https://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/JIEM/issue/view/189
JIEM Vol. 5 No. (1) 2020
Pengaruh Pendidikan dan Pendapatan serta Penggunaan Alat Kontrasepsi terhadap Jumlah
Kelahiran di Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara
Penelitian ini bertujuan untuk membahas pengaruh Pendidikan Dan Pendapatan Serta
Penggunaan Alat Kontrasepsi Terhadap Jumlah Kelahiran Di Kecamatan Kota Bangun Kabupaten
Kutai Kartanegara mengambil sampel pada Pasangan Usia Subur (PUS) dengan golongan umur 15-49
tahun. Teknik analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Berganda dengan model Dummy yang
dikerjakan melalui program statistik SPSS. Hasil penelitian menyatakan (1) Pendidikan Suami tidak
berpengaruh negatif terhadap Fertilitas (2) Pendidikan Istri tidak berpengaruh positif terhadap
Fertilitas. (3) Pendapatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Fertilitas. (4) Alat Kontrasepsi
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Fertilitas.
Kata Kunci: Pendidikan Suami, Pendidikan Istri, Pendapatan, Alat Kontrasepsi dan Fertilitas
I. PENDAHULUAN
Kesejahteraan penduduk atau penanggulangan kelahiran seperti
merupakan sasaran utama dari kondom, pil, IUD dan sebagainya.
pembangunan. Sasaran ini tidak mungkin Penyebab meningkatnya jumlah
tercapai bila pemerintahan tidak dapat penduduk adalah tingginya tingkat
memecahkan masalah kependudukan kelahiran (fertilitas). Setiap keluarga
seperti besarnya jumlah penduduk mendambakan setiap anak karena anak
Indonesia dan tidak meratanya penyebaran adalah harapan atau cita-cta dari sebuah
penduduk di Indonesia. Jumlah penduduk perkawinan. Beberapa jumlah yang
yang makin bertambah setiap tahun tidak diinginkan tergantung keluarga itu sendri,
diimbangin dengan pemerataan apakah satu atau lebih dari satu anak yang
penyebaran penduduk, upaya pemerintah mana pilihan tersebut yang sangat
menekan laju pertumbuhan penduduk mempengaruhi oleh nilai yang dianggap
tinggi dengan melalui berbagai program sebagai satu harapan atas setiap keinginan
KB dimulai sejak awal 1970-an. yang orang tua inginkan.
Dalam menekan laju pertumbuhan Dilihat dari sisi pendidikan,
penduduk BKKBN (Badan Kependudukan Pendidikan dapat mempengaruhi fertilitas
dan Keluarga Berencana Nasional) juga melalui pengetahuan, sikap atau
merangkul Generasi Muda lewat upaya pandangan pribadi, dan usia kawin.
Genre (Generasi Berencana) diharapkan Pengetahuan yang dimaksud disini
remaja memiliki pengetahuan, sikap dan terutama meliputi pengetahuan tentang
perilaku sebagian kalangan muda yang kontrasepsi, pengetahuan tentang siklus
penuh dengan perencanaan matang. haid, pengetahuan tentang aborsi.
Diantaranya melangsungkan pendidikan Sedangkan sikap dan pandangan pribadi
secara terencana, berkarir dalam pekerjaan dapat mencangkup sikap terhadap manfaat
secara terencana serta menikah sepenuh ekonomi dari anak, pandangan mengenai
perencanaan sesuai siklus produksi. pilihan jenis kelamin anak, dan pandangan
Salah satu usaha untuk mengenai pembatasan kelahiran atau
menurunkan fertilitas dan melembagakan keluarga berencana (Harihanto,2011).
