Anda di halaman 1dari 17

RENCANA USULAN

KEGIATAN (RUK) 201


PROGRAM P2MHIV
8

TAHUN

KATA PENGANTAR

PUSKESMAS KREJENGAN
JALAN RAYA KREJENGAN NO. 82

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat ALLAH SWT, karena dengan rahmat dan
karuniaNya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan RUK ini.Tidak lupa kami
ucapkan kami kepada Kepala Puskesmas Krejengan sebagai pembimbing dan teman-teman yang
telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan RUK ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan RUK ini jauh dari sempurna dan masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran membangun dari
pembaca.
Dan semoga dengan selesainya RUK ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-
teman.Amin.

Probolinnggo, Januari 2017

Penyusun RUK
Penanggung Jawab Program P2M

Yayuk Indah Wahyuni

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Tujuan pembangunan kesehatan, maka penyelenggaraan upaya kesehatan perlu
memperhatikan kebijakan umum, diantaranya adalah peningkatan upaya kesehatan melalui
pencegahan dan pengurangan angka kesakitan (morbiditas), angka kematian (mortalitas)
dan kecacatan dalam masyarakat terutama pada bayi, anak balita dan wanita hamil,
melahirkan dan masa nifas melalui upaya peningkatan (promosi) hidup sehat, pencegahan
dan pemberantasan penyakit menular serta pengobatan dan rehabilitasi.
(http://www.litbang.depkes.go.id)

HIV merupakan masalah dan tantangan serius terhadap kesehatan masyarakat di


dunia.Pada tahun 2007 jumlah ODHA di seluruh dunia di perkirakan sudah mencapai 33,2
juta.Setiap hari, lebih 6800 orang terinfeksi HIV dan lebih dari 5700 meninggal karena
AIDS,yang disebabkan terutama kurangnya akses terhadap pelayanan pengobatan dan
pencegahan HIV.(Modul KTHIV,2013)

Di Indonesia di laporkan 9.793 kasus HIV baru dan tahun 2012 dilaporkan 21.511
kasus HIV baru.Sebagian besar kasus HIV dan AIDS terjadi pada kelompok perilaku
risiko tinggi.Pemerintah dan tuntutan masyarakat terhadap tuntutan akses dan ketersediaan
layanan harus mendapatkan perhatian dan komitmen yang memadai agar dapat
berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan.

1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan umum :
Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat
1.2.2 Tujuan khusus :
a. Menyadarkan masyarakat terhadap masalah penyakit HIV/AIDS yang ada di
masyarakat
b. Memberikan pelayanan HIV/AIDS yang bermutu pada masyarakat
c. Memberdayakan masyarakat dalam penyelenggaraan upaya pengendalian penyakit
HIV/AIDS
1.3 RUANG LINGKUP
Perencanaan Program P2HIV/AIDS yang tertuang dalam RUK Program
Kesehatan P2HIV/AIDS Puskesmas Krejengan hanya berlaku dalam ruang lingkup
wilayah kerja puskesmas Krejengan dimana puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta
pusat pelayanan kesehatan strata pertama.Dalam rangka mencapai fungsi puskesmas
tersebut, puskesmas Krejengan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam
Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan.

3
BAB II
ANALISIS SITUASI

2.1 DATA UMUM


Nomor Kode Puskesmas : 23
Nama Puskesmas : KREJENGAN
Kecamatan : KREJENGAN
Kabupaten : PROBOLINGGO
Propinsi : JAWA TIMUR
Tahun : 2016

2.1.1 DATA WILAYAH


Puskesmas Krejengan terletak di wilayah Kecamatan Krejengan Kabupaten
Probolinggo yang berada di sebelah tenggara Kecamatan Krejengan serta berada pada
ketinggian 10 sampai 50 meter diatas permukaan air laut.Kecamatan Krejengan berada di
wilayah timur Kabupaten Probolinggo dengan luas sebesar 34,458 km2 dan memiliki batas :
 Barat dengan Kecamatan Pajarakan
 Utara dengan Kecamatan Kraksaan
 Timur dengan Kecamatan Besuk
 Selatan dengan Kecamatan Gading
Seperti dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 1. Peta Wilayah Kecamatan Krejengan

4
2.1.2 DATA DEMOGRAFI
Kependudukan dikaitkan dengan kepadatan (per km2 dan per RT) serta Sex Ratio di
Kecamatan Krejengan, dengan rincian sebagai berikut:

