Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN
Komunikasi Islam adalah proses penyampaian pesan-pesan keislaman dengan
menggunakan prinsip-prinsip komunikasi dengan Islam. Dengan pengertian demikian, maka
komunikasi Islam menekankan pada unsur pesan (massage), yakni risalah atau nilai-nilai
Islam, dan cara (how), dalam hal ini tentang gaya bicara dan oenggunaan bahasa. Pesan-pesan
keislaman yang disampaikan dalam komunikasi islam meliputi seluruh ajaran Islam, berupa
akidah (iman), syariah (Islam), dan akhlak (kaifiyah), dalam Al-Quran dan Al-Hadits
ditemukan berbagai panduan agar kimunikasi berjalan dengan baik dan efektif. Kita dapat
mengistilahkannya sebagai kaidah, prinsip, atau etika berkomunikasi dalam perspektif Islam.
Segala gerak langkah kita selalu disertai dengan komunikasi yaitu komunikasi berakhlak "al-
kharimah" atau beretika. Komunikasi yang berakhlak al-kharimah berarti kimunikasi yamg
bersumber kepada Al-Quran dan hadis (sunah Nabi). Kaidah, prinsip, atau etika komunikasi
Islam ini merupakan panduan bagi kaum Muslim dalam melakukan komunikasi.
Ada hal penting yang perlu dijelaskan terkait dengan tema bahasa diatas. Pertama,
al-Quran tidak memberikan uraian secara spesifik tentang komunikasi. Kata "komunikasi"
berasal dari bahasa Latin, communication, dan bersumber dari kata "communis" yang berarti
sama, maksudnya sama makna. Artinya, suatu komunikasi dikatakan komunikasi jika antara
masing-masing pihak mengerti bahasa yang digunakan, dan paham terhadap apa yang
dibicarakan.1
Para pakar komunikasi juga menjelaskan bahwa komunikasi tidak hanya bersifat
informatif, yakni agar orang lain mengerti dan paham, tetapu juga persuasif, yaitu agar orang
lain mau menerima ajaran atau informasi yang disampaikan, melakukan kegiatan atau
perbuatan, dan lain-lain. Bahkan menurut Hovland, seperti yang dikutip oleh Onong, bahwa
berkomunikasi bukan hanya terkait dengan penyampaian informasi, akan tetapi juga
bertujuan pembentukan pendapat umum (public opinion) dan sikap publik (public attitude).2
Kedua, meskipun al-Quran secara spesifik tidak membicarakan masalah komunikasi,
namun, jika diteliti ada banyak ayat yang memberikan gambaran umum prinsip-prinsip
komunikasi. Dalam hal ini, penulis akan menujuk kepada term-term khusus yang
diasumsikan sebagai penjelasan dan prinsip-prinsip komunikasi tersebut. Antara lain, term
qaulan balighan, waulan maisuran, qaulan kariman, qaulan ma'rufan, qauran layyinan, qaulan
saddan, juga termasuk qaul al-zur.
Dalam berbagai literatur tentang komunikasi Islam kita dapat menemukan setidaknya
enak jenis gaya bicara atau pembicaraan (qaulan) bersumber dari Alquran yang dikategorikan
sebagai kaidah, prinsip, atau etika komunikasi Islam, yaitu :
1. Qaulan Saidida (perkataan yang benar, jujur). Q.S An Nisa Ayat : 9.
(…………………….)
Artinya :" Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekitarnya mereka
meninggalkan keturunan yang lemah dibelakang mereka, yang mereka khawatirkan
terhadap (kesehajteraan) nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertaqwa kepada
Allah dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar (qaulan
saidida)".3
2. Qaulan Baligha (tepat sasaran, kimunikatif, to the point, mudah dimengerti).
Q.S An Nisa Ayat : 63
(…………………..)

1
Muis. 2001. Komunikasi Islam (Bandung:Rosda Karya)
2
Onong Efendy, 2005 Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek.(Bandung:Remaja Rosdakarya)
3
Al-Qur’anulkarim, 2007,Syamil Al-Qur’an, Terjamahan Tafsir Per Kata, Departemen Agama RI,Jakarta
Artinya : "Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang didalam
hati mereka, karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka
pelajaran, dan katakanlah kepada mereka Qaulan Baligha-perkataan yang berbekas
pada jiwa mereka".
3. Qaulan Ma'rufa (perkataan yang baik). Q.S Al Ahzab Ayat 32.
Artinya : "Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika
kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginan
orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah Qaulan Ma'rufa- perkataan
yang baik".
4. Qaulan Karima (perkataan yang mulia). Q.S Al Isra' Ayat 23.
Artinya : "Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain
Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang diantara
keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka
sekali-kali jangan engkau mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan jangan
engkau membentak keduanya dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang
baik".
Dari ayat tersebut jelas bahwa kita diperintahkan untuk mengucapkan perkataan yang
baik atau mulia karena perkataan yang baik dan benar adalah suatu komunikasi yang
menyeru kepada kebaikan dan merupakan bentuk komunikasi yang menyenangkan.
5. Qaulan Layyina (perkataan yang ringan). Q.S Thaha Ayat 43-44.
Artinya : "Pergilah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut,
mudah-mudahan dia sadar atau takut".
Dari ayat tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembicaraan yang lemah-
lembuh, dengan suara yang enak didengar, dan penuh keramahan, dapat menyentuh hati
maksudnya tidak mengeraskan suara, seperti membentak, meninggikan suara. Siapapun tidak
suka bila berbicara dengan orang-orang yang kasar.
6. Qaulan Maysura (perkataan yang ringan). Q.S Al Isra' Ayat 28.
Artinya : "Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari
Tuhannya yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka Qaulan Maysura-
ucapan yang mudah".
Didalam hadits Nabi juga ditemukan prinsip-prinsip etika tersebut, bagimana
Rasulullah saw mengajarkan berkomunikasi kepada kita. Prinsip-prinsip etika tersebut, dapat
dijadikan landasan bagi setiap muslim, ketika melakukan proses komunikasi, baik dalam
pergaulan sehari-hari, maupun aktivitas-aktivitas lainnya.
PERMASALAHAN
Masalah prinsip-prinsip komunikasi Islam penting untuk dibahas, karena akan
menjadi pedoman dalam berperilaku terutama dalam proses komunikasi, agar pesan yang
disampaikan berkualitas dan efektif yang bersumber dari hadits-hadits nabi Muhammad
SAW. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas masalah berdasarkan rumusan sebagai
berikut :
1. Hadits-hadits yang berhubungan dengan prinsip-prinsip komunikasi Islam.
2. Takhrij al Hadits yaitu penelusuran hadis tentang prinsip-prinsip komunikasi Islam.
3. Kualitas Sanad dan Matan hadits-hadits tentang prinsip-prinsip komunikasi Islam.
4. Asbabul Wurud al Hadits.
5. Pemahaman Hadits dari perspektif sematik dan hermeneutik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Batasan Masalah
a. Pengertian Komunikasi
Defenisi komunikasi secara umum adalah suatu proses pembentukan,
penyampaian, penerimaan, pengelolaan pesan yang terjadi didalam diri seseorang dan
atau diantara dua atau lebih dengan tujuan tertentu. Defenisi tersebut, memberikan
beberapa pengertian pokok yaitu komunikasi ada suatu proses mengenai
pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengelolaan pesan. Seperti yang
diungkapkan Bernard Berelson dan Garry A. Stainer sebagai berikut, "komunikasi
adalah penyampaian informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagianya dengan
menggunakan lambang, kata-kata, gambar, bilangan, grafik, dll".4
Komunikasi juga memiliki pengertian suatu proses penyampaian pesan
(ide,gagasan) dari suatu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi
diantar keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-
kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa
verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi dapat dilakukan dengan
menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan
bahasa nonverbal.5
Istilah komunikasi berasal dari pendekatan bahasa inggris communication yang
menurut Wilbur Scrmhramm bersumber pada istilah latin "communis" yang dalam
Bahasa Indonesia berarti sama. Komunikasi sebagai penyertaan orientasi terhadap
susunan isyarat informasi. Komunikator menyampaikan suatu pesan kepada
komunikan. Proses penyampaian pesan yang dilakukan oleh komunikator kepada
komunikan melalui media atau suatu alat akan menghasilkan suatu efek atau respon
tenggapan terhadap isi pesan yang telah disampaikan. Efek atau respon inilah yang
akan menjadi penilaian apakah pesan yang dimaksudkan oleh komunikator telah
tersampaikan dengan baik ataukah pesan tersebut tidak dimengerti oleh komunikan
sehingga komunikan atau penerima tidak memberikan respon kepada komunikator.
Membahas defenisi komunikasi pada hakekatnya membahas prinsip-prinsip
komunikasi tujuannya untuk memahami komunikasi dalam segala bentuk dan
fungsinya.
1. Komunikasi merupakan paket isyarat, masing-masing memperkuat yang lain. Bila
isyarat komunikasi saling bertentangan, kita menerima pesan yang kontradiktip.
2. Komunikasi merupakan proses penyesuaian yang terjadi hanya bila komunikator
menggunakan sistem isyarat yang sama.
3. Komunikasi melibatkan baik dimensi isi maupun dimensi hubungan.
4. Komunikasi melibatkan transaksi simetris maupun kompelmenter.
5. Komunikan bersifat transaksional. Komunikasi merupakan suatu proses yang
komponen-komponennya saling terikat dan komunikator bereaksi sebagai satu
kesatuan yang utuh.
6. Dalam setiap interaksi situasi, komunikasi tak terhindarkan, kita tidak bisa tidak
berkomunikasi ataupun tidak menanggapi suatu komunikasi.

4
Rusadi Ruslan,..Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations.(Jakarta:Raja Grafindo
Persada,2005.)h.17
5
Onong Efendy, 2005 Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek.(Bandung:Remaja Rosdakarya.2005)h.5
7. Komunikasi bersifat tidak reversible, kuta tidak bisa meniadakan komunikasi yang
sudah kita sampaikan.6

Prinsip-prinsip komunikasi di atas merupakan dalil komunikasi antar manasia yang


terbukü berguna dalam menganalisis setiap interaksi komunikasi.
Dihubungkan dengan prinsip-prinsip komunikasi islam sesuai dengan firman Allah
AWT yang artnya: perkataan yang baik dan pemberian maaf adalah lebih baik daripada
bersedekah yang diiringi dengan sesuatu yangmenyakitkan. Kepada hamba-hambaku:
Hendaklah mereka mengucapkan perkalaan yang lebih baik (benar).Sebagai sumber tetinggi
kepada umat Islam, al-Quran dan al-Sunnah dianggap menjelaskan prinsip dan kaedah
komunikasi secara vertikal yaitu dengan Allah, dan berkomunikasi secara horizontal yaitu
sesama manusia. Jelasnya terdapat dua bentuk hubungan komunikasi dalam ajaran Islam iaitu
Hablum min Alah ( hubungan dengaAllah) dan Hablu min An-nas (hubungan sesama
manusia)
b. Pengertian Hadis
Pengertian Hadis Secara Etimologisberarti "komunikasi, cerita, percakapan, baik
dalam konteks agama, atau duniawi, atau dalam konteks sejarah atau peristiwa dan kejadian
aktwar.7Hadis juga seringdisebut dengan al- khabar, yang berarti berita, yaitu sesuatu yang
dipercakapkan dandipindahkan dari seseorang kepada orang lain. Sedangkan pengertian hadis
menurut istilah (terminolog). para ahli memberikan definisi(ta’rif) yang berbeda-beda sesuai
dengan latar belakang disiplin ilmunya.
Pengertian hadis menurut Ahli Hadis, ialah: Segala perkataan Nabi, perbuatan, dan
hal ihwalnya. Yang dimaksud dengan hal ihwal ialah segala yang diriwayatkan dari Nabi
SAW,yang berkaitan dengan himmah, karakteristik, sejarah kelahiran, dan kebiasaan-
kebiasaan.Ada juga yang memberikan pengertian lain, yakni: Sesuatu yang disandarkan
kepada Nabi SAW. Pengertian hadis diatas yang huas,tidak terbatas pada apa yang
disandarkan kepada Nabi SAW, (hadis marfu) saja,melainkan termasuk juga yang
disandarkan kepada para sahabat (hadis mauquf), dantabi in (hadis magtu'), sebagaimana
disebut oleh Al- Timizi:Artinya: "Bahwasanya hadis itu bukan hanya untuk sesuatu yang
marfu, yaitu sesuatuyang disandarkan kepada Nabi SAW, melainkan bisa juga untuk sesuatu
yang maukuf.yaitu yang disandarkan kepada sahabat dan yang maqtu' yaitu yang disandarkan
kepada tabi’in.8
Dalam makalah ini akan membahas permasalahan yang merujuk pada segalasesuatu
yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW, baik berupa perkataan, perbuatan, taqrir
atau sifat yang bersumber pada kitab-kitab induk hadis, seperti 1. Sahih al-Bukhari, 2. Sahih
Muslim, 3. Sunan Abi Daud, 4. Sunan al Turmudzi, 5. Sunan alNasai, 6. Sunan lbn Majah, 7.
Muwatha' Imam Malik, 8. Musnad Ahmad ibn Hambal, 9. Sunan al Darimi.9
c. Pengetian Kritik Sanad Dan Matn Hadis
Untuk menguji keabsahan Komunikasi lslam dapat diperbandingkan dengan
Metodologi Kritik Hadis, yang terdiri dari Kritik Sanad, dan Kritik Matan. Kritik Sanad
berarti perilaian terhadap keadaan setiap periwayat hadis yang bersangkutan dengan berbagai
aspek, masa hidup, pengetahuan, guru dan murid, kejujuran, kesalehan, kekuatan ingatan,
cara berfikir, dan aliran teologi yang dianutnya sehingga penilai dapat menentukan apakah
riwayatnya dapat diterima atau tidak,.10

