FAKULTAS SYARIAH
AL-UULUM ASAHAN
TA 2022/2023
A. Pendahuluan
Public relations merupakan bagian dari seni dari prilaku sosial manusia
untk menciptakan seni tersebut agar lebih terarah tidak terlepas dari manajemen,
dengan adanya manajemen dapat memberikan sebuah penataan dalam komunikasi
terhadap prilaku sosial manusia untuk mencapai tujuah yang telah ditetapkan
sebelumnya.
1
Ropingi el Ishaq, Kuliah Public Relations: Pengantar & Praktik, (Kediri: STAIN Kediri
Press, 2015), hal. 1.
1
Public relations adalah suatu kegiatan untuk menanamkan dan
memperoleh pengertian, goodwill, kepercayaan, serta apresiasi pada/dari publik.
Public relations merupakan bagian dari seni dari prilaku sosial manusia untk
menciptakan seni tersebut agar lebih terarah tidak terlepas dari manajemen,
dengan adanya manajemen dapat memberikan sebuah penataan dalam komunikasi
terhadap prilaku sosial manusia untuk mencapai tujuah yang telah ditetapkan
sebelumnya.2
َسى ٓ ٰ خَ ْيرًا ِّم ْنهُ ْم َواَل نِ َس ۤا ٌء ِّم ْن نِّ َس ۤا ٍء عXَسى اَ ْن يَّ ُكوْ نُوْ ا ٓ ٰ م عXٍ ْم ِّم ْن قَوXٌ ْٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا اَل يَ ْسخَرْ قَو
ُ ْس ااِل ْس ُم ْالفُسُو
ق بَ ْع َد ااْل ِ ْي َما ۚ ِن َ ب بِْئِ ۗ بِااْل َ ْلقَاX اَ ْنفُ َس ُك ْم َواَل تَنَابَ ُزوْ اXاَ ْن يَّ ُك َّن َخ ْيرًا ِّم ْنه ۚ َُّن َواَل ت َْل ِم ُز ْٓوا
ٰ ك هُم ٰۤ ُ
َالظّلِ ُموْ ن ُ Xَ ول ِٕى َو َم ْن لَّ ْم يَتُبْ فَا
2
Iwan Aprianto, Disertasi: Manajemen Public Relations dalam Meningkatkan Citra
Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta di Lingkungan Kopertais Wilayah Xiii Jambi,
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi 2021, hal. 1.
3
Sulvinajayanti, Praktik Public Relation dalam Pandangan Islam, Institut Agama Islam
Negeri (Iain) Parepare, hal. 146.
4
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Manajemen Syariah: Sebuah Kajian Kontemporer, (Jakarta:
PT Rajagrafindo Persada, 2006), hal. 157.
2
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok
kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan itu) lebih baik
daripada mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan
(mengolok-olok) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-
olok itu) lebih baik daripada perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu
saling mencela dan saling memanggil dengan julukan yang buruk. Seburuk-buruk
panggilan adalah (panggilan) fasik setelah beriman. Siapa yang tidak bertobat,
mereka itulah orang-orang zalim.
3
kerabat dan Allah melaranng dari perbuatan keji, kemungkaran dan
permusuhan…” (QS. An-Nisaa:58)
6. Sabar: Sabar berarti tabah manghadapi ujian, cobaan dan kesulitan Allah swt.
Sangat suka pada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa
musibah,mereka mengucapkan: Innaa lallaahi wa innaa ilaihi raajiun.” (QS. Al-
Baqarah: 155-156). Ayat lainnya: ”… Mereka tidak lesu dan tidak pula
menyeerah. Allah menyukai orang-orang yang bersabar. (QS. Ali-Imran: 146)
5
Aulania Silviananda, Public Relation dan Islam Beserta contohnya,
http://assignment31.blogspot.com/2018/01/public-relation-dan-islam-beserta.html diakses pada
tanggal 12 Januari 2018.
6
Sulvinajayanti, hal. 139.
7
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, op.cit, hal. 158.
4
1. Informasi Akurat (Sosiologi)
Dalam Islam, public relation dikenal dengan dakwah yang bertujuan untuk
mengenalkan Islam pada manusia. Pertama kali Islam berdakwa, masyarakat
Islam masih berada dalam masa kejahiliyahan dan mempunyai moral yang buruk.
