Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ARVISA PRATAMA

NPM : 2204011005
MK : KOMUNIKASI ISLAM
DOSEN PENGAMPU : Budi AriyantoM.Sos

BENTUK BENTUK KOMUNIKASI ISLAM

A. Komunikasi Transendental
Komunikasi transendental adalah komunikasi antara manusia dengan Allah
sebagai Tuhan yang merupakan fenomena komunikasi yang bersifat sangat abstrak,
ghaib dan tidak dapat diamati secara langsung namun dapat dirasakan. Komunikasi
transendental merupakan bagian dari praktik komunikasi yang tidak pernah terlepas
dalam kehidupan sehari-hari seorang muslim dalam menjalankan perintah Allah Swt.
Shalat sebagai salah satu bentuk Komunikasi Transendental (komunikasi
antara Allah SWT dan manusia) di atas, menegaskan bahwa proses komunikasi
yang berlangsung antara Allah SWT kepada manusia dan manusia kepada Allah
berlangsung secara vertikal bersifat personal dan abstrak. Shalat yang dilakukan
dengan dzikir dan doa akan sangat membantu menenangkan hati, jiwa dan raga kita
sehingga gerak langkah kita hidup di dunia adalah atas dasar tutunan-Nya. Manusia
harus meyakini bahwa tutuntan dan perlindungan Allah SWT dapat membuat hidup
penuh makna sebagai perwujudan dari komunikasi transendental yang effektif.
Bentuk komunikasi trasendental seperti ibadah shalat dapat diibaratkan
bahwa Tuhan adalah sebagai penerima (communican), sedangkan pelaku bertindak
sebagai pengirim pesan (communicator), sumbernya (source) adalah dari para
pelakunya atau kejadian yang dialami, medianya (channel) adalah shalat atau doa,
pengaruhnya (effect) adalah ketenangan jiwa yang akan didapatkan atau simbol-
simbol dan tanda-tanda lainnya yang Tuhan kirimkan kepada manusia.

B. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal merupakan proses yang menggunakan pesan-
pesan untuk mencapai kesamaan makna antara dua orang atau lebih dalam sebuah
situasi yang memberikan kesempatan yang sama bagi komunikator dan komunikan.
Bahwa doa adalah sebuah dialog komunikasi yang dilakukan seseorang secara
sadar sebagai pribadi dengan pribadi lainnya diluar dirinya, yaitu dirinya sendiri
dengan Tuhannya.Komunikasi interpersonal ini terjadi karena adanya suatu pesan
yang ingin disampaikan atau karena adanya suatu keinginan yang yang diinginkan
oleh komunikator terhadap komunikannya. Walaupun al-Quran secara spesifik tidak
menjelaskan komunikasi secara khusus, tetapi ada banyak ayat yang memberikan
gambaran umum konsep komunikasi. Beberapa kata dalam al-Quran diasumsikan
sebagai penjelasan dari bentuk pesan maupun metode komunikasi, yaitu :
1. Qaulan Sadidan, yaitu berbicara yang benar karena menyampaikan pesan
yang benar adalah syarat untuk mencapai kebenaran amal.
2. Qaulan Maysura, yaitu perkataan yang sopan, tidak merendahkan martabat
orang lain, tidak menghina, tidak merendahkan kemuliaan orang dan tidak
mengungkit segala kebaikan yang pernah diberikan kepada orang lain.
3. Qaulan Layyinan, yaitu komunikasi dengan lemah lembut, persuasif,
memahami lawan bicara dan mampu mengendalikan emosi.
4. Qaulan Kariman, yaitu perkataan mulia, mengandung isi, pesan, cara serta
tujuannya selalu baik, penuh hormat, mencerminkan akhlak terpuji dan mulia.
5. Qaulan Ma’rufan, yaitu berkata bijak, berisi ungkapan yang baik, ramah,
tidak kasar, tidak menyinggung perasaan, tidak kotor dan tidak menstimulasi
komunikan untuk berbuat jahat, berisi pembicaraan yang bermanfaat dan
menimbulkan kebaikan.
6. Qaulan Baligha, yaitu perkataan yang jelas maknanya, terang, dan tepat
mengungkapkan apa yang dikehendaki.

C. Komunikasi Antar Manusia


Komunikasi memasuki segala aspek kehidupan sosial manusia, seperti
komunikasi sosial, komunikasi politik, komunikasi antar budaya, komunikasi
kesehatan dan sebagainya. Apabila komunikasi memasuki wilayah penyebaran
agama Islam maka dsebut dengan komunikasi dakwah.
Pada Komunikasi dakwah terdapat faktorteknologi komunikasi dan informasi
seperti media massa (televisi, film, novel, internet) dan media sosial. Dengan
masuknya teknoloi komunikasi dakwah menjadisangat fleksibel dan memiliki
mobilitas tinggi, Komunikasi dakwah dapat mengantarkan pesan secara cepat dan
mendalam. Masing-masing dapat mengisi kelemahan yang lain.

Jika ditinjau dari segi cara menyampaikan pesan, komunikasi dakwah dibedakan
menjadi 3, yaitu :
a. Dakwah Bil-Hal (Komunikasi Non -Verbal)
komunikasi dakwah yang disampaikan melalui sikap, perilaku dan
perbuatan, baik berbentuk gerak tubuh, mimik dan bahasa isyarat yang
tampak dalam amal-amal shaleh dan keteladanan. Dengan demikian Dakwah
bil-hal tidak menggunakan kata-kata dalam menyampaikan pesan.
b. Dakwah bil- lisan (Komunikasi Lisan).
Komunikasi Dakwah bil- lisan adalah dakwah yang disampaikan melalui
kata-kata seperti ceramah, pidato, khuthbah, khutbah dan diskusi.
Komunikasi lisan dapat melalui ungkapan kata-kata dan juga melalui tulisan.
Dalam ilmu komunikasi, dakwah yang menggunakan lisan (langsung) disebut
dengan komunikasi verbal.
c. Dakwah bil- Kitabah (Komunikasi Tulis)
Da’wah bil- kitabah adalah dakwah yang di sampaikan dengan kata-kata
yang dituliskan. Oleh karena itu bentuk dakwah ini termasuk komunikasi verbal
yang disampaikan melalui tulisan. Bentuk ini telah dipergunakan nabi
Muhammad SAW. untuk mengajak raja – raja dari beberapa negara supaya
masuk Islam.

REFRENSI

Jurnal Telaah Konseptual Komunikasi Transendental Dalam Perspektif Komunikasi


Islam, Abdur Razzaq, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam UIN Raden
Fatah Palembang.
Jurnal KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM KAJIAN ISLAM, Tri Na’imah, Dyah
Siti Septiningsih, Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Jurnal DOA SEBAGAI KOMUNIKASI TRANSEDENTAL DALAM PRESPEKTIF
KOMUNIKASI ISLAM, Umar Abdur Rahim, Jurusan Ilmu Komunikasi Faklutas
Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Jurnal Bentuk-Bentuk Komunikasi dalam Perspektif Dakwah Islam, Kamaluddin,
IAIN Padangsidimpuan.

Anda mungkin juga menyukai