Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH AL ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAAN IV

“PRINSIP DAN AJARAN ISLAM DALAM PENERAPAN ILMU


KOMUNIKASI”

Disusun untuk memenuhi tugas Al Islam dan kemuhammadiyaan IV

Dosen Pengampuh Mata Kuliah : Supriadi, S.Pd. M.Pd

Disusun oleh kelompok IX


Nurhaena (2022310808)
Asmaul husna (2022310810)
Riska amalia (2022310802)

PROGRAM STUDI ILMU AKTUARIA


FAKULTAS SAINS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BULUKUMBA
2024
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur atas Rahmat Allah SWT, karena berkat rahmat serta Karunia-
Nya sehingga makalah Al Islam dan Kemuhammadiyaan IV yang berjudul “Prinsip
Ajaran Islam Dalam Penerapan Ilmu Komunikasi” dapat terselesaikan sebagaimana
mestinya dengan tepat waktu.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Supriadi S.Pd.,


M.Pd. selaku dosen pengampuh mata kuliah Al Islam dan Kemuhammadiyaan IV
dan pihak-pihak yang terlibat terkhusunya anggota-anggota kelompok yang cukup
berperan penting dalam penulisan dan penyelesaian makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat


banyak kesalahan, oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan yang
terdapat didalam makalah ini maka dengan ini penulis juga berharap atas adanya
kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun.

Billahii Fii Sabilil Haq Fastabiqul Khaerat,

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bulukumba, 9 Maret 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL........................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A. Latar belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2
BAB II .................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
A. Komunikasi Transendental .......................................................................... 3
B. Komunikasi Politik ...................................................................................... 4
C. Komunikasi Transaksional........................................................................... 6
D. Komunikasi Verbal dan Non Verbal............................................................ 7
BAB III ................................................................................................................... 8
PENUTUP .............................................................................................................. 8
A. Kesimpulan .................................................................................................. 8
B. Saran ............................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pada kelangsungan hidup sosial manusia tidak dapat dipisahkan dari
kegiatan komunikasi karena kita hidup berdampingan. Komunikasi
merupakan salah satu cara untuk terhubung pada manusia lainnya, menurut
KBBI komunikasi adalah pengantaran juga perolehan pemberitahuan atau
pesan antara dua manusia ataupun lebih hingga pemberitahuan atau pesan
lebih mudah dimengerti
Didalam islam komunikasi dilakukan dengan menggunakan prinsip-
prinsip islam yang tercantum di dalam Al-Qur’an dan juga Hadist yang
merupakan sumber dari ajaran-ajaran umat Islam dalam melakukan
kegiatan sehari-hari. Sehingga ketika melakukan komunikasi kita akan
mendapatkan kedamaian juga ketenangan jiwa. Prinsip-prinsip komunikasi
Islam itu terdiri dari prinsip ikhlas, prinsip kejujuran, prinsip privasi, prinsip
selektivitas dan validitas, prinsip pengawasan, prinsip pahala dan dosa, juga
prinsip mempengaruhi. Dalam prinsip-prinsip itu semua kita bisa
memahami bagaimana cara kita dalam berkomunikasi. Seperti pada prinsip
mempengaruhi. Apa yang kita sampaikan harus dapat mempengaruhi orang
lain untuk melakukan kebaikan.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, maka dapat disimpulkan beberapa
rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa itu Komunikasi Transedental?


2. Apa itu Komunikasi Politik?
3. Apa itu Komunikasi Transaksional?
4. Apa itu Komunikasi Verbal dan Non Verbal?

1
C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah dapat diuraikan kembali tujuan dari penulisan
makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa itu Komunikasi Transedental
2. Untuk mengetahui apa itu Komunikasi politik
3. Untuk mengetahui apa itu Komunikasi Transaksional
4. Untuk mengetahui apa itu Komunikasi Verbal dan Non Verbal

