandakan
hasil peledakan yang tidak efisien akibat bhn. peledak
basah
 Ketahanan thd air dapat dilakukan dengan melapisi lub.
ledak atau menggunakan cartridge

OHT 32
• Kemampuan untuk tidak berubah secara kimia dan tetap mem-
pertahankan sensitifitas selama dalam penyimpanan di gudang
dengan kondisi tertentu
• Bhn.peledak yang tdk stabil (mis. NG based) mempunyai
kemampuan stabil lebih pendek dan cepat rusak
• Faktor-faktor yang mempercepat ketdk stabilan kimiawi a.l:
panas, dingin, kelembaban, kualitas bahan baku, kontaminasi,
pengepakan, fasilitas gudang
• Tanda-tanda kerusakan a.l: kristalisasi, penambahan viskositas,
dan penambahan densitas
• Gudang bh.peledak bawah tanah akan mengurangi efek
perubahan temperatur

OHT 33
• Detonasi bhn.peledak menghasilkan gas-gas non-toxic
(CO2, H2O, N2) dan toxic (NO, NO2, CO)
• Gas-gas ini perlu diperhatikan pada peledakan bawah tanah
atau terbuka bila gerakan angin yang rendah
• Faktor-faktor yang menimbulkan gas toxic a.l: letak primer
yang tidak tepat, kurang tertutup, air, komposisi
bhn.peledak tidak baik, timing (sistem tunda) tidak tepat,
dan adanya reaksi dengan batuan (sulfida atau karbonat)

OHT 34
Kekuatan Detonasi (strength)
Kecepatan Detonasi (VOD)
Tekanan Detonasi (detonation pressure)
Tekanan Thd. Lubang Ledak (borehole pressure)
Daya Ledakan (explosive power)
Energi Efektif (effective energy)
OHT 35
KEKUATAN DETONASI
(detonation strenght)
 Absolute Weight Strength (AWS)
 Energi panas maks handak teoritis didasarkan pada campuran kimawinya
 Energi per unit berat handak dalam joules/gram
 AWSANFO adalah 373 kj/gr dengan campuran 94% AN dan 6% FO

 Relative Weight Strength (RWS)


 Adalah kekuatan handak (dalam berat) dibanding dengan ANFO
AWS HANDAK
 RWSHANDAK =
AWS ANFO

 Absolute Bulk Strength (ABS)


 Energi per unit volume, dinyatakan dalam joules/cc
 ABSHANDAK = AWSHANDAK x densitas
 ABS bulk ANFO = 373 kj/gr x 0,85 gr/cc = 317 kj/cc

 Relative Bulk Strength (RBS)


 Adalah kekuatan handak curah (bulk) dibanding ANFO
ABS HANDAK
 RBSHANDAK =
ABS ANFO OHT 36
KECEPATAN DETONASI
(velocity of detonation / VOD)
 Laju rambatan gelombang detonasi sepanjang
handak, satuannya m/s atau fps
 Nilainya bervariasi tergantung diameter, densitas,
ukuran partikel handak. Untuk handak komposit
(non-ideal) tergantung pula pada derajat
keterselubungan (confinement degree)
 Kecepatan ANFO antara 2500 – 4500 m/s tergantung
pada diameter lubang ledak
 Kecep detonasi merupakan komponen utama dari
energi kejut (shock energy) yang menimbulkan
pecahnya batuan
 Kecep detonasi handak harus melebihi kecepatan
suara massa batuan (impedance matching)
 Dapat diukur untuk menentukan handak yang efisien
OHT 37
EFEK KANDUNGAN AIR
TERHADAP VODANFO

OHT 38
TEKANAN DETONASI
(detonation pressure)
 Tekanan yg terjadi disepanjang zona
reaksi peledakan hingga terbentuk reaksi
kimia seimbang sampai ujung handak
yang disebut dgn bidang Chapman-
Jouguet (C-J plane). Umumnya memp
satuan MPa.
 Dari penelitian oleh Cook menggunakan
foto sinar-x, diformulasi tekanan detonasi
sbb:
PD  ρe x VD x U p
ρe x VD 2
PD 
Up  0,25 x VD 4
Dimana: PD = tekanan detonasi, kPa
e = densitas handak, gr/cc
VD = kecep detonasi, m/s

 ANFO dgn densitas 0,85 gr/cc dan VOD


3700 m/s memiliki PD = 2900 MPa

OHT 39
TEKANAN THD LUBANG LEDAK
(borehole pressure)

 Tekanan terhadap dinding


lubang ledak akibat ekspansi
detonasi gas
 Biasanya sekitar 50% dari
tekanan detonasi
 Volume dan laju kecep gas
yang dihasilkan peledakan
mengontrol tumpukan dan
lemparan fragmen batuan

OHT 40
SEKUEN PROSES YANG TERJADI PADA BIDANG HORISONTAL
DARI MASSA BATUAN DI SEKITAR LUBANG LEDAK KETIKA
KOLOM LUBANG LEDAK TERINISIASI

a)

c)

b)

OHT 41
TUGAS 4
 Instruktur memberitahukan bahwa hasil riset
terhadap AWS bahan peledak yang akan
dipakai adalah 405.000 joule/gr. Peserta
diminta mengestimasi strength bahan
peledak tersebut
 Peserta diminta memperagakan cara
memeriksa kepekaan bahan peledak
KLASIFIKASI BAHAN PELEDAK
( BERDASARKAN KEKUATAN LEDAKNYA)
J.J. Manon (1978)

BAHAN PELEDAK

MEKANIK KIMIA NUKLIR

BAHAN PELEDAK KUAT BAHAN PELEDAK LEMAH


(HIGH EXPLOSIVE) (LOW EXPLOSIVE)

PRIMER SEKUNDER PERMISSIBLE NON-PERMISSIBLE

OHT 42
KLASIFIKASI BAHAN PELEDAK
( BERDASARKAN KEKUATAN LEDAKNYA)

1. Menurut R.L. Ash (1962), bahan peledak kimia dibagi menjadi:


 Bahan peledak kuat (high explosive) bila memiliki sifat detonasi atau meledak
dengan kecepatan reaksi antara 5.000 – 24.000 fps (1.650 – 8.000 m/s)
 Bahan peledak lemah (low explosive) bila memiliki sifat deflagrasi atau
terbakar dengan kecepatan reaksi kurang dari 5.000 fps (1.650 m/s).