keluarga kecil bahagia dan sejahtera adalah Dilihat dari segi pendapatan,
pemasyarakatan pemakaian alat hubungannya dengan fertilitas adalah
konstrasepsi dalam pelaksanaan Program dengan pendapatan yang tinggi tentu
Keluarga Berencana Nasional. Pada keinginan untuk berumah tangga dapat
hakikatnya Keluarga Berencana (KB) tercapai karena sudah mampu untuk
adalah gerakan untuk membentuk keluarga menuju pernikahan. Semakin banyak
yang sehat dan serta membatasi kelahiran penduduk berpenghasilan tentu semakin
dengan pembatasan yang bisa dilakuan banyak pula penduduk yang menikah
dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi
1
ISSN: 2715-3797
https://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/JIEM/issue/view/189
JIEM Vol. 5 No. (1) 2020
sehingga memberikan alasan untuk dengan luas wilayah 127.263,10 km2 ini
bertambahnya akan fertilitas. dibagi dalam 18 wilayah Kecamatan dan
Terakhir dilihat dari sisi status 225 Desa/Kelurahan. Jumlah penduduk
pemakaian kontrasepsi. Usia antara 15-64 Kabupaten Kutai Kartanegara pada tahun
tahun merupakan usia subur dan produktif 2013 sebesar 683.131 jiwa, pada tahun
bagi seseorang wanita karena pada rentang 2014 meningkat menjadi 700.439 jiwa dan
usia tersebut kemungkinan wanita 717.789 jiwa pada tahun 2015 dan 2016-
melahirkan anak cukup besar. Salah satu 2017 jumlah penduduk semakin meningat.
cara untuk menekan laju penduduk adalah Kecamatan Kota Bangun
melalui program Keluarga Berencana merupakan sebuah Kecamatan yang
(KB). Palmore dan Bulatao, dengan teori terletak di wilayah pedalaman Kabupaten
Contrcevtive Choice (pemilihan alat Kutai Kartanegara. yang terbagi dalam 21
kontrasepsi), berpendapat bahwa dengan desa dengan jumlah penduduk dari tahun
menggunakan alat kontrasepsi dapat ke tahun selalu mengalami perubahan.
menjarangkan atau membatasi kelahiran Berikut disajikan data jumlah penduduk
(Suyonto,2006). Kecamatan Kota Bangun tahun 2013-
Kabupaten Kutai Kartanegara, 2017.yang selalu meningkat setiap
merupakan salah satu Kabupaten yang tahunnya.
terdapat di Kalimantan Timur. Kabupaten
2
ISSN: 2715-3797
https://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/JIEM/issue/view/189
JIEM Vol. 5 No. (1) 2020
3
ISSN: 2715-3797
https://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/JIEM/issue/view/189
JIEM Vol. 5 No. (1) 2020
4
ISSN: 2715-3797
https://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/JIEM/issue/view/189
JIEM Vol. 5 No. (1) 2020
dan bukan fakunditas dimulai dari nol kira- laku tradisonal orang tuanya atau tokoh
kira pada umur 15-19 tahun kemudian naik orang tua yang lain (Suharto, 2010).
mencapai puncaknya pada kelompok umur 2.7 Pengaruh Pendapatan terhadap
20-29 tahun, sesudah itu menurun sampai jumlah Kelahiran
tingkat yang cukup lemah (sedang) pada Ketika pendapatan seseorang
kelompok umur 30-39 tahun dan akhirinya cenderung meningkat, maka semakin besar
menurun sampai nol lagi kira-kira pada pengaruhnya pada penurunan Tingkat
kelompok umur 40-50 tahun.” Kelahiran. Secara ekonomi, seseorang
akan berpikir apakah pendapatan yang dia
2.6 Pengaruh Pendidikan terhadap miliki dapat mencukupi
jumlah Kelahiran kebutuhankeluarganya. Seseorang akan
Pendidikan dapat mempengaruhi mempertimbangkan pendapatan yang
pola pikir seseorang. Orang yang dimilikinya dalam menentukan keputusan
berpendidikan akan lebih terbuka dalam dalam menambah jumlah anak.
