Kuliah-1
Mekanika Tanah
Tanah (Soils)
Tanah (Soils) adalah kumpulan partikel mineral, dan
bersama dengan udara dan / atau air di ruang voids,
mereka membentuk sistem tiga fase.
Sebagian besar permukaan bumi tertutup oleh tanah,
dan banyak digunakan sebagai bahan konstruksi dan
pondasi.
Mekanika tanah adalah cabang keteknikan yang
berhubungan dengan sifat teknik tanah dan perilakunya
di bawah tekanan.
Pembentukan Tanah (SOIL FORMATION)
Proyek rekayasa geoteknik yang khas dimulai dengan penyelidikan lokasi tanah,
batuan, distribusi sesar dan properti batuan dasar di dalam dan di bawah area
yang diminati untuk menentukan properti teknik mereka termasuk bagaimana
mereka akan berinteraksi dengan, pada atau dalam konstruksi yang diusulkan.
Investigasi lokasi diperlukan untuk mendapatkan pemahaman tentang area di atau
di mana rekayasa akan dilakukan. Investigasi dapat mencakup penilaian risiko
terhadap manusia, properti, dan lingkungan dari bahaya alam seperti gempa
bumi, tanah longsor, lubang runtuhan, likuifaksi tanah, aliran puing, dan jatuhnya
batuan.
Pendahuluan
Secara umum, tanah terbentuk oleh pelapukan batuan. Sifat fisik
tanah ditentukan
Terutama oleh mineral yang menyusun partikel tanah dan,
karenanya, batuan tempat ia berasal.
Dalam kuliah ini kita akan membahas hal-hal berikut:
• Pembentukan berbagai jenis batuan yang asalnya dari pemadatan
magma cair mantel bumi.
• Pembentukan tanah dengan pelapukan mekanis dan kimiawi batuan
penentuan distribusi ukuran partikel dalam massa tanah tertentu
• Komposisi mineral lempung, yang memberikan sifat plastis dari suatu
massa tanah
• Bentuk berbagai partikel dalam suatu massa tanah
Siklus Batuan dan Asal daripada Tanah (Soil)
Pelapukan (Weathering)
Pelapukan (Weathering) adalah proses
pemecahan batuan dengan proses mekanis
(dan kimiawi) menjadi potongan-potongan
yang lebih kecil.
Dalam pelapukan kimiawi, mineral batuan asli
diubah menjadi mineral baru melalui reaksi
kimia.
Air dan karbon dioksida dari atmosfer
membentuk asam karbonat, yang bereaksi
dengan mineral batuan yang ada untuk
membentuk mineral baru dan garam terlarut.
Garam terlarut yang ada di air tanah dan asam
organik yang terbentuk dari bahan organik
yang membusuk juga menyebabkan pelapukan
kimiawi.
Contoh pelapukan kimiawi ortoklas untuk membentuk
mineral lempung, silika, dan kalium karbonat terlarut sebagai
berikut:
JENIS-JENIS TANAH (SOIL TYPES)
JENIS-JENIS TANAH (SOIL TYPES)
RESIDUAL SOIL
SEDIMENT SOIL
ALLUVIUM SOIL
LACUSTRINE SOIL
MARINE SOIL
PARTICULAR SOIL
EXPANSIVE SOIL
ORGANIC SOIL
COLLAPSIBLE SOIL
QUICK CLAY
KARAKTERISTIK DASAR
(BASIC CHARACTERISTIC)
• Cohesive Soil
• Non-cohesive Soil
Bina Nusantara
Bina Nusantara
LOOSE SAND
DENSE SAND
Bina Nusantara
Mineral-mineral Pembentuk Batuan (Rock-Forming Minerals),
Batuan (Rocks) dan Struktur Batuan (Rock Structures)
Physical Mechanical
Moisture content Unit weight Specific gravity Gradation Atterberg limit Permeability
Soil classification
Geotechnical engineering
Structural engineering Geotechnical engineering
Pavement engineering Structural engineering
Environmental engineering Pavement engineering
PROFIL TANAH
A Horizon
B Horizon
C Horizon
(Partially weathered parent material)
Contoh ;
a. Colour
b. Grain size
c. Texture, and structure
d. Weathered state
e. ROCK NAME
f. Estimated strength of the rock material
g. Other terms indicating special engineering
characteristics
Comparison of the principal methods of
description of intact rock
Colour X X X
Grain size X X X
Texture and structure X X X
Weathered state X X X
Alteration state X X
Cementation state X
Minor lithological characteristics X X
Mineral type X
ROCK NAME X X X
Estimated strength X X X
Other characteristics and properties x x X
Systematic rock material description
(i) (ii) (iii)
(a) Light pinkish grey Light yellowish brown Light pinkish white
(b) Coarse-grained Fine-grained Medium-grained
(c ) Porphyritic, massive Thickly bedded Foliated
(d) Slightly weathered Fresh Fresh
Slightly kaolinized
(e) Weakly cemented With bands of dark coloured
Ferruginous biotite with preferred
(f) GRANITE QUARTZ SANDSTONE orientation
(g) Very strong Weak GNEISS
(h) Impermeable except Porous Very strong
along joints