Anda di halaman 1dari 10

Makalah

ISLAM DAN ILMU KOMUNIKASI


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Flsafat Ilmu

Dosen Pengampu:
ANTON WIDODO, M.Sos

Disusun Oleh:
Rahmad Ardiansyah (2204012010)
()

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM


FAKULITAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO LAMPUNG
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “islam dan ilmu komunikasi”.
Shalawat dan salam untuk Nabi besar Muhammad SAW yang telah berjuang untuk
menyampaikan ajaran Islam sehingga umat Islam mendapatkan petunjuk ke jalan yang lurus
baik di dunia maupun akhirat.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa
Filsafat ilmu pada Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Ushuluddin,
Adab, dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro, Lampung. Dalam proses
penyusunan makalah ini kami mendapat bantuan dari berbagai pihak. Dengan demikian kami
ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga
terselesaikannya makalah ini.

Dan kami memahami jika makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan
saran sangat kami butuhkan guna memperbaiki karya karya kami di lain waktu.

Metro,2 Maret 2023


Penulis

KELOMPOK 10

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2

Islam Dan Ilmu Komunikasi..................................................................................................2

a. Prinsip-Prinsip Komunikasi Dalam Al-Hadis.............................................................3

b. Prinsip Komunikasi Menurut Para Ulama...................................................................3

c. Komunikasi Dalam Perspektif Islam...........................................................................4

BAB III KESIMPULAN............................................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................6

ii
iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komunikasi dalam Islam mempunyai sudut pandang yang berbeda. Karena
manusia sejatinya melakukan komunikasi secara hablum minallah dan hablum
minannas. Hablum minallah yaitu hubungan yang kita jalin dengan Allah SWT. sang
pecipta bumi dan isinya. Komunikasi yang dijalin seperti sholat, membaca ayat suci
Al-Quran, zakat, puasa dan ibadah haji. Sedangkankomunikasi secara hablum
minannas merupakan hubungan komunikasi yang dijalin antar sesama manusia,
seperti berbuat baik, menolong sesama, dan bertingkah serta berkata yang baik.
Kedudukan komunikasi dalam Islam sangat jelas karena tindakan komunikasi
tidak hanya dilakukan secara vertikal yaitu dengan sesama manusia, melainkan juga
secara horizontal untuk melakukan komunikasi dengan Tuhan. Maka salah satu jalan
untuk menyeru ke arah ”komunikasi dengan Tuhan” adalah dengan diberlakukan
suatu komunikasi dakwah.1

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud islam dan ilmu komunikasi?
2. Apakah terdapat prinsip prinsip komunikasi dalam hadist?
3. Apakah para ulama menyampaikan prinsip komunikasi?
4. Apa yang dimaksud lomunikasi dalam pandangan islam?