Bermula pada saat itulah Nabi Muhammad saw mendapat utusan dari Allah untuk
membenahi moral dan budi pekerti masyarakat. Langkah awal, Rasulullah
berdakwa kepada keluarga dan sanak kerabat terdekat secara sembunyi-sembunyi,
kemudian terang-terangan yaitu orang-orang terdekat dalam kehidupan mereka,
sampai Islam diterima masyarakat sekitar (Arab) dan akhirnya menyebar ke
seluruh dunia. Dakwah ini dilakukan dengan pertemuan personal, menjelaskan
nilai-nilai Al-Qur’an dan menyampaikan informasi bahwa orang yang beriman
akan mendapat pahala, dan orang kafir akan mendapat siksa. Rasul berhasil
merubah suasana peradaban Arab dari zaman kejahiliyahan menjadi masyarakat
yang beriman dan bertauhid.
2. Stabilitas Sosio-Politik
5
waktu singkat menyebar dari Arab menyusuri Asia, Afrika, hingga di seberang
Eropa. Menurut Faruq Al-Hasbi berdasarkan tulisan L. Stoddart, bangkitnya Islam
merupakan suatu peristiwa paling menakjubkan dalam sejarah manusia. Hanya
dengan waktu singkat yakni satu abad, Islam hampir mengenai seluruh bagian
bumi. Dari sebuah suku yang terbelakang dan berada di padang tandus, Islam
mampu menghancurkan kerajaan-kerajaan besar dan memusnahkan beberapa
agama besar yang sudah bernama sebelumnya. Nabi Muhammad saw
mengadakan revolusi berfikir dalam jihad dan bangsa, serta membina satu dunia
baru, yaitu dunia Islam.8
6
menyangkut kemaslahatan umat. Majelis syura adalah sarana yang digunakan
rakyat atau wakilnya untuk membicarakan kemaslahatan umat. Sejalan dengan
pendapat tersebut, maka rakyatlah yang berhak untuk menentukan nasibnya serta
menentukan siapa yang akan mereka angkat sebagai penguasa sesuai dengan
kemaslahatan umum yang mereka inginkan. 9
1. Kejujuran
Kejujuran merupakan sifat utama yang dibutuhkan oleh seorang da’i atau
pemimpin, karena sifat ini akan melahirkan kepercayaan publik (rakyat), dan
sosialisasi kebijakan akan berjalan lancar. Perkataan yang harus disampaikan
9
Hannan Putra, Ensiklopedi Islam: Awal Mula Istilah Majelis Syura,
https://www.republika.co.id/berita/n0x0bm/ensiklopedi-islam-awal-mula-istilah-majelis-syura diakses pada
tanggal 13 Februari 2014.
10
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, op.cit, hal. 162.
7
kepadanya harus tepat dan argumentatif. 11
Menurut Keraf jujur dan setia serta
merasa terhormat pada profesi yang disandangnya, mengakui kelemahannya dan
tidak menyombongkan diri, serta berupaya terus untuk mengembangkan diri
dalam mencapai kesempurnaan bidang keahlian dan profesinya melalui
pendidikan, pelatihan, dan pengalaman. Di samping itu, tidak akan melacurkan
profesinya untuk tujuan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan demi tujuan
materi semata atau kepentingan sepihak. Kejujuran dalam Islam memiliki
kedudukan yang penting. Sebab melalui kejujuran, kebenaran dapat ditegakkan.
Dalam QS Al-Ahzab/33:70 Allah Swt berfrman, yang artinya, “Wahai orang-
orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan
yang benar”.
Itu artinya, sebagai orang yang beriman kepada Allah, manusia dituntut
untuk jujur, mengatakan hal yang benar sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
dan tidak berlawanan dengan apa yang dikerjakan. Dalam Islam, dosa hukumnya
bila seorang Muslim mengatakan sesuatu, tetapi tidak sesuai dengan apa yang ia
kerjakan. Tidak diperbolehkan dalam Islam bagi seorang PR Muslim yang
menjalankan profesinya dengan cara berbohong, dengan mengatakan hal- hal
yang baik mengenai organisasinya tetapi apa yang dikatakan tersebut tidak
dilakukan.12
2. Transparansi
Transparansi dalam tata kelola pemerintahan islam itu sangat perlu karena
dengan adanya transparansi maka tidak ada kemungkinan yang tertutupi di dalam
pemerintahan. pada umumnya tata kelola pemerintahan yang bersih dan baik
menjadi perhatian karena peran pemerintah sangat mendominasi dalam berbagai
langkah awal untuk membangun pemerintahan yang baik, bersih, transparan dan
11
Dian Iskandar Jaelani, Manajemen Public Relations (Humas) Pendidikan Islam: Kajian
Tematik Al Quran dan Hadits, Jurnal Pendidikan Islam, Volume 3, Nomor 2, Juli-Desember
2018, hal. 80.