6
Joseph Devito: Komunikasi Antar Manusia. (Professional Books Jakarta 1997)h.5
7
Nawir Yuslim,Metodologi Penelitian Hadis:Teori dan Implementasinya dalam Penelitian
Hadis(Bandung:Ciptapustaka Media Perintis,2008)h.40
8
Tematik.http://www.ptiq.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id=37&itemid=34
9
Ibid h.40
10
Nawir Yuslim,op Cit. h.5
Ada bagiar-bagian penting yang harus diperhatkan dalam Sanad Hadis yaitu:
1) Nama-nama perawi yang terlibat dalam periwayatan suatu Hadis tertentu
2) Lambang-lambang periwayatan Hadis yang digunakan oleh masing-masing perawi Hadis
tersebut. Sepertisami'tu, akhbarani, haddatsana, 'andan anna.
Sanad sebuah Hadis dapat dinyatakan shahih dan diterima (maqbul) sebagai dalil
apabila telahterpenuhinya syarat-syarat sebagai berikut:
1.Kebersambunngan Sanadyaitu masing-masing peraawi di dalam rangkaian sanad
tersebut menerima Hadis secara langsung dari perawi yang mendahuluinya, lalu
disampaikan kepada perawi yang sesudahnya. Intinya di dalam Sanad sebuah Hadis
tidah boleh ada perawi yang gugur (mungathi), tersembunyi (mastur), tidak dikenal
keadaannya (majhul), tersembunyi (mubham).Di antara satu perawi dengan perawi
lainnya harus dapat dibuktikan bahwa mereka semasa dan terjadi pertemuan langsung
antara mereka, atau minimal dapat dibuktikan bahwa mereka pernah hidup semasa.11
2.Keadilan Perawi (Adalat al-Rawi)
Adil adalah sifat yang tertanam dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
senantasa mendorongnya untuk selalu memelihara ketaqwaan, dan moralitas, sehingga
menghasilkan jiwa yang terpercaya dengan kebenarannya, yang ditandai dengan sikap
menjauhi dosa-dosa besar dan dosa-dosa kecil.
3.Kadhabitan Perawi
Adalah kesadaran dan kemampuan memahami yang dimiliki oleh seorang perawi
terhadap apa yang didengarnya. Kesetiaan ingatan itu mulai dari waktu perawi
tersebut menerima, sampai kepada waktu dia menyampaikannya kepada perawi lain.
Hal ini sangat berhubungan dengan daya ingat dan hafalannya, serta kemampuannya
dalam memahami dan memelihara catatan Hadis yang adapadanya dari kemungkinan
terjadinya kesalahan, perubahan, dan kekurangan.12
Kritik Matan berarti penilaian terhadap kebenaran informasi yang disampaikan, baik
dari aspek kesesuaian dengan akal pikiran, tidak mengandung keraguan atau kebohongan,
dan sebagaianya, sehinggainformasi yang dikemukakan benar-benar begitu adanya.
Pada prinsipnya penelitian matan Hadis depat dilakukan dengan pendekatan semantik
dan dari segi kandungannya.Pada umumnya peneltian matn Hadis memeriukan
perbandingan-perbandingan seperti Hadis dengan Al-Quran, Hadis dengan Hadis, Hadis
dengan peristiwalkenyataan sejarah, nalar atau rasio, dan denganyang lainnya.13

B. Penentuan Hadis Melalui Metode Takhrij al-Hadis


Hadis-hadis yang terkait dengan prinsip-prinsip Komunikasi Islam
1. Memberi Salam Bila Bertemu
Banyak sekali ditemukan hadis-hadis yang berhubungan dengan prinsip-prinsip
berkomunikasi yang difemukan oleh para penelusur hadis sebelumnya, tenutama disusun
dalam hadis 9 perawi. Namun, hanya beberapa hadis saja yang akan dijelaskan disini.
a. Hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari terdapat dalam Sahih Bukhari. Hadis
nomor 27: tentang keutamaan menyebarkan salam bagian dari Islam:

(…………..)

(BUKHARI- 27): Telah menceritakan kepada kami Qutaibah berkata, telah menceritakan
kepada kami Al Laits dari Yazid bin Abu Habib dari Abu Al Khair dari Abdułah bin 'Amru
bahwa ada seseorang bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam; "Islam
11
Nawir Yuslim, Op Cit. h.6
12
Nawir Yuslim, Op Cit. h.9
13
Nawir Yuslim, Op Cit. h.11
manakah yang paling baik?" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Kamu memberi
makan dan memberi salam kepada orang yang kamu kenal dan yang tidak kamu
kenal"14.
Hadis nomor: 93 Imam Bukhari di dalam Sahih Bukhari. tentangmengulang Hadis
sampai tiga kali agar dapat dipahami:

(……………….)
(BUKHARI - 93): Telah menceritakan kepada kami 'Abdah bin Abdullah Ash Shafar Telah
menceritakan kepada kami Abdushshamad berkata, Telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Al Mutsanna berkata; Tsumamah bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bila
berbicara diulangnya tiga kali hingga dapat dipahami dan bila mendatangi kaum, Beliau
memberi salam tiga kali.15
Hadis No.4019yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:yang berkendaraan memberi
salam kepada yangberjalan dan yang sedikit kepada yang banyak.
(………………………………)

(MUSLIM -4019) Telah menceritakan kepadaku 'Uqbah bin Mukram; Telah menceritakan
kepada kami Abu 'Ashim dari lbnu Juraij; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya;
Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Marzug; Telah menceritakan kepada kami
Rauh; Telah menceritakan kepada kami lbnu Juraij; Telah mengabarkan kepadaku Ziyad
bahwa Tsabit -budak- 'Abdur Rahman bin Zaid; Telah mengabarkan kepadanya bahwasanya
dia mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Orang yang berkendaraan hendaklah memberi salam kepada pejalan kaki, orang
yang berjalan kepada orang duduk, dan orang sedikit kepada orang banyak."16

Penjelasan tentang Hadis yang berhubungan dengan keutamaan memberi salam bagi
muslim lainnyabanyak dijelaskan oleh imam-imam hadis lainnya yang tidak bisa disebutkan
satu persatu. Hadis-hadis tersebut dengan perawi atau sarad dan matan yang berbeda.
Misalnya Imam Bukhari sendiri meriwayatkan hadis yang hampir sama teksnya yaitu hadis
nomor 27, 92, dan 93 yaitu tentang keutamaan memberi salam kepada orang yang dikenal
dan orang yang tidak dikenal. Sedangkan hadis dari Imam Muslin ada beberapa penjelasan
seperti hadis nomor 4019, 4006, 4010 yang menjelaskan kewajiban memberi salam apabila
bertemu. Imam Abu Daud juga mengeluarkan hadis yang berhubungan dengan memberi
salam seperti hadis nomor 4520, dan 4531. Dalam Kitab Tirmizi juga menjelaskan seperü
hadis nomor: 2627, 2628, dan 2629. Imam Malik juga mengeluarkan Hadis dengan nomor
1512.
b. Urutan Sanad Hadis
Urutan sanad dari Bukhari nomor 27 Telah menceritakan bahwa ada seseorang
bertanya kepadaRasulullah shallallahu 'alaihi wasallam; Islam manakah yang paling baik?"
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Kamu memberi makan dan memberi salam
kepada orang yang kamu kenal dan yang tidak kamu kenal.
JALUR SANAD KE-1
14
http://localhost:81/cari_detail.php?lang=Indonesia &
katcarishadist&kunci=membersalam&imam=bukhari dalamLidwa Pusaka i-Softwer-kitab 9 Imam Hadis
15
ocalhost:81/cari_detail.php ?lang=indonesia&ikatcari=hadist&kunci=member
salam&imam=muslim&nohdt 40198page=1. Ibid

http://localhost:81/cari detail.php ?lang=indonesia&katcari=hadist&kunci=member


16

%20salam&imam=bukhari&n ohdt-93&page=1.Ibid
Andullah nom ‘Amru bin Al
‘ash bi Wa’il

Martsad bin ‘abdullah

Yazid bin Abi Habib


Suwaid

Laits bin Sa’ad bin ‘abdur


Rahman

Qutaibah bin Sa’id bin


Jamil bin Tharif bin
‘Abdullah

Imam Bukhari

C. Kritik Sanad dan Matan Hadis


Sanad yang dibahas disini adalah sanad Hadis yang berhubungan dengan prinsip-
prinsip komunikasi Islam dalam kitab imam Bukhari dengan nomor Hadis 27 pada bab
menyebarkan salam bagian dari Islam yaitu berdasarkan urutan perawinya akan dijelaskan
dibawah ini:
1. Bukhari
a.Lengkapnya benama Muhamnad bin Ismail bin lbrahirn bin al Mughirah bin Bardizbah
dan nama alBukhari diambil dari nama negeri di mana beliau lahir yaitu Bukhara17
b.Dilahirkan pada hari Jumat tanggal 13 Syawal 194 H setelah sholat Jumat, dan meninggal
dunia pada hariSabtu tanggal 31 Agustus 870 M (256 H) pada malam ldul Fitri di
usianya yang ke 62 tahun kurang 13 hari. Beliau dimakamkan setelah sholat Zhuhur pada
hari raya idul fitri. Dengan meninggalkan lebih kurang 20 karya dalam bidang hadis dan
sejarah.18
C. Yang pernah menjadi guru beliau adalah 'Ashim an Nabil, Maki bin lbrahim, Muhammad
bin 'Isa bin athThobba, Ubaidullah bin Musa, Muhammad bin Salam al Baikandi, Ahmad
bin Hambal, Ishaq bin Mashur, Khallad bin Yahya bin Shafwa, Ayyub bin Sulaiman bin
Bilal, Ahmad bin isykab.19

d. Yang pernah menjadi muridnya yaitu:


