Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

HUBUNGAN PUBLIK DALAM ISLAM


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah : Manajemen Syariah

Dosen :

Oleh

Dr H. Fikri Ramadhan Suhendar.,Lc.,Ma

Disusun Oleh :

Abdul Qofaludin

Septian Bahrul Alam

Manajemen

Semester V

MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MIFTAHUL HUDA

PAMANUKAN SUBANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan Karunia,
Rahmat, dan Hidayah-Nya yang berupa kesehatan, sehingga makalah yang berjudul dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. “Hubungan Publik Dalam Islam”

Makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah Pembelajaran Manajemen Syariah
Pada Pendidikan Dasar. Kami berusaha menyusun makalah ini dengan segala kemampuan,
namun kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan baik dari segi
penulisan maupun segi penyusunan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun akan kami terima dengan senang hati demi perbaikan makalah selanjutnya.

Semoga makalah ini bisa memberikan informasi mengenai ”Hubungan publik dalam
Islam” dan bermanfaat bagi para pembacanya. Atas perhatian dan kesempatan yang diberikan
untuk membuat makalah ini kami ucapkan terima kasih.

Subang, 13 Desember 2022

Penulis

II
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

1.2.Rumusan Masalah

1.3.Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1. hubungan sosialisasi, stabilitas, kontribusi/partisipasi dalam meningkatkan fasilitas


publik Penghimpunan Dana

2.2.Karakteristik dan Kesuksesan hubungan dalam Islam

BAB III PENUTUPAN

3.1.Kesimpulan

III
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Public relation merupakan ilmu pengetahuan yang sudah ada sejak zaman Nabi
Muhammad SAW. Public relation (PR) yang dikenal dengan istilah Humas
merupakan perkembangan praktik humas yang sudah dikenal sejak dahulu, namun
manusia terlambat menyadari keberadaan PR tersebut. PR mulai dikenal pada abad
ke-20, namun sebenarnya usia PR sama dengan usia peradaban manusia, bahkan sejak
dahulu orang-orang primitif sudah menerapkan dan mengetahui seberapa pentingnya
PR. Bertukar informasi, membujuk, dan mengintegrasikan masyarakat yang sudah
terjadi sejak dahulu dan hal tersebutdapat kita lihat bagaimana harmonisnya hubungan
antar manusia, antar kelompok, maupun manusia dengan kelompok di dalam
pergaulan mereka. Keharmonisan hubungan tersebut terjadi karena terciptanya
kesepakatan antara kedua belah pihak yang saling pengertian, saling menguntungkan,
dimana keuntungan berupa kesenangan antar kedua belah pihak.
1.2 Rumusan Masalah
a) Bagaimana hubungan sosialisasi, stabilitas, kontribusi/partisipasi dalam
meningkatkan fasilitas publik ??
b) Bagaimana karakteristik dan kesuksesan hubungan publik dalam islam ?

1.3 Tujuan Pembahasan


a) Mengetahui mengenai hubungan sosialisasi, stabilitas, kontribusi/partisipasi
dalam meningkatkan fasilitas publik
b) Mengenal bagaimana karakteristik serta kesuksesan hubungan publik dalam
Islam

IV
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hubungan sosialisasi, stabilitas, kontribusi/partisipasi dalam meningkatkan fasilitas


publik

2.1.1 Sosialiasi

Menurut Brim dalam berger dan chaffec pada Tahun 1966 mendefinisisikan : ‘
bahwa sosisalisasi adalah satu proses dimana individu memperoleh pengetahuan,
keterampilan dan membentuk watak, sehingga mereka dapat diterima menjadi
anggota masyarakat”. (1987:420). Pandangan lain tentang sosialisasi menurut
antropologi disebut sebagai “enkulturasi”, yaitu “meliputi transmisi informasi,
norma dan nilai-nilai masyarakat tertentu.” (whiting,1968 dalam Berger & Chaffec,
1987:420). Jika Islam ditinjau melalui pendekatan kebudayaan yang terdiri dari
segala cipta, rasa dan karsa yang muncul sebagai komitmen masyarakat terhadap
Islam , maka Berger & Chaffec menambahkan bahwa, sosialisasi merujuk antara
hubungan langsung pada transmisi informasi, norma nilai dan keterampilan dengan
kemampuan seseorang untuk tetap hidup dalam situasi sosial tertentu. Selanjutnya
untuk melihat sosialisasi, menurut David A Goslin dalam Soe’oed (1999:30)
sosialisasi adalah “proses belajar yang dialami seseorang untuk memperolleh
pengetahuan, keterampilan, nilai nilai dan norma-norma agar ia dapat berpartrisipasi
sebagai anggota dalam kelompok masyarakat”.