menerima pemikiran-pemikiran baru yang Setiap anak yang lahir orang tua pasti
berdampak pada perubahan yang mereka berusaha untuk meningkatkan
alami. Mereka lebih cenderung untuk lebih pendapatannya dimana pengeluaran akan
mementingkan kualitas anak mereka dari bertambah untuk anak dari orang tua
pada kuantitas anak. Mereka pun lebih meliputi biaya untuk membesarkan, biaya
berpikir modern dimana pemahaman pendidikan, biaya kesehatan dan lain-lain.
banyak anak banyak rejeki mulai mereka Jika pendapatan orang tua
tinggalkan. Mereka lebih dapat berpikir meningkat, aspirasi akan berubah,orang tua
secara rasional. menginginkan anak dengan kualitas yang
Kesempatan perempuan untuk baik. Ini akan meningkatkan biaya untuk
memperoleh pendidikan yang lebih tinggi anak . jadi biaya untuk membesarkan anak
semakin terbuka pada saat ini,sehingga akan memaksa orang tua untuk
menyebabkan banyak perempuan menunda meningkatkan pendapatannya (LIPI,
perkawinan. Perempuan yang lebih lama 2011).
menghabiskan waktu untuk pendidikan 2.8 Pengaruh Penggunaan Alat
akan memperpendek tahun resiko Kontrasepsi terhadap jumlah
kehamilan karena menghabiskan periode Kelahiran
panjang disekolah. Selain itu perempuan Dari berbagai studi yang pernah
berpendidikan tinggi cenderung memilih dilakukan menunjukan bahwa pemakaian
terjun kepasar kerjaerlebih dahulu sebelum alat kontrasepsi terbukti mampu
memasuki perkawinan. Pendidikan juga menurunkan angka kelahiran (ananta, et.al,
dapat meningkatkan pengetauhan 1993; Bongaart, 1978; Hull, 1976; Becker,
perempuan dalam proses informasi 1960; Easterlin, 1958).
mengenai pilihan fertilitas dan perilaku Palmore dan Bulatao dengan teori
kehamilan (Soetrisno, 1997). Contraceptive choice (plihan kontrasepsi
Melihat studi kasus dibeberapa wilayah berpendapat bahwa dengan menggunakan
Indonesia, meluasnya kepandaian baca- alat kontrasepsi dapat menjarangkan
tulis mengurangi anaknya kira-kira 1,5 ataumembatasi kelahiran. Pada teori
atau kiira-kira sepertiga. Ada beberapa Malthus dan Neo Malthus juga dijelaskan
penjelasan yang diketengahkan mengenai penggunaaan kontrasepsi untuk
peran pendidikan dan menurunkan besar mengurangi jumlah kelahiran. Menurut
keluarga. Pendidikan dapat mempengaruhi Malthus, pembatasan pertumbuhan
pandangan hidup dan tata nilai orang penduduk dapat dilaksanakan dengan
sedemikian rupa sehingga ia tidak begitu berbagai cara,salah satunya melakukan
saja lagi menerima tata cara bertingkah vice restraint (pengurangan kelahiran)
yakni melalui penggunaan alat kontrasepsi,
5
ISSN: 2715-3797
https://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/JIEM/issue/view/189
JIEM Vol. 5 No. (1) 2020
6
ISSN: 2715-3797
https://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/JIEM/issue/view/189
JIEM Vol. 5 No. (1) 2020
7
ISSN: 2715-3797
https://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/JIEM/issue/view/189
JIEM Vol. 5 No. (1) 2020
1. Jika d < dl, berarti terdapat autokorelasi bebas. Pengujian t dapat diperoleh dengan
positif. menggunakan rumus: (Hasan: 2004, 108)
2. Jika d > (4 - dl), berarti terdapat thitung =
autokorelasi negatif.