1) Al Imam Abu Husain Muslim bin al Hajjaj an Naisaburi (th 204-261), beliau adalah seorang
penulis buku shahih Muslim.
2) A Imam Abu ‘Isa at Timizi (h 210-279) seorang penulis buku Sunan al Turmizi.
3) Al Imam Shahih bin Muhammad (205-293)
17
http://localhost:81/cari detail.php?lang=indonesia&katcari=hadist&kunci=memberi
%20salam&imam=bukharikitab9 Imam Hadis.
18
Ibid
19
Ibid
4) A Imam Abu Al Fadhl Ahmad bin Salamah an Naisaburi (286) memiliki basku shahi seperti
Imam Muslim dan beliau teman dekat Imam Muslim
5) lmam Abu Bakar bin Muhammadbin Ishaq bin Khuzaimah (223-311) seorang penulis buku
shah ihbnu Khuzaimah.
6) Al Hafizh Abu al Bakr bin AbiDaud Sulaiman bin al Asy'ats (230-216)
7) Imam Muhammad bin Nashr Al Marwazi( 202-294).
8) Al Hafizh Abu Qasim Abdullah bin Muhammad bin Abdul 'Aziz al Baghawi (235-317)
9) A Hafizh Abu Qadli Abu Abdillah al Husain bin Ismail al Mahamili (235-330)
10) Al Imam Abu Ishaq lbrahim bin Ma'qil al Nasaf (290).
11) Al Imam Abu Abdillah Muhammad Hammad bin Syakir al Nasawi (311)
12) Al lmam Abu Abdillah Muhammad bin Yusuf bin Mathar al Firabri (231-320) 20
e.Penilaian para Kribikus Hadis tentang diri Imam Bukhari
1. ADU Bakar lbnu Khuzaimah telah memberikan kesaksian temadap Imam Bukhari dengan
mengatakan “di kolong langit ini tidak ada orang yang mengetahui hadis dari Muhammad bin
Ismail”
2. Menurut ‘Abdan bin 'Utsman Al Marwazi: aku tidak perah melihat dengan kedua mataku,
seorang pemuda yang lebih mendapat bashirah dari pemuda ini. Saat itu telunjukkanya
díarahkan kepada Bukhari.
3. Qutaibah bin Sa'ad menuturkan: aku duduk bemajelis dengan para ahli fiqih, orang-orang
zuhud dan ahli ibadah, tetapi aku tidak pernah melihat semenjak aku dapat mencerna ilmu
orang yang seperti Munammad bin Ismail. Dia adalah sosok pada zamannya seperti Umar
dikalangan para sahabat. Dan dia berkata: kalau seandainya Muhammad bin Ismail adalah
seorang sahabat maka dia merupakan ayat.
4. Ahmad bin Hambal berkata: Khurasan tidak pemah melahirkan orang yang seperti Muhammad
bin Ismail.
5. Abu Hatim ar-Razi berkata: Khurasan belum pemah melahirkan seorang putera yang hafal
hadis melebihi Muhammad bin Ismail, juga belumn pernah ada orang yang pergi dari kota
tersebut menuju Irak yang melebihi kealimannya.
6. Muslim seorang pengarang kitab Sohih berkata ketika bukhari menyingkap suatu cacat hadis
yang tidak diketahuinnya: biarkan saya mencium kedua kaki anda, wahai gugunya para guru
dan pemimpin para ahii hadis, dan dokter hadis dalam masalah 'ilat hadis.
7. al-Hafiz lbn Hajar menyatakan: andaikan pintu pujian dan sanjungan kepada Bukhari masih
terbuka bagi generasi sesudahnya, tentu habislah semua kertas dan nafas, ia bagaikan lautan tak
bertepi.
8. Abu Bakar bin Abí Syaibah dan Ibn Numair menuturkan: kami tidak pernah malihat orang yang
seperti Muhammad bin Ismail.21
2.Qutaibah bin Sa'id
1. Nama Lengkap: Qutaibah bin Said bin Jamil bin Tharif bin 'Abdullah,. Negeri semasa hidupnya
adalah di Hams
2. Gurunya yaitu: Ismail bin Ja'far bin Abi Kalsir, Basr bin Mufdhal bin Lahik, Bakar bin Mador
binMuhammad bin Hakim, Ja far bin Sulaiman, Laits bin Said bin Abdurrahman.
3. Muridnya satu orang yaitu an-Nasai
4. Wafat pada tahun 240 H, dinasabkan ke as Saqfi al Bagilani dan mendapat panggilan al-Roja'.
5. Komentar ulama tentang dirinya yaitu: Abu Hatim al Razi, an Nasal, dan Yahya bin Ma’in
masing-masing menyatakan Tsiqah. Sedangkan menunut komentar Ibnu Hajar al'Asqalani
menyatakan Tsiqah Tsabat.
5. Komentar ulama tentang dirinya yaitu : Abu Hatim al Raz, an Nasal, dan Yahya bin
Ma’inmasing-masing menyatakan Tsiqah. Sedangkan menurut komentar ibnu Hajar al
'Asqalani menyatakan Tsigah Tsabat.22 Berdasarkan komentar dari para kritikus Hadis
di atas tertihat secara jelas bahwa Qutaibah ben Sa’id bin

20
Ibid
21
Ibid
22
Ibid
Jamil bin Tharif bin 'Abdulah adalah seorang yang Tsiqat. Di mana Tsiqat Kreditbel, di
mana pada diri seorang rawi ter-kumpul sifat al-Adalah dan adh-Dhabt (hafalan yang bagus)
dan terjamin catatannya, dan itu sudah disepakati oleh para ulama hadist.Oleh karena itu
pernyataan imam Bukhari terlah menerima riwayat hadist dari Qutaibah bin Sa'id bin Janil
bin Tharif bin 'Abdullah, Laits bin Sa'ad bin Abdur Rahman, Yazid bin Abi Habib Suwaid,
Martsad bin' Abdullah, dan Abdullah bin 'Amru bin Al' Ash bin Wa’il dapat dipercaya dan
atas dasar inilah maka sanadnya tergolong sanad muttasil (bersambung)

3. Laits bin Sa'ad


1. Nama Lengkap Laits bin Sa'ad bin 'Abdur Rahman. Nama Kuniyahnya Abu Alharits
Sewaktu hidup beliau tinggal di daerah Maru. Hidup dikalangan Tabi'ut Tabiin
kalangan tua.
2. Beliau wafat pada tahun 175 H
3. Hadits beliau tidak menjadi masalah untuk diambil. Menurut para komentar hadis
yaitu Yahya bin Main tsigat, komentar Ahmad bin Hambal juga mengatakan bahwa
hadis tersebut tsigat Abu Zurah mengatakan tsigat, sedangkan menurut Ibnu Madini
berkomentar hadis tersebut tsigat tsabat23. Dan para kritikus Hadis tentang diri Laits
bin Sa'ad bin 'Abdurahman di atas, dapat
disimpulkam bahwa dia adalah seorang yang tsigat, oleh karenaya pernyataannya
bahwa dia telah menerima riwayat hadis dari Yazid bin Abi Habib Suwaid dapat dipercaya.
Dengan demikian, sanad antara dia dengan Yazid bin Abi HabibSuwaid dalam keadaan
bersambung.
4. Yazid bin Abi HabibSuwaid
a. Nama Lengkap: Yazid bin Abi Habib Suwaid. Kuniyah Abu Raja. Hidup dikalangan
Tabi'in biasa Negeri semasa hidupd i Maru, dan wafat Tahun 128 H
b. Hadis Yazid bin Abi Habib Suwaid tidak ada masalah untuk diambil dan digunakan
sebagai hujah. Sesuai dengan komentar para kritikus hadis yaitu t
a. Menurut ibnu Hiban disutkan dalam 'ats tsigat
b. Ibnu Sa'd juga berpendapat tsiqat
c. Al'Ajli mengatakan tsiqat
d. Abu Zura'ah juga berkomentar bahwa tsigat
e. Ibnu Hajar al Asqalani merigatakan tsiqat, faqih
f. Adz Dzahabi juga mengatakan tsiqat.
Dari menyetujui para kritikus di atas, dapat dikatakan bahwa Yazid bin Abi Habib
Suwaih adalah seorang tsigat, oleh karena itu, adalah dapat percaya pernyataannya bahwa
dia menerima Hadis dari Laits bin Sa'ad. Hal tersebut sekaligus membuktikan bahwa sanad
antara dia dan Laits bin Sa ' ad bersambung
5.Martsad bin 'Abdullah Martsad24
a) Matsad (....) Adalah anak dari Abi Martsad yang bernama lengkap Martsad bin
Kanaaz bin Hushain al-Ghanawy. Martsad masih kerabat dengan Hamzah bin
Abdul Muthalib, saudara Rasuluilah SAW. Dari berbagai sumber yang ada
terdapat kesamaan informasi yang menyebutkabn bahwa Martsad adalah termasuk
dari Ahtul Badar, beliau menyaksikan dan ikut dalam peperangan badar. Selain
sebagai Ahlul Badar, Martsad juga ikut berpartisipasi dan berjuang dalam
peperangne Uhud. Hidup dikalangan Tabi’in yaitu pertengahan. Nama kunyahnya
Abu Al khair. Sewaktu hidup beliau didaerah maru. Wafat 90 H.
b) Komentar para ulama hadis ibnu Hibban bahwa disebutkan dalam ‘Ats tsiqat, Al
Ajli mengatakan tsiqat, Yahya bin Main mengomentari bahwa hadis ini Shadung.
23
Ibid
24
http://.blogspot.com/2013/01/martsad-bin-abi-martsad-al-ghanawy.html
Yakub bin Sulyan juga mengomentari bahwa hadis tersebut Tsigat, Ibnu Hajar al
'Asgalani berkomentar batwa hadis tersebut tsiqat,
Penilaian para kritkus Hadis terhadap Martsad bin' Abdulah di atas menunjukkan bahw dia benar-
benar seorangtsiqat.yaitu adil, benar dan terpercaya Oleh karena nya, pengakuan bahwa dia telah
manerima hadit dari Abdulah bin 'Amru dapat dipercaya. Dan karenanya pula sanad antara dia dengan
Abdulah bin Amnu Mutas
6.Abdullah bin' Amru
a. Nama lengkapnya adalah Abdultah bin 'Amnu bin Al' Ash bin Wal, Dia adalah
seorang dari Abadian yang faqih. Abdulah seorang ahli ibadah vang zuhud banvak
berpuasa dan shalat sambil menekuni hadis Rasulullah Shallahilahu alahi
Wassalam. Jumiah hadits vang ia riwayatkan mencapai 700 hadits. Sesudah minta
izin Nabi Muhammad SAW untuk menulis, ia mencatat hadits yang didengamya
dariNabi .Kalangan sahabat, kunayah Abu Muhammad Sewaktu hidup tinggal di
daerah Maru wafat pada lahun 63H. yaitu bertepatan pada malam pengepungan
ALFusthath
b. Komentar para imam Hadis : Abu Hurairah berkata Tak ada seorang pun yang
lebih hapal dari ku mengenai hadits Rasululah, kecuali Abdullah bin Amr bin al
Ast Karena ia mencatat sedangan aku sidak. Pernyataan para kritikus Hadis
tentang diri Abdullah bin Amr. Menunut ibn Hajar al Atsgalani dan Adz Dzahsbi,
beliau sebagai sahabat
c. Abdullah bin Amr, meriwayatkan hadis dari Umar, Abu Darda. Muatz bin Jabal
Abdutarman bin Auf dan bebrapa yang lain. Yang meriwayatkan darinya antara
lain Abdullah bin Umar bin Al- Khathat as-Salb bin Yazid, Sa'ad bin Al-
Musayyab, Thawus, dan Ikrimat. Sanad paling shahih yang berpangkal darinya
ialah yang diriwayatkan oleh Amr bin Syu'aib dari ayahnya dan
kakeknyaAbdullah.25
d. Natijah (Hukum) Status Sanad Hadis.
Berdasakan komentar dan pemyataan para kritikus Hadis mengenai Sanad Abdulah
bin Amr tentang (........) yang ditakhrij oleh Imam Bukhari dapat diambil sebagai kesimpulan
sobagai berikut :
a) Ditinjau dari segi kualitas pribadi dan kapasitas intelektuai para perawinya,
dapat dinyatakan bahwa seluruh para perawi yang meriwayatkan hadist tersebut
adalah Tsigat dan magbul
b) Dilihat dari segi hubungan periwayatan antara satu perawi dengan perawi
lainnya. maka seluruh sanad Hadis tersebut adalah bersambung (muttasil)
c) Dari segi lambang-lambang periwayatan Hadis, sebagian mempergunakan
lambang haddalsana yang menunjukkan dia memperoleh Hadis tersebut secara
langsung .
berdasarkan beberapa kesimpulan kesimputan diatas, dapat dirumuskan kesimpulanakhir
tentang status sanad hadis Hadis Abdultah bin Amr diatas, bahwa sanadnya telah memenuhi
kriteria hadist sahih, oleh karena kriteria hadist tersebut dapat dihukumkan bahwa dari segi
sanadnya sahih, karena memenuhi persyaratan sebagai berikut : Sanadnya bersambung.,
Diriwayatkan oleh penutur/perawi yang adil, memiki sifat istigomah, berakhlak baik, tidak
fasik, terjaga muruah (kehormatan)-nya, dan kuat ingatannya. Matannya tidak mengandung
kejanggalan / bertentangan (syadz) dan tidak ada sebab lersembunyi atau tidak nyatayang
mencacatkan hadits.
d. Kritik matn Hadist keutamaan member salam
Berdasarkan penjelasan di atas tentang kritik matn Hadis bahwa sebuah hadist secara
matn dapat dikategorikan sahih apabila hadist tersebut telah dilakukan perbandingan dengan,
25
Biografi Abdullah bin Amr dalam Al-Ishabah no.4838 Ibn Hajar Asqalani, Thabaqat ibn Sa’ad 4/9
Alquran, Hadis yang lain, dan jelas dapat dibuktikan tidak bertentangan dengan ayat Alquran,
dan hadis-hadis yang lain.
1. Perbandingan Hadis dengan Alquran
Bentuk Hadis.Tulissan arab
Yang ditakhrij oleh Imam Bukhari, dapat dibandingkan dengan Alqur'an Diantarannya Surat
Adz dzaariyaat ayat 25, QS AI Hijr ayat 52, QS An Nahl ayat 32, QS. Maryam ayat 15, QS
Ar Ra'ad ayat 24, QS AI ayat Hijr 46, QS AI Hijr ayat 52, QS.AI Furqan ayat 75. Ayat 25
yang terdapat dapat Surat Adz Dzzaariyaat
2. Perbandingan Hadis dengan Hadis
Bentuk hadis.Tulisan arab Yang ditakhrij oleh Imam Bukhari, dapat dibandingkan
dengan beberapa hadis sebagai Hadis penguat. Ada 6 hadis penguat yang berhubungan
dengan prinsip-prinsip komunikasi İslam yaitu Hadis Bukhori no 27 Hadis Bukhari sendiri no
5767, Hadis no 3244 oleh ibn Majah, Hadisno.52 diriwayatkan oleh Muslim, Hadis no.4520
diriwayatkan oleh Abu Daud, Hadis perawinya Ahmad yaitu no 6293, dan Hadis yang
diriwayatkan oleh Nasa'i no. 4914.
Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud no 4520:
tulisan arab
(ABUDAUD - 4520): Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id berkata, telah
menceritakan kepada kami Al laits dari Yazid bin Abu Habib dari Abul Khair dari Abdullah
bin Amru berkata, "Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, "Islam bagaimanaakah yang paling baik? beliau menjawab. Engkau memberikan
makanan dan memberi salam kepada orang yang kamu kenal atau pun orang yang tidak kamu
kenal.
Tulisan arab
(AHMAD: 6293) Telah memberikan kepada kami Hajaj dan Abu Nadr keduanya
berkata.telah menceritakan kepada kami Laits, telah menceritakan kepadaaku Yazid bin Abi
Habib bin dari Abul Khair dan Abdullah bin Amru, yang merupakan seorang pria yang
bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, "amalan apakah yang paling baik? Dia menjawab:
memberikan makanan dan memberi salam kepada orang yang kamu kenal atau pun orang
yang tidak kamu kenal
F. Sababul Wurud al-Hadis Berhubungan dengan Hadis
Berhubungan dengan hadist tematik tentang prinsip-prinsip Komunikasi Islam
khusunya tentang member salam bila bertemu tulisan arab yang ditakhrij oleh Imam Bukhari
ini muncul (asbabul wuru) sebagaimana yang telah diriayatkan oleh Imam Bukhari hadis
yang mirip juga diriwayatkan oleh Ibnu Umar Rasulullah telah ditanya tentang apa yang
dimaksud dengan iman itu. Jawab beliau :‘memberi makan orang lain, mengucapkan salam”
dalam riwayyat lain. Pertanyaan juga berbunyi : islam yang bagaimana yang lebih baik?
Jawab rasullullah “ member makan orang lain, membacakan salam untuk orang yang kamu
kenal dan yang tidak engkau kenal.
Asbabul wuruj hadis atas juga berhubungan dengan Hadis yang diriwayatkan oleh
imam Ahmad dari Jabir bin Abdullah, bahwa Rasulullah telah bersabda :Haji yang mabrur
(bersih) balasannya tiada lain kecuali surgar. Seseorang bertanya, apakah kebaikan haji itu
ya Rasulullah?. Dia menjawab "memberi makan orang lain dan berkata baik. Shadaqah
adalah pernyataan kebenaran iman seseorang. Jika ia beriman, dengan sendirinya ia akan
menjadi insan darmawan, budiman, dan dapat memberikan kedamaian kepada manusia
.Muhammad yang berhubungan dengan Allah dan orang-orang yang bersamanya bersikap
tegas kepada orang-orang kafir dan berkasih saying sesame mereka.(QS: Al Fath: 29)26
g. Analisis Hadis Melalui Pendekatan Semantik
26
Ibnu Hamzah al Husaini al Hanafi ad Damasyiqi, Asbabul Wurud:Katar Belakang History Timbulnya Hadis-Hadis Rasul, Jilid 1
dal.205
Salah satu bidang kajian Hadis yang terpenting adalah studi terhadap teks atau
matan.Kesahihan suatu matan Hadis dapat diniai melalui perbandingan-perbandingan yang
dilakukan terhadap matan Hadistersebut. seperti perbandingan Hadis dengan Alquran,
perbandingan Hadis dengan Hadis, perbandingan Hadis denganperistiwa dan kenyataan
sejarah, perbandingan Hadis dengan nalar atau rasio, dan dengan yang lainnya. Selain itu,
dengan menghimpun Hadis-hadis yang akanditeliti dan selanjutnya melakukan
perbamdingan-perbandingan secara cermat, akan dapat menentukan tingkat akurasi atau
kesahihan teks (matan) di suatu Hadis.27
"Studi matan, selain untuk mengentauikesahihan (otentisitas) matan suatu Hadis, juga
dilakukan untuk mengetahui makna atau petunjuk (dalalah) dari suatu Hadis agar dapat dipahami dan
diamalkan. Dari segi petunjuk (dalalah) nya, matan suatu hadis ada yang secara pasti menunjuk pada
satu makna (gath'iy al-dalalah) dan ada yang menunjuk ke suatu makna pada saat yang sama
memungkinkan untuk dipahami dengan makna yang lain (dzannly al-dalalah). Dalam upaya
memperoleh pemahaman yang sesungguhnya terhadap makna dan petunjuk (dalalah) dari matan,
sebuah hadis, kontribusi ilmu tentang makna yang dikenal dengan'ilmu semantik, "diyakini dapat
membantu dalam memahami teks-teks (matan) Hadis, terutama untuk memahami matan Hadis yang
secara tekstual sulit dipahami pada masa tertentu setelah Rasul wafat.
Teori semantik sebagai teori tentang makna pada dasamya dapat dipergunakan untuk
memahami teks-teks Hadis, karena Hadis-hadis tersebut adalah berupa perkuatan atau ujaran
Rasul SAW pada kasus hadis Qauli, atau perkataan dan reportase para Sahabat terhadap
perbuatan atau sifat Rasul SAW. Pendekatan Bahasa atau semantic dalam kajian hadist
diperlukan apabila dalam matan Hadis ierdapat aspek-aspek keindahan (balaghah) yang
membutuhkan pemahaman majazi (metaforis) yang tentunya berbeda dengan makna
haqiqi.Teks-teks hadis banyak sekali yang menggunakan majaz (kiasan atau metafora),
dikarenakan Rasul merupakan orang Arab yang menguasai balaghah (retorika). Rasulullah
menggunakan majaz untuk mengungkapkan maksud beliau dengan cara yang sangat
mengesankan. Adapun yang dimaksud dengan majaz ialah ungkapan yang tidak
menunjukkan makna secara langsung, tetapi bias dipahami dmelalui indikasi (qarinati) yang
menyertainya.28
Seperti berbicara dengan manusia lainnya, Nabi SAW juga hidup di tengah-tengah
masyarakat.Karenanya, cukup banyak matan hadis Nabi yang berbentuk percakapan (dialog)
dengan anggota masyarakat. Hadis Nabi yang berisi dialog, antara lain berikut ini :
Korelasi Hadis Nabi Muhammad SAW, Berhubungan dengan Hadis tentang amal
yang paling utama yang diriwayatkan oleh HR Bukhari, Muslim, An-Nasa'i, bahasa arab
Artinya:: Dari Abdullah Bin Umar ra bahwasanya seorang lelaki bertanya kepada
Nabi SAW, "Amalan Islam yang msnsksn yang paling baik? Nabi menjawab," Kamu
memberi makan dan kamu menyebarkan salam kepada orang yang kamu kenal dan kamu
tidak kenal "(HR Bukhari, Muslim, An-Nasa'i, dan Ahmad )
Memberi makan kepada orang yang menghajatkannya dan menyebarkan salam
memang salah satu ajaran Islam yang universal. Namun dalam hal "amalan yang lebih baik”,
maka hadis ini dapat berkedudukan sebagai temporal, sebab ada abeberapa matan hadis
lainnya yang memberikan petunjuk tentang amalan yang lebih baik" , namun jawaban Nabi
berbeda-beda ."
Kalau dibandingkan dengan hadis lain yang berhubungan dengan amal yang paling
utama seperti hadis yang diriwayatkan dari Abu Musa ra menyatakan bahwa amalam yang
paling baik dari seorang muslim yang selamat dari gangguan tangan dan mulutnya adapula
hadist yang diriwayatkan dari Abu Hurairah yang menyatakan bahwa amalam yang paling