Sebagai mana dalam islam QS. Al-Hujarat ayat 10

َ‫ِإنَّ َما ْال ُمْؤ ِمنُونَ ِإ ْخ َوةٌ فََأصْ لِحُوا بَ ْينَ َأ َخ َو ْي ُك ْم   ۚ  َواتَّقُوا هَّللا َ لَ َعلَّ ُك ْم تُرْ َح ُمون‬

“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu


damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah
kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-Hujurat: 10)

V
2.1.1 Stabilitas

Public relation menjaga hubungan baik internal perusahaan, yaitu mencoba menjaga
hubungan baik antara semua pegawai kerja dan karyawan baik dari top manajemen
hingga pegawai dengan status pangkat paling rendah di perusahaan. Public relation
merupakan bagian dari organisasi yang berfungsi untuk menjaga dan membina
hubungan baik antara instansi/perusahaan dengan masyarakat umum atau publik dan
konsumenya. Fungsi dasar dari Public relation adalah membentuk dan membina
hubungan baik, dengan terciptanya hubungan yang baik maka akan tercipta kinerja dan
kualitas kerja yang baik guna mencapai keuntungan bagi institusi tersebut.

Tugas Public relation adalah sinkronisasi antara informasi dari perusahan dengan
reaksi dan tanggapan publik sehingga mencapai suasana akrab, saling mengerti, dan
muncul suasana yang menyenangkan dalam interaksi perusaahaan dengan publik.
Penyesuaian yang menciptakan hubungan yang harmonis dimana satu sama lain saling
memberi dan menerima hal-hal yang bisa menguntungkan kedua belah pihak

Dalam Islam memerlukan suatu kode etik yang berdasarkan Al-Quran dan Al- Hadis
karena Al- Quran merupakan firman Allah SWT dan Al-Hadis merupakan penuturan,
perbuatan, tindakan atau pengakuan Rasulallah SAW yang mempunyai pribadi yang
mulia adalah sumber Islam. Terdapat etika etika Public relation dalam Islam yang
dilandaskan al-Quran antara lain :

1. Amanah

n‫ ِإ َّن‬nۚ n‫ ِل‬n‫ ْد‬nn‫ َع‬n‫ ْل‬n‫ ا‬nِ‫ ب‬n‫ا‬n‫ و‬nn‫ ُم‬n‫ ُك‬n‫ح‬nْ nَ‫ ت‬n‫ن‬nْ ‫ َأ‬n‫س‬ ِ n‫ ا‬nnَ‫ن‬n‫ ا‬n‫َأْل َم‬n‫ ا‬n‫ا‬n‫ و‬n‫َؤ ُّد‬nnُ‫ ت‬n‫ن‬nْ ‫ َأ‬n‫ ْم‬n‫ ُك‬n‫ ُر‬n‫ ْأ ُم‬nَ‫ ي‬nَ ‫ هَّللا‬n‫ ِإ َّن‬n۞
ِ n‫ ا‬nَّ‫ن‬n‫ل‬n‫ ا‬n‫ن‬nَ n‫ ْي‬nَ‫ ب‬n‫ ْم‬nُ‫ ت‬n‫ ْم‬n‫ َك‬n‫ َح‬n‫ ا‬n‫ ِإ َذ‬n‫و‬nَ n‫ ا‬nnَ‫ ه‬nِ‫ ل‬n‫ َأ ْه‬n‫ى‬nٰ nَ‫ ِإ ل‬n‫ت‬
ِ nَ‫ ب‬n‫ ا‬n‫ ًع‬n‫ ي‬n‫ ِم‬n‫ َس‬n‫ن‬nَ n‫ ا‬n‫ َك‬nَ ‫ هَّللا‬n‫ ِإ َّن‬nۗ n‫ ِه‬nِ‫ ب‬n‫ ْم‬n‫ ُك‬nُ‫ ظ‬n‫ ِع‬nَ‫ ي‬n‫ ا‬n‫ َّم‬n‫ ِع‬nِ‫ ن‬nَ ‫هَّللا‬
n‫ ا‬n‫ر‬nً n‫ ي‬n‫ص‬

Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak


menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia

VI
supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang
sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha
Melihat (QS An-Nisaa:58)

2. Menepati Janji
Menepati janji wajib bagi muslim untuk memenuhi setiap janji yang dibuat bersama,
baik itu kepada muslim maupun non muslim. “Hai orang orang beriman tepatilah
janji janjimu.” (QS. Al-Maidah:1)

3. Benar
Allah menyuruh orang-orang beriman supaya berlaku benar dan menyertai golongan-
golongan yang benar dengan firman nya, “ Hai sekalian orang-orang yang beriman
berbaktilah kepada Allah dan jadilah kamu termasuk dalam golongan orang yang
benar (QS.At-Taubah:119)

4. Ikhlas
Berarti melakukan pekerjaan semata karna Allah SWT, dan tidak karna mengharap
balasan, pujian atau kemashuran. Dalam Al-Quran Allah SWT meminta pada setiap
muslim agar ikhlas dalam beribadah, “Dan mereka hanya diperintahkan menyembah
Allah SWT dengan tulus ikhlas.” (QS. Al-Baiyina:5)

5. Adil
Berarti memberikan hak kepada orang yang berhak tanpa menguranginya berlaku baik
kepada sesama muslin maupun non muslim adalah perintah dari Allah sebagaimana
firman nya,”Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan
dan memberi kamu kerabat dan Allah melarang dari perbuatan keji kemukaran dan
permusuhan (QS An-Nisaa:58)

6. Sabar
Sabar berarti tabah menghadapi ujian, dan kesulitan Allah SWT, sangat suka pada
orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang apabila di timpa musibah mereka
mengucapkan Innaa lallaahi wa innaa ilaihi raajiun (QS.Al-Baqarah:155-156) (QS Al-
Imran:146)

7. Kasih Sayang
Kasih sayang kepada sesama manusia terutama kepada sang manusia yang seagama di
pandang tinggi dan digalakan oleh Islam, firman Allah SWT dalam Al-Quran
‘’mereka saling berpesan dengan kesabaran, mereka saling berpesan dengan kasih
sayang (QS.Al-Balad:17)

8. Pemaaf
Memaafkan kesalahan dan kekhilafan orang sangatlah di anjurkan oleh Islam. Allah
SWT berfirman”Dan hendaklah mereka memafkan dan merelakan. Tidakah kamu
suka bahwa Allah SWT mengampuni dosamu? Allah maha penyanyang lagi maha
pengasih.”(QS An-Nur:22)

9. Kuat
Kekuatan yang diperlukan bukan hanya kekuatan jasmani melaikan juga didasari segi
rohani dan pikiran. Kekutan rohani ini berfungsi untuk melawan cobaan dan godaan
gangguan, dalam membina kekuatan Allah berfirman :” Dan janganlah kamu bersifat
lemah (QS.Al-Imran:139)

