Anda di halaman 1dari 14

PLANNING OF ACTION (POA)

PROGRAM KIA

DI SUSUN OLEH
MARIANA ENDRIASTUTIK,Amd.Keb

PUSKESMAS LECES
DINAS KESEHATAN KABUPATEN PROBOLINGGO
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat ALLAH SWT, karena dengan rahmat dan
karuniaNya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan POA ini. Tidak lupa kami
ucapkan kami kepada Kepala Puskesmas Leces. Sebagai pembimbing dan teman-teman
yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan POA ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan POA ini jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
membangun dari pembaca.
Dan semoga dengan selesainya POA ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-
teman.Amin.

Probolinggo, Januari 2022

Penyusun POA
Penanggung Jawab Program Gizi

MARIANA ENDRIASTUTIK.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Tujuan dari pembangunan Kesehatan adalah untuk meningkatkan
kesadaran,kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
Kesehatan yang optimal melalui terciptanya masyarakat ,bangsa,dan Negara Indonesia yang
ditandai dengan penduduknya yang hidup dalam lingkungan dan perilaku yang sehat ,melalui
kemampuan untuk menjangkau Kesehatan yang optimal(Depkes RI,2002).
Pembangunan Kesehatan ini diselenggarakan atas dasar
kemanusiaan,pemberdayaan dan kemandirian,adil dan merata serta mengutamakan dan
pemanfaatan dengan perhatian khusus pada penduduk rentan,antara lain ibu,bayi,anak,lanjut
usia dan keluarga miskin (Kepmenkes RI,2010)
Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan program yang menjadi pudsat
perhatian,karena salah satu indicator derajat Kesehatan bangsa diantaranya adalah Angka
Kematian Ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB).Program Kesehatan Ibu dan Anak
bertujuan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi yang
dilakukandiantaranya melalui peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga Kesehatan
dan peningkatan deteksi dini/komplikasi kebidanan baik oleh dukun serta penanganan dan
pengamatan yang terus menerus (Depkes RI,2007).
Mengantisipasi berbagai masalah Kesehatan yang ada maka disusun operencanaan
program (POA),promosi Kesehatan demi mewujudkan masyarakat yang sehat dan produktif
di wilayah kerja Puskesmas Leces.
Visi :
Terwujudnya masyarakat kabupaten Probolinggo berakhlak mulia yang sejahtera berkeadilan
dan berdaya saing.
Misi
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan melalui peningkatan kualitas
sumber daya manusia dan menurunkan angka kemiskinan.

Tata Nilai : BerAKHLAK


Berorientasi Pelayanan
Berkomitmen Memberikan Pelayanan Prima Demi Kepuasan Masyarakat
Akuntabel
Bertanggung jawab Atas Kepercayaan yang Diberikan
Kompeten
Terus Belajar dan Mengembangkan Kapabilitas
Harmonis
Saling Peduli dan Menghargai Perbedaan
Loyal
Berdedikasi dan Mengutamakan Kepentingan Bangsa dan Negara
Adaptif
Terus Berinovasi dan Antusias Dalam Menggerakkan Serta Menghadapi Perubahan
Kolaboratif
Mengembangkan Kerja Sama Yang Sinergis

1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan umum :
Meningkatkan cakupan pelayanan program Kesehatan Ibu dan Anak untuk
menurunkan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi.
1.2.2 Tujuan khusus :
1. Teridentifikasinya permasalahan program KIA di wilayah kerja Puskesmas
Leces
2. Teridentifikasinya masalah KIA prioritas
3. Teridentifikasinya prioritas penyebab masalah KIA
4. Teridendifikasinya alternatif pemecahan masalah KIA
5. Tersusunnya Rencana Anggaran Belanja sesuai alternatif pemecahan masalah
yang terpilih
6. Tersusunnya Rencana Usulan Kegiatan Program KIA Tahun 2022
7. Tersusunnya Rencana Pelaksanaan Kegiatan Progam KIA Tahun 2022

1.3 RUANG LINGKUP


Perencanaan Program KIA yang tertuang dalam POA Puskesmas Leces hanya berlaku
dalam ruang lingkup wilayah kerja puskesmas Leces dimana puskesmas berfungsi sebagai
pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan
masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Dalam rangka mencapai fungsi
puskesmas tersebut, Puskesmas Leces melaksanakan kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam
Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan dan Upaya Kesehatan
Penunjang.
BAB II
ANALISIS SITUASI

2.1 GAMBARAN UMUM


2.1.1 KONDISI GEOGRAFIS

Puskesmas Leces terletak dalam wilayah kabupaten Probolinggo dengan membujur


sepanjang jalan antara Probolinggo- Lumajang/Jember dengan ketinggian 48-100 diatas
permukaaan laut.