27
Nawir Yuslim, Op Cit. h.11
28
Nawir Yuslim, Op Cit. h.151
baik adalah berjihad di jalan Allah. Dan hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah Bin Mas ud
ra mengatakan bahwa amalan yang paling afdhal adalah shalat pada waktunya.
Hadis-hadis tersebut dapata pula dipahami bahwa untuk untuk pertanyaan-pertanyaan
yang sama (senada), temyata dapat saja menjawab berbeda-beda. Perbedaan materi jawaban
sesungguhnya tidaklah bersifat Subtantif. Yang subtantif, ada dua kemungkinan, yakni:
a. Relevansi antara keadaan orang yang bertanya dan materi jawaban yang diberikan
b. Relevansi antara keadaan masyarakat dengan materi jawaban yang diberikan.
Dengan demikian, jawaban Nabi atas pertanyaan-pertanyaan yang sama (senada) itu
adalah temporal, tepatnya kondisional dan bukan universal Berdasarkan jawaban di
atas, pertanyaan yang lebih tepat digunakan menghadapi hadis-hadis seperti itu
(amalan yang paling utama) adalah pendekatan psikologi. Yakni, Nabi SAW
memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan "amal yang utama dengan
mempertimbangkan kejiwaan orang yang bertanya.

2. Berbicara Lemah Lembut


Hadis-hadis yang memuat tentang bebicara lemah lembut akan dilakukan
analisis terhadap takhrijnya, matan Hadis, sababul wurud Hadis, dan pemahaman
berdasarkan teori dan pendekatan semantic.
b. Penelusuran Hadist terdapat tema berbicara lemah lembut
diantaranya dalah :tulisan arab
(BUKHARI - 5916): Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad telah
menceritakan kepada kami Hisyam telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri
dari ' Urwah dari Aisyah radlialiahu 'anha dia berkata; "Orang-orang Yahudi menyalami
Nabi shallallahu' alaihi wasailam dengan mengatakan; "Assaamu'alaikum 'Semoga
kebinasaan atasmu. Ternyata Aisyah memahami ucapan mereka, lalu dia berkata;"
Wa'alaikumus saam wal la'nat.Semoga kecelakaan dan laknat tertimpa bagi kalian. "Lalu
Nabi shallaallahu' alaihi wa sallam bersabda:" Pelan-senanglah: wahai Aisyah, sungguh
Allah menghargai sikap lemah lembut pada setiap perkara. Aisyah berkata, Wahai
Rasulullah! Apakah engkau tidak mendengarkan apa yang telah mereka katakan? ' Dia
menjawab: 'Apakah kamu tidak mendengar bahwa saya telah menjawab ucapan mereka, aku
berkata: WA' ALAIKUM Dan semoga atas kalian juga.
Tulisan arab
(BUKHARI - 5922):Telah menceritakan kepada kami Qutaibah Wahhab telah menceritakan
kepada kami Abdul Wahab telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Ibnu Abu Mulaikah
dari Aisyah radliallahu 'anha bahwa sekelompok orang yahudi dating menemui rasulullah
saw lalu mereka mengucapkan; "ASaamu 'alaika Kebinasaan atasmu." Beliau menjawab
Wa’alaikum.Kemudian Aisyah berkata, "ASaamu 'alaikum wala'anakumullah wa ghadziba'
alaikum Semoga kebinasaan atas kalian, dan laknat Allah dan murka Allah menimpa kalian."
Maka Rasululah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda Pelan- pelan wahai Aisyah, hendaklah
kamu berlemah lembut dan janganlah kamu kasar atau katakanlah keji. Aku berkata, 'Apakah
kamu tidak mendengar apa yang diucapkan mereka?beliau bersabda: 'Apakah kamu tidak
mendengar ucapanku, sebenarnya aku sebelumnya telah menjawabnya, maka do'aku atas
mereka telah dikabulkan, sementara do'a mereka atasku tidak akan terkabulkan
Tulisan arab

(MUSLIM- 4694) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna, Telah
menceritakan kepadaku Yahya bin Said dari Sufyan; Telah menceritakan kepada kami Manshur dari
Tamim bin Salamah dari ‘Abdur Rahman bin Hilal dari Jarir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: 'Barang siapa dijauhkan dari sifat lemah lembut (kasih sayang), berarti ia dijauhkan dari
kebaikan.
B. Urutan Sanad Hadis
Urutan sanad dari Bukhari nomor 5916 Telah menceritakan bahwa ada Orang-orang Yahudi
menyalamiNabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan mengatakan; 'Assaamu'alaikum' Semoga
kebinasaan atasmu. Ternyata Aisyah memahami ucapan mereka, lalu dia berkata; Wa'alaikumus
saam wal la'nat Semoga kecelakaan dan laknat tertimpa atas kalian)' Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam berkata: 'Pelan-pelanlah wahai Aisyah, sesungguhnya Allah mencintai sikap lemah lembut
pada setiap perkara.' Aisyah berkata; Wahai Rasulullah! Apakah engkau tidak mendengar apa yang
telah mereka katakan? Beliau menjawab: 'Apakah kamu tidak mendengar bahwa saya telah
menjawab ucapan mereka, aku berkata, "WA 'ALAIKUM Dan semoga atas kalian juga