No Desa Luas Pendudu Kepadatan Rumah L P Sex


(km2) k Tangga Ratio
1 Opo-opo 4,49 4.568 1.018 1.321 2.265 2.303 98,3
2 Rawan 1,33 1.290 974 339 620 670 92,5
3 Seboroh 1,37 1.443 1.054 393 716 727 98,5
4 Karangren 1,86 1.904 1.023 542 910 994 91,5
5 Kedung Caluk 3,44 3.274 952 850 1.605 1.669 96,2
6 Sokaan 3,04 4.389 1.443 1.091 2.187 2.202 99,3
7 Dawuhan 1,92 2.635 1.369 715 1.297 1.338 96,9
8 Gebangan 2,42 2.484 1.027 642 1.209 1.275 94,8
9 Widoro 0,91 1.153 1.267 288 569 584 97,4
10 Sbr. Katimoho 2,48 2.745 1.108 743 1.348 1.397 96,5
11 Krejengan 1,49 2.284 1.529 665 1.094 1.190 91,9
12 Kamal Kuning 1,18 1.522 1.292 453 734 788 93,1
13 Tanjung Sari 0,81 1.503 1.858 408 759 744 102,0
14 Patemon 1,64 3.167 1.935 922 1.595 1.572 101,5
15 Temenggungan 1,76 2.576 1.462 685 1.224 1.352 90,5
16 Jati Urip 3,04 2.904 956 866 1.416 1.488 95,2
17 Sentong 1,59 2.615 1.641 754 1.290 1.325 97,4
Total 34,77 42.456 1.221 11.677 20.838 21.618 96,4
Sumber Data : Dokumen Kecamatan Krejengan Dalam Angka Tahun 2013

Dapat disimpulkan dari table diatas desa yang paling luas wilayahnya adalah Desa
Opo-opo dengan luas 4,49 KM2 sedangkan yang paling kecil daerahnya adalah Desa
Tanjungsari dengan luas 0,81 KM2. Untuk kepadatan penduduk terdapat 1.221 jiwa dengan
kepadatan tertinggi di desa Patemon (1985 jiwa) dan terendah di desa Kedung Caluk (952
jiwa). Sedangkan untuk jumlah penduduk 42.456 jiwa dengan jumlah penduduk tertinggi di
desa Opo-opo (4.568 jiwa) dan terendah di desa Widoro (1.153 jiwa).

5
a. Jumlah Penduduk dan Perkembangan Penduduk

Jumlah penduduk tiap golongan umur di Kecamatan Krejengan dapat dilihat pada
gambar berikut:

75+ 640
295
554
308 70-74

65-69 640
549

60-64 721
733

55-59 955
1.027

50-54 1,262
1.243

45-49 1,539
1.571

40-44 1,824
1.784

35-39 1,701
1.779

30-34 1,851
1.605

25-29 1,634
1.582

20-24 1,572
1.411

15-19 1,533
1.616

10-14 1,905
1.903

5-9 1,672
1.775

0-4 1,615
1.657
-2,500 -2,000 -1,500 -1,000 -500 0 500 1,000 1,500 2,000 2,500

Sumber Data : Dokumen Kecamatan Krejengan Dalam Angka Tahun 2013

Bentuk piramida penduduk mendekati stationer, meskipun demikian masih cukup banyak
usia muda pada dasar piramida yang menyatakan bahwa penduduk di Kecamatan Krejengan lebih
banyak pada usia muda dan usia dewasa.

b. Angka Kelahiran Kasar (CBR) dan Angka Kematian Kasar (CDR)

Angka kelahiran kasar dan angka kematian kasardi Kecamatan Krejengan dapat
dilihat pada tabel berikut:

No Desa Penduduk( Jumlah CBR Jumlah CDR


Juni 2014) Kelahiran Kematian
1. Opo-opo 4.568 42 9,19 29 6,35
2. Rawan 1.290 13 10,08 13 10,08
3. Seboroh 1.443 12 8,32 12 8,32