Secara topografi kecamatan Leces khususnya wilayah kerja puskesmas Leces mempunyai
kondisi geografis yang terdiri dari daratan rendah dan perbukitan dengan ketinggian 15-100 M
diatas permukaan laut.

Dengan kondisi topografi demikian maka temperatur rata-rata adalah 27-30 derajat
celcius.Untuk daerah dataran rendah yaitu Sumber Kedawung,Leces,Pondok Wuluh dan
sebagian desa Tigasan Wetan dan Malasan Kulon,sedangkan daerah perbukitan seperti desa
Tigasan Kulon.Desa Tigasan Kulon,Tigasan Wetan dan Malasan Kulon bertemperatur lebih
rendah.Kecamatan Leces khususnya diwilayah kerja puskesmas Leces beriklim tropis dengan
dua musim yaitu kemarau dan musim penghujan,dan diantara kedua musim tersebut terdapat
musim pancaroba dengan tiupan angin yang cukup kencang dan kering,yang terkenal dengan
sebutan Angin Gending.

Berdasarkan karaterstik wilayah,maka ± 60% mata pencaharian warganya adalah


petani.Selain itu diwilayah Kecamatan Leces ada obyek wisata yang sekaligus berfungsi sebagai
sumber air bersih bagi warga Probolinggo yaitu Ranu Ronggojalu.
2.1.2 KONDISI DEMOGRAFIS

DATA PENDUDUK DAN LUAS WILAYAH KECAMATAN LECES


DI KABUPATEN PROBOLINGGO

N JUMLAH PENDUDUK JUMLAH JUMLAH


DESA L P TOTAL DUSUN RW RT
O KK RUMAH
1 Leces 3.38 6 6 47
3.322 6.703 1677 1516
1
2 Sumber 5 10 75
5.97
5.733 11.705 2611 2469
kedawung 2
3 Pondok wuluh 3.20 8 14 35
3.080 6.286 1803 1524
6
4 Tigasan wetan 3.92 7 7 32
3.619 7.540 2175 1883
1
5 Malasan kulon 1.58 4 4 17
1.435 3.017 832 753
2
6 Tigasan kulon 1.82 5 6 27
1.608 3.434 1061 849
6
JUMLAH 19.8 35 47 233
18.797 38.685 10.159 8.994
88
3.1 GAMBARAN KHUSUS
3.1.1 SUMBER DAYA KESEHATAN

SDM yang ada di pelayanan KIA adalah sbb:

Tenaga Bidan yang ada di induk : 9 Orang ( 5 PNS dan 4 PTT )

Tenaga Bidan yang ada Di Pustu : 1 Orang ( 1 PNS )

Tenaga Bidan yang Ada Di Ponkesdes : 8 Orang ( 3 PNS, 5 PTT )

Untuk Bisa menunjang kegiatan KIA dibutuhkan AlKES, Pembiayaan dan obat –

obatan serta BHP : ALKES yang menunjang di pelayanan KIA adalah Partus KIT, HB KIT,

Stick Protein Urine, Tensi Meter, Termometer, Timer, Met line, funandoscop, dopler, baby

weighing scale, weighing scale for adult , troli, ling Board, lampu holagen, alat sterilisator,

tabung oksigen, tromol kasa, heating set, IUD set, Implant set, reflex hammer, stethoscope,

handscon steril, underpads, incubator bayi, bad obgyn, safety box, spuit, bascom, bengkok,

mikrotoa, duk implant, sampah medis, dan sampah non medis. Pembiayaan untuk Kegiatan KIA

di peroleh dari dana BOK, APBN, APBD, dan JKN ( Kapitasi dan Non Kapitasi ). Obat-obatan

di KIA antara lain oksitosin, syntosinon, phytomenadione, Lidocain, MgSO4 20%, MgSO4 40%,

methylergometrine tablet, methylergometrine inject, epinephrine, ocxytetracyclin, Vit A, Tablet