JALUR SANAD KE-1

Aisyah binti Abi Bakar


Ash Shidd

Aisyah binti Abi Bakar


Ash Shidd

Muhammad bin Muslim bin


Ubaidilah bin 'Abdullah bin Syihab

Ma'mar bin Raosyid

Hisyam bin Yusuf

Muhammad bin Muslim bin


Ubaidilah bin 'Abdullah bin Syihab

Imam Bukhari

C. Kritik Sanad dan Matan Hadis


Dalam melakukan kritik sanad terhadap hadis tentang pada prinsipnya dalam melakukan
komunikasihendaklah dilakukan dengan lemah lembut yaitu telah ditemukan berdasarkan
penelusuran hadis yang diriwayatkanoleh imam Bukhori yaitu hadis 5916.Berdasarkan
unutan perawinya akan dijelaskan dibawah ini:
1. Bukhari
a. Lengkapnya bemama Muhammad bin lIsmail bin lbrahim bin al Mughirah bin
Bardizbah dan nama al Bukhari diambil dari nama negeri di mana beliau lahir
yaitu Bukhara29
b. Dilahirkan pada hari Jumat tanggal 13 Syawal 194 H setelah sholat Jumat, dan
meninggal dunia pada hari Sabtu tanggal 31 Agustus 870 M (256 H) pada malam
ldul Fiti di usianya yang ke 62 tahun kurang 13 hari. Beliau dimakamkan setelah
sholat Zhuhur pada hari raya idul fitri. Dengan meninggalk.arn lebihkurang 20
karya dalam bidang hadis dan sejarah30
c. Guru beliau adalah Ashim an Nabil, Makki bin lbrahim, Muhammad bin 'Isa bin
ath Thobba', Ubaidullahbin Musa, Muhammad bin Salam al Baikandi, Ahmad bin
Hambal, Ishaq bin Mashur, Khallad bin Yahyabin Shafwa, Ayyub bin Sulaiman
bin Bilal, Ahmad bin Isykab.31
d. Yang pemah menjadi muridnya yaitu:
1)Al Imam Abu Husain Muslim bin al Haijaj an Naisaburi (th 204-261)
2)Al Imam Abu 'Isa at Timizi (th 210-279) penulis buku Sunan at Tirmizi.
3)Al Imam Shahih bin Muhammad (205-293)
4)Al Imam Abu Al Fadhi Ahmad bin Salamah an Naisaburi (286).
5)Imam Abu Bakar bin Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah (223-311) seorang
penlis buku shahihlbnu Khuzaimah.
6)Al Hafizh Abu al Bakr bin AbiDaud Sulaiman bin al Asy'ats (230-216)
7) Imam Muhamnad bin Nashr Al Marwazi (202-294).
8) Al Haizh Abu Qasim Abdullah bin Muhammad bin Abdul 'Aziz al Baghawi
(235-317)
9) Al Halizh Abu Qadli Abu Abdillah al Husain bin Ismail al Mahamili (235-330)
10) Al Imam Abu Ishaq lbrahim bin Ma'qil al Nasafi (290)
11) Al Imam Abu Muhammad Hammad bin Syakir al Nasawi (311)
12) Al Imam Abu Abdillah Muhammad bin Yusuf bin Mathar al Firabri (231-
320)32.
e. Penilaian para Kritikus Hadis tentang diri Imam Bukhari:
1) Abu Bakar lbnu Khuzaimah telah membenikan kesaksian terhadap Imam
Bukhari denganmengatakarnIsmairdi kolong langit ini tidak ada orang yang
mengetahui hadis dani Muhammad bin Isma’il”
2) Menurut 'Abdan bin 'Utsman Al Marwazi: aku tidak pernah mellhat dengan
kedua mataku, seorangpemuda yang lebih mendapat bashirah dari pemuda ini.
Saat itu telunjukkanya diarahkan kepadaBukhari
3) Qutaibah bin Sa'ad menuturkan: aku duduk bermajelis dengan para ahli fiqih,
orang-orang zuhuddan ahli ibadah, tetapi aku tidak pernah melihat semenjak aku
dapat mencerna ilmu orang yang

seperti Muhammad bin Ismail. Dia adalah sosok pada zamannya seperti Umar
dikalangan parasahabat. Dan dia berkata: kalau seandainya Muhammad bin Ismail
adalah seorang sahabat makadia merupakan ayat.
29
http://localhost:81/caridetail.php?lang=Indonesia&katcari=hadist&kunci=memberi
%20salam8inmam=bukhari kitab9 Imam Hadis.
30
Ibid
31
Ibid
32
Ibid
4) Ahmad bin Hambal berkata: Khurasan tidak pemah melahirkan orang yang seperti
Muhammad bin Isma’il
5) Abu Hatim ar-Razi berkata: Khurasan belum pernah melahirkan seorang putera yang
hafal hadis melebihi Muhammad bin Isma’il
6) Muslim seorang pengarang kitab Sohih berkata ketika bukhari menyingkap suatu
cacat hadis yangIsmail.melebihi Muhammad bin Ismail.tidak diketahuinnya: biarkan
saya mencum kedua kaki anda, wahai gugunya para guru danpemimpin para ahli
hadis, dan dokter hadis dalam masalah 'ilat hadis
7) al-Hafiz lbn Hajar menyatakan: andaikan pintu pujian dan sanjungan kepada Bukhari
masihterbuka bagi generasi sesudahnya, tentu habislah semua kertas dan nafas, ia
bagaikan lautan tak bertepi
8) Abu Bakar bin Abi Syaibah dan lbn Numair menuturkan: kami tidak pemah melihat
orang yangseperti Muhammad bin Ismail.33
2.Abdullah bin Muhammad
1) Nama Lengkap Abdullah bin Muhammad bin'Abdullah bin Ja'far binAl Yaman
2) Wafat pada tahun 229 Hijriah
3) Semasa hidup Abdullah bin Muhammad ada dikalangarn para Tabiui Atba' yaitu
kalangan tua.Kuniyahnya yaitu Abu Jafar
4) Para kritikus hadis memberikan komentar dankepercayaan yang tinggi kepada beliau
yaitu TsiqatAbu Hatim memberi komentar bahwa beliau adalah ulama yang Shuduq,
lbnu Hibban mengomentariats isiqat, Ibnu Hajar berkomentar bahwa beliau adalah
seorang yang tsiqat hafids, sedangkankomentarnya Adz Dzahabi yaitu Hafizh
3.Hiysam bin Yusuf
a. Nama lengkap Hisyam bin Yusuf. Hidup dikalangan Tabiin yaitu kalangan biasa.
Kuniyahnya AbuAbdur Rahman
b. Hiysam bin Muhammad wafat pada tahun 197 H.
c. Para ulama hadis memberikan komentar tentang Hisyam bin Muhammad yaituAl Ali
dan lbnu Hajar al Asqalani menyatakarn Tsiqat, Yahya bin Ma'in menyatakan laisa
bihiba's, Abu Hatim menyatakan tsiqah mutqin, Ibnu Hibbandisebutkan dalam 'ats
tsiqaat, dan Hakimmenyatakan tsiqah ma' mun
4.Ma'mar bin Raosyid
1. Nama lengkapnya adalah Ma'mar bin Raosyid,34 la berasal dari kalangan tua tabiut
tabiin, kuniyah4.Abu Urwah dan semasa hidup tinggal di Yaman. Beliau wafat di
Yaman pada tahun 154 H. Yahya binMain, al-Ajli, Ya'qub bin Syu'bah, ketiganya
menilai dia tsiqah. Abu Hatim mengomentari bahwa diashalihul hadits.Sementara itu
an-Nasai menilai bahwa dia tsiqah ma’mun.muawiyah bin Sholehberpendapat bahwa
dia tsiqah. Ibn Hajar al-Atsqalani menegaskan bahwa dia tsiqah tsabat 35(IbnHajar al-
Atsqalani, jild. 10, 1984: 218-220)
2. Guru-gurunya bernama : Abu Utsman, Usman, ishaq bin Rasyid
3.Murid-muridnya bernama Aban bin Yazid, Ismail bin lbrahim bin Muqsin, dan Daud
bin Abdurrahman
5. Muhammad bin Muslim bin'Ubaidillah bin 'Abdullah bin Syihab36

33
Ibid
34
http://muhtaromslo.blogspot.com/2011/01/takhrij-hadis-tentang-amal-yang.html
35
Ibn Hajar al-Atsqalani, jld. 10, 1984: 218-220
36
http://ahsanhuda.wordpress.com/2010/05/20/muhammad-bin-muslim-az-zuhri/
a. Nama lengkap Muhammad bin Muslim bin Ubaidillah bin Abdillah bin Syihab bin
Abdullah bin Al-Harits bin Zuhrah bin Kilab, seorang imamu I-ilmi, hafizh pada
zamannya Abû Bakar Al Qurasi Az Zuhri ALMadani. Dahim dan Ahmad bin Shalih
berpendapat bahwa Az-Zuhri diahikan pada tahun pada tahun 58 H. Selama delapan
tahun Ibnu Syihab Az-Zuhri tinggal bersama Said bin Al-Musayyab di sebuah desa
berrnama Syabad di pinggir Syam. Reputasinya menyebar sehingga ia menjadi tempat
berpaling bagi para ulama Hijaz dan Syam.
b. Komentar para ulama :Az-Zuhri meriwayatkan hadits bersumber dari Abdullah bin
Urnar, Abdullah bin Jafar, Shal bin Sa'ad, Urwah bin Az-Zubair, Atha' bin Abi Rabah.
la juga mempunyai riwayat-riwayat yang mursal dari Ubadah bin As-Shamit, Abu
Hurairah, Raf bin Khudaij, dan beberapa lainnya. Imam Bukhari berpendapat bahwa
sanad Az-Zuthri yang paling shahih adalah Az- Zuhri, dari Salim, dari ayahnya, dari
kakeknya (Ali bin Abi Thalib), Rabiah ar-Ra'yi Rah a berpendapat "Aku tidak
menduga bahwa ada orang yang menguasai imu seperti tbnu Syihat". Laits bin Sa'ad
memberikan pujan, Aku tidak mengetahui ada orang alim yang mengumpulkan banyak imu
daripada Ibnu Syihab. Amr bin Dinar mengakui keutamaanya dengan berkata Aku tidak
melihat ada orang yang yang pengetahuanya terhadap hadits melebihi az-Zuhri".Sufyan
berrkata, Ketika Az-Zuhri meninggal maka tidak ada seorangpun yang di muka bumi ini yang
lebih ahli dalam sunnah selain beliau Wahab berkata, Aku tidak permah melihat seorang yang
lebih pintar dari Az-Zuhf. Ayyub berkata, Tidaklah aku dapatkan seseorang yang lebih pandai
dari Az-Zuhri" Imam Ahmad, beliau mengatakan, "Orang yang paling baik Hadits dan
isnadnya adalah Az-Zuhri Umar bin Abdul Aziz berkata, Wajb bagi kalian mengikui lbnu
Syihab, karena tidak ada seorang pun yang lebih tahu tentang sinah terdahultu daripada
beliau" Komentar ulama lain yaitu lbnu Hajr al Asqalani Fagih Hahidz Mutgin, dan
menuruAdz Dzahabi seorang tokch.
c. Guru-gurunya Az-Zuhri banyak belajar dari para sahabat. Beliau juga meriwayatkan
Hadits dari Anas bin Malik, Said bin Al Musayyib, Alqamah bin Waqash, Katsir bin
Abas, Ali bin Al Husain, Urwah bin Az-Zubair, Abu ldris A-Kaulani, Abdul Malik
bin Marwan, Salim bin Abdulah, Muhammad bin Nu manbin Basyir, Abu Salamah
bin Abdurrahman, dan yang lainnya.
d. Murid-muridnya: Imam Malik, Al-Layts, Ibnu Abi Dza' ab, Sufyan bin "Uyaynah dan
Sufyan Ats-Tsauri, Zaid bin Aslam, Yahya bin Sa'id Al-Anshari, dan Atha' bin Abi
Rabah, Amru bin Dinar.
e. Dalam suatu riwayat dijelaskan bahwa Az-Zuhri telah mengumpulkan sebanyak 400
lebih hadits. Beliau juga termasuk orang yang pertama kali yang menyusun ilmu
secara sistematis
f. Kelebihanlbnu Syihab Az-Zuhri diantaranya beliau terkenal sebagai seorang yang
alim, sabar, teguh toleransi, zuhud, mulia, murah hati, dermawan, dan dikenal juga
dengan akhlaqnya yang terpuji. Memiliki kelebihan dalam bidang ilmu, hikmah,
kezuhudan, dan kedermawana, kesabaran dalam mencari ilmu.
g. Az-Zuhri meninggal pada tahun 124 H, beliau berumur 75 tahun sebagaimana
pendapat Al Waqidi beliau meninggal pada tanggal 17 Ramadhan pada tahun tersebut
di Syi’ib Zabad, sebuah daerah di Syam.37