VII
2.1.3 Kontribusi

Pertama kali Rasul berdakwah, masyarakat Islam masih berada dalam masa
kejahiliyahan dan mempunyai moral yang buruk. Sementara peradaban Arab pada
saat itu tidak mempunyai nilai sama sekali. Bermula pada situasi itulah Nabi
Muhammad saw mendapat utusan dari Allah untuk membenahi moral dan budi
pekerti masyarakat. Tentunya Rasul berhasil merubah suasana peradaban Arab dari
zaman kejahiliyahan menjadi masyarakat yang beriman dan bertauhid. Merekapun
mulai menjadi pengikut setia Nabi Muhammad saw.Kesuksesan inilah yang menjadi
pekerjaan bagi peneliti sejarah. Kesuksesan inilah yang perlu dipelajari dan diketahui
sebagai pedoman bagi pelaku public relation mengenai sifat dan sikap Nabi
Muhammad saw dalam berdakwah, mengajak manusia ke jalan yang benar dengan
mengadakan komunikasi dengan mereka. Sehingga tujuan dari perluasan Islam dapat
tercapai.

Dalam perspektif Islam yang berdasarkan Al-Qur'an, praktisi Public relation memiliki
beberapa fungsi yakni :

1) Pemberi Peringatan, surat Al-Fath:8 “Sesungguhnya kami mengutus kamu sebagi


saksi, pembawa berita gembira dan pemberi peringatan.”

2) Menyebarkan Informasi, surat Al-Maidah:67 “Hai Rasul, Sampaikanlah apa yang


diturunkan kepadamu dari Tuhanmmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang
diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat nya.”

3) Membangun Kerja Sama dan Memelihara Saling Pengertian Antara Organisasi


dan Publik, surat Al-Maidah:2. “Dan tolongmenolonglah kamu dalam mengerjakan
kebajikan dan takwa dan janganlah tolong menolong dalam perbuatan dosa dan
pelanggaran.

4) Memberi Peringatan atau Menasihati Pimpinan Demi Kepentingan Umum, Surat


Adz-Zariaat:55 “Dan tetaplah memberi peringatan karena sesungguhnya peringatan
itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman.

VIII
2.2 Karakteristik dan Kesuksesan dalam hubungan publik

Dalam melakukan kegiatan komunikasi dalam Public relationagar terwujudnya


komunikasi yang efektif maka perlu adanya kunci sukses dalam berkomunikasi.
Kunci sukses tersebut tentunya tergantung pada prinsip-prinsip komunikasi perspektif
Islam, Jalaluddin Rahmat menawarkan enam prinsip, diantaranya adalah:

1. Qawlan Syahid

QS. Al-Nisa' Ayat 9

‫ض ٰعفًا خَ افُوْ ا َعلَ ْي ِه ۖ ْم فَ ْليَتَّقُوا هّٰللا َ َو ْليَقُوْ لُوْ ا قَوْ اًل َس ِد ْيدًا‬
ِ ً‫ش الَّ ِذ ْينَ لَوْ ت ََر ُكوْ ا ِم ْن َخ ْلفِ ِه ْم ُذ ِّريَّة‬
َ ‫َو ْليَ ْخ‬ 

Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan
keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah
mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.

2. Qaulan maysurah

QS. Al-Isra Ayat 28

َ ِّ‫ض َّن َع ْنهُ ُم ا ْبتِغ َۤا َء َرحْ َم ٍة ِّم ْن َّرب‬


‫ك تَرْ جُوْ هَا فَقُلْ لَّهُ ْم قَوْ اًل َّم ْيسُوْ رًا‬ ِ ‫َواِ َّما تُع‬
َ ‫ْر‬

Dan jika engkau berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang
.engkau harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang lemah lembut

3.Qaulan Baligha

QS. An-nisa ayat 63


ْ ‫ك الَّ ِذ ْينَ يَ ْعلَ ُم هّٰللا ُ َما فِ ْي قُلُوْ بِ ِه ْم فَا َ ْع ِرضْ َع ْنهُ ْم َو ِع‬ ٰۤ ُ
‫ظهُ ْم َوقُلْ لَّهُ ْم فِ ْٓي اَ ْنفُ ِس ِه ْم قَوْ اًل ۢ بَلِ ْي ًغا‬ َ ‫ول ِٕى‬ ‫ا‬

63. Mereka itu adalah orang-orang yang (sesungguhnya) Allah mengetahui apa yang ada di
dalam hatinya. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka nasihat, dan
katakanlah kepada mereka perkataan yang membekas pada jiwanya.