Tambah Darah.
3.1.2 DATA KHUSUS
Tabel 1. Hasil Cakupan Kinerja Program Gizi Tahun 2020

Target Pencapaian
Tahun Satuan Total Target (dalam %Cakupan
NO PROGRAM
2020 sasaran Sasaran Sasaran satuan Riil
(dalam %) sasaran)

Sumber Data : Data PKP Puskesmas Leces Tahun 2020

BAB III
RUMUSAN MASALAH

3.1 IDENTIFIKASI MASALAH


Adapun identifikasi maslah dapat dilihat dari hasil pencapaian program gizi pada
tahun 2020 dapat dilihat pada table berikut :
TABEL 2. IDENTIFIKASI MASALAH PROGRAM GIZI TH 2020

Target Pencapaian
Tahun Satuan Total Target (dalam %Cakupan
NO PROGRAM
2020 sasaran Sasaran Sasaran satuan Riil
(dalam %) sasaran)

1 Cakupan kunjungan ibu 100 Ibu 596 596 601 100.8


hamil baru hamil

2 Cakupan kunjungan ibu 100 Ibu 596 596 489 82.0


hamil K4 hamil

3 Kasus ibu hamil resiko 20


tinggi
4 Persalinan oleh tenaga 100 orang 569 569 555 97.5
kesehatan
5 Penanganan komplikasi 80 0rang 596 566 601 100.8
kebidanan
6 Cakupan nifas 98 orang 569 557 547 96.1

7 Kunjungan neonatal 100 bayi 537 537 612 114.0


lengkap

8 Pelayanan neonatal 80 bayi 537 426,6 29.0 5.4


komplikasi
9 Cakupan kunjungan bayi 98 bayi 537 526 581 108.2

10 Cakupan kunjungan anak 86 balita 2852 2452 2049 71.8

11 Cakupan kunjungan pra 82 anak 604 495 595 98.5


sekolah
12 Kematian ibu 0 ibu 0 0 0 0

13 Kematian bayi 0 bayi 0 0 8

a. PENETAPAN PRIORITAS MASALAH


Berdasarkan dari analisis penentuan permasalahan diatas maka perlu
ditentukan prioritas masalah agar terwujud pelaksanaan kegiatan yang menganut
prinsip efektif, efesien, proporsional serta rasional dengan mengunakan diagram tulang
ikan (fishbone) .

3.3 RUMUSAN MASALAH


Dari hasil analisis situasi dan hasil capaian 2020 , maka dapat dirumuskan permasalahan
dari program KIA di Puskesmas Leces adalah masih adanya kematian bayi diwilayah kerja
puskesmas leces sebanyak 8

3.4 PENENTUAN AKAR PENYEBAB MASALAH


Dari rumusan masalah tersebut dapat diinventarisir penyebab dari masalah tersebut, yaitu :
1. Banyaknya kasus persalinan denhgan prematur
2. Banyak nya Bumil Anemia
3. Banyaknya Bumil Kek
4. Kompetensi bidan yang masih kurang
5. Tingkat pengetahuan ibu hamil yang masih rendah
6. Rendahnya sosial ekonomi di keluarga
7. Kurangnya Koordinasi Linsek
8. Kurangnya Koordinasi dengan kader
9. Keterlambatan rujukan
10. ANC terpadu belum maksimal
11. Masih ada kasus kematian bayi karena kelainan kongenital
12. Masih ada ibu hamil ANC pwertama diusia kehamilan diatas trimester 1
13. Kurangnya pemantauan program

3.5 MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH


Upaya pencarian akar penyebab masalah dengan menelusuri faktor penyebab
yang berpengaruh terhadap masalah tersebut baik secara langsung maupun tidak
langsung dengan menggunakan diagram tulang ikan (Fish Bone Diagram). Beberapa
akar penyebab masalah tersebut dikelompokkan dalam faktor Man (manusia), Money
(dana), Material (bahan), Methode (metode), Equipment (alat) dan Environment
(lingkungan) yang dapat dilihat dalam diagram berikut :
BAB IV
RENCANA KEGIATAN

1.1 RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)


Setelah masalah prioritas ditemukan dan diperoleh pemecahan masalahnya, maka
selanjutnya menyusun rencana usulan kegiatan (RUK). Rencana usulan kegiatan program
KIA puskesmas Leces terlampir.
Kegiatan-kegiatan yang tercantum dalam RUK, tidak hanya penyelesaian
masalah-masalah yang ada di puskesmas Leces saja, tetapi juga kegiatan-kegiatan yang
rutin dilaksanakan namun bukan merupakan prioritas masalah bagi puskesmas Leces.