2. Menurut Anon (1977), bahan peledak kimia dikelompokkan sbb:

JENIS REAKSI CONTOH


Bahan peledak lemah Deflagrate (terbakar) Black powder
(low explosive)
Bahan peledak kuat Detonate (meledak) NG, TNT, PETN
(high explosive)
Blasting agent Detonate (meledak) ANFO, slurry, emulsi

OHT 43
KLASIFIKASI BAHAN PELEDAK
INDUSTRI
BAHAN PELEDAK
INDUSTRI (Mike Smith, 1988)

BAHAN AGEN BAHAN PELEDAK PENGGANTI


PELEDAK KUAT PELEDAKAN KHUSUS BAHAN PELEDAK

Seismik Compressed air/ gas


TNT ANFO
Trimming
Dinamit Expansion agents
Slurries
Permissible
Gelatine
Emulsi Mechanical methods
Shaped charges
Hybrid ANFO Jet piercing
Binary
Slurry
mixtures LOX Water jets

Liquid OHT 44
• Peserta diminta menentukan jenis bahan peledak
“dummy” yang diberikan Instruktur, meliputi:
– Basis bahan peledak
– Kategori bahan peledak tersebut menurut Kepmen No.
555.K/26/M.PE/1995
– Klasifikasi bahan peledak berdasarkan kecepatan reaksi
dan estimasi VOD nya
• Peserta diminta menentukan jenis bahan peledak
“dummy” tersebut permissible atau bukan.
JENIS HANDAK BERBASIS EMULSI
(kemasan berbentuk dodol/cartridge)

PRODUSEN
SIFAT DAHANA DYNO ICI EXP. SASOL
NOBEL (ORICA) SMX
Merk dagang Dayagel Emulite Seri Seri Emex
magnum Powergel
Desitas, gr/cc 1,25 1,18 – 1,25 1,16 – 1,32 1,12 – 1,24
Berat/karton, kg 20 25 20 --
RWS, % 119 111 98 – 118 74 – 186
RBS, % 183 162 140 – 179 97 – 183
VOD, m/s 4600 – 5600 5000 – 5800 4600 – 5600 4600 – 5600
Diameter, mm 25 – 65 25 – 80 25 – 65 25 – 65
Ketahanan thd air Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik
Penyimpanan, thn 1 1 1 1

OHT 45
KEMASAN HANDAK BERBASIS EMULSI
BUATAN DYNO NOBEL DAN
ICI EXPLOSIVES

OHT 46
BAHAN PELEDAK BERBASIS NG
DU PONT DYNAMITE
Densitas
Merk Dagang Diameter, gr/cc S Handak / VoD, m/s
mm karton
Straight Dynamite (granular) 32 1,37 104 4900
Ammonia Dynamite (granular) 32 1,16 – 1,29 110 – 120 1750 – 4000
Ammonia Dynamite (semi gelatine) 32 0,94 – 1,29 110 – 150 3450 – 4000
Straight Dynamite (gelatine) 32 1,32 107 6000
Ammonia Dynamite (gelatine) 32 1,26 – 1,60 88 – 107 4000 – 6000
Ammonia Granular (permissible) 32 0,85 – 1,15 120 – 165 1740 – 2750
Ammonia Gelatine (permissible) 32 1,37 102 5030
ICI EXPLOSIVES (ORICA)
AN Gelignite 60 22 – 32 1,40 130 – 265 3500
AN Gelignite Dynamite 95 25 – 95 1,45 6 – 188 3200
Ajax (permissible / P1) 32 1,50 -- 2500
Dynagex (permissible / P5) 32 1,42 -- 2900
OHT 47
BAHAN PELEDAK BERBASIS
NG DAN PERMITTED
EXPLOSIVE

OHT 48
UNTUK BAHAN PELEDAK BERBASIS
EMULSI ATAU NG SAMA, YAITU:
 Terdapat lelehan berwarna krem
 Diameter cartridge (efektif) berkurang
 Viskositas berkurang
 Ketahanan thd air menurun (dampak negatif)

OHT 49
 UNTUK BAHAN PELEDAK BERBASIS
EMULSI DAN NG CARANYA SAMA, YAITU:
 dimasukkan ke dalam lubang berdiameter
secukupnya dan diledakkan menggunakan
primer kuat.
 Sudah melalui prosedur perijinan yang
ditetapkan Pemerintah setempat

OHT 50
TUGAS 6
 Instruktur menyiapkan “dummy” bahan peledak
peka detonator yang rusak, misalnya powergel,
emulite, anzomex, HDP, atau sejenisnya.
 Peserta diminta menjelaskan tanda-tanda bahan
peledak peka detonator yang rusak.
 Instruktur bertanya kepada peserta apakah bahan
peledak peka detonator rusak tersebut bisa
meledak atau tidak.
 Bagaimana cara memusnahkannya

Anda mungkin juga menyukai