6
4. Karangren 1.904 16 8,40 17 8,93
5. Kedung Caluk 3.274 36 11,00 25 7,64
6. Sokaan 4.389 42 9,57 31 7,06
7. Dawuhan 2.635 25 9,49 17 6,45
8. Gebangan 2.484 30 12,08 19 7,65
9. Widoro 1.153 10 8,67 12 10,41
10. Sumber Katimoho 2.745 30 10,93 20 7,29
11. Krejengan 2.284 32 14,01 18 7,88
12. Kamal Kuning 1.522 13 8,54 10 6,57
13. Tanjung Sari 1.503 15 9,98 12 7,98
14. Patemon 3.167 31 9,79 24 7,58
15. Temenggungan 2.576 28 10,87 23 8,93
16. Jati Urip 2.904 32 11,02 26 8,95
17. Sentong 2.615 28 10,71 21 8,03
KECAMATAN 42.456 435 10,25 329 7,75

Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate) sebesar 10,25 dalam 1000 penduduk,
tertinggi di desa Krejengan 14,01 permil dan terendah di desa Seboroh 8,32 permil. Sedangkan
Angka kematian kasar (Crude Death Rate) sebesar 7,75 dalam 1000 penduduk tertinggi di
desa Widoro 10,41 permil dan terendah di desa Opo-opo 6,35 permil.
c. Angka Tingkat Pendidikan

Masih banyak penduduk di Kecamatan Krejengan yang belum mengenyam bangku


sekolah (3791 jiwa, 21,01%) dan yang belum menamatkan SD sebanyak 4105 jiwa
(22,75%), seperti dapat dilihat pada diagram berikut:

Tamat SD
36,03%

SMP
15,16%
Tidak Tamat SD
22,05%

SMA
Belum Tamat SD 11,48%
14,91% Akademi/PT
0,37%
7
d. Mata Pencaharian Penduduk Krejengan
Pertanian mendominasi mata pencaharian penduduk kecamatan krejengan, baik
bagi yang menggarap sendiri lahan miliknya maupun yang bekerja sebagai buruh (82,17%),
seperti dapat dilihat pada diagram berikut:
Pedagang
6,64%

T. Kayu / T.
Bangunan
3,24%

Jasa Angkutan
3,53%

Jasa
2,14%

Pensiunan
0,64%
Petani + Buruh
82,17%

TNI / POLRI
0,20%
PNS
1,44%

e. Tingkat Kesejahteraan Penduduk Krejengan


Angka keluarga pra sejahtera masih cukup tinggi 43,31% ditambah yang mendekati
kemiskinan (near poor) Keluarga Sejahtera I (29,38%). Sehingga hampir 75% penduduk berada
di bawah garis kemiskinan, seperti dapat dilihat pada diagram berikut:

KS I
29,38%

praKS
43,31%

KS II
18,42%

KS III+ KS III
1,46% 7,43%

8
Sedangkan tingkat kesejahteraan masyarakat yang berada di Pra Keluarga Sejahtera dan
Keluarga Sejahtera I (dibawah garis kemiskinan) di Kecamatan Krejengan dilihat dari jumlah
masyarakat di tiap desa, dapat dilihat pada diagram batang berikut:

700

Pra KS
638

600
KS-1
500
459

459

444

400
387

300
309

311
307

298
291
286

284
243
200

233

229

228

227
212
208

190

147

145

145
146

145
100

132

129
127

127
113
108
102

82
62
0
Temenggungan

Jati Urip
Kedung Caluk

Tanjung Sari
Sokaan

Kamal Kuning
Opo-opo

Gebangan
Karangren

Sentong

Krejengan

Seboroh

Widoro
Dawuhan

Sumber Katimoho

Rawan
Patemon

Tingkat kemiskinan di Kecamatan Krejengan masih berkisar 60-70%.Pada grafik di atas


tidak dipisahkan antara KS1 yang dengan alasan ekonomi dan tidak.PraKS paling banyak berada
di desa Opo-opo (639 jiwa) dan paling sedikit di desa Widoro (127 jiwa)

Selain itu, tingkat kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Krejengan juga dapat dilihat
dari jumlah penduduk yang menjadi peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat atau yang lebih
dikenal Jaminan Kesehatan Nasional, seperti dapat dilihat dari tabel berikut:

Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Miskin

4500
3896

4000
3357

3500
2972
2961

2684
2657

3000
2408
2361

2298

2500
2093

2065
2052

1997
1911
1853

1795
1723

1657

2000
1636

1591
1527

1482
1380
1332
1289
1261

1260

1500
1123

866
859
847

833

1000
737
360

500
0
PA PB PC PD PE PF PG PH PI PJ PK PL PM PN PO PP PQ

9
f. Jumlah dan Jenis Tenaga Kesehatan di Puskesmas Krejengan
Jenis dan jumlah ketenagaan yang ada di Puskesmas Krejengan tahun 2015 dapat
dilihat pada tabel berikut :