3. Jika du < d < (4 - dl), berarti tidak Dimana:
terdapat autokorelasi. thitung = Nilai t yang dihitung
Jika dl < d < du atau (4 - du), berarti tidak R = Nilai koefisien korelasi
dapat disimpulkan. n = Jumlah sampel
Kaidah pengujian signifikansi:
4.1.4 Pengujian Hipotesis a. Jika thitung ≥ ttabel, maka Ho ditolak,
Setelah menguji apakah variabel artinya signifikan.
bebas secara bersama-sama memiliki b. Jika thitung ≤ ttabel, maka Ho diterima,
pengaruh atau tidak berpengaruh terhadap artinya tidak signifikan.
variabel tidak bebas, selanjutnya menguji c. Mencari nilai ttabel dengan menggunakan
variabel-variabel tersebut satu persatu. tabel t dengan taraf signifikan α=0,05.
Pengujian secara parsial digunakan untuk Segala penyelesaian analisis
menguji apakah setiap koefisien regresi dilakukan dengan menggunakan
variabel bebas mempunyai pengaruh atau bantuan software, yaitu program
tidak berpengaruh terhadap variabel tidak SPSS.
8
ISSN: 2715-3797
https://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/JIEM/issue/view/189
JIEM Vol. 5 No. (1) 2020
9
ISSN: 2715-3797
https://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/JIEM/issue/view/189
JIEM Vol. 5 No. (1) 2020
10
ISSN: 2715-3797
https://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/JIEM/issue/view/189
JIEM Vol. 5 No. (1) 2020
Pada grafik normal P-Plot diatas dapat Sedangkan bila berdasarkan tes uji
dilihat titik-titik menyebar di sekitar garis Normalitas Kolmogorov-Smirnov dapat
dan mengikuti garis diagonal yang artinya dlihat sebagai berikut :
residual pada regresi terdistribusi secara
normal.
11
ISSN: 2715-3797
https://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/JIEM/issue/view/189
JIEM Vol. 5 No. (1) 2020
Dari uji normalitas dengan one sample adanya korelasi antar variabel
kolmogrov test, memiliki nilai Asymp sig pendidikan suami, pendidikan istri,
0,094 > 0,05 maka berarti data pendapatan dan penggunaan alat
berdistribusi secara normal kontrasepsi dan fertilitas. model regresi
2) Uji Multikolinieritas yang baik seharusnya tidak terjadi
Uji Multikolinieritas digunakan untuk korelasi diantara variabel bebas
menguji model regresi yang ditemukan
12
ISSN: 2715-3797
https://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/JIEM/issue/view/189
JIEM Vol. 5 No. (1) 2020
Model Summaryb
Mo R R Adjuste Std. Change Statistics Durbin
del Squar d R Error of -
R F df1 df2 Sig. F
e Square the Watson
Square Chan Change
Estimat
Change ge
e
26,99
1 ,733a ,537 ,517 ,529 ,537 4 93 ,000 1,984
0
a. Predictors: (Constant), KONTRASEPSI, P_ISTRI, PENDAPATAN, P_SUAMI
13
ISSN: 2715-3797
https://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/JIEM/issue/view/189
JIEM Vol. 5 No. (1) 2020
Dari hasil pengolahan data diatas diperoleh Pendidikan istri (X2) memilika
nilai DW sesesar 1,984 maka dapat dilihat hubungan yang ditunjukkan oleh koefisien
dari ketentuan nilai DW berada diantara -2 regresi adalah negatif, jika pendidikan istri
dan +2(-2<1,984<+2) maka dapat naik satu tahun maka fertilitas di
disimpulkan bahwa dalam penelitian ini Kecamatan Kota Bangun akan berkurang
tidak terjadi autokorelasi. sebesar 0,138 jwa. Pendidikan Istri (X2)