12
Trimanah, Diah Wulandari, Prinsip Public Relations dalam Ajaran Islam Menurut
Persepsi Anggota Perhumas Jawa Tengah, Mediator: Jurnal Komunikasi, Vol 11 (1), Juni 2018,
66-74, hal. 70-71.
8
akuntabel, tetapi masih banyak mengalami hambatan yang besar di dalam
pemerintahan. untuk mewujudkan pemerintahan yang baik harus sesuai dengan
prinsip-prinsip dasar good governance atau dipadukan dengan hukum islam sesuai
dengan prinsip-prinsip dasar hukum islam (al-qiyam al-asasiyah) dalam hal ini ini
konteks pendekatan ushul fiqih mempunyai teori pertingkatan norma.
Bahkan pada masa Nabi Muhammad Saw dan para sahabat sudah
menerapkan transparansi dan akuntabilitas di dalam pemerintahannya baik itu
menyangkut ekonomi, politik, dan kegiatan lainnya. Rasulullah Saw selalu
menekankan kejujuran, rasulullah menyampaikan : "janganlah kamu
memperhatikan banyaknya shalat dan puasanya, jangan pula kamu perhatikan
banyaknya haji dan kesholehannya, tetapi perhatikanlah kejujurannya dalam
menyampaikan informasi dan menjalankan amanatnya."
9
masyarakat, dengan begitu transparansi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan
kepercayaan kinerja pemerintah pada masyarakat.
13
Muhammad Syauqas, Pentingnya Transparansi dalam Tata Kelola Pemerintahan Islam,
https://www.kompasiana.com/muhammad46798/607ea50f3d68d54502414632/pentingnya-
transparansi-dalam-tata-kelola-pemerintahan-islam diakses pada tanggal 20 April 2021.
10
Begitu juga sikap yang ditunjukkan Khulafaur Rasyidin, mereka memiliki
perasaan yang peka dan bertindak cepat untuk mengatasi keluhan rakyat sebelum
persoalan menyebar luas di masyarakat, dan akan menurunkan kepercayaan
masyarakat terhadap pemerintah. Di antaranya sikap Umar r.a. untuk melengser
Khalid bin Walid dari jabat- annya. Khalifah Umar r.a. merasa bahwa mayoritas
kaum Muslimin tidak puas dengan keputusan pencopotan Khalid. Sikap yang
ditunjukkan Khalifah Umar r.a. mencerminkan seorang pemimpin yang responsif
terhadap keluhan dan tuntutan rakyat. Dengan kepekaan perasaan yang dimiliki,
beliau bersegera untuk menenangkan tuntutan rakyat, menjelaskan keputusan dan
kebijakan yang bertentangan dengan aspirasi masyarakat luas secara cepat,
sehingga tidak berlarut-larut dan menurunkan kepercayaan rakyat. Setiap
keputusan dan kebijakan yang diambil seorang pemimpin harus disampaikan dan
dijelaskan kepada rakyat, sehingga mereka akan tenang dan tentram dalam
kehidupan. Sehingga, tidak menimbulkan protes, demonstrasi atau tuntutan
kepada pemimpin.14
4. Suri Teladan
11
dahulu, para Nabi dan Rasul merupakan orang-orang pilihan yang sempurna.
Mereka dijadikan sebagai panutan dan teladan bagi para sahabat dan pengikutnya,
sehingga terbina sebuah hubungan sosial yang kondusif.
Nabi Muhammad saw adalah suri tauladan yang baik (uswatun hasanah)
dimana semua ucapan, sikap, dan perilaku beliau adalah panutan bagi setiap
muslim di dunia.15 Hal ini dikarenakan beliau memiliki akhlak yang mulia,
sebagaimana yang digambarkan dalam Alquran dalam firman-Nya: "Dan
sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung" (Al-Qalam [68]: 4)
dan dalam ayat lain, "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah" (Al-Ahzab [33]: 21).
D. Komunikasi Langsung
12
aspirasi rakyat secara sempurna, sehingga ia bisa menentukan kebijakan-kebijakan
yang mengakomodir kepentingan dan sesuai dengan kondisi rakyat. Komunikasi
ini akan membangun rasa saling sayang dan memahami, menghilangkan beban
dan pikiran, serta menguatkan ikatan hubungan dan persaudaraan.