1.2 RENCENA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK)


Setelah menyusun rencana usulan kegiatan, maka langkah akhir dalam siklus
perencanaan yaitu menyusun rencana pelaksanaan kegiatan (RPK). Rencana pelaksanaan
kegiatan progran KIA puskesmas Leces terlampir.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Untuk meningkatkan capaian hasil kegiatan pada tahun 2022 khususnya pada program
atau kegiatan yang belum mencapai target, maka diperlukan dukungan dan komitmen dari
berbagai pihak. Dukungan berupa ketersediaan anggaran yang bersumber dari BOK, APBD
II, APBD I dan sumber lainnya yang sah. Sedangkan dukungan ketersediaan sumber daya
kesehatan juga diperlukan untuk mendukung dan meningkatkan kualitas kerja program.

5.2 Saran
Diperlukan koordinasi yang terpadu dan berkesinambungan baik dari lintas sektor
maupun lintas program dalam bentuk komitmen terhadap peningkatan pelayanan kesehatan
yang sesuai dengan Visi dan Misi Puskesmas Leces.
BAB VI
PENUTUP

Di dalam upaya melaksanakan kerja sebagai program wajib, maka kegiatan dari Program
Gizi di Puskesmas tidak bisa dilakukan oleh perorangan atau penenggungjawab program dan
kepala Puskesmas saja, akan tetapi diperlukan advokasi dengan pemegang pimpinan tertinggi
di wilayah Kecamatan, kemitraan dengan seluruh program yang ada di Puskesmas,
pengembangan bina suasana dengan seluruh lintas sektor yang ada dan pentingnya KIE di dalam
sebuah kegiatan Program Gizi. Demikian POA Gizi ini di buat untuk kegiatan tahun 2022.
Lampiran 1

RENCANA USULAN KEGIATAN UPAYA KESEHATAN WAJIB

PUSKESMAS LECES

NO RINCIAN KEGIATAN VOLUME JUMLAH DANA SUMBER DANA

1. Pelaksanaan Bulan penimbangan Snack : Rp. 20.000 Rp. 1 680.000 BOK


7 orang x 6 Desa
x 2 kali

Bantuan Transport Rp. 100.000 Rp. 1.200.000 BOK


Lokal :
2 orang x 6 Desa
2. Pembinaan KP ASI Snack : Rp. 20.000 Rp. 1.800.000 BOK
15 orang x 6 Desa

Nasi Kotak : Rp. 40.000 Rp. 3.600.000 BOK


15 orang x 6 Desa
Cetak Banner/Baleho : Rp. 86.100 Rp. 516.600 BOK
3 m x 1 m x 6 Desa
Bantuan Transport Rp. 100.000 Rp.600.000 BOK
Lokal:
2 orang x 6 Desa
3 Pertemuan analisis pemantauan Snack : Rp. 20.000 Rp. 480.000 BOK
pertumbuhan 10 orang x 2 kali

Nasi Kotak : Rp. 40.000 Rp. 960.000 BOK


10 orang x 2 kali
Cetak Banner/Baleho : Rp. 86.100 Rp. 86.100 BOK
3mx1m
4 Pelacakan Balita Gizi Buruk Bantuan Transport Lokal Rp. 100.00 Rp. 600.000 BOK
: 2 orang x 6 Desa
5 Edukasi/penyuluhan kepada Snack : Rp. 20.000 Rp. 1.440.000 BOK
masyarakat pentingnya 12 orang x 6 Desa
pemantauan pertumbuhan dan
peningkatan ketahanan gizi Bantuan Transport Rp. 100.000 Rp. 600.000 BOK
Lokal:
2 orang x 6 Desa

Rp. 13. 562.700


JUMLAH

Anda mungkin juga menyukai