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Komunikasi Transendental
Sholat merupakan salah satu dari kewajiban umat muslim yang
menjadi Komunikasi yang melibatkan manusia dengan Tuhannya atau
disebut Komunikasi Transendental (transcendental communication).
Komunikasinya bisa berupa kegiatan yang dilakukan manusia dalam
beribadah. Misalkan shalat, puasa, tadarrus, zakat, dan kegiatan ibadah
lainnya yang secara tidak sadar, kita telah berkomunikasi dengan sang
pencipta. Menurut Deddy Mulyana dalam Nuansa-Nuansa
Komunikasi (1999), komunikasi transendental berarti komunikasi antara
manusia dengan Tuhannya dan masuk ke dalam bidang agama. Meskipun
komunikasi ini paling sedikit dibicarakan, justru bentuk komunikasi inilah
yang terpenting bagi manusia karena keberhasilan manusia melakukannya
tidak saja menentukan nasibnya di dunia, tetapi juga di akhirat. Manusia
berhasil atau tidak dalam berhubungan dengan Tuhan atau bagaimana ia
bisa menempati surga di akhirat tergantung pada strategi pendekatan yang
dilakukannya.
Dalam resensi buku Kapita Selekta Komunikasi yang ditulis Ujang
Saefullah juga dinyatakan, bahwa komunikasi transendental merupakan
istilah baru dalam komunikasi yang belum banyak dikaji oleh para pakar
komunikasi karena sifatnya abstrak dan transenden. Komunikasi
transendental adalah komunikasi yang berlangsung antara diri kita dengan
sesuatu yang gaib, bisa Tuhan-Allah, malaikat, jin atau iblis. Untuk
memahami komunikasi transendental secara alamiah dapat ditelusuri lewat
filsafat Islami.
Proses yang dilewati selama ritual ibadah berlangsung merupakan
bagian dari komunikasi yang disebut proses komunikasi transcendental.
Komunikasi transendental memberikan kekuatan hubungan manusia
dengan Tuhan, Untuk menjalin komunikasi Transendental yang baik maka

3
tentunya harus mematuhi perintah dan menjauhi larangan-NYA
sebagaimana tercantum dalam kitab suci quran yang menjadi pedoman
hidup umat muslim, cara mendekatkan diri pada Allah SWT melalui
komunikasi transendental antara lain dengan shalat lima waktu, berpuasa,
shalat sunat, berdzikir, menunaikan zakat, beribadah haji, infaq, sadaqah,
dan lain-lain.
Salah satu upaya penghambaan kita kepada Allah SWT untuk memperkuat
komunikasi transendental dalam bentuk perbuatan adalah saat shalat, Jika
kita mempunyai keyakinan yang kuat bahwa kita sedang diperhatikan
dan mendengar doa kita, maka setiap gerakan shalat kita akan menjadi
khusuk hati menjadi tenang dan serasa jiwa sangat dekat dengan sang
pencipta. Karena shalat merupakan ibadah multisegi. Mengerjakannya
secara teratur mengingatkan kaum muslimin berulangkali sehari semalam
akan hubungannya dengan penciptaNya ingat kepadaNya dan memujaNya
dengan berkonsentrasi penuh adalah bentuk komunikasi yang bertujuan
untuk menjaga diri dari lupa mengingat kepunyaan siapakah dirinya, bukan
milik dirinya sendiri bahkan milik orang lain yang terdekat dengannya,
melainkan ia adalah hamba Allah SWT.

B. Komunikasi Politik
Komunikasi Politik adalah komunikasi yang melibatkan pesan-pesan
politik dan aktor-aktor politik, atau berkaitan dengan kekuasaan,
pemerintahan, dan kebijakan pemerintah. Islam memandang sebuah
kekuasaan dengan penjelasan yang transcendent, yang mencakup hal-hal
yang diperlukan untuk dapat dipertanggungjawabkan kepada Pencipta.
Penggunaan kewenangan tidak berbasis pada kesadaran pribadi, tetapi
melalui sambungan tangan dari Pencipta di alam semesta. Komunikasi
politik bisa diartikan seluruh proses transmisi, pertukaran, dan pencairan
informasi yang dilakukan oleh partisipan dalam kegiatan-kegiatan politik
yang terlembaga, Komunikasi politik dalam islam menggunakan pedoman
Al-Qur'an, yaitu aturan sadida, baligha, ma'rufa, karima, layinan, dan
masyura. Ini mencakup aturan yang baik dalam memberikan massa,