berpengaruh signifikan terhadap fertiltas
4.6 Pengaruh Pendidikan Suami dengan nilai signifikansinya adalah 0.125.
terhadap jumlah Kelahiran Menurut Bouge (Lucas: 1990)
Pendidikan Suami (X1) memiliki menggemukakan bahwa pendidikan
hubungan yang ditunjukkan oleh koefisien menunjukan pengaruh yang lebih kuat
regresi adalah positif, jika pendidikan terhadap fertilitas daripada variabel
suami meningkat sebesar satu tahun maka lain,seseorang dengan tingkat pendidikan
fertilitas di Kecamatan Kota Bangun akan yang relative tinggi tentu saa dapat
bertambah sebesar 0,080 jiwa. Pendidikan mempertimbangkan berapa keuntungan
Suami(X1) berpengaruh signifikan financial yang diperoleh seoranganak
terhadap fertilitas dengan nilai dibandingkan dengan biaya yang harus
signifikansinya adalah 0,431 Memiliki dikeluarkan. sehingga akan mempermudah
banyak anak merupakan suatu tradisi pada dalam dan memberikan pendidikan yang
masyarakat di Kecamatan Kota Bangun lebih layak lbu-ibu di Kota Bangun yang
dilihat dari hasil penelitian yang sudah menempuh tingkat pendidikan yang
berpengaruh signifikan dan positif bahwa lebih tinggi cenderung membatasi tingkat
semakin tinggi pendidikan seorang suami reproduksinya, karena ibu-ibu sadar betapa
atau ayah tidak membuat mereka besarya biaya yang akan dikeluarkan untuk
menurunkan fertilitas, menurut tradisi membiayai anak-anak mereka dan sadar
kepercayaan mereka semakin banyak akan pentingnya pendidikan bagi anak-
memiliki anak maka semakin mendapatkan anak mereka sehingga memilih untuk
kesejahteraan dalam keluarga, anak menyekolahkan anaknya ke jenjang yang
dianggap sebagai penerus keturunan lebih tinggi dan untuk menambah anak
keluarga di kemudian hari Menurut dalam penelitian ini menunjukkan bahwa
pendapat Hatmadji (2001, 81) yang penghasilan yang besar bukanlah batasan
mengemukakan bahwa semakin tinggi bagi penduduk di Kecamatan Kota Bangun
tingkat pendidikan seseorang maka untuk mengambil keputusan dalam
semakin rendah fertilitasnya Akan tetapi, menambah anak.
hal ini tidak berlaku pada Pendidikan Hasil penelitian ini sejalan dengan
Suami terhadap Fertilitas di Kecamatan penelitian yang dilakukan oleh Heriyanto
Kota Bangun. (2015) yang menyatakan tingkat
Oleh sebab itu jika seseorang pendidikan istri berpengaruh negative dan
memilki pendidkan yang tinggi maka akan signifikan terhadap jumlah kelahiran. Hal
lebih mudah memperoleh pekerjaan serta ini menunjukan bahwa setiap yang terjadi
pendidikan terhadap fertilitas menurut penurunan tingkat pendidikan istri maka
John Stuart Mill yang menyatakan akan meningkatkan jumlah kelahiran.
pendidkan mampu menurunkan fertilitas
tidak berlaku pada pendidikan suami di 4.8 Pengaruh Pendapatan terhadap
Kecamatan Kota Bangun. jumlah Kelahiran
Pendapatan (X3) memiliki hubungan yang
4.7 Pengaruh Pendidikan istri terhadap ditunjukan oleh koefisien regresi yang
Jumlah Kelahiran positif, jika pendapatan naik satu tingkat
14
ISSN: 2715-3797
https://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/JIEM/issue/view/189
JIEM Vol. 5 No. (1) 2020
maka fertilitas di kecamatan Kota Bangun anak akan menjadi pusat penghasilan
akan bertambah sebesar 0,587. Pendapatan untuk hidup.