JUMLAH
NO
JENIS TENAGA KESEHATAN PNS NON PNS JUMLAH
.
L P L P
1 Dokter 1 1 0 0 2
2 Perawat 1 1 0 0 2
3 Dokter Gigi dan perawat gigi 0 1 0 1 2
4 Bidan 0 4 0 0 4
5 Sanitarian 0 0 0 0 0
6 Nutrisionis 0 0 0 1 1
7 Pembantu Bidan 0 0 0 0 0
8 Pelaksana Imunisasi 0 0 0 0 0
9 Pelaksana loket 1 0 0 1 2
10 Pranata Labkes 1 0 0 0 1
11 Pranata Komputer 0 0 0 0 0
12 Apoteker dan Pelaksana obat 0 2 0 0 2
13 Tata Usaha 1 1 1 1 4
14 Pramu 0 0 2 3 5
15 Perawat UGD dan Ranap 0 2 7 2 11
16 Perawat PUSTU 1 1 0 4 6
17 Bidan di Desa 0 10 0 5 15
JUMLAH : 6 23 10 18 57

10
BAB III
HASIL ANALISIS

3.1 IDENTIFIKASI MASALAH


Adapun identifikasi maslah dapat dilihat dari hasil pencapaian program Kesehatan
P2MHIV/AIDS pada tahun 2016 dapat dilihat pada table berikut :

TABEL 2. IDENTIFIKASI MASALAH PROGRAM HIV/AIDS TH 2016

Target Capaian
No Indikator Selisih
(%) (%)
Prevalensi penderita HIV/AIDS,IMS 1,5 1,7 0,2
1
Prosentase ODHA yang mendapat ARV 50% 100% 50
2

3.2 PENETAPAN PRIORITAS MASALAH


Berdasarkan dari analisis penentuan permasalahan diatas maka perlu ditentukan prioritas
masalah agar terwujud pelaksanaan kegiatan yang menganut prinsip efektif, efesien,
proporsional serta rasional dengan mengunakan alat analisis manajemen yaitu: USG (Urgensi
Seriousness Growth) sebagai berikut:
N KRITERIA MASALAH
O Prevalensi penderita Prosentase ODHA mendapat
HIV/AIDS,IMS ARV
1. Urgency (U) 3 3
2. Seriousness (S) 3 2
3. Growth (G) 3 2
TOTAL UXSXG 27 12
Rangking 1 2

Tabel3 Penentuan Prioritas Masalah

Prioritas Masalah : Angka kesakitan HIV/AIDS,IMS melebihi target hanya belum semua sasaran
mau melakukan pemeriksaan rapid
Prioritas nomor dua : ODHA sudah mendapat ARV semua hanya ada beberapa ODHA yang
kadang putus minum obat

11
BAB IV
RUMUSAN MASALAH

Dari hasil analisis situasi dan hasil capaian 2016, maka dapat dirumuskan permasalahan
dari program HIV/AIDS di Puskesmas Krejengan adalah Dari hasil analisa USG terhadap 2
permasalahan yang ada di Puskesmas Krejengan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut : Angka kesakitan HIV/AIDS,IMS mencapai target hanya belum semua sasaran mau
melakukan pemeriksaan rapid di Puskesmas Krejengan pada tahun 2016.

1.1 PENENTUAN AKAR PENYEBAB MASALAH

Dari rumusan masalah tersebut dapat diinventarisir penyebab dari masalah tersebut, yaitu:
1. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang HIV/AIDS
2. Peran kelompok peduli HIV/AIDS belum maksimal

4.2 MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH


Upaya pencarian akar penyebab masalah dengan menelusuri faktor penyebab yang
berpengaruh terhadap masalah tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung
dengan menggunakan alat analisis Ishikawa atau diagram tulang ikan (Fish Bone Diagram).
Beberapa akar penyebab masalah tersebut dikelompokkan dalam faktor Man (manusia),
Money (dana), Material (bahan), Methode (metode), Equipment (alat) dan Environment
(lingkungan) yang dapat dilihat dalam diagram berikut:

