PENDAHULUAN
Mineral adalah suatu zat padat yang terdiri dari unsur atau persenyawaan kimia
kimia dan fisika tertentu dan mempunyai penempatan atom-atom secara beraturan di
dalamnya, atau dikenal sebagai struktur kristal. Mineral terbentuk melalui proses
endapan mineral tersebut antara lain: konsentrasi magmatik, endapan porfiri, endapan
Massive Sulfide), endapan MVT (Mississippi valley type), endapan placer, Residual
merupakan produk dari aktivitas hidrotermal yang berkaitan dengan pengendapan laut
(bawah air) pada gunung berapi yang terdapat di bawah permukaan laut, dimana
mineral-mineral yang terdapat pada endapan ini adalah mineral sulfida. Proses
terjadinya endapan ini adalah saat air laut masuk melalui celah-celah batuan vulkanik
yang aktif dan dipanaskan pada suhu 100-300oC sehingga membawa logam-logam
yang terdapat pada batuan. Kemudian larutan yang panas tadi dimuntahkan kedasar
1
lautan sehingga menjadi endapan sulfida. Endapan Vulcanogenic Massive Sulphide
(VMS) merupakan badan massive stratiform sulfida yang terendapkan dari cairan
magmatiik hidrotiermal yang dicampur dengan air laut, pada atau tepat di bawah dasar
laut, yang umumnya terkait dengan keberadaan gunung berapi vulkanik. Endapan
VMS dibagi menjadi 4 berdasarkan pada litologi footwall dan sistem geoteknik yaitu ;
Di lapangan tipe endapan VMS yang di jumpai yaitu tipe kuroko, dimana tipe
kuroko ini adalah endapan terzona, massive logam dasar dengan stratiformasi
sedimen-volcano yang didominasi oleh lava, tufa, felsic, dan batuan intrusi dari umur
berhubungan dengan aktifitas volkanik bawah laut selama periode Miosen, 13-13,5
penjelasan latar belakang di atas yaitu, agar kita sebagai mahasiswa dapat mengetahui
jenis mineral, tipe endapan, zona mineralisasi dan alterasinya saat berada di lapangan.
Rumusan masalah pada kuliah lapangan Genesis Cebakan Mineral dan Batubara
kuroko?
3. Apa saja mineral yang dihasilkan dari alterasi endapan VMS (Vulcanogenic
2
1.3 Tujuan Praktikum
tipe kuroko.
Secara geografis, wilayah desa Sangkaropi, Toraja Utara terletak pada 119570-
sebelah utara dari kota Makassar dengan waktu tempuh selama 12 jam melalui
Gowa pada tanggal 21 April 2017 dengan menggunakan 3 bus untuk mahasiswa dan 1
mobil rental untuk dosen. Keberangkatan dimulai pada pukul 08.00 WITA menuju
Toraja Utara. Tiba setikar pukul 22.15 WITA di penginapan, keesokkan harinya
dilanjutkan perlajanan menuju PT. Makale Toraja Mining waktu tempuh sekitar 1 jam
untuk sampai di lokasi penelitian dan berakhir sekitar pukul 15.45 WITA, kemudian
kembali ke penginapan, pukul 18.09 WITA perjalan untuk kembali ke gowa dan
Berikut merupakan peta tunjuk lokasi dari lokasi penelitian di Desa Sangkaropi,
3
Gambar 1.1 Peta Tunjuk Lokasi Daerah Penelitian
Sangkaropi, Toraja.
1. Tetsuo Yoshida, Chairullah Hasbullah dan Tohru Ohtagaki pada tahun 1982,
2. Embang Popang Samuel pada tahun 1996, geologi dan zonasi biostratigrafi
3. Jumhani dan Hillman pada tahun 1979, meneliti tentang urutan stratigrafi
4. Sakae Ichihara, Ir. Yahya Sunarya dan Ir. Koswara Yudawinata pada tahun
4
5. Van Bemmelen pada tahun 1949 dan 1970, membahas mengenai kondisi
7. Sukmana dan Simpwee pada tahun 2002, membahas tentang inventarisasi dan
9. Bemlen (1946) daerah Tanah Toraja ini termasuk lengan Selatan Sulawesi
Selatan yang secara fisiografi terbagi dua bagian yaitu lengan Selatan bagian
10. Rab Sukamto (1982) Daearah Sulawesi ini dapat dibagi mejadi tiga Mandala
Geologi, yaitu Mandala Sulawesi Barat, Mandala Sulawesi Timur serta Mandala