6.Urwah bin Az Zubair binAl 'Awwam bin Khuwailids38


a) Nama lengkap Urwah bin Az-Zubair bin Al-Awwam bin Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza
bin QushaiA-Qurassy Al-Asadi. Lahir di Madinah. Kunyah-nya Abu Abdilah.Beliau adalah

37
http://ahsanhuda.wordpress.com/2010/05/20/muhammad-bin-muslim-az-zuhri/#_ftn1

38
http://almuslimah.cordpress.com/2008/06/120urwah-bin-az-zubair-tabiin-yang-penyebar/
salah seorang dari 7 ulama fiqh yang terkenal di Madinah. Zubair berasal dari Bani Asad.
Beliau dilahirkan pada tahun 29 Hijriyah, menikah dengan Sudah binti Abdullah bin Umar.
b) la menerima hadits dari ayalhnya sendiri az-Zubair, dari saudaranya Abdullah dari ibunya
'Asma bintAbu Bakar as-Shiddiq, dari saudara ibunya Aisyah, dari Said bin Zaid Hakim bin
Hizam, dari Abu Hurairah dan dari yang lainnya., meriwayatkan hadits dari Said bin Zaid,
'Ali bin Abi Thalib, Jabir, Al-Hasan, A-Husain, Muhammad bin Maslamah, Abu Hurairah,
Ibnu 'Abbas, Zaid bin Tsabit, Abu Ayyub Al-Anshani, Al-Mughirah bin Syu'bah, Usamah bin
Zaid, M'awiyah, Amr bin Al Ash, Abdullah bin 'Am bin Al Ash, Hakim bin Hizam, 'Abdullah
bin 'Umar, dan yang lainnya. Hadist haditsnya diiwayatkan oleh Atha', Ibnu Abi Mulaikah,
Abu Salamah bin Abdurahman, az-Zuhry, Umar bin Abdul Aziz. 39
c) Urwah adalah salah seorang yang di zamannya popular dengan perhatiannya yang tinggi
terhadapilmu, lagi sabar, ahli fiqih, berhati-hati dalam berfatwa, tekun dalam beribadah,
zuhud terhadap kehidupan dunia, serta sifat-sifat mulia lainnya. Sehingga ia masuk ke dalam
jajaran empat besar tokoh tabiin dari Madinah
d) Komentar para Imam:
a. d.Az-Zuhri, yang juga seorang tabiin: Cara bertutur Urwah melembutkan hati
manusia, dan lautan ilmu yang tak habis ditimba.
b. Anaknya, Hisyam bin 'Urwah: la berkata kepada kami waktu kami masih
muda: Mengapa kalian tidak belaja? Sebagai orang tua, tidak baik bila jadi
orang bodoh. Ketika itu aku berkata: 'Kalau ia mati pada hari ini, maka aku
telah menghapal semua hadits yang ia hapal.
c. Sufyan bin Uyainah, katanya: Orang yang paling tahu hadits dari 'Aisyah ada
tiga: Al-Qasim bin Muhammad, "Urwah bin Az-Zubair, dan 'Amrah binti
'Abdirahman.
d. Umar bin Abdul Azizberkata, Tidak ada seorang pun yang lebih 'alim daripada
'Urwah bin Az-Zubair.
e. Ahmad bin Abdilah Al-jli berkata: Urwah bin Az-Zubair adalah seorang tabiin
yang tsiqah (terpercaya), seorang yang shalih, dan tidak permah finah
menimpanya sedikitpun.
f. Muhammad bin Sald berkata: Seorang yang terpercaya, kuat dalam ilmu,
amanah, banyak haditsnya, faqih, dan alim.
g. AL-Waqidi berkata: Beliau adalah searang yang faqih, alim, hafizh, kokoh
dalam ilmu, sebagai hujjah, dan alim dalam bidang sejarah. Menurut
Komentar para ulama bahwa menurut al 'Ajli dan lbnu Hajar menyebutkan
Tsiqah. sedangkan lbnu Hibban juga menyebutkann dalam 'Ats Tsiqat.
e) Gurunya: Beliaupun juga menimba ilmu dari para shahabiyah di antaranya Asma'
bintu Abi Bakar Ash-Shiddiq ibunya sendiri, 'Aisyah Ummul Mu'minin bibi beliau
Asma' binti "Umais, Ummu Habibah, Ummu Salamah, Ummu Hani', Ummu Syarik,
Fathimah bintu Qais, Dhuba'ah bintu Az-Zubair, Busrah bintuShafwan, Zainab bintu
Abi Salamah, 'Amrah Al-Anshariyyah radhiyallahu 'anhunna ajma'in.
f) Murid-muridnya: Para ulama yang bergınu dan meriwayatkan hadits dari beliau
adalah Sulaiman bin Yasar, Abu Salamah bin 'Abdirahman, Ibnu Syihab Az-Zuhri,
Abu Az-Zinad, Shalih bin Kaisan, Ja’far Ash-Shadiq, lbnu Abi Mulaikah, Ubaidullah bin
Abdillah bin 'Utbah, 'Atha bin Abi Rabah. 'Umar bin Abdil 'Aziz, Amr bin Dinar, Yahya bin
Abi Katsir, dan sejumlah ulama yang lain.
g) Urwah bin Az-Zubair meninggal dunia pada usia 67 tahunpada tahun 93 H. Beliau dikubur di
DistrikMajah pada hani Jum'at. Dan tahun kematiannya disebut dengan tahun fuqaha. 40

39
http://almuslimah.cordpress.com/2007/29/120urwah-bin-az-zubair-tabiin-yang-penyebar/

40
http://tokohislam8.blogspot.com/2011/10/urwah-bin-az-zubair.html
7. Aisyah binti Abi Bakan Ash Shidd41
a. Nama lengkapUmm al-Mu'minin (Gelar Aisyah), Aisyah Radiyallahu Anha salah satu istri
Rasulullah saw. Beliau lahir empat tahun setelah kenabian, usianya delapan tahun lebih muda
dari Fatimah az-Zahra. Rasulullah saw sendiri memperistrikannya pada tahun ke 2 H, yaitu
setelah peperanganBadr.2Bapaknya Abu Bakar al-Shiddiq dan lbunya bernama Zainab Ummu
Ruman. Aisyah masukasiam bersama saudara perempuannya Asma. Beliau mempelajari
bahasa, Syair, ilmu kedokteran,nasab nasab dan hari hari Arab, kuniyahnya 'Ummu Abdullah.
b. Aisyah merupakan salah satu dari enam orang yang paling banyak meriwayatkan hadis. Beliau
meriwayatkan 2.210 hadis, 174 hadis di antaranya disepakati oleh Bukhari dan Musim, 54 hadis
diriwayatkan oleh Bukhari secara sendirian, dan 58 hadis diriwayatkan oleh Muslim.
c. Aisyah meriwayatkan hadits dari ayahnya Abu Bakar, dari Umar, Sa'ad bin Abi Waqqash,
Usaid bin Khudlair dan lain lain. Sedangkan sahabat yang meriwayatkan dari beliau ialah Abu
Hurairah, Abu Musa al-Asy'ari, Zaid bin Khalid al-Juhniy, Syafiyah binti Syabah dan beberapa
yang lain. Tabiin yang mengutip beliau ialah: Said bin al-Musayyab, alqamah bin Qais, Masrug
bin al-Ajda, Aisyah binti Thalhal, Amran binti Abdirrahman, dan Hafshah binti Sirin.
d. Aisyah wafat pada malam Selasa tanggal 17 Ramadhan tahun 58 H dalam usia 67 tahun.Wafat
dikarenakan sakit pada usia 66 tahun. la dimakamkan di Baqi.
e. Komentar para Ulama:
a) Az-Zuhri berkata: Andaikata ilmu yang dikuasai Aisyah dibandingkan dengan yang
dimilikib.dsenua istri Nabi saw. dan ilmu seluruh wanita niscaya ilmu Aisyah yang lebih
utama.
b) Urwah mengatakan "aku tidak pemah melihat seorangpun yang mengerti ilmu kedokteran,
syair dan tikih melebihi Aisyah.
d. Natijah (Hukum) Status Sanad Hadis42
Kesimpulan dari beberapa komentar para Ulama tentang hadis no 5916 yang diriwayatkan
oleh ImamBukhari
Bahasa arab

Pelan-pelanlah wahai Aisyah, sesungguhnya Allah mencintai sikap lemah lembut pada setiap
perkara.
a. Analisis terhadap kualitas pribadi dan kapasitas intelektual para perawinya, dapat dinyatakan
bahwa seluruhpara perawi yang meriwayatkan Hadistersebut adalah Tsiqat dan maqbul
b. Ditinjau dari segi hubungan periwayatan antara satu perawi dengan perawi lainnya, maka
seluruh sanadHadis tersebut adalah bersambung (muttasil)
c. Sedangkan ditinjau segi lambang-lambang periwayatan Hadis, sebagian mempergunakan
lambanghaddatsana yang menunjukkan dia memperoleh Hadis tersebut secara langsung.

Setelah mendapatkan penjelasan dan penelusuran tentang sanad dan matan hadis di atas,
dapatdiambildan dirumuskan kesimpulan akhir tentang status sanad Aisyah binti Abi Bakar Ash
Shidddiatas, bahwa sanadnya telah memenuhi kriteria Hadis Sahih, oleh karena itu hadis tersebut
dapat dihukumkan bahwa dari segi sanadnya adalah shahih Hadits Shahih, yakni tingkatan tertinggi
penerimaan pada suatu hadits. Hadits shahih memenuhi persyaratan sebagai berikut: Sanadnya
bersambung: Diriwayatkan oleh penutur/perawi yg adil, memiliki sitat istiqomah, berakhlak baik,
tidak fasik, terjaga muruah(kehormatan)-nya, dan kuat ingatannya. Matannya tidak mengandung

41
http://www.referensimakalah.com/2013/08/riwayat-hidup-aisyah-istri-nabi-muhammad-saw-.html

42
Hwir Yusli.Ulumul Hadist.2003:PT.mutiara sumber widya Penabur Benih kecerdasan ha |449-451
kejanggalan/bertentangan (syadz) serta tidak ada sebab tersembunyi atau tidak nyata yg mencacalkan
hadits.
e. Kritik Matn Hadis-hadis Berbicara dengan Lemah Lembut
Berdasarkan uraian di atas tentang kritk matn Hadis bahwa sebuah Hadis secara Matn
dapatdikategorikan sahih apabila hadis tersebut telah dilakukan perbandingan dengan, Alquran, dan
hadis Hadis yang lain, dan sebagainya yang telah ditentukan tersebut. Dan dengan jelas dapat
dibuktikan hadis tersebut tidak bertentangan dengan ayat-ayat Alquran, dan hadis-hadis yang lain.
1. Perbandingan Hadis dengan Alquran43
Dalam hal ini yang diteliti adalah kesesuaian antara matan Hadis dengan Alquran. Apabila
matan suatuHadis bertentangan dengan ayat Alquran dan keduanya tidak mungkin dikompromikan,
dan tidak dapat pula diketahui kronologi datangnya, seperti, mana yang datang duluan dan mana yang
kemudian sehingga dapat dijadikan dasar dalam penetapan nash, serta keduanya juga tidak
mengandung takwil, maka Hadis tersebut tidak dapat diterima dan dinyatakan sebagai Hadis dhaif.
Bentuk Hadis......
basaha arab
Hadis yang ditakhrij oleh Imam Bukhari, dapat dibandingkan dengan Alqur'an
Diantarannya.
a.QS.Al Imran:159
Bahasa arab

[3:159] Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemahlembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.
Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan
mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nyab.

b.QS. Almaidah: 54

Bahasa arab

[5:54] Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari
agamanya, maka kelah allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka
dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mu’min,
yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak
takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada
siapa yang dikehendakinya, dan Allah maha luas (pemberian-Nya), lagi Maha
43
Syaamil Al-Qur’an, Terjamahan Tafsir Perkata.
c.QS. Al-kahfi : 19
Bahasa arab

[18:19] Dan demikianlah kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara
mereka sendiri. Berkatalah salah seorang di antara mereka: sudah berapa lamakah kamu
bertada (disini)”:Mereka menjawab: lamanya kamu berada (disini). Maka suruhlah salah
seorang diantara kamu untuk pergi kekota dengan membawa uang perakmu ini, dan
hendaklah ia berlaku lemah-lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada
seseorangpun

d.QS.Taha:44
Bahasa arab
[20:44] maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah-lembut,
mudh-mudahan ia ingat atau takut”.

2.Perbandingan Hadis dengan Hadis


Para ulama hadis telah sepakat bahwa tidak diterimanya suatu hadis yang
bertentangan dengan hadis yang telah mempunyai status yang tetap dan jelas (al shrihah al
tsabithah), bahwa sabda nabi SAW tidak bertentangan antara yang satu dengan yang lainnya,
oleh karena itu apabila ditemukan pertentangan antara sabda nabi SAW dengan sabda beliau
yang lain makan dalam hal ini pasti terjadi suatu kekeliruan dalam penukilannya atau kurang
sempurnanya para perawi dalam meriwayatkan, atau karena periwayatan dengan makna yang
jauh menyimpang dari teks aslinya atau karena perawi merafa’kan(menyandarkan kepada
Nabi SAW) suatu yang bukan merupakan sabda Nabi SAW.