1
Alex Sobur, Analisis Teks Media. (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2009). p. 31

1
BAB II PEMBAHASAN

Islam Dan Ilmu Komunikasi


Setiap pemeluk Islam mengetahui dengan pasti bahwa Islam (al-Islam) tidak
abash tanpa iman (al- Iman), dan iman tidak sempurna tanpa ihsan (al-Ihsan).
Sebaliknya, ihsan adalah mustahil tanpa iman,dan iman juga tidak mungkin tanpa
inisial Islam. Dalam telaah lebih lanjut oleh para ahli, ternyata pengertian antara
ketiga istilah itu terkait satu dengan yang lain, bahkan tumpang tindih sehingga setiap
satu dari ketiga istilah itu mengandung makna dua istilah yang lainnya. Dalam iman
terdapat Islam dan ihsan, dalam Islam terdapat iman dan ihsan dan dalam ihsan
terdapat iman dan Islam. Dari sudut pengertian inilah kita melihat iman, Islam dan
ihsan sebagai trilogi ajaran Ilahi.
Sedangkan Islam lebih merupakan serentetan “kegiatan” yang didasari atas
kesaksian (iman) dibuktikan dengan pelaksanaan kegiatan ibadah seperti sholat,
puasa, zakat serta haji. Sedangkan ihsan, yang berarti kesungguhan dan kesempurnaan
perilaku serta kesadaran akan adanya Allah yang melihat perilaku setiap orang.
Al-Qur’an menyebut komunikasi sebagai salah satu fitrah manusia. Untuk
mengetahui bagaimana manusia seharusnya berkomunikasi, Al-Qur’an memberi- kan
beberapa kata kunci (keyconcept) yang berhubun- gan dengan hal itu. Al-Syaukani
dalam tafsir Fath Al-Qadir karya Al-Syaukāni, misalnya mengartikan kata kunci al-
bayan sebagai kemampuan berkomunika- si. Selain itu, kata kunci yang dipergunakan
Al-Qur’an untuk komunikasi ialah al-qaul ini Al-qur’an tidak membahas secara rinci
tntang prinsip-prinsip komunikasi, namun dalam al-Qur’an Allah telah memberikan
berbagai pengibaratan yang secara tidak lansung menyarankan kita agar bisa
berkomunikasi dengan baik,apalagi Rasulullah pun telah mencontokannya pada kita.
Kata 'komunikasi' berasal dari bahasa Latin, communicatio, dan bersumber dari kata
cummunis yang berarti sama, maksudnya sama makna. Artinya, suatu komunikasi
dikatakan komunikatif jika antara masing-masing pihak mengerti bahasa yang
digunakan, dan paham terhadap apa yang dipercakapkan. Dalam proses komunikasi,
paling tidak, terdapat tiga unsur, yaitu komunikator, media dan komunikan.
Para pakar komunikasi menjelaskan bahwa komunikasi tidak hanya bersifat
informatif (agar orang lain mengerti dan paham), tapi juga persuasif (agar orang lain
mau menerima ajaran atau informasi yang disampaikan, melakukan kegiatan atau
perbuatan, dan lain-lain).
2
a. Prinsip-Prinsip Komunikasi Dalam Al-Hadis
Hadis adalah apa yang berasal dari Nabi saw., baik berupa perkataan,
perbuatan maupun persetujuan. Hadis Komunikasi adalah perkataan, perbuatan
maupun persetujuan Nabi saw yang berkaitan dengan proses yang menjelaskan
'siapa' mengatakan 'apa' dengan 'saluran' apa, 'kepada siapa', dan 'dengan akibat
apa' atau 'hasil apa'.
Komunikasi dalam Islam dinilai penting, karena adanya kewajiban berda’wah
kepada setiap orang- orang yang beriman sehingga nilai-nilai Al-Qur’an dan
haditsnya harus selalu dikomunikasikan kepada orang lain, khususnya keluarga
guna menghindari siksaan api neraka.
Di dalam hadits Nabi juga ditemukan prinsip-prinsip etika komunikasi,
bagaimana Rasulullah saw mengajarkan berkomunikasi kepada kita. Berikut
hadits-hadits tersebut:Pertama, qulil haqqa walaukana murran (katakanlah apa
yang benar walaupun pahit rasanya) Kedua, falyakul khairan au liyasmut
(katakanlah bila benar kalau tidak bisa, diamlah). Ketiga, laatakul qabla tafakur
(janganlah berbicara sebelum berpikir terlebih dahulu). Keempat, Nabi
menganjurkan berbicara yang baik-baik saja, sebagaimana yang diriwayatkan oleh
Ibnu Abi Dunya, “Sebutkanlah apa-apa yang baik mengenai sahabatmu yang tidak
hadir dalam pertemuan, terutama hal-hal yang kamu sukai terhadap sahabatmu itu
sebagaimana sahabatmu menyampaikan kebaikan dirimu pada saat kamu tidak
hadir”. Kelima, selanjutnya Nabi saw berpesan, “Sesungguhnya Allah tidak suka
kepada orang-orang...yaitu mereka yang memutar balikan fakta dengan lidahnya
seperti seekor sapi yang mengunyah-ngunyah rumput dengan lidahnya”. Pesan
Nabi saw tersebut bermakna luas bahwa dalam berkomunikasi hendaklah sesuai
dengan fakta yang kita lihat, kita dengar, dan kita alami.

b. Prinsip Komunikasi Menurut Para Ulama


Komunikasi Islam tidaklah bersumber dari nas (teks) yang jumut semata,
tetapi bisa bersumber dari al-qur’an, hadits, fikih, pemahaman manusia, istinbat
ilmiah dan lain-lain yang bersumber dari ahlinya.