12
Beberapa faktor akar penyebab masalah tersebut dianalisa dengan menggunakan diagram tulang ikan (Fish bone analysis) yang dapat dilihat sebagai berikut :
Metode
Dana Bahan
Penawaran
pemeriksaan rapid Petugas laborat hanya 1
masih menggunakan orang
PITC

Alokasi dana terpakai Kurang informasi ttg Koordinasi antar


keperluan puskesmas penyakit HIV/AIDS program kurang
lainnya Peran serta kelompok peduli
HIV/AIDS belum maksimal

Belum semua sasaran melakukan


pemeriksaan rapid

Diskriminasi ODHA di
Kelompok peduli Petugas masyarakat
HIV/AIDS tidak aktif pemegang
program Kurang pengetahuan
merangkap masy ttg penyakit
HIV/AIDS

Tingkat pendidikan
yang rendah

Manusia Lingkungan

13
BAB V
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

5.1 MENENTUKAN PRIORITAS PEMECAHAN MASALAH


Setelah penyebab masalah prioritas terpilih maka tahap selanjutnya perlu dicari alternatif
pemecahan masalah dengan menggunakan analisis USG sebagai berikut
Tabel 4. Analisa USG untuk Menentukan Prioritas Pemecahan Masalah
TIM
NO Penyebab Masalah TOTAL
1 2 3
Kelompok peduli HIV/AIDS tidak
1. 3 4 3 10
aktif
2. Koordinasi antar program kurang 2 2 1 5
Kurang pengetahuan masyarakat
3. 2 3 2 7
tentang penyakit HIV/AIDS

Dari hasil analisis NGT maka diperoleh prioritas penyebab masalah, yaitu Petugas kurang aktif
dalam pendekatan ke masyarakat.

HASIL RANGKING
PEMECAHAN
NO MasalahPrioritas U S G UXSX
MASALAH
G
3 3 3 27 II
Memberikan reward kader yang

Kelompok peduli aktif

1. HIV/AIDS tidak
aktif 4 4 5 80 I

Pembinaan kelompok peduli


HIV/AIDS

Rapat antar program 3 4 4 48 II

2 Koordinasi antar
program kurang Validasi data antar program 4 4 5 80 I

3 Kurang Penyuluhan pada masyarakat 4 4 3 48 I


pengetahuan tentang penyakit HIV/ AIDS
masyarakat
tentang penyakit

14
Pembuatan leaflet HIV 3 3 3 27 II
HIV/AIDS

Dari hasil analisis USG maka diperoleh prioritas pemecahan masalah, yaitu :
1. Pembinaan kelompok peduli HIV/AIDS
2. Validasi data antar program
3. Penyuluhan pada masyarakat tentang penyakit HIV/AIDS

5. 2 PENETAPAN CARA PEMECAHAN MASALAH


Dari prioritas masalah yang telah ditentukan maka langkah selanjutnya yaitu menetapkan
cara menyelesaikan prioritas masalah tersebut dengan menggunakan analisis USG.
Tabel 5 Cara Pemecahan Masalah
NO PRIORITAS PENYEBAB ALTERNATIF PEMECAHAN KET
MASALAH MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MASALAH TERPILIH

Pembinaan kelompok
kelompok
peduli HIV/AIDS
peduli
1 Petugas tidak aktif ke Pembinaan
HIV/AIDS lapangan kelompok
tidak aktif peduli
Pendampingan kelompok HIV/AIDS
peduli HIV/AIDS di
lapangan

2 Validasi data antar Validasi data


program antar program

Koordinasi Kurang koordinasi antar


antar program pemegang program

kurang
Rapat antar program

15
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Untuk meningkatkan capaian hasil kegiatan pada tahun 2018 khususnya pada
program atau kegiatan yang belum mencapai target, maka diperlukan dukungan dan
komitmen dari berbagai pihak.Dukungan berupa ketersediaan anggaran yang bersumber
dari BOK, APBD II, APBD I dan sumber lainnya yang sah. Sedangkan dukungan
ketersediaan sumber daya kesehatan juga diperlukan untuk mendukung dan
meningkatkan kualitas kerja program.
6.2 Saran
Diperlukan koordinasi yang terpadu dan berkesinambungan baik dari lintas sektor
maupun lintas program dalam bentuk komitmen terhadap peningkatan pelayanan
kesehatan yang sesuai dengan Visi dan Misi Puskesmas Krejengan.

16
Lampiran 1

17

Anda mungkin juga menyukai