Anda di halaman 1dari 15

ASSIGNMENT

Erni Febrina Harahap


Assignment
Dalam dunia usaha
(bisnis) dan industri,
manajemen sering Metode Hungarian
menghadapi masalah (Hungarian method)
yang berhubungan merupakan salah satu dari
dengan penugasan
optimal dari bermacam-
beberapa teknik
macam sumber yang pemecahan yang tersedia
produktif atau personalia untuk masalah penugasan.
yang mempunyai tingkat Metode ini dikembangkan
efisiensi yang berbeda- oleh seorang ahli
beda untuk tugas-tugas matematika
yang berbeda-beda pula. berkebangsaan Hungaria
yang bernama D. Konig
tahun 1916.
Untuk dapat menerapkan metode Hungarian, jumlah sumber yang
ditugaskan harus sama persis dengan jumlah tugas yang akan diselesaikan.
Setiap sumber harus ditugaskan hanya untuk satu tugas.
Masalah penugasan mencakup sejumlah n sumber yang mempunyai n
tugas.

Ada n! (n factorial) penugasan yang mungkin dalam suatu masalah karena


perpasangan satu-satu.
Hal ini dapat dijelaskan dengan bentuk matriks segi empat, dimana
barisnya menunjukkan sumber dan kolomnya menunjukkan tugas-tugas.

  𝑚 𝑛  𝑚 𝑛
❑ ❑
𝑍 =∑ ∑ 𝐶 𝑋𝑖𝑗 𝑖𝑗 ∑ 𝑋𝑖𝑗=∑ 𝑋𝑖𝑗=1 𝑑𝑎𝑛 𝑋𝑖𝑗 ≥ 0 ¿ ¿ ¿
𝑖=1 𝑗=1 𝑖 −1 𝑗=1
Masalah Minimisasi

Suatu perusahaan kecil mempunyai 4 pekerjaan yang berbeda yang


harus dikerjakan 4 karyawan.
Biaya penugasan seorang karyawan untuk pekerjaan yang berbeda
adalah berbeda karena sifat pekerjaan berbeda-beda.
Setiap karyawan memiliki tingkat keterampilan, pengalaman kerja, dan
latar belakang pendidikan serta latihan yang berbeda pula. Sehingga
biaya penyelesaian pekerjaan yang sama oleh para karyawan yang
berlainan juga berbeda.

Matriks Biaya (Rp.000)


Pekerjaan/Karyawan I II III IV
A 15 20 18 22
B 14 16 21 17
C 25 20 23 20
D 17 18 18 16
Karena metode penugasan Hungarian mensyaratkan perpasangan
satu-satu, maka ada 4! (4x3x2x1=24) kemungkinan penugasan.

Langkahnya :
1. Mengubah matriks biaya menjadi matriks opportunity cost. Dengan
memilih elemen terkecil dari setiap baris dari matriks biaya awal untuk
mengurangi seluruh elemen (bilangan) dalam setiap baris.

Reduced cost Matrix


Pekerjaan/Karyawan I II III IV
A 0 5 3 7
B 0 2 7 3
C 5 0 3 0
D 1 2 2 0
2. Reduced-cost matrix tadi dikurangi untuk mendapatkan total
opportunity cost matrix.
Dengan memilih elemen terkecil dari setiap kolom pada reduced-cost
matrix untuk mengurangi setiap elemen dalam kolom-kolom tersebut.
Pada contoh ini dilakukan pada kolom 3 karena semua kolom lainnya
telah mempunyai elemen yang bernilai nol. Bila langkah pertama telah
menghasilkan paling sedikit satu nilai nol pada setiap kolom, langkah
kedua ini dapat dihilangkan.

Total Opportunity Cost Matrix


Pekerjaan/Karyawan I II III IV
A 0 5 1 7
B 0 2 5 3
C 5 0 1 0
D 1 2 0 0
3. Mencari skedul penugasan dengan suatu total opportunity-cost nol.

Dibutuhkan 4 “independent zeros” dalam matrix. Artinya setiap karyawan


harus ditugaskan hanya untuk satu pekerjaan dengan opportunity-cost nol;
setiap pekerjaan harus diselesaikan hanya oleh satu karyawan. Prosedur test
optimalisasi adalah dengan menarik sejumlah minimum garis horizontal
dan/atau vertikal untuk meliput seluruh elemen bernilai nol dalam total
opportunity-cost matrix. Bila jumlah garis sama dengan jumlah baris atau
kolom penugasan optimal adalah feasible. Bila belum sama maka matrix harus
direvisi.