3
Komunikasi Islam dengan misi Islamisasi pada masa itu sangatlah tidak
mudah berlangsung secara efektif dan efisien. Ini membutuhkan waktu ratusan ta-
hun lamanya hingga akhirnya misi Islamisasi dapat di terima masyarakat jawa.
Keberhasilan misi mengkomunikasikan Islam kepada masyarakat jawa tersebut
merupakan kehendak Ilahi dan sudah barang tentu adanya kesunguhan dari para
komunikator Islam atau yang lebih dikenal dengan “wali” merekalah yang
berhasil meletakkan landasan kehidupan Islam dalam masyarakat Jawa.

c. Komunikasi Dalam Perspektif Islam


Dalam perspektif Islam, komunikasi disamping untuk mewujudkan hubungan
secara vertical dengan Allah Swt, juga untuk menegakkan komunikasi secara
horizontal terhadap sesama manusia. Komunikasi dengan Allah Swt tercermin
melalui ibadah-ibadah fardhu (salat, puasa, zakat dan haji) yang bertujuan untuk
membentuk takwa. Sedangkan komunikasi dengan sesama manusia terwujud
melalui penekanan hubungan sosial yang disebut muamalah, yang tercermin
dalam semua aspek kehidupan manusia, seperti sosial, buda- ya, politik, ekonomi,
seni dan sebagainya.
Soal cara (kaifiyah), dalam Al-Quran dan Al-Hadits ditemukan berbagai
panduan agar komunikasi berjalan dengan baik dan efektif. Kita dapat
mengistilahkannya sebagai kaidah, prinsip, atau etika berkomunikasi dalam
perspektif Islam. Kaidah, prinsip, atau etika komunikasi Islam ini merupakan
panduan bagi kaum Muslim dalam melakukan komunikasi, baik dalam
komunikasi intrapersonal, interpersonal dalam pergaulan sehari hari, berdakwah
secara lisan dan tulisan, maupun dalam aktivitas lain.2

2
Wacana Volume XII No.1, Februari 2013

4
BAB III KESIMPULAN

Komunikasi Islam berfokus pada teori-teori komunikasi yang dikembangkan oleh para
pemikir Muslim. Tujuan akhirnya adalah menjadikan komunikasi Islam sebagai komunikasi
alternatif, terutama dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang bersesuaian
dengan fitrah penciptaan manusia. Kesesuaian nilai-nilai komunikasi dengan dimensi
penciptaan fitrah kemanusiaan itu memberi manfaat terhadap kesejahteraan manusia sejagat.
Sehingga dalam perspektif ini, komunikasi Islam merupakan proses penyampaian atau tukar
menukar informasi yang menggunakan prinsip dan kaedah komunikasi dalam Alquran.1
Komunikasi Islam dengan demikian dapat didefenisikan sebagai proses penyampaian nilai-
nilai Islam dari komunikator kepada komunikan dengan menggunakan prinsip-prinsip
komunikasi yang sesuai dengan Alquran dan Hadis. Teori-teori komunikasi yang
dikembangkan oleh Barat lebih menekankan aspek empirikal serta mengabaikan aspek
normatif dan historikal.

5
DAFTAR PUSTAKA

__________, al-Qur’an Al-Karim dan Terjemahnya, (Kudus : Menara Kudus,tt)


Abd al-Baqi, Fu’ad, 2000, Mu'jam Mufahras Li Alfazal-Qur’an al-Karim, Beiruth: Dar al-
Fikr.
Al-Ishfahani, al-Mufradat fi Gharib al-Qur'an, (Beirut:Dar al-ma'rifah, tt.), ditahqiq oleh
Muhammad
Sayyid Kailani,, dalam term balagha
Ali Aziz, Moh, 2004, Ilmu Dakwah, Ed. I, Jakarta:Kencana, cet. ke-1
Afandi, Bisri, 1984, Beberapa Percikan Jalan Dakwah,Surabaya: Fakultas Dakwah Surabaya.
Al-Ghazali, Muhammad, 1981. Ma’a Allah. Beirut:Dar Ihya’ al-Turath al-Arabi.
Ahmad, Amrullah, 1983, Dakwah Islam dan PerubahanSosial, Yogyakarta: Primaduta.
Ahmad Abnas , Paradigma Dakwah Kontemporer,(Semarang : Pustaka Rizki Putera, 2006)
Al-Jamsi, Muhammad Hasan, al Du’at wa al Da’watal Islamiyyah al-Mu’asirah, Damaskus:
Dar al
Rasyid, ttn.
Al-Khalidi Shalah, Hafdzul Qur’an Darul Manar,Oman, 1993
al-Khatib Ajaj Muhammad, Ushul al-Hadits, (Beirut :Dar al-Fikri, 1789)
Al-Maraghi Mustafa, Tafsir Al-Maraghi, diterjemahkanoleh Herry Noer Aly, Bahrun Abu
Bakar, (Sema-rang : CV. Toha Putra, 1986

Anda mungkin juga menyukai