Menurut hasil regrestrasi dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten penduduk
sampai dengan bulan Mei 2012 jumlah penduduk Kabupaten Mojokerto berjumlah 1.123.239.
Jumlah penduduk laki-laki 565.131 sedang jumlah penduduk perempuan 558.108, sek rasio
penduduk Kabupaten Mojokerto sampai dengan bulan Mei 2012 adalah 1,013 hal ini berarti
bahwa penduduk laki-laki Kabupaten Mojokerto lebih banyak dibanding perempuan.
Kepadatan penduduk rata Kabupaten Mojokerto sampai dengan bulan Mei 2012 adalah 1.622,83
jiwa setiap km2.
http://www.mojokertokab.go.id/mjk/src/index.php?hf=560&submenu=penduduk
"Tahun 2013 diperkirakan penduduk Indonesia capai 250 juta," kata Deputi Bidang Keluarga
Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN Sudibyo Alimoeso
Angka yang cukup tinggi ini dinilai Sudibyo disebabkan oleh beberapa faktor penting. Menurut
Sudibyo, situasi kependudukan Indonesia dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu Kuantitas, Kualitas
dan Dinamika.
Secara Kualitas, Sudibyo menilai bukan hanya pengaruh jumlah saja yang mempengaruhi laju
pertumbuhan penduduk tetapi juga secara struktur dan penyebaran.
"Jumlah penduduk Indonesia tahun 2012 sekitar 230 juta jiwa. Untuk mengetahui pengaruh
pertumbuhan penduduk bukan hanya berdasarkan faktor jumlah tapi juga struktur dan
persebaran," jelas Sudibyo.
Struktur ini dipengaruhi oleh Triple Burden, yaitu jumlah usia sekolah dan balita sebesar
28,87%, angkatan kerja 63,54%, dan lansia (lanjut usia) mencapai 7,59%. Sudibyo menilai kalau
jumlah ini akan terus meningkat terutama lansia yang saat ini sudah menembus angka 17 juta
jiwa.
Kemudian, faktor lainnya dalam kuantitatif adalah pesebaran. Menurut Sudibyo, penyebaran
penduduk Indonesia masih terfokus di pulau Jawa.
"Penyebaran penduduk Indonesia masih menggunakan data sensus tahun 2010, masih konsen di
pulau Jawa. Walaupun otonomi sudah dilakukan selama 10 tahun sejak tahun 2000 hingga 2010,
hanya sekitar 2% orang Jawa yang pergi keluar pulau lain seperti Papua dan Sumatera," jelas
Sudibyo yang ditemui di Kantor BKKBN, Senin (25/2/2013).
Sementara itu, faktor lainnya selain kuantitas adalah kualitas yang mencakup kesehatan,
pendidikan, ekonomi, dan sosial budaya.
"Hal ini juga penting karena Indonesia masih berada di urutan 124 dari 187 untuk kualitas
Sumber Daya Manusia," ungkapnya.
Setelah mengetahui faktor tersebut, Sudibyo menyampaikan kalau masalah dalam kependudukan
di Indonesia ini adalah tingkat fertilitas dan mortalitas yang masih stagnan.
"Angka kelahiran dan kematian bayi yang terus meningkat tidak sejalan dengan pasangan yang
menggunakan program Keluarga Berencana," jelasnya.
Hal ini dibuktikan dengan data unmeet need (kenaikan jumlah pasangan yang sudah tidak ingin
menggunakan KB lagi, tapi fasilitasnya tidak terlayani dengan baik). Kenaikan ini menurut
Sudibyo untuk di Jakarta masih tinggi.
Untuk itu, BKKBN berharap kedepannya bisa meningkatkan dan pemerataan akses pelayanan
KB, khususnya untuk sinkronisasi kebijakan antara program KB dengan sektor pembangunan
lainnya. (Fit/Igw)
http://health.liputan6.com/read/521272/bkkbn-tahun-ini-penduduk-indonesia-capai-250-juta-jiwa
Belum Diperiksa
Singkatan BKKBN
Situs web
http://www.bkkbn.go.id
l•b•s
BKKBN pernah sukses dengan slogan dua anak cukup, laki-laki perempuan sama saja. Namun,
untuk menghormati hak asasi manusia, kini BKKBN memiliki slogan dua anak lebih baik.
Tugas
Melaksanakan tugas pemerintahan dibidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Fungsi
1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang Keluarga Berencana dan Keluarga
Sejahtera.
2. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BKKBN.
3. Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah, swasta, LSOM dan masyarakat
dibidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera.
4. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum dibidang perencanaan umum,
ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum,
persandian, perlengkapan dan rumah tangga.
Kewenangan
1. Penyusunan rencana nasional secara makro dibidangnya.
2. Perumusan kebijakan dibidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro.
3. Perumusan kebijakan pengendalian angka kelahiran dan penurunan angka kematian ibu, bayi
dan anak.
4. Penetapan sistem informasi dibidangnya.
5. Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu :
http://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_Pemerintah_Non_Departemen