Di antara bentuk lain komunikasi langsung adalah apa yang dila- kukan
Rasulullah dengan para dai dan pembaca Alquran. Rasulullah telah
mempersiapkan dan membekali mereka dengan ilmu-ilmu agama. Kemudian
mengutus mereka datang ke kabilah-kabilah Arab untuk mengajarkan Alquran dan
Sunnah, dan menjadi corong bagi dakwah Islam. Rasulullah melakukan
komunikasi ini dalam melaksanakan dakwah bukan untuk memenuhi kebutuhan
pribadi (kebutuhan, fisik, keselamatan, kepemilikan, harga diri dan aktualisasi
diri), sebaliknya komunikasi langsung yang dikembangkan Rasulullah adalah
lebih mengutamakan kondisi dan kebutuhan komunikannya (mad,u) dan semata-
mata melaksanakan misi yang diembankan Allah SWT. Komunikasi interpersonal
secara sembunyi-sembunyi yang dilakukan Rasulullah disesuaikan dengan kondisi
dan budaya masyarakat Arab yang belum siap menerima ajaran tauhid, sekaligus
mengikuti tuntunan Allah sampai diperintahkan berdakwah secara terang-
terangan. Apa yang dilakukan Rasulullah menunjukan bahwa beliau memiliki
kompetensi komunikasi yang unggul. Rasulullah sebagai komunikator telah
menciptakan proses komunikasi menjadi efektif dengan memperhatikan kesiapan
fisik dan mental, materi yang akan disampaikan, corak komunikasi, situasi dan
13
kondisi tempat dakwah dilaksanakan. Semua itu dilakukan agar pesan yang
disampaikan sesuai dengan kebutuhan, situasi dan kondisi mad’u, sehingga pesan
dapat diterima dan dakwah dapat berjalan secara afektif dan efisien.17
17
Halimatus Sakdiah, Komunikasi Interpersonal sebagai Strategi Dakwah Rasulullah
(Perspektif Psikologi), Jurnal Ilmu Dakwah Vol. 15 No. 30, Juli-Desember 2016, hal. 50.
18
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, op.cit, hal. 174-175.
14
E. Kesimpulan
Kejujuran merupakan sifat utama yang dibutuhkan oleh seorang da’i atau
pemimpin, karena sifat ini akan melahirkan kepercayaan publik (rakyat), dan
sosialisasi kebijakan akan berjalan lancar. Perkataan yang harus disampaikan
kepadanya harus tepat dan argumentatif. Sebagai orang yang beriman kepada
Allah, manusia dituntut untuk jujur, mengatakan hal yang benar sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya dan tidak berlawanan dengan apa yang dikerjakan.
Pentingnya transparansi dalam tata kelola pemerintahan islam itu harusnya
kejujuran dari segi transparansi nya agar tidak ada yang tidak diketahui oleh
masyarakatnya, bahkan pada masa rasulullah pun transparansi sudah di tetapkan
pada masa pemerintahannya agar masyarakat percaya kepada rasulullah. Begitu
pula dengan pemerintah harus transparansi dalam segi apapun agar masyarakat
percaya dengan pemerintah, pemerintah juga melakukan kontak langsung dengan
masyarakat, dengan begitu masyarakat bisa memberikan aspirasinya.
15
suri tauladan (Qudwah Hasanah) sebagai media untuk mempopulerkan sesuatu.
Jika para pemimpin atau pegawai yang berada di lingkungan pemerintah
memberikan contoh perilaku yang baik, maka hal ini akan memberikan pengaruh
positif terhadap sikap dan perilaku masyarakat. Dengan adanya komunikasi
langsung memungkinkan bagi pemerintah untuk menyerap aspirasi rakyat secara
sempurna, sehingga ia bisa menentukan kebijakan-kebijakan yang mengakomodir
kepentingan dan sesuai dengan kondisi rakyat. Komunikasi ini akan membangun
rasa saling sayang dan memahami, menghilangkan beban dan pikiran, serta
menguatkan ikatan hubungan dan persaudaraan.
DAFTAR PUSTAKA
Ropingi el Ishaq, Kuliah Public Relations: Pengantar & Praktik, (Kediri: STAIN
Kediri Press, 2015).
16
Iwan Aprianto, Disertasi: Manajemen Public Relations dalam Meningkatkan
Citra Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta di Lingkungan Kopertais
Wilayah Xiii Jambi, Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
2021.
Trimanah, Diah Wulandari, Prinsip Public Relations dalam Ajaran Islam Menurut
Persepsi Anggota Perhumas Jawa Tengah, Mediator: Jurnal Komunikasi, Vol 11
(1), Juni 2018, 66-74.
17
Andrizal Mxp, Public Relations Ala Nabi Muhammad SAW (Part 1),
https://www.kompasiana.com/rizalsxe/55beccc2b292736b050600cd/public-
relations-ala-nabi-muhammad-saw-part-1 diakses pada tanggal 3 Agustus 2015.
18