IX
4. Qaulan Karimah

QS.Al-Isra ayat 23

َ ‫ك اَاَّل تَ ْعبُد ُْٓوا آِاَّل اِيَّاهُ َوبِ ْال َوالِ َد ْي ِن اِحْ ٰسنً ۗا اِ َّما يَ ْبلُغ ََّن ِع ْن َد‬
ْ‫ك ْال ِكبَ َر اَ َح ُدهُ َمٓا اَوْ ِك ٰلهُ َما فَاَل تَقُلْ لَّهُ َمٓا اُفٍّ َّواَل تَ ْنهَرْ هُ َما َوقُل‬ َ ُّ‫ضى َرب‬ ٰ َ‫َوق‬
‫لَّهُ َما قَوْ اًل َك ِر ْي ًما‬

23. Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia
dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara
keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka
sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan
janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya
perkataan yang baik.

5. Qaulan layyinah

QS. Thaha ayat 43-44

‫اِ ْذهَبَٓا اِ ٰلى فِرْ عَوْ نَ اِنَّهٗ طَ ٰغ ۚى‬

pergilah kamu berdua kepada Fir‘aun, karena dia benar-benar telah melampaui batas;

‫فَقُوْ اَل لَهٗ قَوْ اًل لَّيِّنًا لَّ َعلَّهٗ يَتَ َذ َّك ُر اَوْ يَ ْخ ٰشى‬

maka berbicaralah kamu berdua kepadanya (Fir‘aun) dengan kata-kata yang lemah lembut,
mudah-mudahan dia sadar atau takut

6.Qaulan Ma’ruf

QS. An-Nisa ayat 5

‫َواَل تُْؤ تُوا ال ُّسفَهَ ۤا َء اَ ْم َوالَ ُك ُم الَّتِ ْي َج َع َل هّٰللا ُ لَ ُك ْم قِ ٰي ًما َّوارْ ُزقُوْ هُ ْم فِ ْيهَا َوا ْكسُوْ هُ ْم َوقُوْ لُوْ ا لَهُ ْم قَوْ اًل َّم ْعرُوْ فًا‬

Dan janganlah kamu serahkan kepada orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka
yang ada dalam kekuasaan) kamu yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah
mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan
.yang baik

Selain enam prinsip komunikasi perspektif Islam seperti yang dikemukakan oleh Jalaluddin
Rakhmat di atas, terdapat beberapa prinsip dalam Islam yang sesuai diantaranya adalah:

1. Mengucapkan salam yang berbunyi Assalamua’laikum’’


Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Tirmizi, Nabi SAW
bersabda :”Ucapkan salam sebelum kamu berkata”

X
2. Konsisten atau mengatakan sesuatu sesuai dengan perbuatan Surat Ash Sha ayat 2-3
Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu
perbuat. Amatbesar kebencian disisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang
tiada kamu kerjakan.

3. Memberi pelajaran yang baik.


Surat An-Nahl:125 “Serulah manusia kepada jalan Tuhan-Mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlahmereka dengan cara yang baik.

4. Diskusi/berdebat dengan cara yang baik.


Surat Al-Ankabut:46 “Dan janganlah kamu berdebat dengan ahli kitab, melainkan
dengan cara yang baik, kecuali dengan orang-orang yang dzalim diantara mereka

Selain prinsip komunikasi yang digunakan untuk mewujudkan komunikasi yang efektif
dalam Public relation, adapula kode etik Public relation berdasarkan perspektif Barat dan
perspektif Islam yang ditawarkan oleh Imam Al-Ghazali sebagai berikut:

1. Seorang anggota harus bersikap jujur terhadap klien ataupun penyewa jasanya baik
dimasa lampau maupun dimasa yang sedang dialami. Demikian juga terhadap sesama
praktisi dan masyarakat umum.

2. Seorang anggota bertingkah laku dalam kehidupan profesionalnya sesuai dengan


kepentingan umum.