Test for Optimality


Pekerjaan/Karyawan I II III IV
A 0 5 1 7
B 0 2 5 3
C 5 0 1 0
D 1 2 0 0
4. Merevisi total opportunity cost matrix.
Pilih elemen terkecil yang belum terliput garis (opportunity cost
terendah, dalam contoh = 1) untuk mengurangi seluruh elemen yang
belum terliput. Kemudian tambahkan dengan jumlah yang sama (nilai
elemen terkecil) pada seluruh elemen-elemen yang mempunyai dua
garis yang saling bersilangan (5 pada baris C dan 1 pada baris D)

Revised Matrix dan Test for Optimality

Pekerjaan/Karyawan I II III IV

A 0 4 0 6
B 0 1 4 2
C 6 0 1 0
D 2 2 0 0
5. Dibutuhkan 4 garis untuk meliput seluruh nilai nol atau sama
dengan jumlah baris atau kolom, sehingga matrix penugasan
optimal telah tercapai.
Karyawan B ditugaskan untuk pekerjaan I karena baris B hanya
memiliki 1 nol. Kolom II berisi 1 nol pada baris C, jadi karyawan C
ditugaskan di II. Karyawan A ditugaskan di III, karena pekerjaan I
telah ditugaskan ke B. Karyawan D ditugaskan untuk pekerjaan IV.

Skedul Penugasan  
A - III Rp. 18
B-I Rp. 14
C - II Rp. 20
D - IV Rp. 16
  Rp. 68
Jumlah Pekerjaan tidak sama dengan jumlah karyawan

Untuk memenuhi persyaratan suatu matrix segi empat, dan bila terdapat
jumlah pekerjaan lebih besar dari jumlah karyawan, maka harus
ditambahkan suatu karyawan semu (dummy worker). Biaya semu adalah
sama dengan nol, karna tidak akan terjadi biaya bila suatu pekerjaan
ditugaskan ke karyawan semu. Sebaliknya bila jumlah karyawan lebih besar
dari jumlah pekerjaan, maka harus ditambahkan pekerjaaan semu (dummy
job). Contoh berikut….
Jumlah Pekerjaan Lebih Besar dari Jumlah Karyawan
Pekerjaan/Karyaw
an I II III IV V
A 15 20 18 22 21
B 14 16 21 17 15
C 25 20 23 20 17
D 17 18 18 16 18
E 0 0 0 0 0
Masalah Maksimisasi
Dalam maksimisasi matrix elemen menunjukkan tingkat keuntungan
(indeks produktivitas). Efektifitas pelaksanaan tugas oleh karyawan
individu diukur dengan jumlah kontribusi keuntungan.

Matrix Keuntungan
Pekerjaan/Karyawan I II III IV V
A 10 12 10 8 15
B 14 10 9 15 13
C 9 8 7 8 12
D 13 15 8 16 11
E 10 13 14 11 17
Langkah-langkahnya ;
1. Mengubah matrix keuntungan menjadi matrix opportunity-loss.
Dalam hal ini A menyumbang keuntungan tertinggi Rp. 15 bila
ditugaskan di pekerjaan V. Bila A ditugaskan di pekerjaan I
(kontribusi keuntungan 10, dan 5 sebagai opportunity loss). Seluruh
elemen dalam setiap baris harus dikurangi dengan nilai maksimum
dalam baris yang sama.

Matrix Opportunity Loss


Pekerjaan/Karyawan I II III IV V
A 5 3 5 7 0
B 1 5 6 0 2
C 3 4 5 4 0
D 3 1 8 0 5
E 7 4 3 6 0
2. Meminimumkan opportunity loss
Hal ini akan memaksimumkan kontribusi keuntungan total.
Caranya dengan pengurangan seluruh elemen dalam
setiap kolom dengan elemen terkecil dari kolom tersebut.

Matrix Total Opportunity Loss


Pekerjaan/Karyawan I II III IV V
A 4 2 2 7 0
B 0 4 3 0 2
C 2 3 2 4 0
D 2 0 5 0 5
E 6 3 0 6 0
3. Seluruh elemen bernilai nol belum dapat diliput dengan 4 garis
maka diperlukan mengurangi seluruh elemen yang belum terliput
dengan elemen yang terkecil (lihat langkah 4).

Tabel Optimal
Pekerjaan/Karyawan I II III IV V
A 2 0 0 5 0
B 0 4 3 0 4
C 0 1 0 2 0
D 2 0 5 0 7
E 6 3 0 6 2
Skedul penugasan optimal dan keuntungan total untuk dua
alternatif penyelesaian…

Skedul Penugasan 1 Keuntungan Skedul P 2 Keuntungan

A - II 12 A-V 15
B-I 14 B - IV 15
C-V 12 C-I 9
D - IV 16 D - II 15
E - III 14 E - III 14
  68   68

Anda mungkin juga menyukai