Anda di halaman 1dari 2

Annisa Amalia 1106001340 Ilmu Kesejahteraan Sosial Teori Sosiologi

Kritik Terhadap Teori Talcott Parson

Fungsi AGIL ini hanya mampu melenggangkan atau mempertahankan suatu kekuasaan atas kedudukan individu, maka tidak mungkin suatu sistem organisme yang ia jelaskan mampu terlaksana, serta ia terlalu merendahkan konsepsi mengenai perubahan sosial secara revolusioner yang dapat terjadi secara tiba-tiba. Dalam teorinya ini, Parson lebih tertuju kepada sistem sebagai satu kesatuan daripada aktor sebagai peran yang menduduki suatu kendali sistem, bukannya mempelajari bagaimana aktor tersebut mampu menciptakan dan memelihara sistem tetapi sebaliknya. Hal yang patut untuk di kaji lebih dalam mengenai konsep AGIL ini, ialah mengenai subsistem fungsionalis strukturalnya, yakni: Ekonomi (Sebagai subsistem yang melaksanakan fungsi masyarakat dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan melalui tenaga kerja, produksi, dan alokasi sehingga masyarakat mampu menyesuaikan diri terhadap keadaan realitas eksternal), yang kedua adalah Pemerintah (Polity atau sistem politik dengan dasar sebagai pencipta tujuan-tujuan yang di dasari akan kepentingan masyarakat).

Kesimpulannya ialah, bahwa teori Parson tersebut, terlalu mengedepankan strukturalisasi pencapaian yang menekankan konsep equilibrium dalam dalam sistem di masyarakat secara fakta, serta ia terlalu subjektif dengan angan-angannya bahwa setiap individu senantiasa mensosialiasikan diri terhadap lingkungan dan lingkungan juga menyesuaikan fungsinya terhadap diri, dan ia lebih menekankan pada aspek perubahan sosial secara evolusioner di bandingkan revolusioner akibat dasar pemikiran sistem biologisnya.

Kritik terhadap Parsons:

1. Orientasinya statis, sehingga terlalu banyak mencurahkan perhatian pada perubahan.Karyakaryanya tentang perubahan sosial dinilai sangat statis & terstruktur.[18]

2. Pada saat dia melakukan elaborasi (pengerjaan dengan teliti) sisi sistem & teori, tindakan dia telah menerapkan seluruh terminologi dan asumsi kaum fungsionalis yang telah diketahui bahwa begitu problematis dari berbagai sudut pandang. 3. Parsons tidak pernah berhasil menjelaskan secara tepat, realitas sosial empirik yang bagaimana ia bicarakan. 4. Definisi yang ia buat, tetap merupakan pengujian neoskolastik (sesuatu yang berhubungan dengan penyelidikan hukum-hukum filsafat baru) yang mencoba mengatasi suatu ketidakjelasan melalui sarana lainnya. Inti dari kritik untuknya, Parsons tidak menyadari bahwa sebagian besar pernyataannya yang dibuat tentang suatu masyarakat harus dibatasi keumumannya. Salah satu alasan yang paling pokok tentang ketidakjelasan Parsons adalah bahwa dia mendefinisikan terminologinya tanpa ada tujuan penelitian maupun problema yang masuk akal. Kelemahan teori fungsionalisme-struktural & AGIL: Bahwa pandangan pendekatan ini terlalu bersifat umum atau terlalu kuat memegang norma, karena menganggap bahwa masyarakat akan selalu berada pada situasi harmoni, stabil, seimbang, dan mapan. Ini terjadi karena analogi dari masyarakat dan tubuh manusia yang dilakukan oleh Parson bisa diilustrasikan, bahwa tidak mungkin terjadi konflik antara tangan kanan dengan tangan kiri, demikian pula tidak mungkin terjadi ada satu tubuh manusia yang membunuh dirinya sendiri dengan sengaja. Demikian pula karakter yang terdapat dalam masyarakat. Dengan kata lain, suatu sistem sosial, akan selalu terkait secara harmonis, berusaha menghindari konflik, dan tidak mungkin akan menghancurkan keberadaannya sendiri.

http://lingkarsosiologi.blogspot.com/2010/04/kritik-teori-fungsionalisme-struktural.html http://linggadp.blog.fisip.uns.ac.id/2011/05/17/talcott-parsons/

Anda mungkin juga menyukai