4
mengirimkan pesan yang baik, dan mengatur hubungan social. Konsep
kajian dalam komunikasi politik, diantaranya adalah:
a. Komunikator
Yaitu Partisipan yang menyampaikan informasi. Islam mengajarkan
kepada umatnya agar dalam perannya sebagai komunikator atau
penyampai pesan harus amanah dan melarang memiliki kecenderungan
melebih-lebihkan posisi diri dan tindakan suatu kelompok dibandingkan
kelompok lain sehingga terjadi ketidakakuratan fakta.
b. Pesan politik
Merupakan isi dari informasi yang disampaikan. Dalam Al-Qur‘an
menganjurkan kepada komunikator agar menyampaikan informasi
sesuai dengan sumbernya. Dalam menerima pesan komunikasi, Islam
memerintahkan untuk melakukan ketelitian terhadap informasi yang
diterima. Sebagaimana dalam firmanNya surat Al-Hujurat ayat 6

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik


membawa suatu berita maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak
menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui
keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”
c. Media
Sarana (wadah) yang digunakan untuk menyampaikan pesan, misalkan
televisi, radio, surat kabar, internet, orasi, dan media lainnya. Setelah
ditemukannya media-media baru akibat hasil perkembangan teknologi,
media mendapatkan peran yang semakin signifikan dalam proses
komunikasi. Islam menganjurkan kepada para awak media agar
memberikan fakta secara seimbang.
d. Komunikan
Partisipan yang diberikan informasi politik oleh komunikator. Dalam
prinsip Islam, komunikan harus bisa menerima informasi sesuai dengan
apa yang diterima dari komunikator. Komunikan dilarang
membelokkan pemahaman atas apa yang disampaikan komunikator.

5
e. Feedback
Tanggapan dari komunikan atas informasi politik yang diberikan oleh
komunikator. Ketika mendapatkan informasi dari orang yang fasiq,
maka sebelum memberikan tanggapan atas informasi yang diterima
harus melakukan verifikasi terlebih dahulu sesuai perintah Allah dan
RasulNya.
Dalam Komunikasi politik menyampaikan informasi merupakan Amanah
sehingga penyampaian informasi harus sesuai dengan pesan politik dan
berkaitan dengan Media yang digunakan untuk menyebarkan informasi
harus sesuai dengan fakta yang sebenarnya.

C. Komunikasi Transaksional
Model komunikasi ini merupakan komunikasi dengan proses
pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus menerus,
model transaksional adalah teori yang mengusulkan komunikasi antara dua
orang atau lebih terjadi dalam pertukaran pesan yang berkelanjutan dimana
pengirim dan penerima mempengaruhi apa yang dikomunikasikan.
Komunikasi transaksional bersifat kooperatif, saling berhubungan, saling
ketergantungan dan bersama-sama ingin mencapai kesamaan makna, antara
pengirim dan penerima pesan sama-sama bertanggungjawab sehingga
efektivitas komunikasi terjadi, Pengalaman masa lalu sangat mempengaruhi
seseorang dalam berkomunikasi model transaksional. Misalkan orang yang
sedang sharing tentang sebuah penyakit yang dideritanya dihadapan orang
yang menderita penyakit yang sama.
Dalam proses komunikasi transaksional secara tidak langsung unsur
komunikasi verbal dan non verbal juga termasuk didalamnya. Model
transaksional mempertajam konteks pesan dan bagaimana pesan tersebut
diproses oleh setiap orang, memberikan perhatian khusus pada isyarat
nonverbal seperti postur, perubahan suara, dan ekspresi wajah.
Komunikator dan komunikan saling bertanya, menyela, berkomentar,
menggelengkan kepala, tersenyum, tertawa, serta memberi isyarat dengan

