Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PROPOSISI

Mata Kuliah : Logika

Dosen : Abdullah, M .AG

DISUSUN OLEH
KELOMPOK VII :

1. MONA RISKI TIARA

2. KHURUL MAQSUROH MAHARANI RATJA

3. ZAHRATUR RIYADH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


PROGRAM STUDY PERBANKAN SYARIAH
IAIN KUDUS
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Pengasih karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehinggah kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “PROPOSISI”.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW. Karena beliau adalah salah satu figur umat yang mampu
memberikan syafa’at kelak di hari kiamat
Dalam penyusunan makalah ini banyak kesulitan dan hambatan yang kami hadapi,
namun berkat bimbingan, dorongan, dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya
makalah ini dapat kami selesaikan. Kami  mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila
dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan didalamnya. kami
mengharapkan saran dan kritikan yang membangun demi tercapainya kesempurnaan
makalah selanjutnya.

Kudus, 30 September 2020

Penyusun

Kelompok VII

 
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL………………………...........................................

KATA PENGANTAR……………………………………………………

DAFTAR ISI……………………………...................................................

PENDAHULUAN

Latar Belakang.............................................................................................
Rumusan Masalah........................................................................................

PEMBAHASAN

1. Unsur Prposisi........................................................................................
2. Bentuk Bentuk Proposisi........................................................................
3. Berdasarkan Kuantitas...........................................................................
4. Berdasarkan kualitas..............................................................................

PENUTUP

1. Kesimpulan...........................................................................................
2. Saran.....................................................................................................
3. Daftar Pustaka.......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam ilmu logika mempelajari hukum-hukum, patokan-patokan dan rumusan


berfikir, psikologi juga membicarakan akyifitas berfikir, karena itu kita hendaknya
berhati-hati melihat persimpangannya dengan logika dan mempelajari pikiran dan
kerjanya tanpa, mengganggu sama sekali urusan benar dan salah tapi berpikir secara
sehat dan praktis, banyak salah pemikiran kita di pengaruhi oleh keyakinan, pola
piker berkelompok.Kata logika sering kita dengar atau kita ketahui, logika
mempelajari cara bernalar yang benar dan kita tidak bias melaksanakannya tanpa
memiliki dahulu pengetahuan yang menjadi premisnya. didalam percakapan sehari-
hari kita biasanya mengunakan penalaran akal atau menururt akal. Logika sebagai
istilah berarti suatu metode atau teknik yang diciptakan untuk meneliti ketetapan
penalaran. Sedangkan penalaran yaitu suatu bentuk pikiran. Didalam penalaran
terdapat sebuah pernyataan atau proposisi yang dimana arti proposisi adalah sebuah
pernyataan. Macam-macam bentuk proposisis adalah: Proposisi Kategoris, Proposisi
Hipotetis, Proposisi Disyungtif. Disamping proposisi dibagi menjadi empat yaitu :
unsurnya, bentuknya, kuantitasnya, dan kualitasnya.Proposisi mempelajari tentang
pernyataan bentuk kalimat yang dapat di nilai benar salahnya proposisi mempunyai
tiga bentuk, proposisi katagoristik, inpotetik, dan proposisi disyungtif, dan itu ada
hubungan tertentu atau mendasar.Pernyataan pikiran manusia adakalanya
mengungkapkan keinginan, perintah, harapan, cemooh, kekaguman dan
pengungkapan realitas tertentu baik dinyatakan dalam bentuk positif maupun bentuk
negatif.

Rumusan Masalah
1. Unsur Proposisi
2. Bentuk Bentuk Proposisi
3. Berdasarkan Kuanttas
4. Berdasarkan Kualitas
BAB II
PEMBAHASAN

1. Unsur Prposisi
Proposisi adalah istilah yang digunakan untuk kalimat pernyataan yang
memiliki arti penuh dan utuh.  Hal ini berarti suatu kalimat harus dapat dipercaya,
disangsikan, disangkal, atau dibuktikan benar tidaknya.  Singkatnya, proposisi adalah
pernyataan mengenai hal-hal yang dapat dinilai benar atau salah.
Dalam ilmu logika, proposisi mempunyai tiga unsur yakni:
Subjek, perkara yang disebutkan adalah terdiri dari orang, benda, tempat, atau
perkara. 
Predikat adalah perkara yang dinyatakan dalam subjek. 
Kopula adalah kata yang menghubungkan subjek dan predikat. 
Contohnya kalimat Semua manusia adalah fana. Kata semua dalam kalimat tersebut
dinamakan dengan pembilang. Kemudian kata manusia berkedudukan sebagai
subjek, sedang adalah merupakan kopula. Adapun predikat di sini diwakili oleh
kata fana.
Banyak pemikir modern berpikir bahwa "pernyataan" dan "proposisi" adalah sinonim,
atau paling tidak seharusnya sama. 