3. Seorang angggota harus tunduk kepada kebenaran dan ketepatan dan kepada standar
cita rasa yang diterima umum.

4. Seorang anggota dilarang mewakili kepentingan-kepentingan yang saling berlawanan


ataupun bersaingan tanpa persetujuan yang dinyatakan oleh pihak-pihak yang terlibat
setelah mereka tahu semua fakta-fakta yangada. Ataupun menempatkan dirinya dalam
suatu posisi yang ternyata bertentangan dengan kewajibannya terhadap kliennya ataupun
orang lain tanpa menyatakan secara terus terang mengenai kepentingan kepentingannya
yang terbaik.

5. Seorang anggota harus menjaga kepercayaan dari klien/ penyewa jasanya baik yang
sekarang maupun yangtelah lalu dan dilarang menerima upah ataupun yang lainnya yang
dapat menyebabkan terbukanya ataupunyang dimanfaatkannya kepercayaan
tersebutuntuk kerugian ataupun tersangka yang merugikan terhadap klien/ penyewa jasa.

6. Seorang anggota dilarang terlibat dalam praktek apapun yang cenderung merusakkan
integritas jalur-jalur komunikasi ataupun pelaksanaan pemerintah.

7. Seorang anggota dilarang terlibat menyampaikan informasi palsu ataupun


menyesatkan dan wajib berhati-hati untuk mencegah pemberian informasi yang palsu
ataupun yang menyesatkan.

XI
8. Seorang anggota harus siap sedia menyebutkan identitas dari klien ataupun penyewa
jasa dari komunikasimasyarakat yang dibuat.

9. Seorang anggota dilarang memanfaatkan nama seseorang ataupun suatu hal yang
tidak jelas, ataupun seolah-olah babas ataupun tanpa bias akan tetapi sebenarnya
dipergunakan untuk melayani suatu kepentingan tersembunyi dari seorang
anggota/klien penyewa jasa.

10. Seorang anggota dilarang dengan sengaja merugikan nama baik, ataupun praktek
professional dari praktisilain. Namun demikian apabila seorang anggota mempunyai
bukti bahwa anggota lain telah melakukankesalahan secara tidak etis melawan hukum
atau praktek-praktek yang curang termaasuk pelanggaran daripada kode ini, maka
anggota tersebut hendaknya menyampaikan informasi tersebut segera kepada
pejabatorganisasi yang berwenang untuk diambil tindakan sesuai dengan prosedur yang
diatur dalam pasal 13 dariBylaws.

11. Seorang anggota yang dipanggil sebagai saksi dalam suatu sidang untuk
menegakkan kode etik ini harus hadir kecuali apabila terdapat alasan yang dianggap
cukup oleh-oleh dewan pengadilan.

12. Seorang anggota dalam melaksanakan pelayanan bagi seorang klien/ penyewa jasa
dilarang menerima upahkomisi ataupun barang-barang berharga lainnya dari orang
selain dari si klien/ penyewa jasa dalamhubungannya dengan pelayan-pelayanannya
tanpa persetujuan lebih dulu daripada klien/penyewanya setelahmereka diberitahukan
secara lengkap mengenai fakta-faktanya.

13.Seorang anggota dilarang memberikan jaminan atas berhasilnya suatu tujuan


tertentu yang berada diluarpenguasaan langsung anggota tersebut. Seorang anggota
hendaknya segera mungkin memutuskan hubungan dengan organisasi
ataupunperseorangan apabila hubungan tersebut menyebabkan anggota harus berbuat
hal-hal yang bertentangandengan pasal-pasal dari pada kode ini.

XII
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dalam melakukan kegiatan komunikasi dalam Public relationagar terwujudnya


komunikasi yang efektif maka perlu adanya kunci sukses dalam berkomunikasi. Kunci
sukses tersebut tentunya tergantung pada prinsip-prinsip komunikasi perspektif Islam,
Jalaluddin Rahmat menawarkan enam prinsip, diantaranya adalah: Qawlan syahid,
Qaulan Maysurah, Qaulan Baligha, Qaulan Karimah, Qaulan layyinah, Qaulan Ma’ruf.
Seorang Public relation yang paling sukses tetap Nabi Muhammad Saw. Hal ini bisa
dilihat dari perjuangan beliau dalam mendakwahkan Islam setelah menerima wahyu,
mulai dari sembunyi-sembunyi, terang-terangan, sampai Islam diterima masyarakat
sekitar (Arab) dan akhirnya menyebar ke seluruh dunia.