6
yang lainnya, Hal ini mengakui bahwa pesan yang berbeda dapat ditafsirkan
secara berbeda tergantung pada latar belakang, pengalaman, budaya, dan
konteks individu yang menerimanya.
Prinsip ajaran Islam dalam proses komunikasi transaksional ini,
diantaranya adalah saling menghormati, tidak menyela pembicaraan orang
lain, selalu menggunakan bahasa yang baik dalam menyampaikan informasi
dan menyampaikan yang benar sesuai pengalaman yang pernah dialami.
Dalam Komunikasi transaksional melibatkan dua orang atau lebih yang
saling bertukar informasi yang diketahui dengan cara penyampaian
berbeda-beda seperti pergerakan postur/gestur tubuh pada setiap individu
yang terlibat.

D. Komunikasi Verbal dan Non Verbal


Komunikasi Verbal merupakan suatu bentuk komunikasi yang
menggunakan kata dalam bahasa baik secara lisan maupun tulisan.
Tujuannya adalah menyampaikan pesan secara jelas dan tegas. Komunikasi
verbal adalah proses komunikasi secara lisan yang menitik beratkan kepada
nada suara, bahasa yang digunakan dan kelancaran perkataan yang
digunakan. Sedangkan

Komunikasi Nonverbal Suatu bentuk komunikasi tanpa menggunakan


kata namun menyampaikan pesan tertentu dalam, model komunikasi ini
tidak melibatkan suara. Proses komunikasinya melalui penggunaan isyarat,
simbol atau pergerakan lainnya dari anggota badan atau hal lain selain kata-
kata. Komunikasi nonverbal juga menjadi pendukung dalam memberikan
makna pada pesan verbal serta dapat diinterpretasikan dengan berbagai
makna tergantung situasi dan konteks

7
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Komunikasi transendental merupakan komunikasi langsung tanpa
pembatas antara manusia dengan Tuhan.
2. Komunikasi politik bisa diartikan seluruh proses transmisi, pertukaran,
dan pencairan informasi yang dilakukan oleh partisipan dalam kegiatan-
kegiatan politik yang terlembaga.
3. Komunikasi transaksional merupakan komunikasi dengan proses
pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus
menerus dan bersifat kooperatif, saling berhubungan, saling
ketergantungan serta bersama-sama ingin mencapai kesamaan makna.
4. Komunikasi verbal adalah proses komunikasi secara lisan yang menitik
beratkan kepada nada suara, bahsa yang digunakan dan kelancaran
perkataan yang digunakan. Sedangkan komunikasi non verbal adalah
Proses komunikasi melalui penggunaan isyarat, simbol atau pergerakan
lainnya dari anggota badan
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan dalam penulisan makalah yang
berjudul Prinsip dan Ajaran Islam dalam Penerapan Ilmu Komunikasi
mengambil referensi dari sumber-sumber yang jelas sehingga kami
berharap dengan adanya makalah ini dapat membantu pembaca untuk
memahami lebih jelas mengenai Prinsip dan Ajaran Islam dalam Penerapan
Ilmu Komunikasi.

8
DAFTAR PUSTAKA

Anita Puji Astutik, S., & Drs. Mu'adz, M. (2017). BUKU AJAR AL-ISLAM DAN
KEMUHAMMADIYAHAN-4 (AIK-4). Siodarjo, Jawa Timur: UMSIDA
Press.
Anugrah Dwi. (2023, Agustus 11). Komunikasi Politik dan Contohnya.
fisip.umsu.ac.id: https://fisip.umsu.ac.id
Nurhikmah. (n.d.). Komunikasi Transendental. Neliti: https://media.neliti.com
Romeltea. (2021, April 20). Komunikasi Transendental, Komunikasi dengan
Tuhan. Romeltea.com: https://romeltea.com
Viktoriya Sus, & Peer. (2023, September 20). Model Komunikasi Transaksional .
helpfulprofessor: https://helpfulpofessor.com

Anda mungkin juga menyukai