(X3) berpengaruh signifikan terhadap Hasil penelitian ini sejalan dengan
fertilitas dengan signifikansi 0,03. penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Pendapatan adalah faktor yang paling Fauziyah (2015) yang menyatakan bahwa
dominan dalam mempengaruhi suatu Pendapatan Keluarga berpengaruh positif
keputusan seseorang atau keluarga dalam signifikan terhadap Fertilitas di Kecamatan
merencanankan nak. Apabila pendapatan Sungai Pinang Kota Samarinda
keluarga meningkat maka umlah anak
yang di miliki juga akan cenderung 4.9 Pengaruh Penggunaan Alat
meningkat. Hal ini mengindikasikan Kontrasepsi terhadap jumlah
bahwa pentingkatan pendapatan keluarga Kelahiran
juga berpengaruh terhadap umlah anak Penggunaan Alat Kontrasepsi (D) memiliki
yang dilahirkan. Karena pada dasarnya hubungan yang ditunjukkan oleh koefisien
bagi banyak orang tua, anak dari sisi regresi adalah negatif, jika penggunaan alat
ekonomi dianggap sebagaibarang kontrasepsi naik satu persen maka jumlah
komsumsi yang merupakan sumber fertilitas akan berkurang sebesar -0,291.
pendapatan kepuasan. (Becker dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi (D)
Hatmaji, 2000:80). semakin tinggi status berpengaruh signifikan terhadap fertilitas
sosial ekonomi keluarga akan berpengaruh dengan nilai signifikansinya adalah 0,001
terhadap tingkat kesehatan dan gizi Menurut Palmore dan Bulatao dengan teon
keluarga kearah yang lebih baik pada Contraceptive Choice (pilihan
akhirnya akan meningkatkan kesuburan. Kontrasepsi) berpendapat bahwa dengan
Dengan demikian tingkat fertilitas menjadi menggunakan alat kontrasepsi dapat
lebih tinggi dan kematian bayi menurun, menjarangkan atau membatasi kelahiran
sehingga dengan tingkat ekonomi yang (Suyanto.2008). Penggunaan alat
tinggi akan mampu membiayai anak yang kontrasepsi bertujuan untuk mencegah
lebih banyak baik untuk biaya hidup ternadinya pembuahan pada rahim seorang
maupun biaya pendidikan. semakin besar wanita atau mencegah kehamilan, apabila
penghasilan keluarga akan berpengaruh pasangan melakukan hubungan suami istri
terhadap besarnya keluarga dan pola tanpa menggunakan alat kontrasepsi maka
konsumsi karena terdorong tersedianya kemungkinan A kehamilan akan besar,
barang produk baru sehingga dampak sehingga untuk megantisipasi kehamilan
pembangunan ekonomi juga akan merubah yang tidak direncanakan maka masyarakat
pandangan tentang jumlah anak yang mengikuti program pemerintah yaitu
dialhirkan. program KB (Keluarga Berencana) dengan
Dalam penelitian ini menunjukan bahwa berbagai pilihan alat kontrasepsi
penghasilan yang besar bukanlah batasan Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel
penduduk untuk mengambil keputusan 4.4 diketahui bahwa penggunaan alat
dalam menambah jumlah anak. Seseorang kontrasepsi di Kecamatan Kota Bangun
atau keluarga mempunyai penghasilan sekitar 84,6% atau sebanyak 83 responden
yang besar maka untuk mempunyai anak menggunakan alat kontrasepsi dari hasil
yang leblh bukanlah masalah, karena perhitungan sampel sebanyak 98
dengan penghasilian yang besar akan responden dan pengaruhnya terhadap
mampu membiayai kebutuhan anak dan fertilitas adalah negatif, jadi dapat
keluarga. Selain itu juga anak di anggap dikatakan bahwa semakin banyak
sebagai investasi di han tua, artinya disaat pasangan usia subur yang menggunakan
anak menjadi dewasa dan bekeja apabila alat kontrasepsi, maka tingkat kehamilan
orang tua sudah tidak bekerja lagi, maka dan fertilitas akan lebih kecil.