Ada 9 hadis yang menjadi penguat hadis 5916 yang diriwayatkan imam Bukhari yaitu
hadis riwayat Ahmad hadis no:22961,22962,23414,24452. 1 hadis riwayat Bukhari sendiri
yaitu no:6415. Darimi meriwayatkan 1 hadis yaitu no:2674. Ibnu Majah 1 Hadis yaitu no :
3679. Dan Muslim 1 hadis yaitu no:4027 dan Tarmizi Hadis no:2625. Hadis-hadis tersebut
adalah:
a. Hadist Bukhari no : 6415
Bahasa arab
(Hadist Bukhairi NO-6415) Telah menceritakan kepada kami Abu Nu’aimdari ibnu Umayainah dri Az
zuhri dari Urwah dari Aisyah radhiallahhahu ‘anha mengatakan, sekelompok orang yahudi meminta
izin kepada Nabi shallallahu’alaikhi wasallam dan mengucapkan, ‘Assaam ‘alaika (semoga kematian
tertimpa kepada kalian), saya menjawab, ‘bal ‘alaikum assam wal la’nah (Bahkan untuk kalian
kematian dan juga laknat). Manaka Nabi berujar, ‘hai Aisyah, bahwasanya Allah menyukai kembutan
dalam segala urusan. Saya menjawab, Tidakkah engkau menengar apa yang mereka ucapkan? Beliau
menjawab, saya menjawab, wa’alaikum (bahkan untuk kalian).
b. HADIST AHMAD NO - 222961

Bahasa arab

Telah menceritakan kepada kami sufyan dari Az Zuhri dari ‘Urwah dari ‘Aisyah beberapa orang
yahudi meminta izin kepada abi, mereka mengucapkan: ASSAAMU ‘ALAIKUM, lalu ‘Aisyah berkata:
Sebaliknya ASSAAMU’ALAIKUM WAL LA’NAH. Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wa sallam bersaba. Hai
‘Aisyah, sesungguhnya Allah ‘azza wajalla menyukai kelembutan dalam segala hal.”Aisyah berkataL
Apa tuan tidak mendengar apa yang mereka ucapkan. Rasulullah shallalahu ‘aialihi wa sallam
bersabda: “Aku sudah membalasnyaL WA’ALAIKUM.
c.HADIST AHMAD NO-22962
Bahasa arab
Telah bercerita kepada kami sufyan dari Az Zuhri dari Urwah dari Aisyah ia berkat; “Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya Allah mencintai kelembutan dalam segala hal”.
d.HADIST AD DARIMI NO -2674
Bahasa arab
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yunus dari Al Auza’i dari Az Zuhri dari Urwah dari
Aisyah ia berkata; Tasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda; “Sesungguhnya Allah mencintai
kelembutan dalam segala hal”.
f. Sababul Wurud al-Hadis
Asbabul wuruj adalah hal atau peristiwa yang melatarbelakangi munculnya hadis, sebagal hubungan
kausa Asbab al-Wurud diperlukan untuk mengungkapdan memahami hadis Berhubungan dengan Hadis
tematik antang prinsip-prinsip Komunikasi Islam khususnya tentang berbicara dengan lemah lembut.... Bahasa
arab
Pelan-pelanlah wahai A/syah, sesungguhnya Allah mencintai sikap lemah lembut pada setiap perkara,
sebagaimana yang telah diriwayatkan oleh Imam Bukhari hadis yang serupa juga diriwayatkan oleh As
Syaikhan dari Aisyah. Sebagaimana terdapat dalam shahin Bukhari, Aisyah berkata: "beberapa orang Yahudi
tang menemui Rasulullah SAW. Mereka mengucapkan: as saam alaikum(matilah kamu atau kecelakaan
atasmu). Aisyah berkata: Maka aku paham maksud ucapan tersebut. Lalu aku balas: wa alaikumus saam wal
la'nah(dan atasmu kecelakaan dan kutukan) (mendengar itu) Rasulullah bersabda: Berbuat sopanlah hai Aisyah
sesungguhnya Allah mencintal sikap lemah lembut dalam segala urusan. Maka aku berkata: Ya Rasulullahs
adakah engkau dengar apa yang mereka ucapkan? Rasulullah menjawab(karena mengerti maksud Aisyah):
alau begitu, aku mengucapkan"alaikum, Dinwayatkan juga ha l ini oleh Imam Ahmad.44

(BUKHARI - 5559): AhwashTelah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Salid telah menceritakan kepada Abu
Hashin dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Barangsiapa berimana kepada Allah dan hari Akhir, janganlah ia mengganggu tetangganya, barang siapa
beriman kepada Allah dan hari Akhir hendaknya ia memuliakan tamunya dan barangsiapa beriman beriman
kepada kepada Allah dan hari Akhir hendaknya ia berkata baik atau diam."
Menjaga Lisan: Bukhari No: 5994
Bahasa arab
(BUKHARI- 5994): Telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abdullah telah menceritakan kepada
aBUKHARI-5994): hrahim bin Sad dan lbnu syihab dari Abu Salamah dari Abu Hurairah radiallahu 'anhu dia
44
Ibnu Hamzah Al Husaini. Asbabul Wuruj Jilid 1 : Latar belakang Historis Timbulnya Hadis-hadis Rasul.
Kalam Mulia 2006,h.421
berkata, Rasulusehallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir
hendaknya ia berkata baik atau diam, dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, janganlah ia
menyakiti tetangganya, dan barang siapa beriaman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia memuliakan
tamunya."
Bahasa arab
(BNUMAJAH 3961) lelan menceritakan kepada kami Abu Bakr telah menceritakan kepada kami Abu Ahwash
dari Abu Al Hashin dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu ‘alai wasallam
bersabda: "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya berkata baik atau diam.
C. Urutan Sanad Hadis
Urutan sanad dari Bukhari nomor 5559 Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Said telah
merceritakan kepada kami Abu Al Ahwash dari Abu Hashin dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir,
janganlan ia mengganggu tetangganya, barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir hendaknya ia
memuliakan tamunya dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir hendaknya ia berkata baik alau
diam.

JALUR SANAD KE - 1

Abdur Rahman bin


Shakhr

Dzakwan

Utsman bin ‘Ashim bin


Hushain

Salam bin Sualaiman

Quataibah bin Sa’id bin


Jamil bin Tharif bin ‘Abdullah

Bukhairi

c. Kritik Sanad dan Matan Hadis


Dalam melakukan kritk sanad terhadap hads tentang pada prinsipnya dalam melakukan
komunikasi hendaklah dilakukan dengan lemah embut yaitu telah ditemukan berdasarkan penetusuran
hadis yang diriwaratkan oleh imam Bukhori yaitu hadis 5916 Berdasarkan urutan perawinya akan
dijelaskan dabawah ini:
1. Bukhairi
a. Lengkapnya bernama Muhammad bin lsma'l bin brahim bin al Mughirah bin Bardizbah
dan nama al Bukhari diambil dan nama negeri di mana beliau lahir yaitu Bukhara 45.
Dilahirkan pada han Jumat tanggal 13 Syawal 194 H setelah shola Jumat dan meningeal
dunia pada hari Sabtu tanggal 31 Agustus 870 M(256 H) pada malam ldul Fitri
dimakamkan setelah shola Zhuhur pada hari raya idul fitri. Dengan meninggalkan lebih
kurang 20 karya dalam bidang hadis dan sejarah. 46
b. Gurnu-guru beliau adalah 'Ashim an Nabil, Makki bin brahim, Muhammad bin lsa bin
ath Thotbe, Ubaidullah bin Musa, Muhammad bin Salam al Balkandi, Ahmad bin
Hambal, shaq bin Mashur, Khallad bin Yahya bin Shawa, Ayyub bin Sulaiman bin Bilal,
Ahmad bin lsykab.47
c. Murid- muridnya yaitu:
1) Al Imam Abu Husain Muslim bin al Hajai an Naisabun (th 204-261), belau adalah
seorang penulis buku shahi Muslim
2) Al Imam Abu 'lsa at Tirmizi(th 210-279)
3) Al Imam Shahi bin Muhammad (205-293)
4) Al Imam Abu A Fadhl Ahmad bin Salamah an Naisaburni (286)
5) Imam Abu Bakar bin Muhammadbin ishaq bin Khuzaimah(223-311)seorang penulis
buku shann ibnu khuzaimah
6) Al Hafizh Abu al Bakr bin AbiDaud Sulaiman bin al Asy ats (230-216)
7) Imam Muhammad bin Nashr AI Marwan( 202-204
8) Al Hafizh Abu Casim Abdullah bin Muhammad bin Abdul Aziz al Baghaw (235-317)
9) A Hafizh Abu Qadi Abu Abdillah al Husain bin ismail al Mahamii(235-330)
10) A Imam Abu ishaq ibrahim bin Ma qi al Nasaf (280)
11) A Imam Abu Muhamad Hammad bin Yakir a Nasaw (311)
12)A Imam Abu Abdillah Muhammad bin Yusuf bin Mathar al Firabri (231-320) 48
d. Penilaian para Kritikus Hadis tentang diri Imam Bukhari
1) Abu Bakar Ibnu Khuzamah mengatacan"di kalong langit ini bdak ada orang
yang mengetahu hads dari Muhammad bn lsma'il
2) Menunut Abdan bin Utsman A Marwaz: aku bdak pema mellat dengan kedua
mataku. seorang pemuda yang lebh mendapat bashirah dan pemuda ini Saat tu
telunjukkanya diarahkan kepada Bukhari
3) Qutaibah bin Sa'ad menuturkan: aku duduk bermajeis dengan para ani fioh,
orang-orang uhuddan ahf ibadah, tapi aku tidak pernah metthat semernak aku
dapat mencema imu orang yangsepert Muhammad bin Ismal Dia adalah sosok
pada zamannya sepert Umar dkaangan parasahabat. Dan dia berkata: kalau
seandainya Muhammad bin Ismal adalah seorang sahabat maka dia merupakan
ayat.
4)Ahmad bin Hambal berkata: Khurasan tak pema melahirkan orang yang sepert
Muhammad bin Ismail.

5) Abu Hatm ar-Ran benata Khasan belum peah melati an seorang putera yang hafal hadis
melebihi Muhammad bin ismal, juga belum pema ada orang yang pergi menuju Irak
yang melebihi keaimanannya.
6) Muslim seorang pengarang kitab Sohih berkata ktika bukhari menyingkap suatu cacat
hadis yang tidak diketahuinnya biarkan saya mencium kedua kaki anda, wahai gugunya
para guru dan pemimpin para ahli hadis, dan dokter hadis dala masalah ‘ilat hadis

45
http://localhost:81/cari_detail.php?lang=Indonesia&kunci=memberi%20salam&imam=bukharikitab9
imam Hadis
46
Ibid
47
Ibid
48
Ibid
7) al-Hafi ibn Hajar menyatakan. andaikan pintu punjian dan sanjungan kepada Bukhari
masih terbuka bagi generasi sesudahnya, tentu habislah semua kertas dan nafas, ia
bagaikan lautan tak bertepi.
8) Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Ibn Numair menutunkan, kami tidak pernah melihat
orang yang seperti Muhammad bin ismail.49
2. Qutaibah bin Sa'id bin Jamil bin Tharif bin'Abdullah
a. Nama Lengkap: Qutabah bin Sa'id bin Jamil bin Tharif bin ‘Abdullah Ibnu Adi
mengatakan nama beliau adalah Yahya, sedangkan Qutaibah adalah gelar. Sedangkan
ibnu munda nama beliau adalah Ali. Hidup dikalangan: Tabi’ul Atba’ kalangan tua
Kuniyah. Abu Raja Negeri semasa hidup : Himsh.Lahir.150H, wafat:240 H
b. Guru-gurunya Man, al Laist tnu Luha ah. Rasyidin bin Sa'ad, lsma’il bin ja’far, lsma’il
bin ' Aliyah. Ibnu Dhamrah, Ibnu usamah, Marwan bin Mu’awiyah, dan lain-lain.
c. Murid-muridnya Al Bukhari Ahmad tim sayar al-Maruz, imam Musli,, Imam Abu
Daud, imam Nasa’i, imam Tarmidzi Ahmad bin Sa'ad Ad-Darimy, Abu Bakar bin
Syaibah, dan lain-lain.
d. Komentar para Ulama Abu Bakar bin Syaibah, ibnu Mu’ayyan, Abu Hatim, dan Imam
Nasa’i mengatakan bahwa Qutaibah adalah orang yang tsiqah (kuat). Imam Nasa’i
menambahkan, beliau juga adalah orang yang shuduq (dapat dipercaya) Farhiyany
mengatakan: Qutaibah adalah orang yang dapat dipercaya Al-hakim juga berpendapat.
Qutaibah adalah orang yang tsiqatun ma’mun (kuat lagi amanah)
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa: Qutaibah mempunyai guru yang
bemama Laits bin Sa’ad dan murid.Sedangkan status beliau adalah orang yang tsiqah,
sehingga beliau menduduki tingkatan ketiga dan dapat dijadikan hujah.