2. Bentuk Bentuk Prposisi

Berdasarkan dua jenis proposisi yaitu berdasarkan kualitas (positif dan negatif ) dan
berdasarkan kuantitas (umum dan khusus) ditemukan empat macam proposisi yaitu:
Proposisi umum -positif disebut proposisi A.
Proposisi umum-negatif disebut proposisi E.
Proposisi khusus-positif disebut proposisi I.
Proposisi umum-negatif disebut proposisi O proposisi umum-positif ialah proposisi
yang predikatnya membenarkan keseluruhan subjek.
Proposisi umum-negatif ialah proposisi yang predikatnya mengingkari keseluruhan
subjek (E). Proposisi khusus-positif ialah proposisi yang predikatnya membenarkan
SSS.

3. Berdasarkan Kuantitas
Setiap term di dalam proposisi menunjuk kepada seluruh pengertian. Term
“manusia”, misalnya, mewakili pengertian “manusia” yang dikenakan pada setiap
individu: si Joni, si Barto, si Dina, si Yanti, dan seterusnya. “Manusia” itu bukan
hanya si Gudel atau si Iyem, tetapi “setiap individu” yang memiliki ciri-ciri yang
termuat dalam pengertian manusia. Jadi, pengertian “manusia” itu luasnya adalah
universal.
Dari pembahasan kita mengenai “luas pengertian”, telah kita ketahui bahwa tidak
semua pengertian itu luasnya adalah universal. Kita mengenal juga pengertian yang
luasnya singular dan partikular. Dalam hubungan itu, kuantitas sebuah proposisi
ditentukan oleh luas term subyeknya. Karena itu, menurut kuantitasnya, proposisi
dapat kita bedakan atas:
Proposisi singular: proposisi yang subyeknya singular; jadi predikat mengakui atau
mengingkari hanya tentang satu hal yang tertentu;
Proposisi partikular: proposisi yang subyeknya partikular; jadi predikat mengakui
atau mengingkari hanya sebagian dari luas subyeknya (paling sedikit satu tetapi tidak
seluruhnya dan tak tentu); dan
Proposisi universal: proposisi yang subyeknya universal; jadi predikatnya mengakui
atau mengingkari seluruh luas subyeknya.

4. Berdasarkan Kualitas

Setiap proposisi mengandung pengakuan atau pengingkaran sesuatu (term predikat)


tentang sesuatu yang lain (term subyek). Dengan demikian menurut kualitasnya, kita
dapat membedakan proposisi atas proposisi afirmatif dan proposisi negatif. Proposisi
yang berkualitas afirmatif adalah proposisi yang mengandung pengakuan apa yang
menjadi term predikatnya tentang apa yang menjadi term subyeknya. Dalam proposisi
“Anton adalah mahasiswa angkatan ‘09” merupakan proposisi afirmatif karena
proposisi tersebut mengandung pengakuan atau afirmasi predikat (“mahasiswa
angkatan ’09) tentang tentang “Anton”. Sebaliknya, proposisi yang berkualitas
negatif adalah proposisi yang mengandung pengingkaran apa yang menjadi term
predikatnya tentang apa yang menjadi term subyeknya. Proposisi “Kucing adalah
bukan binatang yang bertelur” termasuk proposisi negatif, karena proposisi tersebut
mengandung pengingkaran “binatang yang bertelur” tentang “kucing”.
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan

Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan
salahnya. Bentuk-bentuk proposisi Proposisi dibagi menjadi tiga yaitu proposisi
kategorik, proposisi hipotesis, proposisi disyungtif.
Dalam proposisi kategorik itu yang mengandung pernyataan tanpa adanya syarat,
seperti :
Hasan sedang sakit
Sedangkan proposisi hipotesis itu pernytaan menggunakan syarat.
Contoh:
Jika hujan turun, maka saya tidak akan pergi
Dan proposisi disyungtif pada hakikatnya juga terdiri dari dua buah proposisi
kategorika. proposisi disyungtif seperti : Proposisi jika tidak benar maka salah.
Contoh: Hidup kalau tidak bahagia adalah susah.
Jenis-jenis  proposisi
Proposisi dapat dibagi ke dalam 4 aspek, yaitu:
Berdasarkan bentuk
Berdasarkan sifat
Berdasarkan kualitas
Berdasarkan kuantitas

2. Saran

Manusia dalam berbuat tentunya terdapat kesalahan yang sifatnya tersilap dari yang
telah ditetapkan atau seharusnya. Apalagi dalam Tugas menyusun makalah ini. Untuk
itu, penulis (Kelompok V) harapkan dari pembaca, khususnya kepada Mata Kuliah
MATEMATIKA KOMPUTER YakniBapak SUHERMAN mohon kritik dan
sarannya guna perbaikkan penyusunan selanjutnya

3. Daftar Pustaka

http://cahdueso.blogspot.co.id/2015/09/proposisi.html

http://budimakaado.blogspot.co.id/2014/06/makalah-tafsir-kejadian-ishak-lahir.html
http://syarofisukses.blogspot.co.id/2014/03/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none.html

http://qunk-ndal-fuck.blogspot.co.id/2011/04/makalah-pengolahan-proposisi-
majmuk.html

http://kaharmusakkar97.blogspot.co.id/2015/03/makalah-hudud-dan-hikmahnya.html

http://sheetmath.blogspot.co.id/2016/06/contoh-soal-proposisi-dan-tabel.html

http://wildatulawwaliah.blogspot.co.id/

R.G.Soekodijo, Logika Dasar, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1991, hlm. 66

Anda mungkin juga menyukai