15
ISSN: 2715-3797
https://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/JIEM/issue/view/189
JIEM Vol. 5 No. (1) 2020
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan 5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan pembahasan Berdasarkan hasil dari analisis yang
yang telah peneliti jelaskan maka dapat diperoleh, peneliti ingin menyampaikan
ditarik beberapa kesimpulan mengenai beberapa saran sebagai berikut :
Pengaruh Pendidikan dan Pendapatan serta 1. Pentingnya bagi masyarakat untuk terus
Penggunaan Alat Kontrasepsi terhadap meningkatkan pendidikan formal dan
Fertilitas di Kecamatan Kota Bangun , tingkat pengetahuannya dalam memiliki
Adapun kesimpulan yang bisa diambil anak, sehingga masyarakat akan lebih
adalah sebagai berikut mementingkan kualitas anak dari pada
1. Pendidikan Suami berpengaruh positif untuk menambah anak Mengingat
terhadap Fertilitas di Kecamatan Kota adanya kecenderungan bahwa semakin
Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara tinggi pendapatan keluarga, maka
Artinya semakin tinggi jumlah jumlah semakin tinggi juga tingkat fertilitas,
pendidikan suami tidak membuat maka perlu adanya perubahan dalam
mereka menurunkan fertilitas jika pola pikir masyarakat agar menjadikan
belum memiliki banyak anak, bagi pendapatan sebagai modal bagi
mereka anak merupakan suatu keluarga untuk meningkatkan kualitas
kesejahteraan dalam sebuah keluarga anak dengan cara mencukupi kebutuhan
menurut tradisi mereka anak dan menyekolahkan anak ke
2. Pendidikan istri berpengaruh negatif jenjang yang lebih tinggi dari pada
terhadap Fertilitas di Kecamatan Kota untuk menambah anak
Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara 2. Perlu terus adanya usaha-usaha yang
Artinya jumlah pendidikan istri dilakukan untuk meningkatkan tentang
menentukan jumlah fertilitas, semakin keluarga berencana, agar mengerti arti
tinggi pendidikan istri maka cenderung penting dalam membatasi kelahiran.
untuk merencanakan jumlah anak yang Penyuluhan melalui tokoh-tokoh
lebih sedikit masyarakat PKK, perkumpulan-
3. Pendapatan berpengaruh positif dan perkumpulan masyarakat lainnya
signifikan terhadap Fertilitas di tentang pentingnya keluarga berencana,
Kecamatan Kota Bangun Kabupaten penanaman norma keluarga alat
Kutai Kartanegara. Artinya pendapatan kontrasepsi yang harus lebih
mempengaruhi seseorang atau keluarga ditingkatkan
untuk mengambil suatu keputusan
dalam merencanakan jumlah anak DAFTAR PUSTAKA
Apabila semakin meningkat pendapatan Anonim, 2016. Kabupaten Kutai
keluarga, maka semakin tinggi fertilitas Kartanegara Dalam Angka 2016,
4. Penggunaan Alat Kontrasepsi Badan Pusat Statistik Kabupaten
berpengaruh negatif terhadap signifikan Kutai Kartanegara.
di Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Anonim, 2016. Kecamatan Kota Bangun
Kutai Kartanegara Artinya, semakin Dalam Angka 2016, Badan Statistik
banyak penggunaan alat kontrasepsi Kabupaten Kutai Kartanegara.
pada pasangan usia subur di Kecamatan Danim, Sudarwan. 2006. Agenda
Kota Bangun akan membatasi jumlah Pembaruan Sistem Pendidikan.
anak yang dilahirkan maka jumlah anak Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
yang dilahirkan lebih sedikit, dan Harianto, 2011. Teori-Teori
sebaliknya jika pasangan usia subur Fertilitas.Jenggala Pustaka Utama.
tidak menggunakan alat kontrasepsi Surabaya.
akan cenderung memiliki anak yang
lebih banyak
16
ISSN: 2715-3797
https://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/JIEM/issue/view/189
JIEM Vol. 5 No. (1) 2020
17
ISSN: 2715-3797
https://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/JIEM/issue/view/189
JIEM Vol. 5 No. (1) 2020
18