3. Salam bin Sulaim50


a Nama lengkapnya: Salam bin Sulaim Abul Ahwash al Hanafi al Kufi. Salam bin
Sulaim Abul Ahwash a Hanafi al Kufi, seorang yang benar, lagi kepercayaan, tetapi
rawi lan lebih teguh daripadanya Kata ibnu Main ia seorang kepercayaan lagi teliti.
Kuniyah Abu Al Ahwash
b Hidup d kalangan: Tabi’ut Tabi’in kalangan tua
c Negeri semasa hidup: Kufah dan wafat tahun 179 H
d Komentar para Ulma: menurut An Nasa'al dan Abu Zur'ah Tsiqat. Yahya bin Ma'in
tsiqah ibnu Hibban disebut dalam ‘ats tsiqaat, Ibnu Hajar al ‘Asqalanitsiqah
mutain,Ibnu Hajar al “asqalani Shaahibu hadits, dan Ads Dzahabi Alhafidz

4. Utsman bin Ashim binHushain


1. Nama Lengkap: Utsman bin Ashim bin Hushan. Kuniyah: Abu Al Hashin
2. Kalangan Tabi’in kalangan biasa
3. Negeri semasa hidup: Kufah
4. Wafat: 128H

49
Ibid

50
http://alfitri-johar.blogspot.com/2012/01/kritik-sanad.html
5. Komentar Ulama. Yahya bin Ma'in, Abu Hatim, dan An Nasa’l mengatakan tsiqat Adz
Dzahabi nengatakan tsiqah tsabat, Ibnu Hibban mengatakan disabutkan dalam 'ats
tsiqaat dan Ibnu Hajar mengatakan tsiqah saba’
5. Dzakwan(A'bu Sholeh)
a. Nama lengkap: Dzakwan, atau Abu Sholeh al-Smamman al-Zayyat al Madany
Kalangan Tab’in kalangan pertengahan. Kuniyah: Abu Shalih Negeri semasa hidup:
Madinah. Wafat tahun 101H
b. Guru dan muridnya dalam periwayatan hadits Guru Abu Sholeh antara lain: Abu
Hurairah, Abi Darda’, Abi Sa'id al-Khudri, Jabir, Ibnu Umar, bnu Abbas, Mu’awiyah,
Aisyah, ummu Habibah, dll.
c. Murd-muridnya antara lain: anaknya Suhail, Sholeh, Abdullah, A’Masy. Raja' bin
Hayah, Zaid bin Aslam, Abu Hazim Salamah bin Dinar
d. Penilaian para kritikus hadits Abdullah bin Ahmad dari bapaknya berkata: Dia tsiqah,
tsiqoh dari semua manusia dan lebih tsiqoh. Ibnu Ma’in juga mengatakan bahwa dia
stiqoh, begitu juga Abu Hatim menyatakan bahwa dia tsiqoh, Sholehul hadits. dan
periwayatan haditsnya selau diharapkan. Abu Zur'an menilainya: tsiqoh lurus haditsnya
Ibnu sa’ad juga mengatakan bahwa da tsiqoh dan banyak haditsnya Abu Dawud berkata
saya bertanya kepada lbn Ma'in siapakah orang yang tsiqoh dalam Abu Hurairah dia
menjawab ibn al-Miusayyab, Abu Sholeh. Ibn Simin, A’raj, Abu Rafi. Al-Sajiy
menyatakan bahwa Abu Sholeh adalah tsiqoh lagi jujur
e. Dari penilaian para kritikus hadist diatas, nampak bahwa semuanya memuji kepribadian
Abu Sholeh bahkan ada yang menyatakan bahwa Abu Sholeh adalah orang yang tsiqoh,
dan bahkan lebih tsigoh Dengan demikian maka Abu Sholeh dari Abu Hurairah dengan
lambang ‘An dapat dipercaya kebenarannya
6. Abdur Rahman bin Shakhr(Abu Hurairah)51
a. Nama lengkapnya Abdurrahman bin Shakhr Al-Azdi lahir pada tahun 598 seorang
Sahabat dekat Nabi Muhammad Rasulullah yang terkenal Kurniyahnya Abu Khurairah.
Tabaqatnya shahably, berasal dari cabilah Bani Daus dan Yaman/ Nama aslinya pada
mase jahilyah adalah Abdus Syams (hamba matahari) dan ia dipanggl sebagai Abu
Hurairah (ayah/pemik kucing) karana suka merawat dan memelihara kucing. Ketika
mudanya ia bekerja pada Basrah bint Ghazawan, yang kemudian setelah masuk islam
dinikahinya.
b. Guru-gurunya Diantaranya Rosulullan saw, Abu Bakar, Umar bin al Khattab, al Fadl
ibn Abbas ibn Abd al Muttalib, Ubay ibn Ka'ab bin Qais, Usamah ibn Zaid ibn Haritsh
ibn Syurahbi, Aisyah binti Abi Bakar, Basrh bin Abi Basrah, Hasan ibn Tsabit ibn al
Mundzir, Ustman bin Affan, Ali bin Abi Thalib.
c. Murid-muridnya: di antara anaknya, al-Muharrar, Ibn Abbas, ibn Umar, Anas, Jabir,
Marwan ibn al-Hakam. Sa’id ibn al Musayyab, Abu Salim al Saman (Dzakwan).
Ibrahim ibn Ismal, Ibrahim ibn Abd Allah ibn Hunain, Zhuhayl, ibn 'Auf ibn Simakh.

d Komentar Ulama: Abu Hurairah adalah seorang yang cerdas sehingga menjadikan ia
seorang Periwayat Hadist terbaik karena beliau adalah sahabat yang paling banyak
meriwayatkan hadits dari Nabi Muhammad, yaitu sebanyak 5.374 hadits Di antara yang
meriwayatkan hadist darinya adalah ibnu Abbas. ibnu Umar, Anas bin Malik, Jabir bin
Abdullah, dan lain-lain Imam Bukhari pernah berkata Tercatat lebih dari 800 orang
perawi hadits dan kalangan sahabat dan tab’in yang meriwayatkan hadits dari Abu
Hurarah'. Marwan bin Hakam pema mengui tingkat hafalan Abu Huarah terhadap
51
Nawir Muslim, Op Cit., h 60-61
hadits Nabi. Marwan memintanya untuk menyebutkan beberapa hadits, dan sekretaris
Marwan mencatatnya Setahun kemudian, Marwan memanggilnya lagi dan Abu
Hurairah pun menyebutkan semua hadits yang pernah ia sampakan tahun sebelumnya,
tanpa tertinggal satu huruf. Salah satu kumpulan fatwa fatwa Abu Hurairah pernah
dihimpun oleh Syaikh As-Subki dengan judul Fatawa' Abi Hurairah. Abu Hurairah
sejak kecil tinggal bersama Rasulullah.
e. Marwan bin Hakam pernah menguj tingkat hafalan Abu Hurairah teterhadap hadits Nabi
memintanya untuk menyebutkan beberapa hadits, dan sekretaris Marwan mencatatnya
kemudian. Marwan memanggilnya lagi dan Abu Hurairah pun menyebutkan semua
hadits yang peman ia sampaikan tahun sebelumnya, tanpa tertinggal satu huruf.
f. Abu Hurairah adalah sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits dan Nabi
Muhammad. Yaitu sebanyak 5.374 hadits, Antara yang meriwayatkan hadist darinya
adaiah ibnu Abbas, Ibnu Umar, Anas bin Malik. Jabir bin Abdullah, dan lan-lain Imam
Bukhari pernah berkata: " Tercatat lebih dan 800 orang perawi hadits dan kalangan
sahabat dan tab’in yang meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah"
g. Wafat Pada tahun 678 atau tahun 59 H,Abu Hurairah jatuh sakit, meninggal di
Madinah,dan dimakamkan di Baqi.

Berdasarkan komentar dan pernyataan para kritikus Hads di atas dapat disimpulkan
bahwa Abu hurairah adalah seorang yang Tsiqat yaitu adil. Terpercaya dan dabit (kuat
ingatan dan terjamin catatannya). Dan hal tersebut disepakati oleh para ulama Hadis. Bahkan
statusnya sebagai sahabat dalam pandangan Jumhur tidak diragukan lagi keadilannya Oleh
karenanya, pernyataan Abu Hurairah bahwa dirinya telah menerima Hadis dan Rasulullah
SAW adalah bersambung (Muttasil)
d. Natijah(Hukum) Status Sanad Hadis
Kesimpulan dan beberapa komentar para Ulama tentang hadist no 5916 yang
diriwayatkan oleh imam Bukhari :5559
Bahasa arab
Barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, janganlah ia mengganggu
tetangganya, barangsiap beriman kepada Allah dan hari Akhir hendaknya ia memuliakan
tamunya dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir hendaknya ia berkata baik
atau diam.

Analsis terhadap kualitas pribad dan kapasitas intelektual para perawinya, dapat
diriwayatakan bahwa seluruh para perawi yang meriwayatkan Hadis tersebut adalah Tsiqat
dan maqbul
a. Ditinjau dari segi hubungan periwayatan antara satu perawi dengan perawi lainnya.
maka seluruh sanad hadist tersebut adalah bersambung (muttasil)
b. Meneliti adanya syad dan illat Kemungkinan adanya sad dan allat pada sanad hadits
bisa dilihat dari kebersambungan sanad, sera kualitas perawi Namun karena sanad ini
dari jalur yang bersambung dan seluruh pera tsiqah, maka dapat diambi kesimpulan
bahwa hadits ini terhindar dari syad dan illat.

c. Selunh perawi yang terlibat dalan susunan hadits ini, semuanya tsiqah, dan lambang
yangdigunakan mulai pertama sampai kelima adalah lafadz'an, mu’anna tergplong
mu’anna. Melihat dari ketersambungan sanat dan kualitas perawinya,bisa dikatakan
hadits in shahih.
e. Kritik Matn Hadis hadis Perkataan yang Baik
Bertasarkan uraian di atas tentang kritik matn Hadis bahwa selah Hadist secara Matn
dapat dikategorikan sahih apabila hadis torsebut telah dilakukan pertandingan dengan
Alquran. dan hadis yang lain, dan sebagainya ying telah ditentukan tersebut. Dan dengan
jelas dapat dibuktikan hadis tersebut tidak bertentangan dengan ayat-ayat Al-Quran, dan
hadis- hadis yang lain.
1. Purbandingan Hadis dengan Alquran52
Dalam hal ini yang diteliti adalah antara matan Hadist dengan Al-quran, apabila
matan suatu Hadist bertentangan dengan ayat Alquran dan keduanya tidak mungkin
dikompromkan, dan tidak dapat pula diketahui kronolog datangnya, seperti, mana yang
datang dulan dan mana yang kemudian sehingga dapat dijadikan dasar dalam nash, serta
keduanya juga tidak mengandung takwil, maka Hadist tersebut tidak dapat diterima dan
dinyatakan sebagai Hadist dhaif.
Bahasa arab
Berangsiapa beriman keapada Allah dan han Akhir, janganlah ia mengganggu
tetangganya,barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir hendaknya ia hendaknya ia
berkata baik atau diam.
Hatis yang ditakhrij oleh lmam Bukhari. dapat dibandingkan dengan Alqur’an
Diantrannya QS.Al-Baqarah:263, QS. An-Nisa:6, Qs Al-Maidah:85, Qs Al-Maidah:5, Qs Al-
A’raf:137, Qs At-Taubat 74, Ar –Rad:33,Qs.Al-Isra’:23.
Bahasa arab
[2:263] Perkataan yang baik dari pemberian ma’af lebih baik dari sedekah yang diiringi
dengan suatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah maha kaya lagi maha
penyantun.
b.Qs. An-Nisa:8
bahasa arab
[4:8] Dan apa bila sewaktu pembagian itu hadir kerabat, anak yatim dan orang miskin, maka
berilah mereka dari harta itu (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang
baik.
c.Qs. Al-Maidah:85
bahasa arab
[5:85] Maka Allah memberi mereka pahala terhadap perkataan yang mereka ucapkan, (yaitu)
surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, sedangkan mereka kekal didalamnya. Dan
itulah balasan (bagi) orang-orang yang berbuat kebaikan(yang ikhlas keimanannya).
2.Perbandingan hadist dengan hadist

52
Syaamil Alqur’an, Terjamahan Tafsir Perkata

Anda mungkin juga menyukai