Saran

XIII
DAFTAR PUSTAKA

Alhasbi,Faruq. 2014. Islamic Public relation.


(http://needdesignpartner.blogspot.co.id/2015/07/islamic-publicrelations.html).
Wulandari,Diah.2018. Prinsip Public Relations dalam Ajaran Islam.
(https://www.researchgate.net/publication/365888560_HUBUNGAN_PUBLIC_RELATIONS_DA
LAM_PERSPEKTIF_ISLAM)

Sosialisasi' menjadi' terminologi'


yang' banyak' digunakan' dalam'
berbagai' kajian' khususnya'
dalam' rumpun' ilmu-ilmu' sosial.'
Secara'
praktis,' sosialisasi' digunakan'
dalam' 2' (dua)' bentuk' makna'
kata' yang'
berbeda.' Pertama,' sosialisasi'
digunakan' untuk' mengungkap'
penyertaan'
kata' terhadap' konsep' utama'
agar' memiliki' kejelasan'
arti' atau'
XIV
pemahaman,' seperti' "sosialisasi'
nilai-nilai' kebangsaan".' Dalam'
konteks'
ini'konsep'utamanya'yaitu'nilai-
nilai'kebangsaan,' terminologi'
sosialisasi'
digunakan' untuk' memperjelas'
konsep' utama' yang' mana'
terminologi'
sosialisasi'tidak'mengubah'atau'm
embentuk'konsep'yang'baru.''
Kedua,' sosialisasi' digunakan'
untuk' melengkapi' kata' atau'
menjadi' bagian' kata' dari'
konsep' yang' sudah' ada' dengan'
tujuan'
membentuk'konsep'baru,'seperti'"
sosialisasi'politik".''Dalam'kontek
s' ini'
XV
konsep' yang' sudah' ada' yaitu'
politik' yang' memiliki' dasar'
pemahaman'
tersendiri,'pelekatan'terminologi's
osialisasi'kedalam'konsep'politik'a
kan'
memunculkan' konsep' baru' yang'
akan' memiliki' pemahaman'
yang' baru'
pula.
Sosialisasi' menjadi' terminologi'
yang' banyak' digunakan' dalam'
berbagai' kajian' khususnya'
dalam' rumpun' ilmu-ilmu' sosial.'
Secara'
praktis,' sosialisasi' digunakan'
dalam' 2' (dua)' bentuk' makna'
kata' yang'

XVI
berbeda.' Pertama,' sosialisasi'
digunakan' untuk' mengungkap'
penyertaan'
kata' terhadap' konsep' utama'
agar' memiliki' kejelasan'
arti' atau'
pemahaman,' seperti' "sosialisasi'
nilai-nilai' kebangsaan".' Dalam'
konteks'
ini'konsep'utamanya'yaitu'nilai-
nilai'kebangsaan,' terminologi'
sosialisasi'
digunakan' untuk' memperjelas'
konsep' utama' yang' mana'
terminologi'
sosialisasi'tidak'mengubah'atau'm
embentuk'konsep'yang'baru.''
Kedua,' sosialisasi' digunakan'
untuk' melengkapi' kata' atau'
XVII
menjadi' bagian' kata' dari'
konsep' yang' sudah' ada' dengan'
tujuan'
membentuk'konsep'baru,'seperti'"
sosialisasi'politik".''Dalam'kontek
s' ini'
konsep' yang' sudah' ada' yaitu'
politik' yang' memiliki' dasar'
pemahaman'
tersendiri,'pelekatan'terminologi's
osialisasi'kedalam'konsep'politik'a
kan'
memunculkan' konsep' baru' yang'
akan' memiliki' pemahaman'
yang' baru'
pul

XVIII

Anda mungkin juga menyukai